SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 93
Descargar para leer sin conexión
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI
          UPAYA PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
             (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)




                                 SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
 Sosial (S.Sos) pada Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi
                   Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
                               Universitas Haluoleo

                                   OLEH:


                           SIRAJUDDIN PUTRA
                               C1A1 08 134



                    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
             PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
            FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
                       UNIVERSITAS HALUOLEO
                                 KENDARI
                                    2012
HALAMAN PENGESAHAN


Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk di pertahankan di hadapan
Panitia Ujian Skripsi pada tingkat Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari.


Judul              : Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan
                   Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota
                   Kendari)

Nama           : Sirajuddin Putra

No. Stambuk :      C1A1 08 134

Jurusan        :   Ilmu Administrasi

Fakultas       :   Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

                                                      Kendari,           2012


                                       Menyetujui ,

Pembimbing I                                                  Pembimbing II




Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si                               Dra. Nurjannah, MA
NIP. 19610121 198803 1 004                              NIP. 19671231 199803 2 004

                                       Mengetahui,
                          Ketua Jurusan Administrasi Negara




                               Drs. H. Muh. Amir M.Si
                              NIP. 19690316 1989031 001
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
                                   Berjudul:
 PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI UPAYA
            PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
         (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)

                                Disusun Oleh:

                           SIRAJUDDIN PUTRA
                               C1A1 08 134

  Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo guna memperoleh Sarjana Program Strata
Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Program Studi Administrasi
Negara pada hari Jumat, 29 Juni 2012, dan hasilnya dinyatakan memenuhi syarat
dan dinyatakan lulus.
                              PANITIA UJIAN

1. Ketua      : Drs. H.Akhyar Abdullah, M.Si         (.......................................)

2. Sekretaris : Drs. H. Justawan, M.Si               (...................................... )

3. Anggota    : 1. Asriani, S.Ip, MA                 (.......................................)

                2. Dra. Nurjannah, MA                (.......................................)

                3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si           (.......................................)



                                                Kendari,             Juni 2012


                                          Disahkan Oleh:
                                         Dekan FISIP Unhalu,




                                         Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si
                                         NIP. 19530812 197411 1 002
ABSTRAK

Sirajuddin Putra (C1A1 08 134) ; Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia).
Skripsi dibimbing oleh: 1). Bapak Akhyar Abdullah. 2). Ibu Nurjannah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah
Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan kepada
masyarakat dan untuk mengetahui kaitan antara program kerja dengan pelayanan
kepada masyarakat. Masalahnya adalah bagaimana upaya pelaksanaan program
kerja Kecamatan Poasia terhadap pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjawab
permasalahan digunakan analisis deskriptif analitis.

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh pagawai pada Kantor Camat Poasia
yang berjumlah 29 orang. Dari jumlah populasi yang diteliti tersebut,kemudian
dilakukan metode penarikan semapel dengan teknik total sampling yaitu dengan
mengambil seluruh jumlah populasi menjadi responden penelitian. Selain
penetapan responden juga ditetapkan informan penelitian yaitu Camat Kambu dan
tokoh masyarakat di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Camat Poasia selaku pemerintahan di
Kecamatan Poasia telah melaksanakan program kerjanya dengan baik, hal ini
terlihat dari pelaksanaan program-program penguatan internal, pembangunan dan
pemberdayaan kemasyarakatan, pembangunan kewilayahan telah dilakukan
dengan baik dan muara dari program ini adalah pelaksanaan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat dengan menerapkan asas transparansi dan
akuntabilitas yang juga telah memberikan kepuasan kepada masyarakat di
Kecamatan Poasia.
KATA PENGANTAR


       Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu

Wata’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat serta

salam juga senantiasa penulis haturkan kepada sosok idola ummat Rasulullah

Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai suri tauladan dan panutan

penulis dalam bertingkah laku, sehingga hal tersebut menjadi motivasi untuk

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan

Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat

(Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) “. Dalam penelitian ini,

hamabatan dan kesulitan penulis dapatkan dalam teknis pelaksanaannya, namun

atas Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala dan bantuan, dukungan, serta doa dari

berbagai pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Olehnya

itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada

Ayahanda tercinta “ H.Muh. Arsyad Wahid “ dan Ibunda “ Hj. St. Syahriah

Rusmin” yang senantiasa memberikan dukungan, dorongan, pengorbanan, dan

bantuan baik berupa materil, moril, motivasi, dan kasih saying serta doa yang

tulus dan ikhlas selama penulis menempuh pendidikan. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada Bapak Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si selaku pembimbing I

dan Ibu Dra. Nurjannah, MA selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan sejak awal penulisan skripsi ini hingga selesai.

       Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang ikut serta

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini khususnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS., selaku Rektor Universitas Haluoleo

     Kendari.

2. Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si., selaku Dekan beserta para Pembantu Dekan

     Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo

3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi dan Muh.

     Nasir, S.Sos, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi.

4. Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu

     Administrasi yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan

     pengetahuan selama mengikuti pendidikan

5. Pimpinan dan seluruh staf pegawai kantor Camat Poasia Kota Kendari serta

     seluruh masyarakat Poasia , atas bantuan dan kerjasamanya khususnya dalam

     memberikan informasi yang relevan menyangkut penelitian ini.

6.   Ucapan Spesial Penulis sampaikan kepada kakak saya Zulfikar Putra, SH dan

     adikku Maharani Arsyad serta ucapan khusus penulis ucapkan pula kepada

     teman-teman Aktivis Dakwah Kampus Universitas Haluoleo, khususnya

     Astipin, Muhiyadin, Saleh, Rahmat, Rahmat Hidayat, Rusdi, Sabar, Indah,

     Nurhijah, Risnawati, Sri, Andini, Icha dan seluruh sahabat di MPM Ulul

     Albaab FISIP, FK-MPM Unhalu, UKKI Unhalu, Puskomda FSLDK Sultra

     dan lain-lainnya yang telah memotivasi serta memberikan dukungan dan

     semangat sehingga penulis mendapat spirit dalam menyelesaikan penelitian

     ini sampai selesai.

7. Ucapan Khusus juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terdekatku :

     Akbal, Dedi, Inal, Rocky, Ruslan, Hasan, Agus, Ipphank, Ima, Vivi, Iyan
yang telah menemaniku dengan berbagi suka dan duka. Dan kepada

    Murabbiku Ust. Syuaib, S.Pd yang senantiasa memberikan motivasi spiritual

    dalam rangka mendorong penulis menyelesaikan studi.

8. Seluruh rekan-rekan     Mahasiswa Program Studi        Administrasi Negara

    Angkatan 2008 atas kebersamaannya selama ini. Terima Kasih banyak.


       Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

masih banyak kekurangan dan kesalahan yang masih jauh dari kesempurnaan

yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga, maupun

materi. Karenanya, segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua

pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian ini. Penulis juga

memdoakan semoga Allah Subhanahu Wata’ala Senantiasa memberikan

perlindungan, rahmat, dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu.

Dan semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa

Robbal ‘Alamin.


                                                  Kendari,          Juni 2012




                                                          Penulis
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL …....………………............…………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUAN
     A. Latar Belakang ……………........………...........…….…………...... 1
          ...

     B. Rumusan Masalah ………………..................……….………....….. 6
     C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
     A. Konsep Program Kerja ……………………...................…..........… 8
     B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan ……........................…...……. 18
          .

     C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat ……………….…......….... 22
     D. Kerangka Pikir ................................................................................. 29
BAB III : METODE PENELITIAN
     A. Lokasi Penelitian ……………….........…………....….................... 30
     B. Populasi dan Sampel ………..................……………..………...… 30
     C. Teknik Pengumpulan Data ………...................………..…....…..... 31
     D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32
     E. Definisi Operasional ......................................................................... 33
     F. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 34

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

     A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia ............................................... 36
B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan
     Kecamatan ........................................................................................ 43
  C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia ............................... 54
  D. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya
     Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 67
  E. Kaitan Pelaksanaan Program Kerja Terhadap
     Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 72

BAB V : PENUTUP

   A. Kesimpulan ....................................................................................... 74
   B. Saran ................................................................................................. 75


DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL


 Tabel                                                                                                Hal


 1. Luas Wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk
   Menurut Kelurahan Kecamat Poasia ..................................................                37
 2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
   Menurut Kelurahan Tahun 2011 ..........................................................            39
 3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia
   Keadaan Tahun 2012 ............................................................................     41
 4. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Pelayanan
   Administrasi perkantoran ......................................................................    55
 5. Tanggapan Responden Mengenai Upaya Pelaksanaan Program
   Peningkatan Disiplin Aparatur yang dilakukan Camat Poasia .............                             57
 6. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Peningkatan
   Peran Serta Masyarakat .........................................................................   61
 7. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Perencanaan
   Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam .........................................                   63
 8. Tanggapan Responden Terhadap Upaya Kecamatan Poasia dalam
   Melaksanakan Program Perencanaan Pembangunan di Bidang
   Ekonomi dan Sosial Budaya .................................................................        66
 9. Tanggapan Responden Mengenai Transparansi Kecamatan Poasia
   Dalam Hal Pelayanan Kepada Masyarakat ...........................................                  69
10. Daftar Keluhan Masyarakat Mengenai Pelayanan Aparatur
   Kecamatan Terhadap Pengurusan Administrasi Kecamatan .................. 71
BAB I


                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

          Setiap instansi ataupun organisasi dalam menjalankan aktivitasnya,

   melakukan usaha-usaha tertentu agar dapat mencapai tujuan bersama yang

   telah ditentukan. Bahkan dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut

   banyak cara yang dilakukan, diantaranya dengan cara merumuskannya

   dalam sebuah program kerja, ataupun hanya sekedar membuat langkah-

   langkah strategis untuk dapat mencapai tujuan tersebut.

          Berkaitan dengan hal ini, maka penyusunan program kerja menjadi

   salah satu hal yang sangat sering untuk dilakukan, apalagi bagi instansi

   pemerintahan seperti kecamatan. Penyusunan program kerja juga menjadi

   salah satu cara bagi kecamatan dalam upaya untuk mencapai tujuan

   bersama yang telah di tetapkan.

          Soepardi dalam Eryanto (2003 : 29) mengemukakan bahwa sebuah

   Program kerja yang disusun oleh suatu organisasi mengacu pada visi misi

   yang ada dan terjabarkan dalam bentuk program. Jabaran program ini

   biasanya terspesifikasi dalam sebuah langkah-langkah strategis untuk

   menjawab setiap masalah-masalah yang ada, sekaligus juga untuk

   mencapai target-target yang menjadi tujuan bersama.

          Bagi sebuah instansi seperti kecamatan, pola pelaksanaan program

   kerjanya meliputi pembangunan wilayah kecamatan, pelayanan kepada
masyarakat dan pengefektifan pelaksanaan aparatur kecamatan, dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

       Kecamatan Poasia yang merupakan salah satu instansi kewilayahan

dalam lingkup Kota Kendari, juga memainkan perannya sebagai satu

perangkat dalam pemerintahan kota. Sebagai satu kesatuan, setiap program

ataupun agenda pemerintah kota akan di maksimalkan pula oleh

pemerintah kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah

kota di wilayah kecamatan.

       Secara umum, Kecamatan Poasia berada dalam wilayah Kota

Kendari dan terdiri dari 4 kelurahan yakni; Kelurahan Anduonohu,

Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan Matabubu.

Kantor Kecamatan Poasia terletak pada Kelurahan Rahandouna, dan

memiliki 29 orang staff selaku aparatur kecamatan yang membantu kerja

seorang camat. Aparatur kecamatan tersebut terdiri dari Sekertaris

Kecamatan yang membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

Sub Bagian Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan. Selain itu, aparatur

Kecamatan Poasia juga terdiri atas tiga seksi yakni, Seksi Pemerintahan

dan   Pelayanan    Umum,     Seksi   Pelaksanaan    Pembangunan      dan

Pemberdayaan Masyarakat, dan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan

Ketertiban Umum yang kesemuanya membantu memudahkan pekerjaan

camat dalam hal program kerja ataupun aktivitas lainnya sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dari setiap seksi atapun sub bagian yang ada dalam

kecamatan poasia dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rangka untuk dapat merealisasikan tujuannya, maka

Kecamatan Poasia juga menerapkan pelaksanaan program kerja yang akan

dimaksimalkan selama berjalannya kepemerintahan di kecamatan tersebut.

Dan pada dasarnya yg menjadi program kerja di Kecamatan Poasia adalah

program turunan dari pemerintahan kecamatan yang sebelum-sebelumnya.

Program kerja yang kemudian akan dimaksimalkan oleh seluruh aparatur

Kecamatan Poasia muaranya adalah upaya seluruh aparatur kecamatan

untuk   memaksimalkan     pelayanan    kepada   masyarakat,    meskipun

diantaranya secara teknis tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.

        Pada dasarnya upaya Kecamatan Poasia dalam menjalankan

program kerjanya adalah bertujuan untuk menguatkan internal, yang dalam

hal ini adalah aparatur kecamatan dan juga memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat.

        Adapun program kerja Kecamatan Poasia meliputi program

pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan disiplin

aparatur, program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan, program peningkatan peran serta masyarakat,

program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam, dan

program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya.

        Berkaitan dengan upaya Kecamatan Poasia dalam melaksanakan

program kerjanya dalam rangka untuk memaksimalkan pelayanan kepada

masyarakat di Kecamatan Poasia, maka menjadi menarik untuk melihat
bagaimana upaya yang dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk dapat

merealisasikan hal tersebut.

       Menurut pengamatan awal penulis, upaya yang dilakukan

Kecamatan Poasia untuk melaksanakan program kerja demi maksimalnya

pelayanan kepada masyarakat, sudah berjalan sebagaimana mestinya

hanya saja dalam pelaksanaanya belumlah maksimal. Hal ini dikarenakan

perangkat kecamatan sebagian belum menekuni kegiatan sehari-harinya.

Mereka kurang tanggap dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya,

sehingga terkesan aparatur kecamatan bekerja hanya ketika mendapat

instruksi   langsung   dari    camat   selaku   pimpinan.   Kenyataan   ini

menunjukkan bahwa kinerja pemerintah Kecamatan Poasia masih cukup

lemah dalam penerapannya sebagai birokrasi di lingkup kecamatan,

dimana dalam pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan

pelayanan kepada masyarakat masih seringkali bergantung kepada camat,

dalam hal bagaimana bekerja secara teknis. Karena memang kurangnya

inisiatif yang ada dalam diri aparatur Kecamatan Poasia dalam

melaksanakan agenda-agenda harian ataupun yang berkaitan langsung

dengan program kerja di Kecamatan Poasia.

        Ketidakmasimalan perangkat kecamatan dalam menjalankan

program kerja, khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya ini

sangat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman

perangkat-perangkat kecamatan, khususnya aparatur kecamatan dalam

berorganisasi dan pemerintahan. Salah satu yang melatar belakangi hal ini
adalah latar belakang pendidikan dari aparatur kecamatan yang sebagian

besarnya hanyalah lulusan Sekolah Menengan Atas (SMA).

       Kendala lain yang menunjukkan ketidak maksimalan pelaksanaan

program kerja yang dilakukan oleh Kecamatan Poasia adalah kondisi

sumber daya manusia, dalam hal ini aparatur/pegawai kecamatan yang

masih kurang menerapkan disiplin kerja dalam keseharian pelaksanaan

kerja mereka, terutama berkaitan dengan disiplin waktu para pegawai.

Selain itu, kurang arifnya para pegawai ketika melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai aparatur kecamatan, sehingga terkesan pekerjaan yang

dilakukan tidak berdasarkan tupoksi yang ada.

       Salah satu hal yang juga menjadi kendala sekaligus penghambat

dalam upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia adalah

minimnya dana yang ada di kas Kecamatan Poasia. Kurangnya pemasukan

dari dana bergulir seperti P2KP ataupun berupa dana taktis dari

Pemerintah Kota yang masuk ke kas Pemerintah Kecamatan membuat

pelaksanaan kerja menjadi terhambat. Keberadaan dana ini sangatlah

penting untuk mendukung terlaksananya program kerja di Kecamatan

Poasia, karena selain untuk memudahkan dalam hal sarana dan prasarana,

dana ini juga berfungsi sebagai instrument pendukung dalam hal motivasi

kerja bagi pegawai (upah kerja/insentif,pen). Sehingga yang terjadi untuk

memenuhi hal-hal tersebut, camat selaku pimpinan dalam kecamatan

menggunakan dana kas pribadinya agar dapat memudahkan pelaksanaan
beberapa program kecamatan. (Wawancara dengan Camat Poasia, 18

  Desember 2011)

         Berdasarkan dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa terdapat

  kendala-kendala yang dihadapi oleh unsur kecamatan, dalam hal ini

  pegawai, staf, dan camat poasia selaku pimpinan Kecamatan Poasia dalam

  upayanya untuk melaksanakan program kerja dalam rangka untuk

  memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Poasia.

          Berdasarkan kenyataan dan latar belakang di atas, penulis tertarik

  untuk mengangkat topik dan melakukan penelitian dengan judul

  “Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan

  Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)”


B. Rumusan Masalah

       Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

  penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

    1. Bagaimana upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia

       terhadap pelayanan kepada masyarakat ?

    2. Bagaimana kaitan pelaksanaan program kerja dengan pelayanan

       kepada masyarakat ?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian

   1. Tujuan Penelitian

      a. Untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah Kecamatan

         Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan

         kepada masyarakat.

      b. Untuk mengetahui kaitan antara pelaksanaan program kerja dengan

         pelayanan kepada masyarakat.

   2. Manfaat Penelitian

      a. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi pemerintah dan

         masyarakat di Kecamatan Poasia mengenai pelaksanaan program

         kerja kecamatan terhadap pelayanan kepada masyarakat.

      b. Dapat menjadi bahan bacaan dan sumber referensi bagi masyarakat

         umum dan pihak-pihak terkait yang ingin melakukan penelitian

         dengan judul ataupun obyek penelitian yang sama.
BAB II


                          TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Program Kerja

          Program merupakan perangkat data/perencanaan yang dirumuskan

  dalam    bentuk   perencanaan-perencanaan       (Wikipedia.com).   Sedangkan

  Menurut Hans Hochholzer dalam E Hetzer (1983 : 11), Program merupakan

  kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh

  suatu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerjasama dengan

  swasta dan masyarakat guna mencapai tujuan dan sarana yang ditetapkan.

  Suatu program disusun berdasarkan atas tujuan ataupun target yang ingin

  dicapai. Susunan perencanaan program-program tersebut disebut sebagai

  program kerja.

          Menurut Santosa dalam Soesanto (1995 : 17) program kerja adalah

  suatu sistem rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan

  tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh

  suatu organisasi. program kerja ini menurut Joko Santosa akan menjadi

  pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas organisasi. Program

  kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi.

  Selain itu, salah satu pengertian program kerja adalah program-program yang

  nyata yang mungkin untuk diimplementasikan untuk mencapai misi

  perusahaan atau organisasi (Journal; Shvoong)

          Sejalan dengan pandangan di atas, E Hetzer (1983 :25) berpendapat

  bahwa program kerja adalah aktivitas yang menggambarkan di muka bagian
mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut petunjuk-petunjuk

mengenai cara pelaksanaannya. Aktivitas menggambarkan di muka ini

biasanya menyangkut juga jangka waktu penyelesaian, penggunaan material

dan peralatan yang diperlukan, pembagian wewenang, dan tanggung jawab

serta kejelasan lainnya yang dianggap perlu. Menurut E Hetzer (1983 : 25),

setelah ditetapkannya target dan tujuan dari program, maka tindakan yang

harus diambil dalam program kerja dapat di rinci sebagai berikut:

1. Sarana dan Prasarana

  Kondisi dan kemampuan semua sarana dan prasarana yang ada, tujuannya

  untuk mengetahui apakah sarana dan prasarana tersebut masih layak

  operasi atau tidak, bila masih layak operasi, maka apa saja perbaikan dan

  penyempurnaan harus dilakukan, untuk menjalankan program 1 tahun

  kedepan.

