SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
HALALKAN DIA UNTUKKU
KARYA : HENI HANDAYANI
Semua ini sungguh di luar kendaliku. Aku tak pernah menduga
kalau aku akan mencintai seseorang yang lebih pantas disebut sebagai
muridku. Aku tahu cinta tak pernah salah. Namun, hatiku berkata lain. Aku
telah salah. Apakah benar aku salah ? tapi, aku tak dapat mengingkari apa
yang aku rasa. Aku merasa nyaman terhadapnya. Aku merasa leluasa
untuk mencurahkan keluh kesahku dengannya. Tapi….aku seorang
pengajar. Aku tak pantas mencintainya. Sejak kecil aku memang bercita-
cita ingin menjadi guru. Dan saat inilah cita-citaku itu menjadi nyata. Kini
aku mengajar di salah satu SMA Negeri di daerahku. Ku akui memang aku
puas dengan apa yang telah aku capai. Terlebih lagi banyak siswa yang
dekat denganku. Itu artinya mereka menghargaiku sebagai guru mereka.
Namun, semua itu terganjal oleh rasa bersalahku terhadap perasaan yang
seharusnya aku hindari.
Semuanya berawal ketika aku harus mengerjakan tugas kuliahku.
Pada mata kuliah tersebut, diharuskan membawa lima anak sekolah yang
akan dijadikan testi dalam psikotes. Awalnya aku kebingungan mencari
testi karena aku tak punya relasi anak sekolah. Selain itu, aku disini
tinggal di tempat kos. Jadi yang ku kenal anak kuliahan dan sebagian
orang yang telah bekerja. Beruntunglah aku ketika salah seorang anak SMP
ysng sempat ku temui dulu menawarkan bantuan padaku. Dia memberiku
salah satu anak kelas IX yang memang sesuai dengan apa yang aku cari.
Aku sungguh tak menduga semua ini. Orang yang tak kuharapkan justru
datang saat aku membutuhkannya.
Singkatnya melalui nomor siswa itulah kini aku mengenal sosok
Keenan. Dialah sosok yang kini telah memenjarakan hatiku. Aku tak punya
alasan yang kuat mengapa aku dapat terjerat kedalamnya. Bahkan rasa ini
begitu dalam dan begitu kuat sehingga aku tak kuasa melawannya.
Awalnya rasa ini hanya empati. Aku hanya bermaksud untuk berlatih
berempati pada orang lain. Apalagi dia adalah korban perceraian orang
tuanya. Lebih tepatnya bukan perceraian, melainkan korban keegoisan orang
tuanya. Dapat kukatakan demikian karena sampai sekarang kedua orang
tuanya memang belum bercerai secara sah. Namun, mereka telah memiliki
pasangan masing-masing karena ingin mencari kebahagiaan duniawi.
Semua itu mereka lakukan tanpa menghiraukan keadaan Keenan dan
adiknya, Bima. Kini mereka tinggal bersama nenek dan kakeknya yang
telah renta. Dari perasaan empati itulah kini tumbuh menjadi perasaan yang
aku sendiri yang tak dapat mengartikannya.
Kadang aku menyimpan penyesalan dalam hatiku. Mengapa aku
mengambil pendidikan Bimbingan dan Konseling ? Semua itu telah
menjadikanku sebagai sosok yang mudah berempati dan kini telah terjebak
olehnya. Namun, tak seharusnya aku mengumpat semacam itu. Melalui
jurusan itu, kini aku telah meraih apa yang daku cita-citakan dulu. Kini
aku menjadi guru dan semua orang yang mengenalku selalu menyapaku
dengan sapaan “Bu”. Bukankah itu yang dulu ku inginkan ? Sudahlah
untuk masalah ini tak butuh penyesalan, tetapi butuh penyelesaian. Tapi alu
tak tahu jalan mana yang harus ku tempuh. Aku takut kehilangannya.
Aku tahu ini tak rasional, tapi…….ah, aku tak tahu harus bersikap
bagaimana terhadapnya.
Pertemuanku dengannya kini semakin jarang. Ini memang tak dapat
dihindari lagi. Kini aku mengajar di daerahku, Jepara. Smentara dia masih
harus menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA Negeri di kabupaten
Kudus. Aku berharap dengan keadaan seperti ini aku akan dapat
melupakannya dan mencoba bangkit untuk menempuh jalan yang
seharusnya pantas untukku. Satu bulan berlalu, komunikasi antara aku
dan dia masih lancar. Bahkan lebih lancar karena kami saling memendam
rindu. Dua bulan, tiga bulan, empat bulan berlalu, aku tak tahu lagi
bagaimana arah hubunganku dengannya. Kami semakin sering bertengkar
dengan masalah yang beragam. Apalagi aku sudah tak pernah lagi
mengunjunginya karena aku tak punya alasan lagi untuk bertolak ke
Kudus. Inilah yang menjadikan hubungan kami semakin parah. Sering aku
termenung ketika pertengkaran itu terjadi. Bukankah aku ingin segera
mengakhiri kisah cinta konyol ini ? Tapi mengapa hatiku semakin sakit ?
Melihatku yang akhir-akhir ini sering termenung, orang tuaku
berniat untuk mendekatkanku pada salah seorang lelaki yang mereka kenal.
Resnu namanya, pemuda ini santun, berpendidikan tinggi, terlebih lagi di
dukung dengan wajahnya yang rupawan. Inilah yang membuat orang
tuaku tak henti-hentinya memuja guru yang satu ini. Ya, dia seorang guru,
seprofesi denganku. Menurut orang tuaku dia cocok denganku karena
mereka beranggapan kami sama-sama guru, tentulah punya jalan pikiran
yang sama. Ya, benar sekali. Pemikiran kami memang sama, tetapi dalan
mendidik siswa. Tapi untuk dipersatukan dalam suatu hubungan, aku tak
yakin kami sejalan. Aku masih belum terlau mengenalnya. Sesungguhnya
bukan karena aku belum mengenalnya, melainkan karena kini perhatianku
masih tertuju pada sosok siswa SMA yang sampai kini masih mengaharap
kedatanganku.
Setiap handphoneku bordering, aku tak kuasa untuk menyentuh
apalagi membaca SMS di dalamnya. Hampir dapat ku pastikan SMS itu
dari Keenan. Hatiku terasa kaku, sakit rasanya. Hampir setiap hari SMS
itu datang, dan tertulis kkata-kata mesra.
Sayang, jangan lupa makan ya. Aku tahu kamu sibuk, nggak
dibalas juga nggak apa-apa. Yang penting kamu nggak ngelupain aku.
Karena ku nggak akan ngelupain kamu, nggak akan pernah. Dah dulu ya,
aku dah masuk nih. Doain aku biar cepet lulus dan bisa mewujudkan impian
kita. Love u sayang…………..
Begitu berdosanya aku telah membohonginya. Dan begitu merananya
dia ketika tahu bahwa alasanku tak membalas SMSnya bukkan karena ku
sibuk, melainkan karena ku ingin hubungan ini segera berakhir. Tapi aku
tak sanggup mengakhirinya. Sebenarnya dengan cara mengurangi
komunikasi seperti ini, ku harap dia akan menjauhiku dan melupakanku.
Tapi, ini semua justru membuatnya semakin perhatian padaku. Aku tak
kuasa melukainya. Tapi apa yang harus kulakukan ? Dia masih belia, aku
tak mungkin bersamanya. Memang dulu kami pernah punya impian untuk
bersama. Tapi, ku rasa semua itu semu dan tak mungkin terwujud.
Keadaanku semakin terpuruk. Rimbi yang dulu ceria dan enerjik
kini tak ada lagi. Kata rekan-rekanku kini tubuhku terlihat pucat. Kadang
mereka khawatir terhadapku sehingga tak memberiku tugas yang berat.
Melihat keadaanku yang demikian ini, orang tuaku pun berencana
menikahkan aku dengan Resnu. Aku tak tahu mengapa mereka langsung
berencana demikian. Dalam keadaan yang tak tentu seperti ini, aku
langsung menyetujui rencana ini. Aku tahu bahwa ada lubang di hatiku
yang ku rasa kini semakin menyakitkanku. Ditambah lagi, setiap pagi
SMS dari Keenan yang menyanbutku pagiku dengan kata-katanya yang
mesra.
Sayang……met aktivitas ya. Love u….
Dia masih mencintaiku dan mengharap kedatanganku. Aku tak
kuasa menahan air mataku. Ingin aku berteriak dan berkata padanya
“Keenann……lupakan aku. Aku akan menikah.” Tapi, aku tak mampu
untuk melakukannya. Aku tak ingin menyakitinya. Aku ingin selalu
menjaga perasaannya dan ingin hidup dengannya. Ya, aku mencintainya.
Namun, apa kata orang tuaku kalau aku menolah menikah Karenna pacaran
dengan anak SMA ? Apakah itu bukan alasan konyol ? Dapat ku pastika
mereka tak kan menerima alasan itu.
Pernikahanku kurang satu bulan lagi. Namun, aku belum bisa
menumbuhkan rasa cinta pada Resnu. Sampai pada suatu sore, ibu
menyuruhku untuk mengantarkan kolah pisang ke rumahnya. Memang
agak jauh sehingga untuk sampai aku harus menempuh perjalanan selama
30 menit. Sesampainya disana, aku tertegun sejenak. Kulihat dua anak
perempuan tengah bermain boneka. Siapa mereka ? Katanya Resnu anak
tunggal, jadi tak mungkin mereka kemenakannya. Lalu siapa ? Dengan
hhati penuh Tanya ku langkahkan kakiku menuju rumah. Ketika aku
mengetuk pintu, ternyata yang membuka seorang wanita. Dia begitu ramah
dan cantik.
“Eh, Mbak Rimbi ya ?” Sapanya.
“Ya. Lho kok sudah tahu Mbak ?” Tanyaku penasaran
“Mas Resnu yang cerita. Mari masuk Mbak.” Jawabnya sembbari
membimbingku masuk.
“Ow…begitu ya Mbak. Kalau boleh tahu yang di luar itu siapa yang Mbak.
Lucu-lucu sekali.” Kataku
“Wah, terima kasih Mbak. Mereka anak saya, Hasna dan Ajeng. Kira-kira
mirip saya atau mas resnu Mbak ?” Tanya wanita itu.
“Ya mirip Mbak to ya. Masak mirip mas Resnu Mbak. Memangnya dia
siapanya ?” jawabku dengan nada bercanda.
“Lho Mbak Rimbi ini bagaimana, dia kan ayahnya mereka. Mas resnu belum
cerita ya Mbak ?”
Deg……..jadi Resnu sudah beristri ?
“Ya, Rimbi. Mereka anakku, dan ini istriku, Dina. Orang tuamu sudah tahu
mengenai ini. Tapi ketika aku meminta mereka untuk menjadikanmu istri
keduaku, mereka menyetujuinya. Jadi ku kira kau tak perlu kaget
mendengarnya.” Kata Resnu santai
Jadi, orang tuaku ingin menikahkanku pada orang yang telah
beristri. Serendah itukah aku ? Apakah sudah tak ada lagi lelaki lajang
yang mau denganku ? Seberapa hinanya diriku. Setibanya di rumah aku
segera berkata pada orang tuaku untuk membatalkan rencana konyol ini.
Mereka diam, mungkin mereka merasa dan mengakui kesalahan fatal ini.
Sejak kejadian itu, aku tak memikirkan kapan aku akan menikah.
Orang tuaku kadang mendatangkan lelaki untuk mendekatiku. Namun,
aku tak percaya lagi. Aku masih ingin sendiri.
Tiga tahun ku lalui dengan kesendirian. Hanya SMS Keenan yang
masih setia menyapaku ketika bangun tidur. Banyak bahkan semua teman
seusiaku telah berumah tangga. Tapi, aku tak kunjung merencakan hal itu.
Sempat terbesit niat untuk itu. Tapi….tak berapa lama, ku urungkan
kembali. Pagi ini begitu cerah, sang surya menyapaku begitu lembut. Hari
ini adalah hari Minggu sehingga aku dapat beristirahat di rumah seharian.
Ketika sedang menikmati acara kartun kesukaanku, terdengar orang
mengucapkan salam. Jantungku kian tak menentu mendengar suara itu.
Perlahan ku langkahkan kakiku yang bergetar kencang. Aku yakin itu dia.
Tapi…..ku buka pintu kayu di rumahku. Memang dia, senyumnya kini
menyapaku. Jelas di depanku.
“Keenan…” kataku tertegun
“Ya sayang. Ini aku. Aku rindu padamu. Eh, aku boleh masuk nggak nih ?”
Balasnya dengan senyum menawan.
“He’em…..masuklah.” Kataku dengan nada masih tak percaya.
“Sayang, aku telah tahu apa yang terjadi selama ini. Ibumu telah
menceritakannya. Bahkan beliau yang mengundangku kesini. Lagi pula
banyak sekali sesuatu yang harus ku katakana padamu.” Katanya
“Ya, aku sudah tahu. Aku tahu bahwa kau akann meniggalkanku. Kau
kecewa padaku.” Balasku sambil menahan air mata.
“Kali ini kita tak sehati sayang. Bukan itu yang ingin aku katakan.
Dengarkan aku dulu ya. Aku ngin bertemu ayahmu. Ada yang ingin ku
katakan padanya.” Katanya sambil menatap lekat mataku.
Seperti telah dikomando, ayah dan ibu pun masuk ke ruang tamu.
Sebagaimana yang ia katakan tadi, Keenan pun menjabat tangan ayah dan
mengatakan maksud kedatangannya.
“Pak, sebagaimana yang telah saya katakana di telpon tadi malam, bahwa
kedatangan saya kesini kkarena saya ingin meminta, HALALKAN DIA
UNNTUKKU pak.” Katanya dengan mantap.
“Ya,Nak. Aku tahu, kamu orang yang selama ini ditunggu anakku.” Jawab
ayah.
Hatiku bergemuruh, seakan tak percaya. Meneteslah air mata bahagia
yang telah lama tak membasahi pipiku. Aku akan menikah…menikah
dengannya. Orang yang aku tunggu. Kisah cinta yang ku pikir konyol,
kini menjadi nyata. Aku…tak kuasa mengungkapkan betapa bahagianya
hatiku pagi itu. Hanya surya yang bersinar dan angin yang mendesir yang
dapat mengisyaratkan perasaanku.

More Related Content

More from Heni Handayani

More from Heni Handayani (8)

Terjalnya jalan hidupku
Terjalnya  jalan hidupkuTerjalnya  jalan hidupku
Terjalnya jalan hidupku
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
Toga i'm coming
Toga i'm comingToga i'm coming
Toga i'm coming
 
Sampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surgaSampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surga
 
Berhijab dalam hati
Berhijab dalam hatiBerhijab dalam hati
Berhijab dalam hati
 
Aku hanya guru lesmu
Aku hanya guru lesmuAku hanya guru lesmu
Aku hanya guru lesmu
 
Wirausaha
WirausahaWirausaha
Wirausaha
 
Wirausaha
WirausahaWirausaha
Wirausaha
 

Recently uploaded

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 

Recently uploaded (20)

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 

Halalkan dia untukku

  • 1. HALALKAN DIA UNTUKKU KARYA : HENI HANDAYANI Semua ini sungguh di luar kendaliku. Aku tak pernah menduga kalau aku akan mencintai seseorang yang lebih pantas disebut sebagai muridku. Aku tahu cinta tak pernah salah. Namun, hatiku berkata lain. Aku telah salah. Apakah benar aku salah ? tapi, aku tak dapat mengingkari apa yang aku rasa. Aku merasa nyaman terhadapnya. Aku merasa leluasa untuk mencurahkan keluh kesahku dengannya. Tapi….aku seorang pengajar. Aku tak pantas mencintainya. Sejak kecil aku memang bercita- cita ingin menjadi guru. Dan saat inilah cita-citaku itu menjadi nyata. Kini aku mengajar di salah satu SMA Negeri di daerahku. Ku akui memang aku puas dengan apa yang telah aku capai. Terlebih lagi banyak siswa yang dekat denganku. Itu artinya mereka menghargaiku sebagai guru mereka. Namun, semua itu terganjal oleh rasa bersalahku terhadap perasaan yang seharusnya aku hindari. Semuanya berawal ketika aku harus mengerjakan tugas kuliahku. Pada mata kuliah tersebut, diharuskan membawa lima anak sekolah yang akan dijadikan testi dalam psikotes. Awalnya aku kebingungan mencari testi karena aku tak punya relasi anak sekolah. Selain itu, aku disini tinggal di tempat kos. Jadi yang ku kenal anak kuliahan dan sebagian orang yang telah bekerja. Beruntunglah aku ketika salah seorang anak SMP ysng sempat ku temui dulu menawarkan bantuan padaku. Dia memberiku salah satu anak kelas IX yang memang sesuai dengan apa yang aku cari. Aku sungguh tak menduga semua ini. Orang yang tak kuharapkan justru datang saat aku membutuhkannya.
  • 2. Singkatnya melalui nomor siswa itulah kini aku mengenal sosok Keenan. Dialah sosok yang kini telah memenjarakan hatiku. Aku tak punya alasan yang kuat mengapa aku dapat terjerat kedalamnya. Bahkan rasa ini begitu dalam dan begitu kuat sehingga aku tak kuasa melawannya. Awalnya rasa ini hanya empati. Aku hanya bermaksud untuk berlatih berempati pada orang lain. Apalagi dia adalah korban perceraian orang tuanya. Lebih tepatnya bukan perceraian, melainkan korban keegoisan orang tuanya. Dapat kukatakan demikian karena sampai sekarang kedua orang tuanya memang belum bercerai secara sah. Namun, mereka telah memiliki pasangan masing-masing karena ingin mencari