SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Seorang manajer perusahaan memiliki keinginan agar perusahaannya memiliki nama
baik. Nama baik sebuah perusahaan diperoleh dari banyaknya konsumen yang menjadi
pelanggan tetap perusahaan itu. Nama baik juga merupakan keadaan yang diperoleh jika nilai
saham perusahaan tersebut baik atau meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya nilai saham
sangat dipengaruhi oleh faktor keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga nantinya
keuntungan tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham. Keuntungan-keuntungan yang
diperoleh perusahaan tidak terlepas dari bagaimana perusahaan itu menjalankan proses
bisnisnya. Untuk menjalankan proses bisnis yang baik, pastinya ada keputusan-keputusan
yang harus diambil oleh semua anggota perusahaan tersebut baik tingkat eksekutif sampai
karyawan. Keputusan dalam sebuah bisnis dimana seorang manajer akan mengambil suatu
proyek untuk dijalankan merupakan hal yang sangat penting yang harus dipikirkan matangmatang.
Dalam mengambil sebuah keputusan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
oleh sebuah perusahaan. Metode-metode tersebut nantinya sangat berpengaruh terhadap
pengeluaran atau investasi yang sering disebut sebagai modal. Penganggaran modal atau
dalam istilah asing disebut sebagai capital budgeting adalah proses yang memiliki efek
jangka panjang. Efek jangka panjang tersebut berhubungan dengan risiko untung atau rugi
yang mungkin akan dihadapi, dimana pada akhirnya mencerminkan keadaan suatu
perusahaan apakah proyek bisnis yang dijalankan merupakan keputusan yang benar atau
tidak dan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau dihentikan.
Metode-metode dalam membuat keputusan untuk mengambil suatu proyek atau tidak
akan dijelaskan dalam makalah ini. Metode-metode tersebut antara lain : Payback Period,
Profitability Index, Net Present Value dan Internal Rate of Return. Metode pengambilan
keputusan tersebut dijelaskan dengan contoh perhitungan dan penjelasan mengapa suatu
proyek harus diambil atau ditolak untuk dilanjutkan. Makalah ini juga berisi tentang beberapa
kelemahan dan keunggulan suatu metode serta perbedaan mengenai Net Present Value
dengan Internal Rate of Return.

1
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari penganggaran modal (Capital Budgeting)?
2. Mengapa keputusan-keputusan dalam penganggaran modal merupakan hal penting
bagi perusahaan?
3. Apa perbedaan antara payback period dan discounted payback period?
4. Bagaimana kriteria pengambilan keputusan dalam metode Profitability Index, Net
Present Value, dan Internal Rate of Return?
5. Manakah metode yang lebih baik digunakan, apakah Net Present Value atau Internal
Rate of Return?
I.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan pengertian tentang penganggaran modal.
2. Menunjukkan perbedaan metode payback period dan discounted payback period
dengan contoh soal.
3. Menjelaskan kriteria penerimaan sebuah proyek dalam beberapa metode.
4. Menjelaskan mengapa Net Present Value adalah keputusan yang baik.

2
BAB II
ISI
Modal adalah aktiva-aktiva jangka panjang yang digunakan dalam produksi.
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang memerinci proyeksi-proyeksi arus kas masuk
dan keluar selama suatu periode tertentu di masa mendatang. Jadi, anggaran modal adalah
suatu uraian investasi yang teah direncanakan pada aktiva tetap, sedangkan penganggaran
modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyek dan memutuskan proyek mana yang
akan dimasukkan di dalam anggaran modal.
Dengan penganggaran modal, berarti menentukan apakah suatu investasi atau proyek
yang direncanakan akan berharga lebih, begitu ia telah siap, daripada biaya perolehannya.
Keputusan-keputusan penganggaran modal sangat penting karena :
1. Implikasi dari keputusan tersebut akan berlangsung terus hingga suatu periode yang
cukup lama atau memiliki konsekuensi jangka panjang.
2. Menentukan bentuk-bentuk aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan
menanamkan terlalu banyak aktiva tetap, perusahaan akan menanggung beban berat
yang tidak perlu. Jika yang ditanamkan tidak cukup, perusahaan akan mempunyai
kapasitas yang tidak memadai dan dapat kehilangan sebagian pangsa pasarnya untuk
direbut perusahaan-perusahaan saingan.
3. Melibatkan pengeluaran yang besar.
Ada beberapa keputusan dalam menentukan penganggaran modal, diantaranya :
Pembayaran kembali (payback period)
Indeks profitabilitas
Net Present Value
Internal Rate of Return
Pembayaran Kembali (Payback Period)
Pembayaran kembali (Payback period) adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi awal.
Rumus untuk menghitung payback period adalah :

3
Tahun sebelum pengembalian penuh +
Contoh :
Sebuah invenstasi membutuhkan dana sebesar $1000. Aliran kas yang diharapkan
pada tahun I sebesar $200, tahun II sebesar $500 dan tahun III sebesar $400. Hitung payback
periodnya!
Perkiraan arus kas bersih setelah

Arus kas

Tahun

pajak

kumulatif

0

(1000)

(1000)

1

200

(800)

2

500

(300)

3

400

100

Payback period pada akhhir tahun ke 2, atau lebih tepatnya :

Kelebihan metode ini : Mudah dihitung dan dimengerti, memberikan informasi
mengenai risiko dan likuiditas proyek. Proyek yang payback periodnya pendek memiliki
risiko yang lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik.
Kelemahan metode ini : 1) mengabaikan arus kas setelah payback period dan 2) nilai
waktu uang.
Contoh 1) :
Arus kas proyek
Tahun

Perkiraan arus kas proyek A

B

0

($1000)

($1000)

1

1000

500

2

100

1000

3

-

2000

4

-

1000
4
Payback period A = 1 tahun
Payback period B = 1,5 tahun
Menurut metoda payback period, proyek A lebih baik. Tapi sebenarnya proyak B
lebih menguntungkan karena pada tahun ke 3 dan 4, proyek B asih menghasilkan arus kas
sebesar 3 juta sementara proyek A sudah berhenti memberikan pemasukan.
Contoh 2) :

Tahun

Proyek X

Proyek Y

0

($250)

($250)

1

100

100

2

100

200

3

100

0

4

100

0

Payback Period X =

Payback Period Y =

Dalam hal ini, maka investasi yang diterima adalah proyek Y. Ketika kita
menginginkan imbal hasil 15%, maka NPV dari kedua proyek tersebut adalah :
Project X :

-

Project Y :

= -$11,81

NPV dari investasi proyek Y adalah negatif, jika mengambil proyek tersebut maka
akan menurunkan nilai dari ekuitas pemegang saham. Dalam hal ini terbukti bahwa Payback
period mengabaikan nilai waktu dari uang.
Periode Pembayaran Kembali Terdiskonto (Discounted Payback Period)

5
Discounted Payback Period adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh arus kas
sebuah investasi, yang didiskontokan dengan biaya modal, untuk mengembalikan kembali
biayanya.
Arus
Tahun

Kas

PVIF 10%

Nilai Sekarang

Nilai Sekarang Kumulatif

0

($1500)

1

($1500)

($1500)

1

300

0,909

272,7

-1227,3

2

450

0,826

371,7

-855,6

3

750

0,751

563,25

-292,35

4

750

0,683

512,25

219,9

5

900

0,621

558,9

778,8

Discounted payback period =

.

Perbedaan Payback period dan Discounted payback period : payback period tidak
memperhitungkan biaya modal (biaya dari utang atau ekuitas yang digunakan untuk
melaksanakan proyek), sedangkan discounted payback period memperhitungkan biaya modal
(pembayaran ini menunjukkan tahun impas setelah mengembalikan utang dan biaya ekuitas).
Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

Indeks profitabilitas adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan dibagi dengan
investasi awal atau bisa juga didefinisikan sebagai rasio antara present value penerimaan arus
kas dan present value pengeluaran arus kas.

Rumus untuk menghitung indeks probitabilitas :

PI :

Dimana :
= Cash inflows pada periode t
6
= Cash outflows pada periode t
k = biaya modal proyek
t = periode waktu
Kriteria penerimaan proyek : suatu proyek diterima jika PI proyek adalah sama
dengan atau lebih besar dari 1. Jika PI proyek sama dengan atau lebih besar dari 1, artinya PV
penerimaan sama dengan atau lebih besar dari PV pengeluaran. Untuk proyek mutually
exclusive, proyek dengan PI lebih besar yang dipilih, dengan catatan PI

1.

Contoh :
Tahun

Arus Kas Proyek

0

(1000)

1

200

2

500

3

400

Jika biaya modal proyeknya 10%, berapakah profitability index nya?

PI =

= 0,896.

Dengan melihat kriteria penerimaan, maka seharusnya proyek tersebut tidak diambil karena
PI nya bernilai >1.

Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

Nilai sekarang bersih adalah suatu ukuran mengenai berapa besar nilai yang diciptakan atau
ditambahkan hari ini dengan melakukan suatu investasi.
Rumus NPV :

Dimana :

= Cash flow atatu arus kas pada waktu t
7
k = Biaya modal proyek (project cost of capital)
t = Periode waktu
n : usia proyek
Jika NPV nol atau positif, yang berarti present value dari arus kas masuk sama dengan
atau lebih besar dari present value dari arus kas keluar. Dengan demikian, jika NPV negatif
maka proyek tersebut harus ditolak. Jika 2 proyek bersifat “mutually exclusive” maka proyek
yang memiliki NPV positif yang terbesar yang dipilih.
NPV sebesar nol menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk membayar
kembali modal yang diinvestasikan dan menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan
pada modal (biaya modal proyek). Jika NPV adalah positif, arus kas proyek menghasilkan
suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh para pemegang saham. Jadi jika perusahaan
mengambil proyek dengan NPV positif, nilai perusahaan akan naik yang berarti kesejahteraan
pemegang saham naik. Jika perusahaan mengambil proyek dengan NPV = 0. Harga saham
tidak berubah karena proyek hanya menghasilkan keuntungan sebesar yang disyaratkan.
Contoh soal :
Seorang analisis keuangan akan menganalisis 2 proposal investasi modal, proyek Y
dan Z. Setiap proyek memerlukan biaya sebesar $1000 dan biaya modal untuk kedua proyek
tersebut adalah 12%. Arus kas bersih yang diharapkan pada kedua proyek tersebut adalah
sebagai berikut :

Tahun
0
1
2
3
4

Perkiraan arus kas bersih
Proyek Y
Proyek Z
($1000)
($1000)
650
350
300
350
300
350
100
350

Berapakah Net Present Value dari kedua proyek tersebut? Bagaimana keputusan yang harus
diambil?
Proyek Y
Tahun

Arus Kas

PVIF (12%)

Nilai
Sekarang

0
1
2
3

($1000)
650
300
300

1
0,893
0,797
0,712

($1000)
580,45
239,1
213,6
8
4

100

0,636

63,6

NPV

96,75

PVIFA (12%)
1
0,893
1,690
2,402
3,037

Nilai
Sekarang
($1000)
312,55
591,5
840,7
1062,95

NPV

1807,7

Proyek Z
Tahun
0
1
2
3
4

Arus Kas
($1000)
350
350
350
350

Berdasarkan tabel dari kedua proyek tersebut, nilai NPV yang berasal dari arus kas
yang didiskontokan dengan tingkat biaya modal sebesar 12% tersebut sama-sama bernilai
positif. Dalam hal ini, seorang analisis tersebut bisa mengambil kedua proyek tersebut. Akan
tetapi, jika seorang analisis tersebut hanya akan mengambil satu proyek, maka proyek yang
diambil adalah proyek Z karena nilai NPV nya lebih besar. Dengan nilai NPV sebesar 1807,7
pada proyek Z berarti bahwa nilai saham akan bertambah sebesar 1807,7 per lembarnya.

Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)
Tingkat pengembalian internal adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai
sekarang dari ekspektasi arus kas masuk suatu proyek ke nilai sekarang dari biaya proyek.
Tingkat pengembalian internal juga bisa dikatakan sebagai tingkat diskonto yang membuat
NPV = 0.
Rumus IRR :

NPV =

=0

Dapat dilihat bahwa rumus IRR sama dengan rumus NPV, hanya saja pada metode
NPV tingkat diskonto (k) ditentukan oleh biaya kesempayan dari modal yang ditentukan oleh
pasar sedangkan pada metode IRR yang dicari adalah IRRnya yang membuat NPV sama
dengan nol.
Atau bisa juga dengan rumus :

)
9
Rumus di atas dapat dicari dengan cara coba-coba dengan mencoba beberapa tingkat
diskonto. Jika nilai sekarang lebih besar dari biaya investasi, maka dicoba lagi dengan suku
bunga yang lebih tinggi. Jika nilai sekarang arus kas lebih lecil daripada biaya investasi,
gunakan suku bunga yang lebih rendah dan proses demikian diulang lagi. Proses coba-coba
tersebut diulang hingga nilai sekarang arus kas dari investasi sama dengan biaya investasinya.
Atau bisa juga dengan menggunakan tabel present value interest factor (PVIF) untuk arus kas
tidak konstan dan tabel present value interest factor of an (ordinary) annuity (PVIFA) untuk
arus kas konstan.
Kriteria penerimaan proyek :
Jika IRR lebih besar atau sama dengan biaya modal maka proyek sebaiknya diterima.
Karena jika IRR lebih besar dari biaya modal artinya proyek tersebut dapat membayar biaya
modal proyek dan tetap menghasilkan keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham.
Dengan demikian, mengambil proyek yang IRR nya lebih besar dari biaya modal proyek
akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
Dengan contoh soal NPV diatas, berapakah nilai IRRnya pada proyek Y? Bagaimana
keputusan yang diambil?
Proyek Y
Tahun
0
1
2
3
4

Perkiraan arus
kas
($1000)
650
300
300
100

DF
12%
1
0,893
0,797
0,712
0,636
NPV

IRR =

Nilai sekarang
($1000)
580,45
239,1
213,6
63,6
96,75

DF
19%
1
0,84
0,706
0,593
0,499

Nilai sekarang
($1000)
546
211,8
177,9
49,9
-14,4

) = 18,09%

Kesimpulan : karena nilai IRR lebih besar dari biaya modalnya (12%), berarti bahwa
proyek tersebut dapat membayar biaya modal investasi dan tetap menghasilkan keuntungan
yang dinikmati pemegang saham. Maka keputusan yang diambil adalah mengambil proyek
tersebut.
Perbandingan Metode NPV dan IRR
Secara matematis, metode NPV dan IRR selalu memberikan rekomendasi yang sama
untuk menerima atau menolak proyek-proyek yang independen.

10
Jika suatu proyek memiliki NPV = 0, maka IRR = biaya modal.
Metode NPV dan IRR dapat memberikan keputusan yang berbeda satu sama lain
pada proyek-proyek yang mutually exclusive.
Contoh :
Tahun
0
1
2
3
4

Perkiraan arus kas proyek X
-1000000
500000
400000
300000
100000

arus kas proyek Y
-1000000
100000
300000
400000
600000

Jika kedua proyek tersebut bersifat mutually exclusive dengan biaya modal sebesar
5%, bagaimanakan keputusan yang diambil jika menggunakan metode NPV dan IRR?
Proyek X
Arus Kas
-1000000
500000
400000
300000
100000

PVIF (5%)
1
0,952
0,907
0,864
0,823
NPV

Tahun
0
1
2
3
4

Nilai
Sekarang
-1000000
476000
362800
259200
82300
180300

Proyek Y
Tahun

Arus Kas

PVIF (5%)

Nilai
Sekarang

0
1
2
3
4

-1000000
100000
300000
400000
600000

1
0,952
0,907
0,864
0,823

-1000000
95200
272100
345600
493800

NPV

206700

Dengan metode NPV, maka proyek yang sebaiknya diambil adalah proyek Y karena
nilai NPV nya lebih besar.

11
Proyek X
Tahun
0
1
2
3
4

Perkiraan arus kas
-1000000
500000
400000
300000
100000

DF 5%
1
0,952
0,907
0,864
0,823
NPV

Nilai
sekarang
-1000000
476000
362800
259200
82300
180300

DF
16%
1
0,862
0,743
0,641
0,552

Nilai sekarang
-1000000
431000
297200
192300
55200
-24300

) = 14,69%

IRR =

Proyek Y

Tahun
0
1
2
3
4

Perkiraan arus kas
-1000000
100000
300000
400000
600000

IRR =

DF 5%
1
0,952
0,907
0,864
0,823
NPV

Nilai sekarang
-1000000
95200
272100
345600
493800
206700

DF
16%
1
0,862
0,743
0,641
0,552

Nilai
Sekarang
-1000000
86200
222900
256400
331200
-103300

) = 12,33%

Menurut metode IRR, proyek yang dipilih adalah proyek X karena memiliki tingkat
IRR yang lebih besar.
Contoh soal diatas menjawab perbandingan NPV dan IRR dalam hal proyek yang
bersifat mutually exclusive.
Jika harus memilih, maka yang digunakan sebaiknya metode NPV. Karena
opportunity cost dari arus kas suatu proyek adalah biaya modal proyek tersebut. Jika kita
menanamkan uang pada suatu proyek, maka kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan dari proyek lain.

12
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan. Beberapa metode diciptakan untuk dijadikan patokan bagi sebuah
perusahaan untuk mengambil atau menolak suatu proyek. Pemilihan metode tersebut
tergantung bagaimana tipe sebuah perusahaan apakah lebih memilih pengembalian investasi
yang lebih cepat dalam bentuk tahun seperti yang dijelaskan dalam payback period,
prosentasi present value arus kas penerimaan seperti dalam profitability index, atau dengan
melihat nilai tambah yang dihasilkan nantinya dalam sebuah proyek, baik dalam bentuk
nominal maupun prosentase sesuai penjelasan NPV dan IRR.
Keputusan untuk menggunakan metode manapun haruslah merupakan hasil pemikiran
matang agar nantinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat memiliki nama baik
dengan keuntungan dan nilai saham yang meningkat yang nantinya saham tersebut dapat
dibagikan kepada pemegang saham dan/atau dapat menambah kekayaan perusahaan.

13
III.2 DAFTAR PUSTAKA
1. Ross, Stephen A., RandolphW. Westerfield, dan Bradford D. Jordan. 2008. Pengantar
Keuangan Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.
2. Weston, J. Fred. dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Jakarta :
Binarupa Aksara.
3. Brigham and Houston. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10. Jakarta :
Salemba Empat.
4. Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta :
ANDI OFFSET.
5. Keown, Arthur J. dkk. 2008. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan, Edisi
Kesepuluh, Jilid 1. INDEKS.
6. Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

14

More Related Content

What's hot

Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoSelfia Dewi
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Cita Puji Bestari
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunBagus Budiono
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Futurum2
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 

What's hot (20)

Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Investasi dalam Obligasi
Investasi dalam ObligasiInvestasi dalam Obligasi
Investasi dalam Obligasi
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
Manajemen keuangan (investasi dalam kas)
 
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana PensiunAkuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
Akuntansi Dasar Dan Akuntansi Dana Pensiun
 
Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1Analisa keputusan lease vs buy part 1
Analisa keputusan lease vs buy part 1
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 

Similar to Capital Budgeting

Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgetingAlawiyahAshari
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptteskomputer
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuPermataShary
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2TitinSantiarini
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Mukhtarbustami
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uasLutpicexle
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 

Similar to Capital Budgeting (20)

Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 

Recently uploaded

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 

Recently uploaded (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 

Capital Budgeting

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Seorang manajer perusahaan memiliki keinginan agar perusahaannya memiliki nama baik. Nama baik sebuah perusahaan diperoleh dari banyaknya konsumen yang menjadi pelanggan tetap perusahaan itu. Nama baik juga merupakan keadaan yang diperoleh jika nilai saham perusahaan tersebut baik atau meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya nilai saham sangat dipengaruhi oleh faktor keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga nantinya keuntungan tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak terlepas dari bagaimana perusahaan itu menjalankan proses bisnisnya. Untuk menjalankan proses bisnis yang baik, pastinya ada keputusan-keputusan yang harus diambil oleh semua anggota perusahaan tersebut baik tingkat eksekutif sampai karyawan. Keputusan dalam sebuah bisnis dimana seorang manajer akan mengambil suatu proyek untuk dijalankan merupakan hal yang sangat penting yang harus dipikirkan matangmatang. Dalam mengambil sebuah keputusan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan. Metode-metode tersebut nantinya sangat berpengaruh terhadap pengeluaran atau investasi yang sering disebut sebagai modal. Penganggaran modal atau dalam istilah asing disebut sebagai capital budgeting adalah proses yang memiliki efek jangka panjang. Efek jangka panjang tersebut berhubungan dengan risiko untung atau rugi yang mungkin akan dihadapi, dimana pada akhirnya mencerminkan keadaan suatu perusahaan apakah proyek bisnis yang dijalankan merupakan keputusan yang benar atau tidak dan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau dihentikan. Metode-metode dalam membuat keputusan untuk mengambil suatu proyek atau tidak akan dijelaskan dalam makalah ini. Metode-metode tersebut antara lain : Payback Period, Profitability Index, Net Present Value dan Internal Rate of Return. Metode pengambilan keputusan tersebut dijelaskan dengan contoh perhitungan dan penjelasan mengapa suatu proyek harus diambil atau ditolak untuk dilanjutkan. Makalah ini juga berisi tentang beberapa kelemahan dan keunggulan suatu metode serta perbedaan mengenai Net Present Value dengan Internal Rate of Return. 1
  • 2. I.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian dari penganggaran modal (Capital Budgeting)? 2. Mengapa keputusan-keputusan dalam penganggaran modal merupakan hal penting bagi perusahaan? 3. Apa perbedaan antara payback period dan discounted payback period? 4. Bagaimana kriteria pengambilan keputusan dalam metode Profitability Index, Net Present Value, dan Internal Rate of Return? 5. Manakah metode yang lebih baik digunakan, apakah Net Present Value atau Internal Rate of Return? I.3 TUJUAN PENULISAN 1. Memberikan pengertian tentang penganggaran modal. 2. Menunjukkan perbedaan metode payback period dan discounted payback period dengan contoh soal. 3. Menjelaskan kriteria penerimaan sebuah proyek dalam beberapa metode. 4. Menjelaskan mengapa Net Present Value adalah keputusan yang baik. 2
  • 3. BAB II ISI Modal adalah aktiva-aktiva jangka panjang yang digunakan dalam produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana yang memerinci proyeksi-proyeksi arus kas masuk dan keluar selama suatu periode tertentu di masa mendatang. Jadi, anggaran modal adalah suatu uraian investasi yang teah direncanakan pada aktiva tetap, sedangkan penganggaran modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyek dan memutuskan proyek mana yang akan dimasukkan di dalam anggaran modal. Dengan penganggaran modal, berarti menentukan apakah suatu investasi atau proyek yang direncanakan akan berharga lebih, begitu ia telah siap, daripada biaya perolehannya. Keputusan-keputusan penganggaran modal sangat penting karena : 1. Implikasi dari keputusan tersebut akan berlangsung terus hingga suatu periode yang cukup lama atau memiliki konsekuensi jangka panjang. 2. Menentukan bentuk-bentuk aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan menanamkan terlalu banyak aktiva tetap, perusahaan akan menanggung beban berat yang tidak perlu. Jika yang ditanamkan tidak cukup, perusahaan akan mempunyai kapasitas yang tidak memadai dan dapat kehilangan sebagian pangsa pasarnya untuk direbut perusahaan-perusahaan saingan. 3. Melibatkan pengeluaran yang besar. Ada beberapa keputusan dalam menentukan penganggaran modal, diantaranya : Pembayaran kembali (payback period) Indeks profitabilitas Net Present Value Internal Rate of Return Pembayaran Kembali (Payback Period) Pembayaran kembali (Payback period) adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi awal. Rumus untuk menghitung payback period adalah : 3
  • 4. Tahun sebelum pengembalian penuh + Contoh : Sebuah invenstasi membutuhkan dana sebesar $1000. Aliran kas yang diharapkan pada tahun I sebesar $200, tahun II sebesar $500 dan tahun III sebesar $400. Hitung payback periodnya! Perkiraan arus kas bersih setelah Arus kas Tahun pajak kumulatif 0 (1000) (1000) 1 200 (800) 2 500 (300) 3 400 100 Payback period pada akhhir tahun ke 2, atau lebih tepatnya : Kelebihan metode ini : Mudah dihitung dan dimengerti, memberikan informasi mengenai risiko dan likuiditas proyek. Proyek yang payback periodnya pendek memiliki risiko yang lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik. Kelemahan metode ini : 1) mengabaikan arus kas setelah payback period dan 2) nilai waktu uang. Contoh 1) : Arus kas proyek Tahun Perkiraan arus kas proyek A B 0 ($1000) ($1000) 1 1000 500 2 100 1000 3 - 2000 4 - 1000 4
  • 5. Payback period A = 1 tahun Payback period B = 1,5 tahun Menurut metoda payback period, proyek A lebih baik. Tapi sebenarnya proyak B lebih menguntungkan karena pada tahun ke 3 dan 4, proyek B asih menghasilkan arus kas sebesar 3 juta sementara proyek A sudah berhenti memberikan pemasukan. Contoh 2) : Tahun Proyek X Proyek Y 0 ($250) ($250) 1 100 100 2 100 200 3 100 0 4 100 0 Payback Period X = Payback Period Y = Dalam hal ini, maka investasi yang diterima adalah proyek Y. Ketika kita menginginkan imbal hasil 15%, maka NPV dari kedua proyek tersebut adalah : Project X : - Project Y : = -$11,81 NPV dari investasi proyek Y adalah negatif, jika mengambil proyek tersebut maka akan menurunkan nilai dari ekuitas pemegang saham. Dalam hal ini terbukti bahwa Payback period mengabaikan nilai waktu dari uang. Periode Pembayaran Kembali Terdiskonto (Discounted Payback Period) 5
  • 6. Discounted Payback Period adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh arus kas sebuah investasi, yang didiskontokan dengan biaya modal, untuk mengembalikan kembali biayanya. Arus Tahun Kas PVIF 10% Nilai Sekarang Nilai Sekarang Kumulatif 0 ($1500) 1 ($1500) ($1500) 1 300 0,909 272,7 -1227,3 2 450 0,826 371,7 -855,6 3 750 0,751 563,25 -292,35 4 750 0,683 512,25 219,9 5 900 0,621 558,9 778,8 Discounted payback period = . Perbedaan Payback period dan Discounted payback period : payback period tidak memperhitungkan biaya modal (biaya dari utang atau ekuitas yang digunakan untuk melaksanakan proyek), sedangkan discounted payback period memperhitungkan biaya modal (pembayaran ini menunjukkan tahun impas setelah mengembalikan utang dan biaya ekuitas). Indeks Profitabilitas (Profitability Index) Indeks profitabilitas adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan dibagi dengan investasi awal atau bisa juga didefinisikan sebagai rasio antara present value penerimaan arus kas dan present value pengeluaran arus kas. Rumus untuk menghitung indeks probitabilitas : PI : Dimana : = Cash inflows pada periode t 6
  • 7. = Cash outflows pada periode t k = biaya modal proyek t = periode waktu Kriteria penerimaan proyek : suatu proyek diterima jika PI proyek adalah sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika PI proyek sama dengan atau lebih besar dari 1, artinya PV penerimaan sama dengan atau lebih besar dari PV pengeluaran. Untuk proyek mutually exclusive, proyek dengan PI lebih besar yang dipilih, dengan catatan PI 1. Contoh : Tahun Arus Kas Proyek 0 (1000) 1 200 2 500 3 400 Jika biaya modal proyeknya 10%, berapakah profitability index nya? PI = = 0,896. Dengan melihat kriteria penerimaan, maka seharusnya proyek tersebut tidak diambil karena PI nya bernilai >1. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) Nilai sekarang bersih adalah suatu ukuran mengenai berapa besar nilai yang diciptakan atau ditambahkan hari ini dengan melakukan suatu investasi. Rumus NPV : Dimana : = Cash flow atatu arus kas pada waktu t 7
  • 8. k = Biaya modal proyek (project cost of capital) t = Periode waktu n : usia proyek Jika NPV nol atau positif, yang berarti present value dari arus kas masuk sama dengan atau lebih besar dari present value dari arus kas keluar. Dengan demikian, jika NPV negatif maka proyek tersebut harus ditolak. Jika 2 proyek bersifat “mutually exclusive” maka proyek yang memiliki NPV positif yang terbesar yang dipilih. NPV sebesar nol menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal (biaya modal proyek). Jika NPV adalah positif, arus kas proyek menghasilkan suatu sisa keuntungan yang akan dinikmati oleh para pemegang saham. Jadi jika perusahaan mengambil proyek dengan NPV positif, nilai perusahaan akan naik yang berarti kesejahteraan pemegang saham naik. Jika perusahaan mengambil proyek dengan NPV = 0. Harga saham tidak berubah karena proyek hanya menghasilkan keuntungan sebesar yang disyaratkan. Contoh soal : Seorang analisis keuangan akan menganalisis 2 proposal investasi modal, proyek Y dan Z. Setiap proyek memerlukan biaya sebesar $1000 dan biaya modal untuk kedua proyek tersebut adalah 12%. Arus kas bersih yang diharapkan pada kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut : Tahun 0 1 2 3 4 Perkiraan arus kas bersih Proyek Y Proyek Z ($1000) ($1000) 650 350 300 350 300 350 100 350 Berapakah Net Present Value dari kedua proyek tersebut? Bagaimana keputusan yang harus diambil? Proyek Y Tahun Arus Kas PVIF (12%) Nilai Sekarang 0 1 2 3 ($1000) 650 300 300 1 0,893 0,797 0,712 ($1000) 580,45 239,1 213,6 8
  • 9. 4 100 0,636 63,6 NPV 96,75 PVIFA (12%) 1 0,893 1,690 2,402 3,037 Nilai Sekarang ($1000) 312,55 591,5 840,7 1062,95 NPV 1807,7 Proyek Z Tahun 0 1 2 3 4 Arus Kas ($1000) 350 350 350 350 Berdasarkan tabel dari kedua proyek tersebut, nilai NPV yang berasal dari arus kas yang didiskontokan dengan tingkat biaya modal sebesar 12% tersebut sama-sama bernilai positif. Dalam hal ini, seorang analisis tersebut bisa mengambil kedua proyek tersebut. Akan tetapi, jika seorang analisis tersebut hanya akan mengambil satu proyek, maka proyek yang diambil adalah proyek Z karena nilai NPV nya lebih besar. Dengan nilai NPV sebesar 1807,7 pada proyek Z berarti bahwa nilai saham akan bertambah sebesar 1807,7 per lembarnya. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) Tingkat pengembalian internal adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari ekspektasi arus kas masuk suatu proyek ke nilai sekarang dari biaya proyek. Tingkat pengembalian internal juga bisa dikatakan sebagai tingkat diskonto yang membuat NPV = 0. Rumus IRR : NPV = =0 Dapat dilihat bahwa rumus IRR sama dengan rumus NPV, hanya saja pada metode NPV tingkat diskonto (k) ditentukan oleh biaya kesempayan dari modal yang ditentukan oleh pasar sedangkan pada metode IRR yang dicari adalah IRRnya yang membuat NPV sama dengan nol. Atau bisa juga dengan rumus : ) 9
  • 10. Rumus di atas dapat dicari dengan cara coba-coba dengan mencoba beberapa tingkat diskonto. Jika nilai sekarang lebih besar dari biaya investasi, maka dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi. Jika nilai sekarang arus kas lebih lecil daripada biaya investasi, gunakan suku bunga yang lebih rendah dan proses demikian diulang lagi. Proses coba-coba tersebut diulang hingga nilai sekarang arus kas dari investasi sama dengan biaya investasinya. Atau bisa juga dengan menggunakan tabel present value interest factor (PVIF) untuk arus kas tidak konstan dan tabel present value interest factor of an (ordinary) annuity (PVIFA) untuk arus kas konstan. Kriteria penerimaan proyek : Jika IRR lebih besar atau sama dengan biaya modal maka proyek sebaiknya diterima. Karena jika IRR lebih besar dari biaya modal artinya proyek tersebut dapat membayar biaya modal proyek dan tetap menghasilkan keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham. Dengan demikian, mengambil proyek yang IRR nya lebih besar dari biaya modal proyek akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Dengan contoh soal NPV diatas, berapakah nilai IRRnya pada proyek Y? Bagaimana keputusan yang diambil? Proyek Y Tahun 0 1 2 3 4 Perkiraan arus kas ($1000) 650 300 300 100 DF 12% 1 0,893 0,797 0,712 0,636 NPV IRR = Nilai sekarang ($1000) 580,45 239,1 213,6 63,6 96,75 DF 19% 1 0,84 0,706 0,593 0,499 Nilai sekarang ($1000) 546 211,8 177,9 49,9 -14,4 ) = 18,09% Kesimpulan : karena nilai IRR lebih besar dari biaya modalnya (12%), berarti bahwa proyek tersebut dapat membayar biaya modal investasi dan tetap menghasilkan keuntungan yang dinikmati pemegang saham. Maka keputusan yang diambil adalah mengambil proyek tersebut. Perbandingan Metode NPV dan IRR Secara matematis, metode NPV dan IRR selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak proyek-proyek yang independen. 10
  • 11. Jika suatu proyek memiliki NPV = 0, maka IRR = biaya modal. Metode NPV dan IRR dapat memberikan keputusan yang berbeda satu sama lain pada proyek-proyek yang mutually exclusive. Contoh : Tahun 0 1 2 3 4 Perkiraan arus kas proyek X -1000000 500000 400000 300000 100000 arus kas proyek Y -1000000 100000 300000 400000 600000 Jika kedua proyek tersebut bersifat mutually exclusive dengan biaya modal sebesar 5%, bagaimanakan keputusan yang diambil jika menggunakan metode NPV dan IRR? Proyek X Arus Kas -1000000 500000 400000 300000 100000 PVIF (5%) 1 0,952 0,907 0,864 0,823 NPV Tahun 0 1 2 3 4 Nilai Sekarang -1000000 476000 362800 259200 82300 180300 Proyek Y Tahun Arus Kas PVIF (5%) Nilai Sekarang 0 1 2 3 4 -1000000 100000 300000 400000 600000 1 0,952 0,907 0,864 0,823 -1000000 95200 272100 345600 493800 NPV 206700 Dengan metode NPV, maka proyek yang sebaiknya diambil adalah proyek Y karena nilai NPV nya lebih besar. 11
  • 12. Proyek X Tahun 0 1 2 3 4 Perkiraan arus kas -1000000 500000 400000 300000 100000 DF 5% 1 0,952 0,907 0,864 0,823 NPV Nilai sekarang -1000000 476000 362800 259200 82300 180300 DF 16% 1 0,862 0,743 0,641 0,552 Nilai sekarang -1000000 431000 297200 192300 55200 -24300 ) = 14,69% IRR = Proyek Y Tahun 0 1 2 3 4 Perkiraan arus kas -1000000 100000 300000 400000 600000 IRR = DF 5% 1 0,952 0,907 0,864 0,823 NPV Nilai sekarang -1000000 95200 272100 345600 493800 206700 DF 16% 1 0,862 0,743 0,641 0,552 Nilai Sekarang -1000000 86200 222900 256400 331200 -103300 ) = 12,33% Menurut metode IRR, proyek yang dipilih adalah proyek X karena memiliki tingkat IRR yang lebih besar. Contoh soal diatas menjawab perbandingan NPV dan IRR dalam hal proyek yang bersifat mutually exclusive. Jika harus memilih, maka yang digunakan sebaiknya metode NPV. Karena opportunity cost dari arus kas suatu proyek adalah biaya modal proyek tersebut. Jika kita menanamkan uang pada suatu proyek, maka kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari proyek lain. 12
  • 13. BAB III PENUTUP III.1 KESIMPULAN Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Beberapa metode diciptakan untuk dijadikan patokan bagi sebuah perusahaan untuk mengambil atau menolak suatu proyek. Pemilihan metode tersebut tergantung bagaimana tipe sebuah perusahaan apakah lebih memilih pengembalian investasi yang lebih cepat dalam bentuk tahun seperti yang dijelaskan dalam payback period, prosentasi present value arus kas penerimaan seperti dalam profitability index, atau dengan melihat nilai tambah yang dihasilkan nantinya dalam sebuah proyek, baik dalam bentuk nominal maupun prosentase sesuai penjelasan NPV dan IRR. Keputusan untuk menggunakan metode manapun haruslah merupakan hasil pemikiran matang agar nantinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat memiliki nama baik dengan keuntungan dan nilai saham yang meningkat yang nantinya saham tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham dan/atau dapat menambah kekayaan perusahaan. 13
  • 14. III.2 DAFTAR PUSTAKA 1. Ross, Stephen A., RandolphW. Westerfield, dan Bradford D. Jordan. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat. 2. Weston, J. Fred. dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Jakarta : Binarupa Aksara. 3. Brigham and Houston. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. 4. Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta : ANDI OFFSET. 5. Keown, Arthur J. dkk. 2008. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh, Jilid 1. INDEKS. 6. Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE. 14