2. Metode

  Semua metode yang digunakan dan proses yang dijalankan untuk

  menjalankan program kegiatannya.

3. Kemampuan Sumber Daya Manusia

  Untuk mengetahui kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap metode

  dan proses kerja oleh pimpinan organisasi untuk memenuhi sampai dimana

  kemampuan anggota dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Semangat Kerja

  Seorang pimpinan harus mengetahui kondisi pengurus dan sifat bawahan

  mereka, sehingga seorang pimpinan mampu memberi semangat kerja pada
pengurus tentang kebajikan dan sistem imbalan yang mencakup nilai

intensif dan penilaian prestasi kerja.


        Ada tiga alasan pokok menurut E. Hetzer (1983 : 26), mengapa

program kerja perlu disusun oleh suatu organisasi :


1. Efisiensi Organisasi

    Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu organisasi,

    maka waktu yang dihabiskan oleh suatu organisasi untuk memikirkan

    bentuk kegiatan apa saja yang akan dibuat tidak begitu banyak,

    sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk mengimplementasikan

    program kerja yang telah dibuat.

2. Efektifitas Organisasi

    Keefektifan organisasi juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan

    membuat program kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah

    direncanakan     sinkronisasi    kegiatan   organisasi   antara   bagian

    kepengurusan yang satu dengan bagian kepengurusan yang lainnya.

3. Target Organisasi

    Sebuah program kerja disusun salah satunya karena dilator belakangi

    oleh keinginan untuk mencapai target ataupun tujuan dari sebuah

    organisasi. dan program kerja merupakan sarana atupun anak tangga

    untuk mencapai target ataupun puncak dari tujuan sebuah organisasi.
Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang bersangkutan, jenis-jenis

program kerja dapat dibedakan antara lain :


1. Menurut rentang waktu perencanaan

   a. Program kerja untuk satu periode kepengurusan

       Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu

       periode kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi

       hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk

       tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari program

       kerja yang telah ditetapkan.

   b. Program kerja untuk waktu tertentu

       Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu jangka waktu

       tertentu biasanya triwulan, caturwulan, semester, dan lain-lain. Dalam

       pembuatan metode program kerja seperti ini, maka akan ditemui

       bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) organisasi

       lebih dari sekali dalam satu periode kepengurusan.

2. Menurut sifat program kerja

   a. Program kerja yang bersifat terus menerus (continue)

       Program kerja seperti ini akan dilakukan secara terus menerus (tidak

       hanya sekali) oleh suatu organisasi, kesulitan pengimplementasian

       program    kerja   umumnya     akan     dihadapi   saat   pertama   kali

       melaksanakan jenis program kerja ini.
b. Program kerja yang bersifat insidental.

       Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan pada suatu waktu

       tertentu oleh suatu organisasi dan biasanya dengan mengambil

       momentum-momentum waktu yang penting.

   c. Program kerja yang bersifat tentatif.

       Program kerja seperti ini sifatnya akan dilakukan sesuai dengan

       kondisi yang akan datang. Alasan dibuatnya program kerja ini adalah

       karena   kurang    terjaminnya    faktor-faktor   pendukung   ketika

       diadakannya perencanaan mengenai suatu program kerja lain.

3. Menurut targetan organisasi.

   a. Program kerja jangka panjang

       Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan

       pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. program

       kerja model ini dibuat karena kemungkinan untuk merealisasikan

       program dalam jangka waktu yang pendek tidak memungkinkan untuk

       dilaksanakan.

   b. Program kerja jangka pendek

       Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam

       suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara satu

       sampai tiga tahun, yang dirancang untuk memenuhi berbagai

       kebutuhan organisasi pada masa tersebut. Dalam hubungannya dengan

       program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek ini
dibuat bagian-bagian program kerja yang dapat direalisasikan dalam

      jangka waktu dekat.

      Program kerja dibuat berdasarkan atas kerangka yang telah disusun

secara matang. Adapun kerangka penyusunan program kerja menurut Andilie

Under (1991 : 25) mencakup beberapa aspek sebagai berikut :

     1. Perencanaan

         Seorang pimpinan harus bisa memilih program kerja yang menjadi

         prioritas utama dalam sebuah organisasi yang menguntungkan,

         menentukan sebuah kepanitiaan dan menentukan bidang-bidang

         yang dibutuhkan, menentukan garis-garis besar dan tata cara

         pelaksanaan program kerja dari tiap-tiap bidang, mengalokasikan

         sumberdaya dan mengontrol jalannya pelaksanaan.

     2. Program kerja prioritas

         “Nama program kerja” yang menjadi prioritas.

     3. Tujuan : mengapa punya program kerja ?

         a. Mendidik/membangun         sekelompok.....(siapa)....agar   dapat

              membuat/mengembangkan....(apa)......dengan waktu.....(berapa

              lama).....dengan harapan terbentuk menjadi (bagaimana).....

              dengan segala keterbatasan yang ada.

         b.   Program kerja dapat mengurangi apa ?

         c. Apa hasilnya untuk organisasi ?

         d. Apa kelanjutan dari program kerja (terobosan) ?
4. Isu : analisis system

             a. Kenapa program kerja ini sampai diajukan ?

             b. Kelemahan, kekuatan dari organisasi (dari dalam)

             c. Peluang, ancaman dari organisasi (dari luar)

         5. Cakupan : untuk siapa dan area cakupan seberapa besar ?

             a. Diperuntukkan kepada siapa ?

             b. Seberapa besar daerah cakupannya ?

         6. Waktu

             a. Butuh berapa tahap ?

             b. Tiap tahun butuh berapa lama ?


      Dalam sebuah organisasi pemerintahan seperti kecamatan, program kerja

yang dimiliki secara umum merupakan bagian dari perangkat program pemerintah

daerah. Program kerja kecamatan pada umumnya meliputi aspek perencanaan,

aspek pembangunan baik secara fisik maupun non fisik, serta evaluasi dan

pelayanan.


      Aspek perencanaan yang dimaksudkan disini adalah perencanaan dalam

hal perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan

pembangunan wilayah, perencanaan tata ruang, dan sebagainya. sementara aspek

pembangunan fisik dan non fisik yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

pembangunan fisik yang kegiatan pembangunannya diarahkan untuk menyediakan

sarana dan prasarana yang dibutuhkan publik, sedangkan pembangunan nonfisik

mencakup sisi pelayanan dan pemberdayaan yang menjadi inti pembangunan

kualitas sumberdaya manusia. Sedangkan aspek evaluasi dan pelayanan mencakup
system evaluasi capaian pembangunan, evaluasi kegiatan pemberdayaan

masyarakat, dan evaluasi kondisi internal kecamatan, selain itu aspek pelayanan

dalam program kecamatan meliputi pelayanan dalam hal urusan administrasi

kependudukan, catatan sipil, dan urusan keagrariaan masyarakat.


       Dari hal tersebut diatas, dapat diklasifikasikan program kerja kecamatan

meliputi hal-hal berikut :


   1. Program pelayanan administrasi perkantoran

               Program pelayanan administrasi perkantoran yang dimaksudkan

       disini adalah terkait dengan pelayanan kepada aparatur kecamatan dalam

       hal untuk memaksimalkan kinerja dari aparatur kecamatan. Adapun item

       program pelayanan adiministrasi perkantoran ini adalah :

       a. Penyediaan jasa surat menyurat

       b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

       c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

       d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

       e. Penyediaan jasa alat tulis kantor

       f. Penyediaan alat tulis kantor

       g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

       h. Penyediaan jasa makanan dan minuman

       i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

   2. Program peningkatan disiplin aparatur

               Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan disini

       adalah program yang tujuannya untuk meningkatkan rasa disiplin aparatur
kecamatan demi memaksimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

   Adapun item program peningkatan disiplin aparatur ini adalah :

   a. Pengefektifan apel pagi

   b. Pengefektifan system reward and punishment

   c. Pengefektifan sidak kelurahan

   d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya

3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

   keuangan

          Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

   kinerja dan keuangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

   program yang bertujuan untuk melaporkan ikhtisar capaian kinerja SKPD

   dan laporan keuangan di akhir semester ataupun di akhir tahunnya.

   Adapun item dari program ini adalah :

   a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian realisasi

      kinerja SKPD

   b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

   c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun

4. Program peningkatan peran serta masyarakat

          Program peningkatan peran serta masyarakat yang dimaksudkan

   dalam penelitian ini adalah program yang tujuannya untuk memberikan

   pembinaan kepada masyarakat dengan meningkatkan peran serta

   masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas

   daerah, dalam hal ini kecamatan. Adapun item program ini adalah :
a. Pembinaan      agama   di    tingkat   kecamatan    (MTQ/STQ        tingkat

      kecamatan)

   b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan

5. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam

             Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

   yang      dimaksudkan   dalam    penelitian   ini   adalah   program     yang

   menitikberatkan kepada pembangunan fisik di sector wilayah kecamatan.

   Adapun item program ini adalah :

   a. Penyelenggaraan musrembang RKPD

   c. Koordinasi perencanaan tata ruang, ESDM, dan lingkungan hidup

   d. Kegiatan Pendampingan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan

      Swadaya (BSP2S) dan peningkatan kualitas rumah

   e. Inventarisasi data bidang perumahan masyarakat yang tidak mampu

      tahun 2011

6. Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya

             Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya

   yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program pemerintah

   kecamatan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan

   kehidupan sosial budaya masyarakat. Adapun item dari program ini

   adalah:

   a. Koordinasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi

   b. Koordinasi perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya

   c. Koordinasi dan strategi penanganan kemiskinan
d. Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal

     e. Mengadakan pelatihan UKM dan wirausaha mandiri

     Program-program inilah yang kemudian menjadi acuan dalam hal

memaksimalkan program kerja di kecamatan. Target utama dari program-

program kecamatan ini adalah maksimalnya pembangunan dan tentunya

pelayanan kepada masyarakat.


B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan

         Menurut Widjaya (2001 : 30) Kecamatan merupakan Perangkat

  Daerah Kabupaten, sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai

  wilayah kerja tertentu, dan dipimpin oleh seorang camat, Dengan dibantu

  oleh beberapa orang staf yang menduduki posisi-posisi tertentu dalam

  struktur organisasi kecamatan.

         Camat berkedudukan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

  Bupati/Walikota melalui Sekertaris Daerah.      Sebagaimana perangkat-

  perangkat daerah     lainnya, Camat yang merupakan pimpinan wilayah

  kecamatan yang memiliki wewenang, tugas, dan fungsi seperti yang sudah

  tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2008 tentang

  Kecamatan, yang digambarkan sebagai berikut :

        a. Wewenang Camat

            Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 Ayat (2), Camat

            melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh

            Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah

            yang meliputi aspek :
1. Perizinan;

   2. Koordinasi;

   3. Rekomendasi;

   4. Pembinaan;

   5. Pengawasan;

   6. Fasilitasi;

   7. Penetapan;

   8. Penyelenggaraan dan;

   9. Kewenangan lain yang dilimpahkan


   Pelaksanaan      atas   kewenangan-kewenangan    Camat    tersebut

   mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan pada lingkup

   Kecamatan sesuai Peraturan Perundang-undangan.


a. Tugas Camat

   Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 ayat (1), Camat

   melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan yang meliputi :

   1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

   2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

      ketertiban umum;

   3. Mengkoordinasikan       penerapan   dan   penegakan   peraturan

      perundang-undangan;

   4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

      pelayanan umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di

      tingkat kecamatan;

   6. Membina      penyelenggaraan     Pemerintahan   Desa     dan/atau

      Kelurahan;

   7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang

      lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan

      Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;

b. Fungsi Kecamatan

   Kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana yang

   digambarkan dalam PP No.19 Tahun 2008 pasal 15, juga memiliki

   fungsi sebagai berikut :

   1. Pelaksanaan       pelimpahan       sebagian      kewewenangan

      pemerintahan,     pembangunan,     dan    pembinaan    kehidupan

      kemasyarakatan dari Bupati;

   2. Penyelenggaraan tugas pemerintahan umum dan pembinaan

      keagrariaan;

   3. Pembinaan Politik Dalam Negeri;

   4. Pembinaan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan;

   5. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Wilayah;

   6. Pembinaan       Pembangunan      yang     meliputi     pembinaan

      perekonomian, produksi, dan distribusi;

   7. Pembinaan sosial dan kesejahteraan masyarakat;

   8. Pembinaan pendidikan dan kesejahteraan;
9. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan;

          10. Pembinaan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

                wilayah Kecamatan;

          11. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.


       Menurut Sjamsul Sjardi (2006 : 17), dalam melaksanakan tugas

pimpinan setiap unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional di

lingkungan kecamatan, camat selaku pimpinan wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di dalam lingkungan masing-

masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan kecamatan serta dengan

instansi lain diluar kecamatan untuk kesatuan gerak sesuai dengan tugas dan

fungsi masing-masing. Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan

kecamatan wajib melakukan pengawasan melekat (waskat) terhadap

bawahannya.


       Setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan bertanggung

jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan

memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan wajib

mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasannya

masing-masing serta menyiapkan laporan berkala sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.


       Camat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural

dibawahnya, dan dalam rangka pembinaan kepada bawahannya masing-
masing wajib melakukan rapat berkala. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

  camat memiliki tata kerja dan hubungan dengan perangkat lain. Adapun tata

  kerja camat adalah sebagai berikut :

         1.   Camat    melakukan      koordinasi    dengan     Kecamatan       lain

              disekitarnya.

         2.   Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah kerja kecamatan

              dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan untuk

              meningkatkan kinerja Kecamatan.

         3.   Camat melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat

              Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten dalam rangka

              penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Kecamatan.

         Sedangkan hubungan kerja camat dengan perangkat-perangkat lainnya

  adalah sebagai berikut :

         1.   Hubungan kerja Kecamatan dengan Perangkat Daerah Kabupaten

              bersifat koordinasi teknis fungsional dan teknis operasional.

         2.   Hubungan kerja Kecamatan dengan instansi vertikal di wilayah

              kerja kecamatan, bersifat koordinasi teknis fungsional.

         3.   Hubungan kerja Kecamatan dengan swasta, Lembaga Swadaya

              Masyarakat, Partai Politik, dan organisasi kemasyarakatan lainnya

              di wilayah kerja kecamatan bersifat koordinasi dan fasilitasi.


C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat

         Sebelum membahas mengenai konsep pelayanan kepada masyarakat,

   maka terlebih dahulu akan diberikan gambaran tentang pengertian dan
konsep mengenai pelayanan sebagai bentuk gambaran yang jelas terhadap

permasalahan yang akan dihadapi dan di bahas.

     Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, Dkk.,

1995 : 646) menyatakan bahwa pelayanan adalah “usaha memenuhi

kebutuhan orang lain.” Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang

ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat

tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Dalam pengertian lain, Sugiarto

(2002 : 216) mendefinisikan pelayanan sebagai upaya maksimal yang

diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industry untuk

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan.

Selain itu, Cravens (1998 : 2003) mengungkapkan pengertian pelayanan

yaitu upaya dalam memenuhi permohonan untuk menspesifikasikan produk-

produk seperti data kinerja, permohonan untuk rincian, pemrosesan pesanan

pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi.

     Sementara pengertian lain, mengenai pelayanan adalah suatu bentuk

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik di

pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa

dalam   rangka   pemenuhan     kebutuhan   masyarakat    sesuai   peraturan

perundang-undangan yang berlaku (KEPMENPAN 81/93 dalam Indra

Sufian : 2004). Tunggal dalam Sugiarto (2002 : 217) , menyebutkan bahwa

pelayanan sering disebut sebagai jasa yang diberikan oleh perusahaan.

Artinya bahwa adanya suatu perbuatan yang dilaksanakan suatu pihak
terhadap pihak yang lain. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991 : 14)

menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut :

     a.   Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat

          berlawanan sifatnya dengan barang jadi.

     b.   Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan

          merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.

     c.   Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat

          dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya yang terjadi

          dalam waktu dan tempat yang bersamaan.

      Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan

terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal dalam

Sutopo dan Suryanto (2003 : 9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja

yang mempertinggi kepuasan pelanggan.

     Berdasarkan pengertian pelayanan diatas, maka dapat di definisikan

pengertian pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini adalah

pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003

(Menpan, 2003 : 2)     tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum

adalah “segala kegiatan pelayanan yang dilaksankan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun     pelaksanaan    ketentuan    peraturan       perundang-undangan.”

Penyempurnaan definisi pelayanan publik menurut KEP/25M.PAN/2/2004

dalam Normann, 1991 : 38, yaitu segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan publik sehingga upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

     Pelayanan publik saat ini menjadi hal yang sangat krusial. Pelayanan

publik merupakan fenomena yang terjadi di negeri ini, setiap orang

membicarakannya antara baik dan buruk pelayanan tersebut. Penilaian yang

dirasakan tersebut dapat dirasakan ketika seseorang datang ke kantor

kecamatan untuk membuat KTP, atau membuat Akta Kelahiran di Catatan

Sipil, dan lain-lain. Seharusnya pada pelayanan yang disebut konsumen

adalah masyarakat yang mendapat manfaat dari aktifitas yang dilakukan

oleh petugas organisasi pemberi layanan tersebut dan setiap organisasi

mempunyai kategori pelanggan internal yaitu seluruh anggota organisasi

sedangkan eksternal adalah masyarakatnya sehingga istilah pelayanan

diartikan sebagai pelayanan kepada seluruh anggota masyarakat dalam

anggota masyarakat dalam rangka memuaskan pelanggan eksternal.

     Menurut Moenir (1995 : 197-200), agar pelayanan dapat memuaskan

pelanggan, petugas yang melayani harus memenuhi empat kriteria pokok :

     a.   Tingkah laku yang sopan

     b.   Cara menyampaikan sesusatu yang berkaitan dengan apa yang

          seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan

     c.   Waktu menyampaikan yang tepat

     d.   Keramah tamahan

     Lebih lanjut ditambahkan oleh Moenir (1995 : 88) dalam pelayanan

kepada masyarakat terdapat beberapa faktor pendukung yang penting seperti
kesadaran petugas yang melaksanakan pekerjaan, aturan yang melandasi

tugas pekerjaan, organsiasasi sebagai system, alat kerja, dan sarana

prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan pelayanan. Jadi,

kesimpulannya bahwa pelayanan mempunyai hubungan yang kuat antara

loyaltas pelanggan dan kepuasan pelanggan dimana hubungan ini saling

mengukuhkan dan saling melengkapi dalam pelayanan, dan kesemuanya itu

tergantung pada kualitas pelayanannya.

     Berkaitan dengan kualitas pelayanan, adalah sesuatu yang dirasakan

langsung oleh pelanggan yang dalam hal ini adalah masyarakat sebagai

penerima layanan. Kualitas pelayanan ini jika dilihat dari perspektif

masyarakat sebagai penerima layanan, maka dimensinya adalah pelayanan

yang kurang maksimal ataupun pelayanan yang maksimal (pelayanan yang

prima). Kedua dimensi ini sangat berkaitan erat dengan pemberi layanan,

yang dalam hal ini adalah anggota organisasi.

     Berkaitan dengan pelayanan yang prima yang dalam hal ini adalah

pelayanan yang baik/maksimal, SESPANAS LAN dalam Nurhasyim (2004 :

16) menyatakan bahwa yang dimaksud pelayanan yang prima adalah :

     a.   Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau

          pengguna jasa

     b.   Pelayanan yang prima ada bila ada standar pelayanan

     c.   Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar.

          Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat
diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap

          pelayanan standard an pelayanan yang dilakukan secara maksimal

     d.   Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat

          eksternal dan internal


     Pelayanan yang maksimal/prima sebagaimana tuntutan pelayanan

yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyararatan bahwa

setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang

professional, dengan demikian kulitas kompetensi profesionalisme menjadi

sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi untuk memuaskan

masyarakat sebagai penerima layanan. Kepuasan tersebut dapat dilihat dari

kualitas pelayanan yang tercermin dari asas-asas pelayanan publik berikut

(berdasarkan SK Menpan Nomor 63/2003 tentang pedoman umum

penyelenggaraan pelayanan publik) :


  1. Transparansi,

            Pelayanan dengan transparansi ini yakni pelayanan yang

     bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

     membutuhkan      dan   disediakan   secara   memadai   serta   mudah

     dimengerti. Prinsip pelayanan dengan transparansi ini harus dilakukan

     dengan transparan, sehingga institusi diharapkan menetapkan jaringan

     informasi yang dibutuhkan masyarakat secara lengkap, sehingga

     memungkinkan masyarakat membuat keputusan secara rasional dan

     meminimalkan resiko.
Adapun unsur-unsur pelayanan dengan menerapkan sikap

     transparansi/keterbukaan ini dalam arti prosedur/tata cara, persyaratan,

     satuan kerja penanggungjawab pemberi pelayanan umum,            meliputi

     hal-hal sebagai berikut :

           a.    Waktu penyelesaian

           b.    Kepastian biaya

           c.    Akurasi system

           d.    Fasilitas dan peralatan

  2. Akuntabilitas

                 Akuntabilitas     dalam   pelayanan   maksudnya      adalah

     pelayanan     yang   dapat     dipertanggungjawabkan   sesuai    dengan

     ketentuan    peraturan      perundang-undangan,   norma    sosial,   dan

     kepatuhan yang berlaku.

                 Adapun unsur pelayanan dengan menerapkan sikap

     akuntabilitas dalam hal pertanggungjawaban kepada penerima

     pelayanan publik yang dalam hal ini masyarakat adalah :

         a.      Pengelolaan keluhan-keluhan publik.

         b.      Menjamin hak-hak masyarakat untuk mengajukan keluhan.


     Pada organisasi publik seperti kecamatan , peningkatan pelayanan

menjadi studi utama untuk meningkatkan kualitas kenyamanan kepada

masyarakat. Organisasi publik yang bersifat pengaturan dan pelayanan

dalam menjalankan tugasnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.   Orientasi       pelayanan    dalam      menjalankan     tugas      aparatur

               pemerintah tidak berorientasi pada kekuasaan.

          2.   Netralis dalam menjalankan tugasnya, baik pengaturan maupun

               pelayanan aparatur pemerintah tidak bersifat membeda-bedakan.

          3.   Orientasi kerja adalah efektifitas dan produktifitas.

          4.   Sikap adil dalam memberikan pelayanan kepada warga atau

               masyarakat        yang membutuhkan            tanpa diskriminasi      atau

               perbedaan berdasarkan berbagai peraturan tertentu (Siagian, 12 :

               1992)


D. Kerangka Pikir

         Kerangka pikir merupakan gambaran secara singkat mengenai

   hubungan-hubungan           antar   variabel,     yaitu    antara   variabel     bebas

   (independent), dengan variabel terikat (dependent). Kerangka pikir ini

   menjelaskan secara sistematik judul dari penelitian ini.

         Adapun yang menjadi kerangka pikir dari penelitian ini adalah dapat

   dijelaskan dalam bagan berikut :

                     !     "       #         $
   Program pelayanan administrasi perkantoran
   Program peningkatan disiplin aparatur
   Program peningkatan system pelaporan capaian
   kinerja dan keuangan
   Program peningkatan peran serta masyarakat
   Program perencanaan prasarana wilayah dan
   sumberdaya alam
   Program perencanaan pembangunan BAB III
                                       ekonomi dan
   sosial budaya
METODE PENELITIAN


A. Lokasi Penelitian

         Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Camat Poasia, Kota

   Kendari. Lokasi ini dipilih karena berdasarkan atas beberapa pertimbangan

   tertentu, diantaranya adalah karena Kantor Camat Poasia merupakan salah

   satu wilayah kerja Pemerintah Kota Kendari yang urusan pemerintahan

   dan pembangunannya cukup kompleks dengan berbagai permasalahan dan

   kendala-kendala yang sangat beragam. Selain itu, lokasi ini dipilih karena

   Kantor Camat Poasia merupakan wilayah tempat tinggal penulis, sehingga

   program-program Kecamatan yang bersentuhan dengan masyarakat dapat

   dirasakan langsung oleh penulis, sehingga dalam pelaksanaannya dapat

   dikontrol dan di evaluasi.


B. Populasi dan Sampel

         Oleh karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tentang

   bagaimana pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia sebagai upaya

   pelayanan kepada masyarakat, maka adapun populasi yang ada dalam

   penelitian ini    meliputi seluruh aparatur Kecamatan Poasia, yang

   berjumlah 29 orang, yang terdiri dari Camat Poasia, Sekertaris Camat, sub

   bagian, kepala seksi, dan staff kecamatan lainnya. Dari populasi tersebut,

   kemudian dilakukan metode penarikan sampel dengan teknik Total

   Sampling ataupun keseluruhan populasi dijadikan sebagai informan

   penelitian.
Selain itu, informan lain dalam penelitian ini adalah masyarakat

  Kecamatan Poasia, dalam hal ini adalah 4 orang tokoh masyarakat yang

  terdiri dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia, yaitu Kelurahan

  Anduonohu, Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan

  Matabubu.


C. Teknik Pengumpulan Data

        Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah terdiri dari data

  primer dan data skunder yang diperlukan melalui teknik-teknik sebagai

  berikut :

  1.    Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang

        dilakukan dengan teknik mengumpulkan data-data dengan membaca

        dan mencatat bahan-bahan tertulis dari berbagai sumber, seperti

        literature/buku bacaan, karya ilmiah, teori-teori dari internet, dan

        sumber-sumber lain yang ada relevansinya dengan judul penelitian.

  2.    Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang

        dilakukan untuk mengumpulkan data-data dengan cara meneliti

        langsung pada obyek yang hendak diteliti. Untuk memperoleh data

        lapangan, maka digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

        a. Angket, adalah perolehan data melalui daftar isian pertanyaan

              kepada responden terpilih. Dilakukan dengan cara mengajukan

              pertanyaan secara tertulis dan sistematis kepada responden untuk

              memperoleh data tentang pelaksanaan program kerja Kecamatan

              Poasia,   sehingga   dapat   memberikan    mengenai     evaluasi
pelaksanaan    program      kerja    terhadap   pelayanan   kepada

           masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

           angket campuran, dimana daftar isian yang berisikan pertanyaan

           pilihan dengan memberi tanda centang, digabungkan dengan

           daftar isian yang memungkinkan reponden menuliskan alasan

           kenapa memilih salah satu dari daftar pilihan pertanyaan.

        b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung

           dengan informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah

           disiapkan sebelumnya.

        c. Pengamatan, yaitu mengamati secara langsung aktivitas yang

           dilakukan oleh aparat kecamatan, sehubungan dengan upaya

           mereka dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan

           program kerja Kecamatan dalam rangka untuk pelayanan kepada

           masyarakat Kecamatan Poasia.

        d. Kaji dokumen, yaitu dengan mempelajari dan atau mengecek

           laporan-laporan    pelaksanaan      tugas   masing-masing   aparat,

           terutama tugas yang berkaitan dengan masalah penelitian.


D. Teknik Analisis Data

        Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data secara

   deskriptif analitis. Jadi, dari data-data yang ada baik yang diperoleh dari

   studi kepustakaan maupun dari hasil data lapangan, dikumpulkan untuk

   kemudian diklasifikasikan. Setelah itu, di analisis guna memperoleh

   gambaran dari kenyataan yang ada.
Dalam penelitian ini dilakukan teknik analisis terhadap daftar

   kuesioner yang disajikan kepada responden, dimana pilihan jawaban

   sangat    baik,    cukup   baik,   dan   kurang   baik    diukur   dengan

   mengakumulasikan salah satu jawaban pilihan reseponden. Dan untuk

   mengukur persentasenya, jumlah responden yang memilih salah satu dari

   tiga pilihan jawaban tersebut kemudian dikalikan dengan 100 untuk

   mengukur persentasenya dan dibagi dengan total responden.


E. Definisi Operasional

            Berdasarkan konsep yang telah dipaparkan pada bab tinjauan

   pustaka, maka dirumuskan definisi operasional penelitian sebagai berikut :

   1.   Program kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

        keseluruhan     rancangan kerja yang telah disusun dan menjadi

        tanggung jawab seluruh aparatur kecamatan untuk dilaksanakan.

   2.   Pelaksanaan program kerja kecamatan yang dimaksudkan dalam

        penelitian ini adalah peranan yang dilakukan oleh seluruh aparatur

        kecamatan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat

        dinamis.

   3.   Pelayanan kepada masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini

        adalah segala upaya yang dilakukan oleh unsur-unsur organisasi yang

        dalam hal ini adalah aparatur Kecamatan Poasia dalam melakukan

        pelayanan kepada anggota internal dan eksternal. Anggota internal

        yang dimaksudkan adalah staf, tata usaha, pegawai, dan aparatur

        kecamatan lainnya yang juga memiliki hak untuk diberi pelayanan,
dalam hal ini adalah berupa pemenuhan hak-hak pegawai, penyediaan

       sarana dan prasarana penunjang kerja, dan lain sebagainya. Sementara

       anggota eksternal yang dimaksudkan adalah masyarakat umum yang

       ada dalam Kecamatan Poasia yang sangat berhak untuk diberikan

       pelayanan yang maksimal demi untuk kepuasaan masyarakat terhadap

       aparatur kecamatan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan

       yanh diberikan ketika akan mengurus KTP, Kartu Keluarga, Surat

       Keterangan, dan lain sebagainya.


F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel   Subvariabel           Indikator                     Kegiatan
Program    Program pelayanan     penyediaan jasa surat        1. Pengadaan
Kerja      admninistrasi         menyurat,      penyediaan       sarana prasarana
           perkantoran           jasa          administrasi      dan         bahan
                                                                 pustaka
                                 keuangan,      penyediaan
                                                                 kecamatan
                                 jasa kebersihan kantor,      2. Pemberian
                                 penyediaan bahan bacaan         insentif     bagi
                                 dan peraturan perundang-        aparatur teladan
                                 undangan
           Program peningktan    pengefektifan      system    1. Apel pagi rutin
           disiplin aparatur     reward and punishment,       2. Pengadaan
                                 pengefektifan        sidak      seragam dan ID
                                 kelurahan, pengefektifan        card
                                 apel pagi                    3. Arisan bulanan
           Program peningkatan   penyusunan        laporan    1. Laporan     akhir
           pengembangan          capaian kinerja SKPD,           kepegawaian
           system      pelaporan penyusunan        laporan    2. Laporan     akhir
           capaian kinerja dan   keuangan akhir tahun            keuangan
           keuangan
           Program peningkatan pembinaan agama di             1. MTQse-
           peran            serta tingkat       kecamatan,        kecamatan
           masyarakat             pembinaan kelurahan se-     2. Pelatihan untuk
                                  kecamatan                       lurah
           Program perencanaan penyelenggaraan                1. Musrembang
           prasarana wilayah dan musrembang,                      tingkat kelurahan
           sumberdaya alam        inventarisasi       data        dan kecamatan
                                  perumahan masyarakat         2. Pendampingan
                                  tidak mampu, kegiatan           BSP2S
BSP2S dan peningkatan 3. Bedah
                              kulaitas rumah                rumah,PNPM
                                                            Mandiri, Block
                                                            Grant,
                                                            Bahtreramas, dll
          Program perencanaan koordinasi perencanaan 1. Pelatihan UKM
          pembangunan         pembangunan di bidang         dan     wirausaha
          ekonomi dan sosial ekonomi, sosial, dan           mandiri
          budaya              budaya, koordinasi dan 2. Program BLUD
                              strategi       penanganan
                              kemiskinan
Pelayanan Transparansi        1. Waktu penyelesaian      1. Pelayanan
                              2. Kepastian biaya            pembuatan KTP
                              3. Akurasi system          2. Pelayanan
                              4. Fasilitas dan peralatan    pengurusan
                                                            catatan sipil
          Akuntabilitas       1. Pengelolaan keluhan 1. Pembuatan
                                  publik                     daftar keluhan
                              2. Menjamin       hak-hak      masyarakat
                                  masyarakat       untuk 2. Pembuatan
                                  mengajukan keluhan         kotak        saran
                                                             kecamatan
BAB VI


                        HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia

  1. Letak Geografis

           Kecamatan Poasia merupakan salah satu wilayah Kecamatan di

     Kota Kendari yang secara geografis memiliki batas-batas wilayah

     sebagai berikut:

     - Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

     - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan

     - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

     - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu
                                                                       2
           Luas wilayah daratan Kecamatan Poasia sebesar 43,52 Km atau

     14,71 persen dari luas daratan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

           Luas wilayah menurut Kelurahan sangat beragam, Kelurahan

     Anduonohu merupakan wilayah Kelurahan yang paling luas, kemudian

     menyusul Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan

     Matabubu.


  2. Keadaan Demografis

     a. Jumlah Penduduk

           Penduduk Kecamatan Poasia berdasarkan data terakhir tahun 2010

        mencapai 20.231 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Poasia adalah 43,52
           2
        Km . Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, maka kepadatan
terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepadatan penduduk Kecamatan
                                                        2
  Poasia pada tahun 2010 adalah 465 jiwa per Km , dengan rincian

  tingkat kepadatan tiap Kelurahan dapat dilihat pada table berikut :


    Tabel 1. Luas wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan
              Kecamatan Poasia
                                 Luas      Penduduk     Kepadatan Penduduk
   No         Kelurahan
                                 (Km2)       (Jiwa)           (Per Km2)
  1.      Anduonohu              15,24       7.268               477
  2.      Rahandouna             12,62       8.174               648
  3.      Anggoeya               12,55       3.555               283
  4.      Matabubu                3,11       1.234               397
   Sumber : Kantor Camat Poasia 2011


b. Persebaran Penduduk

        Persebaran penduduk di Kecamatan Poasia tahun 2010 terpusat di

  Kelurahan Rahandouna dan Anduonohu, dimana masing-masing

  berkisar 8.174 jiwa untuk wilayah Rahandouna dan 7.268 jiwa untuk

  wilayah Anduonohu. Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk

  di dua kelurahn ini dibandingkan dengan dua kelurahan lainnya adalah

  karena semakin pesatnya kegiatan perekonomian penduduk dan

  banyaknya pembangunan sarana perekonomian. Untuk penduduk

  Kelurahan Anggoeya 3.555 jiwa dan Matabubu 1.234 jiwa. Rata-rata

  penduduk Kelurahan mengalami peningkatan jumlah penduduk

  dengan persebaran penduduk yang sama dengan tahun sebelumnya.
c. Struktur Umur, Jenis Kelamin, dan Keluarga

        Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk di Kecamatan Poasia

   tahun 2010 adalah 12.975 jiwa penduduk usia dewasa yang terdiri dari

   6.255 jiwa laki-laki dan 6.720 jiwa perempuan. Untuk usia anak-anak

   6.506 jiwa terdiri dari 3.379 jiwa anak laki-laki dan 3.127 jiwa anak

   perempuan. Sedangkan usia lansia 750 jiwa terdiri dari 411 jiwa laki-

   laki dan 339 jiwa perempuan.

        Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk

   penduduk perempuan disebut rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin

   di Kelurahan Poasia pada tahun 2009 adalah 99, artinya setiap 100

   penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Secara lebih

   jelasnya mengenai persebaran rasio jenis kelamin di tiap kelurahan di

   Kecamatan Poasia dapat dilihat melalui table berikut :

        Tabel 2. Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut

        Kelurahan tahun 2010

   No          Kelurahan            L         P       Jumlah          Rasio

   1.     Anduonohu               3.853     3.415      7.268         112,83

   2.     Rahandouna              3.646     4.528      8.174          80,52

   3.     Anggoeya                1.913     1.642      3.555         116,50

   4.     Matabubu                 633       601       1.234         105,32

              Jumlah             10.045     10.186     20.231         98,61

        Sumber : Kantor Camat Poasia 2011
d. Pendidikan

         Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN, maka sasaran

     pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan

     perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan mulai dari

     Taman Kanak-kanak, sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya

     penngkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan

     untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Sedangkan perluasan

     kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia sekolah yang

     setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan

     penduduk untuk dapat memperoleh kesempatan pendidikan seluas-

     luasnya.

        Perkembangan dunia       pendidikan di Kecamatan Poasia dapat

     dilihat dari banyaknya sarana pendidikan negrinya yaitu 1 TKN, 11

     SDN, 1 SMPN, 2 SMAN. Sedangkan sarana pendidikan yang swasta

     yaitu 12 TK swasta, 1 SD swasta, sedangkan untuk SMP, SMA, dan

     AK/PT swasta belum ada.


3. Keadaan Pemerintahan Kecamatan

          Keadaan Pemerintahan Kecamatan Poasia pada dasarnya berdiri

   dan berjalan sebagaimana mestinya, yang pusat pemerintahannya dalam

   hal ini Kantor Camat Poasia terletak di Kelurahan Rahandouna yang

   merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Poasia yang fase

   perkembangan dan peningkatan pembangunannya cukup pesat dari tahun

   ke tahun, jika dibandingkan dengan tiga kelurahan lainnya.
Aparat pemerintahan Kecamatan Poasia secara keseluruhan

adalah tercatat sejumlah 28 orang yang terdiri dari Camat Poasia,

Sekertaris Camat, Sub bagian perencanaan dan pelaporan keuangan, sub

bagian umum dan kepegawaian, seksi pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat, seksi pemerintahan dan pelayanan umum, seksi pembinaan,

pemberdayaan, dan ketertiban masyarakat, serta beberapa orang staff

yang membawahi beberapa sub bagian dan seksi yang tergabung dalam

struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Poasia.

       Salah   satu   hal   yang    sangat   mendukung   terlaksananya

pemerintahan di sebuah instansi pemerintahan adalah keberadaan sarana

dan prasarana. Dimana ketersediaan sarana dan prasarana tersebut akan

sangat membantu aparat dalam menjalankan dan melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

       Keberadaan sarana dan prasarana yang dalam hal ini adalah

fasilitas penunjang kerja seluruh aparatur yang ada di Kantor Camat

Poasia secara umum dapat digambarkan masih cukup kurang, apalagi

bagi instansi pemerintahan sebesar Kantor Kecamatan Poasia yang

notabene nya telah mapan dalam segi administrasi dan pemerintahan.

Adapun untuk dapat mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki

Kecamatan Poasia, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia, Keadaan Tahun 2012

 NO        Jenis Sarana dan Prasarana           Jumlah                 Keadaan
 1.    Komputer                                   4 Unit                   Baik
 2.    Printer                                    2 Unit                   Baik
 3.    Meja                                     22 Buah                    Baik
 4.    Kursi                                    27 Buah                    Baik
 5.    Lemari                                   8 Buah                     Baik
 6.    Rak Buku                                 5 Buah                     Baik
 7.    Air Conditioner (AC)                       1 Unit                   Baik
 8.    Water Closed (WC)                        2 Buah                     Baik
 9.    Papan Profil                             7 Buah                     Baik
 10.   Telepon                                      -                       -
 11.   Alat Kebersihan :
 12.       a.    Mesin Pemotong Rumput            5 Unit            4 Baik, 1 Rusak
           b.    Pacul                          6 Buah                     Baik
           c.    Sapu Ijuk & Lidi               13 Buah                    Baik
           d.    Tong Sampah                    5 Buah                     Baik
                  Jumlah                                   107 Buah/Unit
       Sumber : Kantor Camat Poasia, Tahun 2012


        Tabel diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh pemerintah Kecamatan Poasia tergolong

sudah cukup baik. Hanya saja masih ada beberapa sarana dan prasarana

pendukung yang masih kurang dalam hal jumlah, apalagi bagi sebuah

instansi pemerintahan Kecamatan Poasia yang sudah tergolong mapan.

