SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasokan minyak nilam dunia hampir sekitar 90 % (+ 1.500 ton) adalah berasal dari
Indonesia terutama dari daerah Propinsi Aceh. Namun dengan memburuknya situasi keamanan di
Propinsi Aceh pada akhir-akhir ini, pasokan minyak nilam Indonesia juga ikut berkurang. Situasi
ini membuka peluang bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan usaha
komoditas ini. Minyak nilam mempunyai prospek usaha yang cerah mengingat komoditas ini di
Amerika dan Eropa bisa mencapai harga USD 50/Kg yang terutama dimanfaatkan sebagai bahan
baku industri pembuatan minyak wangi (sebagai pengikat bau atau fixative parfum) dan
kosmetik. Namun minyak nilam juga bisa dimanfaatkan untuk bahan anti-septik, antijamur, anti-
jerawat, obat eksim dan kulit pecah-pecah, serta berbagai jenis kegunaan lainnya sesuai
kebiasaan masyarakat di negara pemakai(Dedania, 2009).
Tanaman nilam atau disebut dengan Pogostemon cablin Benth, merupakan salah satu
tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total
ekspor minyak atsiri Indonesia. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan
nilai US $ 22,5 juta. Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam
industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida. Dengan berkembangnya pengobatan
dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain
penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif
(mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya.
Penggunaan varietas nilam yang tepat, disertai teknik budidaya yang baik, panen dan pengolahan
bahan yang sesuai akan menghasilkan produksi minyak tinggi (Binaukum, 2011).
2
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi penghasil nilam di Pulau Sulawesi,
khususnya di Kabupaten Kolaka. Kabupaten Kolaka adalah Kabupaten penghasil buah cacao Di
Sulawesi Tenggara. Namun, seiring seiring berjalannya waktu Kabupaten Kolaka juga
merupakan Kabupaten penghasil nilam (Anonim, 2008).
Petani yang berdomisili di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, awalanya mereka
membudidayakan tanaman cacao, namun sekarang mulai menanam tanaman nilam karena arahan
dari penyuluh pertanian lapangan serta tanaman ini tidak mudah diserang hama dan penyakit
tanaman seperti halnya pada tanaman lainnya. Selain itu, masa panen dari tanaman ini lebih
cepat. Jika tanaman nilam dibandingkan dengan tanaman cacao, maka tanaman nilam lebih
mudah di rawat. Selanjutnya menurut masyarakat Kelurahan Tosiba, tanaman nilam memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan pemasaran dari hasil tanaman ini dapat di jangkau karena
industry tanaman nilam sudah ada di Kabupaten Kolaka, serta tanaman nilam dapat
meningkatkan perekonomian Kabupaten Kolaka (Hasil Wawancara).
Petani sebagai pengelola usahatani tentunya mempunyai motivasi untuk menjalankan serta
mengembangkan usahataninya. Petani memilih membudidayakan tanaman nilam, tentu juga
karena mempunyai kesempatan. Kesempatan yang dimiliki petani untuk mengembangkan
budidaya tanaman nilam juga menjadi faktor pendukung dalam melakukan usahatani.
Pengembangan tanaman nilam tersebut terkait dengan teknik budidaya, pengelolaan, dan
perbaikan mutu tanaman sehingga petani nilam mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi
dan mampu melakukan pengolahan hasil. Dengan demikian, adanya motivasi yang tinggi dari
para petani dalam mengelola dan mengembangkan budidaya tanaman nilam di Kelurahan Tosiba
Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka diharapkan ada upaya-upaya yang dilakukan oleh
masyarakat tani maupun pemerintah setempat agar petani memperoleh pendapatan yang optimal
3
dari budidaya tanaman nilam yang pada akhirnya diharapkan petani menjadi lebih sejahtera.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Motivasi
Petani dalam Membudidayakan Tanaman Nilam Di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu
Kabupaten Kolaka.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang memotivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan
Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka?
2. Adakah hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di Kelurahan
Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka?
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba,
Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka.
2. Mengetahui hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di
Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi petani untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
4
2. Sebagai bahan informasi bagi Pemerintah dalam hal pengambilan kebijakan.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
yang relevan dengan penelitian ini.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
A.1. Teori Motivasi
Menurut Sherif dan Sherif dalam Sarwono (2002), motiv adalah istilah generik yang
meliputi semua faktor internal yang mengarah ke berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua
pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan
dan keinginan, aspirasi dan selera sosial yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut.
Motivasi disebutkan oleh Gleitmen dan Reber sebagai keadaan internal organisme (baik
manusia ataupun hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu, yang berarti bahwa
motivasi adalah pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Syah, 2005).
Selanjutnya, Soemanto (2006) menjelaskan bahwa motivasi pada diri seseorang tidak dapat kita
ketahui secara langsung, namun kita dapat menginterpretasikannya melalui tingkah lakunya.
Sejumlah teori-teori awal mengenai motivasi telah muncul sejak 1950-an. Ada tiga teori
spesifik pada masa itu yang meskipun sekarang dipertanyakan kevaliditasnya, agaknya masih
penjelasan yang dikenal paling baik untuk motivasi karyawan. Meskipun banyak teori baru yang
lebih sahih, namun tiga teori lama ini akan dibahas karena mereka mewakili suatu pondasi
darimana teori kontemporer berkembang dan para manager mempraktekkan penggunaan dan
peristilahan teori-teori tersebut secara teratur dalam menjelaskan motivasi karyawan(Yasinta,
2008).
Rogers dalam Sanggau (2011), mengemukakan bahwa parameter dalam pengukuran status
sosial ekonomi adalah kasta, umur, pendidikan, status perkawinan, aspirasi pendidikan,
6
partisipasi sosial, hubungan organisasi pembangunan, pemilikan lahan, pemilikan sarana
pertanian serta penghasilan sebelumnya.
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dodorngan atau daya penggerak. Motivasi
ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya para bawahan atau pengikut. Motivasi itu
penting karena dengan motivasi ini dapat di harapkan setiap individu mau kerja keras untuk
mencapai produktifitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 2003).
Menurut As’ad (2003), motivasi seringkali diartika sebagai dorongan atau tenaga tersebut
merupakan penggerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu
mencapai tujuan tertentu.
Iskandar (2005), menjelaskan motivasi adalah suatu daya batin yang mendorong prilaku
atau perbuatan seseorang kea rah yang suatu tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Cirri-
ciri individu yang memiliki motivasi tinggi adalah : (1) orang yang berkerja dengan semangat
tinggi (2) senang dengan pekerjaannya dan mendapatkan kepuasan kerja (3) orang yang berusaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik (4) orang yang berusaha mengembangkan tugasnya dan
dirinya dan tidak terjerat oleh tugas rutin.
Salah satu teori motivasi menurut Agarwal dalam Umar (2004) adalah teori kepuasan yang
mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang diperlukan seseorang untuk mencapai
kepuasan, dari pernyataan tersebut motivasi akan terus meningkat apabila kebutuhan seseorang
terpenuhi. Menurut Maslow dalam Umar (2004), kebutuhan manusia dapat di golongkan
menjadi (a) kebutuhan fisik (b) kebutuhan rasa aman (c) kebutuhan sosial (d) kebutuhan akan
penghargaan, dan (e) kebutuhan untuk mewujudkan diri (aktualisasi diri).
7
Menurut Winkel dalam Rosmiati (2004) motivasi terbagi atas dua yaitu (1) motivasi
intrinsik yaitu suatu hal yang mendorong seseorang untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam obyek itu sendiri. Motiv-motiv ini menjadi aktif atau bersifat tidak perlu di
rangsang dari luar karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan, (2)
motivasi ekstrinsik yaitu suatu yang mendorong seseorang untuk bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang bersal dari luar obyeknya. Motiv-motiv ini akan aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.
Menurut kamus bahasa Indonesia (2002), motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri
seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau
usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
atas perbuatannya. Sedangkan menurut Handoko (2003), motivasi adalah keadaan pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Selanjutnya, Mangkunegara (2006), motivasi adalah kondisi yang berpengaruh
membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan
kerja.
A.2 Tehnik Budidaya Tanaman Nilam
Menurut Santoso dalam Hari (2012), tanaman nilam merupakan tumbuhan daerah tropik.
Tanaman ini termasuk family Labiatae dan meruapakan tumbuhan semak dengan ketinggian
sekitar 0,3-1,3 meter. Di alam bebas tumbuhan menggeliat-geliat tidak teratur dan cenderung
mengarah ke datangnya sinar matahari.
Pembudidayaan nilam tergolong tidak sulit, namun tetap membutuhkan ketelatenan.
Tahapan pembudidayaan yang perlu diperhatikan meliputi pembibitan, penanaman, perawatan,
8
pemanenan, dan penyulingan minyak nilam. Pohon Nilam (Pogostemon cablin Benth) dapat
tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (0 – 1.200 m dpl). Nilam
akan tumbuh baik pada ketinggian 10m- 400 m dpl. Nilam tidak memerlukan banyak air, tapi
juga tidak tahan kering. Menghendaki suhu 24 – 28°C, tapi lembab (lebih dari 75%), curah hujan
merata sepanjang tahun (2.000 – 3.500 mm per tahun), dan tanah yang mengandung banyak
humus (Dedania, 2009).
A.2.1. Pemilihan Lokasi
Nilam dibudidayakan pada lahan kering, dengan demikian pengembangan tanaman
nilam sangat relevan dengan potensi lahan kering yang cukup luas di Tasikmalaya dibandingkan
dengan lahan sawah. Pengembangan tanaman nilam memiliki tujuan ganda, disamping untuk
meningkatkan pendapatan petani, juga memiliki keuntungan lain, yaitu: meningkatkan
produktivitas lahan kering yang banyak tersebar di wilayah Tasikmalaya, sementara
pemanfaatannya belum maksimal (Anonim, 2008).
Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti tanaman herba lainnya.
Namun untuk memperoleh produksi yang maksimal diperlukan kondisi ekologi yang sesuai
untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan budidaya tanaman nilamyang
benar. Dengan tehnik penanaman yang baik, kualitas dan kuantitas tanaman nilam yang
diperolehpun akan baik sehingga minyak atsiri yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik
juga (binaukum, 2011).
Jenis tanah yang paling sesuai adalah yang mempunyai tekstur remah, seperti Andosol atau
Latosol. Untuk tanah-tanah liat, diperlukan pengolahan yang lebih intensif agar diperoleh kondisi
yang optimal. Pada tanah-tanah yang kurang humus, pemberian pupuk kandang sangat
dianjurkan untuk memperbaiki kesuburan dan kegemburan tanah(Dedania, 2009).
9
A.2.2. Pemilihan Bibit
A.2.3. Penanaman
Nilam dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai pada dataran tinggi yang
mempunyai ketinggian 1.200 m dpl. Akan tetapi, nilam akan tumbuh dengan baik dan
berproduksi tinggi pada ketinggian tempat antara 50 – 400 m dpl . Pada dataran rendah kadar
minyak lebih tinggi tetapi kadar patchouli alkohol lebih rendah, sebaiknya pada dataran tinggi
kadar minyak rendah, kadar patchouli alkohol (Pa) tinggi (Dedania, 2009).
Tanaman ini menghendaki suhu yang panas dan lembab, serta membutuhkan curah hujan
yang merata sepanjang tahun. Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam
berkisar antara 2000- 2500 mm/th dengan penyebaran merata sepanjang tahun,suhu optimum
unuk tanaman ini adalah 24 – 28 %C dengan kelembaban lebih dari 75 % agar pertumbuhan dan
produksi minyak nilam optimal, tanaman nilam memerlukan intensitas penyinaran berkisar
antara 75- 100 %. Pada tempat-tempat yang agak terlindung, nilam masih dapat tumbuh dengan
baik, tetapi kadar minyak lebih rendah dari pada tempat terbuka. Nilam yang ditanam di bawah
naungan akan tumbuh lebih subur, daun lebih lebar dan tipis serta hijau, tetapi kadar minyaknya
rendah. Tanaman nilam yang ditanam di tempat terbuka, pertumbuhan tanaman kurang rimbun,
habitus tanaman lebih kecil, daun agak kecil dan tebal, daun berwarna kekuningan dan sedikit
merah, tetapi kadar minyaknya lebih tinggi,sebaiknya pada awal pertumbuhan diberi sedikit
naungan, karena nilam rentan terhadap cekaman kekeringan.
A.2.4. Pemeliharaan
10
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas minyak atsiri dari tanaman
nilam. Rendahnya produktivitas dan mutu minyak antara lain disebabkan rendahnya mutu
genetik tanaman, teknologi budidaya yang masih sederhana, berkembangnya berbagai penyakit,
serta teknik panen dan pasca panen yang belum tepat.
A.2.5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Secara umum, penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar pada pertanaman nilam
adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum , penyakit budog
yang diduga disebabkan oleh virus dan penyakit yang disebabkan oleh nematoda. Nematoda
dapat merusak fungsi akar, merubah proses fisiologi tanaman serta mengurangi efisiensi
fotosintesa sehingga pertumbuhan tanaman terhambat, produktivitas dan mutu rendah. Serangan
nematoda (Pratylenchus brachyurus) pada tanaman nilam dapat mengurangi berat bagian atas
tanaman (batang, daun, ranting) sampai 72% .
A.2.6. Panen
Masa panen tanaman nilam sekitar umur 3-6 bulan masa tanam.
A.2.7. Pascapanen Tanaman
A.2.8. Kegunaan Tanaman
Selain sebagai pengikat wangi pada parfum, kosmetika dan sebagian obat-obatan,
ternyata minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti radang karena dapat menghambat
pertumbuhan jamur dan mikroba. Dapat digunakan untuk deodorant, obat batuk, asma, sakit
11
kepala, sakit perut, bisul, herpes dan lain-lain,wewangian (parfum), minyak nilam tergolong
dalam jenis aroma woodsy (Anonim, 2008).
Merupakan minyak eksotik (exotic oil) yang dapat meningkatkan gairah dan semangat, serta
mempunyai sifat meningkatkan sensualitas. Biasa digunakan untuk mengharumkan kamar tidur
untuk memberi efek menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak (anti-insomnia). Dalam
pengobatan tradisional India yang lebih dikenal dengan ayurveda, minyak nilam digunakan
untuk penawar racun apabila digigit ular dan serangga (Anonim, 2008).
Aroma minyak nilam yang harum disukai manusia. Namun, bagi beberapa jenis minyak
nilam justru ditakuti karena mematikan. Menurut peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Obat
