Publicidad

7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt

4 de Jan de 2023
Publicidad

Más contenido relacionado

Publicidad

7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt

  1. GELOMBANG MEKANIK
  2.  Gelombang adalah gerakan usikan atau perambatan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa membawa materi yang dilewati
  3. Cepat rambat gel. transversal pd dawai  Percobaan Melde, cepat rambat gelombang transversal pada dawai (v, m/s) tergantung pada : a. Gaya tegangan tali (F, N), makin tegang talinya makin cepat perambatannya b. Massa tali per satuan panjang (μ, kg/m), makin besar massa tali per satuan panjang, makin kecil cepat rambatnya.  Dirumuskan:  F k v 
  4. Pengamatan I F1 =1 g λ1 = ¼ L v1 = ¼ fL Pengamatan II F2 = 4g λ2 = ½ L V2 = ½ fL Pengamatan III F3 = 16g λ3 = L V3 = fL Pengamatan IV F4 = 64g λ4 = 2L V4 = 2 fL
  5.  v2/v1 =2, dan F2/F1 = 4  v3/v1 =4, dan F3/F1 = 16  v4/v1 =8, dan F4/F1 = 64  Kesimpulan: Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan akar gaya tegangan kawat, tali dawai tersebut.
  6. Cepat rambat gel. bunyi Kecepatan rambat bunyi tergantung pada medium rambat sebagai berikut :  Dalam zat cair : V = √ B / ρ  Dalam zat padat : V = √E / ρ  Dalam gas : V = √ γ R T / Mr
  7.  B = modulus Bulk zat cair  ρ = massa jenis zat  E = modulus Young  γ = Cp/Cv = konstanta laplace  R = konstanta gas = 8,31 J/mol. K  Mr = massa melekul relatif gas  T suhu gas ( K)
  8. Gelombang Berjalan  amplitudo getarannya sama di tiap titik yang dilalui oleh gelombang tersebut disebut gelombang berjalan
  9. 1. Perumusan Gelombang Berjalan  Persamaan Umum Gelombang Berjalan : y=A sin 2π/T tp tp = t-(x/v)  Kecepatan getaran partikel di titik P : k = 2π/v.T  Percepatan getaran partikel di titik P :  Sudut fase, Fase dan Beda fase P P y kx t A a 2 2 ) ( sin                                      fase beda fase fase sudut 2 x x T t x T t P P ) ( os kx t c A vP                  x T t A kx t A yP 2 sin ) ( sin
  10. Contoh 1 : Sebuah gelombang merambat ke arah sumbu x positif dengan kecepatan rambat v = 5 m/s, frekuensi 10 Hz, dan amplitudonya 2 cm. Jika asal getaran telah bergetar selama 2/3 sekon dengan arah getaran pertama ke bawah, tentukanlah a. Persamaan umum gelombang b. Kecepatan dan percepatan partikel di titik x = 0.5 m c. Fase dan sudut fase gelombang di titik x = 0.5 m d. Beda fase antara titik x = 0.25 m dengan titik pada x = 0.75 m
  11. Gelombang Stasioner  amplitudo pada setiap titik tidak sama disebut gelombang stasioner Tempat-tempat yang bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut (P), dan tempat-tempat yang tidak bergetar disebut simpul (S). Dihasilkan dari perpaduan dua buah gelombang atau lebih. 1 gelombang diam : 3 simpul dan 2 perut.
  12. STASIONER UJUNG TERIKAT DAN UJUNG BEBAS UJUNG TERIKAT UJUNG BEBAS
  13. 2. Perumusan Gelombang Stasioner (k=2π/λ) ) (2 1  n x  kx c A AP os 2  ) sin( os 2 kl t kx c A yP     4 1 ) 1 2 (   n x ) cos( in 2 kl t kx s A yP    kx s A AP in 2  ) (2 1  n x   4 1 ) 1 2 (   n x Gel. Stasioner Pada dawai dgn Ujung Bebas Pada dawai dgn Ujung Terikat Pers. Gel. Stasioner Amplitudo Letak perut Letak simpul
  14. Stasioner ujung bebas  Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum, yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Ap maksimum saat cos [2π(x/λ)]= ±1 sehingga x = 2n(1/4)λ, dengan n = 0,1,2,3,…….  Simpul gelombang terjadi saat amplitudo gelombang minimum, ditulis sebagai berikut : Ap minimum saat cos [(2π x)/λ] = 0 sehingga x = (2n +1)(1/4)λ, dengan n = 0,1,2,3,……..
  15. Stasioner ujung terikat  Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum, karenanya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Ap = 2A sin [(2π/λ)x] Apmaksimum terjadi saat sin 2π/λ x= ±1 sehingga x = (2n+1)(1/4)λ, dengan n = 0,1,2,3…….  Simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum, yang dapat ditulis sebagai berikut : Ap = 2A sin [(2π/λ)x] Ap minimum terjadi saat sin 2π/λ x = 0 sehingga x = (2n)(1/2)λ, dengan n = 0,1,2,3,…..
  16. Contoh 2 : Seutas tali yang panjangnya 75 cm digetarkan harmonik naik turun pada salah satu ujungnya, sedang ujung lainnya bebas bergerak. a. Jika perut kelima berjarak 25 cm dari titik asal getaran, berapa panjang gelombang yang terjadi? b. Berapa jarak simpul ketiga dari titik asal getaran?
  17. 3. Gelombang pada Senar Nada Dasar (f0) (Harmonik pertama) Nada atas pertama (f1) (Harmonik kedua) Nada atas kedua (f2) (Harmonik ketiga) Nada atas pertama (f3) (Harmonik keempat) 0 2 1   l 3 2  l 2 2 3   l 1   l l v v f 2 0 0    l v v f 2 3 3    l v v f 2 3 2 2    l v v f   1 1 
  18. 4. Gelombang pada Pipa Organa Resonansi 0 2 1   l 3 2  l 2 2 3   l 1   l l v v f 2 0 0    l v v f 4 7 3 3    l v v f 2 3 2 2    l v v f 4 3 1 1    Pipa Organa Terbuka Pipa Organa Tertutup Nada Dasar (f0) (Harmonik pertama) Nada atas pertama (f1) (Harmonik kedua) Nada atas kedua (f2) (Harmonik ketiga) Nada atas ketiga (f3) (Harmonik keempat) 3 4 7   l 2 4 5   l 1 4 3   l 0 4 1   l l v v f 2 3 3    l v v f 4 5 2 2    l v v f   1 1  l v v f 4 0 0     4 1 ) 1 2 (   n ln
  19. Contoh 3 : Sebuah pipa organa tertutup mempunyai panjang 40 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara 320 m/s, hitunglah frekuensi nada dasar dan nada atas keduanya! Contoh 4 : Sebuah pipa organa terbuka yang panjangnya 2 m menghasilkan dua frekuensi harmonik berturut-turut adalah 410 Hz dan 495 Hz. Berapakah cepat rambat bunyi pada pipa organa tsb?
  20. Sifat dan Energi Gelombang Gelombang mempunyai sifat:  Dapat dipantulkan (refleksi)  Dapat dibiaskan (refraksi)  Dapat mengalami pelenturan (difraksi)  Dapat mengalami perpaduan (interferensi) Gelombang memiliki energi yang besarnya sebanding dengan kuadrat amplitudonya , jadi makin besar amplitudonya makin besar energinya.
  21. 5. Pelayangan Bunyi fp = frekuensi pelayangan (Hz) f1 = frekuensi gelombang y1 (Hz) f2 = frekuensi gelombang y2 (Hz) 6. Efek Doppler fP = frekuensi yg didengar pendengar (Hz) fS = frekuensi dari sumber bunyi (Hz) v = cepat rambat gel. bunyi (m/s) vP = kecepatan pendengar (m/s) vS = kecepatan sumber bunyi (m/s) Jika P mendekati S , maka vP = + P menjauhi S vP = - S mendekati P vP = - S menjauhi P vP = + S S P P v v f v v f    2 1 f f fp  
  22. Contoh 5 : Sebuah garputala yang diam, bergetar dgn frekuensi 384 Hz. Garputala lain yg bergetar dgn frekuensi 380 Hz dibawa seorang anak yg berlari menjauhi garputala pertama. Kecepatan rambat bunyi di udara 320 m/s. Jika anak itu tidak mendengar layangan bunyi, berapa kecepatan anak tersebut?
Publicidad