Hal ini terlihat dari minimnya sarana penunjang kerja aparatur

kecamatan, seperti perangkat computer dan printer. Keberadaan

computer dan printer ini sangatlah penting, karena kedua sarana ini

merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan kepada

masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Poasia.

Perangkat computer dan printer yang dimiliki masih kurang, mengingat
pelayanan yang maksimal yang perlu dilakukan oleh aparatur kecamatan

      kepada masyarakat. Selain itu, tidak adanya sarana komunikasi resmi

      milik Kecamatan Poasia berupa telepon. Hal ini terlihat dari model

      komunikasi jarak jauh yang hanya menggunakan telepon seluler

      (Handphone) pribadi masing-masing aparat kecamatan. Kemudian selain

      itu, sarana lainnya semisal Air Conditioner (AC) yang hanya terdapat

      diruangan camat saja.


             Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah

      Kecamatan     Poasia    tentunya   akan   berdampak     negatif   terhadap

      pelaksanaan   tugas-tugas    pemerintahan,   utamanya     dalam    rangka

      pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Jika hal ini terus

      berlangsung, maka tidak menutup kemugkinan pelaksanaan tugas

      aparatur kecamatan akan semakin terhambat sehingga upaya untuk

      melaksanakan program kerja dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

      menjadi susah untuk dimaksimalkan.



B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan

           Kantor Camat Poasia merupakan Instansi Pemerintahan yang

   menjalankan tugas pokok dan fungsi pemerintahannya berdasarkan pada

   perangkat-perangkat organisasi yang saling terkait dan bekerjasama satu

   sama lain. Perangkat-perangkat organisasi ini memiliki tugas dan fungsi

   yang berbeda-beda, yang gunannya adalah untuk memudahkan dalam

   penyelesaian pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Perangkat organisasi inilah yang kemudian menjadi motor

penggerak roda penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara

fisik maupun non fisik di Kecamatan Poasia, khususnya dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat. Perangkat organisasi ini dibuat dalam bentuk

struktur organisasi sesuai dengan kewenangan yang telah di gariskan oleh

pemerintah Kota Kendari, sebagaimana yang terlampir pada bagan struktur

organisasi Kecamatan Poasia berikut :
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KECAMATAN POASIA

          (Berdasarkan Perda Walikota Kendari Nomor 43 Tahun 2008)




                                  Camat
                           Drs. Hajar Aswad



   Kelompok                                              Sekretaris Camat
    Jabatan                                      Reynold Simanjuntak, SH
   Fungsional

                                           Kasubag Umum dan       Kasubag Perencanaan dan
                                              Kepegawaian                Pelaporan

                                             Muis, S.Si                Nurlina, SH


                                               Staf                           Staf




Kasi Pemerintahan dan     Kasi Pelaksanaan Pembangunan             Kasi Pembinaan
  Pelayanan Umum           & Pemberdayaan Masyarakat          Kemasyarakatan & Ketertiban
                                                                       Umum
 Drs. Munariang            Muh. Awan Arma, SE                      La Halifa, S.Sos


         Staf                       Staf                                    Staf




                 Lurah-lurah
                  Lurah-lurah
Berdasarkan struktur organisasi kecamatan tersebut, dapat dilihat

bahwa setiap perangkat yang ada di Kecamatan Poasia memiliki tugas dan

fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pos amanah yang mereka pegang

masing-masing. Hal ini tentunya untuk mempermudah pelaksanaan tugas

kecamatan dalam mewujudkan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat.

            Perbedaan tugas dan tanggungjawab dari masing-masing perangkat

kecamatan tersebut telah ditetapkan berdasarkan peraturan Walikota

Kendari Nomor 43 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata

kerja Kecamatan Kota Kendari yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Camat

        Camat adalah perangkat pemerintahan yang langsung berada di

    bawah Bupati/Walikota, dan camat diangkat dari Pegawai Negri Sipil

    (PNS) yang memenuhi syarat Bupati/Walikota atas usul Sekertaris

    Daerah/Kota.

        Camat merupakan aparatur pemerintah yang merupakan seorang

    pimpinan tertinggi di sebuah wilayah kecamatan, yang diberikan tugas,

    wewenang, dan tanggung jawab oleh pemerintah Kota Kendari untuk

    melakukan        pemerintahan    pada lingkup wilayah Kecamatan dan

    bekerja sama dengan seluruh bagian yang ada di dalam kantor tersebut.

        Camat mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mendukung

    kegiatan pemerintahan di wilayah Kecamatan, dimana ia dibantu oleh
seluruh lapisan staf/aparat dalam jajaran Kantor Camat Poasia. Camat

   menerima laporan dan menetapkan serta menandatangani target dan

   sasaran yang akan dicapai oleh pemerintah Kecamatan.


b. Sekertaris Camat

       Sekertaris Camat dipimpin oleh seorang sekertaris yang berada

   dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Camat. Sekretaris

   Camat merupakan aparatur Kecamatan yang menjalankan tugas-tugas

   administrasi Kecamatan dan melakukan koordinasi dengan setiap

   bagian-bagian yang ada di dalam kantor Kecamatan dan melakukan

   tugas administrasi kesekretariatan di dalam kantor guna membantu

   Camat dalam melaksanakan kegiatan Kecamatan. Sekertaris Camat

   membawahi :

   1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

   2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan.

      Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas,

   sekertaris menyelenggarakan fungsi :


      a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-tugas

         penyelenggaraan tugas urusan kecamatan dan kelurahan serta

         administrasi keuangan dan perlengkapan;

      b. Penyusunan rencana program tahunan kecamatan dan kelurahan;

      c. Pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan administrasi kecamatan

         yang meliputi Tata Usaha Umum dan Kepegawaian serta

         pengelolaan keuangan;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Kepala-Kepala Seksi;

     e. Perencanaan pengadaan kebutuhan barang inventaris dan

         pemeliharaannya;

     f. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan urusan

         Kecamatan dan Pengelolaan administrasi Kecamatan;

     g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

         didalam maupun diluar organisasi.


c. Kasubag Umum dan Kepegawaian

       Kasubag Umum dan Kepegawaian merupakan aparatur Kecamatan

   yang melaksanakan kegiatan dibagian administrasi umum dan

   kepegawaian yang berfungsi untuk mengatur serta mengelola pegawai

   dan melaksanakan kegiatan umum lainnya di dalam kantor, serta

   melakukan koordinasi dengan bagian lain di dalam kantor dalam

   melaksanakan pembangunan di Kecamatan.

       Dalam    melaksanakan    tugas   sebagaimana   yang   dimaksud

   penjelasan diatas, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

   menyelenggarakan fungsi :


     a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis di sub bagian

         administrasi umum dan kepegawaian kecamatan dan kelurahan;

     b. Penyusunan kegiatan operasional penyelenggaraan administrasi

         kecamatan;
c. Pelaksanaan pembinaan pengisian dan pemeliharaan buku

            administrasi kecamatan;


      d. Pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan

            dan tata Kearsipan;

      e. Pelaksanan urusan kesejahteraan dan kepangkatan pegawai

            lingkup Kantor Kecamatan;

      f. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

      g. Pelaksanaan urusan keprotokolan;

      h. Pelaksanaan urusan pemeliharaan dan keamanan kantor;

      i. Pelaksanaan tugas        dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris

            kecamatan baik didalam maupun diluar organisasi.


d. Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan

       Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan dipimpin oleh

   aparatur Kecamatan yang melaksanakan kegiatan di bidang keuangan

   dan pelaporan serta melakukan perencanaan keuangan Kecamatan yang

   akan digunakan dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan

   tempatnya bertugas. Kegiatan ini mempunyai tanggung jawab terhadap

   pelaksanaan rencana-rencana penggunaan anggaran keuangan dalam

   pembangunan Kecamatan dan peningkatan pelayanan administrasi.

       Dalam       melaksanakan       tugas-tugasnya,   Kepala   Subbagian

   Perencanaan dan Pelaporan Keuangan melaksanakan fungsi :

       a.     Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

              subbagian perencanaan dan pelaporan keuangan;
b.   Perencanaan keuangan       dari masing-masing seksi serta

            membuat laporan tentang penyelenggaraan pemerintahan

            kecamatan dan kelurahan;

       c.   Penyediaan dan pemeliharaan data dan informasi kecamatan

            dan kelurahan;

       d.   Pelaksanaan evaluasi kegiatan pelaporan;

       e.   Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

            kegiatan di bidang perencanaan dan pelaporan keuangan;

       f.   Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris

            kecamatan baik di dalam maupun di luar organisasi.


e. Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum

        Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang

   Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Camat

   melalui Sekertaris Camat.

        Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum mempunyai tugas

   membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

   evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan dan pelayanan umum.

        Untuk    menyelenggarakan      tugas-tugasnya,   Kepala      Seksi

   Pemerintahan dan Pelayanan Umum memiliki fungsi :

       a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-

            tugas penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan

            umum
b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

          penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Kecamatan dan

          Pelayanan umum;

      c. Penyusunan     pedoman    dan   petunjuk   teknis   pembinaan

          penyelenggaraan administrasi kependudukan, catatan Sipil, dan

          keagrarianan sesuai peraturan perundang-undangan yang

          berlaku;

      d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring;

      e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

          Pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan;

      f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

          didalam maupun diluar organisasi.


f. Kepala Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan

  Masyarakat

      Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

  dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan

  bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan.

      Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

  mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan

  perumusan kebijakan evaluasi dan pelaporan urusan pembangunan dan

  pemberdayaan masyarakat.
Untuk        menyelenggarakan     tugas-tugasnya,     Kepala   Seksi

   Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menjalankan

   fungsi-fungsi :

        a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

            seksi     pelaksanaan     pembangunan       dan    pemberdayaan

            masyarakat;

        b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

            penyelenggaraan      seksi   pelaksanaan     pembangunan    dan

            pemberdayaan masyarakat;

        c. Pengumpulan dan pemeliharaan pemeliharaan data potensi

            wilayah kecamatan;

        d. Penyusunan       pedoman      pembinaan     pemberdayaan    usaha

            ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga;

        e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi;

        f. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

            tugaas seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan

            masyarakat;

        g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

            didalam maupun diluar organisasi.


g. Kepala Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum

        Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum dipimpin

   oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab

   langsung kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan.
Seksi pembinaan kemasyrakatan dan ketertiban Umum mempunyai

   tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,

   evaluasi dan pelaporan urusan Kemasyarakatan dan Keterangan Umum.

       Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi Pembinaan

   Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum melaksanakan fungsi :

       a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

           seksi pembinaan kemasyarakatan dan ketertiban umum;

       b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional

           penyelenggaraan pembinaan kemasyarkatan dan ketertiban

           umum;

       c. Penyusunan pedoman pembinaan masyarakat, pemberdayaan

           kesejahteraan keluarga, Keamanan dan Ketertiban Umum di

           lingkup kecamatan;

       d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring;

       e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan

           tugas Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban

           Umum;

       f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik

           didalam maupun diluar organisasi.



h. Kelompok Jabatan Fungsional

   1. Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

      sebagian tugas Kecamatan sesuai dengan keahliannya.
2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga

          Fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan

          Perundang-Undangan.

      3. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada dipimpin

          oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota.

      4. Jumlah     tenaga   fungsional      sebagaimana   tersebut   ditentukan

          berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

      5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, diatur

          berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.


C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia

   1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

            Pelayanan administrasi perkantoran merupakan salah satu bagian

      penting dalam upaya untuk memaksimalkan berjalannya pemerintahan

      kecamatan secara efektif, karena hal ini bisa menjadi salah satu tolak

      ukur tercapainya efisiensi dan efektifitas kerja aparatur kecamatan.

      Adapun yang menjadi bagian dari program pelayanan administrasi

      perkantoran adalah sebagai berikut :

           a. Penyediaan jasa surat menyurat

           b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik

           c. Penyediaan jasa administrasi keuangan

           d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

           e. Penyediaan alat tulis kantor

           f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
g. Penyediaan jasa makanan dan minuman

      h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

      Keberadaan program pelayanan administrasi perkantoran ini dinilai

penting karena akan berdampak pada semangat kerja yang timbul dari

aparatur kecamatan, karena berkaitan langsung dengan penunjang

terlaksananya kerja aparatur. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni

2012) yang menjelaskan bahwa :

      “.....Pada dasarnya seluruh aparatur kecamatan membutuhkan
sarana dan prasarana penunjang kerja mereka, baik berupa sarana
prasarana secara fisik ataupun berupa pelayanan administrasi
perkantoran. Hanya saja dalam berjalannya, hal ini (pelayanan
administrasi perkantoran,pen) belum begitu maksimal. Diantaranya
adalah penyediaan jasa administrasi keuangan yang memang dikarenakan
kurangnya dana khusus untuk menunjang kegiatan kecamatan berupa
dana taktis dari pemerintah kota. Namun kekhawatiran ini lambat laun
sudah dapat diminimalisir dengan dana kas kecamatan ataupun dana
pribadi camat.”

      Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa Kecamatan Poasia dalam

upayanya     untuk   melaksanakan    program    pelayanan       administrasi

perkantoran belum begitu maksimal. Hal ini dikarenakan aparatur

Kecamatan Poasia masih terkendala dengan penyediaan jasa administrasi

keuangan yang dapat menunjang terlaksananya agenda-agenda ataupun

program kecamatan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan

kepada masyarakat.

      Sementara itu, tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan

program pelayanan administrasi perkantoran adalah dapat dilihat pada

tabel berikut :
Tabel 4. Tanggapan responden mengenai pelaksanaan program
         pelayanan administrasi perkantoran

  No       Tanggapan Responden         Jumlah           Tanggapan (%)
                                      Responden
   1.          Sangat Baik               20                  60,60

   2.          Cukup Baik                 10                 30,30

   3.          Kurang Baik                 3                 9,01

                  Jumlah                  33                  100
 Sumber : Kuesioner, diolah 2012


        Berdasarkan hasil angket diatas, 20 orang dari total 33 responden

menyatakan bahwa pelaksanaan program pelayanan administrasi

perkantoran sudah baik. Hal ini dapat diketahui dari angket campuran

yang diberikan peneliti kepada responden, dimana salah seorang

responden yang mengemukakan pelaksanaan program pelayanan

administrasi menyatakan bahwa alasannya memilih baik adalah karena

selama bekerja di Kantor Camat Poasia, kebutuhan responden ini sudah

merasa terpenuhi dalam hal sarana dan prasarana administrasi kantor.

Sementara, 10 orang menyatakan cukup dan 3 orang menyatakan kurang

dengan alasan masing-masing.

        Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aparatur

Kecamatan Poasia sudah melaksanakan program pelayanan administrasi

perkantoran dengan baik. Dengan berjalannya program pelayanan

administrasi perkantoran dengan baik, maka hal ini dapat menunjang

keberlangsungan aktivitas kerja aparatur kecamatan dengan efektif dan

efisien.
2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

        Demi keberlangsungan pemerintahan Kecamatan Poasia secara

  efektif dan efisien, maka perlu ada instrument khusus untuk

  meningkatkan kemampuan disiplin aparatur kecamatan.

        Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan dalam

  program kerja ini adalah hal-hal penting yang dapat meningkatkan rasa

  disiplin aparatur kecamatan. Hal-hal penting tersebut berupa :

       a. Pengefektifan apel pagi

       b. Pengefektifan system reward and punishment

       c. Pengefektifan sidak kelurahan

       d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya

       Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lokasi penelitian, upaya

  ini telah dilakukan oleh Camat Poasia untuk menerapkan disiplin

  terhadap aparatur kecamatan termasuk jajaran dibawahnya semisal

  kelurahan. Hal ini terlihat dengan intensnya apel pagi yang dilakukan

  untuk mengevaluasi kinerja dari seluruh aparatur kecamatan. Dan di apel

  pagi tersebut terkadang dilakukan pemberian reward (hadiah) bagi

  aparatur kecamatan yang disiplin dan berprestasi, sementara itu

  punishment (hukuman) bagi aparatur kecamatan yang tidak disiplin dan

  tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

       Hal ini tergambar dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala

  Subbagian Umum dan Kepegawaian, Musi, S.Si (Wawancara, 7 Juni

  yang mengemukakan bahwa :
“......Camat Poasia memang telah maksimal menerapkan program
disiplin aparatur. Karena setiap aparatur Kecamatan Poasia, baik di
internal kecamatan itu sendiri ataupun kelurahan-kelurahan yang ada di
lingkup Kecamatan Poasia selalu dipantau dan diawasi keberjalanan
tugas-tugas masing-masing aparatur. Terlihat dengan rutinnya
pelaksanaan apel pagi di Kantor Camat Poasia untuk mengevaluasi
kinerja aparat kecamatan, dan terkadang kami mendampingi Camat
Poasia untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada kelurahan-
kelurahan untuk melihat keberlangsungan pelaksanaan program mereka.”

        Hal ini bisa diukur dari tanggapan responden mengenai

pelaksanaan program disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia,

Drs. Hajar Aswad seperti yang tergambar pada tabel berikut :


  Tabel 5. Tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan program
             peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan Camat
             Poasia

  No      Tanggapan Responden        Jumlah            Tanggapan (%)
                                    Responden
   1.          Sangat Baik             32                      96,97

   2.          Cukup Baik                1                     3,03

   3.         Kurang Baik                -                       -

                 Jumlah                  33                    100
 Sumber : Kuesioner, diolah 2012

        Berdasarkan data responden diatas, menunjukkan bahwa 32 orang

atau sebanyak 96,97 % dari jumlah 33 orang responden menyatakan

pelaksanaan program peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan

Camat Poasia sudah baik, sementara 1 orang atau 3,03 % dari total

responden menyatakan cukup. Dari data kuesioner tersebut, responden

yang menyatakan upaya pelaksanaan program peningkatan disiplin

aparatur yang dilakukan Camat Poasia sudah baik, mengemukakan
alasannya bahwa dengan adanya apel pagi rutin yang diwajibkan Camat

  Poasia kepada pegawainya dapat memberikan dampak peningkatan

  disiplin pegawai. Karena dalam apel pagi itu ada arahan dan juga

  evaluasi kinerja pegawai.

        Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan untuk

  menerapkan program disiplin aparatur sudah baik. Dan hal ini perlu

  ditingkatkan agar tingkat disiplin aparat di Kecamatan Poasia semakin

  tinggi.


3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

  Kinerja dan Keuangan

        Agar adanya kejelasan dan transparansi dalam hal capaian kerja

  aparat dan pengelolaan anggaran di Kecamatan Poasia, maka perlu ada

  program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

  dan keuangan. Adapun item-item yang akan dimaksimalkan dalam

  program ini adalah :

        a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian

            realisasi kinerja SKPD

        b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

        c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun

        Dari program tersebut, pelaksanaannya juga sudah dilakukan secara

  maksimal oleh aparatur Kecamatan Poasia atau yang dalam hal ini adalah

  menjadi tanggungjawab dari Kepala Subbagian Perancanaan dan

  Pelaporan Keuangan. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni

  2012) yang mengemukakan bahwa :

       “........ Laporan-laporan mengenai capaian keuangan di akhir tahun
  ataupun dalam jangka semester sudah dilakukan oleh Kepala Subbagian
  Perencanaan dan Pelaporan Keuangan berserta para stafnya dengan
  cukup baik. Karena dalam keberlangsungan pemerintahan di Kecamatan
  Poasia, laporan mengenai ikhtisar realisasi anggaran selalu terlaporkan.
  Hal ini juga cukup membantu dalam hal evaluasi diakhir tahun. Sama
  halnya dengan laporan capaian kinerja SKPD di Kecamatan Poasia.”

        Dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan

  program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja

  dan keuangan telah dilakukan dengan baik. Hal ini sangat penting, agar

  realisasi capaian yang telah ditargetkan oleh Kecamatan Poasia dalam hal

  keuangan dan kinerja aparatur bisa di ukur di akhir tahunnya.


4. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat

        Salah satu program yang ada di Kecamatan Poasia adalah program

  peningkatan     peran   serta   masyarakat   terhadap   pembangunan   di

  kecamatan, yang dalam hal ini juga menjadi tanggung jawab dari

  kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia. adapun item dari program ini

  adalah :

        a. Pembinaan agama di tingkat Kecamatan (MTQ/STQ tingkat

             kecamatan)

        b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan

        Tolak ukur berjalannya program ini adalah dapat dilihat dari

  wawancara yang dilakukan dengan Lurah Rahandouna, Drs. Mahmud

  Kaido (Wawancara, 30 Mei 2012) yang mengungkapkan bahwa :
“......Upaya Kecamatan Poasia dalam memaksimalkan program
peningkatan peran serta masyarakat sudah cukup maksimal. Hal ini di
tunjukkan dengan rutinnya program-program pembinaan kelurahan yang
dilakukan oleh Camat Poasia dalam rangka memaksimalkan program
pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat. Misalnya dengan
melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengadminsitrasian, menjadikan
lurah sebagai pembicara ataupun moderator dalam kegiatan-kegiatan
kecamatan, dan lain sebagainya yang menurut saya sangat berguna untuk
pembinaan kepada masyarakat....”

      Selain itu, wawancara yang dilakukan dengan salah satu tokoh

masyarakat di Kelurahan Matabubu, Drs. H. Sahibu (Wawancara, 24 Mei

2012) mengungkapkan bahwa:

       “......dalam hal peningkatan peran serta masyarakat yang dalam hal
ini dibidang keagamaan juga rutin dilakukan Kecamatan Poasia ditiap
tahunnya. Biasanya di momen bulan Ramadhan ataupun momen hari
besar islam lainnya diadakan lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) di tingkat Kecamatan. Hal ini sangat baik dan berguna bagi
masyarakat, apalagi untuk meningkatkan pembinaan keagamaan di
masyarakat.”

      Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa upaya yang

dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk program peningkatan peran

serta masyarakat sudah dilakukan dengan maksimal. Hal ini di dukung

dengan     tanggapan   responden    mengenai     pelaksanaan    program

peningkatan peran serta masyarakat, seperti yang ada dalam tabel

berikut:
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan
Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfIskandarZR1
 
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA)
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA) PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA)
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA) Ukis Munchiz
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development ModelDadang Solihin
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikProses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikSiti Sahati
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifBagus ardian
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Tri Widodo W. UTOMO
 
Menciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui PerencanaanMenciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui PerencanaanDadang Solihin
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESA
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESAMetodologi dan Pengukuran SDGs DESA
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESATV Desa
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKBayu Rizky Aditya
 
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...Dadang Solihin
 
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah Agenda
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah AgendaKebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah Agenda
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah AgendaTri Widodo W. UTOMO
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 

La actualidad más candente (20)

Universitas brawijaya
Universitas brawijayaUniversitas brawijaya
Universitas brawijaya
 
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
 
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA)
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA) PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA)
PENERAPAN METHODOLOGY PARTICIAPATORY ASSESMENT (MPA)
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development Model
 
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiInovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era Disrupsi
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publikProses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
Proses pengambilan keputusan dalam kebijakan publik
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
 
Menciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui PerencanaanMenciptakan Good Governance melalui Perencanaan
Menciptakan Good Governance melalui Perencanaan
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Presentasi Smart City
Presentasi Smart CityPresentasi Smart City
Presentasi Smart City
 
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESA
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESAMetodologi dan Pengukuran SDGs DESA
Metodologi dan Pengukuran SDGs DESA
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
 
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...
Perumusan Skenario Planning dalam rangka Memperkuat Sistem Perencanaan Pemban...
 
Contoh Rencana studi
Contoh Rencana studiContoh Rencana studi
Contoh Rencana studi
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah Agenda
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah AgendaKebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah Agenda
Kebijakan Think Tank di Indonesia: Sebuah Agenda
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 

Destacado

Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktp
Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktpPeran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktp
Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktpAndi Dps
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikDadang Solihin
 
Judul Skripsi Administrasi Negara
Judul Skripsi Administrasi NegaraJudul Skripsi Administrasi Negara
Judul Skripsi Administrasi NegaraAdministrasi Negara
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Soerdjaone Gibran
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaOperator Warnet Vast Raha
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVSujud Marwoto
 
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTP
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTPSistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTP
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTPKalasan61, Syaf`s Transport
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Operator Warnet Vast Raha
 
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKPOWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKIca Diennissa
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...Uofa_Unsada
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskin
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskinAnalisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskin
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskinsari nurfiani
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahOperator Warnet Vast Raha
 
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desaPeran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desaYassir Adiputera
 
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013Deddy Sutarmin
 

Destacado (20)

Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktp
Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktpPeran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktp
Peran koordinasi dalam meningkatkan pelayanan e ktp
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
 
Judul Skripsi Administrasi Negara
Judul Skripsi Administrasi NegaraJudul Skripsi Administrasi Negara
Judul Skripsi Administrasi Negara
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
 
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTP
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTPSistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTP
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan e-KTP
 
E ktp
E ktpE ktp
E ktp
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
 
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIKPOWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
POWER POINT SIDANG SKRIPSI TENTANG PELAYANAN PUBLIK
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskin
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskinAnalisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskin
Analisis ketergantungan terhadap pemberian bantuan sosial masyarakat miskin
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
 
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desaPeran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
Peran kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
 
Contoh Kerangka Pikir
Contoh Kerangka PikirContoh Kerangka Pikir
Contoh Kerangka Pikir
 

Similar a Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan

SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...Muhamadawalludinapri
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)AGUS SETIYONO
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)AGUS SETIYONO
 
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dki
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dkiPartisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dki
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dkiLakpesdam NU Banten
 
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI 2022.pdf
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI  2022.pdfSK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI  2022.pdf
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI 2022.pdfMuhelwan Muhelwan
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Trisna Nurdiaman
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantaralankinata
 
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2novitayuang27
 
Agus harto wibowo
Agus harto wibowoAgus harto wibowo
Agus harto wibowolvlybro
 

Similar a Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan (20)

SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F...
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
 
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
Digital 20304647 d1259 - sistem kompensasi (secured)
 
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dki
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dkiPartisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dki
Partisipasi Politik Masyarakat Betawi dalam pilkada dki
 
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI 2022.pdf
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI  2022.pdfSK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI  2022.pdf
SK Dekan FISIP-Editorial Team Journal PUBLICUHO-REVISI 2022.pdf
 
Laporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdfLaporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdf
 
doc
docdoc
doc
 
Laporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdfLaporan KKN.pdf
Laporan KKN.pdf
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
Cover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantarCover, daftar isi , kata pengantar
Cover, daftar isi , kata pengantar
 
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
 
Agus harto wibowo
Agus harto wibowoAgus harto wibowo
Agus harto wibowo
 
Skripsi 12
Skripsi  12Skripsi  12
Skripsi 12
 
6469
64696469
6469
 
MUHAMAD ROBI-FITK.pdf
MUHAMAD ROBI-FITK.pdfMUHAMAD ROBI-FITK.pdf
MUHAMAD ROBI-FITK.pdf
 
Digital 20318253
Digital 20318253 Digital 20318253
Digital 20318253
 

Más de Sirajuddin Putra

Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN Sirajuddin Putra
 
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنا
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنااَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنا
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البناSirajuddin Putra
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonrySirajuddin Putra
 
Pemimpin dambaanumatfordownload
Pemimpin dambaanumatfordownloadPemimpin dambaanumatfordownload
Pemimpin dambaanumatfordownloadSirajuddin Putra
 
Resume buku dari gerakan ke negara
Resume buku dari gerakan ke negaraResume buku dari gerakan ke negara
Resume buku dari gerakan ke negaraSirajuddin Putra
 
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)Sirajuddin Putra
 
Taujih ust.rahmat abdullah
Taujih ust.rahmat abdullahTaujih ust.rahmat abdullah
Taujih ust.rahmat abdullahSirajuddin Putra
 
Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sirajuddin Putra
 
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carr
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carrYahudi menggenggam-dunia-william-g-carr
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carrSirajuddin Putra
 

Más de Sirajuddin Putra (20)

Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Persentase Hasil Aktualisasi Nilai Dasar ASN
 
Lift your l if e
Lift your l if eLift your l if e
Lift your l if e
 
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنا
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنااَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنا
اَلْوَصَايَا الْعَشْرُ لِلإِمَامِ الشَّهِيْدِ حسن البنا
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
 
Apa Salahnya Menangis ?
Apa Salahnya Menangis ?Apa Salahnya Menangis ?
Apa Salahnya Menangis ?
 
Yahudi menurut al quran
Yahudi menurut al quran Yahudi menurut al quran
Yahudi menurut al quran
 
Wahai pemuda islam . . .
Wahai pemuda islam . . .Wahai pemuda islam . . .
Wahai pemuda islam . . .
 
Pemimpin dambaanumatfordownload
Pemimpin dambaanumatfordownloadPemimpin dambaanumatfordownload
Pemimpin dambaanumatfordownload
 
Bangkit dari keterpurukan
Bangkit dari keterpurukanBangkit dari keterpurukan
Bangkit dari keterpurukan
 
Resume buku dari gerakan ke negara
Resume buku dari gerakan ke negaraResume buku dari gerakan ke negara
Resume buku dari gerakan ke negara
 
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)
Yang aku tahu allah bersamaku (salim a fillah)
 
Taujih ust.rahmat abdullah
Taujih ust.rahmat abdullahTaujih ust.rahmat abdullah
Taujih ust.rahmat abdullah
 
17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmah17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmah
 
Taujih adab syuro’
Taujih adab syuro’Taujih adab syuro’
Taujih adab syuro’
 
Ibas
IbasIbas
Ibas
 
Ldk harus kaya
Ldk harus kayaLdk harus kaya
Ldk harus kaya
 
Al qur'an minhajul hayah
Al qur'an minhajul hayahAl qur'an minhajul hayah
Al qur'an minhajul hayah
 
Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)Sebuah renungan (aku & surga)
Sebuah renungan (aku & surga)
 
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carr
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carrYahudi menggenggam-dunia-william-g-carr
Yahudi menggenggam-dunia-william-g-carr
 
Utk seminar hasil
Utk seminar hasilUtk seminar hasil
Utk seminar hasil
 

Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan

  • 1. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) pada Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo OLEH: SIRAJUDDIN PUTRA C1A1 08 134 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing untuk di pertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi pada tingkat Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari. Judul : Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) Nama : Sirajuddin Putra No. Stambuk : C1A1 08 134 Jurusan : Ilmu Administrasi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kendari, 2012 Menyetujui , Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si Dra. Nurjannah, MA NIP. 19610121 198803 1 004 NIP. 19671231 199803 2 004 Mengetahui, Ketua Jurusan Administrasi Negara Drs. H. Muh. Amir M.Si NIP. 19690316 1989031 001
  • 3. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI Berjudul: PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) Disusun Oleh: SIRAJUDDIN PUTRA C1A1 08 134 Telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo guna memperoleh Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara Program Studi Administrasi Negara pada hari Jumat, 29 Juni 2012, dan hasilnya dinyatakan memenuhi syarat dan dinyatakan lulus. PANITIA UJIAN 1. Ketua : Drs. H.Akhyar Abdullah, M.Si (.......................................) 2. Sekretaris : Drs. H. Justawan, M.Si (...................................... ) 3. Anggota : 1. Asriani, S.Ip, MA (.......................................) 2. Dra. Nurjannah, MA (.......................................) 3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si (.......................................) Kendari, Juni 2012 Disahkan Oleh: Dekan FISIP Unhalu, Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si NIP. 19530812 197411 1 002
  • 4. ABSTRAK Sirajuddin Putra (C1A1 08 134) ; Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia). Skripsi dibimbing oleh: 1). Bapak Akhyar Abdullah. 2). Ibu Nurjannah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan kepada masyarakat dan untuk mengetahui kaitan antara program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat. Masalahnya adalah bagaimana upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia terhadap pelayanan kepada masyarakat. Untuk menjawab permasalahan digunakan analisis deskriptif analitis. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh pagawai pada Kantor Camat Poasia yang berjumlah 29 orang. Dari jumlah populasi yang diteliti tersebut,kemudian dilakukan metode penarikan semapel dengan teknik total sampling yaitu dengan mengambil seluruh jumlah populasi menjadi responden penelitian. Selain penetapan responden juga ditetapkan informan penelitian yaitu Camat Kambu dan tokoh masyarakat di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Camat Poasia selaku pemerintahan di Kecamatan Poasia telah melaksanakan program kerjanya dengan baik, hal ini terlihat dari pelaksanaan program-program penguatan internal, pembangunan dan pemberdayaan kemasyarakatan, pembangunan kewilayahan telah dilakukan dengan baik dan muara dari program ini adalah pelaksanaan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dengan menerapkan asas transparansi dan akuntabilitas yang juga telah memberikan kepuasan kepada masyarakat di Kecamatan Poasia.
  • 5. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam juga senantiasa penulis haturkan kepada sosok idola ummat Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai suri tauladan dan panutan penulis dalam bertingkah laku, sehingga hal tersebut menjadi motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari) “. Dalam penelitian ini, hamabatan dan kesulitan penulis dapatkan dalam teknis pelaksanaannya, namun atas Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala dan bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Olehnya itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta “ H.Muh. Arsyad Wahid “ dan Ibunda “ Hj. St. Syahriah Rusmin” yang senantiasa memberikan dukungan, dorongan, pengorbanan, dan bantuan baik berupa materil, moril, motivasi, dan kasih saying serta doa yang tulus dan ikhlas selama penulis menempuh pendidikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Drs. H. Akhyar Abdullah, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Nurjannah, MA selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sejak awal penulisan skripsi ini hingga selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan penelitian ini khususnya kepada :
  • 6. 1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, MS., selaku Rektor Universitas Haluoleo Kendari. 2. Drs. H. Rekson S. Limba, M.Si., selaku Dekan beserta para Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo 3. Drs. H. Muh. Amir, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi dan Muh. Nasir, S.Sos, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi. 4. Dosen dan Staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan pengetahuan selama mengikuti pendidikan 5. Pimpinan dan seluruh staf pegawai kantor Camat Poasia Kota Kendari serta seluruh masyarakat Poasia , atas bantuan dan kerjasamanya khususnya dalam memberikan informasi yang relevan menyangkut penelitian ini. 6. Ucapan Spesial Penulis sampaikan kepada kakak saya Zulfikar Putra, SH dan adikku Maharani Arsyad serta ucapan khusus penulis ucapkan pula kepada teman-teman Aktivis Dakwah Kampus Universitas Haluoleo, khususnya Astipin, Muhiyadin, Saleh, Rahmat, Rahmat Hidayat, Rusdi, Sabar, Indah, Nurhijah, Risnawati, Sri, Andini, Icha dan seluruh sahabat di MPM Ulul Albaab FISIP, FK-MPM Unhalu, UKKI Unhalu, Puskomda FSLDK Sultra dan lain-lainnya yang telah memotivasi serta memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis mendapat spirit dalam menyelesaikan penelitian ini sampai selesai. 7. Ucapan Khusus juga penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terdekatku : Akbal, Dedi, Inal, Rocky, Ruslan, Hasan, Agus, Ipphank, Ima, Vivi, Iyan
  • 7. yang telah menemaniku dengan berbagi suka dan duka. Dan kepada Murabbiku Ust. Syuaib, S.Pd yang senantiasa memberikan motivasi spiritual dalam rangka mendorong penulis menyelesaikan studi. 8. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara Angkatan 2008 atas kebersamaannya selama ini. Terima Kasih banyak. Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga, maupun materi. Karenanya, segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian ini. Penulis juga memdoakan semoga Allah Subhanahu Wata’ala Senantiasa memberikan perlindungan, rahmat, dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu. Dan semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa Robbal ‘Alamin. Kendari, Juni 2012 Penulis
  • 8. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …....………………............…………………………. i HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………........………...........…….…………...... 1 ... B. Rumusan Masalah ………………..................……….………....….. 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Program Kerja ……………………...................…..........… 8 B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan ……........................…...……. 18 . C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat ……………….…......….... 22 D. Kerangka Pikir ................................................................................. 29 BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ……………….........…………....….................... 30 B. Populasi dan Sampel ………..................……………..………...… 30 C. Teknik Pengumpulan Data ………...................………..…....…..... 31 D. Teknik Analisis Data ....................................................................... 32 E. Definisi Operasional ......................................................................... 33 F. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 34 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia ............................................... 36
  • 9. B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan ........................................................................................ 43 C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia ............................... 54 D. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 67 E. Kaitan Pelaksanaan Program Kerja Terhadap Pelayanan Kepada Masyarakat ......................................................... 72 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA
  • 10. DAFTAR TABEL Tabel Hal 1. Luas Wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan Kecamat Poasia .................................................. 37 2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kelurahan Tahun 2011 .......................................................... 39 3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia Keadaan Tahun 2012 ............................................................................ 41 4. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Pelayanan Administrasi perkantoran ...................................................................... 55 5. Tanggapan Responden Mengenai Upaya Pelaksanaan Program Peningkatan Disiplin Aparatur yang dilakukan Camat Poasia ............. 57 6. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat ......................................................................... 61 7. Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam ......................................... 63 8. Tanggapan Responden Terhadap Upaya Kecamatan Poasia dalam Melaksanakan Program Perencanaan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya ................................................................. 66 9. Tanggapan Responden Mengenai Transparansi Kecamatan Poasia Dalam Hal Pelayanan Kepada Masyarakat ........................................... 69 10. Daftar Keluhan Masyarakat Mengenai Pelayanan Aparatur Kecamatan Terhadap Pengurusan Administrasi Kecamatan .................. 71
  • 11. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi ataupun organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, melakukan usaha-usaha tertentu agar dapat mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Bahkan dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut banyak cara yang dilakukan, diantaranya dengan cara merumuskannya dalam sebuah program kerja, ataupun hanya sekedar membuat langkah- langkah strategis untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Berkaitan dengan hal ini, maka penyusunan program kerja menjadi salah satu hal yang sangat sering untuk dilakukan, apalagi bagi instansi pemerintahan seperti kecamatan. Penyusunan program kerja juga menjadi salah satu cara bagi kecamatan dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan. Soepardi dalam Eryanto (2003 : 29) mengemukakan bahwa sebuah Program kerja yang disusun oleh suatu organisasi mengacu pada visi misi yang ada dan terjabarkan dalam bentuk program. Jabaran program ini biasanya terspesifikasi dalam sebuah langkah-langkah strategis untuk menjawab setiap masalah-masalah yang ada, sekaligus juga untuk mencapai target-target yang menjadi tujuan bersama. Bagi sebuah instansi seperti kecamatan, pola pelaksanaan program kerjanya meliputi pembangunan wilayah kecamatan, pelayanan kepada
  • 12. masyarakat dan pengefektifan pelaksanaan aparatur kecamatan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kecamatan Poasia yang merupakan salah satu instansi kewilayahan dalam lingkup Kota Kendari, juga memainkan perannya sebagai satu perangkat dalam pemerintahan kota. Sebagai satu kesatuan, setiap program ataupun agenda pemerintah kota akan di maksimalkan pula oleh pemerintah kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah kota di wilayah kecamatan. Secara umum, Kecamatan Poasia berada dalam wilayah Kota Kendari dan terdiri dari 4 kelurahan yakni; Kelurahan Anduonohu, Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan Matabubu. Kantor Kecamatan Poasia terletak pada Kelurahan Rahandouna, dan memiliki 29 orang staff selaku aparatur kecamatan yang membantu kerja seorang camat. Aparatur kecamatan tersebut terdiri dari Sekertaris Kecamatan yang membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan. Selain itu, aparatur Kecamatan Poasia juga terdiri atas tiga seksi yakni, Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum, Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, dan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Ketertiban Umum yang kesemuanya membantu memudahkan pekerjaan camat dalam hal program kerja ataupun aktivitas lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari setiap seksi atapun sub bagian yang ada dalam kecamatan poasia dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama.
  • 13. Dalam rangka untuk dapat merealisasikan tujuannya, maka Kecamatan Poasia juga menerapkan pelaksanaan program kerja yang akan dimaksimalkan selama berjalannya kepemerintahan di kecamatan tersebut. Dan pada dasarnya yg menjadi program kerja di Kecamatan Poasia adalah program turunan dari pemerintahan kecamatan yang sebelum-sebelumnya. Program kerja yang kemudian akan dimaksimalkan oleh seluruh aparatur Kecamatan Poasia muaranya adalah upaya seluruh aparatur kecamatan untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, meskipun diantaranya secara teknis tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pada dasarnya upaya Kecamatan Poasia dalam menjalankan program kerjanya adalah bertujuan untuk menguatkan internal, yang dalam hal ini adalah aparatur kecamatan dan juga memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Adapun program kerja Kecamatan Poasia meliputi program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan disiplin aparatur, program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program peningkatan peran serta masyarakat, program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam, dan program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya. Berkaitan dengan upaya Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program kerjanya dalam rangka untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Poasia, maka menjadi menarik untuk melihat
  • 14. bagaimana upaya yang dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk dapat merealisasikan hal tersebut. Menurut pengamatan awal penulis, upaya yang dilakukan Kecamatan Poasia untuk melaksanakan program kerja demi maksimalnya pelayanan kepada masyarakat, sudah berjalan sebagaimana mestinya hanya saja dalam pelaksanaanya belumlah maksimal. Hal ini dikarenakan perangkat kecamatan sebagian belum menekuni kegiatan sehari-harinya. Mereka kurang tanggap dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya, sehingga terkesan aparatur kecamatan bekerja hanya ketika mendapat instruksi langsung dari camat selaku pimpinan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah Kecamatan Poasia masih cukup lemah dalam penerapannya sebagai birokrasi di lingkup kecamatan, dimana dalam pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat masih seringkali bergantung kepada camat, dalam hal bagaimana bekerja secara teknis. Karena memang kurangnya inisiatif yang ada dalam diri aparatur Kecamatan Poasia dalam melaksanakan agenda-agenda harian ataupun yang berkaitan langsung dengan program kerja di Kecamatan Poasia. Ketidakmasimalan perangkat kecamatan dalam menjalankan program kerja, khususnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya ini sangat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman perangkat-perangkat kecamatan, khususnya aparatur kecamatan dalam berorganisasi dan pemerintahan. Salah satu yang melatar belakangi hal ini
  • 15. adalah latar belakang pendidikan dari aparatur kecamatan yang sebagian besarnya hanyalah lulusan Sekolah Menengan Atas (SMA). Kendala lain yang menunjukkan ketidak maksimalan pelaksanaan program kerja yang dilakukan oleh Kecamatan Poasia adalah kondisi sumber daya manusia, dalam hal ini aparatur/pegawai kecamatan yang masih kurang menerapkan disiplin kerja dalam keseharian pelaksanaan kerja mereka, terutama berkaitan dengan disiplin waktu para pegawai. Selain itu, kurang arifnya para pegawai ketika melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai aparatur kecamatan, sehingga terkesan pekerjaan yang dilakukan tidak berdasarkan tupoksi yang ada. Salah satu hal yang juga menjadi kendala sekaligus penghambat dalam upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia adalah minimnya dana yang ada di kas Kecamatan Poasia. Kurangnya pemasukan dari dana bergulir seperti P2KP ataupun berupa dana taktis dari Pemerintah Kota yang masuk ke kas Pemerintah Kecamatan membuat pelaksanaan kerja menjadi terhambat. Keberadaan dana ini sangatlah penting untuk mendukung terlaksananya program kerja di Kecamatan Poasia, karena selain untuk memudahkan dalam hal sarana dan prasarana, dana ini juga berfungsi sebagai instrument pendukung dalam hal motivasi kerja bagi pegawai (upah kerja/insentif,pen). Sehingga yang terjadi untuk memenuhi hal-hal tersebut, camat selaku pimpinan dalam kecamatan menggunakan dana kas pribadinya agar dapat memudahkan pelaksanaan
  • 16. beberapa program kecamatan. (Wawancara dengan Camat Poasia, 18 Desember 2011) Berdasarkan dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh unsur kecamatan, dalam hal ini pegawai, staf, dan camat poasia selaku pimpinan Kecamatan Poasia dalam upayanya untuk melaksanakan program kerja dalam rangka untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Poasia. Berdasarkan kenyataan dan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat topik dan melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Sebagai Upaya Pelayanan Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Camat Poasia Kota Kendari)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana upaya pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia terhadap pelayanan kepada masyarakat ? 2. Bagaimana kaitan pelaksanaan program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat ?
  • 17. C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kemampuan aparatur pemerintah Kecamatan Poasia dalam melaksanakan program kerja terhadap pelayanan kepada masyarakat. b. Untuk mengetahui kaitan antara pelaksanaan program kerja dengan pelayanan kepada masyarakat. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Poasia mengenai pelaksanaan program kerja kecamatan terhadap pelayanan kepada masyarakat. b. Dapat menjadi bahan bacaan dan sumber referensi bagi masyarakat umum dan pihak-pihak terkait yang ingin melakukan penelitian dengan judul ataupun obyek penelitian yang sama.
  • 18. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Program Kerja Program merupakan perangkat data/perencanaan yang dirumuskan dalam bentuk perencanaan-perencanaan (Wikipedia.com). Sedangkan Menurut Hans Hochholzer dalam E Hetzer (1983 : 11), Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh suatu atau beberapa instansi pemerintah dalam rangka kerjasama dengan swasta dan masyarakat guna mencapai tujuan dan sarana yang ditetapkan. Suatu program disusun berdasarkan atas tujuan ataupun target yang ingin dicapai. Susunan perencanaan program-program tersebut disebut sebagai program kerja. Menurut Santosa dalam Soesanto (1995 : 17) program kerja adalah suatu sistem rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. program kerja ini menurut Joko Santosa akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi. Selain itu, salah satu pengertian program kerja adalah program-program yang nyata yang mungkin untuk diimplementasikan untuk mencapai misi perusahaan atau organisasi (Journal; Shvoong) Sejalan dengan pandangan di atas, E Hetzer (1983 :25) berpendapat bahwa program kerja adalah aktivitas yang menggambarkan di muka bagian
  • 19. mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut petunjuk-petunjuk mengenai cara pelaksanaannya. Aktivitas menggambarkan di muka ini biasanya menyangkut juga jangka waktu penyelesaian, penggunaan material dan peralatan yang diperlukan, pembagian wewenang, dan tanggung jawab serta kejelasan lainnya yang dianggap perlu. Menurut E Hetzer (1983 : 25), setelah ditetapkannya target dan tujuan dari program, maka tindakan yang harus diambil dalam program kerja dapat di rinci sebagai berikut: 1. Sarana dan Prasarana Kondisi dan kemampuan semua sarana dan prasarana yang ada, tujuannya untuk mengetahui apakah sarana dan prasarana tersebut masih layak operasi atau tidak, bila masih layak operasi, maka apa saja perbaikan dan penyempurnaan harus dilakukan, untuk menjalankan program 1 tahun kedepan. 2. Metode Semua metode yang digunakan dan proses yang dijalankan untuk menjalankan program kegiatannya. 3. Kemampuan Sumber Daya Manusia Untuk mengetahui kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap metode dan proses kerja oleh pimpinan organisasi untuk memenuhi sampai dimana kemampuan anggota dalam melaksanakan pekerjaannya. 4. Semangat Kerja Seorang pimpinan harus mengetahui kondisi pengurus dan sifat bawahan mereka, sehingga seorang pimpinan mampu memberi semangat kerja pada
  • 20. pengurus tentang kebajikan dan sistem imbalan yang mencakup nilai intensif dan penilaian prestasi kerja. Ada tiga alasan pokok menurut E. Hetzer (1983 : 26), mengapa program kerja perlu disusun oleh suatu organisasi : 1. Efisiensi Organisasi Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu organisasi, maka waktu yang dihabiskan oleh suatu organisasi untuk memikirkan bentuk kegiatan apa saja yang akan dibuat tidak begitu banyak, sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk mengimplementasikan program kerja yang telah dibuat. 2. Efektifitas Organisasi Keefektifan organisasi juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan membuat program kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah direncanakan sinkronisasi kegiatan organisasi antara bagian kepengurusan yang satu dengan bagian kepengurusan yang lainnya. 3. Target Organisasi Sebuah program kerja disusun salah satunya karena dilator belakangi oleh keinginan untuk mencapai target ataupun tujuan dari sebuah organisasi. dan program kerja merupakan sarana atupun anak tangga untuk mencapai target ataupun puncak dari tujuan sebuah organisasi.
  • 21. Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang bersangkutan, jenis-jenis program kerja dapat dibedakan antara lain : 1. Menurut rentang waktu perencanaan a. Program kerja untuk satu periode kepengurusan Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu periode kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari program kerja yang telah ditetapkan. b. Program kerja untuk waktu tertentu Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya triwulan, caturwulan, semester, dan lain-lain. Dalam pembuatan metode program kerja seperti ini, maka akan ditemui bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) organisasi lebih dari sekali dalam satu periode kepengurusan. 2. Menurut sifat program kerja a. Program kerja yang bersifat terus menerus (continue) Program kerja seperti ini akan dilakukan secara terus menerus (tidak hanya sekali) oleh suatu organisasi, kesulitan pengimplementasian program kerja umumnya akan dihadapi saat pertama kali melaksanakan jenis program kerja ini.
  • 22. b. Program kerja yang bersifat insidental. Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan pada suatu waktu tertentu oleh suatu organisasi dan biasanya dengan mengambil momentum-momentum waktu yang penting. c. Program kerja yang bersifat tentatif. Program kerja seperti ini sifatnya akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang akan datang. Alasan dibuatnya program kerja ini adalah karena kurang terjaminnya faktor-faktor pendukung ketika diadakannya perencanaan mengenai suatu program kerja lain. 3. Menurut targetan organisasi. a. Program kerja jangka panjang Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. program kerja model ini dibuat karena kemungkinan untuk merealisasikan program dalam jangka waktu yang pendek tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. b. Program kerja jangka pendek Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara satu sampai tiga tahun, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada masa tersebut. Dalam hubungannya dengan program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek ini
  • 23. dibuat bagian-bagian program kerja yang dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat. Program kerja dibuat berdasarkan atas kerangka yang telah disusun secara matang. Adapun kerangka penyusunan program kerja menurut Andilie Under (1991 : 25) mencakup beberapa aspek sebagai berikut : 1. Perencanaan Seorang pimpinan harus bisa memilih program kerja yang menjadi prioritas utama dalam sebuah organisasi yang menguntungkan, menentukan sebuah kepanitiaan dan menentukan bidang-bidang yang dibutuhkan, menentukan garis-garis besar dan tata cara pelaksanaan program kerja dari tiap-tiap bidang, mengalokasikan sumberdaya dan mengontrol jalannya pelaksanaan. 2. Program kerja prioritas “Nama program kerja” yang menjadi prioritas. 3. Tujuan : mengapa punya program kerja ? a. Mendidik/membangun sekelompok.....(siapa)....agar dapat membuat/mengembangkan....(apa)......dengan waktu.....(berapa lama).....dengan harapan terbentuk menjadi (bagaimana)..... dengan segala keterbatasan yang ada. b. Program kerja dapat mengurangi apa ? c. Apa hasilnya untuk organisasi ? d. Apa kelanjutan dari program kerja (terobosan) ?
  • 24. 4. Isu : analisis system a. Kenapa program kerja ini sampai diajukan ? b. Kelemahan, kekuatan dari organisasi (dari dalam) c. Peluang, ancaman dari organisasi (dari luar) 5. Cakupan : untuk siapa dan area cakupan seberapa besar ? a. Diperuntukkan kepada siapa ? b. Seberapa besar daerah cakupannya ? 6. Waktu a. Butuh berapa tahap ? b. Tiap tahun butuh berapa lama ? Dalam sebuah organisasi pemerintahan seperti kecamatan, program kerja yang dimiliki secara umum merupakan bagian dari perangkat program pemerintah daerah. Program kerja kecamatan pada umumnya meliputi aspek perencanaan, aspek pembangunan baik secara fisik maupun non fisik, serta evaluasi dan pelayanan. Aspek perencanaan yang dimaksudkan disini adalah perencanaan dalam hal perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan pembangunan wilayah, perencanaan tata ruang, dan sebagainya. sementara aspek pembangunan fisik dan non fisik yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembangunan fisik yang kegiatan pembangunannya diarahkan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan publik, sedangkan pembangunan nonfisik mencakup sisi pelayanan dan pemberdayaan yang menjadi inti pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Sedangkan aspek evaluasi dan pelayanan mencakup
  • 25. system evaluasi capaian pembangunan, evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan evaluasi kondisi internal kecamatan, selain itu aspek pelayanan dalam program kecamatan meliputi pelayanan dalam hal urusan administrasi kependudukan, catatan sipil, dan urusan keagrariaan masyarakat. Dari hal tersebut diatas, dapat diklasifikasikan program kerja kecamatan meliputi hal-hal berikut : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan pelayanan kepada aparatur kecamatan dalam hal untuk memaksimalkan kinerja dari aparatur kecamatan. Adapun item program pelayanan adiministrasi perkantoran ini adalah : a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan jasa alat tulis kantor f. Penyediaan alat tulis kantor g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan h. Penyediaan jasa makanan dan minuman i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 2. Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan disini adalah program yang tujuannya untuk meningkatkan rasa disiplin aparatur
  • 26. kecamatan demi memaksimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat. Adapun item program peningkatan disiplin aparatur ini adalah : a. Pengefektifan apel pagi b. Pengefektifan system reward and punishment c. Pengefektifan sidak kelurahan d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya 3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja keuangan Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program yang bertujuan untuk melaporkan ikhtisar capaian kinerja SKPD dan laporan keuangan di akhir semester ataupun di akhir tahunnya. Adapun item dari program ini adalah : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan laporan keuangan semesteran c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun 4. Program peningkatan peran serta masyarakat Program peningkatan peran serta masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program yang tujuannya untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas daerah, dalam hal ini kecamatan. Adapun item program ini adalah :
  • 27. a. Pembinaan agama di tingkat kecamatan (MTQ/STQ tingkat kecamatan) b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan 5. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program yang menitikberatkan kepada pembangunan fisik di sector wilayah kecamatan. Adapun item program ini adalah : a. Penyelenggaraan musrembang RKPD c. Koordinasi perencanaan tata ruang, ESDM, dan lingkungan hidup d. Kegiatan Pendampingan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan peningkatan kualitas rumah e. Inventarisasi data bidang perumahan masyarakat yang tidak mampu tahun 2011 6. Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya Program perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial budaya yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah program pemerintah kecamatan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kehidupan sosial budaya masyarakat. Adapun item dari program ini adalah: a. Koordinasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi b. Koordinasi perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya c. Koordinasi dan strategi penanganan kemiskinan
  • 28. d. Koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal e. Mengadakan pelatihan UKM dan wirausaha mandiri Program-program inilah yang kemudian menjadi acuan dalam hal memaksimalkan program kerja di kecamatan. Target utama dari program- program kecamatan ini adalah maksimalnya pembangunan dan tentunya pelayanan kepada masyarakat. B. Konsep dan Kedudukan Kecamatan Menurut Widjaya (2001 : 30) Kecamatan merupakan Perangkat Daerah Kabupaten, sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dan dipimpin oleh seorang camat, Dengan dibantu oleh beberapa orang staf yang menduduki posisi-posisi tertentu dalam struktur organisasi kecamatan. Camat berkedudukan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekertaris Daerah. Sebagaimana perangkat- perangkat daerah lainnya, Camat yang merupakan pimpinan wilayah kecamatan yang memiliki wewenang, tugas, dan fungsi seperti yang sudah tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, yang digambarkan sebagai berikut : a. Wewenang Camat Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 Ayat (2), Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang meliputi aspek :
  • 29. 1. Perizinan; 2. Koordinasi; 3. Rekomendasi; 4. Pembinaan; 5. Pengawasan; 6. Fasilitasi; 7. Penetapan; 8. Penyelenggaraan dan; 9. Kewenangan lain yang dilimpahkan Pelaksanaan atas kewenangan-kewenangan Camat tersebut mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan pada lingkup Kecamatan sesuai Peraturan Perundang-undangan. a. Tugas Camat Dalam PP No.19 Tahun 2008 Pasal 15 ayat (1), Camat melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan yang meliputi : 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
  • 30. 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan; 6. Membina penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan; 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan; b. Fungsi Kecamatan Kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana yang digambarkan dalam PP No.19 Tahun 2008 pasal 15, juga memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewewenangan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dari Bupati; 2. Penyelenggaraan tugas pemerintahan umum dan pembinaan keagrariaan; 3. Pembinaan Politik Dalam Negeri; 4. Pembinaan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan; 5. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Wilayah; 6. Pembinaan Pembangunan yang meliputi pembinaan perekonomian, produksi, dan distribusi; 7. Pembinaan sosial dan kesejahteraan masyarakat; 8. Pembinaan pendidikan dan kesejahteraan;
  • 31. 9. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan; 10. Pembinaan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Kecamatan; 11. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan. Menurut Sjamsul Sjardi (2006 : 17), dalam melaksanakan tugas pimpinan setiap unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan kecamatan, camat selaku pimpinan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di dalam lingkungan masing- masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan kecamatan serta dengan instansi lain diluar kecamatan untuk kesatuan gerak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan wajib melakukan pengawasan melekat (waskat) terhadap bawahannya. Setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Selain itu, setiap pejabat struktural dalam lingkungan kecamatan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyiapkan laporan berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Camat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pejabat struktural dibawahnya, dan dalam rangka pembinaan kepada bawahannya masing-
  • 32. masing wajib melakukan rapat berkala. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, camat memiliki tata kerja dan hubungan dengan perangkat lain. Adapun tata kerja camat adalah sebagai berikut : 1. Camat melakukan koordinasi dengan Kecamatan lain disekitarnya. 2. Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah kerja kecamatan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan untuk meningkatkan kinerja Kecamatan. 3. Camat melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di Kecamatan. Sedangkan hubungan kerja camat dengan perangkat-perangkat lainnya adalah sebagai berikut : 1. Hubungan kerja Kecamatan dengan Perangkat Daerah Kabupaten bersifat koordinasi teknis fungsional dan teknis operasional. 2. Hubungan kerja Kecamatan dengan instansi vertikal di wilayah kerja kecamatan, bersifat koordinasi teknis fungsional. 3. Hubungan kerja Kecamatan dengan swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, dan organisasi kemasyarakatan lainnya di wilayah kerja kecamatan bersifat koordinasi dan fasilitasi. C. Konsep Pelayanan Kepada Masyarakat Sebelum membahas mengenai konsep pelayanan kepada masyarakat, maka terlebih dahulu akan diberikan gambaran tentang pengertian dan
  • 33. konsep mengenai pelayanan sebagai bentuk gambaran yang jelas terhadap permasalahan yang akan dihadapi dan di bahas. Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, Dkk., 1995 : 646) menyatakan bahwa pelayanan adalah “usaha memenuhi kebutuhan orang lain.” Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Dalam pengertian lain, Sugiarto (2002 : 216) mendefinisikan pelayanan sebagai upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industry untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan. Selain itu, Cravens (1998 : 2003) mengungkapkan pengertian pelayanan yaitu upaya dalam memenuhi permohonan untuk menspesifikasikan produk- produk seperti data kinerja, permohonan untuk rincian, pemrosesan pesanan pembelian, penyelidikan status pesanan, dan layanan garansi. Sementara pengertian lain, mengenai pelayanan adalah suatu bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (KEPMENPAN 81/93 dalam Indra Sufian : 2004). Tunggal dalam Sugiarto (2002 : 217) , menyebutkan bahwa pelayanan sering disebut sebagai jasa yang diberikan oleh perusahaan. Artinya bahwa adanya suatu perbuatan yang dilaksanakan suatu pihak
  • 34. terhadap pihak yang lain. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991 : 14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut : a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi. b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial. c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya yang terjadi dalam waktu dan tempat yang bersamaan. Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal dalam Sutopo dan Suryanto (2003 : 9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan. Berdasarkan pengertian pelayanan diatas, maka dapat di definisikan pengertian pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini adalah pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003 : 2) tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum adalah “segala kegiatan pelayanan yang dilaksankan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Penyempurnaan definisi pelayanan publik menurut KEP/25M.PAN/2/2004 dalam Normann, 1991 : 38, yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan publik sehingga upaya pemenuhan kebutuhan penerima
  • 35. pelayanan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan publik saat ini menjadi hal yang sangat krusial. Pelayanan publik merupakan fenomena yang terjadi di negeri ini, setiap orang membicarakannya antara baik dan buruk pelayanan tersebut. Penilaian yang dirasakan tersebut dapat dirasakan ketika seseorang datang ke kantor kecamatan untuk membuat KTP, atau membuat Akta Kelahiran di Catatan Sipil, dan lain-lain. Seharusnya pada pelayanan yang disebut konsumen adalah masyarakat yang mendapat manfaat dari aktifitas yang dilakukan oleh petugas organisasi pemberi layanan tersebut dan setiap organisasi mempunyai kategori pelanggan internal yaitu seluruh anggota organisasi sedangkan eksternal adalah masyarakatnya sehingga istilah pelayanan diartikan sebagai pelayanan kepada seluruh anggota masyarakat dalam anggota masyarakat dalam rangka memuaskan pelanggan eksternal. Menurut Moenir (1995 : 197-200), agar pelayanan dapat memuaskan pelanggan, petugas yang melayani harus memenuhi empat kriteria pokok : a. Tingkah laku yang sopan b. Cara menyampaikan sesusatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan c. Waktu menyampaikan yang tepat d. Keramah tamahan Lebih lanjut ditambahkan oleh Moenir (1995 : 88) dalam pelayanan kepada masyarakat terdapat beberapa faktor pendukung yang penting seperti
  • 36. kesadaran petugas yang melaksanakan pekerjaan, aturan yang melandasi tugas pekerjaan, organsiasasi sebagai system, alat kerja, dan sarana prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan pelayanan. Jadi, kesimpulannya bahwa pelayanan mempunyai hubungan yang kuat antara loyaltas pelanggan dan kepuasan pelanggan dimana hubungan ini saling mengukuhkan dan saling melengkapi dalam pelayanan, dan kesemuanya itu tergantung pada kualitas pelayanannya. Berkaitan dengan kualitas pelayanan, adalah sesuatu yang dirasakan langsung oleh pelanggan yang dalam hal ini adalah masyarakat sebagai penerima layanan. Kualitas pelayanan ini jika dilihat dari perspektif masyarakat sebagai penerima layanan, maka dimensinya adalah pelayanan yang kurang maksimal ataupun pelayanan yang maksimal (pelayanan yang prima). Kedua dimensi ini sangat berkaitan erat dengan pemberi layanan, yang dalam hal ini adalah anggota organisasi. Berkaitan dengan pelayanan yang prima yang dalam hal ini adalah pelayanan yang baik/maksimal, SESPANAS LAN dalam Nurhasyim (2004 : 16) menyatakan bahwa yang dimaksud pelayanan yang prima adalah : a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa b. Pelayanan yang prima ada bila ada standar pelayanan c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat
  • 37. diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap pelayanan standard an pelayanan yang dilakukan secara maksimal d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal Pelayanan yang maksimal/prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyararatan bahwa setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang professional, dengan demikian kulitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi untuk memuaskan masyarakat sebagai penerima layanan. Kepuasan tersebut dapat dilihat dari kualitas pelayanan yang tercermin dari asas-asas pelayanan publik berikut (berdasarkan SK Menpan Nomor 63/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik) : 1. Transparansi, Pelayanan dengan transparansi ini yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. Prinsip pelayanan dengan transparansi ini harus dilakukan dengan transparan, sehingga institusi diharapkan menetapkan jaringan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara lengkap, sehingga memungkinkan masyarakat membuat keputusan secara rasional dan meminimalkan resiko.
  • 38. Adapun unsur-unsur pelayanan dengan menerapkan sikap transparansi/keterbukaan ini dalam arti prosedur/tata cara, persyaratan, satuan kerja penanggungjawab pemberi pelayanan umum, meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Waktu penyelesaian b. Kepastian biaya c. Akurasi system d. Fasilitas dan peralatan 2. Akuntabilitas Akuntabilitas dalam pelayanan maksudnya adalah pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, norma sosial, dan kepatuhan yang berlaku. Adapun unsur pelayanan dengan menerapkan sikap akuntabilitas dalam hal pertanggungjawaban kepada penerima pelayanan publik yang dalam hal ini masyarakat adalah : a. Pengelolaan keluhan-keluhan publik. b. Menjamin hak-hak masyarakat untuk mengajukan keluhan. Pada organisasi publik seperti kecamatan , peningkatan pelayanan menjadi studi utama untuk meningkatkan kualitas kenyamanan kepada masyarakat. Organisasi publik yang bersifat pengaturan dan pelayanan dalam menjalankan tugasnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
  • 39. 1. Orientasi pelayanan dalam menjalankan tugas aparatur pemerintah tidak berorientasi pada kekuasaan. 2. Netralis dalam menjalankan tugasnya, baik pengaturan maupun pelayanan aparatur pemerintah tidak bersifat membeda-bedakan. 3. Orientasi kerja adalah efektifitas dan produktifitas. 4. Sikap adil dalam memberikan pelayanan kepada warga atau masyarakat yang membutuhkan tanpa diskriminasi atau perbedaan berdasarkan berbagai peraturan tertentu (Siagian, 12 : 1992) D. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan gambaran secara singkat mengenai hubungan-hubungan antar variabel, yaitu antara variabel bebas (independent), dengan variabel terikat (dependent). Kerangka pikir ini menjelaskan secara sistematik judul dari penelitian ini. Adapun yang menjadi kerangka pikir dari penelitian ini adalah dapat dijelaskan dalam bagan berikut : ! " # $ Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan peran serta masyarakat Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Program perencanaan pembangunan BAB III ekonomi dan sosial budaya
  • 40. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Camat Poasia, Kota Kendari. Lokasi ini dipilih karena berdasarkan atas beberapa pertimbangan tertentu, diantaranya adalah karena Kantor Camat Poasia merupakan salah satu wilayah kerja Pemerintah Kota Kendari yang urusan pemerintahan dan pembangunannya cukup kompleks dengan berbagai permasalahan dan kendala-kendala yang sangat beragam. Selain itu, lokasi ini dipilih karena Kantor Camat Poasia merupakan wilayah tempat tinggal penulis, sehingga program-program Kecamatan yang bersentuhan dengan masyarakat dapat dirasakan langsung oleh penulis, sehingga dalam pelaksanaannya dapat dikontrol dan di evaluasi. B. Populasi dan Sampel Oleh karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tentang bagaimana pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia sebagai upaya pelayanan kepada masyarakat, maka adapun populasi yang ada dalam penelitian ini meliputi seluruh aparatur Kecamatan Poasia, yang berjumlah 29 orang, yang terdiri dari Camat Poasia, Sekertaris Camat, sub bagian, kepala seksi, dan staff kecamatan lainnya. Dari populasi tersebut, kemudian dilakukan metode penarikan sampel dengan teknik Total Sampling ataupun keseluruhan populasi dijadikan sebagai informan penelitian.
  • 41. Selain itu, informan lain dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Poasia, dalam hal ini adalah 4 orang tokoh masyarakat yang terdiri dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia, yaitu Kelurahan Anduonohu, Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan Matabubu. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah terdiri dari data primer dan data skunder yang diperlukan melalui teknik-teknik sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan teknik mengumpulkan data-data dengan membaca dan mencatat bahan-bahan tertulis dari berbagai sumber, seperti literature/buku bacaan, karya ilmiah, teori-teori dari internet, dan sumber-sumber lain yang ada relevansinya dengan judul penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data dengan cara meneliti langsung pada obyek yang hendak diteliti. Untuk memperoleh data lapangan, maka digunakan teknik-teknik sebagai berikut : a. Angket, adalah perolehan data melalui daftar isian pertanyaan kepada responden terpilih. Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis dan sistematis kepada responden untuk memperoleh data tentang pelaksanaan program kerja Kecamatan Poasia, sehingga dapat memberikan mengenai evaluasi
  • 42. pelaksanaan program kerja terhadap pelayanan kepada masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode angket campuran, dimana daftar isian yang berisikan pertanyaan pilihan dengan memberi tanda centang, digabungkan dengan daftar isian yang memungkinkan reponden menuliskan alasan kenapa memilih salah satu dari daftar pilihan pertanyaan. b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya. c. Pengamatan, yaitu mengamati secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh aparat kecamatan, sehubungan dengan upaya mereka dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan program kerja Kecamatan dalam rangka untuk pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Poasia. d. Kaji dokumen, yaitu dengan mempelajari dan atau mengecek laporan-laporan pelaksanaan tugas masing-masing aparat, terutama tugas yang berkaitan dengan masalah penelitian. D. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data secara deskriptif analitis. Jadi, dari data-data yang ada baik yang diperoleh dari studi kepustakaan maupun dari hasil data lapangan, dikumpulkan untuk kemudian diklasifikasikan. Setelah itu, di analisis guna memperoleh gambaran dari kenyataan yang ada.
  • 43. Dalam penelitian ini dilakukan teknik analisis terhadap daftar kuesioner yang disajikan kepada responden, dimana pilihan jawaban sangat baik, cukup baik, dan kurang baik diukur dengan mengakumulasikan salah satu jawaban pilihan reseponden. Dan untuk mengukur persentasenya, jumlah responden yang memilih salah satu dari tiga pilihan jawaban tersebut kemudian dikalikan dengan 100 untuk mengukur persentasenya dan dibagi dengan total responden. E. Definisi Operasional Berdasarkan konsep yang telah dipaparkan pada bab tinjauan pustaka, maka dirumuskan definisi operasional penelitian sebagai berikut : 1. Program kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keseluruhan rancangan kerja yang telah disusun dan menjadi tanggung jawab seluruh aparatur kecamatan untuk dilaksanakan. 2. Pelaksanaan program kerja kecamatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah peranan yang dilakukan oleh seluruh aparatur kecamatan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat dinamis. 3. Pelayanan kepada masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah segala upaya yang dilakukan oleh unsur-unsur organisasi yang dalam hal ini adalah aparatur Kecamatan Poasia dalam melakukan pelayanan kepada anggota internal dan eksternal. Anggota internal yang dimaksudkan adalah staf, tata usaha, pegawai, dan aparatur kecamatan lainnya yang juga memiliki hak untuk diberi pelayanan,
  • 44. dalam hal ini adalah berupa pemenuhan hak-hak pegawai, penyediaan sarana dan prasarana penunjang kerja, dan lain sebagainya. Sementara anggota eksternal yang dimaksudkan adalah masyarakat umum yang ada dalam Kecamatan Poasia yang sangat berhak untuk diberikan pelayanan yang maksimal demi untuk kepuasaan masyarakat terhadap aparatur kecamatan. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan yanh diberikan ketika akan mengurus KTP, Kartu Keluarga, Surat Keterangan, dan lain sebagainya. F. Operasional Variabel Penelitian Variabel Subvariabel Indikator Kegiatan Program Program pelayanan penyediaan jasa surat 1. Pengadaan Kerja admninistrasi menyurat, penyediaan sarana prasarana perkantoran jasa administrasi dan bahan pustaka keuangan, penyediaan kecamatan jasa kebersihan kantor, 2. Pemberian penyediaan bahan bacaan insentif bagi dan peraturan perundang- aparatur teladan undangan Program peningktan pengefektifan system 1. Apel pagi rutin disiplin aparatur reward and punishment, 2. Pengadaan pengefektifan sidak seragam dan ID kelurahan, pengefektifan card apel pagi 3. Arisan bulanan Program peningkatan penyusunan laporan 1. Laporan akhir pengembangan capaian kinerja SKPD, kepegawaian system pelaporan penyusunan laporan 2. Laporan akhir capaian kinerja dan keuangan akhir tahun keuangan keuangan Program peningkatan pembinaan agama di 1. MTQse- peran serta tingkat kecamatan, kecamatan masyarakat pembinaan kelurahan se- 2. Pelatihan untuk kecamatan lurah Program perencanaan penyelenggaraan 1. Musrembang prasarana wilayah dan musrembang, tingkat kelurahan sumberdaya alam inventarisasi data dan kecamatan perumahan masyarakat 2. Pendampingan tidak mampu, kegiatan BSP2S
  • 45. BSP2S dan peningkatan 3. Bedah kulaitas rumah rumah,PNPM Mandiri, Block Grant, Bahtreramas, dll Program perencanaan koordinasi perencanaan 1. Pelatihan UKM pembangunan pembangunan di bidang dan wirausaha ekonomi dan sosial ekonomi, sosial, dan mandiri budaya budaya, koordinasi dan 2. Program BLUD strategi penanganan kemiskinan Pelayanan Transparansi 1. Waktu penyelesaian 1. Pelayanan 2. Kepastian biaya pembuatan KTP 3. Akurasi system 2. Pelayanan 4. Fasilitas dan peralatan pengurusan catatan sipil Akuntabilitas 1. Pengelolaan keluhan 1. Pembuatan publik daftar keluhan 2. Menjamin hak-hak masyarakat masyarakat untuk 2. Pembuatan mengajukan keluhan kotak saran kecamatan
  • 46. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kecamatan Poasia 1. Letak Geografis Kecamatan Poasia merupakan salah satu wilayah Kecamatan di Kota Kendari yang secara geografis memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu 2 Luas wilayah daratan Kecamatan Poasia sebesar 43,52 Km atau 14,71 persen dari luas daratan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Luas wilayah menurut Kelurahan sangat beragam, Kelurahan Anduonohu merupakan wilayah Kelurahan yang paling luas, kemudian menyusul Kelurahan Rahandouna, Kelurahan Anggoeya, dan Kelurahan Matabubu. 2. Keadaan Demografis a. Jumlah Penduduk Penduduk Kecamatan Poasia berdasarkan data terakhir tahun 2010 mencapai 20.231 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Poasia adalah 43,52 2 Km . Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, maka kepadatan
  • 47. terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepadatan penduduk Kecamatan 2 Poasia pada tahun 2010 adalah 465 jiwa per Km , dengan rincian tingkat kepadatan tiap Kelurahan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 1. Luas wilayah, Jumlah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan Kecamatan Poasia Luas Penduduk Kepadatan Penduduk No Kelurahan (Km2) (Jiwa) (Per Km2) 1. Anduonohu 15,24 7.268 477 2. Rahandouna 12,62 8.174 648 3. Anggoeya 12,55 3.555 283 4. Matabubu 3,11 1.234 397 Sumber : Kantor Camat Poasia 2011 b. Persebaran Penduduk Persebaran penduduk di Kecamatan Poasia tahun 2010 terpusat di Kelurahan Rahandouna dan Anduonohu, dimana masing-masing berkisar 8.174 jiwa untuk wilayah Rahandouna dan 7.268 jiwa untuk wilayah Anduonohu. Penyebab utama terjadinya persebaran penduduk di dua kelurahn ini dibandingkan dengan dua kelurahan lainnya adalah karena semakin pesatnya kegiatan perekonomian penduduk dan banyaknya pembangunan sarana perekonomian. Untuk penduduk Kelurahan Anggoeya 3.555 jiwa dan Matabubu 1.234 jiwa. Rata-rata penduduk Kelurahan mengalami peningkatan jumlah penduduk dengan persebaran penduduk yang sama dengan tahun sebelumnya.
  • 48. c. Struktur Umur, Jenis Kelamin, dan Keluarga Menurut jenis kelamin, jumlah penduduk di Kecamatan Poasia tahun 2010 adalah 12.975 jiwa penduduk usia dewasa yang terdiri dari 6.255 jiwa laki-laki dan 6.720 jiwa perempuan. Untuk usia anak-anak 6.506 jiwa terdiri dari 3.379 jiwa anak laki-laki dan 3.127 jiwa anak perempuan. Sedangkan usia lansia 750 jiwa terdiri dari 411 jiwa laki- laki dan 339 jiwa perempuan. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk penduduk perempuan disebut rasio jenis kelamin. Rasio jenis kelamin di Kelurahan Poasia pada tahun 2009 adalah 99, artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Secara lebih jelasnya mengenai persebaran rasio jenis kelamin di tiap kelurahan di Kecamatan Poasia dapat dilihat melalui table berikut : Tabel 2. Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kelurahan tahun 2010 No Kelurahan L P Jumlah Rasio 1. Anduonohu 3.853 3.415 7.268 112,83 2. Rahandouna 3.646 4.528 8.174 80,52 3. Anggoeya 1.913 1.642 3.555 116,50 4. Matabubu 633 601 1.234 105,32 Jumlah 10.045 10.186 20.231 98,61 Sumber : Kantor Camat Poasia 2011
  • 49. d. Pendidikan Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN, maka sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak, sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya penngkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Sedangkan perluasan kesempatan belajar dimaksudkan agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk untuk dapat memperoleh kesempatan pendidikan seluas- luasnya. Perkembangan dunia pendidikan di Kecamatan Poasia dapat dilihat dari banyaknya sarana pendidikan negrinya yaitu 1 TKN, 11 SDN, 1 SMPN, 2 SMAN. Sedangkan sarana pendidikan yang swasta yaitu 12 TK swasta, 1 SD swasta, sedangkan untuk SMP, SMA, dan AK/PT swasta belum ada. 3. Keadaan Pemerintahan Kecamatan Keadaan Pemerintahan Kecamatan Poasia pada dasarnya berdiri dan berjalan sebagaimana mestinya, yang pusat pemerintahannya dalam hal ini Kantor Camat Poasia terletak di Kelurahan Rahandouna yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Poasia yang fase perkembangan dan peningkatan pembangunannya cukup pesat dari tahun ke tahun, jika dibandingkan dengan tiga kelurahan lainnya.
  • 50. Aparat pemerintahan Kecamatan Poasia secara keseluruhan adalah tercatat sejumlah 28 orang yang terdiri dari Camat Poasia, Sekertaris Camat, Sub bagian perencanaan dan pelaporan keuangan, sub bagian umum dan kepegawaian, seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, seksi pemerintahan dan pelayanan umum, seksi pembinaan, pemberdayaan, dan ketertiban masyarakat, serta beberapa orang staff yang membawahi beberapa sub bagian dan seksi yang tergabung dalam struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Poasia. Salah satu hal yang sangat mendukung terlaksananya pemerintahan di sebuah instansi pemerintahan adalah keberadaan sarana dan prasarana. Dimana ketersediaan sarana dan prasarana tersebut akan sangat membantu aparat dalam menjalankan dan melaksanakan tugas- tugas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Keberadaan sarana dan prasarana yang dalam hal ini adalah fasilitas penunjang kerja seluruh aparatur yang ada di Kantor Camat Poasia secara umum dapat digambarkan masih cukup kurang, apalagi bagi instansi pemerintahan sebesar Kantor Kecamatan Poasia yang notabene nya telah mapan dalam segi administrasi dan pemerintahan. Adapun untuk dapat mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki Kecamatan Poasia, dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 51. Tabel 3. Sarana dan Prasarana Kantor Camat Poasia, Keadaan Tahun 2012 NO Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan 1. Komputer 4 Unit Baik 2. Printer 2 Unit Baik 3. Meja 22 Buah Baik 4. Kursi 27 Buah Baik 5. Lemari 8 Buah Baik 6. Rak Buku 5 Buah Baik 7. Air Conditioner (AC) 1 Unit Baik 8. Water Closed (WC) 2 Buah Baik 9. Papan Profil 7 Buah Baik 10. Telepon - - 11. Alat Kebersihan : 12. a. Mesin Pemotong Rumput 5 Unit 4 Baik, 1 Rusak b. Pacul 6 Buah Baik c. Sapu Ijuk & Lidi 13 Buah Baik d. Tong Sampah 5 Buah Baik Jumlah 107 Buah/Unit Sumber : Kantor Camat Poasia, Tahun 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah Kecamatan Poasia tergolong sudah cukup baik. Hanya saja masih ada beberapa sarana dan prasarana pendukung yang masih kurang dalam hal jumlah, apalagi bagi sebuah instansi pemerintahan Kecamatan Poasia yang sudah tergolong mapan. Hal ini terlihat dari minimnya sarana penunjang kerja aparatur kecamatan, seperti perangkat computer dan printer. Keberadaan computer dan printer ini sangatlah penting, karena kedua sarana ini merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Poasia. Perangkat computer dan printer yang dimiliki masih kurang, mengingat
  • 52. pelayanan yang maksimal yang perlu dilakukan oleh aparatur kecamatan kepada masyarakat. Selain itu, tidak adanya sarana komunikasi resmi milik Kecamatan Poasia berupa telepon. Hal ini terlihat dari model komunikasi jarak jauh yang hanya menggunakan telepon seluler (Handphone) pribadi masing-masing aparat kecamatan. Kemudian selain itu, sarana lainnya semisal Air Conditioner (AC) yang hanya terdapat diruangan camat saja. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pemerintah Kecamatan Poasia tentunya akan berdampak negatif terhadap pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, utamanya dalam rangka pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Jika hal ini terus berlangsung, maka tidak menutup kemugkinan pelaksanaan tugas aparatur kecamatan akan semakin terhambat sehingga upaya untuk melaksanakan program kerja dalam rangka pelayanan kepada masyarakat menjadi susah untuk dimaksimalkan. B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan Kantor Camat Poasia merupakan Instansi Pemerintahan yang menjalankan tugas pokok dan fungsi pemerintahannya berdasarkan pada perangkat-perangkat organisasi yang saling terkait dan bekerjasama satu sama lain. Perangkat-perangkat organisasi ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda, yang gunannya adalah untuk memudahkan dalam penyelesaian pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
  • 53. Perangkat organisasi inilah yang kemudian menjadi motor penggerak roda penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara fisik maupun non fisik di Kecamatan Poasia, khususnya dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Perangkat organisasi ini dibuat dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan kewenangan yang telah di gariskan oleh pemerintah Kota Kendari, sebagaimana yang terlampir pada bagan struktur organisasi Kecamatan Poasia berikut :
  • 54. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KECAMATAN POASIA (Berdasarkan Perda Walikota Kendari Nomor 43 Tahun 2008) Camat Drs. Hajar Aswad Kelompok Sekretaris Camat Jabatan Reynold Simanjuntak, SH Fungsional Kasubag Umum dan Kasubag Perencanaan dan Kepegawaian Pelaporan Muis, S.Si Nurlina, SH Staf Staf Kasi Pemerintahan dan Kasi Pelaksanaan Pembangunan Kasi Pembinaan Pelayanan Umum & Pemberdayaan Masyarakat Kemasyarakatan & Ketertiban Umum Drs. Munariang Muh. Awan Arma, SE La Halifa, S.Sos Staf Staf Staf Lurah-lurah Lurah-lurah
  • 55. Berdasarkan struktur organisasi kecamatan tersebut, dapat dilihat bahwa setiap perangkat yang ada di Kecamatan Poasia memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pos amanah yang mereka pegang masing-masing. Hal ini tentunya untuk mempermudah pelaksanaan tugas kecamatan dalam mewujudkan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Perbedaan tugas dan tanggungjawab dari masing-masing perangkat kecamatan tersebut telah ditetapkan berdasarkan peraturan Walikota Kendari Nomor 43 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Kecamatan Kota Kendari yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Camat Camat adalah perangkat pemerintahan yang langsung berada di bawah Bupati/Walikota, dan camat diangkat dari Pegawai Negri Sipil (PNS) yang memenuhi syarat Bupati/Walikota atas usul Sekertaris Daerah/Kota. Camat merupakan aparatur pemerintah yang merupakan seorang pimpinan tertinggi di sebuah wilayah kecamatan, yang diberikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pemerintah Kota Kendari untuk melakukan pemerintahan pada lingkup wilayah Kecamatan dan bekerja sama dengan seluruh bagian yang ada di dalam kantor tersebut. Camat mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mendukung kegiatan pemerintahan di wilayah Kecamatan, dimana ia dibantu oleh
  • 56. seluruh lapisan staf/aparat dalam jajaran Kantor Camat Poasia. Camat menerima laporan dan menetapkan serta menandatangani target dan sasaran yang akan dicapai oleh pemerintah Kecamatan. b. Sekertaris Camat Sekertaris Camat dipimpin oleh seorang sekertaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Camat. Sekretaris Camat merupakan aparatur Kecamatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi Kecamatan dan melakukan koordinasi dengan setiap bagian-bagian yang ada di dalam kantor Kecamatan dan melakukan tugas administrasi kesekretariatan di dalam kantor guna membantu Camat dalam melaksanakan kegiatan Kecamatan. Sekertaris Camat membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas, sekertaris menyelenggarakan fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas-tugas penyelenggaraan tugas urusan kecamatan dan kelurahan serta administrasi keuangan dan perlengkapan; b. Penyusunan rencana program tahunan kecamatan dan kelurahan; c. Pelaksanaan pelayanan dan pengelolaan administrasi kecamatan yang meliputi Tata Usaha Umum dan Kepegawaian serta pengelolaan keuangan;
  • 57. d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Kepala-Kepala Seksi; e. Perencanaan pengadaan kebutuhan barang inventaris dan pemeliharaannya; f. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan urusan Kecamatan dan Pengelolaan administrasi Kecamatan; g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik didalam maupun diluar organisasi. c. Kasubag Umum dan Kepegawaian Kasubag Umum dan Kepegawaian merupakan aparatur Kecamatan yang melaksanakan kegiatan dibagian administrasi umum dan kepegawaian yang berfungsi untuk mengatur serta mengelola pegawai dan melaksanakan kegiatan umum lainnya di dalam kantor, serta melakukan koordinasi dengan bagian lain di dalam kantor dalam melaksanakan pembangunan di Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud penjelasan diatas, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis di sub bagian administrasi umum dan kepegawaian kecamatan dan kelurahan; b. Penyusunan kegiatan operasional penyelenggaraan administrasi kecamatan;
  • 58. c. Pelaksanaan pembinaan pengisian dan pemeliharaan buku administrasi kecamatan; d. Pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan tata Kearsipan; e. Pelaksanan urusan kesejahteraan dan kepangkatan pegawai lingkup Kantor Kecamatan; f. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; g. Pelaksanaan urusan keprotokolan; h. Pelaksanaan urusan pemeliharaan dan keamanan kantor; i. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris kecamatan baik didalam maupun diluar organisasi. d. Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Keuangan dipimpin oleh aparatur Kecamatan yang melaksanakan kegiatan di bidang keuangan dan pelaporan serta melakukan perencanaan keuangan Kecamatan yang akan digunakan dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan tempatnya bertugas. Kegiatan ini mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana-rencana penggunaan anggaran keuangan dalam pembangunan Kecamatan dan peningkatan pelayanan administrasi. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan melaksanakan fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas subbagian perencanaan dan pelaporan keuangan;
  • 59. b. Perencanaan keuangan dari masing-masing seksi serta membuat laporan tentang penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan; c. Penyediaan dan pemeliharaan data dan informasi kecamatan dan kelurahan; d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pelaporan; e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang perencanaan dan pelaporan keuangan; f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris kecamatan baik di dalam maupun di luar organisasi. e. Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Camat melalui Sekertaris Camat. Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan dan pelayanan umum. Untuk menyelenggarakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi Pemerintahan dan Pelayanan Umum memiliki fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas- tugas penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelayanan umum
  • 60. b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan Kecamatan dan Pelayanan umum; c. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan administrasi kependudukan, catatan Sipil, dan keagrarianan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring; e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan Pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan; f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik didalam maupun diluar organisasi. f. Kepala Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan. Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan evaluasi dan pelaporan urusan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
  • 61. Untuk menyelenggarakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menjalankan fungsi-fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional penyelenggaraan seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; c. Pengumpulan dan pemeliharaan pemeliharaan data potensi wilayah kecamatan; d. Penyusunan pedoman pembinaan pemberdayaan usaha ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi; f. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan tugaas seksi pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik didalam maupun diluar organisasi. g. Kepala Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Camat melalui Sekertaris Kecamatan.
  • 62. Seksi pembinaan kemasyrakatan dan ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan urusan Kemasyarakatan dan Keterangan Umum. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum melaksanakan fungsi : a. Pengumpulan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas seksi pembinaan kemasyarakatan dan ketertiban umum; b. Penyusunan rencana dan program kegiatan operasional penyelenggaraan pembinaan kemasyarkatan dan ketertiban umum; c. Penyusunan pedoman pembinaan masyarakat, pemberdayaan kesejahteraan keluarga, Keamanan dan Ketertiban Umum di lingkup kecamatan; d. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring; e. Pembuatan laporan secara berkala tentang penyelenggaraan tugas Seksi Pembinaan Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum; f. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Camat baik didalam maupun diluar organisasi. h. Kelompok Jabatan Fungsional 1. Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kecamatan sesuai dengan keahliannya.
  • 63. 2. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga Fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. 3. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota. 4. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, diatur berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. C. Pelaksanaan Program Kerja Kecamatan Poasia 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelayanan administrasi perkantoran merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk memaksimalkan berjalannya pemerintahan kecamatan secara efektif, karena hal ini bisa menjadi salah satu tolak ukur tercapainya efisiensi dan efektifitas kerja aparatur kecamatan. Adapun yang menjadi bagian dari program pelayanan administrasi perkantoran adalah sebagai berikut : a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan alat tulis kantor f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
  • 64. g. Penyediaan jasa makanan dan minuman h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Keberadaan program pelayanan administrasi perkantoran ini dinilai penting karena akan berdampak pada semangat kerja yang timbul dari aparatur kecamatan, karena berkaitan langsung dengan penunjang terlaksananya kerja aparatur. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni 2012) yang menjelaskan bahwa : “.....Pada dasarnya seluruh aparatur kecamatan membutuhkan sarana dan prasarana penunjang kerja mereka, baik berupa sarana prasarana secara fisik ataupun berupa pelayanan administrasi perkantoran. Hanya saja dalam berjalannya, hal ini (pelayanan administrasi perkantoran,pen) belum begitu maksimal. Diantaranya adalah penyediaan jasa administrasi keuangan yang memang dikarenakan kurangnya dana khusus untuk menunjang kegiatan kecamatan berupa dana taktis dari pemerintah kota. Namun kekhawatiran ini lambat laun sudah dapat diminimalisir dengan dana kas kecamatan ataupun dana pribadi camat.” Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa Kecamatan Poasia dalam upayanya untuk melaksanakan program pelayanan administrasi perkantoran belum begitu maksimal. Hal ini dikarenakan aparatur Kecamatan Poasia masih terkendala dengan penyediaan jasa administrasi keuangan yang dapat menunjang terlaksananya agenda-agenda ataupun program kecamatan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Sementara itu, tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan program pelayanan administrasi perkantoran adalah dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 65. Tabel 4. Tanggapan responden mengenai pelaksanaan program pelayanan administrasi perkantoran No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%) Responden 1. Sangat Baik 20 60,60 2. Cukup Baik 10 30,30 3. Kurang Baik 3 9,01 Jumlah 33 100 Sumber : Kuesioner, diolah 2012 Berdasarkan hasil angket diatas, 20 orang dari total 33 responden menyatakan bahwa pelaksanaan program pelayanan administrasi perkantoran sudah baik. Hal ini dapat diketahui dari angket campuran yang diberikan peneliti kepada responden, dimana salah seorang responden yang mengemukakan pelaksanaan program pelayanan administrasi menyatakan bahwa alasannya memilih baik adalah karena selama bekerja di Kantor Camat Poasia, kebutuhan responden ini sudah merasa terpenuhi dalam hal sarana dan prasarana administrasi kantor. Sementara, 10 orang menyatakan cukup dan 3 orang menyatakan kurang dengan alasan masing-masing. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aparatur Kecamatan Poasia sudah melaksanakan program pelayanan administrasi perkantoran dengan baik. Dengan berjalannya program pelayanan administrasi perkantoran dengan baik, maka hal ini dapat menunjang keberlangsungan aktivitas kerja aparatur kecamatan dengan efektif dan efisien.
  • 66. 2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Demi keberlangsungan pemerintahan Kecamatan Poasia secara efektif dan efisien, maka perlu ada instrument khusus untuk meningkatkan kemampuan disiplin aparatur kecamatan. Program peningkatan disiplin aparatur yang dimaksudkan dalam program kerja ini adalah hal-hal penting yang dapat meningkatkan rasa disiplin aparatur kecamatan. Hal-hal penting tersebut berupa : a. Pengefektifan apel pagi b. Pengefektifan system reward and punishment c. Pengefektifan sidak kelurahan d. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lokasi penelitian, upaya ini telah dilakukan oleh Camat Poasia untuk menerapkan disiplin terhadap aparatur kecamatan termasuk jajaran dibawahnya semisal kelurahan. Hal ini terlihat dengan intensnya apel pagi yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dari seluruh aparatur kecamatan. Dan di apel pagi tersebut terkadang dilakukan pemberian reward (hadiah) bagi aparatur kecamatan yang disiplin dan berprestasi, sementara itu punishment (hukuman) bagi aparatur kecamatan yang tidak disiplin dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini tergambar dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, Musi, S.Si (Wawancara, 7 Juni yang mengemukakan bahwa :
  • 67. “......Camat Poasia memang telah maksimal menerapkan program disiplin aparatur. Karena setiap aparatur Kecamatan Poasia, baik di internal kecamatan itu sendiri ataupun kelurahan-kelurahan yang ada di lingkup Kecamatan Poasia selalu dipantau dan diawasi keberjalanan tugas-tugas masing-masing aparatur. Terlihat dengan rutinnya pelaksanaan apel pagi di Kantor Camat Poasia untuk mengevaluasi kinerja aparat kecamatan, dan terkadang kami mendampingi Camat Poasia untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada kelurahan- kelurahan untuk melihat keberlangsungan pelaksanaan program mereka.” Hal ini bisa diukur dari tanggapan responden mengenai pelaksanaan program disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad seperti yang tergambar pada tabel berikut : Tabel 5. Tanggapan responden mengenai upaya pelaksanaan program peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia No Tanggapan Responden Jumlah Tanggapan (%) Responden 1. Sangat Baik 32 96,97 2. Cukup Baik 1 3,03 3. Kurang Baik - - Jumlah 33 100 Sumber : Kuesioner, diolah 2012 Berdasarkan data responden diatas, menunjukkan bahwa 32 orang atau sebanyak 96,97 % dari jumlah 33 orang responden menyatakan pelaksanaan program peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia sudah baik, sementara 1 orang atau 3,03 % dari total responden menyatakan cukup. Dari data kuesioner tersebut, responden yang menyatakan upaya pelaksanaan program peningkatan disiplin aparatur yang dilakukan Camat Poasia sudah baik, mengemukakan
  • 68. alasannya bahwa dengan adanya apel pagi rutin yang diwajibkan Camat Poasia kepada pegawainya dapat memberikan dampak peningkatan disiplin pegawai. Karena dalam apel pagi itu ada arahan dan juga evaluasi kinerja pegawai. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan untuk menerapkan program disiplin aparatur sudah baik. Dan hal ini perlu ditingkatkan agar tingkat disiplin aparat di Kecamatan Poasia semakin tinggi. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Agar adanya kejelasan dan transparansi dalam hal capaian kerja aparat dan pengelolaan anggaran di Kecamatan Poasia, maka perlu ada program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Adapun item-item yang akan dimaksimalkan dalam program ini adalah : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar capaian realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan laporan keuangan semesteran c. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun Dari program tersebut, pelaksanaannya juga sudah dilakukan secara maksimal oleh aparatur Kecamatan Poasia atau yang dalam hal ini adalah menjadi tanggungjawab dari Kepala Subbagian Perancanaan dan Pelaporan Keuangan. Hal ini terlihat dari hasil wawancara yang
  • 69. dilakukan dengan Camat Poasia, Drs. Hajar Aswad (Wawancara, 4 Juni 2012) yang mengemukakan bahwa : “........ Laporan-laporan mengenai capaian keuangan di akhir tahun ataupun dalam jangka semester sudah dilakukan oleh Kepala Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan berserta para stafnya dengan cukup baik. Karena dalam keberlangsungan pemerintahan di Kecamatan Poasia, laporan mengenai ikhtisar realisasi anggaran selalu terlaporkan. Hal ini juga cukup membantu dalam hal evaluasi diakhir tahun. Sama halnya dengan laporan capaian kinerja SKPD di Kecamatan Poasia.” Dari hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan telah dilakukan dengan baik. Hal ini sangat penting, agar realisasi capaian yang telah ditargetkan oleh Kecamatan Poasia dalam hal keuangan dan kinerja aparatur bisa di ukur di akhir tahunnya. 4. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Salah satu program yang ada di Kecamatan Poasia adalah program peningkatan peran serta masyarakat terhadap pembangunan di kecamatan, yang dalam hal ini juga menjadi tanggung jawab dari kelurahan yang ada di Kecamatan Poasia. adapun item dari program ini adalah : a. Pembinaan agama di tingkat Kecamatan (MTQ/STQ tingkat kecamatan) b. Pembinaan Kelurahan se-Kecamatan Tolak ukur berjalannya program ini adalah dapat dilihat dari wawancara yang dilakukan dengan Lurah Rahandouna, Drs. Mahmud Kaido (Wawancara, 30 Mei 2012) yang mengungkapkan bahwa :
  • 70. “......Upaya Kecamatan Poasia dalam memaksimalkan program peningkatan peran serta masyarakat sudah cukup maksimal. Hal ini di tunjukkan dengan rutinnya program-program pembinaan kelurahan yang dilakukan oleh Camat Poasia dalam rangka memaksimalkan program pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat. Misalnya dengan melakukan pelatihan-pelatihan tentang pengadminsitrasian, menjadikan lurah sebagai pembicara ataupun moderator dalam kegiatan-kegiatan kecamatan, dan lain sebagainya yang menurut saya sangat berguna untuk pembinaan kepada masyarakat....” Selain itu, wawancara yang dilakukan dengan salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan Matabubu, Drs. H. Sahibu (Wawancara, 24 Mei 2012) mengungkapkan bahwa: “......dalam hal peningkatan peran serta masyarakat yang dalam hal ini dibidang keagamaan juga rutin dilakukan Kecamatan Poasia ditiap tahunnya. Biasanya di momen bulan Ramadhan ataupun momen hari besar islam lainnya diadakan lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di tingkat Kecamatan. Hal ini sangat baik dan berguna bagi masyarakat, apalagi untuk meningkatkan pembinaan keagamaan di masyarakat.” Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa upaya yang dilakukan aparat Kecamatan Poasia untuk program peningkatan peran serta masyarakat sudah dilakukan dengan maksimal. Hal ini di dukung dengan tanggapan responden mengenai pelaksanaan program peningkatan peran serta masyarakat, seperti yang ada dalam tabel berikut: