3. KELOMPOK 1
• Apri Surya Hot Parasian S. (02/ X-PPB)
• Aurelia Dewi (04/ X-PPB)
• Azizah Mursyidati N. (06/ X-PPB)
• Hafara Firdausi (11/ X-PPB)
• Nanda Bagus Nurhidayat (19/ X-PPB)
• R. Aulia Muhammad Rizky (22/ X-PPB)
• Vanny Fitria Cahya (24/ X-PPB)
(Paskib)
4. APA ITU TARI REMO?
TARI REMO adalah salah satu tarian untuk
penyambutan tamu agung, yang ditampilkan
baik oleh satu atau banyak penari.
TARI REMO berasal dari JOMBANG, JAWA
TIMUR.
5. ASAL USUL / SEJARAH
Pertama kali diciptakan oleh para pengamen tari di desa
Ceweng, Jombang.
Sebagai PENGANTAR PERTUNJUKAN LUDRUK
dan KESENIAN TAYUB (LENGGERAN)
Mulai digunakan dalam ACARA-ACARA
PENTING
MENYAMBUT TAMU
AGUNG, seperti : TAMU
KENEGARAAN
UPACARA-UPACARA
KENEGARAAN
FESTIVAL KESENIAN
DAERAH
6. SINOPSIS CERITA
Tarian ini menceritakan tentang perjuangan
seorang pangeran yang sedang bertarung di
dalam sebuah medan perang, berusaha untuk
memenangkan perang tersebut.
7. TATA GERAK
Gerakan khas dari Tari Remo :
• Gerakan kaki yang rancak dan dinamis
• Gerakan selendang atau sampur
• Gerakan anggukan dan gelengan kepala
ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari
membuat tarian ini semakin atraktif.
Mau bukti? Klik klik
8. TATA BUSANA
Busana penari Remo ada berbagai macam
gaya, diantaranya Gaya
Sawunggaling, Surabayan, Malangan, Jombang
an dan Busana Remo putri.
Macam-macam busana penari Remo >>>>>>
9. GAYA SURABAYAN GAYA
SAWUNGGALING
Baju Putih
Berlengan panjang
Ikat Kepala
Merah
Baju Hitam
Berlengan panjang bergaya
kerajaan abad ke-18
Gelang kaki (Kumpulan
lonceng)
Celana sebatas
pertengahan
betis/ lutut
2 selendang, 1
disematkan di
bahu, 1 dipinggang
Sarung batik
pesisiran
Setagen
dan keris
diselipkan di
belakang
11. BUSANA REMO PUTRI
Sanggul
1
selendang, disemat
kan di bahu
Gelang kaki
(Kumpulan lonceng)
Mekak hitam (unt
menutupi dada)
Rapak (unt
menutupi
pinggang
hingga lutut)
Berjilbab
Rambut diurai
12. Improvisasi busana tari remo lainnya...
Baju Kuning
Berlengan panjang Baju Merah
Berlengan panjang
13. UPAYA MELESTARIKAN
• Turut serta mempelajari tentang Tari Remo
• Mencintai tari tradisional dengan selalu
menjunjung tinggi kebudayaan tradisional khas
daerah.
• Tidak mempelajari tarian modern Barat secara
berlebihan
• Tidak mengandalkan tarian modern dan
menjadikannya tolok ukur keindahan seni tari
• Mengadakan pertunjukan seni yang
mengunggulkan kesenian tradisional