Buku panduan kkd tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
1. Buku Panduan Mahasiswa
Ketrampilan Klinik Dasar
Modul Tumbuh Kembang
Semester 3
Tahun Akademik 2009-2010
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta
1
2. Daftar Isi:
Halaman
Pendahuluan……………………….. ……………………………………………. 3
Matriks Kegiatan ………………………………………………………………… 4
Nama Dosen Pembimbing ……………………………………………………….. 5
Tingkat Pemahaman Mahasiswa ………………………………………………… 6
Rancangan Pembelajaran ………………………………………………………… 7
Pedoman Tutor: Anamnesis ……………………………………………………… 10
Pedoman Tutor: Pemeriksaan Pertumbuhan ……………………………………... 12
Pedoman Tutor: Pemeriksaan Perkembangan …………………………………… 18
Referensi................................................................................................................... 20
Evaluasi …………………………………………………………………………… 21
Kasus Simulasi: Anamnesis ……………………………………………………… 22
Kasus Simulasi: Pemeriksaan Pertumbuhan ……………………………………... 23
Kasus Simulasi: Pemeriksaan Perkembangan …………………………………… 25
Lampiran 1: Formulir Anamnesis ........................................................................... 26
Lampiran 2: Kurve pertumbuhan............................................................................ 30
Lampiran 3: Kurve lingkaran kepala....................................................................... 36
Lampiran 4: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)...………………….. 37
2
3. Pendahuluan
Ketrampilan Klinis Dasar (KKD) merupakan salah satu metodologi pencapaian Sasaran
Pembelajaran Modul Tumbuh Kembang. Sesuai dengan ketentuan pada KKD maka aktivitas belajar
mengajar Modul Modul Tumbuh Kembang di Departemen IKA FKUI-RSCM pada periode pra
klinik akan menekankan pada kompetensi yang dinyatakan pada tujuan modul.
A. Tujuan Umum
Memperkenalkan dasar-dasar anamnesis, pemeriksaan fisis yang berkaitan dengan tumbuh
kembang.
B. Tujuan Khusus / Kompetensi
1. Melakukan anamnesis khususnya dalam ranah tumbuh kembang sesuai dengan masalah
2. Melakukan pemeriksaan fisik pertumbuhan yaitu pengukuran antropometri berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala dengan teknik yang benar pada bayi dan anak.
3. Menggambarkan hasil pengukuran berdasarkan umur dan jenis kelamin pada kurve
pertumbuhan anak pada kurve CDC NCHS 2000 dan menafsirkan hasil pengukuran
antropometri
4. Melakukan pemeriksaan perkembangan anak, khususnya melakukan pemeriksaan tapis
perkembangan anak dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan)
Pada KKD ini akan ditekankan pada kemampuan klinis dasar yang meliputi ketrampilan anamnesis,
pemeriksaan fisik tanpa melupakan melatih ketrampilan clinical problem solving dan
komunikasi.yang khas pada populasi peditri.
3
4. JADWAL KKD MODUL TUMBUH KEMBANG TA. 2012/2013
( 22 Oktober 2012 – 01 Desember 2012 )
MINGGU II
Senin, 29 Oktober 2012
Waktu Kegiatan Narasumber
08.30 – 10.30 K7 – Patologi Anatomi
PA
10.30 – 12.30 P3 – Patologi Anatomi
12.30 - 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.00 KKD : Anamnesis pada Anak RSUD DORIS SYLVANUS
MINGGU III
Selasa, 06 November 2012
Waktu Kegiatan Narasumber
08.30 – 10.30 K 14 – Biokimia
BIOKIMIA
10.30 – 12.30 PLENO 2
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.00 KKD : Pemeriksaan Pertumbuhan RSUD DORIS SYLVANUS
(antropometri)
Jumat, 09 November 2012
Waktu Kegiatan Narasumber
08.00 – 09.30 SUMATIF 1
09.30 – 11.30 DK2 P3
11.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.00 KKD : Pemeriksaan Perkembangan RSUD DORIS SYLVANUS
Anak (KPSP)
4
5. Tingkat pemahaman mahasiswa
Empat tingkat pemahaman yang akan dilalui mahasiswa untuk menjadi seorang yang berkompetensi
di bidangnya adalah:
1. tidak sadar - tidak berkompeten,
2. sadar – tidak berkompeten,
3. sadar - berkompeten, dan
4. tidak sadar - berkompeten.
Untuk lebih memudahkan para supervisor melatih kompetensi, pengajar dapat menggunakan 12
langkah berikut ini untuk melaksanakan KKD. Pada KKD modul tumbuh kembang kali ini
diharapkan seluruh mahasiswa dapat mencapai langkah ke-10.
Fase Perkenalan ("See One")
1. Uraikan objektif dari keterampilan atau prosedur yang akan diajarkan.
2. Menerangkan rasionalisasi dan manfaat ketrampilan atau tindakan.
3. Memperlihatkan dan menerangkan secara rinci perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan untuk
melakukan ketrampilan tersebut.