dan Aromatik (Balitro), Feri Manoi, daun nilam digunakan sebagai bahan baku pestisida. Salah
satunya untuk menghalau ngengat kain Thysanura sp. Serangga itu tidak menyukai senyawa
yang terkandung dalam minyak nilam seperti α pinen dan β pinen(Redaksi Trubus,2012).
Penggunaan 1 gram minyak nilam yang dicampur dengan shampo herbal dapat mencegah
timbulnya ketombe, merangsang pertumbuhan rambut, serta menjaga warna rambut agar tetap
hitam sehingga mencegah timbulnya uban. Dalam perawatan pakaian terutama yang terbuat dari
bahan wol dan sutra, beberapa tetes minyak nilam dapat mencegah ngengat, semut dan serangga
lain yang suka hidup dalam lemari atau laci (Anonim, 2008).
Menurut peneliti Balitro lain, TL Mardiningsih, minyak nilam juga ampuh mematikan
Stegobium Paniceum yang merupakan hama ketumbar selama penyimpanan. Dengan
mengoleskan sedikit minyak nilam di sekitar dinding tempat penyimpanan, populasi Stegobium
Paniceum berkurang 25-42% setelah penyimpanan 9 hari. Minyak nilam juga ampuh mengusir
kumbang jagung Sitophilus Zeamais, kumbang buah kering Carpophilus sp. Menurut Grainge
dan Ahmed (1987) minyak nilam juga bersifat menolak kutu daun aphid, nyamuk dan
12
Pseudaletia unipuncta. Mardiningsih menyebutkan akar, batang, dan daun nilam dapat
membunuh ulat Crocidolomia binotalis dan Spodoptera litura yang merupakan musuh petani
sayuran. Daun dan pucuk nilam dapat membasmi semut (Formicida) dan kecoa (Blattidea)bdi
dalam rumah(Redaksi Trubus, 2012).
Dr Meika mengemukakan bahwa pasar industri bahan pewangi mencapai 5-7% per tahun.
Mestinya permintaan nilam sebagai bahan baku juga tumbuh. Minyak nilam bahan utama
pembuatan parfum karena bersifat mudah larut dalam alkohol dan sukar menguap. Itulah
sebabnya minyak nilam digunakan sebagai fiksatif atau pengikat bahan-bahan lain. Hingga kini
peran minyak nilam dalam industri parfum belum tergantikan karena belum ada yang mampu
membuat minyak nilam yang sintesis(Redaksi Trubus,2012).
Sampai saat ini Indonesia mempunyai produsen utama minyak nilam dunia. Sebanyak
90% minyak nilam dunia berasal dari hasil penyulingan di beberapa sentra seperti Provinsi
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kebutuhan minyak
dunia saat ini mencapai 2.000 ton per tahun. Yang terpasok baru 1.500 ton sehingga terdapat
ceruk 500 ton (Redaksi Trubus,2012).
Minyak nilam murni (100%) yang diteteskan pada kapas dan diusapkan pada bagian yang
digigit ular cobra, dapat menetralisir racun/bisa ular sebagai pertolongan pertama. Dalam
perawatan kulit, minyak nilam dapat digunakan untuk mengobati jerawat, gangguan kulit, eksim,
infeksi jamur, ketombe, keriput, luka, parut bekas luka, pemekaran pembuluh darah, kapalan
pada kaki, dan lain-lain (Anonim, 2008).
A.3. Faktor-Faktor Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam
A.3.1. Motivasi Intrinsik
13
Winkel dalam Arniati(2010) menyatakan bahwa motivasi intrinsik merupakan kebutuhan,
keinginan, dan dorongan yang bersal dari dalam diri petani itu sendiri. Tingkat motivasi intrinsik
yang dimaksud adalah motivasi pemenuhan kebutuhan, kesadaran sendiri, sesuai harapan dan
merasa puas. Selanjutnya, Samuelson (2008), mengemukakan motivasi intrinsik adalah motivasi
yang bersumber dari dalam individu.
Kusumah dalam Asnawar (2011) mengemukakan bahwa factor yang menjadi penggerak
untuk bekerja yaitu faktor ekstrinsik (luar), dan faktor intrinsik (dalam). Faktor intrinsik berasal
dari dalam diri orang itu sendiri, misalnya kepuasan kerja, kapasitas atau kemampuan diri dan
lain-lain. Sedangkan menurut Faiz Dzaki dalam Ikhsan (2011), motivasi intrinsik adalah
motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian,
tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan dorongan dari
luar. Berdasarkan konsep motivasi intrinsik di atas, maka motivasi intrinsik meliputi:
 Pemenuhan Kebutuhan
Setiap individu ketika melakukan sesuatu, maka selalu ada tujuan untuk memenuhi
kebutuhannya yang belum di capai. Hal ini dapat di gambarkan oleh petani, dimana ketika mulai
membudidayakan tanaman nilam, maka hal yang ingin di capai adalah kebutuhan hidupnya. Hal
ini sejalan dengan pendapat Jenny (2011) bahwa manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk
menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya
secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau
menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
 Kesadaran Sendiri
14
Petani membudidayakan nilam timbul dari dirinya sendiri yakni kesadaran dalam dirinya
sendiri untuk menanam nilam. Jenny (2011), menyatakan bahwa seseorang termotivasi atau tidak
untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk
bertindak.
 Merasa Puas
Jenny (2011), mengemukakanahwa Kepuasan kerja lebih merupakan suatu dorongan
afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari
suatu perilaku.
 Sesuai Harapan
Jenny (2011), mengemukakan bahwa Harapan merupakan adanya harapan-harapan akan
masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi
sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
A.3.2. Motivasi Ekstrinsik
Winkel dalam Arniati (2012) motivasi ekstrinsik adalah kebutuhan, keinginan, dan
dorongan yang bersal dari luar. Tingkat motivasi ekstrinsik yang dimaksud adalah ketersediaan
sarana teknologi, ketersediaan sarana produksi, anjuran teman, dan pasar. Sedangkan menurut
Samuelson (2008), mengemukakan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat
adanya dorongan dari luar individu.
Kusumah dalam Hasmawan (2011), mengemukakan bahwa faktor ekstrinsik adalah
kualitas diluar diri seseorang yang menjadi penggerak, misalnya uang, kehormatan, status atau
jabatan. Selanjutnya, menurut Narendra Paskarona dalam Ikhsan (2011), motivasi ekstrinsik
15
adalah motivasi yang bersal dari luar yaitu perangsang ataupun stimulus dari luar. Jenis motivasi
ini muncul sebagai akibat pengaruh dari luar individu atau pengaruh lingkungan, apakah karena
adanya ajakan/ anjuran dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
melakukan sesuatu. Berdasarkan teori motivasi ekstrinsik di atas, maka motivasi ekstrinsik
meliputi:
 Ketersediaan Sarana Produksi
Tersedianya saran produksi merupakan sarana yang di butuhkan oleh petani sebagai tujuan
kahir dari hasil pertanian yang dibudidayakan.
 Tersedianya Informasi Teknologi
Ibrahim (2003), mengemukakan bahwa teknologi pertanian adalah piranti tehnis pertanian
yang dikembangkan dari ilmu pengetahuan untuk mempermudah, mempercepat, meningkatkan,
mengarahkan, membina dan membimbing usaha tani sesuai dengan sasaran yang hendak di
capai. Sedangkan peranan teknologi pertanian adalah proses kegiatan penggunaan teknologi
dalam kegiatan di bidang pertanian.
 Adanya Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Wiraatmadja dalam Ikhsan (2011), menyatakan bahwa dalam kegiatan penyuluhan,
seorang penyuluh harus mengadakan hubungan dengan petani, hubungan tersebut dapat
menimbulkan komunikasi. Komunikasi yang baik akan berjalan timbale balik atau terjadinya
feedback. Hal ini, yang penting bagi penyuluh yaitu untuk dapat mengambil tindakan-tindakan
selanjutnya.
 Anjuran Teman
Hubungan sesama teman dapat saling mempengaruhi dalam hal informasi yang di
dapatkan, sehingga informasi dari teman ke teman sangat mempengaruhi.
16
 Pasar
Pasar merupakan kegiatan proses pertemuan antara pembeli dengan penjual dan terjadi
transaksi antara kedua belah pihak. Pasar dapat mempengaruhi motivasi petani dalam
membudidayakan tanaman nilam karena hasil akhir dari hasil pertanian dengan mudah di jual.
B. Kerangka Berpikir
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang dalam
meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai
tujuan. Intensitas ini dapa berwujud pada seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun
intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan
upaya/arah. Motivasi yang timbul dalam diri seorang petani dalam membudidayakan tanaman
baru di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu yakni tanaman yang masih asing di kalangan
masyarakat lainnya. Namun, masyarakat tani yang berada pada daerah ini berani mengambil
tindakan untuk membudidayakan nilam.
Budidaya tanaman nilam tergolong dalam tanaman yang tidak sulit untuk di budidayakan
oleh masyarakat tani khususnya yang berdomisili di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu,
Kabupaten Kolaka, baik dari segi pemilihan lokasi, bibit, penanaman, pemeliharaan,
pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen, maupun pascapanen. Selain dari
pembudidayaannya, tanaman nilam juga memiliki banyak manfaat bagi msyarakat di antaranya
dapat digunakan sebagai bahan parfum, sebagai obat penghalus kulit, dan lain sebagainya. Jika
dilihat dari segi perekonomiannya hasil panen tanaman nilam dapat meningkatkan nilai
perekonomian masyarakat Kelurahan Tosiba. Oleh karena itu, pembudidayaan tanaman nilam
memerlukan sebuah dorongan atau motivasi dari petani itu sendiri, baik motivasi dari unsur
17
intrinsik, maupun dari unsur ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari pemenuhan kebutuhan,
kesadaran sendiri, merasa puas dan sesuai harapan. Sedangkan unsur ekstrinsik muncul dari
ketersediaan sarana produksi, tersedianya sarana teknologi, anjuran dari penyuluhan pertanian
lapangan, anjuran dari teman, dan pengaruh pasar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kerangka berpikir motivasi petani dalam mebudidayakan tanaman
nilam di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka.
Motivasi Intrinsik
- pemenuhan kebutuhan
- Kesadaran sendiri
- Merasa puas
- Sesuai harapan
Motivasi Ekstrinsik
- ketersediaan sarana produksi
- Tersedianya sarana teknologi
- Adanya kegiatan penyuluhan
pertanian
- Anjuran teman
- pasar
Budidaya Tanaman
- pemilihan lokasi
- pemilihan bibit
- penanaman
- pemeliharaan
- pengendalian hama dan penyakit
- panen
- pasca panen
- kegunannya
18
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten
Kolaka. Lokasi penelitian ini di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa sebagian besar
masyarakat Kelurahan Tosiba bermata pencaharian sebagai petani nilam. Penelitian ini akan
dilaksanakan Insyaa Allah bulan Juli sampai bulan Agustus tahun 2013.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani nilam yang berdomisili di Kelurahan
Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik random sampling, dimana peneliti menggabungkan subjek-subjek
yang hendak dijadikan sampel, kemudian diambil secara acak, sehingga semua subjek mendapat
peluang yang sama untuk menjadi sampel.
C. Jenis dan Pengumpulan Data
Jenis dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari lokasi penelitian yang
bertempat di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Data diambil
menggunakan metode wawancara dengan bentuk kuisioner. Untuk data sekunder adalah data
yang di peroleh dari instansi-instansi terdekat yakni dari kantor Badan Peneliti Statistik (BPS)
Propinsi Sulawesi Tenggara dan Kecamatan Samaturu.
19
Data yang di peroleh dari hasil penelitian ini di tabulasi, kemudian di analisis secara
deduktif kuantitatif. Untuk mengetahui tinggi, sedang, dan rendahnya motivasi petani dalam
membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka,
digunakan rumus:
I = (Burhan, dkk dalam Alardin,2008)
Dimana:
I = Interval kelas
J = Skor tertinggi – skor terendah + 1
K = Banyaknya kelas.
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam,
menggunakan rumus chi square berikut:
X² (Nurgiantoro, dkk 2002)
Eij = ()
Derajat bebas (r-1) (c-1)
Dimana:
X² = hubungan antara 2 variabel yang diteliti
r = jumlah baris
c = jumlah kolom
i = baris ke-i
20
j = baris ke-j
Oij = frekuensi observasi pada baris I kolom j
Eij = frekuensi yang di harapkan pada baris I kolom j
nio = jumlah pengamatan pada baris i
nij = jumlah pengamatan pada baris j
n = jumlah responden
Pengujian hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di lakukan
dengan membandingkan nilai X² hitung > dengan X tabel pada huruf kepercayaan 95%, dengan
kriteria sebagai berikut:
• Jika nilai X² hitung ≥ X² tabel, maka memiliki hubungan nyata.
• Jika nilai X² hitung ≤ X² tabel, maka memiliki hubungan tidak nyata.
Untuk menegtahui kerataan hubungan di lanjutkan dengan uji Coefisien Contingensi
dengan rumus:
Cc = (Supranto, 1994)
Nilai Cc antara 0 sampai dengan 1, dimana semakin melalui satu hubungan, semakin kuat.
D. Variabel yang Diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsiknya.
21
2. Budidaya tanaman nilam yang terdiri atas pemilihan lokasi, bibit, penanaman,
pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen, pascapanen, serta
kegunaannya bagi masyarakat.
E. Konsep Operasional
Dalam penjelasan penelitian yang diambil ini terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa
pengertian diantaranya sebagai berikut :
1. Motivasi adalah dorngan yang muncul dari petani untuk menanam nilam.
2. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang muncul dari dalam diri petani untuk menanam
nilam.
3. Pemenuhan kebutuhan adalah terpenuhinya kebutuhan responden dalam membudidayakan
tanaman nilam.
4. Kesadaran sendiri adalah kesadaran responden dalam mengerjakan kegiatan budidaya
tanaman nilam.
5. Merasa puas adalah peresaan yang diperoleh responden dalam membudidayakan
kinerja/hasil dalam kegiatan budidaya tanaman nilam.
6. Sesuai harapan adalah sesuatu hasil yang ingin di capai oleh responden sesuai dengan
harapannya.
7. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang muncul dari luar seorang petani untuk
membudidayakn tanaman nilam.
8. Ketersediaan sarana produksi adalah kemudahan responden/petani untuk memperoileh
pupuk, pestisida, dan bibit.
9. Ketersediaan teknologi adalah kemudahan teknologi yang di gunakan responden.
22
10. Tersedianya informasi teknologi adalah kemudahan petani mendapatkan informasi teknologi
budidaya tanaman nilam.
11. Anjuran penyuluh pertanian adalah masukan yang di berikan oleh penyuluh pertanian
setempat.
12. Anjuran teman atau tetangga adalah pendapat atau masukan yang di berikan oleh teman atau
tetangga.
13. Pasar adalah kemampuan responden dalam melihat lancarnya pasar.
14. Budidaya tanaman nilam adalah jenis tanaman yang di budidayakan oleh petani/responden.
15. Pemilihan lokasi adalah penentuan yang dilakukan responden dalam memilih lokasi/lahan
budidaya tanaman nilam.
16. Pemilihan bibit adalah penentuan bibit yang akan di tanam di lokasi pembudidayaan
tanaman nilam dengan kriteria tertentu.
17. Penanaman adalah kegiatan mengikatkan bibit nilam di lokasi penanaman budidaya nilam.
18. Pemeliharaan adalah kegiatan petani nilam terhadap pemeliharaan tanaman.
19. Pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah perlakuan yang di lakukan petani
nilan/responden untuk menghindarkan tanaman nilam dari penyakit dan hama tanaman.
20. Panen adalah kegiatan responden/petani terhadap kegiatan pemotongan hasil tanaman nilam.
21. Pascapanen adalah kegiatan yang dilakukan responden/petani nilam tentang perlakuan
terhadap tanaman nilam yang telah di panen.

