PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
ERM Sido Muncul
1. TUGAS MINGGU 3
MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO BISNIS
DOSEN : IWAN FIRDAUS, S.KOM, MM
DISUSUN OLEH :
NAMA : FIRZAH RHAMDINA
NIM : 43119120112
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dengan tema ERM (Enterprise Risk Management) PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk. dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
Firzah Rhamdina
3. 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Daftar Isi ........................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan .............................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan ........................................................................................................... 5
A. Sejarah PT ........................................................................................................ 6
B. Definisi ERM ................................................................................................... 7
C. Pengertian Laporan Keuangan ......................................................................... 8
D. Laporan Keuangan PT ..................................................................................... 9
e. Risiko Bisnis PT .............................................................................................. 12
BAB III Penutup .............................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 17
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. bermula dari sebuah industri rumah
tangga pada tahun 1940 dikelola oleh ibu Rakhmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh
3 orang karyawan. Beliau memproduksi jamu dalam bentuk praktis (serbuk), seiring dengan
berpindahnya beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahaan sederhana
dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian Yang Terwujud"
Dalam berkembangnya, pabrik yang terletak di JL. Mlaten Trenggulun ternyata tidak
mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus
meningka, maka di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke lingkungan industri kecil di JL.
Kaligawe, Semarang.
Di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di klepuk,
ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan di saksikan direktur jendral pengawasan
obat dan makanan saat itu.
Produk PT.Sido Muncul antara lain : Jamu Tradisonal, Jamu Komplit, Permen,
Minuman Kesehatan, Food Suplemen, dan Jamu Instan. Produk yang dihasilkan perusahaan
jamu ini selalu laris manis di masyarakat. Lihat saja produk Kuku Bima Energy , dan Tolak
Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki merek yang kuat dengan diterimanya
berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu merek terpopuler.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa itu PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk?
Apa itu ERM?
Bagaimana Laporan Keuangan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk?
Apa saja risiko bisnis yang ada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk?
C. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisa resiko bisnis yang terjadi di perusahaan
jamu yang terkenal di Indonesia. Selain itu juga penulisan ini bertujuan agar masyarakat mau
menggunakan produk buatan negeri sendiri yang sangat bermanfaat.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah PT Sido Muncul
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (IDX: SIDO) adalah
perusahaan jamu tradisional dan farmasi dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir.
Berawal pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido
Muncul yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi
perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini. Pada tahun 1951, Sido Muncul mulai
berdiri. Pada tahun 1970 dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu
& Farmasi Sido Muncul dan kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi perseroan terbatas
dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul hingga saat ini.[1]
Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, Sido Muncul telah
berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar
di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan
pelaku pendiri industri ini.
Perusahaan yang kini sudah berhasil masuk Bursa Efek Indonesia sejak Desember
2013 itu dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Berawal dari keinginan pasangan
suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976
bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan
nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan
membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha
Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo,
pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama
Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing
Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka
usaha jamu di Yogyakarta.
6. 6
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu
menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua pada
tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido
Muncul, yang artinya "impian yang terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah,
usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke
Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya
diterima masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka
modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.
Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi
pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern. Pada 11
November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih
luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu
pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan
farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik
jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektare,
lahan Agrowisata,1,5 hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Pada 18 Agustus 2005, PT Sido Muncul dihibahkan perkebunan milik Bob
Hasan seluas 7,5 ha di Jonggol, Bogor untuk dijadikan sebuah apotek hidup terbesar, serta
ditempat lain bersama Bob Hasan ia juga memberdayakan para
penyandang Disabilitas dengan diberi sebuah perkebunan untuk dikelola dan dinikmati
mereka. Pada tanggal 10 Februari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan
pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2.
Komitmen
Sido Muncul Store hadir untuk mempermudah konsumen dalam mencari produk-produk
Sido Muncul dengan cara belanja online sejak tahun 2016. Tersedia hampir lebih dari 165
produk Sido Muncul, mulai dari Tolak Angin, Kuku Bima Ener-G!, Sido Muncul Natural,
Tolak Linu, minuman kesehatan, sampai jamu tradisional dapat dipesan secara online di Sido
Muncul Store.
