SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
PERJANJIAN BILATERAL INDONESIA - JEPANG (IJ-EPA)


LATAR BELAKANG
         Pada bulan Nopember 2004 disela-sela pertemuan APEC, Presiden RI, Susilo
  Bambang Yudhoyono dan mitranya Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe sepakat untuk
  membahas kemungkinan pembentukan Economic Partnership Agreement (EPA). Hasil
  pembicaraan tersebut ditindaklanjuti antara Menteri Perdagangan kedua pihak pada
  bulan Desember 2004. Sebagai langkah awal adalah diadakannya Joint Study, melalui
  Joint Study Group Meeting (JSG) sebanyak 3 kali pertemuan informal (Desember 2004-
  Juli 2005). Hasil JSG merekomendasi manfaat perlunya EPA antara kedua negara berupa
  Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA), yang kemudian diikuti
  dengan seri perundingan/negosiasi sebanyak 6 (enam)putaran sejak Juli 2005 sampai
  dengan November 2006.
         Pada akhir negosiasi tanggal 24 Nopember 2006 di Tokyo, kedua Chief
  Negotiator, Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Mitoji YABUNAKA
  menandatangani Record of Discussion yang mencakup persetujuan prinsip atas bagian-
  bagian utama dari 13 kelompok negosiasi dan menyepakati untuk melakukan finalisasi
  dari perjanjian sesegara mungkin. Pada tanggal 21-22 Juni 2007, telah dilakukan
  negosiasi akhir dalam kerangka wrapup meeting. Hasil negosiasi tersebut berupa Record
  of Discussions yang kemudian disepakati oleh kedua Chief Negotiator, yaitu
  Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Masaharu KOHNO, Wakil Menteri
  Luar Negeri. Hasil tersebut sebagai landasan bagi langkah selanjutnya yang akan
  menyelesaikan pending issue dan merapikan draft teks dari sisi bahasa dan hukum.
         IJ-EPA memiliki tiga pilar penting yaitu liberalisasi, fasilitasi perdagangan
  daninvestasi,   dan   capacity   building.   Liberalisasi   dilakukan   dengan     cara
  menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan dan investasi (bea masuk, memberi
  kepastian hukum). Menurut Boediono (2001), liberalisasi perdagangan memiliki lima
  manfaat. Pertama, akses pasar lebih luas sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi
  karena liberalisasi perdagangan cenderung menciptakan pusat-pusat produksi baru yang
  menjadi lokasi berbagai kegiatan industri yang saling terkait dan saling menunjang
  sehingga biaya produksi dapat diturunkan. Kedua, iklim usaha menjadi lebih kompetitif
  sehingga mengurangi kegiatan yang bersifat rent seeking dan mendorong pengusaha
  untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, bukan bagaimana mengharapkan
  mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Ketiga, arus perdagangan dan investasi yang
lebih bebas mempermudah proses alih teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi. Keempat, perdagangan yang lebih bebas memberikan sinyal harga yang lebih
“benar” sehingga meningkatkan efisiensi investasi. Kelima, dalam perdagangan yang
lebih bebas kesejahteraan konsumen meningkat karena terbuka pilihan-pilihan baru.
Namun untuk dapat berjalan dengan lancar suatu pasar yang kompetitif perlu dukungan
perundang-undangan yang mengatur persaingan yang sehat dan melarang praktek
monopoli.
       Fasilitasi perdagangan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
iklim investasi dan meningkatkan tingkat kepercayaan bagi investor Jepang. Hal ini
dilakukan melalui Kerjasama di bidang prosedur kepabeanan, pelabuhan dan jasa-jasa
perdagangan, standarisasi, dan upaya-upaya fasilitasi lain. Sedangkan capacity
building adalah Mekanisme kerjasama untuk meningkatkan kapasitas Indonesia sehingga
mampu bersaingdan memanfaatkan peluang yang ada. Ketiga pilar inilah yang
merupakan dasar bagi pelaksanaan perjanjian ini yang nantinya akan membawa banyak
manfaat bagi kedua negara.


KEPENTINGAN INDONESIA
       Beberapa alasan yang mendasari Indonesia untuk menjalin kerjasama melalui EPA
dengan Jepang, diantaranya adalah:
   1. Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama buat Indonesia, dan
       Indonesia adalah penerima terbesar ODA Jepang
   2. Akses Pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar mewakili 20% dari
       ekspor yang ada, sedangkan Jepang merupakan sumber impor terbesar kedua
       bagi Indonesia (13%)
   3. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi terampil
   4. EPA memberi kepastian akses pasar yang lebih prefensial dan luas dibandingkan
       dengan    program     seperti   Generalized   System   of   Preferences   (GSP),   dan
       menempatkan Indonesia sejajar dengan negara lain yang telah memiliki
       perjanjian dengan Jepang seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di
       ASEAN; sedangkan Brunei dan Vietnam menyusul.
   5. EPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang
   6. EPA akan meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umummaupun di
       sektor-sektor tertentu, antara lain:
                Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan
                pengujian kebersihan dan standar kesehatan untuk produk makanan dan
                minuman
Pelatihan ketrampilan dan teknologi di sektor manufaktur yang akan
              meningkatkan mutu produk Indonesia di pasar domestik dan internasional;
              Program-program peningkatan kapasitas di bidang energi, industri,
              pertanian, promosi ekspor dan investasi dan pengembangan UKM;
              Sebaliknya, Jepang juga memiliki beberapa kepentingan dengan adanya
              EPA, antara lain karena:
              Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan secara ekonomi, politik
              dan geografi adalah penting dan strategis;
              Transparansi dan kepastian hukum untuk investasi, termasuk untuk
              investasi yang sudah ada


GARIS BESAR KEUNTUNGAN EPA BAGI INDONESIA
Dengan adanya perjanjian kerjasama IJ-EPA, Indonesia akan memperoleh beberapa
keuntungan dan manfaat, antara lain:
   1. Kemitraan dalam EPA menggambarkan kepentingan dari kedua negara yang
       mengikatkan diri;
   2. Manfaat dari EPA
              di bidang perdagangan: barang dan jasa
              di bidang investasi dan bisnis
              peningkatan kapasitas bagi Indonesia
   3. Elemen Utama EPA yang penting bagi Indonesia:
              Peningkatan akses pasar produk ekspor Indonesia ke Jepang;
              Kerjasama dalam peningkatan kapasitas untuk memperbaiki daya saing
              Indonesia sehingga:
                  i.   Keuntungan dari EPA optimal bagi Indonesia;
                 ii.   Keuntungan dapat diraih oleh sebanyak mungkin lapisan
                       masyarakat, termasuk UKM;
              EPA dengan Jepang merupakan perjanjian komprehensif yang pertama;
              EPA konsisten dan komplementer dengan komitmen dan perjanjian
              perdagangan lain, yaitu dalam lingkup WTO, lingkup regional: ASEAN
              ataupun ASEAN + 1, dan dalam forum bilateral;
                  i.   EPA konsisten dengan program reformasi dalam negeri:
                       Strategi Ofensif untuk meraih pasar untuk produk yang kita dapat
                       bersaingdanmeningkatkaninvestasi;
ii.    strategi defensif untuk melindungi yang belum siap (yaitu jangka
                            waktu yang lebih lama atau tidak masuk dalam komitmen)


MANFAAT SEKTOR BARANG DARI EPA
  1. Kesepakatan liberalisasi pasar oleh Jepang mencakup lebih dari 90% barang yang
     diekspor Ind ke Jepang, termasuk produk industri dan agri-bisnis;
  2. Komitmen ini akan memberikan peluang yang setara kepada Indonesia di pasar
     Jepang dalam menghadapi negara pesaing tertentu yang sudah mengadakan
     perjanjian EPA dengan Jepang (a.l. Thailand, Filipina, Malaysia, Meksiko). Uraian
     berikut sebagai gambaran beberapa produk yang memperoleh keuntungan dengan
     dibentuknya IJ-EPA, antara lain produk sektor industri yang padat karya:
               Produk kayu
                    i.     Penghapusan bea masuk ke pasar Jepang sebagian produk kayu;
                  ii.      Penghapusan eskalasi tarif (semakin tinggi tingkat prosesing,
                           semakin tinggi tarif impor yang dikenakan misalnya bahan baku =
                           0% tarif, olahan tarif lebih tinggi), contoh: mebel, produk dari kayu
                           yang lain;
                  iii.     Hal ini diharapkan meningkatkan industri perkayuan di Indonesia
                           Produk lainnya Makanan dan minuman; buah-buahan (antara lain
                           nanas, pisang), teh dan kopi serta produk TPT; dengan adanya EPA
                           dapat memberi peluang peningkatan pangsa pasar ekspor indonesia
                           ke pasar Jepang karena tarif bea masuknya turun atau dihapuskan
                           (misalnya tekstil dan pakaian diturunkan menjadi 0%).


MANFAAT SEKTOR JASA
  1. Komitmen di bidang jasa tenaga kerja (mode 4- movement of natural persons) yang
     diperoleh Indonesia dari Jepang akan memberikan peluang untuk pengiriman
     tenaga kerja terampil seperti juru rawat, pekerja di sektor hotel dan pariwisata, dan
     pelaut;
  2. Penyediaan jasa yang lebih efisien diharapkan akan meningkatkan daya saing
     produk Indonesia; Manfaat Investasi dari EPA Indonesia merupakan salah satu
     negara tujuan penting bagi investasi Jepang, walaupun peringkatnya sebagai negara
     tujuan menurun sejak krisis ekonomi.
  3. Di bidang manufaktur aliran terbesar adalah ke sektor otomotif/suku
     cadang,elektrik/elektronik          dan    sektor     kimia   serta   peralatan     kantor;
     Memperdalam struktur industri dengan investasi industri pendukung (components,
     parts, mould and dies), di mana supplier Indonesia dapat juga berkembang dengan
     fasilitasi      dari     Manufacturing     Industry    Development     Center     (MIDEC);
Investasi untuk mengembangkan pertanian, perikanan dan kehutanan, di mana
   kemitraan dan keikutsertaan UKM dapat difasilitasi dengan berbagai proyek
   kerjasama;
    Investasi di bidang energi, termasuk bio-fuel yang juga akan di fasilitasi melalui
   proyek kerjasama;
4. Di bidang jasa, aliran terbesar adalah ke sektor keuangan dan asuransi,
   perdagangan, transportasi dan real estate;
5. EPA akan meningkatkan iklim usaha dan mendorong kepercayaan bisnis melalui
   perbaikan/kepastian hukum bagi investor;
6. Hasil EPA dan paket kebijakan investasi lain yang sedang dilakukan Pemerintah RI
   diharapkan akan menjadi kerangka hukum baru dan penting dalam meningkatkan
   kepercayaan dan memberikan perlakuan lebih baik dan pasti (UU Penanaman
   Modal, Revisi UU Pajak dan Bea Cukai);
7. Keuntungan EPA diharapkan akan memberikan daya tarik bagi investor asing
   berinvestasi di Indonesia. Manfaat Kerjasama di Bidang Peningkatan Kapasitas
   (Cooperation in Capacity Building)
8. Selain sepakat untuk menghapuskan/mengurangi bea masuk, kedua Negara juga
   menyepakati kerjasama dalam rangka peningkatan kapasitas produsen penghasil
   produk industri pertanian, perikanan dan kehutanan;
9. Aspek Kerjasama di bidang akses pasar merupakan hal penting dari EPA, dan inilah
   alasan mengapa disebut WTO plus: Kerjasama tersebut meliputi: Pembangunan
   Pusat Industri Manufaktur yang berfokus pada Otomotif, Mould and Dyes, dan
   Welding, promosi ekspor dan bantuan untuk UKM; Kerjasama untuk menjamin
   ketersediaan Sumber Perikanan secara berkesinambungan (Sustained Marine
   Resources) merupakan hal penting dalam kerjasama dan membantu Indonesia
   memelihara sumber bahari dalam jangka panjang; Agribisnis akan diuntungkan dari
   beberapa proyek seperti Pengembangan Pusat Makanan dan Minuman dan juga
   program lain untuk para petani kecil dan nelayan;
10. Jepang akan memperpanjang bantuan teknis di sejumlah sektor lain yang
   penting (antara lain energi, pelatihan tenaga kerja dan ketrampilan, industri
   manufaktur, agribisnis, perikanan, promosi ekspor dan UKM);
11. Pemanfaatan kayu (ukuran kecil) untuk industri guna membantu industri
   sektor kehutanan;
12. Kerjasama ekonomi dan teknis di bidang pelatihan dan penelitian yang akan
   dibahas lebih lanjut;
PENUTUP
           Meskipun EPA Indonesia-Jepang adalah Kemitraan Ekonomi yang diharapkan akan
   menguntungkan kedua belah pihak secara berimbang, namun EPA ini juga memperhatikan
   adanya tingkat pembangunan ekonomi yang tidak seimbang antara kedua negara. Hal ini
   tercermin dalam (i) ruang lingkup (coverage) dari fast-track (Pihak Jepang akan melakukan
   pembebasan bea masuk bagi sekitar 80% tariff lines atau sekitar 91% value ekspor Indonesia
   ke Jepang, sementara Indonesia sekitar 35% untuk ekspor Jepang ke Indonesia), dan (ii)
   Indonesia akan memperoleh bantuan Jepang dalam Kerjasama Peningkatan Kapasitas di
   berbagai bidang. EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional lebih luas seperti
   ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembagunan Doha;




1. Istilah yang digunakan
   Traktat (treaty) karena perjanjian ini adalah perjanjian di bidang ekonomi.
   Traktat (treaty) artinya perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua Negara atau
   lebih mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi
2. Bentuk perjanjian
           Menurut jumlah pihak yang mengadakan : Tertulis dan Bilateral karena
           perjanjian ini adalah antara dua Negara yaitu antara Indonesia dan Jepang untuk
           mengatur kepentingan kedua belah pihak.
           Menurut Proses Pembentukannya : Perjanjian bersifat penting yang dibuat
           melalui proses perundingan , penandatanganan dan ratifikasi. Karena perjanjian
           ini diawali dengan perundingan antara kedua belah pihak untuk mencapai
           kesepakatan dan juga dilakukan penandatanganan sebagai tanda disahkannya
           perjanjian yang sudah disepakati dan telah diratifikasi atau dijalankan sesuai
           dengan perjanjian yang telah dibuat
           Menurut Isinya : Perjanjian Ekonomi, seperti bantuan ekonomi, keuangan, dan
           perdagangan. Karena isi perjanjian mengatur tentang komoditi pasar yang telah
           disepakati dan juga memuat tentang ekspor dan impor komoditi tersebut serta
           investasi dalam bidang tertentu
           Menurut Fungsinya : Treaty contract karena perjanjian ini hanya menimbulkan
           hak dan kewajiban bagi Indonesia dan Jepang. Menimbulkan hak sesuai dengan
           yang disepakati yaitu hal-hal yang diperbolehkan dan menjadi keuntungan bagi
           masing-masing negara. Dan kewajiban untuk menaati aturan dan kesepakatan
           yang telah disepakati bersama.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalAdelia Cahyati
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumAji Wasesa
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Idik Saeful Bahri
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalDenaAgustina
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalDimebag Darrell
 

La actualidad más candente (20)

Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Makalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasionalMakalah tentang hukum internasional
Makalah tentang hukum internasional
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata Hukum
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
 
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasionalEkstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
Ekstradisi sebagai sebuah perjanjian internasional
 

Destacado

2. uu perjanjian internasional no.24 th.2000
2. uu perjanjian internasional no.24 th.20002. uu perjanjian internasional no.24 th.2000
2. uu perjanjian internasional no.24 th.2000Adi Kuntarto
 
Perjanjian internasional indonesia
Perjanjian internasional indonesiaPerjanjian internasional indonesia
Perjanjian internasional indonesiaVina Aulia
 
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG KERJASAMA INDONESIA - JEPANG
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG Lalu Rangers
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaJohn Manullang
 
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-A
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-ASidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-A
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-APerpustakaan MPR RI
 
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga 1965 Jilid III
Buku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga 1965 Jilid IIIBuku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga 1965 Jilid III
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga 1965 Jilid IIIPerpustakaan MPR RI
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalNidya Milano
 
Perjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlPerjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlayuayawh
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programFirdaus Azwar Ersyad
 
Cara menganalisis novel
Cara menganalisis novelCara menganalisis novel
Cara menganalisis novelEki Ashadi
 
Mario testino - Photography Analysis
Mario testino - Photography AnalysisMario testino - Photography Analysis
Mario testino - Photography AnalysisnathansherrattL3media
 
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29ErniPujiAstuti
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaAang Gustaffi
 
Hubungan Internasional dalam Bidang Budaya
Hubungan Internasional dalam Bidang BudayaHubungan Internasional dalam Bidang Budaya
Hubungan Internasional dalam Bidang BudayaIvana Carissa
 
Hubungan internasional singapura
Hubungan internasional singapuraHubungan internasional singapura
Hubungan internasional singapuraAhmad Royhan Nst
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comCllszhr
 
Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional Yuuto Backboners
 
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaan
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaanContoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaan
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaanBrian Tri Hartanto
 

Destacado (20)

2. uu perjanjian internasional no.24 th.2000
2. uu perjanjian internasional no.24 th.20002. uu perjanjian internasional no.24 th.2000
2. uu perjanjian internasional no.24 th.2000
 
Perjanjian internasional indonesia
Perjanjian internasional indonesiaPerjanjian internasional indonesia
Perjanjian internasional indonesia
 
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG KERJASAMA INDONESIA - JEPANG
KERJASAMA INDONESIA - JEPANG
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
 
Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)
 
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-A
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-ASidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-A
Sidang Umum MPRS Ketiga Tahun 1965 Buku Kelima Djilid I-A
 
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga 1965 Jilid III
Buku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga 1965 Jilid IIIBuku Kelima Sidang Umum MPRS  Ketiga 1965 Jilid III
Buku Kelima Sidang Umum MPRS Ketiga 1965 Jilid III
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
 
Perjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlPerjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intl
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa program
 
Cara menganalisis novel
Cara menganalisis novelCara menganalisis novel
Cara menganalisis novel
 
Mario testino - Photography Analysis
Mario testino - Photography AnalysisMario testino - Photography Analysis
Mario testino - Photography Analysis
 
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
Makalah+kerjasama+ekonomi+%282%29+%28 autosaved%29
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
 
Hubungan Internasional dalam Bidang Budaya
Hubungan Internasional dalam Bidang BudayaHubungan Internasional dalam Bidang Budaya
Hubungan Internasional dalam Bidang Budaya
 
Hubungan internasional singapura
Hubungan internasional singapuraHubungan internasional singapura
Hubungan internasional singapura
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.comAnalisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
Analisis pada e-commerce dan website Tokopedia.com
 
Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional
 
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaan
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaanContoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaan
Contoh Makalah masalah dan perencanaan dalam sebuah perusahaan
 

Similar a Contoh analisis perjanjian internasional

Bahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptBahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptWinardiZainal1
 
Jawaban uas pak ade
Jawaban uas pak adeJawaban uas pak ade
Jawaban uas pak adeNenta1005
 
Presentasi Ij Epa Bandung
Presentasi Ij Epa BandungPresentasi Ij Epa Bandung
Presentasi Ij Epa Bandungifa09
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaYudi_udet
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Syafril Djaelani,SE, MM
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015alsalcunsoed
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikUmi Hanik
 
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...ResiAviani2
 
Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaolerafif
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Septian Muna Barakati
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industrierlina na
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationFuad Nasir
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptnovri7
 

Similar a Contoh analisis perjanjian internasional (20)

Bahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.pptBahan Perdagangan Bebas.ppt
Bahan Perdagangan Bebas.ppt
 
Jawaban uas pak ade
Jawaban uas pak adeJawaban uas pak ade
Jawaban uas pak ade
 
Jawaban uas
Jawaban uasJawaban uas
Jawaban uas
 
Presentasi Ij Epa Bandung
Presentasi Ij Epa BandungPresentasi Ij Epa Bandung
Presentasi Ij Epa Bandung
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
 
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanikCatatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
Catatan singkat pembahasan paket ruu reformasi perpajakan umi hanik
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
Bisnis internasional, 2, resi aviani, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ...
 
Iso,1 20-abas
Iso,1 20-abasIso,1 20-abas
Iso,1 20-abas
 
Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesia
 
document (1).pdf
document (1).pdfdocument (1).pdf
document (1).pdf
 
Keynote Address Wakil Menteri Perindustrian RI di Seminar Nasional Standardis...
Keynote Address Wakil Menteri Perindustrian RI di Seminar Nasional Standardis...Keynote Address Wakil Menteri Perindustrian RI di Seminar Nasional Standardis...
Keynote Address Wakil Menteri Perindustrian RI di Seminar Nasional Standardis...
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
Uas herlina
Uas herlinaUas herlina
Uas herlina
 
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade OrganizationMakalah SEI full version - WOrld Trade Organization
Makalah SEI full version - WOrld Trade Organization
 
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.pptPresentasi Tesis RUSDI.ppt
Presentasi Tesis RUSDI.ppt
 

Contoh analisis perjanjian internasional

  • 1. PERJANJIAN BILATERAL INDONESIA - JEPANG (IJ-EPA) LATAR BELAKANG Pada bulan Nopember 2004 disela-sela pertemuan APEC, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan mitranya Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe sepakat untuk membahas kemungkinan pembentukan Economic Partnership Agreement (EPA). Hasil pembicaraan tersebut ditindaklanjuti antara Menteri Perdagangan kedua pihak pada bulan Desember 2004. Sebagai langkah awal adalah diadakannya Joint Study, melalui Joint Study Group Meeting (JSG) sebanyak 3 kali pertemuan informal (Desember 2004- Juli 2005). Hasil JSG merekomendasi manfaat perlunya EPA antara kedua negara berupa Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA), yang kemudian diikuti dengan seri perundingan/negosiasi sebanyak 6 (enam)putaran sejak Juli 2005 sampai dengan November 2006. Pada akhir negosiasi tanggal 24 Nopember 2006 di Tokyo, kedua Chief Negotiator, Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Mitoji YABUNAKA menandatangani Record of Discussion yang mencakup persetujuan prinsip atas bagian- bagian utama dari 13 kelompok negosiasi dan menyepakati untuk melakukan finalisasi dari perjanjian sesegara mungkin. Pada tanggal 21-22 Juni 2007, telah dilakukan negosiasi akhir dalam kerangka wrapup meeting. Hasil negosiasi tersebut berupa Record of Discussions yang kemudian disepakati oleh kedua Chief Negotiator, yaitu Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Masaharu KOHNO, Wakil Menteri Luar Negeri. Hasil tersebut sebagai landasan bagi langkah selanjutnya yang akan menyelesaikan pending issue dan merapikan draft teks dari sisi bahasa dan hukum. IJ-EPA memiliki tiga pilar penting yaitu liberalisasi, fasilitasi perdagangan daninvestasi, dan capacity building. Liberalisasi dilakukan dengan cara menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan dan investasi (bea masuk, memberi kepastian hukum). Menurut Boediono (2001), liberalisasi perdagangan memiliki lima manfaat. Pertama, akses pasar lebih luas sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi karena liberalisasi perdagangan cenderung menciptakan pusat-pusat produksi baru yang menjadi lokasi berbagai kegiatan industri yang saling terkait dan saling menunjang sehingga biaya produksi dapat diturunkan. Kedua, iklim usaha menjadi lebih kompetitif sehingga mengurangi kegiatan yang bersifat rent seeking dan mendorong pengusaha untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, bukan bagaimana mengharapkan mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Ketiga, arus perdagangan dan investasi yang
  • 2. lebih bebas mempermudah proses alih teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Keempat, perdagangan yang lebih bebas memberikan sinyal harga yang lebih “benar” sehingga meningkatkan efisiensi investasi. Kelima, dalam perdagangan yang lebih bebas kesejahteraan konsumen meningkat karena terbuka pilihan-pilihan baru. Namun untuk dapat berjalan dengan lancar suatu pasar yang kompetitif perlu dukungan perundang-undangan yang mengatur persaingan yang sehat dan melarang praktek monopoli. Fasilitasi perdagangan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan tingkat kepercayaan bagi investor Jepang. Hal ini dilakukan melalui Kerjasama di bidang prosedur kepabeanan, pelabuhan dan jasa-jasa perdagangan, standarisasi, dan upaya-upaya fasilitasi lain. Sedangkan capacity building adalah Mekanisme kerjasama untuk meningkatkan kapasitas Indonesia sehingga mampu bersaingdan memanfaatkan peluang yang ada. Ketiga pilar inilah yang merupakan dasar bagi pelaksanaan perjanjian ini yang nantinya akan membawa banyak manfaat bagi kedua negara. KEPENTINGAN INDONESIA Beberapa alasan yang mendasari Indonesia untuk menjalin kerjasama melalui EPA dengan Jepang, diantaranya adalah: 1. Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama buat Indonesia, dan Indonesia adalah penerima terbesar ODA Jepang 2. Akses Pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar mewakili 20% dari ekspor yang ada, sedangkan Jepang merupakan sumber impor terbesar kedua bagi Indonesia (13%) 3. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi terampil 4. EPA memberi kepastian akses pasar yang lebih prefensial dan luas dibandingkan dengan program seperti Generalized System of Preferences (GSP), dan menempatkan Indonesia sejajar dengan negara lain yang telah memiliki perjanjian dengan Jepang seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di ASEAN; sedangkan Brunei dan Vietnam menyusul. 5. EPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang 6. EPA akan meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umummaupun di sektor-sektor tertentu, antara lain: Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan pengujian kebersihan dan standar kesehatan untuk produk makanan dan minuman
  • 3. Pelatihan ketrampilan dan teknologi di sektor manufaktur yang akan meningkatkan mutu produk Indonesia di pasar domestik dan internasional; Program-program peningkatan kapasitas di bidang energi, industri, pertanian, promosi ekspor dan investasi dan pengembangan UKM; Sebaliknya, Jepang juga memiliki beberapa kepentingan dengan adanya EPA, antara lain karena: Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan secara ekonomi, politik dan geografi adalah penting dan strategis; Transparansi dan kepastian hukum untuk investasi, termasuk untuk investasi yang sudah ada GARIS BESAR KEUNTUNGAN EPA BAGI INDONESIA Dengan adanya perjanjian kerjasama IJ-EPA, Indonesia akan memperoleh beberapa keuntungan dan manfaat, antara lain: 1. Kemitraan dalam EPA menggambarkan kepentingan dari kedua negara yang mengikatkan diri; 2. Manfaat dari EPA di bidang perdagangan: barang dan jasa di bidang investasi dan bisnis peningkatan kapasitas bagi Indonesia 3. Elemen Utama EPA yang penting bagi Indonesia: Peningkatan akses pasar produk ekspor Indonesia ke Jepang; Kerjasama dalam peningkatan kapasitas untuk memperbaiki daya saing Indonesia sehingga: i. Keuntungan dari EPA optimal bagi Indonesia; ii. Keuntungan dapat diraih oleh sebanyak mungkin lapisan masyarakat, termasuk UKM; EPA dengan Jepang merupakan perjanjian komprehensif yang pertama; EPA konsisten dan komplementer dengan komitmen dan perjanjian perdagangan lain, yaitu dalam lingkup WTO, lingkup regional: ASEAN ataupun ASEAN + 1, dan dalam forum bilateral; i. EPA konsisten dengan program reformasi dalam negeri: Strategi Ofensif untuk meraih pasar untuk produk yang kita dapat bersaingdanmeningkatkaninvestasi;
  • 4. ii. strategi defensif untuk melindungi yang belum siap (yaitu jangka waktu yang lebih lama atau tidak masuk dalam komitmen) MANFAAT SEKTOR BARANG DARI EPA 1. Kesepakatan liberalisasi pasar oleh Jepang mencakup lebih dari 90% barang yang diekspor Ind ke Jepang, termasuk produk industri dan agri-bisnis; 2. Komitmen ini akan memberikan peluang yang setara kepada Indonesia di pasar Jepang dalam menghadapi negara pesaing tertentu yang sudah mengadakan perjanjian EPA dengan Jepang (a.l. Thailand, Filipina, Malaysia, Meksiko). Uraian berikut sebagai gambaran beberapa produk yang memperoleh keuntungan dengan dibentuknya IJ-EPA, antara lain produk sektor industri yang padat karya: Produk kayu i. Penghapusan bea masuk ke pasar Jepang sebagian produk kayu; ii. Penghapusan eskalasi tarif (semakin tinggi tingkat prosesing, semakin tinggi tarif impor yang dikenakan misalnya bahan baku = 0% tarif, olahan tarif lebih tinggi), contoh: mebel, produk dari kayu yang lain; iii. Hal ini diharapkan meningkatkan industri perkayuan di Indonesia Produk lainnya Makanan dan minuman; buah-buahan (antara lain nanas, pisang), teh dan kopi serta produk TPT; dengan adanya EPA dapat memberi peluang peningkatan pangsa pasar ekspor indonesia ke pasar Jepang karena tarif bea masuknya turun atau dihapuskan (misalnya tekstil dan pakaian diturunkan menjadi 0%). MANFAAT SEKTOR JASA 1. Komitmen di bidang jasa tenaga kerja (mode 4- movement of natural persons) yang diperoleh Indonesia dari Jepang akan memberikan peluang untuk pengiriman tenaga kerja terampil seperti juru rawat, pekerja di sektor hotel dan pariwisata, dan pelaut; 2. Penyediaan jasa yang lebih efisien diharapkan akan meningkatkan daya saing produk Indonesia; Manfaat Investasi dari EPA Indonesia merupakan salah satu negara tujuan penting bagi investasi Jepang, walaupun peringkatnya sebagai negara tujuan menurun sejak krisis ekonomi. 3. Di bidang manufaktur aliran terbesar adalah ke sektor otomotif/suku cadang,elektrik/elektronik dan sektor kimia serta peralatan kantor; Memperdalam struktur industri dengan investasi industri pendukung (components, parts, mould and dies), di mana supplier Indonesia dapat juga berkembang dengan fasilitasi dari Manufacturing Industry Development Center (MIDEC);
  • 5. Investasi untuk mengembangkan pertanian, perikanan dan kehutanan, di mana kemitraan dan keikutsertaan UKM dapat difasilitasi dengan berbagai proyek kerjasama; Investasi di bidang energi, termasuk bio-fuel yang juga akan di fasilitasi melalui proyek kerjasama; 4. Di bidang jasa, aliran terbesar adalah ke sektor keuangan dan asuransi, perdagangan, transportasi dan real estate; 5. EPA akan meningkatkan iklim usaha dan mendorong kepercayaan bisnis melalui perbaikan/kepastian hukum bagi investor; 6. Hasil EPA dan paket kebijakan investasi lain yang sedang dilakukan Pemerintah RI diharapkan akan menjadi kerangka hukum baru dan penting dalam meningkatkan kepercayaan dan memberikan perlakuan lebih baik dan pasti (UU Penanaman Modal, Revisi UU Pajak dan Bea Cukai); 7. Keuntungan EPA diharapkan akan memberikan daya tarik bagi investor asing berinvestasi di Indonesia. Manfaat Kerjasama di Bidang Peningkatan Kapasitas (Cooperation in Capacity Building) 8. Selain sepakat untuk menghapuskan/mengurangi bea masuk, kedua Negara juga menyepakati kerjasama dalam rangka peningkatan kapasitas produsen penghasil produk industri pertanian, perikanan dan kehutanan; 9. Aspek Kerjasama di bidang akses pasar merupakan hal penting dari EPA, dan inilah alasan mengapa disebut WTO plus: Kerjasama tersebut meliputi: Pembangunan Pusat Industri Manufaktur yang berfokus pada Otomotif, Mould and Dyes, dan Welding, promosi ekspor dan bantuan untuk UKM; Kerjasama untuk menjamin ketersediaan Sumber Perikanan secara berkesinambungan (Sustained Marine Resources) merupakan hal penting dalam kerjasama dan membantu Indonesia memelihara sumber bahari dalam jangka panjang; Agribisnis akan diuntungkan dari beberapa proyek seperti Pengembangan Pusat Makanan dan Minuman dan juga program lain untuk para petani kecil dan nelayan; 10. Jepang akan memperpanjang bantuan teknis di sejumlah sektor lain yang penting (antara lain energi, pelatihan tenaga kerja dan ketrampilan, industri manufaktur, agribisnis, perikanan, promosi ekspor dan UKM); 11. Pemanfaatan kayu (ukuran kecil) untuk industri guna membantu industri sektor kehutanan; 12. Kerjasama ekonomi dan teknis di bidang pelatihan dan penelitian yang akan dibahas lebih lanjut;
  • 6. PENUTUP Meskipun EPA Indonesia-Jepang adalah Kemitraan Ekonomi yang diharapkan akan menguntungkan kedua belah pihak secara berimbang, namun EPA ini juga memperhatikan adanya tingkat pembangunan ekonomi yang tidak seimbang antara kedua negara. Hal ini tercermin dalam (i) ruang lingkup (coverage) dari fast-track (Pihak Jepang akan melakukan pembebasan bea masuk bagi sekitar 80% tariff lines atau sekitar 91% value ekspor Indonesia ke Jepang, sementara Indonesia sekitar 35% untuk ekspor Jepang ke Indonesia), dan (ii) Indonesia akan memperoleh bantuan Jepang dalam Kerjasama Peningkatan Kapasitas di berbagai bidang. EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional lebih luas seperti ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembagunan Doha; 1. Istilah yang digunakan Traktat (treaty) karena perjanjian ini adalah perjanjian di bidang ekonomi. Traktat (treaty) artinya perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua Negara atau lebih mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi 2. Bentuk perjanjian Menurut jumlah pihak yang mengadakan : Tertulis dan Bilateral karena perjanjian ini adalah antara dua Negara yaitu antara Indonesia dan Jepang untuk mengatur kepentingan kedua belah pihak. Menurut Proses Pembentukannya : Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan , penandatanganan dan ratifikasi. Karena perjanjian ini diawali dengan perundingan antara kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan dan juga dilakukan penandatanganan sebagai tanda disahkannya perjanjian yang sudah disepakati dan telah diratifikasi atau dijalankan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat Menurut Isinya : Perjanjian Ekonomi, seperti bantuan ekonomi, keuangan, dan perdagangan. Karena isi perjanjian mengatur tentang komoditi pasar yang telah disepakati dan juga memuat tentang ekspor dan impor komoditi tersebut serta investasi dalam bidang tertentu Menurut Fungsinya : Treaty contract karena perjanjian ini hanya menimbulkan hak dan kewajiban bagi Indonesia dan Jepang. Menimbulkan hak sesuai dengan yang disepakati yaitu hal-hal yang diperbolehkan dan menjadi keuntungan bagi masing-masing negara. Dan kewajiban untuk menaati aturan dan kesepakatan yang telah disepakati bersama.