SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
4/4/17	
1	
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
SINKRONITAS KEBIJAKAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
PERTANIAN INDONESIA DENGAN AGENDA PEMBANGUNAN
DAN KEBIJAKAN PERTANIAN DUNIA
Seminar Nasional “Agenda Pembangunan dan Kebijakan Pertanian
Negara Mitra”, Kementerian Pertanian. Hotel Sukajadi Bandung
6 Oktober 2015
Slide - 372
I. PENDAHULUAN
II. KEBIJAKAN PERTANIAN
INDONESIA
III. AGENDA PEMBANGUNAN DAN
KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL
IV. SINKRONISASI KEBIJAKAN
KERJA SAMA PERTANIAN
INDONESIA DAN GLOBAL
V. KESIMPULAN
OUTLINE
4/4/17	
2	
PENDAHULUAN
I	
www.pertanian.go.id
TANTANGAN	PEMBANGUNAN	PERTANIAN	
1.	PERUBAHAN	IKLIM			
•Gagal	panen	yang	akan		
berakibat	kelangkaan/krisis		
pangan.	
2.	KONDISI	PEREKONOMIAN		
GLOBAL.		
• Terjadi	pelemahan	nilai	tukar		
rupiah,		harga	produk	dan	biaya		
produksi	menjadi	lebih	mahal.	
•Krisis	ekonomi	berdampak	pada		
pelemahan	ekspor	
3.	GEJOLAK	HARGA		
PANGAN	GLOBAL	
•Harga	pangan	yang		
berfluktuasi	akibat		
perubahan	iklim	sehingga		
harga	pangan	menjadi		
mahal	
4.	BENCANA	ALAM	
•Kemampuan	dan		
ketersediaan	pangan	sering		
terganggu	
5.	PENINGKATAN		
JUMLAH	PENDUDUK		
melebihi	kapasitas	lahan	yang	
	tersedia	
	
7.	LAJU	URBANISASI		
yang	Enggi,	sehingga		
generasi	muda	cenderung		
meninggalkan		
perdesaan/pertanian.		
Sektor	pertanian	menjadi		
kurang	diminaE	generasi		
penerus.	
6.	ASPEK	DISTRIBUSI		
mengingat	Indonesia		
sebagai	negara		
kepulauan.	Diperlukan		
aksesibilitas	dan	sarana		
transportasi	yang	lebih		
efisien.
4/4/17	
3	
Lanjutan…
Ø  Tantangan pembangunan pertanian ke depan
semakin kompleks dan multidimensi, tidak hanya
terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait
dengan masalah-masalah di tingkat global
Ø  Masing-masing negara menghadapi persoalan
pembangunan pertanian yang berbeda-beda.
Ø  Sinkronitas kebijakan kerjasama pertanian
Indonesia dengan agenda pembangunan dan
kebijakan pertanian global perlu diidentifikasi untuk
mendukung perwujudan ketahanan pangan global
dan peningkatan standar hidup layak secara
berkelanjutan.
MAKNA SINKRONITAS
•  Kamus Merriam Webster: Synchronicity = the
quality or fact of being synchronous/kualitas
atau fakta yang menjadi sinkron
•  Synchronicity explains "meaningful
coincidences” (kebetulan yang bermakna)
•  Sinkronitas adalah segala sesuatu sangat
berhubungan satu dengan yang lain dengan
adanya koneksi di dalam ketidaksadaran
kolektif.
•  Dalam konteks kebijakan pertanian,
kecenderungan kebijakan pertanian Indonesia
untuk mengikuti atau selaras dengan agenda
pembangunan dan kebjakan pertanian global.
4/4/17	
4	
KEBIJAKAN PERTANIAN
INDONESIAII	
	
ISU	STRATEGIS	LIMA	TAHUN	KE	DEPAN	
1.  Kecukupan produksi komoditas strategis (padI,
jagung, kedelai, tebu, sap, cabai dan bawang
merah) serta pengurangan ketergantungan
impor
2.  Peningkatan daya saing produk di dalam negeri/
antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic
Community 2015)
3.  Pemantapan dan peningkatan daya saing produk
pertanian di dunia internasional
4.  Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi
beras dan tepung terigu
5.  Peningkatan pendapatan dan peningkatan
kesejahteran petani
4/4/17	
5	
KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan peningkatan swasembada beras, jagung dan kedelai,
serta peningkatan produksi daging dan gula
Kebijakan pengembangan produk berdaya saing, ekspor, substitusi
impor serta bahan baku bioindustri
Kebijakan penguatan sistem dan kelembagaan perbenihan/
pembibitan, petani, teknologi, penyuluhan, perkarantinaan dan
ketahanan pangan
Kebijakan pengembangan kawasan pertanian
Kebijakan fokus komoditas strategis
Kebijakan pengembangan sarana, infrastruktur dan agroindustri di
perdesaan sebagai landasan pengembangan bioindustri
berkelanjutan
Kebijakan tatakelola kepemerintahan yang baik dan reformasi
birokrasi
q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi,
Jagung, dan Kedelai
q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Daging
q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Gula
q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Cabai
dan Bawang Merah
PROGRAM SWASEMBADA PANGAN
4/4/17	
6	
PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI
PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI
Koordinasi:
egosektoral
à Sinergi,
Harmonisasi, dan
Simplifikasi
Pembiayaan: skiim
pembiayaan belum
berpihak pada petani
à Penugasan BRI
untuk petani
Kelembagaan:
a. UPJA
b. Penyuluhan
c. Petani
àRevitalisasi
Kementerian Pertanian
Input:
Pupuk à Desentralisasi
subsidi pupuk
Benihà 6 tepat spesifik
lokasi
SDM:
rumah tangga petani 10
terakhir menurun dari 31
jt menjadi 26 jt
àMekanisasi/alsintan
Kualitas panen:
mutu rendah dan
kehilangan hasil
tinggi: 10,82%
àAlsintan
www.pertanian.go.id
Konversi lahan:
60-100 ribu ha/th
à Regulasi agraria
Infrastruktur: 52%
saluran irigasi rusak
àPerbaikan irigasi
PENINGKATAN	
PRODUKSI	
PADI, JAGUNG,	
KEDELAI	
Dampak perubahan
iklim:
kekeringan, banjir, dan
jadwal tanam maju/mundur
à KATAM terpadu &
standing crop
www.pertanian.go.id
PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS
PENINGKATAN PRODUKSI GULA
Pabrik sudah tua
69,3%
à Membangun PG
baru (BUMN dan
Swasta)
Pembiayaan:
Persyaratan
perolehan KKP-E
rumit
à Kemudahan
persyaratan petani
Dampak perubahan
iklim:
Kekeringan
àPengairan, dengan
pompanisasi
Impor Gula:
Lebih dari 3 juta ton
à Regulasi tingkatkan
produksi dan stop agraria
PENINGKATAN	
PRODUKSI	
GULA	
Protas tebu:
rendah, kurang dari 80 ton/ha
àBongkar dan Rawat
Ratoon
Penggunaan bibit
produktivitas rendah
60 %
à Penggunaan benih
unggul 6 tepat
Hama-Penyakit:
Penurunan produktivitas
sampai 30%
à Pengendalian H-P
terpadu
Tenaga Kerja:
Terbatas dan sulit
àMekanisasi,
pengadaan alsintan
4/4/17	
7	
Upaya khusus :	
1. Menyediakan lahan	
pakan dan padang	
penggembalaan dengan	
kepasEan status dan	
infrastruktur penunjang	
2. Meningkatkan efisiensi	
dan transparansi dalam	
proses perijinan	
3. Menyusun regulasi dan	
kepasEan hukum	
4. Mempercepat	
penambahan populasi	
sapi potong	
5. Kebijakan pengendalian	
impor.	
1.	
2.	
3.	
4.	
Permasalahan	
KeEdakpasEan	
status dan	
ketersediaan	
lahan	
Infrastruktur yang	
Edak memadai/	
menunjang	
Prosedur	
birokrasi yang	
rumit	
Importasi sapi	
dan daging sapi	
cenderung masih	
Enggi.	
PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN
PRODUKSI DAGING
MASALAH
§ Produksi cabai dan
bawang merah tidak
merata sepanjang tahun,
§ Investasi irigasi mahal
bagi petani
§ Harga berfluktuasi
berdampak pada inflasi
§ Sentra bawang merah
terkonsentrasi di Pulau
Jawa
§ Pada bulan-bulan tertentu
(Oktober - Maret) memicu
impor
Kementerian Pertanian
UPAYA KHUSUS
§ Pemerataan produksi dan
ketersediaan bulanan sepanjang
tahun (Penanaman di musim
kering/kemarau,Juli –Oktober)
§ Mendorong pengembangan
sentra di luar Pulau Jawa
§ Fasilitasi sarana irigasi tetes
§  Pengembangan sistem
perbenihan
§ Promosi konsumsi cabai
kering olahan
www.pertanian.go.id
PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN
PRODUKSI CABAI DAN BAWANG MERAH
4/4/17	
8	
AGENDA PEMBANGUNAN DAN
KEBIJAKAN PERTANIAN
GLOBAL
III	
TREND OF GLOBAL POPULATION & FOOD SUPPLY
How to feed the world in
the future, in a sustainable
way ?
4/4/17	
9	
Proyeksi kepemilikan lahan (1990-2025)
0	
0.5	
1	
1.5	
2	
2.5	
Sub-Saharan	
Africa	
West	Asia	and	
North	Africa	
Rest	of	Asia	
(without	China)	
Central	and	
South	America	
Hektar	
Tahun	1990	
Tahun	2025	
Sumber: Norse et al. 1992.
Rata-rata luas garapan rumah tangga tani
Sumber : BPS, 2014
4/4/17	
10	
Jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut subsektor
Sumber : Susenas, 2013
PERUBAHAN IKLIM
4/4/17	
11	
Dampak perubahan iklim terhadap
bencana alam dan penyakit
Sumber: World Bank, 2010
BEBAN KEMISKINAN GLOBAL
— Hampir	50%	masyarakat	miskin	
hidup	di	Asia	Selatan	(jumlah	
penduduk	30%	dari	total	populasi	
dunia)		
— Beban	kemiskinan	yang	paling	
besar	terletak	pada	kelompok-
kelompok	tertentu	(wanita	&	
anak-anak).
4/4/17	
12	
PRESENTASE PENDUDUK MISKIN
(September 2014)
9.18	
Indonesia		
10,96	
0	
5	
10	
15	
20	
25	
30	
DKI	Jakarta	
Bali	
Kalimantan	Selatan	
Kep	Bangka	Belitung	
Banten	
Kalimantan	Tengah	
Kalimantan	Timur	
Kep	Riau	
Sumatera	Barat	
Maluku	Utara	
Riau	
Kalimantan	Barat	
Sulawesi	Utara	
Jambi	
Jawa	Barat	
Sulawesi	Selatan	
Sumatera	Utara	
Sulawesi	Barat	
Jawa	Timur	
Sulawesi	Tenggara	
Jawa	Tengah	
Sulawesi	Tengah	
Sumatera	Selatan	
Lampung	
DI	Yogyakarta	
Aceh	
Nusa	Tenggara	Barat	
Bengkulu	
Gorontalo	
Maluku	
Nusa	Tenggara	Timur	
Papua	Barat	
Papua	
Persentase	Penduduk	Miskin	Provinsi	(%)	 Persentase	Penduduk	Miskin	Nasional	(%)	
Sumber:	BPS,	2015	
PRESENTASE PENDUDUK MISKIN 1979-2013
!
4/4/17	
13	
Tingkat Kemiskinan pada Rumah Tangga Petani Tahun
2002, 2005, 2008, dan 2011
Sumber: Data Susenas 2002, 2005, 2008, 2011 (diolah)
Ket: K=Kota; D=Desa; K+D=Kota+Desa
INDEX GINI NASIONAL
0.411	
Nasional	
0,413	
0.200	
0.250	
0.300	
0.350	
0.400	