Visi
Mempermudah komunikasi antara Sido Muncul dengan konsumen
Memperluas jangkauan calon konsumen di seluruh wilayah Indonesia
Mempermudah segala aktivitas jual beli karena dapat dilakukan secara online
7. 7
Misi
Produk Sido Muncul diproduksi di pabrik yang higienis, canggih dan modern berstandar
GMP (Good Manufacturing Practices) sehingga setiap produknya terstandarisasi dengan
baik.
B. Definisi ERM
Enterprise risk management (ERM) didefinisikan sebagai kompetensi risiko di dalam
perusahaan atau organisasi. ERM adalah kemampuan organisasi untuk memahami dan
mengendalikan tingkat risiko yang diambil dalam mengelola strategi bisnis, ditambah
dengan akuntabilitas atas risiko yang diambil. Manfaat utama ERM adalah menambah
perspektif dan fokus pada manajemen risiko di seluruh lini perusahaan.
Konsep dasar manajemen risiko perusahaan telah diterapkan di beberapa industri
selama lebih dari satu dekade. Perubahan peraturan lingkungan, gejolak ekonomi, serta
peningkatan kompleksitas produk, alat, dan juga risiko antara lain membantu meluncurkan
praktik pengelolaan risiko perusahaan ke area layanan keuangan. Industri perbankan
dihadapkan dengan berbagai macam risiko. Kerangka ERM dirancang untuk mendukung
kedalaman dan keluasan kegiatan ERM dengan menyediakan pendekatan yang terstruktur
untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan melaporkan risiko dengan
signifikan yang dihadapi oleh sebuah organisasi. Pengelolaan risiko spesifik (misalnya
kredit, operasional, dan pasar), pengelolaan modal, dan manajemen likuiditas memberikan
dasar-dasar yang esensial ke dalam kerangka ERM.
Konsep enterprise risk management (ERM) telah ada selama beberapa tahun. ERM
memperoleh keunggulan signifikan sebagai komponen yang lengkap dari keseluruhan
strategi bisnis sebuah organisasi atau perusahaan. RMA ERM Council mulai berupaya untuk
menciptakan panduan praktis untuk menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan
yang kuat yang akan membantu institusi (dari berbagai ukuran) mengelola risiko mereka
secara holistik.
RMA ERM Council mendefinisikan ERM sebagai “kemampuan manajemen untuk
mengelola semua risiko bisnis dalam upaya memperoleh atau mencapai tujuan”. Dengan
menjadikan hal tersebut sebagai panduan, dewan mengadopsi sebuah strategi yang akan
membantu manajemen dan dewan direksi menjawab pertanyaan bisnis yang relevan
mengenai risiko yang akan dihadapi perusahaan. Strategi bisnis dan cakupan risiko, tata
kelola dan kebijakan, data dan infrastruktur risiko, pengukuran dan evaluasi, pengendalian
lingkungan, respon, risk appetite, dan stress testing.
Model kerangka kerja ERM adalah sebuah budaya perusahaan. Jika sebuah
perusahaan tidak memiliki budaya yang tepat dan kepemimpinan yang kuat di manajemen
8. 8
puncak, tidak ada unsur lain yang penting. Sederhananya, perusahaan yang memahami dan
mengadopsi ERM menjadikan sebuah budaya di perusahaan biasanya memiliki kredibilitas
yang baik.
Pada akhirnya, strategi manajemen risiko perusahaan dapat memberikan jawaban atas tiga
pertanyaan dasar bisnis:
1. Haruskah kita melakukannya (selaras dengan strategi bisnis, risk appetite, culture,
values, dan ethics)?
2. Bisakah kita melakukannya (manusia, proses, struktur, dan kemampuan teknologi)?
3. Apakah kita melakukannya (penilaian hasil yang diharapkan, pembelajaran terus-
menerus, dan sistem checks and balances yang kuat)?
C. Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi. Keberadaan laporan keuangan dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan khususnya dalam bidang keuangan. Susunan laporan
keuangan terbagi menjadi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus
kas dan laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
adalah salah satu bentuk dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan dapat memberikan
informasi mengenai kinerja keuangan tiap bulan, semester, tahun atau beberapa tahun.
Penyusunan laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku. Isi laporan keuangan harus memberikan pandangan yang
sama kepada pembacanya. Laporan keuangan juga harus memuat deskripsi mengenai
transaksi keuangan yang benar-benar terjadi.
Pemakai laporan keuangan terdiri atas pihak internal maupun pihak eksternal.
Laporan keuangan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan laba maupun organisasi
nirlaba. Pihak yang memakai laporan keuangan antara lain pihak manajemen keuangan,
calon investor, akuntan, kreditur, wirausahawan, karyawan, pemerintah dan publik. Masing-
masing memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap laporan keuangan. Pihak-pihak
ini memanfaatkan informasi yang ada di dalam laporan untuk menentukan suatu
pengambilan keputusan dalam hal keuangan.
12. 12
E. Risiko Bisnis PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
3.1 Risiko Usaha
Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut,
serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum melakukan
investasi dalam Saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-
satunya risiko yang dapat mempengaruhi saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini
tidak Perseroan ketahui atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mengganggu
bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Selain itu,
investasi dalam efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia
mengandung risiko yang mungkin berbeda dengan investasi pada efek di perusahaan
perusahaan di negara lain dengan keadaan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi
perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan
harga Saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan para investor dapat menghadapi
potensi kerugian investasi.
Risiko-risiko yang diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko material bagi
Perseroan dan Entitas Anak serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari
masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak . Manajemen
Perseroan menyatakan bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak
dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari
dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak.
3.2 Jenis Risiko Dan Cara Pengelolaannya
Dalam mengelola risiko, Perseroan harus menyediakan informasi terkini dan objektif
kepada seluruh jajaran manajemen agar mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko serta
menentukan langkah-langkah strategis. Perseroan telah mengidentifikasi beberapa profil
risiko, namun tidak terbatas pada adanya potensi risiko yang muncul di masa depan.
Kebijakan manajemen risiko akan ditinjau secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi
bisnis Perseroan dan faktor-faktor lainnya.
13. 13
Risiko-risiko utama Perseroan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan
mitigasinya adalah sebagai berikut:
a. Risiko Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Indonesia sejak bulan Maret 2020
menimbulkan disrupsi pada aspek kesehatan, sosial dan ekonomi mengingat risiko
penularan yang sangat tinggi yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang
serius. Guna menekan penyebaran virus, pemerintah menerapkan pembatasan yang
menyebabkan berkurangnya interaksi dan kegiatan bermasyarakat dimana juga
berdampak pada aktivitas kegiatan usaha.
Perseroan berada pada industri yang diperkenankan untuk tetap beroperasi selama
masa pembatasan. Untuk memastikan kegiatan operasional dapat berjalan dengan
baik, Perseroan menjaga tingkat ketersediaan bahan baku dan melakukan proses
produksi dan distribusi dengan langkah-langkah penanganan kesehatan. Untuk
memitigasi risiko tersebut, Perseroan senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang
ditetapkan oleh pemerintah dan menerapkan pedoman pencegahan penularan bagi
seluruh karyawan.
b. Risiko Ketersediaan Bahan Baku
Perseroan menggunakan bahan baku utama berupa bahan atau ramuan alami (herbal)
yang diperoleh dari petani atau pemasok. Perubahan cuaca dan kondisi alam yang
tidak bersahabat serta risiko musiman berpengaruh terhadap ketersediaan bahan baku
tersebut dan mempengaruhi keberlanjutan proses produksi Perseroan.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan tingkat
persediaan dan pemesanan bahan baku yang disesuaikan dengan permintaan dan lead
time setiap jenis bahan serta senatiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh
pemangku kepentingan termasuk hubungan baik dengan berbagai sumber pemasok
bahan baku produksi Perseroan. Selain itu, Perseroan juga tengah menggalakan budi
daya tanaman-tanaman bahan baku yang vital dengan memanfaatkan teknologi
modern serta dengan bekerja sama dengan petani-petani.
14. 14
c. Risiko Persaingan Usaha
Pertumbuhan dan prospek industri obat tradisional yang menjanjikan, mendorong
pelaku usaha untuk terus berinovasi menghasilkan produk yang terbaik. Persaingan
usaha menjadi semakin kompetitif karena pesaing berusaha untuk menciptakan
produk yang sejenis dengan produk unggulan Perseroan yang sudah menjadi
pemimpin pasar, seperti Tolak Angin, Tolak Linu, dan KukuBima Ener-G!. Beberapa
pesaing bahkan sudah menunjukkan daya saing produknya terhadap produk
Perseroan melalui tagline yang ditayangkan dalam iklan-iklannya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa persaingan dalam industri jamu ini semakin kompetitif.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan selalu meningkatkan pelayanan terhadap
konsumen dan menjaga hubungan baik dengan setiap agen/distributor dan konsumen.
Selanjutnya, Perseroan juga terus melakukan inovasi pengembangan produk dan
menjaga konsistensi pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik dari
segi jenis, jumlah maupun kualitasnya sehingga dapat menghasilkan jamu dan produk
lainnya yang prima sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang semakin
kompetitif.
d. Risiko Kerusakan Mesin dan Peralatan
Kerusakan pada mesin pabrik yang digunakan dalam proses produksi dapat
mengganggu kelancaran kegiatan produksi Perseroan yang dapat berakibat pada
menurunnya kinerja produksi sehingga akan mempengaruhi tercapainya target
produksi Perseroan.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan pemeliharaan prediktif dan
penggantian suku cadang rutin atas mesin dan peralatan produksi sehingga bilamana
terjadi kerusakan maka hal tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin. Di beberapa
bagian penting Perseroan senantiasa mempersiapkan kapasitas cadangan.
15. 15
e. Risiko Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM), baik manajemen senior maupun karyawan operasional
yang sudah terlatih, merupakan salah satu faktor yang perlu dijaga oleh Perseroan
untuk dapat tetap mempertahankan keberlangsungan kegiatan produksi dan
operasional Perseroan. Kekurangan SDM yang berkualitas mungkin dapat
berdampak terhadap kegiatan usaha, hasil operasi, dan prospek Perseroan. Perseroan
juga bergantung pada kemampuannya untuk mencari dan mempertahankan SDM
agar dapat melanjutkan pertumbuhan dan kesuksesan kegiatan usaha Perseroan.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan rekrutmen untuk memenuhi
kebutuhan SDM dan secara rutin memberikan pelatihan/program pengembangan
kompetensi untuk menjaga dan meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM yang
dimiliki. Perseroan juga melakukan regenerasi dan promosi secara
berkesinambungan serta melaksanakan sistem penilaian kinerja yang adil dan terbuka
sebagai dasar untuk memberikan penghargaan atas kinerja karyawan yang terjadi
sehingga kerugian yang mungkin timbul dapat ditutup secara layak.
16. 16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap perusahan memiliki system dan mekanisme yang membedakan suatu
perusahan dengan perusahan lainnya dan setiap perusahaan yang berorentasi pada pemasaran
perlu mempertimbangkan dengan seksama keputusan-keputusan yang akan diambil. Dalam
melakukan pengembangan perusahan dalam dunia persaingan yang datang, Produk yang di
hasilkan harus kompetitif, memiliki keunggulan koperatif, serta melakukan kajian- kajian
yang lebih luas akan suatu produk yang pada akhirnya akan memberi nilai tambah yang besar.
Sebuah perusahaan harus mampu mempengaruhi konsumen untuk loyal pada produk
yang kita hasilkan. Memberikan penghargaan bagi komsumen sebagai bukti sebuah
perusahan memperhatikan konsumennya. Hal yang tidak boleh di sepelekan adalah
menguasaan akan bahan baku industri, hubungan yang baik, dan kepercayaan yang terus di
bangun itu merupakan hal yang sangat vital untuk tetap berjalanyan sebuah perusahaan. PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk memiliki manajemen resiko yang baik sehingga
dari laporan keuangan yang tersusun perusahaan ini bisa mempertahankan kinerja dengan
baik. Beberapa risiko bisnis yang telah diamati juga memiliki manajemen yang baik sehingga
perusahaan berjalan dengan baik.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sebagai pembuat produk jamu di
Indonesia seharusnya bisa mengembangkan sayap usahanya lebih baik lagi. Dilihat dari
kualitas produknya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk harus bisa mengenalkan
produk jamu khas indonesia ke berbagai penjuru dunia lebih baik lagi dan tidak hanya
mengandalkan 1 atau 2 produknya tetapi semua produknya sehingga bisamengenalkan
olahan rempah-rempah khas Indonesia.
B. SARAN
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk perlu mempertahankan manajemen
risiko yang sudah berjalan dan terus menganalisa risiko yang mungkin akan terjadi.
Manajemen yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik pula.