SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
MAKALAH
PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH, MADRASAH, PONPES
DAN PERGURUAN TINGGI
“Taksonomi Bloom: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik serta
Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran PAI”
Oleh:
Imam Susanto
NPM. 1403691
PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
STAIN JURAI SIWO METRO
1436 H / 2015 M
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran PAI di Sekolah, Madrasah, Ponpes dan Perguruan Tinggi.
Penulis menyadari dalam membuat makalah ini banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu saran dan kritik sangat penulis harapkan
guna memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Metro, 2015
Penulis
Imam Susanto
NPM. 1403691
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian Taksonomi....................................................................... 3
B. Taksonomi Tujuan Pendidikan .......................................................... 3
C. Domain/ranah Tujuan Pendidikan Taksonomi Bloom........................ 4
D. Aplikasi Taksonomi Bloom Dalam Proses Pembelajaran PAI............ 8
BAB III KESIMPULAN............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif
dan efisien. Pendidikan lebih dari pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu
proses transfer ilmu, sedangkan pendidikan merupakan transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan
pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap
pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu
dan keahlian. Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan tersebut telah menyiratkan
adanya keinginan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik termasuk
pengembangan ranah afektif yang berwujud keimanan, ketaqwaan, dan akhlak
mulia.
Dibandingkan dengan pengembangan kemampuan dalam ranah kognitif
dan psikomotor, upaya pengembangan unsur-unsur ranah afektif masih
tertinggal jauh. Jika dijumpai unsur afektif, hal itu baru pada tataran teori dan
konsep saja, belum sampai pada tataran aplikasi atau praktek.
Adapun alasan tersebut telah dijelaskan dalam buku Bloom (1971) tentang
alasan-alasan pengabaian penilaian aspek afektif yang dikemukakan para
pendidik yaitu pertama, takut akan munculnya indoktrinasi dan kedua,
munculnya kekhawatiran akan terjadinya kegagalan dalam menilai aspek
afektif.1
Mengingat akan tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri dan khususnya
tujuan pendidikan secara umum, dalam makalah ini akan membahas tentang
Taksonomi Bloom.
1
Khuriyah. Judul Jurnal Penelitian dan Evaluas, nomor 6, tahun V. 2003
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan
nomos. Tassein yang berarti untuk mengelompokan dan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi dapat pula di artikan secara istilah yaitu, sebagai
pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu.
Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum atau masih luas
dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik atau lebih
teperinci.2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian taksonomi?
2. Apakah yang dimaksud taksonomi tujuan pendidikan?
3. Jelaskan mengenai ketiga domain (ranah) tujuan pendidikan dalam
taksonomi Bloom?
4. Bagaimana aplikasi taksonomi Bloom dalam proses pembelajaran PAI?
2
Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta.
2009). h.165
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu Tassein yang berarti
untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat
diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang
mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan
kejadian sampai pada kemampuan berfikir dapat di klasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.3
Jadi taksonomi dapat dikatakan sebagai acuan ataupun aturan dari
pengelompokkan hasil belajar dan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
B. Taksonomi Tujuan Pendidikan
Proses pembelajaan di kelas merupakan inti dari kegiatan pendidikan di
sekolah sebelum pelaksanaan pembelajaran guru perlu merumuskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran tersebut perlu lebih
awal diinformasikan kepada siswa. Apabila dalam pengajaran tidak
disebutkan tujuannya, siswa tidak tahu mana pelajaran yang penting manapun
yang tidak. Taksonomi tujuan pendidikan merupaka suatu kategori tujuan
pendidikan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskn tujuan
kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri domain –
domain kognitif, afektif dan psikomotor. Berbicara tentang taksonomi,
perilaku siswa sebagai tujuan belajar. Saat ini para ahli pada umumnya
sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai
tujuan pembelajaran yang dikenal dengan dengan taksonomi Bloom (Bloom’s
Taxsonomy). Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 ranah, yaitu:4
a) Ranah kognitif; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
intelektual atau berfikir/nalar, di dalamnya mencakup: pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan
penilaian (evaluation);
3
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Cet.VIII, Bandung: Alfabeta, 2010,
h. 2-3
4
Ibid, h. 166
b) Ranah afektif; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap
moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan
(receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing),
pengorganisasian (organization), dan karakterisasi
(characterization); dan
c) Ranah psikomotor; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot
(neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri dari :
kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan ( habitual ),
menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination).
Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru
untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.
C. Domain/Ranah Tujuan Pendidikan Taksonomi Bloom
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa tujuan pendidikan baik umum
maupun pendidikan agama Islam selalu mengacu pada hasil belajar.
Sedangkan hasil belajar itu sendiri meliputi 3 aspek seperti yang telah
dikemukakan Benjamin S. Bloom bahwa: “Taksonomi (pengelompokkan)
tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga ranah yang
melekat pada diri peserta didik, yaitu ranah proses berpikir (cognitive
domain), ranah nilai dan sikap (affective domain) dan ranah keterampilan
(psychomotor domain)”.5
Jadi, hasil belajar merupakan pencapaian bentuk
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotoris yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi, perubahan perilaku yang terjadi dalam otak berupa
kemampuan tertentu oleh otak untuk menyelesaikan masalah, juga
kesadaran akan pengetahuan dan peningkatan kemampuan dan
keterampilan intelektual. Bloom membagi dan menyusun secara hirarkhis
menjadi enam tingkat: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3),
analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Hasil belajar afektif adalah
perubahan pada minat, sikap dan nilai-nilai, serta peningkatan apresiasi
dan penyesuaian diri di lingkungan. Sedangkan hasil belajar psikomotor
adalah manipulasi gerakan atau keterampilan motorik, dalam penelitian ini
lebih berpusat kepada gerakan-gerakan yang bernilai Islami.6
5
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 1996, h. 49
6
Ayi Teiri Nurtiani. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013
1. Domain Kognitif Menurut Benjamin S. Bloom
Harus diakui bahwa buah pemikiran tokoh Benjamin S. Bloom
tentang domain kognitif pengetahuan/berpikir, yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi.
Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan pengetahuan dan
teknologi, konsep tingkatan berpikir tersebut di atas mengalami
perubahan. Lorin Anderson adalah seorang murid Bloom merevisi
taksonomi Bloom tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada
tahun 2001 dalam buku yang berjudul Taxonomy for Learning, Teaching
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari
kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan
secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah
kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi
analisis saja. Tidak berubahnya jumlah dari enam kategori pada konsep
terdahulu jumlahnya digambarkan versi lama dan versi baru taksonomi
Bloom setelah dilakukan revisi oleh Lorin Anderson dkk.7
a. Remembering (mengingat)
Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik untuk
mengingat-ingat kembali (recall) apa yang disampaikan oleh
gurunya. Peserta didik bisa menyampaikan informasi/pengetahuan
sederhana secara verbal atau tulisan. Misalnya, tentang tanggal
lahir suatu tokoh, nama-nama ilmuwan, nama-nama presiden, nama
tempat, menghafal puisi, dll.
b. Understanding (memahami)
Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik untuk
memahami, menjabarkan, atau menegaskan informasi yang masuk
seperti menafsirkan dengan bahasa sendiri memberi contoh,
menjelaskan idea atau konsep, membuat summary dan melakukan
intepretasi sederhana terhadap data/informasi. Misalnya, peserta
didik diminta untuk menafsirkan informasi yang diberikan,
menerjemahkan informasi dari satu media ke yang lain, atau secara
7
Yuli Kwartolo. Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012
sederhana memberikan penjelasan sesuatu dengan kata-kata mereka
sendiri.
c. Applying (menerapkan)
Aplikasi memerlukan informasi yang dipelajari untuk digunakan
dalam mencapai solusi atau menyelesaikan tugas. Contoh, peserta
didik menerapkan aturan tata bahasa ketika menulis makalah, atau
mereka menerapkan teorema geometris ketika memecahkan
masalah geometri. Untuk dikategorikan sebagai kegiatan
mengaplikasikan, masalah harus unik. Dalam level ini, peserta
didik dapat melakukan aktivitas belajar dengan melaksanakan,
menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktikan, memilih,
menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi, dsb.
d. Analysis (menganalisis)
Level ini merujuk pada kemampuan anak didik dalam
menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang,
mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline,
mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, mengintegrasikan,
mengelompokkan, menjelaskan cara kerja sesuatu, menganalisis
hubungan antara bagian-bagian, mengenali motif atau struktur
organisasi, dsb.
e. Evaluating (mengevaluasi)
Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memberikan
justifikasi terhadap sesuatu yang dievaluasi. Ini berarti, peserta
didik dengan sendirinya memiliki berbagai bahan pertimbangan
yang diperlukan untuk memberi nilai. Contoh, peserta didik bisa
diminta menentukan sumber energi terbaik bagi Indonesia. Intinya,
peserta didik diminta memutuskan yang terbaik maupun terburuk;
mengidentifikasi paling tidak atau paling penting yang
membutuhkan pemikiran dan penalaran tingkat tinggi.
f. Creating (berkreasi)
Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memadukan
berbagai macam informasi dan mengembangkannya sehingga
terjadi sesuatu bentuk yang baru. Selain itu juga ditunjukkan
dengan kemampuan dalam merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah, dsb.
