Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
1. Perkembangan Fisik dan
Kognitif pada Masa
Remaja
Adityas Ginanjar (46112120065)
Aisyah Tsabita (46112120051)
Tri Astuti (46112120022)
2. Anne Frank, Penulis Buku Harian
mengenai Holocaust
Pada 12 juni 1942, Anne berulang tahun yang ke 13. ia dihadiahi buku
harian oleh orang tuanya.
Buku harian itu termasuk bukti akan pembasmian selama Perang Dunia
II
Anne Frank, kedua orang tuanya, Otto dan Edith Frank, beserta kakak
perempuannya, Margot, adalah kaum Yahudi Jerman yang mengungsi
ke Amsterdam setelah Hitler berkuasa di Jerman tahun 1942.
Mereka bersembunyi di lantai atas bangunan yang dimiliki perusahaan
farmasi.
Pada tanggal 4 Agustus 1944, polisi Jerman dan Belanda menggerebek
persembunyian mereka dan mengirim ke kamp konsentrasi, di mana
semuanya meninggal, kecuali ayah Anne.
3. Anne Frank, Penulis Buku Harian
mengenai Holocaust
Tulisan Anne, yang diterbitkan oleh Otto Frank setelah perang
berakhir, menggambarkan kehidupan pelarian.
Buku harian tersebut mengungkapkan berbagai pikiran, perasaan,
khayalan, dan suasana hati yang berubah-ubah dari seorang remaja
yang penuh semangat dan introspektif
Kekhawatirannya mengenai penampilannya yang jelek, keinginannya
akan ibu yang benar-benar memahami dirinya, dan betapa ia
mengidolakan ayahnya.
Keputusasaannya terhadap kritik orang dewasa atas kegagalannya, dan
pada sikap pilih kasih kedua orangtuanya terhadap kakak
perempuannya.
Ketakutannya, dorongannya untuk mandiri, harapannya untuk kembali
pada kehidupan lamanya, dan cita-citanya berkarier sebagai seorang
penulis.
4. Anne Frank, Penulis Buku Harian
mengenai Holocaust
Meningkatnya ketegangan di dalam tempat persembunyian, Anne
kehilangan selera makan dan mulai meminum obat antidepresan
Ia sangat sadar akan kesadaran seksualnya.
Buku harian ini mencatat konflik antara hasrat seksualnya yang
bercampur aduk dengan ketat nya nilai moral yang dimilikinya.
Salah satu catatan terakhir, tanggal 15 Juli 1944,
“… terlepas dari segalanya, saya tetap yakin setiap orang memiliki
hati yang baik… saya mendengar suara Guntur yang mendekat,
yang akan menghancurkan kami, saya dapat merasakan
penderitaan jutaan orang tetapi jika saya memandang ke syurga,
saya piker semua akan baik baik saja, bahwa kekejaman ini juga
akan berakhir, dan bahwa perdamaian dan ketentraman akan
kembali lagi”
5. Masa Remaja: Peralihan Perkembangan
Masa remaja peralihan masa perkembangan antara masa kanak-kanak
ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek
fisik, kognitif, dan psikososial
Pubertas proses yang harus dilewati oelh seseorang untuk
mencapai kematangan seksual dan kemampuan untuk melakukan
reproduksi
Masalah perubahan yang terjadi secara bersamaan
membutuhkan bantuan dalam mengatasi bahaya
Saat meningkatnya perbedaan diantara kebanyakan remaja, ada
yang memuaskan dan produktif, sebagian kecil nya menghadapi
masalah besar
6. Perkembangan Fisik
Pubertas: akhir masa kanak-kanak
Perubahan biologis pubertas:
pertumbuhan cepat dalam aspek tinggi dan berat badan
proporsi tubuh dan bentuk
tercapainya kematangan seksual
Peningkatan tajam dari produksi hormone
adrenarche, matangnya kelenjar adrenal
gonadarche, kematangan organ seksual dan munculnya perubahan
pubertas
DHEA, berperan terhadap tumbuhnya rambut di bagian kemaluan,
ketiak , dan wajah, juga pertumbuhan tubuh yang lebih cepat, kulit
yang lebih berminyak, dan perkembangan bau badan
7. Perkembangan Fisik
Pubertas: akhir masa kanak-kanak
Tahap kedua,
gonadarche, indung telur anak perempuan mulai mengeluarkan
estrogen, dan perkembangan payudara.
testis meningkatkan produksi androgen, terutama testosterone,
massa otot, dan rambut tubuh
Leptin, protein otak yang dikeluarkan oleh jaringan lemak dan dikenali
berperan dalam menimbulkan kelebihan berat badan, memicu
mulainya pubertas
Akumulasi leptin merangsang hipotalamus memberi tanda ke
pituitary tanda ke kelenjar seks pengeluaran hormone.