kebahagiaan duniawi. Semua itu mereka lakukan tanpa menghiraukan keadaan Keenan dan adiknya, Bima. Kini mereka tinggal bersama nenek dan kakeknya yang telah renta. Dari perasaan empati itulah kini tumbuh menjadi perasaan yang aku sendiri yang tak dapat mengartikannya. Kadang aku menyimpan penyesalan dalam hatiku. Mengapa aku mengambil pendidikan Bimbingan dan Konseling ? Semua itu telah menjadikanku sebagai sosok yang mudah berempati dan kini telah terjebak olehnya. Namun, tak seharusnya aku mengumpat semacam itu. Melalui jurusan itu, kini aku telah meraih apa yang daku cita-citakan dulu. Kini aku menjadi guru dan semua orang yang mengenalku selalu menyapaku dengan sapaan “Bu”. Bukankah itu yang dulu ku inginkan ? Sudahlah untuk masalah ini tak butuh penyesalan, tetapi butuh penyelesaian. Tapi alu tak tahu jalan mana yang harus ku tempuh. Aku takut kehilangannya. Aku tahu ini tak rasional, tapi…….ah, aku tak tahu harus bersikap bagaimana terhadapnya. Pertemuanku dengannya kini semakin jarang. Ini memang tak dapat dihindari lagi. Kini aku mengajar di daerahku, Jepara. Smentara dia masih harus menyelesaikan pendidikannya di salah satu SMA Negeri di kabupaten
  • 3. Kudus. Aku berharap dengan keadaan seperti ini aku akan dapat melupakannya dan mencoba bangkit untuk menempuh jalan yang seharusnya pantas untukku. Satu bulan berlalu, komunikasi antara aku dan dia masih lancar. Bahkan lebih lancar karena kami saling memendam rindu. Dua bulan, tiga bulan, empat bulan berlalu, aku tak tahu lagi bagaimana arah hubunganku dengannya. Kami semakin sering bertengkar dengan masalah yang beragam. Apalagi aku sudah tak pernah lagi mengunjunginya karena aku tak punya alasan lagi untuk bertolak ke Kudus. Inilah yang menjadikan hubungan kami semakin parah. Sering aku termenung ketika pertengkaran itu terjadi. Bukankah aku ingin segera mengakhiri kisah cinta konyol ini ? Tapi mengapa hatiku semakin sakit ? Melihatku yang akhir-akhir ini sering termenung, orang tuaku berniat untuk mendekatkanku pada salah seorang lelaki yang mereka kenal. Resnu namanya, pemuda ini santun, berpendidikan tinggi, terlebih lagi di dukung dengan wajahnya yang rupawan. Inilah yang membuat orang tuaku tak henti-hentinya memuja guru yang satu ini. Ya, dia seorang guru, seprofesi denganku. Menurut orang tuaku dia cocok denganku karena mereka beranggapan kami sama-sama guru, tentulah punya jalan pikiran yang sama. Ya, benar sekali. Pemikiran kami memang sama, tetapi dalan mendidik siswa. Tapi untuk dipersatukan dalam suatu hubungan, aku tak yakin kami sejalan. Aku masih belum terlau mengenalnya. Sesungguhnya bukan karena aku belum mengenalnya, melainkan karena kini perhatianku masih tertuju pada sosok siswa SMA yang sampai kini masih mengaharap kedatanganku. Setiap handphoneku bordering, aku tak kuasa untuk menyentuh apalagi membaca SMS di dalamnya. Hampir dapat ku pastikan SMS itu dari Keenan. Hatiku terasa kaku, sakit rasanya. Hampir setiap hari SMS itu datang, dan tertulis kkata-kata mesra.
  • 4. Sayang, jangan lupa makan ya. Aku tahu kamu sibuk, nggak dibalas juga nggak apa-apa. Yang penting kamu nggak ngelupain aku. Karena ku nggak akan ngelupain kamu, nggak akan pernah. Dah dulu ya, aku dah masuk nih. Doain aku biar cepet lulus dan bisa mewujudkan impian kita. Love u sayang………….. Begitu berdosanya aku telah membohonginya. Dan begitu merananya dia ketika tahu bahwa alasanku tak membalas SMSnya bukkan karena ku sibuk, melainkan karena ku ingin hubungan ini segera berakhir. Tapi aku tak sanggup mengakhirinya. Sebenarnya dengan cara mengurangi komunikasi seperti ini, ku harap dia akan menjauhiku dan melupakanku. Tapi, ini semua justru membuatnya semakin perhatian padaku. Aku tak kuasa melukainya. Tapi apa yang harus kulakukan ? Dia masih belia, aku tak mungkin bersamanya. Memang dulu kami pernah punya impian untuk bersama. Tapi, ku rasa semua itu semu dan tak mungkin terwujud. Keadaanku semakin terpuruk. Rimbi yang dulu ceria dan enerjik kini tak ada lagi. Kata rekan-rekanku kini tubuhku terlihat pucat. Kadang mereka khawatir terhadapku sehingga tak memberiku tugas yang berat. Melihat keadaanku yang demikian ini, orang tuaku pun berencana menikahkan aku dengan Resnu. Aku tak tahu mengapa mereka langsung berencana demikian. Dalam keadaan yang tak tentu seperti ini, aku langsung menyetujui rencana ini. Aku tahu bahwa ada lubang di hatiku yang ku rasa kini semakin menyakitkanku. Ditambah lagi, setiap pagi SMS dari Keenan yang menyanbutku pagiku dengan kata-katanya yang mesra. Sayang……met aktivitas ya. Love u…. Dia masih mencintaiku dan mengharap kedatanganku. Aku tak kuasa menahan air mataku. Ingin aku berteriak dan berkata padanya
  • 5. “Keenann……lupakan aku. Aku akan menikah.” Tapi, aku tak mampu untuk melakukannya. Aku tak ingin menyakitinya. Aku ingin selalu menjaga perasaannya dan ingin hidup dengannya. Ya, aku mencintainya. Namun, apa kata orang tuaku kalau aku menolah menikah Karenna pacaran dengan anak SMA ? Apakah itu bukan alasan konyol ? Dapat ku pastika mereka tak kan menerima alasan itu. Pernikahanku kurang satu bulan lagi. Namun, aku belum bisa menumbuhkan rasa cinta pada Resnu. Sampai pada suatu sore, ibu menyuruhku untuk mengantarkan kolah pisang ke rumahnya. Memang agak jauh sehingga untuk sampai aku harus menempuh perjalanan selama 30 menit. Sesampainya disana, aku tertegun sejenak. Kulihat dua anak perempuan tengah bermain boneka. Siapa mereka ? Katanya Resnu anak tunggal, jadi tak mungkin mereka kemenakannya. Lalu siapa ? Dengan hhati penuh Tanya ku langkahkan kakiku menuju rumah. Ketika aku mengetuk pintu, ternyata yang membuka seorang wanita. Dia begitu ramah dan cantik. “Eh, Mbak Rimbi ya ?” Sapanya. “Ya. Lho kok sudah tahu Mbak ?” Tanyaku penasaran “Mas Resnu yang cerita. Mari masuk Mbak.” Jawabnya sembbari membimbingku masuk. “Ow…begitu ya Mbak. Kalau boleh tahu yang di luar itu siapa yang Mbak. Lucu-lucu sekali.” Kataku “Wah, terima kasih Mbak. Mereka anak saya, Hasna dan Ajeng. Kira-kira mirip saya atau mas resnu Mbak ?” Tanya wanita itu.
  • 6. “Ya mirip Mbak to ya. Masak mirip mas Resnu Mbak. Memangnya dia siapanya ?” jawabku dengan nada bercanda. “Lho Mbak Rimbi ini bagaimana, dia kan ayahnya mereka. Mas resnu belum cerita ya Mbak ?” Deg……..jadi Resnu sudah beristri ? “Ya, Rimbi. Mereka anakku, dan ini istriku, Dina. Orang tuamu sudah tahu mengenai ini. Tapi ketika aku meminta mereka untuk menjadikanmu istri keduaku, mereka menyetujuinya. Jadi ku kira kau tak perlu kaget mendengarnya.” Kata Resnu santai Jadi, orang tuaku ingin menikahkanku pada orang yang telah beristri. Serendah itukah aku ? Apakah sudah tak ada lagi lelaki lajang yang mau denganku ? Seberapa hinanya diriku. Setibanya di rumah aku segera berkata pada orang tuaku untuk membatalkan rencana konyol ini. Mereka diam, mungkin mereka merasa dan mengakui kesalahan fatal ini. Sejak kejadian itu, aku tak memikirkan kapan aku akan menikah. Orang tuaku kadang mendatangkan lelaki untuk mendekatiku. Namun, aku tak percaya lagi. Aku masih ingin sendiri. Tiga tahun ku lalui dengan kesendirian. Hanya SMS Keenan yang masih setia menyapaku ketika bangun tidur. Banyak bahkan semua teman seusiaku telah berumah tangga. Tapi, aku tak kunjung merencakan hal itu. Sempat terbesit niat untuk itu. Tapi….tak berapa lama, ku urungkan kembali. Pagi ini begitu cerah, sang surya menyapaku begitu lembut. Hari ini adalah hari Minggu sehingga aku dapat beristirahat di rumah seharian.
  • 7. Ketika sedang menikmati acara kartun kesukaanku, terdengar orang mengucapkan salam. Jantungku kian tak menentu mendengar suara itu. Perlahan ku langkahkan kakiku yang bergetar kencang. Aku yakin itu dia. Tapi…..ku buka pintu kayu di rumahku. Memang dia, senyumnya kini menyapaku. Jelas di depanku. “Keenan…” kataku tertegun “Ya sayang. Ini aku. Aku rindu padamu. Eh, aku boleh masuk nggak nih ?” Balasnya dengan senyum menawan. “He’em…..masuklah.” Kataku dengan nada masih tak percaya. “Sayang, aku telah tahu apa yang terjadi selama ini. Ibumu telah menceritakannya. Bahkan beliau yang mengundangku kesini. Lagi pula banyak sekali sesuatu yang harus ku katakana padamu.” Katanya “Ya, aku sudah tahu. Aku tahu bahwa kau akann meniggalkanku. Kau kecewa padaku.” Balasku sambil menahan air mata. “Kali ini kita tak sehati sayang. Bukan itu yang ingin aku katakan. Dengarkan aku dulu ya. Aku ngin bertemu ayahmu. Ada yang ingin ku katakan padanya.” Katanya sambil menatap lekat mataku. Seperti telah dikomando, ayah dan ibu pun masuk ke ruang tamu. Sebagaimana yang ia katakan tadi, Keenan pun menjabat tangan ayah dan mengatakan maksud kedatangannya. “Pak, sebagaimana yang telah saya katakana di telpon tadi malam, bahwa kedatangan saya kesini kkarena saya ingin meminta, HALALKAN DIA UNNTUKKU pak.” Katanya dengan mantap.
  • 8. “Ya,Nak. Aku tahu, kamu orang yang selama ini ditunggu anakku.” Jawab ayah. Hatiku bergemuruh, seakan tak percaya. Meneteslah air mata bahagia yang telah lama tak membasahi pipiku. Aku akan menikah…menikah dengannya. Orang yang aku tunggu. Kisah cinta yang ku pikir konyol, kini menjadi nyata. Aku…tak kuasa mengungkapkan betapa bahagianya hatiku pagi itu. Hanya surya yang bersinar dan angin yang mendesir yang dapat mengisyaratkan perasaanku.