SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan dapat dirasakan setelah pelanggan membandingkan
pengalaman mereka dalam melakukan pembelian barang/jasa dari penjual atau
penyedia barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut
terbentuk melalui pengalaman pertama mereka dalam membeli suatu barang/jasa,
komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya.
Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan
pelanggan serta kepuasan pelanggannya.
2.1.1. Definisi Kepuasan Pelanggan
Definisi kepuasan pelanggan menurut Kotler (2014:150) ialah:
Perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang
diharapkan
Dari definisi tersebut dapat dikatakan apabila kinerja produk tidak sesuai
dengan harapan tamu hotel dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka
tamu hotel tersebut akan merasa tidak puas dan berujung kecewa, jika kinerja
sesuai dengan harapan maka tamu hotel akan merasa puas, namun apabila kinerja
produk melampaui harapan, maka tamu hotel akan merasa gembira dan sangat
puas. Sedangkan definisi kepuasan pelanggan yang dirumuskan Richard Oliver
(Barnes, 2003: 64) ialah:
9
Kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya.
Hal itu berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari suatu
barang atau jasa ataupun barang/jasa itu sendiri, memberikan tingkat
kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk
pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan kebutuhan
melebihi harapan pelanggan.
Dari dua definisi di atas menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan suatu pemenuhan harapan. Pelanggan dapat dikatakan puas dengan
produk maupun pelayanan yang hotel berikan apabila harapan pelanggan akan
produk/pelayanan yang hotel berikan tersebut telah sesuai bahkan melebihi
harapan mereka. Dalam industri jasa, kepuasan pelanggan diukur dengan tingkat
kepuasan pelanggan berdasarkan keseluruhan pengalaman dengan perusahaan.
Dengan kata lain, kepuasan tamu hotel dapat diukur dengan tingkatannya
berdasarkan keseluruhan pengalaman yang dirasakan para tamu selama menginap
di suatu hotel.
2.1.2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Perusahaan perlu mengukur kepuasan pelanggan guna melihat umpan
balik maupun masukan yang dapat diambil oleh perusahaan untuk keperluan
pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan Kotler
(1999: 54) mengemukakan bahwa terdapat empat metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan, yaitu:
1. Sistem keluhan dan saran. Setiap perusahaan yang berpusat pada
pelanggan (customer centered) perlu memberikan kesempatan bagi
pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan
10
mereka. Banyak restoran dan hotel yang memberikan formulir bagi
tamu untuk mengetahui kesukaan dan keluhan mereka. Alur informasi
ini memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak
cepat untuk menyelesaikan masalah.
2. Survei kepuasan pelanggan. Perusahaan tidak dapat beranggapan
bahwa sistem keluhan dan saran dapat menggambarkan secara lengkap
kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang responsif
mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala.
Mereka mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu
kelompok acak dari pembeli mereka untuk mengetahui perasaan
mereka terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga
menanyakan pendapat pembeli mengenai kinerja perusahaan pesaing.
3. Ghost Shopping (pembeli bayangan). Metoda ini dilaksanakan dengan
cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan
sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan pesaing
untuk melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang mereka
alami waktu membeli produk perusahaan maupun produk pesaing.
Ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
4. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih). Perusahaan
sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli
atau yang telah berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal
ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakasanaan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya
11
2.2. Citra Produk
Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya khusus untuk
kegiatan pemasaran memiliki suatu tujuan adalah untuk meningkatkan penjualan
bagi perusahaan, salah satunya dengan cara mempertahankan citra mereka dimata
konsumen terlebih dimata para pelanggan yang meletakan loyalitasnya pada
perusahaan, perasaan puas atau tidaknya konsumen terjadi setelah mempunyai
pengalaman dengan perusahaan yang diawali dengan adanya keputusan
pembelian,sehingga dapat disimpulkan keberadaan citra yang baik penting
sebagai sumber daya internal objek dalam menentukan hubungannya dengan
perusahaan. Citra dapat diukur melalui pandapat, kesan, tanggapan seseorang
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap
individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang
mereka sukai atau tidak dari objek tersebut. Dimana suatu citra terhadap satu
objek bisa berlainan tergantung persepsi perorangan bahkan bisa saja citra satu
objek sama bagi semua orang.
2.2.1. Pengertian Citra Produk
Berikut ini ialah definisi Citra Produk menurut Kotler dan Keller yang
dialihbahasakan oleh Bob Sabran (2009:607) :
citra terdiri dari kepercayaan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang
terhadap sebuah objek. Sebagian besar sikap dan tindakan orang terhadap
suatu objek di pengaruhi oleh citra suatu objek
12
Aaker (2006:22) mengemukakan pengertian citra :
Total kesan dari pikiran seseorang atau kelompok tentang sebuah objek.
Citra atau image merupakan hasil evaluasi dari diri seseorang berdasarkan
pengertian dan pemahaman terhadap rangsangan yang telah di olah,
diorganisasikan dan disimpan dalam benak konsumen. Citra dapat diukur melalui
pendapat, kesan tanggapan seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara
pasti apa yang ada pada setiap pikiran individu mengenai suatu objek, bagaimana
mereka memahami dan apa yang mereka sukai dan tidak dari objek tersebut.
Suatu citra terhadap objek bisa berlainan tergantung persepsi perorangan bahkan
bisa saja citra satu objek sama bagi semua orang.
2.2.2. Komponen dalam citra produk
Terdapat 4 komponen citra produk menurut LeBlanc & Nguyen (1996)
yaitu sebagai berikut:
1. Hotel Reputation (reputasi hotel)
2. Website Information (informasi website)
3. Contact Personnel (kontak person)
4. Physical environment (lingkungan fisik)
2.3. Loyalitas Pelanggan (Consumer Loyalty)
Loyalitas pelanggan merupakan hal penting dalam suatu perusahaan
karena mempertahankan pelanggan berarti meningkatkan keuangan serta
mempertahankan keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga tak heran
apabila suatu perusahaan berusaha keras untuk menjaga hubungan baik dan
13
mempertahankan pelanggannya. Frederick Reichheld dan Earl Sasser dalam buku
Secrects of Customer Relationship Management (Barnes, 2003: 45) menyatakan
bahwa kenaikan 5% dari loyalitas pelanggan dapat menggandakan keuntungan
sebuah perusahan. Hal ini dikarenakan 70% penjualan berasal dari pelanggan
loyal.
2.3.1. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Definisi loyalitas pelanggan menurut Oliver (1997) yang dikutip oleh
Cheng dan Rashid (2013) ialah :
Loyalitas pelanggan merupakan komitmen yang kuat untuk
melakukan banyak pembelian berulang dari produk yang dipilih atau
menggunakan layanan secara konsisten di masa depan.
Definisi loyalitas menurut Oliver (1993) dalam kutipan Valenzuela A.
(2006) ialah:
Komitmen yang dipegang teguh untuk membeli atau berlangganan
kembali suatu produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa
mendatang.
Dari dua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa dalam loyalitas