4. Menerangkan secara rinci langkah demi langkah tindakan yang akan dilakukan.
5. Demonstrasikan keseluruhan ketrampilan, dengan menguraikan langkah-langkah suatu prosedur
tindakan teratur secara mundur atau maju.
Fase Berlatih ("Do One")
6. Berikan instruksi yang jelas dan spesifik mengenai apa yang harus dilatih mahasiswa dan
bagaimana cara melatihnya.
7. Lakukan observasi dan memperbaiki ketrampilan mahasiswa bilamana perlu, serta berikan
keterangan singkat mengenai kemampuan keterampilan yang diperlihatkan siswa.
8. Berikan umpan balik yang cukup memadai dan relevan baik dari siswa sendiri, antar siswa
mapun supervisor (secara berurutan).
9. Berikan alokasi waktu yang cukup kepada siswa untuk melatih keterampilan secara mandiri.
10. Lakukan sertifikasi pada seluruh siswa yang ada..
Fase Penyempurnaan ("Do One More")
11. Berikan latihan keterampilan pada situasi klinis yang sebenarnya.
12. Berikan umpan balik yang sesuai jika dibutuhkan.
5
6. Rancangan
Topik Anamnesis
Pembelajaran
Waktu (menit) Aktivitas Belajar Mengajar Keterangan
• 30 menit • Introduksi, Overview KKD, • Dosen pembimbing
anamnesis tumbuh kembang .
• Show
Dosen pembimbing memperlihatkan
tata cara anamnesis pada populasi
pediatri secara bertahap, termasuk
menyalami pasien/orangtua pasien dan
memperkenalkan diri.
Tahap 1. Keluhan Utama, Riwayat
penyakit sekarang, Riwayat
sebelumnya yang berhubungan
(dengan penyakit sekarang), Riwayat
penyakit dalam keluarga
Tahap 2. Riwayat
kelahiran/kehamilan, riwayat sosio-
ekonomi, riwayat nutrisi, imunisasi
(antara tahap dosen pembimbing
meberikan waktu kepada mahasiswa
untuk bertanya kepada pasien dan
dosen pembimbing).
• 15 menit tiap Tatacara : kelompok terdiri dari 8-10 Mahasiswa
mahasiswa mahasiswa, lalu dibagi 2 kelompok
untuk 1 kasus kecil. Masing2 kelompok kecil akan
diberikan 5 kasus simulasi. Pasien
simulasi akan diperankan oleh
mahasiswa lain. Kedua kelompok akan
diawasi oleh 1 tutor.Anamnesis
dilakukan secara simultan. Sehingga
total waktu yang diperlukan 75 menit
(tergantung jumlah mahasiswa).
Total waktu 75 Tugas mahasiswa
menit Mahasiswa melakukan anamnesis
dengan fokus pada kelainan tumbuh
kembang sesuai dengan formulir
anamnesis
6
7. • 15 menit • Penutup/Feed back session
Dosen pembimbing mendiskusikan • Dosen pembimbing
proses/kekurangan anamnesis yang
dilakukan dan mengkoreksinya.
Evaluasi formatif.
Topik Pemeriksaan Pertumbuhan (antropometri)
Waktu (menit) Aktivitas Belajar Mengajar Keterangan
• 30 menit • Introduksi, Overview KKD PF • Dosen pembimbing
• antropometri .
• Show
Dosen pembimbing memperlihatkan
tata cara pemeriksaan antropometri
pada anak
• 15 menit tiap Tatacara : kelompok terdiri dari 8-10
mahasiswa mahasiswa.
untuk 1 kasus Pasien : 3 anak berumur 2 – 5 tahun
Pasien simulasi : 2 anak yaitu :
obesitas dan perawakan pendek
Total waktu 75 Catatan : bila tidak ada pasien, maka
menit digunakan 5 pasien simulasi
Tugas mahasiswa Mahasiswa
Mahasiswa melakukan pengukuran
BB, TB/PB, LK
Menggambarkan pada kurve
pertumbuhan NCHS dan Nelhauss
Menentukan status gizi dan lingkar
kepala anak
• 15 menit • Penutup/Feed back session • Dosen pembimbing
Dosen pembimbing mendiskusikan
proses/kekurangan pengukuran dan
penggambaran pada kurve
pertumbuhan.
7
8. Topik Pemeriksaan Perkembangan (KPSP)
Waktu (menit) Aktivitas Belajar Mengajar Keterangan
• 30 menit • Introduksi, Overview KKD KPSP • Dosen pembimbing
• Show
Dosen pembimbing memperlihatkan
tata cara pemeriksaan antropometri
pada anak
• 10 menit tiap
mahasiswa Tatacara : kelompok terdiri dari 8-10
untuk 1 kasus mahasiswa. Mahasiswa dibagi dalam 2
kelompok kecil.
Total waktu 80-
100 menit Pasien simulasi : 5 anak Mahasiswa
Setiap mahasiswa melakukan KPSP
minimal 1 kali (satu pasien)
Pembagian kasus terserah tutor.
Tugas mahasiswa
Mahasiswa melakukan skrining
perkembangan berdasarkan KPSP dan
menganalisis hasil pemeriksaan
• 10 menit • Penutup/Feed back session • Dosen pembimbing
Dosen pembimbing mendiskusikan
proses/kekurangan pemeriksaan dan
koreksinya.
8
9. Pedoman anamnesis
Anamnesis merupakan suatu cara menggali berbagai informasi dari pasien atau dari orangtua (atau
pengasuh) pasien maupun keluarga pasien. Anamnesis dilakukan dengan cara yang lege artis,
memenuhi aturan sopan santun, etika dan empati.
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan ketrampilan anamnesis dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada
penerita.
TUJUAN KHUSUS :
1. Mengetahui kerangka anamnesis pada anak
2. Menemukan keluhan utama beserta lamanya.
3. Menguraikan perjalanan keluhan (penyakit) secara deskriptif dan kronologis.
4. Mendapatkan riwayat keluhan (penyakit) yang berhubungan, penyakit dalam keluarga
5. Mengetahui bahwa riwayat kehamilan, kelahiran, makanan, perkembangan, imunisasi, riwayat
keluarga berperan dalam tumbuh kembang anak
6. Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku yang sesuai dengan sosio-budaya pasien
dalam hubungan dokter-pasien.
PELAKSANAAN :
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8-10 orang.
2. Diskusi dipimpin oleh seorang dosen pembimbing yang telah ditetapkan oleh Koordinator
Pendidikan S-1.
3. Cara pelaksanaan kegiatan :
3.1. Digunakan pasien silmulasi atau pasien yang telah ditetapkan oleh tutor.
3.2. Ditunjuk seorang mahasiswa untuk melakukan anamnesis ataupun aloanamnesis.
3.3. Mahasiswa lainnya bertugas sebagai pengamat
3.4. Mahasiswa yang ditunjuk melaporkan hasil dengan memperhatikan urutan seperti keluhan
utama, riwayat penyakit sekarang, secara deskriptif, dan kronologis.
3.5. Dengan bimbingan tutor, mahasiswa mendiskusikan hasil anamnesis. Tutor menjelaskan
kaitan yang ada, baik antara keluhan, pengaruh lingkungan, penyakit dalam keluarga,
kelahiran, makanan, imunisasi dan faktor lainnya. Tutor menunjukkan kekurangan dan
kesalahan serta melakukan perbaikan dan bertindak sebagai peran contoh (role model)
untuk membimbing sikap dalam anamnesis.
3.6. Setap mahasiswa harus mendapat kesempatan melakukan anmnesis, minimal 1 (satu) kali.
Satu kasus simulasi dapat dianamnesis oleh 2 mahasiswa.
3.7. Mahasiswa yang ditugaskan melakukan anmnesis wajib membuat laporan tertulis yang
diserahkan ke tutor pada hari berikutnya untuk kemudian dikumpulkan oleh Koordinator
Pendidikan S-1.
Dalam satu kegiatan paling tidak 2 (dua) mahasiswa membuat laporan yang diberikan nilai oleh
dosen pembimbing. Nilai akan masuk sebagai nilai formatif.
9
10. 4. Waktu pelaksanaan :
• Setiap kegiatan KKD-IKA dilaksanakan selama 2 jam.
• Disesuaikan dengan jadwal KKD Modul Tumbuh Kembang yaitu pada bulan Oktober –
Nopember 2012
5. Tempat pelaksanaan :
Ruang labskill
Materi anamnesis :
1. Bayi dengan berat badan tidak naik
2. Anak belum bisa berdiri
3. Anak belum bisa bicara
4. Anak dengan kelebihan berat badan
5. Anak dengan perawakan pendek
Tugas :
1. Sapa pasien dengan santun
2. Perkenalkan diri anda
3. Lakukan anamnesis pada ’pasien’ secara komprehensif dan terarah
RUJUKAN :
1. Buku Pemeriksaan Fisik Anak
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak
10
11. Pedoman pemeriksaan pertumbuhan
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan ketrampilan dalam pemantauan pertumbuhan anak dengan cara yang benar.
TUJUAN KHUSUS :
mahasiswa mampu melakukan pengukuran pertumbuhan fisik anak:
1. melakukan pengukuran antropometri yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dengan
teknik yang benar pada bayi dan anak.
2. menandai / menggambarkan hasil pengukuran berdasarkan umur dan jenis kelamin pada
kurve pertumbuhan anak pada kurve CDC NCHS 2000.
3. menafsirkan hasil pengukuran antropometri
Pemeriksaan pertumbuhan anak
Pertumbuhan anak dapat dinilai dari pertumbuhan berat badan, panjang atau tinggi badan
dan lingkar kepala. Untuk mengerahui pertumbuhan anak diperlukan
pengukuran berat, panjang dan lingkar kepala secara periodik, yaitu untuk
bayi tiap bulan, untuk anak balita tiap 3 bulan.