2. Domain Afektif Menurut Benjamin S. Bloom
Ranah afektif adalah ranah pembahasan dan penilaian yang
berhubungan dengan emosi. Penilaian aspek afektif dimaksudkan untuk
mengevaluasi peserta didik dari segi afeksi dalam proses pembelajaran.
Aspek afektif memuat kehendak (konasi) dan dorongan (motivasi) yang
menjadi unsur pembentukan sikap hidup.8
8
Heribertus Joko Warnoto. Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan Pelaksanaannya.
Ranah afektif meliputi 5 (lima) aspek, yaitu :
a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu, tentang
kesediaan memperhatikan hal tersebut, misalnya kemampuan
mengakui adanya perbedaanperbedan.
b. Pemberian tanggapan, yang mencakup kerelaan, kesediaan
memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan, misalnya
mematuhi aturan dan berpartisipasi dalam suatu kagiatan.
c. Pemberian nilai, yang mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap, misalnya menerima
pendapat orang lain.
d. Pengorganisasian, yang mencakup kemampuan bentuk suatu sistem
nilai sebagai pedoman dan sebagi pegangan hidup, misalnya
menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman
bertindak secara bertanggung jawab.
e. Karakterisasi dengan suatu nilai, yang mencakup kemampuan
menghayati nilai dan membentuk menjadi pola nilai kehidupan
pribadi, misalnya kemampuan mempertimbangkan menunjukkan
tindakan yang disiplin.9
3. Domain Psikomotor Menurut Benjamin S. Bloom
Ranah psikomotor meliputi 6 (enam) aspek, yaitu:
a. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milah hal-hal secara
khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut, misalnya
pemilihan warna, angka atau huruf.
b. Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam
keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
Kemampuan ini mencakup kemampuan jasmania dan kemampuan
rohania, misalnya posisi star lomba lari.
c. Respon terpimpin, yang mencakup kemampuan melaksanakan
gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan, misalnya meniru
gerak tari, membuat lingkaran diatas pola.
d. Respon nyata yang kompleks, yang mencakup kemampuan
melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap,
secara lancar, efisien dan tepat, misalnya bongkar pasang peralatan
secara tepat.
e. Penguasaan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan
dan penyesuaian pola gerak-gerik dan persyaratan khusus yang
berlaku, misalnya keterampilan bertanding.
Yogyakarta: Kanisius, 2009, h.74
9
Sutarjo Paputungan. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, nomor 1, 2014
f. Penciptaan, yang mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-
gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri, misalnya kemampuan
membuat tari kreasi baru.10
D. Aplikasi Taksonomi Bloom dalam Proses Pembelajaran PAI
DaIam prakteknya proses pembelajaran perlu mempertimbangkan
penggunaan metode dan pendekatan mengajar, seperti informasi/ekspositry,
inquiry/discovery, interaksi sosial, dan tingkah laku serta penggunaan prinsip
mengajar, seperti motivasi, kooperasi, kompetisi, korelasi, integrasi, aplikasi,
transformasi, dan individualitas.11
Contoh Metode dan Penerapannya12
No Metode Digunakan jika
1 Ceramah Menyampaikan fakta atau konsep
2 Tanya jawab Membuka dialog, menin)au ulang
3 Diskusi Mencari alternatif, membandingkan,
merumuskan
4 Latihan/Tugas Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan
mental dan motorik
5 Demostrasi dan
Aksperimen
Mengalami, mencoba sesuatu, mengamati
proses
6 Karyawisata Memperluas cakrawak
7 Kelompok Memupuk kerjasama
Contoh dalam Pendidikan Agama Islam
No Metode Digunakan jika
1 Ceramah Menyampaikan konsep tentang kafir,
mu'min, musyrik, sabar dan lain-lairt.
2 Tanya jawab Dialog tentang hal-hal yang
membatalkan puasa
3 Diskusi Merumuskan tentang pribadi muslim
kaffah
4 Latihan/Tugas Menghitung jumlah zakat
5 Demostrasi dan
Aksperimen
Wudlu', shalat, membersihkan najis
6 Karyawisata Menginventarisir nama-makhluk Allah
Di alam semesta
7 Kelompok Memupuk ukhuwwah antar teman
10
Ibid.
11
Nana Sudjana, Dasar-dasarProseses BelajarMengajarar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2000, h. 152
12
Hindatulatifah. Jurnal Pendidikan Agama lslam Vol. V, No. 1, 2008
BAB III
KESIMPULAN
Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau
prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat,
dan kejadian sampai pada kemampuan berfikir dapat di klasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi. Menurut Bloom perilaku individu dapat
diklasifikasikan ke dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor.
Metode dan Penerapan Taksonomi Bloom pada pembelajaran PAI adalah
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan/tugas,
demonstrasi dan eksperimen, karyawisata, dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada,
1996.
Ayi Teiri Nurtiani. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013.
Heribertus Joko Warnoto. Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan
Pelaksanaannya. Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Hindatulatifah. Jurnal Pendidikan Agama lslam Vol. V, No. 1,2008
Khuriyah. Jurnal Penelitian dan Evaluasi,nomor 6, tahun V. 2003.
Nana Sudjana, Dasar-dasarProseses BelajarMengajarar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2000.
Sutarjo Paputungan. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, nomor 1,
2014.
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Cet.VIII, Bandung: Alfabeta,
2010.
Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta, 2009.
Yuli Kwartolo. Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012.

More Related Content

What's hot

Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antaraKekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Ahmad Alli
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
purdiyanto -
 
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
Dimas Abu Fatih
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
Annisa Medan
 
Taksonomi Bloom
Taksonomi BloomTaksonomi Bloom
Taksonomi Bloom
Anna S
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
sadirun
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
sujiadisss
 

What's hot (20)

Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
taksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloomtaksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloom
 
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antaraKekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
 
KIR SMA
KIR SMAKIR SMA
KIR SMA
 
Asesmen Kompetensi Minimum_2
Asesmen Kompetensi Minimum_2Asesmen Kompetensi Minimum_2
Asesmen Kompetensi Minimum_2
 
3 taksonomi bloom
3 taksonomi bloom3 taksonomi bloom
3 taksonomi bloom
 
Report kaedah mengajar (dr khalid)
Report kaedah mengajar (dr khalid)Report kaedah mengajar (dr khalid)
Report kaedah mengajar (dr khalid)
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
 
taksonomi dan domain
taksonomi dan domaintaksonomi dan domain
taksonomi dan domain
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
 
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
 
Matriks pemeringkatan soalan
Matriks pemeringkatan soalanMatriks pemeringkatan soalan
Matriks pemeringkatan soalan
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
 
Taksonomi Bloom
Taksonomi BloomTaksonomi Bloom
Taksonomi Bloom
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 3)
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
Taksonom
TaksonomTaksonom
Taksonom
 
ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
ARAS PENILAIAN (TAKSONOMI BLOOM)
 
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlTksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
 

Similar to Imam Susanto (Taksonomi Bloom)

Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulumTaksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
ayusetia440
 
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 201406) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
Nor Afida Ghazani
 
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 201406) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
Nor Afida Ghazani
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
desakalit
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
nurasiyahnabil
 

Similar to Imam Susanto (Taksonomi Bloom) (20)

MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docxMAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
 
Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulumTaksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
Taksonomi pendidikan dan analisis kurikulum
 
Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif
 
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptxTaksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 201406) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
 
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 201406) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
06) penulisan modul kbat dan teknik penyoalan t6 2014
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Tugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajarTugas strategi belajar mengajar
Tugas strategi belajar mengajar
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdfMerancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Imam Susanto (Taksonomi Bloom)

  • 1. MAKALAH PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH, MADRASAH, PONPES DAN PERGURUAN TINGGI “Taksonomi Bloom: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik serta Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran PAI” Oleh: Imam Susanto NPM. 1403691 PROGRAM PASCASARJANA (PPs) STAIN JURAI SIWO METRO 1436 H / 2015 M
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PAI di Sekolah, Madrasah, Ponpes dan Perguruan Tinggi. Penulis menyadari dalam membuat makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna memperbaiki dalam penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Metro, 2015 Penulis Imam Susanto NPM. 1403691
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3 A. Pengertian Taksonomi....................................................................... 3 B. Taksonomi Tujuan Pendidikan .......................................................... 3 C. Domain/ranah Tujuan Pendidikan Taksonomi Bloom........................ 4 D. Aplikasi Taksonomi Bloom Dalam Proses Pembelajaran PAI............ 8 BAB III KESIMPULAN............................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 10
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu, sedangkan pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian. Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan tersebut telah menyiratkan adanya keinginan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik termasuk pengembangan ranah afektif yang berwujud keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Dibandingkan dengan pengembangan kemampuan dalam ranah kognitif dan psikomotor, upaya pengembangan unsur-unsur ranah afektif masih tertinggal jauh. Jika dijumpai unsur afektif, hal itu baru pada tataran teori dan konsep saja, belum sampai pada tataran aplikasi atau praktek. Adapun alasan tersebut telah dijelaskan dalam buku Bloom (1971) tentang alasan-alasan pengabaian penilaian aspek afektif yang dikemukakan para pendidik yaitu pertama, takut akan munculnya indoktrinasi dan kedua, munculnya kekhawatiran akan terjadinya kegagalan dalam menilai aspek afektif.1 Mengingat akan tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri dan khususnya tujuan pendidikan secara umum, dalam makalah ini akan membahas tentang Taksonomi Bloom. 1 Khuriyah. Judul Jurnal Penelitian dan Evaluas, nomor 6, tahun V. 2003
  • 5. Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu tassein dan nomos. Tassein yang berarti untuk mengelompokan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat pula di artikan secara istilah yaitu, sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum atau masih luas dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik atau lebih teperinci.2 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa pengertian taksonomi? 2. Apakah yang dimaksud taksonomi tujuan pendidikan? 3. Jelaskan mengenai ketiga domain (ranah) tujuan pendidikan dalam taksonomi Bloom? 4. Bagaimana aplikasi taksonomi Bloom dalam proses pembelajaran PAI? 2 Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 2009). h.165
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Taksonomi Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu Tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian sampai pada kemampuan berfikir dapat di klasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.3 Jadi taksonomi dapat dikatakan sebagai acuan ataupun aturan dari pengelompokkan hasil belajar dan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. B. Taksonomi Tujuan Pendidikan Proses pembelajaan di kelas merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah sebelum pelaksanaan pembelajaran guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran tersebut perlu lebih awal diinformasikan kepada siswa. Apabila dalam pengajaran tidak disebutkan tujuannya, siswa tidak tahu mana pelajaran yang penting manapun yang tidak. Taksonomi tujuan pendidikan merupaka suatu kategori tujuan pendidikan yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskn tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri domain – domain kognitif, afektif dan psikomotor. Berbicara tentang taksonomi, perilaku siswa sebagai tujuan belajar. Saat ini para ahli pada umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai tujuan pembelajaran yang dikenal dengan dengan taksonomi Bloom (Bloom’s Taxsonomy). Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke dalam 3 ranah, yaitu:4 a) Ranah kognitif; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di dalamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan penilaian (evaluation); 3 Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Cet.VIII, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 2-3 4 Ibid, h. 166