terdapat dua komponen utama yaitu konsistensi dan pengulangan.
Pelanggan dikatakan loyal apabila ia melakukan pembelian produk
maupun pemakaian layananan secara konsisten dan berulang. Artinya,
pembeli tidak berhenti pada pembelian yang pertama melainkan
melakukan pembelian secara konsisten dan terus menerus dalam jangka
waktu yang panjang. Dengan kata lain, tamu hotel dikatakan loyal ketika
dalam jangka waktu tertentu mereka secara konsisten kembali untuk
bermalam pada suatu hotel tertentu. Menurut Kotler (Sondoh, et al, 2007),
14
Mempertahankan pelanggan yang ada pada umumnya akan lebih
menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya
untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya
mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Pada umumnya,
perusahaan percaya bahwa pelanggan yang puas akan melakukan
pembelian ulang dan kemauan untuk memberikan kata positif melalui
mulut kemulut (Sondoh, et al, 2007). Meskipun hal ini terjadi, Taylor
menyatakan bahwa meskipun perusahaan mempunyai kosumen yang puas
tidak jarang perusahaan kehilangan konsumennya.
2.3.2. Jenis Loyalitas
Pembelian berulang merupakan faktor yang dapat menentukan loyalitas
pelanggan selain keterikatan (attachment) terhadap suatu produk atau jasa.
Keterikatan yang dirasakan oleh pelanggan terhadap suatu produk atau jasa
dibentuk oleh dua dimensi, yaitu tingkat preferensi atau seberapa besar keyakinan
pelanggan terhadap produk atau jasa tertentu dan tingkat diferensiasi atau
seberapa signifikan pelanggan membedakan produk atau jasa tertentu dari
alternatif-alternatif lain (Griffin, 2005: 21). Empat jenis loyalitas yang berbeda
muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasikan silang dengan pola
pembelian ulang yang rendah dan tinggi. Berikut ini ialah tabel yang
menunjukkan empat jenis loyalitas:
15
Tabel 2.1 Empat Jenis Loyalitas
Keterikatan
relatif
Pembelian Ulang
Tinggi Rendah
Tinggi Loyalitas Premium
Loyalitas tersembunyi
(latent loyalty)
Rendah
Loyalitas yang
lemah
(inertia loyalty)
Tanpa loyalitas
Sumber: Griffin, Jill (2005)
Gambar tersebut menjelaskan empat jenis loyalitas dengan keterangan di
bawah ini (Griffin, 2005: 22):
1. Loyalitas Premium
Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat
keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Pada
tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan
menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka
dengan rekan dan keluarga.
2. Loyalitas Tersembunyi (Latent Loyalty)
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi tersembunyi (latent
loyalty) Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan
bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
16
3. Loyalitas yang Lemah (Inertia Loyalty)
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi
menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini membeli
karena kebiasaan. Dengan kata lain, faktor non sikap dan factor situasi merupakan
alasan utama membeli. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan
dengan perusahaan, atau minimal tiada ketidakpuasan yang nyata.
4. Tanpa Loyalitas
Keterikatannya yang rendah dikombinasikan dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas. Secara umum,
perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis ini karena mereka
tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal; mereka hanya berkontribusi
sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan
2.3.3. Pengukuran Loyalitas Pelanggan
Terdapat tiga pendekatan yang berbeda untuk mengukur kesetiaan
pelanggan (Bowen dan Chen, 2001), yaitu:
1. Behavioural Measurements
Merupakan pertimbangan akan suatu konsistensi, seperti perilaku
pembelian berulang sebagai indikator loyalitas. Kelemahan dari
behavioural measurements ialah pembelian berulang bukanlah hasil dari
psikologis komitmen pada suatu merek (Tel‟eei, 1999 dalam Bowen dan
Chen 2001).
17
2. Attitudinal Measurements
Menggunakan data untuk mencerminkan emosional dan psikologis yang
melekat pada loyalitas.
3. Composite Measurements
Merupakan gabungan dari kedua dimensi di atas dan mengukur loyalitas
dengan preferensi produk pelanggan, kecenderungan untuk berpindah
merek, frekuensi pembelian, kemutakhiran pembelian dan jumlah
pembelian
2.4. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah tabel yang berisi ringkasan penelitian terdahulu dari
para peneliti mengenai citra produk, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan,
8
No Judul dan Pengarang Variabel Metode Alat analisis Future research Kesimpulan
1 Markovic, Raspor, Regaric (2010):
"Customer Satisfaction and
Customer Loyalty Measurement in
Hotel Setting: an Empirical
Analysis"
 Kepuasan
Pelanggan
 Loyalitas
Konsumen
 Kuisioner  Analisis
Deskriptif
 Analisis
Bivariat
Statistik
 Sampel harus lebih luas  Semakin tinggi
kepuasan
pelanggan,semakin
tinggi pula loyalitas
tamu hotel.
 Tamu hotel merasa
paling puas dengan
departemen
resepsionis.
2 Sramek, Droge,
Mentzer, Myers (2009):
“Creating Commitment
and Loyalty Behaviours
among Retailers: What
are the roles of service
quality and
satisfaction?”
 Kualitas
pelayanan
 Kepuasan
 Komitmen
(afektif dan
kalkulatif)
 Loyalitas
 Kuisioner
 Survei
website
 Analisis
deskriptif
 Analisis
konfirmatori
(CFA)
  Afektif komitmen
memediasi
sepenuhnya
hubungan antara
kepuasan dan
loyalitas.
 Kepuasan pelanggan
memediasi sebagian
hubungan kualitas
pelayanan dan
komitmen afektif.
3 Sondoh, Tanakinjal, Yapp,
Jolonius (2012): “The Relationship
between Hotel Image, Customer
Satisfaction, and Customer
Loyalty: A Case Study in Labuan,
Malaysia”.
 Citra produk
 Kepuasan
Pelanggan
 Loyalitas
 Kuisioner  Analisis
Regresi
 Analisis
Reliabilitas
 Mencari tahu faktor apa yang
berkontribusi terhadap loyalitas
dan kepuasan yang penting
dalam keberhasilan suatu Hotel
 Citra produk
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
 Citra produk
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
 Kepuassan
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas
18
9
4 Bloemer, Ruyter (1997): “On the
relationship between store image,
store satisfaction and store
loyalty”
 Citra produk
 Kepuasan
konsumen
 Loyalitas
konsumen
 Kuisioner  Analisis
Regresi
 Fokus pada sikap dan perilaku
lainnya kepuasan seperti
komunikasi word-of mouth
 Citra produk
mempengaruhi
kepuasan konsumen
 Kepuasan konsumen
dapat membangun
loyalitas konsumen
5 Sondoh, Omar, Wahid, Ismail,
Harun (2007): “the effect of brand
image on overall satisfaction and
loyalty intention in the context of
color cosmetic”
 Citra produk
 Kepuasan
konsumen
 Loyalitas
konsumen
 Kuisioner  Analisis
frekuensi
 Faktor analisis
 Analisis
reliabilitas
 Analisis regresi
 Memilih sampel yang lebih luas
 Fokus pada tiga merek
kosmetik saja
 Citra produk
mempengaruhi
kepuasan konsumen
dan loyalitas
konsumen
6 Saleem, Sarfraz Raja, (2014):
“The Impact of Service Quality on
Customer Satisfaction, Customer
Loyalty and Brand Image:
Evidence from Hotel Industry of
Pakistan”
 Citra produk
 Loyalitas
pelanggan
 Kepuasan
pelanggan
 SEM
 Kualitas
pelayanan
 Kuisioner  Structural
equation
modeling
(SEM)
 Ukuran sampel yang lebih besar
harus dipertimbangkan untuk
memahami berbagai persepsi
dan sikap pelanggan.
 Kepuasan pelanggan
berkaitan langsung
dengan citra produk
dan loyalitas
pelanggan
7 Bloemer, Ruyter, Peeters (1998)
:”Investigating drivers of bank
loyalty: the complex relationship
between image, service quality and
satisfaction”
 Citra produk
 Loyalitas
pelanggan
 Kepuasan
pelanggan
 Kualitas
layanan
 Kuisioner  Analisis regresi  Memvalidasi perbedaan antara
gambar dan kualitas di
pengaturan jasa keuangan
lainnya
 Fokus pada sikap dan perilaku
lainnya hasil, seperti word-of-
mouth
 Literatur pada pelanggan-

Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas
19
10
perusahaan hubungan telah
menyarankan berbagai jenis
komitmen, seperti afektif,
kalkulatif dan komitmen moral
8 Faullant, Matzler, Fu¨ ller (2008):”
The impact of satisfaction and
image on loyalty: the case of
Alpine ski resorts”
 Loyalitas
pelanggan
 Kepuasan
pelanggan
 Citra produk
 Kuisioner
 Moderasi
 Survei
website
 Analisis regresi  Menyelidiki lebih lanjut
hubungan moderator

9 Valenzuela. A (2006):
“Trust and Commitment
as Mediating Variables in the
Relationship Between Satisfaction
and Hotel Guest
Loyalty”
 Kepuasan
pelanggan
 Loyalitas
pelanggan
 Komitmen
 Kepercayaan
 Wawancar
a
 Kuisioner
 Analisis regresi   Komitmen
memediasi
hubungan antara
kepuasan pelanggan
dan loyalitas.
 Kepercayaan bukan
sebagai variable
pemediasi.
10 Kandampully. J (2000):” Customer
loyalty in the hotel industry: the
role of customer satisfaction and
image”
 Kepuasan
pelanggan
 Citra produk
 Loyalitas
pelanggan
 Kuisioner  Analisis regresi
 Analisis
reliabilitas
 Dapat direplikasi didalam
sektor jasa lainnya
 Loyalitas pelanggan
membutuhkan
investasi terus
menerus dan
konsisten agar tidak
kehilangan
konsumen
Sumber: Berbagai Jurnal Internasional (2014)
Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas
20
21
Dari Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh
Sondoh, Tanakinjal, Yapp (2012) mayoritas memiliki beberapa variabel yang
sama dengan penelitian lain yaitu variabel kepuasan pelanggan, citra produk dan
loyalitas pelanggan. Hanya saja pada penelitian lain terdapat beberapa tambahan
variabel lain seperti variabel komitmen, kepercayaan, kualitas layanan,
Dari Tabel 2.2 mayoritas penelitian terdahulu mengunakan kuisioner
sebagai metode penelitian, namun penelitian yang dilakukan oleh Sramek et.al
(2009) menggabungkan kuisioner dan survei website sebagai metode penelitian.
Secara keseluruhan, selain itu penelitian yang dilakukan oleh Valenzuela. A
(2006) menggabungkan antara kuisioner dengan wawancara. Sebagian besar
penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis regresi, meskipun ada juga
yang menggunakan analisis korelasi, analisis bivariat, analisis konfirmatori (CFA)
, dan Structural equation modeling (SEM) sebagai alat analisis dalam penelitian.
2.5. Pengembangan Hipotesis
Menurut Kerlinger (1973), hipotesis adalah pernyataan yang bersifat
terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan teori-teori yang
digunakan sebagai landasan dalam penelitian mengenai pengaruh citra produk
pada loyalitas dengan pengujian kepuasan pelanggan sebagai variabel pemediasi,
maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis penelitian yang berkaitan dengan
variabel-variabel yang diteliti, yaitu citra produk, kepuasan pelanggan, dan
loyalitas pelanggan sebagai berikut:
22
2.5.1. Pengaruh Citra Produk terhadap Loyalitas Pelanggan
Studi terdahulu menunjukkan bahwa citra berpengaruh positif terhadap
loyalitas pelanggan khususnya dalam literatur yang berkitan dengan retail dan
jasa. Namun, Bloemer and de Ruyter (1998) membantah pemikiran tersebut dan
berargumen bahwa hubungan langsung antara citra dan loyalitas masih belum
terpecahkan. Sebagai contoh, citra sebuah toko memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap loyalitas pelanggannya yang tergambar melalui kepuasan pelanggan
tersebut. Terlepas dari semua itu, hal-hal yang berkaitan dengan citra memiliki
pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan di mana citra bekerja sebagai bahan
rekomendasi dan motif untuk melakukan pembelian ulang (dalam kasus ini adalah
jasa perhotelan) (Kandampully & Suhartanto, 2000). Sementara, Kandampully et
al. (2011) menemukan bahwa citra hotel turut mempengaruhi loyalitas para turis.
Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Citra Produk mempunyai pengaruh positif dengan Loyalitas
Pelanggan
2.5.2. Hubungan citra produk terhadap kepuasan pelanggan
Secara umum citra itu sendiri terdiri dari kepercayaan, ide, dan kesan yang
dipegang oleh seseorang terhadap sebuah objek. Sebagian besar sikap dan
tindakan orang terhadap suatu objek di pengaruhi oleh citra suatu objek (Kotler
dan Keller, 2009). Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara citra dan
kepuasan telah dibuktikan dalam berbagai studi. Studi yang dilakukan oleh Chi
dan Qu (2008) tentang industri pariwisata menemukan bahwa citra dari destinasi
23
wisata memberikan pengaruh langsung terhadap kepuasan turis. Studi sejenis dari
Sondoh, Omar, Wahid, Ismail dan Harun (2007) Menemukan bahwa nilai manfaat
yang dibawa oleh suatu citra (mencakup fungsi, sosial, pengalaman, dan
penampilan) berkorelasi positif terhadap kepuasan rata-rata konsumen dalam
konteks industri kosmetik. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah
H2 : Citra Produk mempunyai pengaruh positif pada Kepuasan Pelanggan
2.5.3. Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan
Secara umum kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau
kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan Kotler (2014:150). Tentu
saja tamu hotel akan merasa kecewa apabila kinerja produk tidak sesuai dengan
harapannya dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka tamu hotel
tersebut akan merasa tidak puas, namun apabila kinerja sesuai bahkan melampaui
harapan, maka tamu hotel akan merasa puas. Beberapa studi membenarkan bahwa
kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas karena itulah,
pelanggan yang merasa puas dengan pengalamannya menggunakan jasa suatu
hotel cenderung akan memiliki loyalitas dan menganggap hotel tersebut sebagai
preferensi utamanya dalam menginap. Bukti empiris dalam studi tentang citra
memiliki pengaruh yang kuat terhadap atribut-atrbut loyalitas semisal keinginan
untuk merekomedasikan hotel tersebut ke pihak lain (Nguyen & LeBlanc, 1998),
keinginan untuk menginap di hotel tersebut di kemudian hari atau repurchase
24
intention (Kandampully & Suhartanto, 2000), Dengan demikian maka hipotesis
yang diajukan adalah:
H3 : Ada hubungan positif antara kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan
2.5.4. Hubungan Antara Citra Produk dan Loyalitas Pelanggan dengan
Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Pemediasi
Beberapa studi terdahulu terhadap industri retail dan jasa menunjukkan
bukti empiris yang mendukung peranan tingkat kepuasan sebagai mediator antara
citra suatu toko dengan loyalitas. Misalnya sebuah studi tentang kualitas layanan
dalam sebuah bank oleh Caruana (2002) menyatakan bahwa kepuasan konsumen
menjembatani hubungan antara kualitas layanan dan loyalitas nasabah. Studi
sejenis oleh Chiou and Droge (2006) menemukan bahwa kualitas layanan dan
atribut kepuasan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku loyalitas
yang dihasilkan oleh tingkat kepuasan paska pembelian dan penggunaan produk
dalam konteks industri kosmetik. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan
adalah
H4 : Kepuasan pelanggan memediasi hubungan antara citra produk dan
loyalitas pelanggan
25
2.6. Kerangka Penelitian
Penelitian ini ialah penelitian replikasi dengan adopsi dari penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sondoh (2012), sehingga model dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Model penelitian (diadopsi dari penelitian Sondoh, 2012)
Atribut Citra Hotel
Reputasi Hotel
Informasi Website
Kontak Person
Lingkungan Fisik
Kepuasan
Pelanggan
Loyalitas
Pelanggan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikantaufiq fajar
 
Silabus microteaching
Silabus microteachingSilabus microteaching
Silabus microteaching250052
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuRatnaSafitri3
 
Segmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisSegmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisYusni Sinaga
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a BrandIra Kristina Lumban Tobing
 
Hasil diskusi E learning
Hasil diskusi E learningHasil diskusi E learning
Hasil diskusi E learningWifaq Idaini
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesiaeryeryey
 
Seri Kewirausahaan Belajar Business Ideas
Seri Kewirausahaan Belajar Business IdeasSeri Kewirausahaan Belajar Business Ideas
Seri Kewirausahaan Belajar Business IdeasIndra Irwansyah
 
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi ManusiaHakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi ManusiaCecep Kustandi
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran amalia-fatwa
 
Servqual
ServqualServqual
ServqualALTEKNO
 
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSIMempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSIFalanni Firyal Fawwaz
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnyuliantipratifa
 

La actualidad más candente (20)

Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Administrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikanAdministrasi personalia pendidikan
Administrasi personalia pendidikan
 
Silabus microteaching
Silabus microteachingSilabus microteaching
Silabus microteaching
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
Pkm k kelompok16
Pkm k kelompok16Pkm k kelompok16
Pkm k kelompok16
 
Segmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisSegmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografis
 
Essay kse
Essay kseEssay kse
Essay kse
 
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a BrandMarketing Management Course Assignment ~  Dove Evolution of a Brand
Marketing Management Course Assignment ~ Dove Evolution of a Brand
 
Hasil diskusi E learning
Hasil diskusi E learningHasil diskusi E learning
Hasil diskusi E learning
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 
desain instruksional
desain instruksionaldesain instruksional
desain instruksional
 
Seri Kewirausahaan Belajar Business Ideas
Seri Kewirausahaan Belajar Business IdeasSeri Kewirausahaan Belajar Business Ideas
Seri Kewirausahaan Belajar Business Ideas
 
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi ManusiaHakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
 
Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran Riset pasar dan pemasaran
Riset pasar dan pemasaran
 
Servqual
ServqualServqual
Servqual
 
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSIMempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
Mempromosikan Produk - STRATEGI PROMOSI
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
 

Similar a KEPUASAN PELANGGAN DAN CITRA PRODUK

Paper modul-4-tkb-31
Paper modul-4-tkb-31Paper modul-4-tkb-31
Paper modul-4-tkb-31rizkyhd
 
Pengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumenPengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumensingkawang
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganAkadusyifa .
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganAkadusyifa .
 
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syah
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir SyahNilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syah
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syahzahir ipb
 
10 prinsip kepuasan pelanggan
10 prinsip kepuasan pelanggan10 prinsip kepuasan pelanggan
10 prinsip kepuasan pelangganrizamarwandi
 
282 863-1-pb
282 863-1-pb282 863-1-pb
282 863-1-pbyanishu
 
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptx
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptxFinal PPT Pemasaran Klp 4.pptx
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptxrinabudiartiniluh
 
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptx
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptxPPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptx
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptxalisaalaina
 
UMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyUMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyJudhie Setiawan
 
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganUMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganJudhie Setiawan
 
KEPUASAN PELANGGAN.pptx
KEPUASAN PELANGGAN.pptxKEPUASAN PELANGGAN.pptx
KEPUASAN PELANGGAN.pptxNovelPsd1
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
11901328.ppt
11901328.ppt11901328.ppt
11901328.pptlizanora
 
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...MochIlhamFaris
 
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHOPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHruukim
 
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAANPERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAANRonny Romdhon
 
Presentasi Journal Review-Manajemen Pemasaran
Presentasi Journal Review-Manajemen PemasaranPresentasi Journal Review-Manajemen Pemasaran
Presentasi Journal Review-Manajemen PemasaranPutri Imoet
 

Similar a KEPUASAN PELANGGAN DAN CITRA PRODUK (20)

Paper modul-4-tkb-31
Paper modul-4-tkb-31Paper modul-4-tkb-31
Paper modul-4-tkb-31
 
Pengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumenPengertian kepuasan konsumen
Pengertian kepuasan konsumen
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelanggan
 
Kepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelangganKepuasan konsumen atau pelanggan
Kepuasan konsumen atau pelanggan
 
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syah
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir SyahNilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syah
Nilai kepuasan dan loyalitas neo Zahir Syah
 
19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm19912 25194-1-sm
19912 25194-1-sm
 
10 prinsip kepuasan pelanggan
10 prinsip kepuasan pelanggan10 prinsip kepuasan pelanggan
10 prinsip kepuasan pelanggan
 
282 863-1-pb
282 863-1-pb282 863-1-pb
282 863-1-pb
 
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptx
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptxFinal PPT Pemasaran Klp 4.pptx
Final PPT Pemasaran Klp 4.pptx
 
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptx
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptxPPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptx
PPT Layanan Prima 1 - Pertemuan IV.pptx
 
UMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyUMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer Loyalty
 
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganUMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
 
KEPUASAN PELANGGAN.pptx
KEPUASAN PELANGGAN.pptxKEPUASAN PELANGGAN.pptx
KEPUASAN PELANGGAN.pptx
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
 
11901328.ppt
11901328.ppt11901328.ppt
11901328.ppt
 
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
Faktor- faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan & Kepuasan Pelanggan: Custo...
 
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHOPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
 
Konsep kepuasan pelanggan
Konsep kepuasan pelangganKonsep kepuasan pelanggan
Konsep kepuasan pelanggan
 
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAANPERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
PERAN CUSTOMER SERVICE DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
 
Presentasi Journal Review-Manajemen Pemasaran
Presentasi Journal Review-Manajemen PemasaranPresentasi Journal Review-Manajemen Pemasaran
Presentasi Journal Review-Manajemen Pemasaran
 

Último

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Último (13)

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 

KEPUASAN PELANGGAN DAN CITRA PRODUK

  • 1. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan dapat dirasakan setelah pelanggan membandingkan pengalaman mereka dalam melakukan pembelian barang/jasa dari penjual atau penyedia barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut terbentuk melalui pengalaman pertama mereka dalam membeli suatu barang/jasa, komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya. Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan pelanggan serta kepuasan pelanggannya. 2.1.1. Definisi Kepuasan Pelanggan Definisi kepuasan pelanggan menurut Kotler (2014:150) ialah: Perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan Dari definisi tersebut dapat dikatakan apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapan tamu hotel dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka tamu hotel tersebut akan merasa tidak puas dan berujung kecewa, jika kinerja sesuai dengan harapan maka tamu hotel akan merasa puas, namun apabila kinerja produk melampaui harapan, maka tamu hotel akan merasa gembira dan sangat puas. Sedangkan definisi kepuasan pelanggan yang dirumuskan Richard Oliver (Barnes, 2003: 64) ialah:
  • 2. 9 Kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal itu berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari suatu barang atau jasa ataupun barang/jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan kebutuhan melebihi harapan pelanggan. Dari dua definisi di atas menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu pemenuhan harapan. Pelanggan dapat dikatakan puas dengan produk maupun pelayanan yang hotel berikan apabila harapan pelanggan akan produk/pelayanan yang hotel berikan tersebut telah sesuai bahkan melebihi harapan mereka. Dalam industri jasa, kepuasan pelanggan diukur dengan tingkat kepuasan pelanggan berdasarkan keseluruhan pengalaman dengan perusahaan. Dengan kata lain, kepuasan tamu hotel dapat diukur dengan tingkatannya berdasarkan keseluruhan pengalaman yang dirasakan para tamu selama menginap di suatu hotel. 2.1.2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Perusahaan perlu mengukur kepuasan pelanggan guna melihat umpan balik maupun masukan yang dapat diambil oleh perusahaan untuk keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan Kotler (1999: 54) mengemukakan bahwa terdapat empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: 1. Sistem keluhan dan saran. Setiap perusahaan yang berpusat pada pelanggan (customer centered) perlu memberikan kesempatan bagi pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan
  • 3. 10 mereka. Banyak restoran dan hotel yang memberikan formulir bagi tamu untuk mengetahui kesukaan dan keluhan mereka. Alur informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah. 2. Survei kepuasan pelanggan. Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala. Mereka mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu kelompok acak dari pembeli mereka untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli mengenai kinerja perusahaan pesaing. 3. Ghost Shopping (pembeli bayangan). Metoda ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan pesaing untuk melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang mereka alami waktu membeli produk perusahaan maupun produk pesaing. Ghost shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan. 4. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang beralih). Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakasanaan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya
  • 4. 11 2.2. Citra Produk Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya khusus untuk kegiatan pemasaran memiliki suatu tujuan adalah untuk meningkatkan penjualan bagi perusahaan, salah satunya dengan cara mempertahankan citra mereka dimata konsumen terlebih dimata para pelanggan yang meletakan loyalitasnya pada perusahaan, perasaan puas atau tidaknya konsumen terjadi setelah mempunyai pengalaman dengan perusahaan yang diawali dengan adanya keputusan pembelian,sehingga dapat disimpulkan keberadaan citra yang baik penting sebagai sumber daya internal objek dalam menentukan hubungannya dengan perusahaan. Citra dapat diukur melalui pandapat, kesan, tanggapan seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau tidak dari objek tersebut. Dimana suatu citra terhadap satu objek bisa berlainan tergantung persepsi perorangan bahkan bisa saja citra satu objek sama bagi semua orang. 2.2.1. Pengertian Citra Produk Berikut ini ialah definisi Citra Produk menurut Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Bob Sabran (2009:607) : citra terdiri dari kepercayaan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang terhadap sebuah objek. Sebagian besar sikap dan tindakan orang terhadap suatu objek di pengaruhi oleh citra suatu objek
  • 5. 12 Aaker (2006:22) mengemukakan pengertian citra : Total kesan dari pikiran seseorang atau kelompok tentang sebuah objek. Citra atau image merupakan hasil evaluasi dari diri seseorang berdasarkan pengertian dan pemahaman terhadap rangsangan yang telah di olah, diorganisasikan dan disimpan dalam benak konsumen. Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan tanggapan seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada pada setiap pikiran individu mengenai suatu objek, bagaimana mereka memahami dan apa yang mereka sukai dan tidak dari objek tersebut. Suatu citra terhadap objek bisa berlainan tergantung persepsi perorangan bahkan bisa saja citra satu objek sama bagi semua orang. 2.2.2. Komponen dalam citra produk Terdapat 4 komponen citra produk menurut LeBlanc & Nguyen (1996) yaitu sebagai berikut: 1. Hotel Reputation (reputasi hotel) 2. Website Information (informasi website) 3. Contact Personnel (kontak person) 4. Physical environment (lingkungan fisik) 2.3. Loyalitas Pelanggan (Consumer Loyalty) Loyalitas pelanggan merupakan hal penting dalam suatu perusahaan karena mempertahankan pelanggan berarti meningkatkan keuangan serta mempertahankan keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga tak heran apabila suatu perusahaan berusaha keras untuk menjaga hubungan baik dan
  • 6. 13 mempertahankan pelanggannya. Frederick Reichheld dan Earl Sasser dalam buku Secrects of Customer Relationship Management (Barnes, 2003: 45) menyatakan bahwa kenaikan 5% dari loyalitas pelanggan dapat menggandakan keuntungan sebuah perusahan. Hal ini dikarenakan 70% penjualan berasal dari pelanggan loyal. 2.3.1. Pengertian Loyalitas Pelanggan Definisi loyalitas pelanggan menurut Oliver (1997) yang dikutip oleh Cheng dan Rashid (2013) ialah : Loyalitas pelanggan merupakan komitmen yang kuat untuk melakukan banyak pembelian berulang dari produk yang dipilih atau menggunakan layanan secara konsisten di masa depan. Definisi loyalitas menurut Oliver (1993) dalam kutipan Valenzuela A. (2006) ialah: Komitmen yang dipegang teguh untuk membeli atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang. Dari dua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa dalam loyalitas terdapat dua komponen utama yaitu konsistensi dan pengulangan. Pelanggan dikatakan loyal apabila ia melakukan pembelian produk maupun pemakaian layananan secara konsisten dan berulang. Artinya, pembeli tidak berhenti pada pembelian yang pertama melainkan melakukan pembelian secara konsisten dan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Dengan kata lain, tamu hotel dikatakan loyal ketika dalam jangka waktu tertentu mereka secara konsisten kembali untuk bermalam pada suatu hotel tertentu. Menurut Kotler (Sondoh, et al, 2007),