Anak perempuan yang tingkat presentase lemak tubuh yang lebih
tinggi, mengalami perkembangan pubertas yang lebih maju
8. Waktu, Urutan, serta Tanda-tanda
Pubertas dan Kematangan Seksual
Tujuh tahun bagi kemunculan pubertas anak lelaki
Delapan tahun pada anak perempuan
Perkembangan rambut kemaluan, suara yang bertambah besar,
pesatnya pertumbuhan badan, dan perkembangan otot.
Matangnya organ reproduksi:
haid pada anak perempuan
produksi sperma pada anak laki
9. Karakteristik Seks Primer dan Sekunder
Seks primer perubahan biologis yang secara langsung melibatkan
organ-organ yang diperlukan untuk melakukan reproduksi
Pada perempuan: indung telur, tuba falopi, rahim, dan vagina
Pada lelaki: testis, penis, skrotum, vesikula seminalis, dan kelenjar
prostat
Tanda pubertas pertama:
lelaki: tumbuhnya testis dan skrotum
tidak jelas terlihat
Seks sekunder tanda fisiologis dari kematangan seksual yang tidka
melibatkan organ seks
Perubahan pada suara dan tekstur kulit, perkembangan otot, serta
tumbuhnya rambut di kemalua, wajah, ketiak dan sekitar tubuh
10. Berbagai Pengaruh terhadap Munculnya
Pubertas
Tren sekuler tren yang dapat dilihat hanya dengan pengamatan,
seperti tren pencapaian tinggi bdan orang dewasa dan kematangan
seksual yang lebih awal, yang dimulai seabad yang lalu
Penyebabnya, meningkatnya standar kehidupan
Hubungan keluarga memengaruhi perkembangan pubertas
Feromon (pheromones), zat kimia berbau yang dikeluarkan oleh lelaki
dan perempuan yang mengaktifkan hipotalamus, bagian otak yang
mengendalikan perilaku seksual terhadap lawan jenis.
Ketiadaan ayah dan waktu pubertas diidentifikasi sebagai factor
munculnya perilaku seksual bebas dan kehamilan para remaja.
11. Pesatnya Pertumbuhan Remaja
Peningkatan tinggi dan berat badan secara pesat yang mendahului
kematangan seksual
Perempuan akan tumbuh lebih tinggi dan kuat ketimbang anak laki
seusianya saat itu
Pertumbuhan ini memiliki jadwalnya sendiri, sehingga bagian dari
tubuh dapat menjadi tidak proporsional untuk sementara waktu
Sebagian remaja muda lebih peduli mengenai penampilan mereka
Banyak yang tidak menyukai apa yang mereka lihat di cermin.
12. Tanda-tanda Kematangan Seksual:
Produksi Sperma dan Haid
Tanda utama dari kematangan seksual:
anak laki, produksi sperma.
ejakulasi pertama, spermache, biasa disebut “mimpi basah
pertama kali”, terjadi rerata usia 13 tahun
anak perempuan, haid, luruhnya jaringan dari dinding rahim
haid pertama, menarche, waktu normalnya dapat bervariasi dari
usia 10 sampai 16,5 tahun
Kombinasi dari pengaruh genetic, fisik, emosional, dan lingkungan
dapat memengaruhi waktu munculnya menarche
Gizi adalah factor yang menentukan.
15. Otak Remaja
"Otak terus berubah sepanjang hidup, tetapi ada lompatan besar dalam
perkembangannya selama masa remaja," ujar Sara Johnson dari Johns Hopkins
Bloomberg School of Public Health, yang melakukan review untuk ilmu saraf,
seperti dikutip dari Livescience,senin (9/7/12). Dalam hal ini para ilmuwan
memeriksa kekusutan saraf yang ada di otak pada remaja, sehingga
didapatkan 5 fakta mengenai otak remaja yang selama ini masih menjadi
misterius, yaitu:
1. Memiliki kemampuan berpikir baru
2. Peningkatan intensitas emosi
3. Dipengaruhi oleh pemikiran rekan atau teman
4. Mengukur risiko
5. Cenderung lebih idealis dan egois
16. Otak Remaja
10 penyebab dan masalah kenapa remaja labil?