  • 7. b) Ranah afektif; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan c) Ranah psikomotor; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri dari : kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan ( habitual ), menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya. C. Domain/Ranah Tujuan Pendidikan Taksonomi Bloom Seperti yang telah diketahui bersama bahwa tujuan pendidikan baik umum maupun pendidikan agama Islam selalu mengacu pada hasil belajar. Sedangkan hasil belajar itu sendiri meliputi 3 aspek seperti yang telah dikemukakan Benjamin S. Bloom bahwa: “Taksonomi (pengelompokkan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga ranah yang melekat pada diri peserta didik, yaitu ranah proses berpikir (cognitive domain), ranah nilai dan sikap (affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotor domain)”.5 Jadi, hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotoris yang dilakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi, perubahan perilaku yang terjadi dalam otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk menyelesaikan masalah, juga kesadaran akan pengetahuan dan peningkatan kemampuan dan keterampilan intelektual. Bloom membagi dan menyusun secara hirarkhis menjadi enam tingkat: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Hasil belajar afektif adalah perubahan pada minat, sikap dan nilai-nilai, serta peningkatan apresiasi dan penyesuaian diri di lingkungan. Sedangkan hasil belajar psikomotor adalah manipulasi gerakan atau keterampilan motorik, dalam penelitian ini lebih berpusat kepada gerakan-gerakan yang bernilai Islami.6 5 Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 1996, h. 49 6 Ayi Teiri Nurtiani. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013
  • 8. 1. Domain Kognitif Menurut Benjamin S. Bloom Harus diakui bahwa buah pemikiran tokoh Benjamin S. Bloom tentang domain kognitif pengetahuan/berpikir, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi. Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan pengetahuan dan teknologi, konsep tingkatan berpikir tersebut di atas mengalami perubahan. Lorin Anderson adalah seorang murid Bloom merevisi taksonomi Bloom tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 dalam buku yang berjudul Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Tidak berubahnya jumlah dari enam kategori pada konsep terdahulu jumlahnya digambarkan versi lama dan versi baru taksonomi Bloom setelah dilakukan revisi oleh Lorin Anderson dkk.7 a. Remembering (mengingat) Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik untuk mengingat-ingat kembali (recall) apa yang disampaikan oleh gurunya. Peserta didik bisa menyampaikan informasi/pengetahuan sederhana secara verbal atau tulisan. Misalnya, tentang tanggal lahir suatu tokoh, nama-nama ilmuwan, nama-nama presiden, nama tempat, menghafal puisi, dll. b. Understanding (memahami) Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik untuk memahami, menjabarkan, atau menegaskan informasi yang masuk seperti menafsirkan dengan bahasa sendiri memberi contoh, menjelaskan idea atau konsep, membuat summary dan melakukan intepretasi sederhana terhadap data/informasi. Misalnya, peserta didik diminta untuk menafsirkan informasi yang diberikan, menerjemahkan informasi dari satu media ke yang lain, atau secara 7 Yuli Kwartolo. Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012
  • 9. sederhana memberikan penjelasan sesuatu dengan kata-kata mereka sendiri. c. Applying (menerapkan) Aplikasi memerlukan informasi yang dipelajari untuk digunakan dalam mencapai solusi atau menyelesaikan tugas. Contoh, peserta didik menerapkan aturan tata bahasa ketika menulis makalah, atau mereka menerapkan teorema geometris ketika memecahkan masalah geometri. Untuk dikategorikan sebagai kegiatan mengaplikasikan, masalah harus unik. Dalam level ini, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar dengan melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktikan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi, dsb. d. Analysis (menganalisis) Level ini merujuk pada kemampuan anak didik dalam menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, mengintegrasikan, mengelompokkan, menjelaskan cara kerja sesuatu, menganalisis hubungan antara bagian-bagian, mengenali motif atau struktur organisasi, dsb. e. Evaluating (mengevaluasi) Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memberikan justifikasi terhadap sesuatu yang dievaluasi. Ini berarti, peserta didik dengan sendirinya memiliki berbagai bahan pertimbangan yang diperlukan untuk memberi nilai. Contoh, peserta didik bisa diminta menentukan sumber energi terbaik bagi Indonesia. Intinya, peserta didik diminta memutuskan yang terbaik maupun terburuk; mengidentifikasi paling tidak atau paling penting yang membutuhkan pemikiran dan penalaran tingkat tinggi. f. Creating (berkreasi) Level ini merujuk pada kemampuan peserta didik memadukan berbagai macam informasi dan mengembangkannya sehingga terjadi sesuatu bentuk yang baru. Selain itu juga ditunjukkan dengan kemampuan dalam merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah, dsb. 2. Domain Afektif Menurut Benjamin S. Bloom Ranah afektif adalah ranah pembahasan dan penilaian yang berhubungan dengan emosi. Penilaian aspek afektif dimaksudkan untuk mengevaluasi peserta didik dari segi afeksi dalam proses pembelajaran. Aspek afektif memuat kehendak (konasi) dan dorongan (motivasi) yang menjadi unsur pembentukan sikap hidup.8 8 Heribertus Joko Warnoto. Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan Pelaksanaannya.
  • 10. Ranah afektif meliputi 5 (lima) aspek, yaitu : a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu, tentang kesediaan memperhatikan hal tersebut, misalnya kemampuan mengakui adanya perbedaanperbedan. b. Pemberian tanggapan, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan, misalnya mematuhi aturan dan berpartisipasi dalam suatu kagiatan. c. Pemberian nilai, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap, misalnya menerima pendapat orang lain. d. Pengorganisasian, yang mencakup kemampuan bentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan sebagi pegangan hidup, misalnya menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung jawab. e. Karakterisasi dengan suatu nilai, yang mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuk menjadi pola nilai kehidupan pribadi, misalnya kemampuan mempertimbangkan menunjukkan tindakan yang disiplin.9 3. Domain Psikomotor Menurut Benjamin S. Bloom Ranah psikomotor meliputi 6 (enam) aspek, yaitu: a. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milah hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut, misalnya pemilihan warna, angka atau huruf. b. Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup kemampuan jasmania dan kemampuan rohania, misalnya posisi star lomba lari. c. Respon terpimpin, yang mencakup kemampuan melaksanakan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan, misalnya meniru gerak tari, membuat lingkaran diatas pola. d. Respon nyata yang kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien dan tepat, misalnya bongkar pasang peralatan secara tepat. e. Penguasaan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dan persyaratan khusus yang berlaku, misalnya keterampilan bertanding. Yogyakarta: Kanisius, 2009, h.74 9 Sutarjo Paputungan. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, nomor 1, 2014
  • 11. f. Penciptaan, yang mencakup kemampuan melahirkan pola gerak- gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri, misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru.10 D. Aplikasi Taksonomi Bloom dalam Proses Pembelajaran PAI DaIam prakteknya proses pembelajaran perlu mempertimbangkan penggunaan metode dan pendekatan mengajar, seperti informasi/ekspositry, inquiry/discovery, interaksi sosial, dan tingkah laku serta penggunaan prinsip mengajar, seperti motivasi, kooperasi, kompetisi, korelasi, integrasi, aplikasi, transformasi, dan individualitas.11 Contoh Metode dan Penerapannya12 No Metode Digunakan jika 1 Ceramah Menyampaikan fakta atau konsep 2 Tanya jawab Membuka dialog, menin)au ulang 3 Diskusi Mencari alternatif, membandingkan, merumuskan 4 Latihan/Tugas Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan mental dan motorik 5 Demostrasi dan Aksperimen Mengalami, mencoba sesuatu, mengamati proses 6 Karyawisata Memperluas cakrawak 7 Kelompok Memupuk kerjasama Contoh dalam Pendidikan Agama Islam No Metode Digunakan jika 1 Ceramah Menyampaikan konsep tentang kafir, mu'min, musyrik, sabar dan lain-lairt. 2 Tanya jawab Dialog tentang hal-hal yang membatalkan puasa 3 Diskusi Merumuskan tentang pribadi muslim kaffah 4 Latihan/Tugas Menghitung jumlah zakat 5 Demostrasi dan Aksperimen Wudlu', shalat, membersihkan najis 6 Karyawisata Menginventarisir nama-makhluk Allah Di alam semesta 7 Kelompok Memupuk ukhuwwah antar teman 10 Ibid. 11 Nana Sudjana, Dasar-dasarProseses BelajarMengajarar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000, h. 152 12 Hindatulatifah. Jurnal Pendidikan Agama lslam Vol. V, No. 1, 2008
  • 12. BAB III KESIMPULAN Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian sampai pada kemampuan berfikir dapat di klasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi. Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Metode dan Penerapan Taksonomi Bloom pada pembelajaran PAI adalah dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan/tugas, demonstrasi dan eksperimen, karyawisata, dan kelompok.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 1996. Ayi Teiri Nurtiani. Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013. Heribertus Joko Warnoto. Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan Pelaksanaannya. Yogyakarta: Kanisius, 2009. Hindatulatifah. Jurnal Pendidikan Agama lslam Vol. V, No. 1,2008 Khuriyah. Jurnal Penelitian dan Evaluasi,nomor 6, tahun V. 2003. Nana Sudjana, Dasar-dasarProseses BelajarMengajarar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000. Sutarjo Paputungan. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Volume 2, nomor 1, 2014. Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Cet.VIII, Bandung: Alfabeta, 2010. Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Yuli Kwartolo. Jurnal Pendidikan Penabur - No.18/Tahun ke-11/Juni 2012.