  • 7. 14 Mempertahankan pelanggan yang ada pada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada. Pada umumnya, perusahaan percaya bahwa pelanggan yang puas akan melakukan pembelian ulang dan kemauan untuk memberikan kata positif melalui mulut kemulut (Sondoh, et al, 2007). Meskipun hal ini terjadi, Taylor menyatakan bahwa meskipun perusahaan mempunyai kosumen yang puas tidak jarang perusahaan kehilangan konsumennya. 2.3.2. Jenis Loyalitas Pembelian berulang merupakan faktor yang dapat menentukan loyalitas pelanggan selain keterikatan (attachment) terhadap suatu produk atau jasa. Keterikatan yang dirasakan oleh pelanggan terhadap suatu produk atau jasa dibentuk oleh dua dimensi, yaitu tingkat preferensi atau seberapa besar keyakinan pelanggan terhadap produk atau jasa tertentu dan tingkat diferensiasi atau seberapa signifikan pelanggan membedakan produk atau jasa tertentu dari alternatif-alternatif lain (Griffin, 2005: 21). Empat jenis loyalitas yang berbeda muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasikan silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi. Berikut ini ialah tabel yang menunjukkan empat jenis loyalitas:
  • 8. 15 Tabel 2.1 Empat Jenis Loyalitas Keterikatan relatif Pembelian Ulang Tinggi Rendah Tinggi Loyalitas Premium Loyalitas tersembunyi (latent loyalty) Rendah Loyalitas yang lemah (inertia loyalty) Tanpa loyalitas Sumber: Griffin, Jill (2005) Gambar tersebut menjelaskan empat jenis loyalitas dengan keterangan di bawah ini (Griffin, 2005: 22): 1. Loyalitas Premium Jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. 2. Loyalitas Tersembunyi (Latent Loyalty) Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi tersembunyi (latent loyalty) Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
  • 9. 16 3. Loyalitas yang Lemah (Inertia Loyalty) Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini membeli karena kebiasaan. Dengan kata lain, faktor non sikap dan factor situasi merupakan alasan utama membeli. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan dengan perusahaan, atau minimal tiada ketidakpuasan yang nyata. 4. Tanpa Loyalitas Keterikatannya yang rendah dikombinasikan dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas. Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal; mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan 2.3.3. Pengukuran Loyalitas Pelanggan Terdapat tiga pendekatan yang berbeda untuk mengukur kesetiaan pelanggan (Bowen dan Chen, 2001), yaitu: 1. Behavioural Measurements Merupakan pertimbangan akan suatu konsistensi, seperti perilaku pembelian berulang sebagai indikator loyalitas. Kelemahan dari behavioural measurements ialah pembelian berulang bukanlah hasil dari psikologis komitmen pada suatu merek (Tel‟eei, 1999 dalam Bowen dan Chen 2001).
  • 10. 17 2. Attitudinal Measurements Menggunakan data untuk mencerminkan emosional dan psikologis yang melekat pada loyalitas. 3. Composite Measurements Merupakan gabungan dari kedua dimensi di atas dan mengukur loyalitas dengan preferensi produk pelanggan, kecenderungan untuk berpindah merek, frekuensi pembelian, kemutakhiran pembelian dan jumlah pembelian 2.4. Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah tabel yang berisi ringkasan penelitian terdahulu dari para peneliti mengenai citra produk, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan,
  • 11. 8 No Judul dan Pengarang Variabel Metode Alat analisis Future research Kesimpulan 1 Markovic, Raspor, Regaric (2010): "Customer Satisfaction and Customer Loyalty Measurement in Hotel Setting: an Empirical Analysis"  Kepuasan Pelanggan  Loyalitas Konsumen  Kuisioner  Analisis Deskriptif  Analisis Bivariat Statistik  Sampel harus lebih luas  Semakin tinggi kepuasan pelanggan,semakin tinggi pula loyalitas tamu hotel.  Tamu hotel merasa paling puas dengan departemen resepsionis. 2 Sramek, Droge, Mentzer, Myers (2009): “Creating Commitment and Loyalty Behaviours among Retailers: What are the roles of service quality and satisfaction?”  Kualitas pelayanan  Kepuasan  Komitmen (afektif dan kalkulatif)  Loyalitas  Kuisioner  Survei website  Analisis deskriptif  Analisis konfirmatori (CFA)   Afektif komitmen memediasi sepenuhnya hubungan antara kepuasan dan loyalitas.  Kepuasan pelanggan memediasi sebagian hubungan kualitas pelayanan dan komitmen afektif. 3 Sondoh, Tanakinjal, Yapp, Jolonius (2012): “The Relationship between Hotel Image, Customer Satisfaction, and Customer Loyalty: A Case Study in Labuan, Malaysia”.  Citra produk  Kepuasan Pelanggan  Loyalitas  Kuisioner  Analisis Regresi  Analisis Reliabilitas  Mencari tahu faktor apa yang berkontribusi terhadap loyalitas dan kepuasan yang penting dalam keberhasilan suatu Hotel  Citra produk berpengaruh positif terhadap loyalitas  Citra produk berpengaruh positif terhadap kepuasan  Kepuassan berpengaruh positif terhadap loyalitas Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas 18
  • 12. 9 4 Bloemer, Ruyter (1997): “On the relationship between store image, store satisfaction and store loyalty”  Citra produk  Kepuasan konsumen  Loyalitas konsumen  Kuisioner  Analisis Regresi  Fokus pada sikap dan perilaku lainnya kepuasan seperti komunikasi word-of mouth  Citra produk mempengaruhi kepuasan konsumen  Kepuasan konsumen dapat membangun loyalitas konsumen 5 Sondoh, Omar, Wahid, Ismail, Harun (2007): “the effect of brand image on overall satisfaction and loyalty intention in the context of color cosmetic”  Citra produk  Kepuasan konsumen  Loyalitas konsumen  Kuisioner  Analisis frekuensi  Faktor analisis  Analisis reliabilitas  Analisis regresi  Memilih sampel yang lebih luas  Fokus pada tiga merek kosmetik saja  Citra produk mempengaruhi kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen 6 Saleem, Sarfraz Raja, (2014): “The Impact of Service Quality on Customer Satisfaction, Customer Loyalty and Brand Image: Evidence from Hotel Industry of Pakistan”  Citra produk  Loyalitas pelanggan  Kepuasan pelanggan  SEM  Kualitas pelayanan  Kuisioner  Structural equation modeling (SEM)  Ukuran sampel yang lebih besar harus dipertimbangkan untuk memahami berbagai persepsi dan sikap pelanggan.  Kepuasan pelanggan berkaitan langsung dengan citra produk dan loyalitas pelanggan 7 Bloemer, Ruyter, Peeters (1998) :”Investigating drivers of bank loyalty: the complex relationship between image, service quality and satisfaction”  Citra produk  Loyalitas pelanggan  Kepuasan pelanggan  Kualitas layanan  Kuisioner  Analisis regresi  Memvalidasi perbedaan antara gambar dan kualitas di pengaturan jasa keuangan lainnya  Fokus pada sikap dan perilaku lainnya hasil, seperti word-of- mouth  Literatur pada pelanggan-  Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas 19