0.450	
0.500	
Kepulauan	Bangka	
Maluku	Utara	
Aceh	
Jambi	
Sulawesi	Barat	
Kalimantan	Tengah	
Nusa	Tenggara	Timur	
Sumatera	Utara	
Lampung	
Kalimantan	Selatan	
Kepulauan	Riau	
Sumatera	Barat	
Jawa	Timur	
Nusa	Tenggara	Barat	
Maluku	
Kalimantan	Timur	
Riau	
Sumatera	Selatan	
Bengkulu	
Jawa	Tengah	
Kalimantan	Barat	
Banten	
Bali	
Sulawesi	Tengah	
Jawa	Barat	
Sulawesi	Utara	
Sulawesi	Tenggara	
Sulawesi	Selatan	
Papua	Barat	
DKI	Jakarta	
Gorontalo	
DI	Yogyakarta	
Papua	
Rasio	Gini	Provinsi		 Rasio	Gini	Nasional
4/4/17	
14	
AGENDA PEMBANGUNAN GLOBAL 2030
Tantangan Global:
•  Kemiskinan yang
kian meluas,
•  Perubahan iklim
dan bencana alam,
•  Konflik
berkepanjangan,
•  Kesenjangan
ekonomi
Pembangunan Milenium
tahun 2000-2015	
Sustainable Development
Goals/SDGs
2016-2030	
Hasil pertemuan:
The United Nations
Conference on Sustainable
Development (UNCSD) di
Rio de Janeiro pada Juni
2012 (193 negara).
	17 Agenda SDGs
(kemiskinan, buta aksara,
pengangguran, keadilan
jender, dan kerusakan
lingkungan) & 169
program	
Kemitraan global (antar
negara, organisasi
internasional/regional dan
perusahaan multinasional) 	
Memobilisasi sumber
pendanaan, peningkatan
kapasitas dan transfer
teknologi dari negara
maju ke negara
berkemban	
AGENDA PEMBANGUNAN GLOBAL 2030
Kunci sukses pencapaian MDGs dan SDGs terletak pada kinerja sektor
pertanian :
•  Mayoritas penduduk miskin berada di negara-negara berkembang
yang nafkah utamanya bergantung pada sektor pertanian.
•  Adanya keterkaitan yang sangat erat antara kemiskinan dan
kerawanan pangan, sedangkan penghasil pangan adalah sektor
pertanian.
•  Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga
masa depan ketahanan pangan akan diwarnai oleh pertumbuhan
pasokan pangan yang tidak stabil dan harga pangan makin volatil.
4/4/17	
15	
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP
PENURUNAN KEMISKINAN
!
Keterangan:
a) SIM-1 = Simulasi 1; peningkatan produktivitas di sektor pertanian selama periode 2001-2012
b) SIM-2 = Simulasi 2; perkembangan luas lahan di sektor pertanian selama periode 2001-2012
c) SIM-3 = Simulasi 3; peningkatan produktivitas, dan perkembangan luas lahan di sektor pertanian
selama periode 2001-2012
Sumber: Hermanto, et al, 2014
KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL
Sustainable Development
Goals/SDGs
2016-2030	
Pertanian inti dari
pembangunan
berkelanjutan
Food and Nutrition
Security
Sustainable
Agricultural
Intensification
Staretegi :
1.  Mengembangkan sector
pangan yang secara
ekonomis efisien dan
menguntungkan, secara
soasial di terima masyarakat,
dan sesuai secara lingkungan
2.  Meningkatkan produksi dan
perdagangan pangan dan
menyempurnakan
pengelolaan jaring pengaman
sosial bagi masyarakat miskin
3.  Mengupayakan perbaikan
pendapatan dan
kesejahteraan petani kecil,
serta miningkatkan daya
saing dalam memproduksi
pangan
Staretegi :
1.  Memberantas kemiskinan dan
kelaparan, serta
meningkatkan kinerja
lingkungan pertanian
2.  Mengembangkan sistem
pertanian intensif ekologis
Kebijakan Pertanian
Global
4/4/17	
16	
What is Sustainable Intensification (SI)?
A new and still evolving concept
•  Sustainable crop production intensification provides
opportunities for optimizing crop production per unit
area, taking into consideration the range of sustainability
aspects including potential and/or real social, political,
economic and environmental impacts (FAO)
•  A process or system where agricultural yields are
increased without adverse environmental impact and
without the cultivation of more land (Pretty and Barucha,
2014)
•  Increase in food production from existing farmland in
ways that place far less pressure on the environment
and that do not undermine our capacity to continue
producing food in the future (Garnett, et al, 2013).
The scope of sustainable intensification
4/4/17	
17	
Example of Sustainable Agricultural Intensification
Indonesian Carbon Efficient Farming (ICEF) 	
1 .Pengembangan Ternak & Kandang Koloni
2.Instalasi Bio Gas
3 . Instalasi Bio Urine
4. Bangunan Pengolah Kompos15
1 2
3
4
Integrated Crop-Livestock Production
Example of Sustainable Agricultural Intensification
4/4/17	
18	
Multiple Cropping
Example of Sustainable Agricultural Intensification
WASTE MANAGEMENT
Example of Sustainable Agricultural Intensification
4/4/17	
19	
SINGKRONITAS KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL
Sustainable Development
Goals/SDGs
2016-2030	
Kebijakan
Pertanian
Indonesia
1.  Food and Nutrition
Security
2.  Sustainable Agricultural
Intensification
Kebijakan Pertanian
Global
4 Sasaran Strategis
(2015-2018)
1.  Kebijakan
peningkatan
ketahanan pangan
2.  Peningkatan nilai
tambah, daya saing,
ekspor dan substitusi
impor
3.  Penyediaan dan
peningkatan bahan
baku bioindustri dan
bioenergy
4.  Peningkatan
kesejahteraan petani
•  UU No 16/2006 tentang
Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan
•  UU No 26 Tahun 2007
tentang Penataan
Ruang
•  UU No 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
•  PP No 44 Tahun 1995
tentang Pembenihan
Tanaman
•  PP No 8 Tahun 2001
tentang Pupuk
Budidaya Tanaman
•  PP No 81 Tahun 2001
tentang Alat dan Mesin
Budidaya Tanaman
•  PP No 20 Tahun 2006
tentang Irigasi
•  UU No 18 tahun 2012
tentang pangan
PENUTUP
Ø  Kunci sukses pencapaian agenda 2030 terletak pada kinerja sektor pertanian.
Namun, tantangan pembangunan pertanian ke depan semakin kompleks dan
multidimensi, tidak hanya terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait
dengan masalah-masalah di tingkat global. Karena itu, kemitraan global (antar
negara, organisasi internasional/regional dan perusahaan multinasional)
Ø  Sinkronitas dan Policy Partnership diperlukan untuk mensinergikan kebijakan
dan program pembangunan pertanian yang telah ditetapkan oleh negara mitra
dalam rangka mendorong pengembangan kerjasama secara sinergitas dan saling
melengkapi dalam implementasi pelaksanaan agenda 2030.
Ø  Kebijakan kerja sama luar negeri pertanian Indonesia sudah selaras atau
mengikuti agenda pembangunan dan kebijakan pertanian dunia. Namun,
penajaman kebijakan dan program pembangunan pertanian Indonesia masih tetap
diperlukan agar kebijakan yang dirumuskan dapat menjadi lebih terfokus,
ringkas, jelas, tegas dan konsisten terhadap agenda 2030.
4/4/17	
20

More Related Content

What's hot

Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
NurdinUng
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
NurdinUng
 

What's hot (16)

7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
Teknologi dan pengembangan agribisnis cabai di kabupaten boalemo provinsi gor...
 
AGRO INDUSTRI
AGRO INDUSTRIAGRO INDUSTRI
AGRO INDUSTRI
 
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INVESTASI SEKTOR PERTANIAN
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
A PERSPECTIVE ON AGRICULTURAL DEVELOPMENT COOPERATION BETWEEN INDONESIA AND
A PERSPECTIVE ON AGRICULTURAL DEVELOPMENT COOPERATION BETWEEN INDONESIA AND A PERSPECTIVE ON AGRICULTURAL DEVELOPMENT COOPERATION BETWEEN INDONESIA AND
A PERSPECTIVE ON AGRICULTURAL DEVELOPMENT COOPERATION BETWEEN INDONESIA AND
 
Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Paparan Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan
Paparan Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan Paparan Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan
Paparan Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan
 
8 bab 4-pangan-executive
8 bab 4-pangan-executive8 bab 4-pangan-executive
8 bab 4-pangan-executive
 
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan NasionalDampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasional
 
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
Ketahanan Pangan (Oktober 2015)
 

Similar to Sinkronitas Kebijakan Kerjasama Luar Negeri Pertanian Indonesia Dengan Agenda Pembangunan dan Kebijakan Pertanian Dunia

1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
ratnaermawati3
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
RirisAuliyah
 
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan MakananDasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Mis Sem
 
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdfLAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
deniridwan5
 

Similar to Sinkronitas Kebijakan Kerjasama Luar Negeri Pertanian Indonesia Dengan Agenda Pembangunan dan Kebijakan Pertanian Dunia (20)

MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
 
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
5. bpatp retno pemanfaatan teknologi untuk kedaulatan pangan
 
Rencana StrategisDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi R...
Rencana StrategisDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi R...Rencana StrategisDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi R...
Rencana StrategisDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi R...
 
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxDINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
 
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
 
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
320802566-Dasar-Agromakanan.pptx
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
 
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan MakananDasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
Dasar Agromakanan & Dasar Jaminan Bekalan Makanan
 
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptxPengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
 
Makalah agroindustri.diah.docx
Makalah agroindustri.diah.docxMakalah agroindustri.diah.docx
Makalah agroindustri.diah.docx
 
Makalah agroindustri.diah.docx
Makalah agroindustri.diah.docxMakalah agroindustri.diah.docx
Makalah agroindustri.diah.docx
 
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdfLAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
LAPORAN HASIL RAKORDA PKK - POKJA III.pdf
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
PAPARAN KOPI SEMINAR INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI 2014.ppt
PAPARAN KOPI SEMINAR INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI 2014.pptPAPARAN KOPI SEMINAR INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI 2014.ppt
PAPARAN KOPI SEMINAR INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI 2014.ppt
 
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptxPaparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
Paparan Kabadan Ketahanan Pangan.pptx
 
Juklak padi 2017 30 des 2016
Juklak padi 2017   30 des 2016Juklak padi 2017   30 des 2016
Juklak padi 2017 30 des 2016
 
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdfPROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
 
Dasar agromakanan (2011-2020)
Dasar agromakanan (2011-2020)Dasar agromakanan (2011-2020)
Dasar agromakanan (2011-2020)
 
Menuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaMenuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada Gula
 

More from Hermanto .

More from Hermanto . (12)

Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor PertanianDampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
Dampak Ekonomi Penyebaran Covid-19 Terhadap Kinerja Sektor Pertanian
 
INDONESIAN AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT TOWARDS 2030: AGRICULTURAL B...
INDONESIAN AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT TOWARDS 2030: AGRICULTURAL B...INDONESIAN AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT TOWARDS 2030: AGRICULTURAL B...
INDONESIAN AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT TOWARDS 2030: AGRICULTURAL B...
 
AGRICULTURAL DEVELOPMENT AND ITS IMPLICATIONS FOR FOOD SECURITY AND FARMER WE...
AGRICULTURAL DEVELOPMENT AND ITS IMPLICATIONS FOR FOOD SECURITY AND FARMER WE...AGRICULTURAL DEVELOPMENT AND ITS IMPLICATIONS FOR FOOD SECURITY AND FARMER WE...
AGRICULTURAL DEVELOPMENT AND ITS IMPLICATIONS FOR FOOD SECURITY AND FARMER WE...
 
THE CONTRIBUTION OF AGRICULTURAL SECTOR IN THE ACHIEVEMENT OF MDGS TARGET AND...
THE CONTRIBUTION OF AGRICULTURAL SECTOR IN THE ACHIEVEMENT OF MDGS TARGET AND...THE CONTRIBUTION OF AGRICULTURAL SECTOR IN THE ACHIEVEMENT OF MDGS TARGET AND...
THE CONTRIBUTION OF AGRICULTURAL SECTOR IN THE ACHIEVEMENT OF MDGS TARGET AND...
 
Economy-wide analysis of climate change
Economy-wide analysis of climate changeEconomy-wide analysis of climate change
Economy-wide analysis of climate change
 
MENILIK URGENSITAS INVESTASI INTERNASIONAL DI SEKTOR PERTANIAN: IMPLIKASINYA ...
MENILIK URGENSITAS INVESTASI INTERNASIONAL DI SEKTOR PERTANIAN: IMPLIKASINYA ...MENILIK URGENSITAS INVESTASI INTERNASIONAL DI SEKTOR PERTANIAN: IMPLIKASINYA ...
MENILIK URGENSITAS INVESTASI INTERNASIONAL DI SEKTOR PERTANIAN: IMPLIKASINYA ...
 
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
Lesson Learned dan Way Forward-Pengembangan Daya Dukung Teknis Strategis Sekt...
 
The Development of Food Barn Export-Oriented in the Borderland of West Kalima...
The Development of Food Barn Export-Oriented in the Borderland of West Kalima...The Development of Food Barn Export-Oriented in the Borderland of West Kalima...
The Development of Food Barn Export-Oriented in the Borderland of West Kalima...
 
Current Status and Future Perpectives of Agricultural Development: The Case o...
Current Status and Future Perpectives of Agricultural Development: The Case o...Current Status and Future Perpectives of Agricultural Development: The Case o...
Current Status and Future Perpectives of Agricultural Development: The Case o...
 
Strengthening Agricultural Innovation Systems for Sustainable and Climate Res...
Strengthening Agricultural Innovation Systems for Sustainable and Climate Res...Strengthening Agricultural Innovation Systems for Sustainable and Climate Res...
Strengthening Agricultural Innovation Systems for Sustainable and Climate Res...
 
ASIA FISH MODELING
ASIA FISH MODELINGASIA FISH MODELING
ASIA FISH MODELING
 
Peluang dan Tantangan Kerjasama di Bidang Pertanian dalam Kerangka Indonesia ...
Peluang dan Tantangan Kerjasama di Bidang Pertanian dalam Kerangka Indonesia ...Peluang dan Tantangan Kerjasama di Bidang Pertanian dalam Kerangka Indonesia ...
Peluang dan Tantangan Kerjasama di Bidang Pertanian dalam Kerangka Indonesia ...
 

Recently uploaded

Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 

Recently uploaded (17)

MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 

Sinkronitas Kebijakan Kerjasama Luar Negeri Pertanian Indonesia Dengan Agenda Pembangunan dan Kebijakan Pertanian Dunia

  • 1. 4/4/17 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian SINKRONITAS KEBIJAKAN KERJA SAMA LUAR NEGERI PERTANIAN INDONESIA DENGAN AGENDA PEMBANGUNAN DAN KEBIJAKAN PERTANIAN DUNIA Seminar Nasional “Agenda Pembangunan dan Kebijakan Pertanian Negara Mitra”, Kementerian Pertanian. Hotel Sukajadi Bandung 6 Oktober 2015 Slide - 372 I. PENDAHULUAN II. KEBIJAKAN PERTANIAN INDONESIA III. AGENDA PEMBANGUNAN DAN KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL IV. SINKRONISASI KEBIJAKAN KERJA SAMA PERTANIAN INDONESIA DAN GLOBAL V. KESIMPULAN OUTLINE
  • 2. 4/4/17 2 PENDAHULUAN I www.pertanian.go.id TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. PERUBAHAN IKLIM •Gagal panen yang akan berakibat kelangkaan/krisis pangan. 2. KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL. • Terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, harga produk dan biaya produksi menjadi lebih mahal. •Krisis ekonomi berdampak pada pelemahan ekspor 3. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL •Harga pangan yang berfluktuasi akibat perubahan iklim sehingga harga pangan menjadi mahal 4. BENCANA ALAM •Kemampuan dan ketersediaan pangan sering terganggu 5. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK melebihi kapasitas lahan yang tersedia 7. LAJU URBANISASI yang Enggi, sehingga generasi muda cenderung meninggalkan perdesaan/pertanian. Sektor pertanian menjadi kurang diminaE generasi penerus. 6. ASPEK DISTRIBUSI mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. Diperlukan aksesibilitas dan sarana transportasi yang lebih efisien.
  • 3. 4/4/17 3 Lanjutan… Ø  Tantangan pembangunan pertanian ke depan semakin kompleks dan multidimensi, tidak hanya terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait dengan masalah-masalah di tingkat global Ø  Masing-masing negara menghadapi persoalan pembangunan pertanian yang berbeda-beda. Ø  Sinkronitas kebijakan kerjasama pertanian Indonesia dengan agenda pembangunan dan kebijakan pertanian global perlu diidentifikasi untuk mendukung perwujudan ketahanan pangan global dan peningkatan standar hidup layak secara berkelanjutan. MAKNA SINKRONITAS •  Kamus Merriam Webster: Synchronicity = the quality or fact of being synchronous/kualitas atau fakta yang menjadi sinkron •  Synchronicity explains "meaningful coincidences” (kebetulan yang bermakna) •  Sinkronitas adalah segala sesuatu sangat berhubungan satu dengan yang lain dengan adanya koneksi di dalam ketidaksadaran kolektif. •  Dalam konteks kebijakan pertanian, kecenderungan kebijakan pertanian Indonesia untuk mengikuti atau selaras dengan agenda pembangunan dan kebjakan pertanian global.
  • 4. 4/4/17 4 KEBIJAKAN PERTANIAN INDONESIAII ISU STRATEGIS LIMA TAHUN KE DEPAN 1.  Kecukupan produksi komoditas strategis (padI, jagung, kedelai, tebu, sap, cabai dan bawang merah) serta pengurangan ketergantungan impor 2.  Peningkatan daya saing produk di dalam negeri/ antisipasi pasar bebas AEC (ASEAN Economic Community 2015) 3.  Pemantapan dan peningkatan daya saing produk pertanian di dunia internasional 4.  Diversifikasi pangan untuk mengurangi konsumsi beras dan tepung terigu 5.  Peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteran petani
  • 5. 4/4/17 5 KEBIJAKAN UMUM Kebijakan peningkatan swasembada beras, jagung dan kedelai, serta peningkatan produksi daging dan gula Kebijakan pengembangan produk berdaya saing, ekspor, substitusi impor serta bahan baku bioindustri Kebijakan penguatan sistem dan kelembagaan perbenihan/ pembibitan, petani, teknologi, penyuluhan, perkarantinaan dan ketahanan pangan Kebijakan pengembangan kawasan pertanian Kebijakan fokus komoditas strategis Kebijakan pengembangan sarana, infrastruktur dan agroindustri di perdesaan sebagai landasan pengembangan bioindustri berkelanjutan Kebijakan tatakelola kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Daging q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Gula q  Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Cabai dan Bawang Merah PROGRAM SWASEMBADA PANGAN
  • 6. 4/4/17 6 PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI Koordinasi: egosektoral à Sinergi, Harmonisasi, dan Simplifikasi Pembiayaan: skiim pembiayaan belum berpihak pada petani à Penugasan BRI untuk petani Kelembagaan: a. UPJA b. Penyuluhan c. Petani àRevitalisasi Kementerian Pertanian Input: Pupuk à Desentralisasi subsidi pupuk Benihà 6 tepat spesifik lokasi SDM: rumah tangga petani 10 terakhir menurun dari 31 jt menjadi 26 jt àMekanisasi/alsintan Kualitas panen: mutu rendah dan kehilangan hasil tinggi: 10,82% àAlsintan www.pertanian.go.id Konversi lahan: 60-100 ribu ha/th à Regulasi agraria Infrastruktur: 52% saluran irigasi rusak àPerbaikan irigasi PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI Dampak perubahan iklim: kekeringan, banjir, dan jadwal tanam maju/mundur à KATAM terpadu & standing crop www.pertanian.go.id PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI GULA Pabrik sudah tua 69,3% à Membangun PG baru (BUMN dan Swasta) Pembiayaan: Persyaratan perolehan KKP-E rumit à Kemudahan persyaratan petani Dampak perubahan iklim: Kekeringan àPengairan, dengan pompanisasi Impor Gula: Lebih dari 3 juta ton à Regulasi tingkatkan produksi dan stop agraria PENINGKATAN PRODUKSI GULA Protas tebu: rendah, kurang dari 80 ton/ha àBongkar dan Rawat Ratoon Penggunaan bibit produktivitas rendah 60 % à Penggunaan benih unggul 6 tepat Hama-Penyakit: Penurunan produktivitas sampai 30% à Pengendalian H-P terpadu Tenaga Kerja: Terbatas dan sulit àMekanisasi, pengadaan alsintan
  • 7. 4/4/17 7 Upaya khusus : 1. Menyediakan lahan pakan dan padang penggembalaan dengan kepasEan status dan infrastruktur penunjang 2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses perijinan 3. Menyusun regulasi dan kepasEan hukum 4. Mempercepat penambahan populasi sapi potong 5. Kebijakan pengendalian impor. 1. 2. 3. 4. Permasalahan KeEdakpasEan status dan ketersediaan lahan Infrastruktur yang Edak memadai/ menunjang Prosedur birokrasi yang rumit Importasi sapi dan daging sapi cenderung masih Enggi. PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI DAGING MASALAH § Produksi cabai dan bawang merah tidak merata sepanjang tahun, § Investasi irigasi mahal bagi petani § Harga berfluktuasi berdampak pada inflasi § Sentra bawang merah terkonsentrasi di Pulau Jawa § Pada bulan-bulan tertentu (Oktober - Maret) memicu impor Kementerian Pertanian UPAYA KHUSUS § Pemerataan produksi dan ketersediaan bulanan sepanjang tahun (Penanaman di musim kering/kemarau,Juli –Oktober) § Mendorong pengembangan sentra di luar Pulau Jawa § Fasilitasi sarana irigasi tetes §  Pengembangan sistem perbenihan § Promosi konsumsi cabai kering olahan www.pertanian.go.id PERMASALAHAN DAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI CABAI DAN BAWANG MERAH
  • 8. 4/4/17 8 AGENDA PEMBANGUNAN DAN KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL III TREND OF GLOBAL POPULATION & FOOD SUPPLY How to feed the world in the future, in a sustainable way ?
  • 9. 4/4/17 9 Proyeksi kepemilikan lahan (1990-2025) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Sub-Saharan Africa West Asia and North Africa Rest of Asia (without China) Central and South America Hektar Tahun 1990 Tahun 2025 Sumber: Norse et al. 1992. Rata-rata luas garapan rumah tangga tani Sumber : BPS, 2014
  • 10. 4/4/17 10 Jumlah rumah tangga usaha pertanian menurut subsektor Sumber : Susenas, 2013 PERUBAHAN IKLIM
  • 11. 4/4/17 11 Dampak perubahan iklim terhadap bencana alam dan penyakit Sumber: World Bank, 2010 BEBAN KEMISKINAN GLOBAL — Hampir 50% masyarakat miskin hidup di Asia Selatan (jumlah penduduk 30% dari total populasi dunia) — Beban kemiskinan yang paling besar terletak pada kelompok- kelompok tertentu (wanita & anak-anak).
  • 12. 4/4/17 12 PRESENTASE PENDUDUK MISKIN (September 2014) 9.18 Indonesia 10,96 0 5 10 15 20 25 30 DKI Jakarta Bali Kalimantan Selatan Kep Bangka Belitung Banten Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kep Riau Sumatera Barat Maluku Utara Riau Kalimantan Barat Sulawesi Utara Jambi Jawa Barat Sulawesi Selatan Sumatera Utara Sulawesi Barat Jawa Timur Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Sulawesi Tengah Sumatera Selatan Lampung DI Yogyakarta Aceh Nusa Tenggara Barat Bengkulu Gorontalo Maluku Nusa Tenggara Timur Papua Barat Papua Persentase Penduduk Miskin Provinsi (%) Persentase Penduduk Miskin Nasional (%) Sumber: BPS, 2015 PRESENTASE PENDUDUK MISKIN 1979-2013 !
  • 13. 4/4/17 13 Tingkat Kemiskinan pada Rumah Tangga Petani Tahun 2002, 2005, 2008, dan 2011 Sumber: Data Susenas 2002, 2005, 2008, 2011 (diolah) Ket: K=Kota; D=Desa; K+D=Kota+Desa INDEX GINI NASIONAL 0.411 Nasional 0,413 0.200 0.250 0.300 0.350 0.400 0.450 0.500 Kepulauan Bangka Maluku Utara Aceh Jambi Sulawesi Barat Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Timur Sumatera Utara Lampung Kalimantan Selatan Kepulauan Riau Sumatera Barat Jawa Timur Nusa Tenggara Barat Maluku Kalimantan Timur Riau Sumatera Selatan Bengkulu Jawa Tengah Kalimantan Barat Banten Bali Sulawesi Tengah Jawa Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Papua Barat DKI Jakarta Gorontalo DI Yogyakarta Papua Rasio Gini Provinsi Rasio Gini Nasional
  • 14. 4/4/17 14 AGENDA PEMBANGUNAN GLOBAL 2030 Tantangan Global: •  Kemiskinan yang kian meluas, •  Perubahan iklim dan bencana alam, •  Konflik berkepanjangan, •  Kesenjangan ekonomi Pembangunan Milenium tahun 2000-2015 Sustainable Development Goals/SDGs 2016-2030 Hasil pertemuan: The United Nations Conference on Sustainable Development (UNCSD) di Rio de Janeiro pada Juni 2012 (193 negara). 17 Agenda SDGs (kemiskinan, buta aksara, pengangguran, keadilan jender, dan kerusakan lingkungan) & 169 program Kemitraan global (antar negara, organisasi internasional/regional dan perusahaan multinasional) Memobilisasi sumber pendanaan, peningkatan kapasitas dan transfer teknologi dari negara maju ke negara berkemban AGENDA PEMBANGUNAN GLOBAL 2030 Kunci sukses pencapaian MDGs dan SDGs terletak pada kinerja sektor pertanian : •  Mayoritas penduduk miskin berada di negara-negara berkembang yang nafkah utamanya bergantung pada sektor pertanian. •  Adanya keterkaitan yang sangat erat antara kemiskinan dan kerawanan pangan, sedangkan penghasil pangan adalah sektor pertanian. •  Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim sehingga masa depan ketahanan pangan akan diwarnai oleh pertumbuhan pasokan pangan yang tidak stabil dan harga pangan makin volatil.
  • 15. 4/4/17 15 KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENURUNAN KEMISKINAN ! Keterangan: a) SIM-1 = Simulasi 1; peningkatan produktivitas di sektor pertanian selama periode 2001-2012 b) SIM-2 = Simulasi 2; perkembangan luas lahan di sektor pertanian selama periode 2001-2012 c) SIM-3 = Simulasi 3; peningkatan produktivitas, dan perkembangan luas lahan di sektor pertanian selama periode 2001-2012 Sumber: Hermanto, et al, 2014 KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL Sustainable Development Goals/SDGs 2016-2030 Pertanian inti dari pembangunan berkelanjutan Food and Nutrition Security Sustainable Agricultural Intensification Staretegi : 1.  Mengembangkan sector pangan yang secara ekonomis efisien dan menguntungkan, secara soasial di terima masyarakat, dan sesuai secara lingkungan 2.  Meningkatkan produksi dan perdagangan pangan dan menyempurnakan pengelolaan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin 3.  Mengupayakan perbaikan pendapatan dan kesejahteraan petani kecil, serta miningkatkan daya saing dalam memproduksi pangan Staretegi : 1.  Memberantas kemiskinan dan kelaparan, serta meningkatkan kinerja lingkungan pertanian 2.  Mengembangkan sistem pertanian intensif ekologis Kebijakan Pertanian Global
  • 16. 4/4/17 16 What is Sustainable Intensification (SI)? A new and still evolving concept •  Sustainable crop production intensification provides opportunities for optimizing crop production per unit area, taking into consideration the range of sustainability aspects including potential and/or real social, political, economic and environmental impacts (FAO) •  A process or system where agricultural yields are increased without adverse environmental impact and without the cultivation of more land (Pretty and Barucha, 2014) •  Increase in food production from existing farmland in ways that place far less pressure on the environment and that do not undermine our capacity to continue producing food in the future (Garnett, et al, 2013). The scope of sustainable intensification
  • 17. 4/4/17 17 Example of Sustainable Agricultural Intensification Indonesian Carbon Efficient Farming (ICEF) 1 .Pengembangan Ternak & Kandang Koloni 2.Instalasi Bio Gas 3 . Instalasi Bio Urine 4. Bangunan Pengolah Kompos15 1 2 3 4 Integrated Crop-Livestock Production Example of Sustainable Agricultural Intensification
  • 18. 4/4/17 18 Multiple Cropping Example of Sustainable Agricultural Intensification WASTE MANAGEMENT Example of Sustainable Agricultural Intensification
  • 19. 4/4/17 19 SINGKRONITAS KEBIJAKAN PERTANIAN GLOBAL Sustainable Development Goals/SDGs 2016-2030 Kebijakan Pertanian Indonesia 1.  Food and Nutrition Security 2.  Sustainable Agricultural Intensification Kebijakan Pertanian Global 4 Sasaran Strategis (2015-2018) 1.  Kebijakan peningkatan ketahanan pangan 2.  Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi impor 3.  Penyediaan dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergy 4.  Peningkatan kesejahteraan petani •  UU No 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan •  UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang •  UU No 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan •  PP No 44 Tahun 1995 tentang Pembenihan Tanaman •  PP No 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya Tanaman •  PP No 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman •  PP No 20 Tahun 2006 tentang Irigasi •  UU No 18 tahun 2012 tentang pangan PENUTUP Ø  Kunci sukses pencapaian agenda 2030 terletak pada kinerja sektor pertanian. Namun, tantangan pembangunan pertanian ke depan semakin kompleks dan multidimensi, tidak hanya terbatas pada lingkup nasional, tetapi sangat terkait dengan masalah-masalah di tingkat global. Karena itu, kemitraan global (antar negara, organisasi internasional/regional dan perusahaan multinasional) Ø  Sinkronitas dan Policy Partnership diperlukan untuk mensinergikan kebijakan dan program pembangunan pertanian yang telah ditetapkan oleh negara mitra dalam rangka mendorong pengembangan kerjasama secara sinergitas dan saling melengkapi dalam implementasi pelaksanaan agenda 2030. Ø  Kebijakan kerja sama luar negeri pertanian Indonesia sudah selaras atau mengikuti agenda pembangunan dan kebijakan pertanian dunia. Namun, penajaman kebijakan dan program pembangunan pertanian Indonesia masih tetap diperlukan agar kebijakan yang dirumuskan dapat menjadi lebih terfokus, ringkas, jelas, tegas dan konsisten terhadap agenda 2030.