Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017

I

Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB Indonesia 2017 AD ART IPeKB Indonesia Tahun 2017 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga IPeKB Tahun 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA (IPeKB) INDONESIA
BAB I
ATRIBUT
Pasal 1
1. Lambang organisasi IPeKB Indonesia adalah segi lima warna biru muda
yang di dalamnya terdapat gambar keluarga dengan dua anak dan 8 pilar
berwarna biru tua yang menggambarkan 8 fungsi keluarga, ikatan pita
berwarna kuning emas bertuliskan IKATAN PENYULUH KELUARGA
BERENCANA INDONESIA, dan bertulis akronim: IPeKB INDONESIA serta
berpondasi tiga tangga berwarna biru tua.
2. Bendera organisasi IPeKB Indonesia dasar berwarna biru muda bergambar
lambang pada ayat satu, ukuran bendera menyesuaikan peraturan
organisasi yang berlaku.
3. PATAKA organisasi IPeKB Indonesia bentuk setengah elips dasar warna
biru tua bergambar lambang pada ayat satu, ukuran menyesuaikan
peraturan organisasi yang berlaku.
4. Lencana IPeKB Indonesia dalam ukuran kecil sesuai dengan sesuai
lambang IPeKB Indonesia pada ayat satu.
5. Kop surat berisi lambang organisasi di pojok kiri, nama organisasi, alamat,
nomor telepon, nomor fax, dan alamat email, dengan huruf resmi.
6. Stempel berbentuk lingkaran disesuaikan dengan lambang IPeKB
Indonesia dengan tinta biru.
7. Mars dan Hymne yang merupakan ciri khas yang akan diatur oleh
pengurus pusat.
8. Bentuk kartu anggota berlogo, tertulis identitas anggota yang disahkan
dan ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum pengurus
pusat, serta berlaku sepanjang yang bersangkutan masih menjadi anggota
organisasi.
9. Desain ukuran, warna, bentuk dan isi kartu anggota dibuat seragam oleh
DPP IPeKB Indonesia.
10. Penerbitan kartu anggota (biasa, luar biasa dan kehormatan) ditetapkan
oleh DPP dan bisa dibuat oleh DPD IpeKB Indonesia.
11. Anggota IPeKB Indonesia memakai seragam batik yang ditetapkan dan
seragam lainnya.
12. Tata kelola tentang atribut selanjutnya diatur dalam peraturan
organisasi.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Syarat menjadi anggota biasa adalah:
Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan atau sebutan lain yang telah
disahkan peraturan, secara otomatis menjadi anggota IPeKB Indonesia.
Pasal 3
Syarat menjadi anggota luar biasa adalah:
1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Cabang/
Pengurus Daerah atau Pengurus Pusat IPeKB Indonesia.
2. Tenaga Kontrak atau Honorer aktif sebagai PLKB.
Pasal 4
Syarat menjadi anggota kehormatan adalah:
1. Tokoh Formal/Non Formal yang berpengaruh dalam Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK).
2. Mempunyai kepedulian dan peran serta dalam Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
3. Pernah aktif menjadi pengurus IPeKB Indonesia dan berintegritas.
4. Diminta kesediaannya oleh musyawarah/rapat pengurus dan yang
bersangkutan menyatakan kesediaannya.
5. Pensiunan PLKB/PKB, OPD KB dan BKKBN.
Pasal 5
Status keanggotaan seseorang sebagai anggota berhenti apabila meninggal
dunia, atas permintaan sendiri, dan atau dibatalkan oleh Dewan Pengurus
Pusat atas rekomendasi Dewan Kehormatan.
BAB III
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 6
Kewajiban anggota biasa adalah:
1. Aktif mengikuti setiap kegiatan organisasi.
2. Melaksanakan profesi dengan baik dan sungguh-sungguh.
3. Menjaga dan taat kepada kode etik profesi dan perilaku jabatan PKB.
4. Membayar iuran anggota dan sumbangan lain yang ditetapkan organisasi
5. Menggunakan atribut organisasi.
Pasal 7
Kewajiban anggota luar biasa dan anggota kehormatan adalah:
1. Mendukung aktivitas dan program kerja organisasi.
2. Aktif memberikan dukungan untuk kemajuan organisasi.
3. Aktif melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan untuk
kemajuan organisasi.
Pasal 8
Hak anggota biasa adalah:
1. Memilih dan dipilih menjadi pengurus.
2. Mendapatkan peningkatan pengembangan profesi.
3. Mendapatkan manfaat dari kegiatan usaha organisasi.
4. Mendapat bantuan layanan hak kepegawaian yang diatur melalui
peraturan organisasi.
Pasal 9
Hak anggota luar biasa dan kehormatan adalah:
1. Memilih dan dipilih menjadi anggota dewan pembina.
2. Memberikan rujukan dan referensi kebijakan program kerja.
3. Mendapatkan manfaat dari kegiatan usaha organisasi.
BAB IV
HUBUNGAN TATA KERJA
Pasal 10
Hubungan tata kerja organisasi meliputi:
1. Hubungan tata kerja, koordinasi dan konsultasi antar Dewan Pengurus
Cabang, Daerah dan Pusat dilakukan secara berjenjang dan beretika.
2. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapat melakukan hubungan
konsultasi dan koordinasi dengan Dewan Pembina masing-masing.
3. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapat berhubungan dengan
mitra / organisasi lain diatur berdasarkan peraturan organisasi.
Pasal 11
Bagan struktur organisasi tertuang dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga
(ART ).
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 12
Syarat umum menjadi pengurus adalah:
1. Anggota biasa diusulkan dan dipilih oleh Musyawarah Nasional,
Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang.
2. Bersedia bekerja secara tim, mengabdi dan bertanggung jawab menjadi
pengurus.
3. Memiliki Integritas dan berkompeten mengelola organisasi.
4. Mendedikasikan tenaga, waktu, pikiran untuk kemajuan organisasi.
Pasal 13
Tugas Pengurus
1. Menjalankan program kerja yang telah ditetapkan oleh MUNAS, MUSDA
dan MUSCAB.
2. Menggali potensi sumber daya yang sah untuk optimalisasi pencapaian
program kerja.
3. Menyampaikan laporan secara berjenjang setiap 1 (satu) tahun sekali.
4. Menyelenggarakan MUNAS, MUSDA danMUSCAB.
5. Memperjuangkan aspirasi dan kesejahteraan anggota.
6. Membantu peningkatan profesionalisme anggota.
Pasal 14
Pengurus inti (Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum)
berhalangan tetap/berhenti dari jabatannya, apabila:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri.
3. Beralih status keanggotaan dari anggota biasa menjadi anggota luar
biasa/kehormatan sampai maksimal tiga bulan.
4. Keanggotaan dibatalkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6.
5. Merangkap jabatan sebagai pengurus inti (dalam jabatan yang sama) di
organisasi IPeKB pada tingkatan yang berbeda maksimal 12 bulan.
Pasal15
1. Pengurus yang dikemudian hari beralih status keanggotaan menjadi
anggota luar biasa/ kehormatan, tetap dapat menjalankan tugasnya
sampai ada keputusan hasil rapat pengurus.
2. Apabila pengurus meninggal dunia, mengundurkan diri dan atau tidak
dapat melaksanakan tugas maka jabatannya diisi oleh anggota biasa yang
ditetapkan melalui rapat pengurus.
3. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap karena meninggal dunia,
mengundurkan diri dan atau tidak dapat melaksanakan tugas, maka
jabatannya dilaksanakan sementara oleh Sekretaris Umum dan
Bendahara Umum sampai telah ditentukan penggantinya pada
Musyawarah Umum berikutnya.
4. Apabila Sekretaris Umum dan Bendahara Umum berhalangan tetap maka
jabatannya dilaksanakan sementara oleh anggota/pengurus lainnya yang
dipilih melalui Rapat Pengurus.
5. Apabila Ketua Umum dan Sekretaris Umum berhalangan tetap maka:
a. Bila waktu yang tersisa dalam masa baktinya kurang dari enam bulan
dilaksanakan oleh Bendahara Umum.
b. bilawaktu yang tersisa dalam masa baktinya lebih dari enam bulan
dilaksanakan Musyawarah Luar Biasa.
BAB VI
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Pasal 16
Struktur Pengurus meliputi Dewan Pengurus dan Dewan Pembina.
1. Dewan Pengurus meliputi, Pengurus Inti, Pengurus Teras dan Pengurus
Harian.
2. Pengurus Inti adalah pengurus yang dipilih oleh Musyawarah Umum
meliputi Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Umum/Sekretaris dan
Bendahara Umum/Bendahara.
3. Pengurus Teras adalah yaitu Ketua I, Ketua II (wakil ketua umum),
Sekretaris I, Sekretaris II (wakil sekretaris umum) dan Bendahara I,
Bendahara II (wakil bendahara).
4. Pengurus Harian adalah bagian penting pengurus yang aktif
melaksanakan kegiatan yang terhimpun dalam Departemen/
Pengembangan Departemen, Bidang dan Seksi serta Unit Pelaksana
Teknis.
5. Kelengkapan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPeKB Indonesia meliputi:
a. Departemen Organisasi dan Kepengurusan:
1) Bidang Pembinaan Pengurus dan Anggota
2) Bidang Penguatan Organisasi Profesi
3) Bidang Monitoring dan Evaluasi
b. Departemen Kompetensi dan kesejahteraan:
1) Bidang Pengembangan Kompetensi
2) Bidang Kepegawaian dan Kesejahteraan
3) Bidang Kode Etik Profesi
c. Departemen Kemitraan dan Pengabdian Masyarakat:
1) Bidang Kerjasama dan Kemitraan
2) Bidang Pengabdian Masyarakat
3) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
d. Departemen Harmonisasi pengelolaan dan Pendayagunaan
1) Bidang Pengelolaan PKB oleh Pusat
2) Bidang Pendayagunaan oleh daerah
3) Bidang advokasi dan Bantuan Hukum
e. Pengembangan Departemen:
1) Kampung KB
2) Sertifikasi dan Angka Kredit PKB
3) Koperasi dan Pameran
4) Pendidikan dan Pelatihan
5) Publikasi dan Media
6. Kelengkapan Dewan Pengurus Daerah (DPD) IPeKB Indonesia dan Dewan
Pengurus Cabang (DPC) IPeKB Indonesia meliputi:
a. Bidang Organisasi dan Kepengurusan:
1) Seksi Pembinaan Pengurus
2) Seksi Penguatan Organisasi
3) Seksi Monitoring dan Evaluasi
b. Bidang Kompotensi dan kesejahteraan:
1) Seksi Pengembangan Kompotensi
2) Seksi Peningkatan Kesejahteraan
3) Seksi Peningkatan Prestasi
c. Bidang Kemitraan dan Pengabdian Masyarakat:
1) Seksi Kemitraan
2) Seksi Pengabdian Masyarakat
3) Seksi Pemberdayaan Perempuan danMasyarakat
d. Bidang Advokasi, Kependudukan dan Hukum:
1) Seksi Advokasi dan Penggerakan
2) Seksi Kependudukan
3) Seksi Bantuan Hukum
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT):
1) Unit Sertifikasi dan angka kredit PKB
2) Unit Koperasi dan Pameran
3) Unit Pendidikan dan Pelatihan
4) Unit Publikasi dan Media
7. Pengurus Teras I membina urusan internal (Departemen/Bidang 1 dan 2)
dan Pengurus Teras II membina urusan eksternal (Departemen/Bidang c
dan d).
8. Khusus untuk Pengembangan Departemen dan UPT pembinaan
urusannya akan diatur melalui Peraturan Organisasi (PO).
9. Kelengkapan struktur Dewan Pengurus Daerah DPD) dan Dewan
Pengurus Cabang (DPC) disesuaikan dengan kondisi daerah.
10. Struktur Organisasi DPD dan DPC dapat mengacu pada contoh terlampir.
BAB VII
DEWAN PENASEHAT, DEWAN PEMBINA DAN DEWAN KEHORMATAN
Pasal 17
1. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina berada pada setiap tingkatan
wilayah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota).
2. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina terdiri dari:
a. Satu orang Ketua merangkap anggota
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Anggota
3. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina meliputi unsur jabatan dan unsur
perorangan.
4. Unsur jabatan dan perorangan yang ditetapkan sebagai anggota Dewan
Penasehat dan Dewan Pembina adalah mereka yang memiliki dedikasi,
integritas dan kepedulian yang tinggi terhadap program Kependudukan
dan Keluarga Berencana (KKB).
5. Jumlah dan komposisi unsur jabatan dan perorangan yang ditetapkan
sebagai anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina disesuaikan
dengan struktur organisasi yang ada di Pusat, Daerah dan Cabang.
6. Mekanisme pembinaan dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina akan
diatur dalam Peraturan Organisasi (PO).
7. Dewan kehormatan PKB berada pada tingkatan pusat dan provinsi.
8. Dewan Kehormatan melaksanakan fungsi pembinaan, pengawasan dan
penindakan.
9. Susunan, tugas dan kewenangan Dewan kehormatan PKB diatur dalam
kode etik profesi.
10. Mekanisme pembinaan dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina akan
diatur dalam Peraturan Organisasi (PO).
Pasal 18
Syarat umum menjadi anggota Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan
Dewan Kehormatan adalah:
1. Menunjukkan kepedulian dan peran serta dalam bidang Kependudukan
dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
2. Anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina diusulkan oleh peserta
musyawarah dan ditetapkan oleh rapat pengurus.
3. Anggota Dewan kehormatan diusulkan oleh rapat pengurus, dalam
komando ketua umum.
4. Anggota Dewan Kehormatan terdiri dari ketua dan wakil ketua yang
otomatis dijabat oleh ketua umum dan ketua I.
5. Dewan Kehormatan dibantu oleh komisi pembinaan, pengawasan dan
penindakan.
6. Anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina berhenti karena meninggal
dunia, mengundurkan diri dan tidak aktif melaksanakan tugas.
7. Pergantian anggota Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan
Kehormatan ditetapkan melalui rapat pengurus.
Pasal 19
1. Tugas Dewan Penasehat dan Dewan Pembina adalah:
a. Memberi masukan kepada pengurus dalam pengelolaan organisasi
b. Memberi dukungan kepada pengurus untuk kemajuan organisasi
c. Sebagai mediator terhadap pemangku kepentingan dan mitra
organisasi
d. Aktif berpartisipasi dalam kegiatan organisasi
2. Tugas Dewan Kehormatan PKB adalah:
a. Melakukan pembinaan perilaku anggota organisasi
b. Melakukan pengawasan atas perilaku anggota organisasi
c. Melakukan penindakan atas pelanggaran kode etik
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 20
1. Musyawarah terdiri dari Musyawarah Umum dan Musyawarah Luar Biasa.
2. Musyawarah umum dilakukan pada akhir masa jabatan kepengurusan,
sekaligus memilih dan menetapkan pengurus yang baru.
3. Musyawarah Umum untuk Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/
Kota selanjutnya disebut Musyawarah Nasional (Munas), Musyawarah
Daerah (Musda) dan Musyawarah Cabang (Muscab).
4. Pelaksanaan Musyawarah Umum dilaksanakan oleh pengurus di setiap
tingkatan.
5. Musyawarah Umum disetiap tingkatan sah dilaksanakan, apabila dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta.
6. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan apabila ada hal-hal yang mendesak
untuk diselesaikan menyangkut kepentingan organisasi dan dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta.
7. Hak suara dalam Musyawarah Nasional adalah utusan dari unsur
Pengurus Pusat, unsur Pengurus Daerah dan khusus unsur Pengurus
Cabang adalah sebesar dua puluh persen dari jumlah Dewan Pengurus
Cabang (DPC) dalam provinsi yang bersangkutan dan membawa surat
mandat dari DPD.
8. Hak suara dalam musda adalah utusan dari unsur pengurus DPD dan
pengurus inti DPC.
9. Hak suara dalam Muscab adalah dari unsur pengurus DPC dan seluruh anggota.
Pasal 21
1. Musyawarah Kerja IPeKB Indonesia disebut MUKER dilaksanakan
minimal 2 (dua) tahun sekali, guna membahas evaluasi dan perencanaan
program.
2. Musyawarah Kerja untuk tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
selanjutnya disebut Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), Musyawarah
Kerja Daerah (Mukerda) dan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab).
3. Peserta Mukernas adalah DPP, utusan DPD, utusan DPC dan undangan.
4. Peserta Mukerda adalah DPD, utusan DPC dan undangan.
5. Peserta Mukercab adalah DPC, Anggota dan undangan.
6. Undangan musyawarah kerja adalah mitra kerja, dewan pembina, mantan
pengurus, pemerintah dan pemerintah daerah.
Pasal 22
Macam-macam rapat:
1. Rapat Kerja yaitu:
a. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dihadiri oleh DPP dan undangan,
dilaksanakan minimal 1 ( satu ) tahun sekali.
b. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dihadiri DPD dan undangan,
dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.
c. Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dihadiri oleh DPC dan undangan,
dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali.
2. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh unsur Pimpinan
Pengurus, Dewan Penasehat dan Dewan Pembina, dilaksanakan minimal
6 (enam) bulan sekali.
3. Rapat Pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh unsur Ketua, Sekretaris
dan Bendahara di Pusat, Daerah dan Cabang, dilaksanakan minimal 3
(tiga) bulan sekali.
4. Rapat Konsultasi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Cabang/ Daerah
yang dihadiri oleh pengurus setingkat di atasnya.
BAB IX
PRODUK HUKUM
Pasal 23
Produk Hukum Organisasi meliputi:
1. Peraturan Organisasi (PO) merupakan pedoman dasar yang mengatur
urusan organisasi dalam bidang-bidang tertentu sebagai acuan dalam
menjalankan roda organisasi.
2. Surat Keputusan Pengurus merupakan dasar yang mengikat untuk
melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan hak pengurus dalam
menjalankan organisasi.
3. Surat Edaran Pengurus merupakan pemberitahuan dari pengurus yang
mendasari anggota berpartisipasi aktif dalam memajukan organisasi.
4. Surat Perintah Tugas merupakan penugasan dari pimpinan organisasi
kepada pengurus / anggota untuk melaksanakan tugas organisasi.
5. Surat Peringatan merupakan teguran/ peringatan yang ditujukan kepada
seseorang/ lembaga/ anggota untuk diketahui bahwa yang bersangkutan
telah melakukan tindakan/ sikap yang merugikan kepentingan organisasi.
6. Surat Pemberhentian dan atau Pembatalan Anggota merupakan tindakan
pengurus setelah surat peringatan tidak mendapat respon yang cukup.
Pasal 24
Penetapan Surat Keputusan Pengurus:
1. Susunan Dewan Pengurus Pusat ditetapkan dan disahkan oleh Ketua
Umum dan Sekretaris Umum.
2. Dewan Pengurus Pusat dilantik dan dikukuhkan oleh Kepala BKKBN atau
pejabat dari kementerian/ kelembagaan negara.
3. Susunan Dewan Pengurus Daerah ditetapkan dan disahkan dengan Surat
Keputusan Dewan Pengurus Pusat.
4. Dewan Pengurus Daerah dilantik oleh Dewan Pengurus Pusat dan
dikukuhkan oleh Pejabat Daerah di tingkat Provinsi.
5. Susunan Dewan Pengurus Cabang ditetapkan dan disahkan dengan Surat
Keputusan Dewan Pengurus Daerah.
6. Dewan Pengurus Cabang dilantik oleh Dewan Pengurus Daerah dan
dikukuhkan oleh Pejabat Daerah di tingkat Kabupaten/Kota.
7. Apabila Dewan Pengurus Cabang sudah terbentuk, sementara Dewan
Pengurus Daerah belum terbentuk atau tak dapat menjalankan tugas
maka susunan pengurus ditetapkan dan disahkan dengan Surat
Keputusan Dewan Pengurus Pusat.
Pasal 25
Sistem administrasi organisasi ditetapkan melalui rapat kerja pengurus.
BAB X
TATA TERTIB PEMILIHAN
Pasal 26
1. Pemilihan Pengurus Inti (Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum) dilakukan melalui penetapan bakal calon dan pemilihan calon
tetap.
2. Penetapan bakal calon Pengurus Inti dilakukan dengan cara setiap utusan
daerah/cabang mengajukan paling banyak 3 (tiga) nama bakal calon
Ketua Umum, 3 (tiga) nama bakal calon Sekretaris Umum dan 3 (tiga)
nama bakal calon Bendahara Umum.
3. Bakal calon Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum yang
mendapat suara tertinggi 1 sampai 3 ditetapkan sebagai calon tetap.
4. Calon tetap Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum dipilih
oleh setiap peserta sidang dan memiliki 1 (satu) hak suara (one man one
vote), dan setiap peninjau hanya memiliki hak bicara.
5. Calon Ketua Umum, calon Sekretaris Umum dan calon Bendahara Umum
yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua Umum
terpilih, Sekretaris Umum terpilih, dan Bendahara Umum terpilih.
Pasal 27
1. Penyusunan kepengurusan dilakukan oleh Ketua Umum terpilih,
Sekretaris Umum terpilih dan Bendahara Umum terpilih bersama Tim
Formatur.
2. Tim Formatur terdiri dari Pengurus Inti terpilih dan beberapa Utusan
Daerah.
3. Jumlah anggota formatur dari utusan daerah/ utusan cabang dan cara
pemilihannya ditetapkan oleh Majelis Sidang.
4. Tugas Tim Formatur adalah:
a. Membentuk kelengkapan susunan pengurus
b. Mengusulkan anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina
c. Menindaklanjuti agar kepengurusan mendapat surat keputusan,
pelantikan dan pengukuhan sebagaimana diatur dalam pasal 25
d. Kepengurusan memperhatikan kemampuan kompetensi manajemen
berorganisasi dan keterwakilan daerah geografis
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 28
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui
Musyawarah Nasional (MUNAS) atau Musyawarah Luar Biasa
(MUNASLUB).
2. Musyawarah Nasional sah apabila dihadiri oleh 2/3 Pengurus Pusat, dan
2/3 utusan Pengurus Daerah.
3. Keputusan musyawarah dianggap sah apabila disetujui oleh 1/2+1
anggota yang hadir.

Recomendados

Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017 por
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
774 vistas8 diapositivas
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah ) por
Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )Peran plkb  dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )
Peran plkb dalam memfasilitasi pelayanan kb (mbah )sugiyanto mendung
7.4K vistas42 diapositivas
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ... por
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Pemdes Seboro Sadang
2.3K vistas33 diapositivas
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi pedoman penyusunan lkpj dan lppd por
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi pedoman penyusunan lkpj dan lppdSambutan bupati wonosobo acara sosialisasi pedoman penyusunan lkpj dan lppd
Sambutan bupati wonosobo acara sosialisasi pedoman penyusunan lkpj dan lppdCelvinRamaPratama
381 vistas5 diapositivas
Laporan tahunan pkk por
Laporan tahunan pkkLaporan tahunan pkk
Laporan tahunan pkkPriyono Priyono
11.5K vistas8 diapositivas
Profil kes ger pkk 2019 por
Profil kes ger pkk 2019Profil kes ger pkk 2019
Profil kes ger pkk 2019rinaw
2.3K vistas24 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kader Pembangunan Manusia (kpm) por
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Eka Saputra
15.4K vistas8 diapositivas
Sk pokjanal posyandu por
Sk pokjanal posyanduSk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyanduAbdul Kohar
28K vistas6 diapositivas
Buku saku dtks kemsos por
Buku saku dtks kemsosBuku saku dtks kemsos
Buku saku dtks kemsosPemdes Seboro Sadang
1.7K vistas34 diapositivas
Evaluasi laporan keterangan bpd por
Evaluasi laporan keterangan bpdEvaluasi laporan keterangan bpd
Evaluasi laporan keterangan bpdPekerja Sosial Masyarakat
2.3K vistas9 diapositivas
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla por
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaari saridjo
3.7K vistas12 diapositivas
Pencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional por
Pencatatan dan Pelaporan Program KB NasionalPencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional
Pencatatan dan Pelaporan Program KB Nasionalthoufan pratama
2.7K vistas71 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Kader Pembangunan Manusia (kpm) por Eka Saputra
Kader Pembangunan Manusia (kpm)Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Kader Pembangunan Manusia (kpm)
Eka Saputra15.4K vistas
Sk pokjanal posyandu por Abdul Kohar
Sk pokjanal posyanduSk pokjanal posyandu
Sk pokjanal posyandu
Abdul Kohar28K vistas
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla por ari saridjo
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
ari saridjo3.7K vistas
Pencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional por thoufan pratama
Pencatatan dan Pelaporan Program KB NasionalPencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional
Pencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional
thoufan pratama2.7K vistas
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes) por Eka Saputra
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra11.5K vistas
Badan permusyawaratan desa por Eka Saputra
Badan permusyawaratan desaBadan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desa
Eka Saputra10.7K vistas
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu) por kahfi akhmad
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
kahfi akhmad13.3K vistas
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021 por TV Desa
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
TV Desa3.3K vistas
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018 por hadiarnowo
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
hadiarnowo5.4K vistas
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting por Akademi Desa 4.0
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Akademi Desa 4.01.8K vistas
2 sept, sambutan bupati wonosobo pelantikan ketua tp pkk kecamatan revisi por ShintaDevi11
2 sept, sambutan bupati wonosobo pelantikan ketua tp pkk kecamatan revisi2 sept, sambutan bupati wonosobo pelantikan ketua tp pkk kecamatan revisi
2 sept, sambutan bupati wonosobo pelantikan ketua tp pkk kecamatan revisi
ShintaDevi1110.3K vistas
Ijin operasional kober mutiara por muslim1974
Ijin operasional kober mutiaraIjin operasional kober mutiara
Ijin operasional kober mutiara
muslim19747K vistas
8. tata cara kerja plkb por Posdaya Solok
8. tata cara kerja plkb8. tata cara kerja plkb
8. tata cara kerja plkb
Posdaya Solok16.6K vistas
Buku pegangan-kader-final-22 feb2010 por merangin
Buku pegangan-kader-final-22 feb2010Buku pegangan-kader-final-22 feb2010
Buku pegangan-kader-final-22 feb2010
merangin11.4K vistas
Pekerja sosial masyarakat (psm) por Eka Saputra
Pekerja sosial masyarakat (psm)Pekerja sosial masyarakat (psm)
Pekerja sosial masyarakat (psm)
Eka Saputra7.7K vistas
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt por dpmdbusel
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
dpmdbusel2.1K vistas

Similar a Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017

ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL por
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONALART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONALBima Vabrian
743 vistas17 diapositivas
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga por
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAbdul Aziz Mubarok
2.4K vistas11 diapositivas
AD ART IPeKB 2012.pdf por
AD ART IPeKB 2012.pdfAD ART IPeKB 2012.pdf
AD ART IPeKB 2012.pdfIPeKBPenyuluhKB
1 vista31 diapositivas
Ad art fokus por
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
886 vistas15 diapositivas
Ad art himpaudi por
Ad art himpaudiAd art himpaudi
Ad art himpaudiguyup suroso
4.1K vistas20 diapositivas
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III di Bali por
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III  di BaliANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III  di Bali
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III di BaliSekolahQita
16.4K vistas20 diapositivas

Similar a Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017(20)

ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL por Bima Vabrian
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONALART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
Bima Vabrian743 vistas
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga por Abdul Aziz Mubarok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Abdul Aziz Mubarok2.4K vistas
Ad art fokus por Khy SeVen
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
Khy SeVen886 vistas
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III di Bali por SekolahQita
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III  di BaliANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III  di Bali
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPAUDI MUNAS III di Bali
SekolahQita16.4K vistas
Ad art himpunan perawat manajer indonesia por Resdi Budaya
Ad art himpunan perawat manajer  indonesiaAd art himpunan perawat manajer  indonesia
Ad art himpunan perawat manajer indonesia
Resdi Budaya710 vistas
Ad art himpsi 2010 por swirawan
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
swirawan2K vistas
Keppres2000 26 lamp por Amir Uddin
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
Amir Uddin291 vistas
Anggaran rumah tangga KARANG TARUNA BHAKTI MANDIRI 02 por Nie Andini
Anggaran rumah tangga KARANG TARUNA BHAKTI MANDIRI 02Anggaran rumah tangga KARANG TARUNA BHAKTI MANDIRI 02
Anggaran rumah tangga KARANG TARUNA BHAKTI MANDIRI 02
Nie Andini22.9K vistas
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final por Mohammad Akbar
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka finalAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Mohammad Akbar913 vistas
SOTK IAI 2022-2026 untuk PD NTT.pptx por barselona46
SOTK IAI 2022-2026 untuk PD NTT.pptxSOTK IAI 2022-2026 untuk PD NTT.pptx
SOTK IAI 2022-2026 untuk PD NTT.pptx
barselona46128 vistas
Adart yayasan ja 011 por jeumpa-aceh
Adart yayasan ja 011Adart yayasan ja 011
Adart yayasan ja 011
jeumpa-aceh1.2K vistas
Sop sanksi keanggotaan 2015 fix por swirawan
Sop sanksi keanggotaan 2015 fixSop sanksi keanggotaan 2015 fix
Sop sanksi keanggotaan 2015 fix
swirawan47 vistas
Contoh AD ART Ikatan ALumni por Sopyan Saori
Contoh AD ART Ikatan ALumniContoh AD ART Ikatan ALumni
Contoh AD ART Ikatan ALumni
Sopyan Saori25.2K vistas

Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017

  • 1. ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA (IPeKB) INDONESIA BAB I ATRIBUT Pasal 1 1. Lambang organisasi IPeKB Indonesia adalah segi lima warna biru muda yang di dalamnya terdapat gambar keluarga dengan dua anak dan 8 pilar berwarna biru tua yang menggambarkan 8 fungsi keluarga, ikatan pita berwarna kuning emas bertuliskan IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA, dan bertulis akronim: IPeKB INDONESIA serta berpondasi tiga tangga berwarna biru tua. 2. Bendera organisasi IPeKB Indonesia dasar berwarna biru muda bergambar lambang pada ayat satu, ukuran bendera menyesuaikan peraturan organisasi yang berlaku. 3. PATAKA organisasi IPeKB Indonesia bentuk setengah elips dasar warna biru tua bergambar lambang pada ayat satu, ukuran menyesuaikan peraturan organisasi yang berlaku. 4. Lencana IPeKB Indonesia dalam ukuran kecil sesuai dengan sesuai lambang IPeKB Indonesia pada ayat satu. 5. Kop surat berisi lambang organisasi di pojok kiri, nama organisasi, alamat, nomor telepon, nomor fax, dan alamat email, dengan huruf resmi. 6. Stempel berbentuk lingkaran disesuaikan dengan lambang IPeKB Indonesia dengan tinta biru. 7. Mars dan Hymne yang merupakan ciri khas yang akan diatur oleh pengurus pusat. 8. Bentuk kartu anggota berlogo, tertulis identitas anggota yang disahkan dan ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum pengurus pusat, serta berlaku sepanjang yang bersangkutan masih menjadi anggota organisasi. 9. Desain ukuran, warna, bentuk dan isi kartu anggota dibuat seragam oleh DPP IPeKB Indonesia.
  • 2. 10. Penerbitan kartu anggota (biasa, luar biasa dan kehormatan) ditetapkan oleh DPP dan bisa dibuat oleh DPD IpeKB Indonesia. 11. Anggota IPeKB Indonesia memakai seragam batik yang ditetapkan dan seragam lainnya. 12. Tata kelola tentang atribut selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Syarat menjadi anggota biasa adalah: Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan atau sebutan lain yang telah disahkan peraturan, secara otomatis menjadi anggota IPeKB Indonesia. Pasal 3 Syarat menjadi anggota luar biasa adalah: 1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Cabang/ Pengurus Daerah atau Pengurus Pusat IPeKB Indonesia. 2. Tenaga Kontrak atau Honorer aktif sebagai PLKB. Pasal 4 Syarat menjadi anggota kehormatan adalah: 1. Tokoh Formal/Non Formal yang berpengaruh dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 2. Mempunyai kepedulian dan peran serta dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 3. Pernah aktif menjadi pengurus IPeKB Indonesia dan berintegritas. 4. Diminta kesediaannya oleh musyawarah/rapat pengurus dan yang bersangkutan menyatakan kesediaannya. 5. Pensiunan PLKB/PKB, OPD KB dan BKKBN.
  • 3. Pasal 5 Status keanggotaan seseorang sebagai anggota berhenti apabila meninggal dunia, atas permintaan sendiri, dan atau dibatalkan oleh Dewan Pengurus Pusat atas rekomendasi Dewan Kehormatan. BAB III KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 6 Kewajiban anggota biasa adalah: 1. Aktif mengikuti setiap kegiatan organisasi. 2. Melaksanakan profesi dengan baik dan sungguh-sungguh. 3. Menjaga dan taat kepada kode etik profesi dan perilaku jabatan PKB. 4. Membayar iuran anggota dan sumbangan lain yang ditetapkan organisasi 5. Menggunakan atribut organisasi. Pasal 7 Kewajiban anggota luar biasa dan anggota kehormatan adalah: 1. Mendukung aktivitas dan program kerja organisasi. 2. Aktif memberikan dukungan untuk kemajuan organisasi. 3. Aktif melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan untuk kemajuan organisasi. Pasal 8 Hak anggota biasa adalah: 1. Memilih dan dipilih menjadi pengurus. 2. Mendapatkan peningkatan pengembangan profesi. 3. Mendapatkan manfaat dari kegiatan usaha organisasi. 4. Mendapat bantuan layanan hak kepegawaian yang diatur melalui peraturan organisasi.
  • 4. Pasal 9 Hak anggota luar biasa dan kehormatan adalah: 1. Memilih dan dipilih menjadi anggota dewan pembina. 2. Memberikan rujukan dan referensi kebijakan program kerja. 3. Mendapatkan manfaat dari kegiatan usaha organisasi. BAB IV HUBUNGAN TATA KERJA Pasal 10 Hubungan tata kerja organisasi meliputi: 1. Hubungan tata kerja, koordinasi dan konsultasi antar Dewan Pengurus Cabang, Daerah dan Pusat dilakukan secara berjenjang dan beretika. 2. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapat melakukan hubungan konsultasi dan koordinasi dengan Dewan Pembina masing-masing. 3. Dewan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang dapat berhubungan dengan mitra / organisasi lain diatur berdasarkan peraturan organisasi. Pasal 11 Bagan struktur organisasi tertuang dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga (ART ). BAB V KEPENGURUSAN Pasal 12 Syarat umum menjadi pengurus adalah: 1. Anggota biasa diusulkan dan dipilih oleh Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang. 2. Bersedia bekerja secara tim, mengabdi dan bertanggung jawab menjadi pengurus. 3. Memiliki Integritas dan berkompeten mengelola organisasi. 4. Mendedikasikan tenaga, waktu, pikiran untuk kemajuan organisasi.
  • 5. Pasal 13 Tugas Pengurus 1. Menjalankan program kerja yang telah ditetapkan oleh MUNAS, MUSDA dan MUSCAB. 2. Menggali potensi sumber daya yang sah untuk optimalisasi pencapaian program kerja. 3. Menyampaikan laporan secara berjenjang setiap 1 (satu) tahun sekali. 4. Menyelenggarakan MUNAS, MUSDA danMUSCAB. 5. Memperjuangkan aspirasi dan kesejahteraan anggota. 6. Membantu peningkatan profesionalisme anggota. Pasal 14 Pengurus inti (Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum) berhalangan tetap/berhenti dari jabatannya, apabila: 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri. 3. Beralih status keanggotaan dari anggota biasa menjadi anggota luar biasa/kehormatan sampai maksimal tiga bulan. 4. Keanggotaan dibatalkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6. 5. Merangkap jabatan sebagai pengurus inti (dalam jabatan yang sama) di organisasi IPeKB pada tingkatan yang berbeda maksimal 12 bulan. Pasal15 1. Pengurus yang dikemudian hari beralih status keanggotaan menjadi anggota luar biasa/ kehormatan, tetap dapat menjalankan tugasnya sampai ada keputusan hasil rapat pengurus. 2. Apabila pengurus meninggal dunia, mengundurkan diri dan atau tidak dapat melaksanakan tugas maka jabatannya diisi oleh anggota biasa yang ditetapkan melalui rapat pengurus. 3. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap karena meninggal dunia, mengundurkan diri dan atau tidak dapat melaksanakan tugas, maka jabatannya dilaksanakan sementara oleh Sekretaris Umum dan
  • 6. Bendahara Umum sampai telah ditentukan penggantinya pada Musyawarah Umum berikutnya. 4. Apabila Sekretaris Umum dan Bendahara Umum berhalangan tetap maka jabatannya dilaksanakan sementara oleh anggota/pengurus lainnya yang dipilih melalui Rapat Pengurus. 5. Apabila Ketua Umum dan Sekretaris Umum berhalangan tetap maka: a. Bila waktu yang tersisa dalam masa baktinya kurang dari enam bulan dilaksanakan oleh Bendahara Umum. b. bilawaktu yang tersisa dalam masa baktinya lebih dari enam bulan dilaksanakan Musyawarah Luar Biasa. BAB VI STRUKTUR KEPENGURUSAN Pasal 16 Struktur Pengurus meliputi Dewan Pengurus dan Dewan Pembina. 1. Dewan Pengurus meliputi, Pengurus Inti, Pengurus Teras dan Pengurus Harian. 2. Pengurus Inti adalah pengurus yang dipilih oleh Musyawarah Umum meliputi Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Umum/Sekretaris dan Bendahara Umum/Bendahara. 3. Pengurus Teras adalah yaitu Ketua I, Ketua II (wakil ketua umum), Sekretaris I, Sekretaris II (wakil sekretaris umum) dan Bendahara I, Bendahara II (wakil bendahara). 4. Pengurus Harian adalah bagian penting pengurus yang aktif melaksanakan kegiatan yang terhimpun dalam Departemen/ Pengembangan Departemen, Bidang dan Seksi serta Unit Pelaksana Teknis. 5. Kelengkapan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPeKB Indonesia meliputi: a. Departemen Organisasi dan Kepengurusan: 1) Bidang Pembinaan Pengurus dan Anggota 2) Bidang Penguatan Organisasi Profesi 3) Bidang Monitoring dan Evaluasi
  • 7. b. Departemen Kompetensi dan kesejahteraan: 1) Bidang Pengembangan Kompetensi 2) Bidang Kepegawaian dan Kesejahteraan 3) Bidang Kode Etik Profesi c. Departemen Kemitraan dan Pengabdian Masyarakat: 1) Bidang Kerjasama dan Kemitraan 2) Bidang Pengabdian Masyarakat 3) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak d. Departemen Harmonisasi pengelolaan dan Pendayagunaan 1) Bidang Pengelolaan PKB oleh Pusat 2) Bidang Pendayagunaan oleh daerah 3) Bidang advokasi dan Bantuan Hukum e. Pengembangan Departemen: 1) Kampung KB 2) Sertifikasi dan Angka Kredit PKB 3) Koperasi dan Pameran 4) Pendidikan dan Pelatihan 5) Publikasi dan Media 6. Kelengkapan Dewan Pengurus Daerah (DPD) IPeKB Indonesia dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) IPeKB Indonesia meliputi: a. Bidang Organisasi dan Kepengurusan: 1) Seksi Pembinaan Pengurus 2) Seksi Penguatan Organisasi 3) Seksi Monitoring dan Evaluasi b. Bidang Kompotensi dan kesejahteraan: 1) Seksi Pengembangan Kompotensi 2) Seksi Peningkatan Kesejahteraan 3) Seksi Peningkatan Prestasi c. Bidang Kemitraan dan Pengabdian Masyarakat: 1) Seksi Kemitraan 2) Seksi Pengabdian Masyarakat 3) Seksi Pemberdayaan Perempuan danMasyarakat
  • 8. d. Bidang Advokasi, Kependudukan dan Hukum: 1) Seksi Advokasi dan Penggerakan 2) Seksi Kependudukan 3) Seksi Bantuan Hukum e. Unit Pelaksana Teknis (UPT): 1) Unit Sertifikasi dan angka kredit PKB 2) Unit Koperasi dan Pameran 3) Unit Pendidikan dan Pelatihan 4) Unit Publikasi dan Media 7. Pengurus Teras I membina urusan internal (Departemen/Bidang 1 dan 2) dan Pengurus Teras II membina urusan eksternal (Departemen/Bidang c dan d). 8. Khusus untuk Pengembangan Departemen dan UPT pembinaan urusannya akan diatur melalui Peraturan Organisasi (PO). 9. Kelengkapan struktur Dewan Pengurus Daerah DPD) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) disesuaikan dengan kondisi daerah. 10. Struktur Organisasi DPD dan DPC dapat mengacu pada contoh terlampir. BAB VII DEWAN PENASEHAT, DEWAN PEMBINA DAN DEWAN KEHORMATAN Pasal 17 1. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina berada pada setiap tingkatan wilayah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota). 2. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina terdiri dari: a. Satu orang Ketua merangkap anggota b. Wakil Ketua merangkap anggota c. Anggota 3. Dewan Penasehat dan Dewan Pembina meliputi unsur jabatan dan unsur perorangan. 4. Unsur jabatan dan perorangan yang ditetapkan sebagai anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina adalah mereka yang memiliki dedikasi, integritas dan kepedulian yang tinggi terhadap program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB).
  • 9. 5. Jumlah dan komposisi unsur jabatan dan perorangan yang ditetapkan sebagai anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada di Pusat, Daerah dan Cabang. 6. Mekanisme pembinaan dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina akan diatur dalam Peraturan Organisasi (PO). 7. Dewan kehormatan PKB berada pada tingkatan pusat dan provinsi. 8. Dewan Kehormatan melaksanakan fungsi pembinaan, pengawasan dan penindakan. 9. Susunan, tugas dan kewenangan Dewan kehormatan PKB diatur dalam kode etik profesi. 10. Mekanisme pembinaan dari Dewan Penasehat dan Dewan Pembina akan diatur dalam Peraturan Organisasi (PO). Pasal 18 Syarat umum menjadi anggota Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan adalah: 1. Menunjukkan kepedulian dan peran serta dalam bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 2. Anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina diusulkan oleh peserta musyawarah dan ditetapkan oleh rapat pengurus. 3. Anggota Dewan kehormatan diusulkan oleh rapat pengurus, dalam komando ketua umum. 4. Anggota Dewan Kehormatan terdiri dari ketua dan wakil ketua yang otomatis dijabat oleh ketua umum dan ketua I. 5. Dewan Kehormatan dibantu oleh komisi pembinaan, pengawasan dan penindakan. 6. Anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina berhenti karena meninggal dunia, mengundurkan diri dan tidak aktif melaksanakan tugas. 7. Pergantian anggota Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan ditetapkan melalui rapat pengurus.
  • 10. Pasal 19 1. Tugas Dewan Penasehat dan Dewan Pembina adalah: a. Memberi masukan kepada pengurus dalam pengelolaan organisasi b. Memberi dukungan kepada pengurus untuk kemajuan organisasi c. Sebagai mediator terhadap pemangku kepentingan dan mitra organisasi d. Aktif berpartisipasi dalam kegiatan organisasi 2. Tugas Dewan Kehormatan PKB adalah: a. Melakukan pembinaan perilaku anggota organisasi b. Melakukan pengawasan atas perilaku anggota organisasi c. Melakukan penindakan atas pelanggaran kode etik BAB VIII MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 20 1. Musyawarah terdiri dari Musyawarah Umum dan Musyawarah Luar Biasa. 2. Musyawarah umum dilakukan pada akhir masa jabatan kepengurusan, sekaligus memilih dan menetapkan pengurus yang baru. 3. Musyawarah Umum untuk Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/ Kota selanjutnya disebut Musyawarah Nasional (Munas), Musyawarah Daerah (Musda) dan Musyawarah Cabang (Muscab). 4. Pelaksanaan Musyawarah Umum dilaksanakan oleh pengurus di setiap tingkatan. 5. Musyawarah Umum disetiap tingkatan sah dilaksanakan, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta. 6. Musyawarah Luar Biasa dilaksanakan apabila ada hal-hal yang mendesak untuk diselesaikan menyangkut kepentingan organisasi dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 utusan peserta. 7. Hak suara dalam Musyawarah Nasional adalah utusan dari unsur Pengurus Pusat, unsur Pengurus Daerah dan khusus unsur Pengurus Cabang adalah sebesar dua puluh persen dari jumlah Dewan Pengurus Cabang (DPC) dalam provinsi yang bersangkutan dan membawa surat mandat dari DPD.
  • 11. 8. Hak suara dalam musda adalah utusan dari unsur pengurus DPD dan pengurus inti DPC. 9. Hak suara dalam Muscab adalah dari unsur pengurus DPC dan seluruh anggota. Pasal 21 1. Musyawarah Kerja IPeKB Indonesia disebut MUKER dilaksanakan minimal 2 (dua) tahun sekali, guna membahas evaluasi dan perencanaan program. 2. Musyawarah Kerja untuk tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota selanjutnya disebut Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) dan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab). 3. Peserta Mukernas adalah DPP, utusan DPD, utusan DPC dan undangan. 4. Peserta Mukerda adalah DPD, utusan DPC dan undangan. 5. Peserta Mukercab adalah DPC, Anggota dan undangan. 6. Undangan musyawarah kerja adalah mitra kerja, dewan pembina, mantan pengurus, pemerintah dan pemerintah daerah. Pasal 22 Macam-macam rapat: 1. Rapat Kerja yaitu: a. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dihadiri oleh DPP dan undangan, dilaksanakan minimal 1 ( satu ) tahun sekali. b. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dihadiri DPD dan undangan, dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali. c. Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dihadiri oleh DPC dan undangan, dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali. 2. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh unsur Pimpinan Pengurus, Dewan Penasehat dan Dewan Pembina, dilaksanakan minimal 6 (enam) bulan sekali. 3. Rapat Pimpinan adalah rapat yang dihadiri oleh unsur Ketua, Sekretaris dan Bendahara di Pusat, Daerah dan Cabang, dilaksanakan minimal 3 (tiga) bulan sekali. 4. Rapat Konsultasi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Cabang/ Daerah yang dihadiri oleh pengurus setingkat di atasnya.
  • 12. BAB IX PRODUK HUKUM Pasal 23 Produk Hukum Organisasi meliputi: 1. Peraturan Organisasi (PO) merupakan pedoman dasar yang mengatur urusan organisasi dalam bidang-bidang tertentu sebagai acuan dalam menjalankan roda organisasi. 2. Surat Keputusan Pengurus merupakan dasar yang mengikat untuk melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan hak pengurus dalam menjalankan organisasi. 3. Surat Edaran Pengurus merupakan pemberitahuan dari pengurus yang mendasari anggota berpartisipasi aktif dalam memajukan organisasi. 4. Surat Perintah Tugas merupakan penugasan dari pimpinan organisasi kepada pengurus / anggota untuk melaksanakan tugas organisasi. 5. Surat Peringatan merupakan teguran/ peringatan yang ditujukan kepada seseorang/ lembaga/ anggota untuk diketahui bahwa yang bersangkutan telah melakukan tindakan/ sikap yang merugikan kepentingan organisasi. 6. Surat Pemberhentian dan atau Pembatalan Anggota merupakan tindakan pengurus setelah surat peringatan tidak mendapat respon yang cukup. Pasal 24 Penetapan Surat Keputusan Pengurus: 1. Susunan Dewan Pengurus Pusat ditetapkan dan disahkan oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum. 2. Dewan Pengurus Pusat dilantik dan dikukuhkan oleh Kepala BKKBN atau pejabat dari kementerian/ kelembagaan negara. 3. Susunan Dewan Pengurus Daerah ditetapkan dan disahkan dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat. 4. Dewan Pengurus Daerah dilantik oleh Dewan Pengurus Pusat dan dikukuhkan oleh Pejabat Daerah di tingkat Provinsi. 5. Susunan Dewan Pengurus Cabang ditetapkan dan disahkan dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Daerah.
  • 13. 6. Dewan Pengurus Cabang dilantik oleh Dewan Pengurus Daerah dan dikukuhkan oleh Pejabat Daerah di tingkat Kabupaten/Kota. 7. Apabila Dewan Pengurus Cabang sudah terbentuk, sementara Dewan Pengurus Daerah belum terbentuk atau tak dapat menjalankan tugas maka susunan pengurus ditetapkan dan disahkan dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat. Pasal 25 Sistem administrasi organisasi ditetapkan melalui rapat kerja pengurus. BAB X TATA TERTIB PEMILIHAN Pasal 26 1. Pemilihan Pengurus Inti (Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum) dilakukan melalui penetapan bakal calon dan pemilihan calon tetap. 2. Penetapan bakal calon Pengurus Inti dilakukan dengan cara setiap utusan daerah/cabang mengajukan paling banyak 3 (tiga) nama bakal calon Ketua Umum, 3 (tiga) nama bakal calon Sekretaris Umum dan 3 (tiga) nama bakal calon Bendahara Umum. 3. Bakal calon Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum yang mendapat suara tertinggi 1 sampai 3 ditetapkan sebagai calon tetap. 4. Calon tetap Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum dipilih oleh setiap peserta sidang dan memiliki 1 (satu) hak suara (one man one vote), dan setiap peninjau hanya memiliki hak bicara. 5. Calon Ketua Umum, calon Sekretaris Umum dan calon Bendahara Umum yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih, Sekretaris Umum terpilih, dan Bendahara Umum terpilih.
  • 14. Pasal 27 1. Penyusunan kepengurusan dilakukan oleh Ketua Umum terpilih, Sekretaris Umum terpilih dan Bendahara Umum terpilih bersama Tim Formatur. 2. Tim Formatur terdiri dari Pengurus Inti terpilih dan beberapa Utusan Daerah. 3. Jumlah anggota formatur dari utusan daerah/ utusan cabang dan cara pemilihannya ditetapkan oleh Majelis Sidang. 4. Tugas Tim Formatur adalah: a. Membentuk kelengkapan susunan pengurus b. Mengusulkan anggota Dewan Penasehat dan Dewan Pembina c. Menindaklanjuti agar kepengurusan mendapat surat keputusan, pelantikan dan pengukuhan sebagaimana diatur dalam pasal 25 d. Kepengurusan memperhatikan kemampuan kompetensi manajemen berorganisasi dan keterwakilan daerah geografis BAB XI PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 28 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional (MUNAS) atau Musyawarah Luar Biasa (MUNASLUB). 2. Musyawarah Nasional sah apabila dihadiri oleh 2/3 Pengurus Pusat, dan 2/3 utusan Pengurus Daerah. 3. Keputusan musyawarah dianggap sah apabila disetujui oleh 1/2+1 anggota yang hadir.