1. Berat badan
Berat badan merupakan indikator untuk keadaan gizi anak.Gangguan pada berat badan biasanya
menggambarkan gangguan yang bersifat perubahan akut/jangka pendek.
Pengukuran Berat Badan/BB:
o Menggunakan timbangan bayi.
• Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau yang baru bisa
berbaring/duduk tenang.
• Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.
• Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
• Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan.
• Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan
jarum ke kanan dan kekiri.
o Menggunakan timbangan injak.
• Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak.
• Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka 0.
• Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan,
kalung, dan tidak memegang sesuatu.
• Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
• Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
11
12. • Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan.
• Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan
jarum ke kanan dan ke kiri.
Pada bayi dan balita sebaiknya menggunakan timbangan dengan skala 100 g.
Untuk memantau pertumbuhan, berat badan ditandai /digambarkan pada kurve pertumbuhan berat
badan terhadap umur dari CDC NCHS 2000 sesuai dengan umur dan jenis kelamin anak
2. Tinggi badan
Tinggi badan merupakan indikator pertumbuhan linier anak. Gangguan pada pertumbuhan linier
anak biasanya menggambarkan gangguan pertumbuhan yang bersifat kronik atau subkronik.
Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB):
a.Cara mengukur dengan posisi berbaring:
o Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
o Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
o Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.
o Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas
kepala).
o Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi dengan lengan kiri bawah agar lurus, sedangkan tangan
menjaga agar posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi ataupun ekstensi). Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.
o Petugas 2 membaca angka di tepi di luar pengukur.
b.Cara mengukur dengan posisi berdiri:
o Anak tidak memakai sandal atau sepatu.
o Berdiri tegak menghadap ke depan, kedua mata kaki rapat.
o Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.
o Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
o Baca angka pada batas tersebut.
Batas atas kepala
12
13. Pita ukur tinggi
dlm centimeter
Skala 0 pita ukur pada ujung
lantai
Untuk memantau pertumbuhan, panjang / tinggi berat badan ditandai /digambarkan pada kurve
pertumbuhan panjang/tinggi badan terhadap umur dari CDC NCHS 2000 sesuai dengan umur dan
jenis kelamin anak
Indikator Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB).
o Tujuan indikator BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak
o Satus gizi anak dapat dikategorikan menjadi gizi normal, gizi kurang, gizi lebih termasuk obesitas
o Cara : tandai berat badan anak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak pada kurve berat badan terhadap
panjang/tinggi badan anak pada kurve CDC NCHS 2000
3. Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (LKA).
o Tujuan pengukuran lingkaran kepala anak adalah untuk mengetahui lingkaran kepala anak dalam batas
normal atau di luar batas normal.
o Jadwal, disesuaikan dengan umur anak. Umur 0-11 bulan, pengukuran dilakukan setiap tiga
bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12-72 bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan.
o Cara mengukur lingkaran kepala :
o Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata, diatas kedua telinga, dan
bagian belakang kepala yang paling menonjol, tarik agak kencang,
o Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
o Tanyakan tanggal lahir bayi / anak, hitung umur bayi / anak
o Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak
o Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang
13
14. o Penilaian lingkaran kepala anak dilakukan dengan menandai ukuran lingkar kepala bayi/anak sesuai
umur dan jenis kelamin pada kurve lingkar kepala Nellhaus tahun 1968.
Interpretasi:
o Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam “jalur hijau” (P 3 – P97) maka lingkaran kepala anak
normal.
o Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar “jalur hijau” (<P 3 atau >P97) maka lingkaran kepala anak
tidak normal.
o Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila berada di atas “jalur hijau” dan
mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”.
PELAKSANAAN :
1. mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8– 10 orang.
2. diskusi dipimpin oleh seorang tutor yang telah ditetapkan oleh Koordinator Pendidikan S-1.
3. Cara pelaksanaan kegiatan :
a. tutor akan memberikan introduksi selama 10 menit, selanjutnya setiap mahasiswa
mendapat waktu 10 menit untuk melakukan pengukuran antropometri dan
menggambarkannya pada kurve pertumbuhan; setelah itu mahasiswa mendapat
waktu 10 menit utk mendiskusikannya dengan tutor. Pada akhir pertemuan tutor
memberikan rangkuman/kesimpulan.
b. digunakan anak atau boneka ukuran bayi/anak untuk keperluan pengukuran
antropometri berat, panjang/tinggi badan, lingkar kepala. Selain itu dapat digunakan
kasus simulasi khususnya untuk obesitas dan perawakan pendek
c. seorang mahasiswa untuk melakukan pengukuran antropometri berat, panjang/tinggi,
lingkar kepala, lalu menggambarkan hasil pengukuran pada formulir kurve
pertumbuhan CDC NCHS 2000
d. mahasiswa lainnya bertugas sebagai pencatat. Pengukuran dilakukan secara
bergantian agar tiap mahasiswa mendapat kesempatan mengukur paling sedikit 1
kali.
e. dengan bimbingan tutor, mahasiswa mendiskusikan hasil pengukuran antropometri
anak Tutor menunjukkan kekurangan dan kesalahan serta melakukan perbaikan
dalam cara pengukuran, penggambaran hasil pengukuran pada kurve pertumbuhan
14
15. 4. Waktu pelaksanaan :
Setiap kegiatan KKD dilaksanakan selama 2 jam sesuai jadwal KKD modul Tumbuh
Kembang yaitu bulan September dan Oktober 2008.
5. Tempat pelaksanaan : Ruang Labskill I dan II FKUI
6. Sarana yang diperlukan:
a. Boneka bayi
b. Pasien anak atau boneka anak bila tidak ada pasien
c. Timbangan bayi, timbangan anak
d. Alat ukur panjang badan bayi dan tinggi badan anak
e. Alat ukur lingkar kepala anak
f. Kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 dan Nelhasus
g. Pensil
RUJUKAN :
1. Buku Pemeriksaan Fisik Anak
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak
Sumber
Kurve CDC NCHS 2000 dan formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan yang lengkap dapat
di’download’ dari www.kampus.fk.ui.ac.id.
15
16. Pedoman pemeriksaan perkembangan
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan ketrampilan dalam pemeriksaan perkembangan anak dengan cara yang benar.
TUJUAN KHUSUS :
1. mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan perkembangan anak, khususnya melakukan
pemeriksaan tapis perkembangan anak dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining
Perkembangan)
2. mengetahui milestones perkembangan pada anak
Pemeriksaan skrining perkembangan
Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
o Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54,
60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada
umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta kembali
untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan.
Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang, sedangkan
umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat -
yang lebih muda.
o Alat/instrumen yang digunakan adalah:
o Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9 – 10 pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan.
o Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus berukuran
sisi 2,5 Cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0.5 - 1 Cm.
o Cara menggunakan KPSP:
o Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
o Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir. Bila umur anak lebih
16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari,
dibulatkan menjadi 3 bulan.
o Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
o KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu:
o Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: “Dapatkah bayi makan kue sendiri ?”
o Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada
KPSP. Contoh: “Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk”.
o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu pastikan
ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
o Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya ada 1
jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
16
17. o Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan terdahulu.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
o Interpretasi hasil KPSP:
o Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
o Jawaban Ya, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-
kadang melakukannya.
o Jawaban Tidak, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak
pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
o Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
o Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
o Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
o Untuk jawaban ‘Tidak’, perlu dirinci jumlah jawaban ‘Tidak’ menurut jenis keterlambatan (gerak
kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
PELAKSANAAN :
1. mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8– 10 orang.
2. diskusi dipimpin oleh seorang tutor yang telah ditetapkan oleh Koordinator Pendidikan S-1.
3. Cara pelaksanaan kegiatan :
a. tutor akan memberikan introduksi selama 10 menit, selanjutnya setiap mahasiswa
mendapat waktu 10 menit untuk melakukan pemeriksaan tapis perkembangan anak
dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan); setelah itu
mahasiswa mendapat waktu 10 menit utk mendiskusikannya dengan tutor. Pada
akhir pertemuan tutor memberikan rangkuman/kesimpulan.
b. digunakan ‘orangtua’ pasien simulasi
c. seorang mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan tapis perkembangan anak dengan
metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan) dan menyimpulkan hasilnya
d. mahasiswa lainnya bertugas sebagai pengamat.
e. dengan bimbingan tutor, mahasiswa mendiskusikan hasil pemeriksaan tapis
perkembangan anak dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan).
Tutor menunjukkan kekurangan dan kesalahan serta melakukan perbaikan dalam
cara pemeriksaan tapis perkembangan anak dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-
Skrining Perkembangan) dan penafsiran hasilnya.
f. Setiap mahasiswa harus mendapat kesempatan melakukan pemeriksaan tapis
perkembangan anak dengan metode KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan),
minimal 1 (satu) kali.
4. Waktu pelaksanaan :
• Setiap kegiatan KKD dilaksanakan selama 2 jam sesuai jadwal KKD modul Tumbuh
Kembang yaitu bulan Oktober – Nopember 2012.
5. Tempat pelaksanaan :
Ruang Labskill
6. Sarana yang diperlukan:
a. Soal anak dengan masalah perkembangan
17
18. b. Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan anak
c. pensil
Referensi
Rujukan
1. Buku Diagnosis fisis pada anak. Sagung Seto, Jakarta, 2000
2. Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini Tumbuh Kembang Anak
di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005
Sumber
Kurve CDC NCHS 2000 dan formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan yang lengkap dapat
di’download’ dari www.kampus.fk.ui.ac.id.
18
19. Kasus simulasi : anamnesis
1. Kasus berat badan tidak naik
Bayi Badu, umur 11 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan berat badan tidak naik
selama 3 bulan terakhir. Selama ini bayi ditimbang tiap bulan di posyandu. Berat badan 8 kg.
Tugas: lakukan anamnesis yang berhubungan sesuai formulir anamnesis dan faktor penyebab yang
mungkin berhubungan dengan berat badan tidak naik
2. Kasus anak belum bisa berdiri
Bayi Cintia, perempuan, umur 12 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan belum bisa
berdiri. Bayi lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Lima menit kemudian bayi baru
menangis. Berat lahir 2,6 kg.
Tugas: lakukan anamnesis yang berhubungan sesuai formulir anamnesis dan faktor penyebab yang
mungkin berhubungan dengan anak belum bisa berdiri
3. Kasus anak belum bisa bicara
Anak Didi, laki-laki, umur 24 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas karena belum bisa bicara. Bayi
lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Lima menit kemudian bayi baru menangis. Berat
lahir 2,7 kg.
Tugas: lakukan anamnesis yang berhubungan sesuai formulir anamnesis dan faktor penyebab yang
mungkin berhubungan dengan anak belum bisa bicara
4. Kasus anak dengan kelebihan berat badan.
Kasus Eko, laki-laki, umur 10 tahun dengan keluhan kegemukan, dan tidak mau makan karena
merasa kegemukan. Berat saat ini 55 kg, tinggi 140 cm
Tugas: lakukan anamnesis yang berhubungan sesuai formulir anamnesis dan faktor penyebab yang
mungkin berhubungan dengan anak kelebihan berat badan
5. Kasus perawakan pendek
Anak Fatma, perempuan, umur 12 tahun, dibawa oleh ibu karena tampak lebih pendek
dibandingkan dengan teman2nya di sekolah. Berat badan 30 kg, tinggi badan 130 cm.
Tugas: lakukan anamnesis yang berhubungan sesuai formulir anamnesis dan faktor penyebab yang
mungkin berhubungan dengan anak perawakan pendek
19
20. Kasus simulasi : pemeriksaan pertumbuhan
1. Kasus berat badan tidak naik
Bayi Badu, laki-laki, umur 11 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan berat badan
tidak naik selama 3 bulan terakhir. Selama ini bayi ditimbang tiap bulan di posyandu. Berat badan 8
kg. Tinggi badan 70 cm. Lingkar kepala 44 cm.
Tugas :
1. gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 berat dan tinggi badan menurut umur dan
jenis kelamin
2. tentukan status gizi bayi
3. gambarkan lingkar kepala bayi pada kurve Nellhaus
4. apakah lingkar kepala bayi normal?
2. Kasus anak belum bisa berdiri
Bayi Cintia, perempuan, umur 12 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan belum bisa
berdiri. Bayi lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Lima menit kemudian bayi baru
menangis. Berat lahir 2,6 kg. Berat badan sekarang 8,8 kg Tinggi badan 72 cm. Lingkar kepala 40
cm
Tugas :
1. gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 berat dan tinggi badan menurut umur dan
jenis kelamin
2. tentukan status gizi bayi
3. gambarkan lingkar kepala bayi pada kurve Nellhaus
4. apakah lingkar kepala bayi normal?
3. Kasus anak belum bisa bicara
Anak Didi, laki-laki, umur 24 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas karena belum bisa bicara. Bayi
lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Lima menit kemudian bayi baru menangis. Berat
lahir 2,7 kg. Berat badan sekarang 11 kg, tinggi badan 83 cm. Lingkar kepala 45 cm
Tugas :
1. gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 berat dan tinggi badan menurut umur dan
jenis kelamin
2. tentukan status gizinya
3. gambarkan lingkar kepala pada kurve Nellhaus
4. apakah lingkar kepala normal?
20
21. 4. Kasus Anak dengan kelebihan berat badan.
Kasus Eko, perempuan, umur 10 tahun dengan keluhan kegemukan, sering pusing.
Anak mempunyai berat 55 kg, tinggi 140 cm
Tugas :
1. gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 berat dan tinggi badan menurut umur dan
jenis kelamin
2. tentukan status gizi anak E.
5. Kasus perawakan pendek
Anak Fatma, perempuan, umur 12 tahun, dibawa oleh ibu karena tampak lebih pendek
dibandingkan dengan teman2nya di sekolah. Berat badan 30 kg, tinggi badan 130 cm.
Tugas :
1. gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC NCHS 2000 berat dan tinggi badan menurut umur dan
jenis kelamin
2. tentukan status gizi anak ini
21
22. Kasus simulasi : pemeriksaan perkembangan
1. Kasus berat badan tidak naik
Bayi Badu, laki-laki, umur 11 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan berat badan
tidak naik selama 3 bulan terakhir. Selama ini bayi ditimbang tiap bulan di posyandu. Berat badan 8
kg. Tinggi badan 70 cm. Lingkar kepala 44 cm.
Tugas :
1. lakukan pemeriksaan tapis perkembangan dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
pada bayi B
2. Kasus anak belum bisa berdiri
Bayi Cintia, perempuan, umur 12 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas dengan keluhan belum bisa
berdiri. Bayi lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Setelah 5 menit, bayi baru menangis.
Berat lahir 2,6 kg. Berat badan sekarang 8,8 kg Tinggi badan 72 cm. Lingkar kepala 40 cm
Tugas :
1. lakukan pemeriksaan tapis perkembangan dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
pada bayi C
3. Kasus anak belum bisa bicara
Anak Didi, laki-laki, umur 24 bulan, dibawa oleh ibu ke puskesmas karena belum bisa bicara. Bayi
lahir ditolong bidan, tidak langsung menangis. Lima menit kemudian bayi baru menangis. Berat
lahir 2,7 kg. Berat badan sekarang 11 kg, tinggi badan 83 cm. Lingkar kepala 45 cm
Tugas :
1. lakukan pemeriksaan tapis perkembangan dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
pada anak D
4. Kasus Anak dengan kelebihan berat badan.
Kasus Eko, perempuan, umur 4 tahun dengan keluhan kegemukan, sering pusing.
Anak mempunyai berat 25 kg. Tinggi badan 100 cm.
Tugas :
1. Adakah gangguan perkembangan pada anak E?
2. lakukan pemeriksaan tapis perkembangan dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) pada anak E
5. Kasus perawakan pendek
Anak Fatma, perempuan, umur 5 tahun, dibawa oleh ibu karena tampak lebih pendek dibandingkan
dengan teman2nya di sekolah. Berat badan 18 kg, tinggi badan 95 cm.
Tugas :
22
23. 1. lakukan pemeriksaan tapis perkembangan dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
pada anak F
Lampiran 1. Formulir anamnesis
Formulir Anamnesis
Nama Mahasiswa : ……………………………………… Nilai :
Rombongan : ………………………………………
Tgl anamnesis : ...........................................................
Tutor : ………………………paraf : ………
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien: Kelamin:……….
Tempat & tanggal lahir:…………………………….. Pendidikan:…………
Umur:……
Orang tua/wali
Nama: ……………………………
Alamat:……………………………………………
Pekerjaan:………………..
Penghasilan:………………
Hubungan dengan orang tua: anak-kandung/-angkat /-tiri /-asuh
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama:
Riwayat perjalanan penyakit (tulis di halaman kosong/tersendiri bila perlu)
23
25. Riwayat sebelumnya yang ada hubungan dengan penyakit sekarang
Riwayat penyakit dalam keluarga/lingkungan sekitarnya yang ada hubungan dengan penyakit
sekarang.
RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan
Perawatan antenatal
KELAHIRAN Tempat kelahiran RS /RB /rumah/lain–lain ……………
Penolong persalinan dokter/bidan/dukun/lain–lain ………………
Cara persalinan • spontan/ tindakan …………………
• penyulit, kelainan …………………….
Masa gestasi lebih bulan/cukup bulan/kurang bulan
Keadaan bayi • berat lahir: …………g
• panjang :……cm
• lingkar kepala:………cm
• langsung menangis/
pucat biru kuning kejang
• nilai Apgar:
• kelainan bawaan:
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Tengkurap:……bulan Berdiri :……bulan Bicara:…...bulan
Duduk:……bulan Berjalan:…...bulan Membaca & menulis :…bulan
Perkembangan pubertas
• Rambut pubis:….tahun • Payudara: …..tahun • Menarkhe:……tahun
Gangguan perkembangan mental/emosi: ……………………..
RIWAYAT MAKANAN
Umur ASI/PASI Buah/Biskuit Bubur susu Nasi tim
25
26. 0 – 2 bulan
2 – 4 bulan
4 – 6 bulan
6 – 8 bulan
8 – 10 bulan
10 – 12 bulan
Umur di atas 1 tahun
jenis makanan frekuensi /keterangan lain
nasi /pengganti nasi
daging/ikan/telur
tahu/tempe
sayur/buah
Susu
Kesulitan makan: ……………………….
Riwayat imunisasi
Vaksin I II III IV V VI
Hepatitis B
BCG
DTP
Polio
Campak
Hib
MMR
Tifoid
Hepatitis A
Lain-lain
RIWAYAT KELUARGA
No tgl lahir/umur L/P hidup lahir mati abortus meninggal keterangan
1
2
3
4
5
• Anggota keluarga lain serumah:………………………………………………….
.
26
27. Rumah
Milik sendiri Menyewa Menumpang
• Keadaan rumah:…………………………………………
………………………………………….
• Lingkungan:…………………………………………
Ayah/wali Ibu/wali
Perkawinan ke
Umur menikah
Pendidikan terakhir
Agama
Suku
Kesehatan
Kosanguinitas
27
35. Lampiran 3. Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan
KPSP PADA ANAK UMUR 12 BULAN
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian Sosialisasi & Ya Tidak
muncul dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, kemandirian
apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut Gerak halus Ya Tidak
dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu
kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan Gerak kasar Ya Tidak
berpegangan pada kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: Bicara & bahasa Ya Tidak
“ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan
salah satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa Gerak kasar Ya Tidak
bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum Sosialisasi & Ya Tidak
ia kenal? Ia akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu kemandirian
pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum
dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus Ya Tidak
seperti kacang atau kismis, dengan
meremas di antara ibu jari dan jarinya
seperti pada gambar?
8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak kasar Ya Tidak
9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata Bicara & bahasa Ya Tidak
yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata
tadi ?
10.Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus Gerak halus Ya Tidak
kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak
ikut dinilai
KPSP PADA ANAK UMUR 12 BULAN
1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, Sosialisasi & Ya Tidak
kemudian muncul dan menghilang secara berulang- kemandirian
ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau
mengharapkan anda muncul kembali?
35
36. 2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil Gerak halus Ya Tidak
pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda
mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih Gerak kasar Ya Tidak
dengan berpegangan pada kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang Bicara & Ya Tidak
sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab bahasa
YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi Gerak kasar Ya Tidak
berdiri tanpa bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang Sosialisasi & Ya Tidak
yang belum ia kenal? Ia akan menunjukkan sikap malu- kemandirian
malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu
dengan orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Gerak halus Ya Tidak
benda kecil seperti kacang atau
kismis, dengan meremas di antara
ibu jari dan jarinya seperti pada
gambar?
8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak kasar Ya Tidak
9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu Bicara & Ya Tidak
kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru bahasa
menyebutkan kata-kata tadi ?
10.Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan Gerak halus Ya Tidak
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai
KPSP PADA ANAK UMUR 24 BULAN
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga,
Sosialisasi Ya Tida
apakah anak meniru apa yang anda lakukan?
& k
kemandirian
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus
Gerak halus Ya Tida
yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang
k
digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata
Bicara & Ya Tida
yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?
bahasa k
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih
Gerak kasar Ya Tida
tanpa kehilangan keseimbangan?
36
37. (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
k
mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau Gerak Ya Tida
celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai). halus, k
Sosialisasi
&
kemandirian
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika
Gerak kasar Ya Tida
ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada
k
dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan
anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah Bicara & Ya Tida
anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian bahasa k
badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan
yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? Sosialisasi Ya Tida
& k
kemandirian
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri Bicara & Ya Tida
atau membantu mengangkat piring jika diminta? bahasa k
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar Ya Tida
ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong k
tidak ikut dinilai.
.
KPSP PADA ANAK UMUR 48 BULAN
1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar Ya Tida
sedikitnya 3 meter?
k
2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan
Sosialisasi Ya Tida
tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu
& k
mengulanginya?
kemandirian
37
38. 3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu
Gerak kasar Ya Tida
tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali. k
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai.
Gerak kasar Ya Tida
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan
mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa k
didahului lari?
5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Gerak halus Ya Tida
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas k
kosong yang tersedia. Apakah anak dapat menggambar
lingkaran?
Jawab : YA
Jawab : TIDAK
6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di
Gerak halus Ya Tida
atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 - 5 cm. k
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau
Sosialisasi Ya Tida
permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti
& k
aturan bermain?
kemandirian
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Sosialisasi Ya Tida
atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang
& k
kancing, gesper atau ikat pinggang)
kemandirian
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa Bicara & Ya Tida
dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian bahasa k
namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
38
39. KPSP PADA ANAK UMUR 60 BULAN
1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan
Bicara & Ya Tidak
membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
bahasa
“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”............…
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”.........................
“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”.........................
Jawab YA bila anak menjawab ke 3 pertanyaan tadi
dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
“menggigil” ,”pakai mantel” atau “masuk kedalam rumah”.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”
Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”,
“tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, ”istirahat” atau ”diam
sejenak”
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian
Sosialisasi Ya Tidak
boneka?
&
kemandiri
an
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu
Gerak Ya Tidak
tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan
kasar
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut
Gerak Ya Tidak
kata “lebih panjang”.
halus
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan
ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak
menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi
pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama
Gerak Ya Tidak
gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di
halus
kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
39
40. 6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat
Bicara & Ya Tidak
dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah
bahasa
berikut ini:
“Letakkan kertas ini di atas lantai”.
“Letakkan kerta ini di bawah kursi”.
“Letakkan kertas ini di depan kamu”
“Letakkan kertas ini di belakang kamu”.
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di
bawah”, “di depan” dan “di belakang”.
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel Sosialisasi Ya Tidak
(tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat &
anda meninggalkannya? kemandiri
an
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan Bicara & Ya Tidak
pada anak : bahasa
“Tunjukkan segi empat merah”
“Tunjukkan segi empat kuning”
“Tunjukkan segi empat biru”
“Tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan
benar?
9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali Gerak Ya Tidak
tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut kasar
dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu
kaki?
10.Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa Sosialisasi Ya Tidak
bantuan? &
kemandiri
an
40