Más contenido relacionado

Similar a MOTIVASI PETANI NILAM

Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...STIE BINA BANGSA
 
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxKELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxDomonimicShakvaDipri
 
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)Konny Amisim
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)nenkazrie
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptRioAgungPrabowo
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Mentengkel1psikosos
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Ruyung Movia
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanmppeutm
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenDede Firmansah
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 

Similar a MOTIVASI PETANI NILAM (20)

Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsab...
 
Strategi pengembangan ii
Strategi pengembangan  iiStrategi pengembangan  ii
Strategi pengembangan ii
 
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptxKELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
KELOMPOK 13 BAHASA INDONESIA NIM GANJIL (TUGAS MERESUME SKRIPSI).pptx
 
Makalah motivasi
Makalah motivasiMakalah motivasi
Makalah motivasi
 
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)
Pt freeport indonesia-bisnis-beretika(1)
 
Motivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja DocMotivasi Kerja Doc
Motivasi Kerja Doc
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
ETOS KERJA
ETOS KERJAETOS KERJA
ETOS KERJA
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM
 
Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 

MOTIVASI PETANI NILAM

  • 1. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasokan minyak nilam dunia hampir sekitar 90 % (+ 1.500 ton) adalah berasal dari Indonesia terutama dari daerah Propinsi Aceh. Namun dengan memburuknya situasi keamanan di Propinsi Aceh pada akhir-akhir ini, pasokan minyak nilam Indonesia juga ikut berkurang. Situasi ini membuka peluang bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan usaha komoditas ini. Minyak nilam mempunyai prospek usaha yang cerah mengingat komoditas ini di Amerika dan Eropa bisa mencapai harga USD 50/Kg yang terutama dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pembuatan minyak wangi (sebagai pengikat bau atau fixative parfum) dan kosmetik. Namun minyak nilam juga bisa dimanfaatkan untuk bahan anti-septik, antijamur, anti- jerawat, obat eksim dan kulit pecah-pecah, serta berbagai jenis kegunaan lainnya sesuai kebiasaan masyarakat di negara pemakai(Dedania, 2009). Tanaman nilam atau disebut dengan Pogostemon cablin Benth, merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan nilai US $ 22,5 juta. Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida. Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya. Penggunaan varietas nilam yang tepat, disertai teknik budidaya yang baik, panen dan pengolahan bahan yang sesuai akan menghasilkan produksi minyak tinggi (Binaukum, 2011).
  • 2. 2 Sulawesi Tenggara merupakan salah satu provinsi penghasil nilam di Pulau Sulawesi, khususnya di Kabupaten Kolaka. Kabupaten Kolaka adalah Kabupaten penghasil buah cacao Di Sulawesi Tenggara. Namun, seiring seiring berjalannya waktu Kabupaten Kolaka juga merupakan Kabupaten penghasil nilam (Anonim, 2008). Petani yang berdomisili di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, awalanya mereka membudidayakan tanaman cacao, namun sekarang mulai menanam tanaman nilam karena arahan dari penyuluh pertanian lapangan serta tanaman ini tidak mudah diserang hama dan penyakit tanaman seperti halnya pada tanaman lainnya. Selain itu, masa panen dari tanaman ini lebih cepat. Jika tanaman nilam dibandingkan dengan tanaman cacao, maka tanaman nilam lebih mudah di rawat. Selanjutnya menurut masyarakat Kelurahan Tosiba, tanaman nilam memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan pemasaran dari hasil tanaman ini dapat di jangkau karena industry tanaman nilam sudah ada di Kabupaten Kolaka, serta tanaman nilam dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Kolaka (Hasil Wawancara). Petani sebagai pengelola usahatani tentunya mempunyai motivasi untuk menjalankan serta mengembangkan usahataninya. Petani memilih membudidayakan tanaman nilam, tentu juga karena mempunyai kesempatan. Kesempatan yang dimiliki petani untuk mengembangkan budidaya tanaman nilam juga menjadi faktor pendukung dalam melakukan usahatani. Pengembangan tanaman nilam tersebut terkait dengan teknik budidaya, pengelolaan, dan perbaikan mutu tanaman sehingga petani nilam mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan mampu melakukan pengolahan hasil. Dengan demikian, adanya motivasi yang tinggi dari para petani dalam mengelola dan mengembangkan budidaya tanaman nilam di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka diharapkan ada upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat tani maupun pemerintah setempat agar petani memperoleh pendapatan yang optimal
  • 3. 3 dari budidaya tanaman nilam yang pada akhirnya diharapkan petani menjadi lebih sejahtera. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Motivasi Petani dalam Membudidayakan Tanaman Nilam Di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah yang memotivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka? 2. Adakah hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka? C. Tujuan dan Kegunaan Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. 2. Mengetahui hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi petani untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
  • 4. 4 2. Sebagai bahan informasi bagi Pemerintah dalam hal pengambilan kebijakan. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
  • 5. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A.1. Teori Motivasi Menurut Sherif dan Sherif dalam Sarwono (2002), motiv adalah istilah generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah ke berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal seperti kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi dan selera sosial yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut. Motivasi disebutkan oleh Gleitmen dan Reber sebagai keadaan internal organisme (baik manusia ataupun hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu, yang berarti bahwa motivasi adalah pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Syah, 2005). Selanjutnya, Soemanto (2006) menjelaskan bahwa motivasi pada diri seseorang tidak dapat kita ketahui secara langsung, namun kita dapat menginterpretasikannya melalui tingkah lakunya. Sejumlah teori-teori awal mengenai motivasi telah muncul sejak 1950-an. Ada tiga teori spesifik pada masa itu yang meskipun sekarang dipertanyakan kevaliditasnya, agaknya masih penjelasan yang dikenal paling baik untuk motivasi karyawan. Meskipun banyak teori baru yang lebih sahih, namun tiga teori lama ini akan dibahas karena mereka mewakili suatu pondasi darimana teori kontemporer berkembang dan para manager mempraktekkan penggunaan dan peristilahan teori-teori tersebut secara teratur dalam menjelaskan motivasi karyawan(Yasinta, 2008). Rogers dalam Sanggau (2011), mengemukakan bahwa parameter dalam pengukuran status sosial ekonomi adalah kasta, umur, pendidikan, status perkawinan, aspirasi pendidikan,
  • 6. 6 partisipasi sosial, hubungan organisasi pembangunan, pemilikan lahan, pemilikan sarana pertanian serta penghasilan sebelumnya. Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dodorngan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya para bawahan atau pengikut. Motivasi itu penting karena dengan motivasi ini dapat di harapkan setiap individu mau kerja keras untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi (Hasibuan, 2003). Menurut As’ad (2003), motivasi seringkali diartika sebagai dorongan atau tenaga tersebut merupakan penggerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu mencapai tujuan tertentu. Iskandar (2005), menjelaskan motivasi adalah suatu daya batin yang mendorong prilaku atau perbuatan seseorang kea rah yang suatu tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Cirri- ciri individu yang memiliki motivasi tinggi adalah : (1) orang yang berkerja dengan semangat tinggi (2) senang dengan pekerjaannya dan mendapatkan kepuasan kerja (3) orang yang berusaha untuk mencapai hasil yang lebih baik (4) orang yang berusaha mengembangkan tugasnya dan dirinya dan tidak terjerat oleh tugas rutin. Salah satu teori motivasi menurut Agarwal dalam Umar (2004) adalah teori kepuasan yang mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang diperlukan seseorang untuk mencapai kepuasan, dari pernyataan tersebut motivasi akan terus meningkat apabila kebutuhan seseorang terpenuhi. Menurut Maslow dalam Umar (2004), kebutuhan manusia dapat di golongkan menjadi (a) kebutuhan fisik (b) kebutuhan rasa aman (c) kebutuhan sosial (d) kebutuhan akan penghargaan, dan (e) kebutuhan untuk mewujudkan diri (aktualisasi diri).
  • 7. 7 Menurut Winkel dalam Rosmiati (2004) motivasi terbagi atas dua yaitu (1) motivasi intrinsik yaitu suatu hal yang mendorong seseorang untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam obyek itu sendiri. Motiv-motiv ini menjadi aktif atau bersifat tidak perlu di rangsang dari luar karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan, (2) motivasi ekstrinsik yaitu suatu yang mendorong seseorang untuk bertindak berdasarkan nilai- nilai yang bersal dari luar obyeknya. Motiv-motiv ini akan aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Menurut kamus bahasa Indonesia (2002), motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya. Sedangkan menurut Handoko (2003), motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Selanjutnya, Mangkunegara (2006), motivasi adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. A.2 Tehnik Budidaya Tanaman Nilam Menurut Santoso dalam Hari (2012), tanaman nilam merupakan tumbuhan daerah tropik. Tanaman ini termasuk family Labiatae dan meruapakan tumbuhan semak dengan ketinggian sekitar 0,3-1,3 meter. Di alam bebas tumbuhan menggeliat-geliat tidak teratur dan cenderung mengarah ke datangnya sinar matahari. Pembudidayaan nilam tergolong tidak sulit, namun tetap membutuhkan ketelatenan. Tahapan pembudidayaan yang perlu diperhatikan meliputi pembibitan, penanaman, perawatan,
  • 8. 8 pemanenan, dan penyulingan minyak nilam. Pohon Nilam (Pogostemon cablin Benth) dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (0 – 1.200 m dpl). Nilam akan tumbuh baik pada ketinggian 10m- 400 m dpl. Nilam tidak memerlukan banyak air, tapi juga tidak tahan kering. Menghendaki suhu 24 – 28°C, tapi lembab (lebih dari 75%), curah hujan merata sepanjang tahun (2.000 – 3.500 mm per tahun), dan tanah yang mengandung banyak humus (Dedania, 2009). A.2.1. Pemilihan Lokasi Nilam dibudidayakan pada lahan kering, dengan demikian pengembangan tanaman nilam sangat relevan dengan potensi lahan kering yang cukup luas di Tasikmalaya dibandingkan dengan lahan sawah. Pengembangan tanaman nilam memiliki tujuan ganda, disamping untuk meningkatkan pendapatan petani, juga memiliki keuntungan lain, yaitu: meningkatkan produktivitas lahan kering yang banyak tersebar di wilayah Tasikmalaya, sementara pemanfaatannya belum maksimal (Anonim, 2008). Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti tanaman herba lainnya. Namun untuk memperoleh produksi yang maksimal diperlukan kondisi ekologi yang sesuai untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan budidaya tanaman nilamyang benar. Dengan tehnik penanaman yang baik, kualitas dan kuantitas tanaman nilam yang diperolehpun akan baik sehingga minyak atsiri yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik juga (binaukum, 2011). Jenis tanah yang paling sesuai adalah yang mempunyai tekstur remah, seperti Andosol atau Latosol. Untuk tanah-tanah liat, diperlukan pengolahan yang lebih intensif agar diperoleh kondisi yang optimal. Pada tanah-tanah yang kurang humus, pemberian pupuk kandang sangat dianjurkan untuk memperbaiki kesuburan dan kegemburan tanah(Dedania, 2009).
  • 9. 9 A.2.2. Pemilihan Bibit A.2.3. Penanaman Nilam dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai pada dataran tinggi yang mempunyai ketinggian 1.200 m dpl. Akan tetapi, nilam akan tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi pada ketinggian tempat antara 50 – 400 m dpl . Pada dataran rendah kadar minyak lebih tinggi tetapi kadar patchouli alkohol lebih rendah, sebaiknya pada dataran tinggi kadar minyak rendah, kadar patchouli alkohol (Pa) tinggi (Dedania, 2009). Tanaman ini menghendaki suhu yang panas dan lembab, serta membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam berkisar antara 2000- 2500 mm/th dengan penyebaran merata sepanjang tahun,suhu optimum unuk tanaman ini adalah 24 – 28 %C dengan kelembaban lebih dari 75 % agar pertumbuhan dan produksi minyak nilam optimal, tanaman nilam memerlukan intensitas penyinaran berkisar antara 75- 100 %. Pada tempat-tempat yang agak terlindung, nilam masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi kadar minyak lebih rendah dari pada tempat terbuka. Nilam yang ditanam di bawah naungan akan tumbuh lebih subur, daun lebih lebar dan tipis serta hijau, tetapi kadar minyaknya rendah. Tanaman nilam yang ditanam di tempat terbuka, pertumbuhan tanaman kurang rimbun, habitus tanaman lebih kecil, daun agak kecil dan tebal, daun berwarna kekuningan dan sedikit merah, tetapi kadar minyaknya lebih tinggi,sebaiknya pada awal pertumbuhan diberi sedikit naungan, karena nilam rentan terhadap cekaman kekeringan. A.2.4. Pemeliharaan
  • 10. 10 Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas minyak atsiri dari tanaman nilam. Rendahnya produktivitas dan mutu minyak antara lain disebabkan rendahnya mutu genetik tanaman, teknologi budidaya yang masih sederhana, berkembangnya berbagai penyakit, serta teknik panen dan pasca panen yang belum tepat. A.2.5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara umum, penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar pada pertanaman nilam adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum , penyakit budog yang diduga disebabkan oleh virus dan penyakit yang disebabkan oleh nematoda. Nematoda dapat merusak fungsi akar, merubah proses fisiologi tanaman serta mengurangi efisiensi fotosintesa sehingga pertumbuhan tanaman terhambat, produktivitas dan mutu rendah. Serangan nematoda (Pratylenchus brachyurus) pada tanaman nilam dapat mengurangi berat bagian atas tanaman (batang, daun, ranting) sampai 72% . A.2.6. Panen Masa panen tanaman nilam sekitar umur 3-6 bulan masa tanam. A.2.7. Pascapanen Tanaman A.2.8. Kegunaan Tanaman Selain sebagai pengikat wangi pada parfum, kosmetika dan sebagian obat-obatan, ternyata minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti radang karena dapat menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba. Dapat digunakan untuk deodorant, obat batuk, asma, sakit
  • 11. 11 kepala, sakit perut, bisul, herpes dan lain-lain,wewangian (parfum), minyak nilam tergolong dalam jenis aroma woodsy (Anonim, 2008). Merupakan minyak eksotik (exotic oil) yang dapat meningkatkan gairah dan semangat, serta mempunyai sifat meningkatkan sensualitas. Biasa digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan dan membuat tidur lebih nyenyak (anti-insomnia). Dalam pengobatan tradisional India yang lebih dikenal dengan ayurveda, minyak nilam digunakan untuk penawar racun apabila digigit ular dan serangga (Anonim, 2008). Aroma minyak nilam yang harum disukai manusia. Namun, bagi beberapa jenis minyak nilam justru ditakuti karena mematikan. Menurut peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balitro), Feri Manoi, daun nilam digunakan sebagai bahan baku pestisida. Salah satunya untuk menghalau ngengat kain Thysanura sp. Serangga itu tidak menyukai senyawa yang terkandung dalam minyak nilam seperti α pinen dan β pinen(Redaksi Trubus,2012). Penggunaan 1 gram minyak nilam yang dicampur dengan shampo herbal dapat mencegah timbulnya ketombe, merangsang pertumbuhan rambut, serta menjaga warna rambut agar tetap hitam sehingga mencegah timbulnya uban. Dalam perawatan pakaian terutama yang terbuat dari bahan wol dan sutra, beberapa tetes minyak nilam dapat mencegah ngengat, semut dan serangga lain yang suka hidup dalam lemari atau laci (Anonim, 2008). Menurut peneliti Balitro lain, TL Mardiningsih, minyak nilam juga ampuh mematikan Stegobium Paniceum yang merupakan hama ketumbar selama penyimpanan. Dengan mengoleskan sedikit minyak nilam di sekitar dinding tempat penyimpanan, populasi Stegobium Paniceum berkurang 25-42% setelah penyimpanan 9 hari. Minyak nilam juga ampuh mengusir kumbang jagung Sitophilus Zeamais, kumbang buah kering Carpophilus sp. Menurut Grainge dan Ahmed (1987) minyak nilam juga bersifat menolak kutu daun aphid, nyamuk dan
  • 12. 12 Pseudaletia unipuncta. Mardiningsih menyebutkan akar, batang, dan daun nilam dapat membunuh ulat Crocidolomia binotalis dan Spodoptera litura yang merupakan musuh petani sayuran. Daun dan pucuk nilam dapat membasmi semut (Formicida) dan kecoa (Blattidea)bdi dalam rumah(Redaksi Trubus, 2012). Dr Meika mengemukakan bahwa pasar industri bahan pewangi mencapai 5-7% per tahun. Mestinya permintaan nilam sebagai bahan baku juga tumbuh. Minyak nilam bahan utama pembuatan parfum karena bersifat mudah larut dalam alkohol dan sukar menguap. Itulah sebabnya minyak nilam digunakan sebagai fiksatif atau pengikat bahan-bahan lain. Hingga kini peran minyak nilam dalam industri parfum belum tergantikan karena belum ada yang mampu membuat minyak nilam yang sintesis(Redaksi Trubus,2012). Sampai saat ini Indonesia mempunyai produsen utama minyak nilam dunia. Sebanyak 90% minyak nilam dunia berasal dari hasil penyulingan di beberapa sentra seperti Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kebutuhan minyak dunia saat ini mencapai 2.000 ton per tahun. Yang terpasok baru 1.500 ton sehingga terdapat ceruk 500 ton (Redaksi Trubus,2012). Minyak nilam murni (100%) yang diteteskan pada kapas dan diusapkan pada bagian yang digigit ular cobra, dapat menetralisir racun/bisa ular sebagai pertolongan pertama. Dalam perawatan kulit, minyak nilam dapat digunakan untuk mengobati jerawat, gangguan kulit, eksim, infeksi jamur, ketombe, keriput, luka, parut bekas luka, pemekaran pembuluh darah, kapalan pada kaki, dan lain-lain (Anonim, 2008). A.3. Faktor-Faktor Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam A.3.1. Motivasi Intrinsik
  • 13. 13 Winkel dalam Arniati(2010) menyatakan bahwa motivasi intrinsik merupakan kebutuhan, keinginan, dan dorongan yang bersal dari dalam diri petani itu sendiri. Tingkat motivasi intrinsik yang dimaksud adalah motivasi pemenuhan kebutuhan, kesadaran sendiri, sesuai harapan dan merasa puas. Selanjutnya, Samuelson (2008), mengemukakan motivasi intrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam individu. Kusumah dalam Asnawar (2011) mengemukakan bahwa factor yang menjadi penggerak untuk bekerja yaitu faktor ekstrinsik (luar), dan faktor intrinsik (dalam). Faktor intrinsik berasal dari dalam diri orang itu sendiri, misalnya kepuasan kerja, kapasitas atau kemampuan diri dan lain-lain. Sedangkan menurut Faiz Dzaki dalam Ikhsan (2011), motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan dorongan dari luar. Berdasarkan konsep motivasi intrinsik di atas, maka motivasi intrinsik meliputi:  Pemenuhan Kebutuhan Setiap individu ketika melakukan sesuatu, maka selalu ada tujuan untuk memenuhi kebutuhannya yang belum di capai. Hal ini dapat di gambarkan oleh petani, dimana ketika mulai membudidayakan tanaman nilam, maka hal yang ingin di capai adalah kebutuhan hidupnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Jenny (2011) bahwa manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.  Kesadaran Sendiri
  • 14. 14 Petani membudidayakan nilam timbul dari dirinya sendiri yakni kesadaran dalam dirinya sendiri untuk menanam nilam. Jenny (2011), menyatakan bahwa seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.  Merasa Puas Jenny (2011), mengemukakanahwa Kepuasan kerja lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.  Sesuai Harapan Jenny (2011), mengemukakan bahwa Harapan merupakan adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku. A.3.2. Motivasi Ekstrinsik Winkel dalam Arniati (2012) motivasi ekstrinsik adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan yang bersal dari luar. Tingkat motivasi ekstrinsik yang dimaksud adalah ketersediaan sarana teknologi, ketersediaan sarana produksi, anjuran teman, dan pasar. Sedangkan menurut Samuelson (2008), mengemukakan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat adanya dorongan dari luar individu. Kusumah dalam Hasmawan (2011), mengemukakan bahwa faktor ekstrinsik adalah kualitas diluar diri seseorang yang menjadi penggerak, misalnya uang, kehormatan, status atau jabatan. Selanjutnya, menurut Narendra Paskarona dalam Ikhsan (2011), motivasi ekstrinsik
  • 15. 15 adalah motivasi yang bersal dari luar yaitu perangsang ataupun stimulus dari luar. Jenis motivasi ini muncul sebagai akibat pengaruh dari luar individu atau pengaruh lingkungan, apakah karena adanya ajakan/ anjuran dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Berdasarkan teori motivasi ekstrinsik di atas, maka motivasi ekstrinsik meliputi:  Ketersediaan Sarana Produksi Tersedianya saran produksi merupakan sarana yang di butuhkan oleh petani sebagai tujuan kahir dari hasil pertanian yang dibudidayakan.  Tersedianya Informasi Teknologi Ibrahim (2003), mengemukakan bahwa teknologi pertanian adalah piranti tehnis pertanian yang dikembangkan dari ilmu pengetahuan untuk mempermudah, mempercepat, meningkatkan, mengarahkan, membina dan membimbing usaha tani sesuai dengan sasaran yang hendak di capai. Sedangkan peranan teknologi pertanian adalah proses kegiatan penggunaan teknologi dalam kegiatan di bidang pertanian.  Adanya Kegiatan Penyuluhan Pertanian Wiraatmadja dalam Ikhsan (2011), menyatakan bahwa dalam kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mengadakan hubungan dengan petani, hubungan tersebut dapat menimbulkan komunikasi. Komunikasi yang baik akan berjalan timbale balik atau terjadinya feedback. Hal ini, yang penting bagi penyuluh yaitu untuk dapat mengambil tindakan-tindakan selanjutnya.  Anjuran Teman Hubungan sesama teman dapat saling mempengaruhi dalam hal informasi yang di dapatkan, sehingga informasi dari teman ke teman sangat mempengaruhi.
  • 16. 16  Pasar Pasar merupakan kegiatan proses pertemuan antara pembeli dengan penjual dan terjadi transaksi antara kedua belah pihak. Pasar dapat mempengaruhi motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam karena hasil akhir dari hasil pertanian dengan mudah di jual. B. Kerangka Berpikir Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang dalam meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas ini dapa berwujud pada seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Motivasi yang timbul dalam diri seorang petani dalam membudidayakan tanaman baru di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu yakni tanaman yang masih asing di kalangan masyarakat lainnya. Namun, masyarakat tani yang berada pada daerah ini berani mengambil tindakan untuk membudidayakan nilam. Budidaya tanaman nilam tergolong dalam tanaman yang tidak sulit untuk di budidayakan oleh masyarakat tani khususnya yang berdomisili di Kelurahan Tosiba, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, baik dari segi pemilihan lokasi, bibit, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen, maupun pascapanen. Selain dari pembudidayaannya, tanaman nilam juga memiliki banyak manfaat bagi msyarakat di antaranya dapat digunakan sebagai bahan parfum, sebagai obat penghalus kulit, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari segi perekonomiannya hasil panen tanaman nilam dapat meningkatkan nilai perekonomian masyarakat Kelurahan Tosiba. Oleh karena itu, pembudidayaan tanaman nilam memerlukan sebuah dorongan atau motivasi dari petani itu sendiri, baik motivasi dari unsur
  • 17. 17 intrinsik, maupun dari unsur ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari pemenuhan kebutuhan, kesadaran sendiri, merasa puas dan sesuai harapan. Sedangkan unsur ekstrinsik muncul dari ketersediaan sarana produksi, tersedianya sarana teknologi, anjuran dari penyuluhan pertanian lapangan, anjuran dari teman, dan pengaruh pasar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Kerangka berpikir motivasi petani dalam mebudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Motivasi Intrinsik - pemenuhan kebutuhan - Kesadaran sendiri - Merasa puas - Sesuai harapan Motivasi Ekstrinsik - ketersediaan sarana produksi - Tersedianya sarana teknologi - Adanya kegiatan penyuluhan pertanian - Anjuran teman - pasar Budidaya Tanaman - pemilihan lokasi - pemilihan bibit - penanaman - pemeliharaan - pengendalian hama dan penyakit - panen - pasca panen - kegunannya
  • 18. 18 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan di laksanakan di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Lokasi penelitian ini di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Tosiba bermata pencaharian sebagai petani nilam. Penelitian ini akan dilaksanakan Insyaa Allah bulan Juli sampai bulan Agustus tahun 2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani nilam yang berdomisili di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik random sampling, dimana peneliti menggabungkan subjek-subjek yang hendak dijadikan sampel, kemudian diambil secara acak, sehingga semua subjek mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel. C. Jenis dan Pengumpulan Data Jenis dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari lokasi penelitian yang bertempat di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka. Data diambil menggunakan metode wawancara dengan bentuk kuisioner. Untuk data sekunder adalah data yang di peroleh dari instansi-instansi terdekat yakni dari kantor Badan Peneliti Statistik (BPS) Propinsi Sulawesi Tenggara dan Kecamatan Samaturu.
  • 19. 19 Data yang di peroleh dari hasil penelitian ini di tabulasi, kemudian di analisis secara deduktif kuantitatif. Untuk mengetahui tinggi, sedang, dan rendahnya motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam di Kelurahan Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, digunakan rumus: I = (Burhan, dkk dalam Alardin,2008) Dimana: I = Interval kelas J = Skor tertinggi – skor terendah + 1 K = Banyaknya kelas. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam, menggunakan rumus chi square berikut: X² (Nurgiantoro, dkk 2002) Eij = () Derajat bebas (r-1) (c-1) Dimana: X² = hubungan antara 2 variabel yang diteliti r = jumlah baris c = jumlah kolom i = baris ke-i
  • 20. 20 j = baris ke-j Oij = frekuensi observasi pada baris I kolom j Eij = frekuensi yang di harapkan pada baris I kolom j nio = jumlah pengamatan pada baris i nij = jumlah pengamatan pada baris j n = jumlah responden Pengujian hubungan antara motivasi petani dengan budidaya tanaman nilam di lakukan dengan membandingkan nilai X² hitung > dengan X tabel pada huruf kepercayaan 95%, dengan kriteria sebagai berikut: • Jika nilai X² hitung ≥ X² tabel, maka memiliki hubungan nyata. • Jika nilai X² hitung ≤ X² tabel, maka memiliki hubungan tidak nyata. Untuk menegtahui kerataan hubungan di lanjutkan dengan uji Coefisien Contingensi dengan rumus: Cc = (Supranto, 1994) Nilai Cc antara 0 sampai dengan 1, dimana semakin melalui satu hubungan, semakin kuat. D. Variabel yang Diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi petani dalam membudidayakan tanaman nilam baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsiknya.
  • 21. 21 2. Budidaya tanaman nilam yang terdiri atas pemilihan lokasi, bibit, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, panen, pascapanen, serta kegunaannya bagi masyarakat. E. Konsep Operasional Dalam penjelasan penelitian yang diambil ini terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian diantaranya sebagai berikut : 1. Motivasi adalah dorngan yang muncul dari petani untuk menanam nilam. 2. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang muncul dari dalam diri petani untuk menanam nilam. 3. Pemenuhan kebutuhan adalah terpenuhinya kebutuhan responden dalam membudidayakan tanaman nilam. 4. Kesadaran sendiri adalah kesadaran responden dalam mengerjakan kegiatan budidaya tanaman nilam. 5. Merasa puas adalah peresaan yang diperoleh responden dalam membudidayakan kinerja/hasil dalam kegiatan budidaya tanaman nilam. 6. Sesuai harapan adalah sesuatu hasil yang ingin di capai oleh responden sesuai dengan harapannya. 7. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang muncul dari luar seorang petani untuk membudidayakn tanaman nilam. 8. Ketersediaan sarana produksi adalah kemudahan responden/petani untuk memperoileh pupuk, pestisida, dan bibit. 9. Ketersediaan teknologi adalah kemudahan teknologi yang di gunakan responden.
  • 22. 22 10. Tersedianya informasi teknologi adalah kemudahan petani mendapatkan informasi teknologi budidaya tanaman nilam. 11. Anjuran penyuluh pertanian adalah masukan yang di berikan oleh penyuluh pertanian setempat. 12. Anjuran teman atau tetangga adalah pendapat atau masukan yang di berikan oleh teman atau tetangga. 13. Pasar adalah kemampuan responden dalam melihat lancarnya pasar. 14. Budidaya tanaman nilam adalah jenis tanaman yang di budidayakan oleh petani/responden. 15. Pemilihan lokasi adalah penentuan yang dilakukan responden dalam memilih lokasi/lahan budidaya tanaman nilam. 16. Pemilihan bibit adalah penentuan bibit yang akan di tanam di lokasi pembudidayaan tanaman nilam dengan kriteria tertentu. 17. Penanaman adalah kegiatan mengikatkan bibit nilam di lokasi penanaman budidaya nilam. 18. Pemeliharaan adalah kegiatan petani nilam terhadap pemeliharaan tanaman. 19. Pengendalian hama dan penyakit tanaman adalah perlakuan yang di lakukan petani nilan/responden untuk menghindarkan tanaman nilam dari penyakit dan hama tanaman. 20. Panen adalah kegiatan responden/petani terhadap kegiatan pemotongan hasil tanaman nilam. 21. Pascapanen adalah kegiatan yang dilakukan responden/petani nilam tentang perlakuan terhadap tanaman nilam yang telah di panen.