1. Otak Sedang Dalam Tahap Perkembangan
2. Otak Mulai Mekar
3. Memiliki Kemampuan Berpikir yang Baru
4. Rewel Kepada Orangtua
5. Gejolak Emosi yang Intens
6. Sangat Memperhatikan Kata Teman
7. Tak Pandai Mengukur Risiko
8. Membutuhkan Figur Orangtua
9. Butuh Tidur Lebih Banyak
10. 10. Narsis
17. Otak Remaja
Saran kepada Orang Tua untuk menghadapi tingkah laku remaja
Memahami bahwa ledakan perkembangan otak tersebut lah yang membuat
perilaku anak remaja menjadi berubah, yang menonjal terutama adalah
perilaku unpredictable dan taking high risk
menyemangati remajanya agar bisa melakukan aktifitas yang sehat. Semakin
lama anak remaja meluangkan waktunya
Bukan hanya dampak negatif yang muncul dari perkembangan otak remaja,
otak dan tubuhnya penuh energy dan idealism meskipun kadang tidak selalu
terlihat. Jangan dilawan tapi arahkan. Arahkan untuk mengambil kegiatan
beresiko yang sehat. Dari sini otak bagian depan mereka malah akan
berkembang dan mendapatkan life skills yang bermanfaat dalam prosesnya
18. Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja
tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi
juga mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau
“pubertas”. Hal ini ditandai dengan datangnya mensturasi pada perempuan dan
pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam
perjalanan waktu tertentu (Fatimah, 2010:41).
Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek individu. Pertumbuhan ini meliputi
perubahan yang bersifat internal maupun eksternal. Pertumbuhan internal
meliputi perubahan ukuran alat pencernaan, bertambahnya ukuran besar dan
berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistim kelenjar kelamin, dan
berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya
tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar
tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda
kelamin sekunder. Secara umum, terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat
dalam masa remaja awal. Dalam jangka tigaatau empattahun anak bertumbuh
hingga tingginya hamir menyamai tinggi orang tuanya. Pertumbuhan anggota-anggota
badan dan otot sering berjalan tidak seimbang. Bagi wanita mulai
menunjukkan mekar-tubuh yang membedakan dengan tubuh kanak-kanak. Dalam
hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas pada usia 12-14 tahun;
dimana remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan
remaja pria.
19. Fisik Remaja
Bentuk-bentuk Perubahan Fisik Remaja
Perubahan ukuran tubuh
Irama pertumbuhan fisik berubah menjadi cepat sekitar duatahun sebelum anak
mencapai taraf kematangan alat kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini,
anak akan bertambah tinggi 10 samapai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10
kg
Perubahan proporsi tubuh (organ reproduksi)
Memasuki masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi, yaitu pada saat ia berumur
14 tahun ketika pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Pada anak
perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat
pertama kali mengalami menstrurasi atau haid
21. Fisik Remaja
Urutan perubahan fisik pada anak perempuan
Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi
tinggi, anggota badan menjadi panjang),
Terjadi pertumbuhan payudara,
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di tangan
dan kakinya,
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang
maksimal setiap tahunnya,
Bulu kemaluan menjadi keriting,
Terjadi haid
Tumbuh bulu-bulu pada ketiak,
Urutan perubahan fisik pada anak laki-laki
Terjadi pertumbuhan tulang-tulang,
Testis (buah pelir) membesar,
Tumbuh bulu-bulu berwarna gelap pada kemaluan,
Terjadi awal perubahan nada suara,
Mengalami ejakulasi (keluarnya air mani),
Bulu kemaluan menjadi keriting,
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat yang
maksimal setiap tahunnya,
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis,
jambang, dan jenggot),
Tumbuh bulu ketiak,
Terjadi akhir perubahan suara,
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan
gelap,
Tumbul bulu di dada dan kaki.
22. Fisik Remaja
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pengaruh keluarga
Pengaruh gizi
Gangguan emosional
Jenis kelamin
Status sosial ekonomi
Kesehatan
Pengaruh bentuk tubuh
23. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian
jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan
remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19
tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini
dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan
adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua
persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”,
suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan
fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi
yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan
kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan
oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu,
perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
24. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :
Faktor Internal
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti
sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat,
baik, pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh
bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu,
akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi,
intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang
yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang
paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua,
anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
25. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Faktor lain yang ikut mempengaruhi kesehatan mental pada remaja :
faktor biologi
I. Sulit beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru
II. Salah informasi yang menyebabkan salah persepsi
faktor keluarga.
Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga
menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan
remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan
perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi
mereka pada level orang-orang dewasa.
26. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
faktor lingkungan dan sosial
Pada faktor lingkungan dan sosial melingkupi semua yang berhadapan
langsung dengan remaja seperti pertemanan dan pergaulan, sekolah dan
lingkungan rumah sekitar. Faktor - faktor tersebut sangat mempengaruhi
kepribadian seseorang dari lingkungan remaja banyak belajar dan meniru.
Jika lingkungan terlalu banyak menuntut remaja untuk banyak melakukan hal
maka remaja tersebut dapat sangat tertekan. Lingkungan yang tidak baik
serta pergaulan yang salah juga dapat membuat remaja menjadi terganggu
kesehatan mentalnya.
27. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Dampak gangguan kesehatan mental pada remaja
1. kenakalan remaja
2. Penyalahgunaan obat terlarang dan alcohol
3. Seks bebas
4. Gangguan makan
5. Bunuh diri
6. Gangguan mental
7. Kurangnya percaya diri
28. KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
1. Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan lapang dada
2. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)
3. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
4. Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
5. Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya
6. Dapat mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun lingkungan sosialnya
7. Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan penyelesaian dengan
pikiran yang jernih
8. Memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan untuk memotivasi
diri menjadi seorang yang berguna
9. Memiliki integrasi kepribadian
10. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya
29. Perkembangan Kognitif
Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti dari perkembangan kognitif itu
sendiri:
Myers (1996)
Cognition refers to all the mental activities associated with thinking, knowing, and
remembering.
Margaret W. Matlin (1994)
Cognition, or mental activity, involves the acquisition, storage, retrieval, and use of
knowledge.
Drever (2000)
Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, Kognisi adalah istilah umum
yang mencakup segenap model pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi, penangkapan
makna, penilaian dan penalaran.
30. …Lanjutan
Piaget
Perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak
tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. Seorang anak tidak
dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung
menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara
bertahap dengan cara belajar secara aktif di lingkungan sekolah.
Vygotsky
Perkembangan kognitif berfokus pada konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial
dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Vygotsky juga yakin
suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat di sekolah atau dari guru saja, tetapi
suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang
belum pernah dipelajari sekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan
baik.
31. …Lanjutan
“Seorang remaja termotivasi untuk memahami
dunia karena perilaku adaptasi secara biologis
mereka.” –Piaget (dalam Santrock , 2001)
“Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini
sebagai tahap operasi formal.” –Piaget (dalam
Papalia & Olds, 2001)
32. …Lanjutan
Apa itu “Tahap Operasi Formal?”
Tahap operasi formal adalah suatu tahap
dimana seseorang sudah mampu berpikir
secara abstrak.
33. …Lanjutan
“Kemampuan untuk berpikir abstrak juga memiliki
konsekuensi emosional.”
Misal:
anak hanya akan membenci dan menyayangi teman
sekelas mereka, dalam masa remaja—mereka dapat
mencintai kebebasan dan membenci eksploitasi.
34. …Lanjutan
Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang
belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan
cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001).
Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001)
mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang
dikenal dengan istilah personal fabel.
Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan
tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong
perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir
bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya.
35. …Lanjutan
Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam
perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri
mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang
membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer
dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang
dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993).
Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa
ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki
kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive).
36. …Lanjutan
Pemikiran yang belum matang pada diri remaja dapat dimanifestasikan
ke dalam 6 karakteristik, yaitu:
Idealisme dan Kekritisan
Argumentivitas
Ragu-ragu
Sikap Hipokrit
Kesadaran diri
Kekhususan dan Ketangguhan
37. …Lanjutan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Faktor Hereditas
Manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu yang
tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Berdasarkan teori ini,
taraf intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan.
Faktor lingkungan (Lingkungan Keluarga dan Sekolah)
Lingkungan memiliki peran besar bagi perubahan yang
positif atau negatif pada individu. Hal ini tergantung
bagaimana karakteristik lingkungan itu sendiri.
38. …Lanjutan
Perubahan dalam Pemrosesan Informasi pada Masa Remaja
Perubahan Struktural
Perubahan struktural pada remaja meliputi (1) perubahan dalam
kapasitas pemrosesan informasi dan (2) meningkatnya jumlah
pengetahuan yang disimpan dalam ingatan jangka panjang.
Perubahan Fungsional
Proses mendapatkan, mengelola, dan menyimpan informasi adalah
fungsional dari kognisi. Di antaranya adalah belajar, mengingat,
menalar, dan mengambil keputusan. Penalaran matematika,
keruangan, dan ilmiah adalah beberapa dari proses fungsional yang
biasanya meningkat selama masa remaja.
39. Perkembangan Bahasa
“Walaupun perbedaan individual besar, saat usia 16 sampai
18 tahun, umumnya remaja mengenal sekitar 80.000 .” -
Owens, 1996
“Pada masa ini, mereka lebih sadar bahwa kata-kata adalah
symbol yang dapat memiliki dua arti ganda; mereka lebih
suka menggunakan ironi, humor, dan metafora.” -Owens,
1996
40. Penalaran Moral: Teori Kohlberg
Tiga tingkatan dari penalaran moral (moral reasoning) teori Kohlberg:
1. Tingkat Prakonvensional sering kali berperilaku “baik” dan tanggap
terhadap label-label budaya mengenai baik dan buruk, namun Kohlberg
menafsirkan semua label ini dari segi fisiknya (hukuman dan ganjaran
kebaikan) atau dari segi kekuatan fisik mereka yang mengadakan peraturan
dan menyebut label tentang yang baik dan yang buruk. Tingkat ini biasanya
ada pada anak-anak yang berusia 4 - 10 tahun.
2. Tingkat konvensional juga dapat digambarkan sebagai tingkat konformis,
meskipun istilah itu mungkin terlalu sempit. Pada tingkat ini, anak hanya
menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa, dan dipandangnya
sebagai hal yang bernilai dalam dirinya, tanpa mengindahkan akibat yang
segera dan nyata. Individu tidak hanya berupaya menyesuaikan diri dengan
tatanan sosialnya, tetapi juga untuk mempertahankan, mendukung dan
membenarkan tatanan sosial itu.
41. …Lanjutan
3. Tingkat Pasca-konvensional dicirikan oleh dorongan utama menuju ke
prinsip-prinsip moral otonom, mandiri, yang memiliki validitas dan
penerapan, terlepas dari otoritas kelompok-kelompok atau pribadi-pribadi
yang memegangnya dan terlepas pula dari identifikasi si
individu dengan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok tersebut.
Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai
dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan
terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada
prinsip-prinsip itu.
42. Persiapan Pendidikan dan Pekerjaan
Berikut pengaruh terhadap prestasi di sekolah dan kemudian pengaruh terhadap
remaja yang keluar dari sekolah:
Keyakinan Self-Efficacy
Remaja yang memiliki self-efficacy tinggi—yang percaya bahwa mereka dapat
menguasai tugas-tugas dan meregulasi cara belajar mereka sendiri—adalah
yang paling mungkin mencapai prestasi baik di sekolah.
Pengaruh gaya pengasuhan orang tua, suku bangsa, dan kelompok
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola pendidikan
anak dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup masing-masing
keluarga yang berbeda , yang mana ada yang berorientasi dengan kehidupan
agama , social , maupun ekonomi dalam mendidik anaknya.
43. …Lanjutan
Gender
Remaja laki-laki dan perempuan mendapatkan skor yang kuranglebih sama
dalam tes standar untuk kebanyakan bidang studi, tetapi remaja perempuan
cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam kemampuan
akademis mereka. Remaja laki-laki lebih akan menjadi underachiever, untuk
mengikuti program khusus atau pendidikan remedial, dan dapat dikeluarkan
dari atau keluar dari sekolah (Eccles et al., 2003; Freeman, 2004).
Sistem pendidikan
Kualitas dari sekolah secara kuat memengaruhi prestasi siswa. Sekolah yang
memiliki atmosfer yang teratur tetapi tidak menekan; kepala sekolah yang
aktif dan energik; dan guru-guru memiliki harapan yang tinggi untuk siswa,
menekankan aktivitas akademis dibandingkan ekstrakurikuler, dan memonitor
peforma siswa dari dekat.