  • 13. 10 perusahaan hubungan telah menyarankan berbagai jenis komitmen, seperti afektif, kalkulatif dan komitmen moral 8 Faullant, Matzler, Fu¨ ller (2008):” The impact of satisfaction and image on loyalty: the case of Alpine ski resorts”  Loyalitas pelanggan  Kepuasan pelanggan  Citra produk  Kuisioner  Moderasi  Survei website  Analisis regresi  Menyelidiki lebih lanjut hubungan moderator  9 Valenzuela. A (2006): “Trust and Commitment as Mediating Variables in the Relationship Between Satisfaction and Hotel Guest Loyalty”  Kepuasan pelanggan  Loyalitas pelanggan  Komitmen  Kepercayaan  Wawancar a  Kuisioner  Analisis regresi   Komitmen memediasi hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas.  Kepercayaan bukan sebagai variable pemediasi. 10 Kandampully. J (2000):” Customer loyalty in the hotel industry: the role of customer satisfaction and image”  Kepuasan pelanggan  Citra produk  Loyalitas pelanggan  Kuisioner  Analisis regresi  Analisis reliabilitas  Dapat direplikasi didalam sektor jasa lainnya  Loyalitas pelanggan membutuhkan investasi terus menerus dan konsisten agar tidak kehilangan konsumen Sumber: Berbagai Jurnal Internasional (2014) Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Citra Produk, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas 20
  • 14. 21 Dari Tabel 2.2 dapat diketahui bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh Sondoh, Tanakinjal, Yapp (2012) mayoritas memiliki beberapa variabel yang sama dengan penelitian lain yaitu variabel kepuasan pelanggan, citra produk dan loyalitas pelanggan. Hanya saja pada penelitian lain terdapat beberapa tambahan variabel lain seperti variabel komitmen, kepercayaan, kualitas layanan, Dari Tabel 2.2 mayoritas penelitian terdahulu mengunakan kuisioner sebagai metode penelitian, namun penelitian yang dilakukan oleh Sramek et.al (2009) menggabungkan kuisioner dan survei website sebagai metode penelitian. Secara keseluruhan, selain itu penelitian yang dilakukan oleh Valenzuela. A (2006) menggabungkan antara kuisioner dengan wawancara. Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis regresi, meskipun ada juga yang menggunakan analisis korelasi, analisis bivariat, analisis konfirmatori (CFA) , dan Structural equation modeling (SEM) sebagai alat analisis dalam penelitian. 2.5. Pengembangan Hipotesis Menurut Kerlinger (1973), hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Berdasarkan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian mengenai pengaruh citra produk pada loyalitas dengan pengujian kepuasan pelanggan sebagai variabel pemediasi, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis penelitian yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti, yaitu citra produk, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan sebagai berikut:
  • 15. 22 2.5.1. Pengaruh Citra Produk terhadap Loyalitas Pelanggan Studi terdahulu menunjukkan bahwa citra berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan khususnya dalam literatur yang berkitan dengan retail dan jasa. Namun, Bloemer and de Ruyter (1998) membantah pemikiran tersebut dan berargumen bahwa hubungan langsung antara citra dan loyalitas masih belum terpecahkan. Sebagai contoh, citra sebuah toko memiliki pengaruh tidak langsung terhadap loyalitas pelanggannya yang tergambar melalui kepuasan pelanggan tersebut. Terlepas dari semua itu, hal-hal yang berkaitan dengan citra memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan di mana citra bekerja sebagai bahan rekomendasi dan motif untuk melakukan pembelian ulang (dalam kasus ini adalah jasa perhotelan) (Kandampully & Suhartanto, 2000). Sementara, Kandampully et al. (2011) menemukan bahwa citra hotel turut mempengaruhi loyalitas para turis. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah: H1 : Citra Produk mempunyai pengaruh positif dengan Loyalitas Pelanggan 2.5.2. Hubungan citra produk terhadap kepuasan pelanggan Secara umum citra itu sendiri terdiri dari kepercayaan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang terhadap sebuah objek. Sebagian besar sikap dan tindakan orang terhadap suatu objek di pengaruhi oleh citra suatu objek (Kotler dan Keller, 2009). Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara citra dan kepuasan telah dibuktikan dalam berbagai studi. Studi yang dilakukan oleh Chi dan Qu (2008) tentang industri pariwisata menemukan bahwa citra dari destinasi
  • 16. 23 wisata memberikan pengaruh langsung terhadap kepuasan turis. Studi sejenis dari Sondoh, Omar, Wahid, Ismail dan Harun (2007) Menemukan bahwa nilai manfaat yang dibawa oleh suatu citra (mencakup fungsi, sosial, pengalaman, dan penampilan) berkorelasi positif terhadap kepuasan rata-rata konsumen dalam konteks industri kosmetik. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah H2 : Citra Produk mempunyai pengaruh positif pada Kepuasan Pelanggan 2.5.3. Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan Secara umum kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan Kotler (2014:150). Tentu saja tamu hotel akan merasa kecewa apabila kinerja produk tidak sesuai dengan harapannya dan bila harapan yang ditetapkan terlalu rendah, maka tamu hotel tersebut akan merasa tidak puas, namun apabila kinerja sesuai bahkan melampaui harapan, maka tamu hotel akan merasa puas. Beberapa studi membenarkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas karena itulah, pelanggan yang merasa puas dengan pengalamannya menggunakan jasa suatu hotel cenderung akan memiliki loyalitas dan menganggap hotel tersebut sebagai preferensi utamanya dalam menginap. Bukti empiris dalam studi tentang citra memiliki pengaruh yang kuat terhadap atribut-atrbut loyalitas semisal keinginan untuk merekomedasikan hotel tersebut ke pihak lain (Nguyen & LeBlanc, 1998), keinginan untuk menginap di hotel tersebut di kemudian hari atau repurchase
  • 17. 24 intention (Kandampully & Suhartanto, 2000), Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah: H3 : Ada hubungan positif antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan 2.5.4. Hubungan Antara Citra Produk dan Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Pemediasi Beberapa studi terdahulu terhadap industri retail dan jasa menunjukkan bukti empiris yang mendukung peranan tingkat kepuasan sebagai mediator antara citra suatu toko dengan loyalitas. Misalnya sebuah studi tentang kualitas layanan dalam sebuah bank oleh Caruana (2002) menyatakan bahwa kepuasan konsumen menjembatani hubungan antara kualitas layanan dan loyalitas nasabah. Studi sejenis oleh Chiou and Droge (2006) menemukan bahwa kualitas layanan dan atribut kepuasan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap perilaku loyalitas yang dihasilkan oleh tingkat kepuasan paska pembelian dan penggunaan produk dalam konteks industri kosmetik. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan adalah H4 : Kepuasan pelanggan memediasi hubungan antara citra produk dan loyalitas pelanggan
  • 18. 25 2.6. Kerangka Penelitian Penelitian ini ialah penelitian replikasi dengan adopsi dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sondoh (2012), sehingga model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Model penelitian (diadopsi dari penelitian Sondoh, 2012) Atribut Citra Hotel Reputasi Hotel Informasi Website Kontak Person Lingkungan Fisik Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan