SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN
                       DALAM TINDAKAN KEMOTERAPI
                       DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI
                               SURAKARTA

                                                 Umi Lutfa *
                                                Arina Maliya **

Abstract
Background of The Study. Feeling worry at patient of cancer because them in fear of impact that happened,
for example change of body image and death. Worry about the death can cause annoyed of medication
process. Anticipated a patient age, education, frequency of chemotherapy and mount the adaptation have an
effect on to patient dread in experiencing chemotherapy.
Objective of Research. The target of this research are wish to know the influence patient age to storey; level
of patient dread, mount the patient education to storey; level of patient dread, previous patient frequency
about chemotherapy to storey; level of patient dread, and mount the patient adaptation to storey; level of
patient dread.
Research of Method. Research use the descriptive correlative design. Research conducted at Dr. Moewardi
Hospital of Surakarta. The population of this research are 410 patient. Sample of the research are 44 patient.
The technique of sampling is proportional sampling.
Conclusions. Research result are: (1) the storey level dread of patient of chemotherapy at RSUD Dr.
Moewardi are middle, that are counted 50% from totalizing responder, (2) there didn’t influence of patient
age to dread storey level, ( 3) there didn’t influence of education of patient to storey level dread of patient, (4)
there didn’t influence of frequency of patient about chemotherapy to storey ;level dread of patient of
chemotherapy, and ( 5) there are influence of patient adaptation about chemotherapy to storey level dread of
patient of chemotherapy at RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Keywords: cancer, chemotherapy, anxiety


*  Umi Lutfa
   Mahasiswa Jurusan Keperawatan FIK UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
** Arina Maliya
   Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura


PENDAHULUAN                                                         Sebagian masyarakat masih beranggapan
                                                              bahwa penyakit kanker membuat krisis hidup
      Penyakit kanker (neoplasma) merupakan                   yang amat besar. Reaksi pada sebagian orang
penyebab kematian pertama di dunia. Pada tahun
                                                              yang menderita kanker sangat bervariasi,
2005 jumlah kematian akibat penyakit kanker                   misalnya syok, takut, cemas, perasaan berduka,
mencapai 58 juta jiwa. Di Indonesia penyakit                  marah, sedih, dan sampai ada yang menarik diri
kanker menjadi penyebab kematian kedua setelah
                                                              (Gale, 1999). Reaksi tersebut sangat manusiawi
penyakit jantung (Depkes RI, 2005). Di Rumah                  dan merupakan bagian-bagian dari kehidupan
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi (RSDM) data                    yang harus dihadapi setiap orang. Perasaan cemas
pasien kanker yang melakukan kunjungan berobat
                                                              pada pasien kanker karena mereka takut akan
setiap hari mencapai rata-rata 34 orang. Jumlah               dampak yang terjadi, misalnya perubahan body
tersebut meliputi pasien kanker dengan semua                  image dan kematian (Carbonel, 2004). Cemas
jenis penyakit kanker. Di RSUD Dr. Moewardi
                                                              akan kematian bisa berakibat terganggunya proses
ada kecenderungan peningkatan kasus kanker                    pengobatan.
pada semua kelompok umur mengingat
perkembangan teknologi baik di bidang pangan,                      Pasien kanker yang berobat di rumah sakit
obat-obatan maupun transportasi. Faktor-faktor                membutuhkan metode perawatan dan pengobatan
tersebut dapat memicu meningkat-nya penyakit                  yang lebih khusus dibandingkan pasien lainnya.
kanker di masyarakat.                                         Pendekatan yang baik dan terapeutik dari dokter

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya)                       187
dan perawat akan memperkuat koping pasien.              sinya di masyarakat. Banyak faktor yang
Koping dibutuhkan pasien sebagai upaya                  mempengaruhi peran seperti kejelasan
menghadapi ancaman fisik dan psikososial                perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan
(Keliat, 1999). Berdasar-kan latar belakang             peran, konsistensi respon orang yang berarti
penelitian maka dapat dirumuskan masalah                terhadap peran, kesesuaian dan keseimbangan
penelitian yaitu: “Faktor-faktor apakah yang            antara peran yang dijalaninya. Juga kese
mempengaruhi tingkat kecemasan pasien dengan            larasan budaya dan harapan individu terhadap
tindakan kemoterapi di Rumah Sakit Dr.                  perilaku peran. Disamping itu pemisahan
Moewardi Surakarta?”. Tujuan penelitian ingin           situasi yang akan menciptakan keti
mengetahui pengaruh: 1) usia pasien terhadap            daksesuaian perilaku peran, jadi setiap orang
tingkat kecemasan pasien, 2) tingkat pendidikan         disibukkan oleh beberapa peran yang berhu
pasien terhadap tingkat kecemasan pasien, 3)            bungan dengan posisinya pada setiap waktu.
pengalaman     pasien     sebelumnya    tentang         Pasien yang mempunyai peran ganda baik di
kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pasien, 4)        dalam keluarga atau di masyarakat ada
tingkat adaptasi pasien terhadap tingkat                kecenderungan mengalami kecemasan yang
kecemasan pasien.                                       berlebih disebabkan konsentrasi terganggu.
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
                                                    b. Faktor-faktor ekstrinsik, antara lain:
mengetahui pengaruh: usia pasien, tingkat
                                                    1) Kondisi medis (diagnosis penyakit)
pendidikan pasien, pengalaman pasien, dan
                                                       Terjadinya      gejala    kecemasan       yang
tingkat adaptasi pasien terhadap tingkt kecemasan
                                                       berhubungan dengan kondisi medis sering
pasien dengan tindakan Kemoterapi di ruang
                                                       ditemukan walaupun insidensi gangguan
Cendana RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun
                                                       bervariasi untuk masing-masing kondisi
2008.
                                                       medis, misalnya: pada pasien sesuai hasil
     Menurut Kaplan dan Sadock (1997), faktor          pemeriksaan akan mendapatkan diagnosa
yang mem-pengaruhi kecema san pasien antara            pembedahan, hal ini akan mempengaruhi
lain :                                                 tingkat kecema san klien. Sebaliknya pada pa
a. Faktor-faktor intrinsik, antara lain:               sien yang dengan diagnosa baik tidak terlalu
1) Usia pasien                                         mempengaruhi tingkat kecemasan.
     Menurut Kaplan dan Sadock (1997) gangguan      2) Tingkat pendidikan
     kecemasan dapat terjadi pada semua usia,          Pendidikan bagi setiap orang memiliki arti
     lebih sering pada usia dewasa dan lebih           masing-masing. Pendidikan pada umumnya
     banyak pada wanita.          Sebagian besar       ber guna dalam merubah pola piker, pola
     kecemasan terjadi pada umur 21-45 tahun.          bertingkah laku dan pola pengambilan
2) Pengalaman pasien men-jalani pengobatan             keputusan (Noto atmodjo, 2000). Tingkat
     Kaplan dan Sadock (1997) mengatakan               pendidikan yang cukup akan lebih mudah
     pengalaman awal pasien dalam pengobatan           dalam mengiden tifikasi stresor dalam diri
     merupakan pengalaman-penga laman yang             sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat
     sangat berharga yang terjadi pada individu        pendidikan juga mempengaruhi kesadaran dan
     terutama untuk masa-masa yang akan datang.        pemahaman terhadap stimulus (Jatman,
     Pengalaman awal ini sebagai bagian penting        2000).
     dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi      3) Akses informasi
     mental individu di kemudian hari. Apabila         Adalah pemberitahuan tentang sesuatu agar
     penga laman individu tentang kemo terapi          orang membentuk pendapatnya berdasarkan
     kurang, maka cenderung mempengaruhi               se suatu yang diketahuinya. Infor masi adalah
     peningkatan ke cemasan saat menghadapi            segala penjelasan yang didapatkan pasien
     tindakan kemote rapi.                             sebelum pelaksanaan tindakan kemote rapi
3) Konsep diri dan peran                               terdiri dari tujuan kemote rapi, proses
     Konsep diri adalah semua ide, pikiran,            kemoterapi, resiko dan komplikasi serta
     kepercayaan dan pendirian yang diketahui          alternatif tindakan yang tersedia, serta proses
     individu terhadap dirinya dan mem pengaruhi       adminitrasi (Smeltzer & Bare, 2001).
     individu berhu bungan dengan orang lain.       4) Proses adaptasi
     Menurut Stuart & Sundeen (1991) peran             Kozier and Oliveri (1991) menga takan bahwa
     adalah pola sikap perilaku dan tujuan yang        tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh sti
     diharapkan dari seseorang berdasarkan posi        mulus internal dan eksternal yang dihadapi
188           Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192
individu dan membutuhkan respon perilaku          yang aneh-aneh; c) gejala gangguan mental,
   yang terus menerus. Proses adaptasi sering        antara lain kurang konsentrasi, pikiran meloncat -
   menstimulasi individu untuk mendapatkan           loncat, kehilangan kemampuan per sepsi,
   bantuan dari sumber-sumber di lingkungan          kehilangan ingatan, phobia, ilusi dan halusinasi.
   dimana dia berada. Perawat merupakan
   sumber daya yang tersedia di lingkungan           METODE PENELITIAN
   rumah sakit yang mempunyai pengetahuan
   dan ketrampilan untuk membantu pasien me                   Penelitian menggunakan desain deskriptif
   ngembalikan atau mencapai ke seimbangan           korelatif dengan pengambilan data secara cross
   diri dalam meng hadapi lingkungan yang            sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit
   baru.                                             Dr. Moewardi Surakarta khususnya di ruang
5) Tingkat sosial ekonomi                            Cendana 1, 2, dan 3 dengan waktu pelaksanaan
   Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan       pada bulan April 2007.
   pola gangguan psikiatrik. Berdasarkan hasil                Populasi dalam penelitian ini adalah
   penelitian    Durham       diketahui    bahwa     jumlah pasien yang kemoterapi di Rumah Sakit
   masyarakat kelas sosial ekonomi rendah            Dr. Moewardi Surakarta setiap bulan yaitu 50
   prevalensi psikiatriknya lebih banyak. Jadi       pasien. Sampel diambil secara purposif dengan
   keadaan ekonomi yang rendah atau tidak            kriteria inklusi : pasien yang menjalani
   memadai dapat mempengaruhi peningkatan            kemoterapi lebih dari tiga kali, usia pasien 20–60
   ke cemasan pada klien menghadapi tindakan         tahun, bersedia menjadi responden, pasien dalam
   kemoterapi.                                       keadaan sadar dan berkomunikasi dengan baik,
6) Jenis tindakan kemoterapi                         mampu membaca dan menulis dengan tingkat
   Adalah klasifikasi suatu tindakan terapi medis    pendidikan minimal.
   yang dapat men datangkan kecemasan kare na                 Pengukuran     variabel    kece     masan
   terdapat ancaman pada inte gritas tubuh dan       menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Tyler
   jiwa seseorang (Long, 1996). Semakin menge        Manifest Anxiety Scale (20 pertanyaan). Teknik
   tahui tentang tindakan kemote rapi, akan          pengisian kuesioner dengan self-assesment
   mempengaruhi tingkat kecemasan pasien             dimana responden mengisi atau menjawab sendiri
   kemoterapi.                                       pertanyaan. Untuk mengurangi bias personal,
7) Komunikasi terapeutik                             kesalahan arti dan interpretasi maka sebelum
   Komunikasi sangat dibutuhkan baik bagi            mengisi kuesioner responden terlebih dahulu
   perawat maupun pasien. Terlebih bagi pasien       mendapat penjelasan mengenai tata cara pengisian
   yang akan menjalani proses kemoterapi.            kuesioner. Pengukuran data tingkat adaptasi
   Hampir sebagian besar pasien yang menjalani       menggunakan kuesioner yang dirancang peneliti
   kemoterapi mengalami kece masan. Pasien           (15 pertanyaan). Pengukuran data demografi
   sangat mem butuhkan penjelasan yang baik          pasien dengan pertanyaan terbuka yang
   dari perawat. Komunikasi yang baik diantara       memudahkan responden menjawab pertanyaan.
   mereka akan menen tukan tahap kemoterapi
                                                             Penelitian ini menggunakan angket dan
   selan jutnya. Pasien yang cemas saat akan
                                                     wawancara sebagai instrumen penelitian. Hasil
   menjalani     kemoterapi     ke    mungkinan
                                                     perhitungan uji validitas menunjukkan bahwa
   mengalami efek yang tidak menyenangkan
                                                     semua item dinyatakan valid. Jadi seluruh item
   bahkan akan membahayakan.
                                                     angket dinyatakan sahih dan dapat dipercaya
                                                     untuk mengambil data penelitian. Item angket
     Dampak kecemasan terhadap sistem saraf
                                                     dinyatakan valid jika nilai rxy untuk semua item
sebagai neuro transmitter terjadi peningkatan
                                                     angket lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi
sekresi kelenjar norepinefrin, sero tonin, dan
                                                     (α) = 5%.
gama aminobuyric acid sehingga mengakibatkan
                                                             Hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan
terjadinya gangguan: a) fisik (fisiologis), antara
                                                     bahwa angket yang digunakan cukup andal atau
lain perubahan denyut jantung, suhu tubuh,
                                                     dapat dipercaya dan mampu untuk menjadi alat
pernafasan, mual, muntah, diare, sakit kepala,
                                                     pengumpul data.
kehilangan nafsu makan, berat badan menurun
                                                            Pengolahan data dilakukan setelah
ekstrim, kelelahan yang luar biasa; b) gejala
                                                     seluruh data primer terkumpul. Data terlebih
gangguan tingkah laku, antara lain aktivitas
                                                     dahulu diedit untuk mengetahui kelengkapan
psikomotorik bertambah atau berkurang, sikap
                                                     data. Data yang sudah lengkap kemudian
menolak, berbicara kasar, sukar tidur, gerakan
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya)              189
dibuat koding. Koding dibuat dalam tabel dan        r=-0,676 dengan nilai p sebesar 0,012. Arah
selanjutnya dilakukan entry data ke program         korelasi adalah ‘negatif’ sehingga uji korelasi
komputer. Tahap selanjutnya adalah analisis.        bermakna ‘semakin meningkat tingkat adaptasi
Analisis data pertama membuat distribusi data       pasien maka ada kecenderungan tingkat
berdasarkan skala data. Pengujian hipotesis         kecemasan pasien semakin menurun’ dalam
                                                    menjalani kemoterapi.
dengan uji regresi linier berganda. Interpretasi            Korelasi    usia   dengan    kecemasan
pertama adalah menilai koefisien determinasi        diperoleh nilai R2=0,35 artinya variabel usia
(R2) untuk menilai besarnya pengaruh                pasien ‘memberi pengaruh sebesar 35%’ terhadap
terhadap kecemasan. Interpretasi kedua              kecenderungan menurunnya kecemasan pasien
adalah menilai model regresi.                       dalam menjalani kemoterapi. Korelasi pendidikan
                                                    pasien dengan kecemasan diperoleh nilai R2=0,32
HASIL PENELITIAN                                    artinya variabel tingkat pendidikan pasien
                                                    ‘memberi pengaruh sebesar 32%’ terhadap
        Hasil penelitian menemukan data pasien      kecenderungan menurunnya kecemasan pasien
sebagai berikut: usia pasien terbanyak lebih dari   dalam menjalani kemoterapi. Korelasi ingkat
40 tahun, 45,5% (N=20); pasien wanita sebanyak      adaptasi pasien dengan kecemasan diperoleh nilai
81,2% (N=36); pasien berpendidikan sekolah          R2=0,46 artinya variabel tingkat adaptasi pasien
menengah pertama adalah yang terbanyak, 61,4%       ‘memberi pengaruh sebesar 46%’ terhadap ke
(N=27); pasien yang pernah menjalani kemoterapi     cenderungan menurunnya kece masan pasien
sebanyak 90,9% (N=40); dan 47,7% (N=21)             dalam menjalani kemoterapi.
adalah pasien pernah menjalani kemoterapi lebih
dari 6 kali ; tingkat adaptasi pasien yang          Tabel 2 Nilai koefisien determinasi seluruh
kategorinya baik sebanyak 40,9% (N=18); pasien              variabel bebas terhadap tingkat
yang mengalami cemas berat sebanyak 22,7%                   kecemasan
(N=10).                                                 Variabel bebas            r           R2
        Untuk menjawab hipotesis ‘ada pengaruh       Umur pasien,               0,568       0,323
usia pasien terhadap tingkat kecemasan’ dan          Pendidikan pasien,
seterusnya digunakan uji regresi dengan              Frekuensi
menghitung ‘koefisien determinasi atau R2).          kemoterapi,
                                                     Tingkat adaptasi.
Tabel  1 Analisis korelasi variabel umur,
       pendidikan,      frekuensi   menjalani               Analisis dengan mengguna kan uji regresi
       kemoterapi dan tingkat adaptasi dengan       berganda dengan metode ‘enter’ dengan
       tingkat kecemasan pasien.                    memasukkan variabel secara bersama-sama,
      Variabel          R       R2       p          diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
 Umur pasien         -0,592    0,35    0,02         0,323.     Dengan       hasil   tersebut     dapat
 Pendidikan pasien -0,563      0,32    0,038        diinterpretasikan bahwa ‘pengaruh seluruh
 Frekuensi           -0,177    0,03    0,171        variabel bebas terhadap tingkat kecemasan
 kemoterapi          -0,676    0,46    0,012        sebesar 32,3%’.
 Tingkat adaptasi
                                                             Tabel 3 Koefisien model regresi
         Diantara empat variabel yang dianalisis         Variabel yang
hanya tiga yang ‘berkorelasi signifikan’ dengan                                   B            P
                                                            dianalisis
kecemasan pasien. Korelasi antara usia pasien
dengan tingkat kecemasan pasien diperoleh            Umur pasien                0,752        0,763
koefisien r = -0,592 dengan nilai p sebesar 0,02.    Pendidikan pasien          2,308        0,191
Arah korelasi adalah ‘negatif’ sehingga uji          Pengalaman                 4,329        0,064
korelasi bermakna ‘semakin bertambah usia            Tingkat adaptasi           1,016        0,012
pasien maka ada kecenderungan kecemasan              (Konstanta)                20,645
pasien semakin menurun’ dalam menjalani
kemoterapi. Korelasi antara pendidikan pasien                Pengujian regresi dengan mencari
dengan tingkat kecemasan pasien menjalani           koefisien model seperti tabel diatas bertujuan
kemoterapi diperoleh koefisien r=-0,563 dengan      mengetahui ‘variabel mana yang paling
nilai p sebesar 0,038. Arah korelasi adalah         berpengaruh’ terhadap kecemasan pasien yang
‘negatif’ sehingga uji korelasi bermakna ‘semakin   menjalani      kemoterapi.       Ketentuan      yang
meningkat tingkat pendidikan pasien maka ada        dipergunakan adalah dengan melihat nilai p yang
kecenderungan tingkat kecemasan pasien semakin      terkecil dari seluruh nilai p yang dianalisis. Pada
menurun’ dalam menjalani kemoterapi. Korelasi       tabel diatas diketahui nilai p terkecil adalah 0,012
antara tingkat adaptasi dengan tingkat kecemasan    yaitu variabel tingkat adaptasi. Artinya, bahwa
pasien menjalani kemoterapi diperoleh koefisien
190           Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192
‘variabel tingkat adaptasi adalah variabel yang        mengalami kecemasan berat. Adaptasi seseorang
paling mempengaruhi kecemasan pasien yang              diperlukan untuk mem persiapkan kondisi fisik
menjalani kemoterapi – dibandingkan dengan             dan psikologis selama pasien menjalani tindakan
variabel-variabel yang lain’.                          pengobatan. Proses adaptasi sering menstimulasi
          Analisis statistik pada penelitian ini       individu untuk mendapatkan bantuan dari sumber-
memperlihatkan ada pengaruh yang signifikan            sumber di lingkungan dia berada dan perawat
antara usia pasien dengan tingkat kecemasan.           merupakan sumber daya yang tersedia di
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan            lingkungan rumah sakit yang mempunyai
penelitian      Sukarno    (2005)     karena    dari   pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat
penelitiannya ditemukan tidak ada hubungan             membantu pasien mengembalikan atau mencapai
antara umur dengan kecemasan pasien. Menurut           keseimbangan dalam menghadapi lingkungan
Sarwono (2003), kematangan kepribadian                 yang baru.
seseorang tidak mutlak tetapi perkembangan usia
turut     mempengaruhi       kematangan      pribadi   KESIMPULAN DAN SARAN
seseorang. Menurutnya, semakin bertambah usia
seseorang tidak menjamin bahwa kepribadiannya                  Berdasarkan hasil analisis yang telah
akan semakin baik. Ada beberapa variabel luar          diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan
yang ikut mempengaruhi perkembangan individu.          sebagai berikut:
Variabel luar yang turut mempengaruhi                  1. Tingkat kecemasan pasien kemoterapi di
kematangan individu adalah faktor pengalaman.              RSUD Dr. Moewardi rata-rata adalah sedang,
          Menurut As’ad (2000) semakin tinggi              yaitu sebanyak 50% dari total responden.
pendidikan yang dicapai seseorang semakin besar        2. Tidak terdapat pengaruh usia pasien terhadap
keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan               tingkat kecemasan pasien kemoterapi di
keterampilan. Pendapat tersebut senada dengan              RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
pendapat Notoatmodjo (2000), bahwa pendidikan          3. Tidak terdapat pengaruh pendidikan pasien
seseorang berperan dalam membentuk sikap dan               terhadap     tingkat   kecemasan       pasien
perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan               kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi
lingkungan. Karena hasil pendidikan ikut                   Surakarta.
membentuk pola berpikir, pola persepsi dan sikap       4. Tidak terdapat pengaruh pengalaman pasien
pengambilan keputusan seseorang. Pendidikan                tentang     kemoterapi    terhadap    tingkat
seseorang yang meningkat mengajarkan individu              kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Dr.
mengambil sikap keputusan yang terbaik untuk               Moewardi Surakarta.
dirinya. Orang yang berpendidikan mampu                5. Terdapat pengaruh adaptasi pasien tentang
memahami arti hidup, mampu menjalani hidup                 kemoterapi terhadap tingkat kecemasan
dengan terarah (Asad, 2000). Masalah yang                  pasien kemoterapi di RSUD Dr.
muncul dalam dirinya mampu dikelola dengan                 Moewardi Surakarta.
pemikiran yang lebih rasional. Dari hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa pasien yang               Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
pendidikan lebih tinggi tingkat kecemasannya           disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
relatif lebih rendah.                                  1. Bagi pasien: pasien yang mempunyai
          Kozier dan Oliveri (1991) mengatakan             frekuensi kemoterapi sebelumnya dibe rikan
bahwa tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh            kesempatan untuk menjadi ‘agent’ bagi pasien
stimulus internal dan ekstenral yang dihadapi              lain sehingga dapat memberikan dorongan
individu dan membutuhkan respon perilaku yang              psikologis selama menjalani kemoterapi.
terus     menerus.     Proses    adaptasi     sering       Perlu juga dibentuk kelompok diskusi bagi
menstimulasi individu untuk mendapatkan                    sesama penderita kanker yang menjalani
bantuan dari sumber-sumber di lingkungan                   kemoterapi dengan bimbingan perawat dan
dimana dia berada. Perawat merupakan sumber                dokter.
daya yang tersedia di lingkungan rumah sakit           2. Bagi perawat: perawat selalu wajib
yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan                 memberikan penyuluhan dan konseling
untuk dapat membantu pasien mengembalikan                  terutama bagi penderita yang pertama kali
atau mencapai keseimbangan dalam menghadapi                menjalani        kemoterapi.         Tindakan
lingkungan yang baru.                                      pendampingan dan home visite kepada pasien
          Hasil penelitian ini senada dengan apa           yang ‘lama menjalani’ kemoterapi perlu
yang dikemukakan Kozier bahwa adaptasi                     dilakukan secara rutin.
seseorang terhadap lingkungan dapat mem bantu          3. Bagi rumah sakit: rumah sakit perlu membuat
mengurangi        kecemasan       pasien     selama        aturan bagi pasien tidak mampu untuk
pengobatan. Pe nelitian ini terbukti pasien yang           diberikan keringan biaya pengobatan,
tingkat adaptasinya buruk maka tingkat                     penderita yang datang dari luar kota diberikan
kecemasannya tinggi. Pasien dengan tingkat                 ‘rumah singgah’ untuk memperlancar
adaptasi yang buruk maka 50 persen pasien                  pengobatan.
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya)            191
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (1991). Latar Belakang Kepentingan Informed Consent bagi Profesi Kedokteran. Jakarta: Forum
       Diskusi Informeed Consent.


Gale S.A., & Charette D.E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC.


Hasan M (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.


Aziz H. (2001). Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan. Jakarta: EGC.


Kaplan J.B., & Sadock T.C. (1997). Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi ke
       tujuh, Jakarta: Binarupa Aksara.


Keliat, B.A. (1999). Penatalaksanaan Stress. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC.


Kozier B.,& Erb G. (1991). Fundamentals of Nursing : Conxcepts and Procedurs, Addition Wesley –
       Publishing Company – California


Long B.C. (1996). Perawatan Medical Bedah, suatu pendekatan proses keperawatan 2, Yayasan IAPK,
      Padjajaran Bandung.


Maramis,W.E (1998), Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Press.


Nursalam., & Pariani S. (2001), Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta: Indomedika.


Santoso S. (2000). Latihan Analisis Statistik dengan menggunakan Program SPSS 11. Jakarta: Elek Media
       Komputindo.


Sastroasmoro S., & Ismail S. (1997) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinik, Jakarta: FKUI.


Smeltzer, S.C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical bedah (Edisi 8). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.


Stuart R.F., & Sundeen P.C. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa . Diterjemahkan oleh Achir Yani S
          Jakarta: EGC.


Sudjana. (1992). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.


Sugiyono, (2006). Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta.


Sukardja, (1996). Onkologi Klinik, Surabaya: Airlangga University Press


2
192           Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192

More Related Content

What's hot

Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedahardiners
 
143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-pptSULFIKASAKHAAZKA
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020ardiners
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 
Palliative care psikoterapi kelompok 6
Palliative care psikoterapi kelompok 6Palliative care psikoterapi kelompok 6
Palliative care psikoterapi kelompok 6Shim Cheong
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnalAmril Sunan Amril
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnalAmril Sunan Amril
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaSulistia Rini
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaSulistia Rini
 

What's hot (20)

268 261-1-pb
268 261-1-pb268 261-1-pb
268 261-1-pb
 
Jingga musik jurnal 3
Jingga musik jurnal 3Jingga musik jurnal 3
Jingga musik jurnal 3
 
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal BedahPerspektif keperawatan Medikal Bedah
Perspektif keperawatan Medikal Bedah
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt143005425 manajemen-nyeri-ppt
143005425 manajemen-nyeri-ppt
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2
 
7 11-1-sm
7 11-1-sm7 11-1-sm
7 11-1-sm
 
45 87-1-sm
45 87-1-sm45 87-1-sm
45 87-1-sm
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
Analisa jurnal mata
Analisa jurnal mataAnalisa jurnal mata
Analisa jurnal mata
 
Palliative care psikoterapi kelompok 6
Palliative care psikoterapi kelompok 6Palliative care psikoterapi kelompok 6
Palliative care psikoterapi kelompok 6
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
 
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnalPendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap   jurnal
Pendidikan dan konseling bagi pasien rawat inap jurnal
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Jhon
JhonJhon
Jhon
 
Peran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak AsmaPeran perawat pada anak Asma
Peran perawat pada anak Asma
 

Viewers also liked

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaMepsa Putra
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theoryanmeyshie
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswahanafieminence
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiTita Sobandi
 
Theories of stress
Theories of stressTheories of stress
Theories of stressIAU Dent
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (11)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwa
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiii
 
Leaflet resiko tinggi kehamilan
Leaflet resiko tinggi kehamilanLeaflet resiko tinggi kehamilan
Leaflet resiko tinggi kehamilan
 
Theories of stress
Theories of stressTheories of stress
Theories of stress
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI SURAKARTA

09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...deeckpz
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...MarrCenllon Hia
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienYelmi Reni Putri SY
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologiSyahrum Syuib
 
Askep cista ovarium
Askep cista ovariumAskep cista ovarium
Askep cista ovariumaminoyeng
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...CeceLisa
 

Similar to JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI SURAKARTA (20)

jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
Ca maame 2
Ca maame 2Ca maame 2
Ca maame 2
 
2026 4024-1-sm
2026 4024-1-sm2026 4024-1-sm
2026 4024-1-sm
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf96-167-1-SM.pdf
96-167-1-SM.pdf
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdfARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
18
1818
18
 
Kanker fix
Kanker fixKanker fix
Kanker fix
 
Jurnal kdk 4
Jurnal kdk 4Jurnal kdk 4
Jurnal kdk 4
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 
Askep cista ovarium
Askep cista ovariumAskep cista ovarium
Askep cista ovarium
 
1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis 1. ppt seminar proposal tesis
1. ppt seminar proposal tesis
 
Pp
PpPp
Pp
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
konsep dasar epidemologi kespro dan overview issue glowal kesehatan reproduks...
 

More from KANDA IZUL

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...KANDA IZUL
 

More from KANDA IZUL (20)

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
 

JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI SURAKARTA

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN PASIEN DALAM TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT DR.MOEWARDI SURAKARTA Umi Lutfa * Arina Maliya ** Abstract Background of The Study. Feeling worry at patient of cancer because them in fear of impact that happened, for example change of body image and death. Worry about the death can cause annoyed of medication process. Anticipated a patient age, education, frequency of chemotherapy and mount the adaptation have an effect on to patient dread in experiencing chemotherapy. Objective of Research. The target of this research are wish to know the influence patient age to storey; level of patient dread, mount the patient education to storey; level of patient dread, previous patient frequency about chemotherapy to storey; level of patient dread, and mount the patient adaptation to storey; level of patient dread. Research of Method. Research use the descriptive correlative design. Research conducted at Dr. Moewardi Hospital of Surakarta. The population of this research are 410 patient. Sample of the research are 44 patient. The technique of sampling is proportional sampling. Conclusions. Research result are: (1) the storey level dread of patient of chemotherapy at RSUD Dr. Moewardi are middle, that are counted 50% from totalizing responder, (2) there didn’t influence of patient age to dread storey level, ( 3) there didn’t influence of education of patient to storey level dread of patient, (4) there didn’t influence of frequency of patient about chemotherapy to storey ;level dread of patient of chemotherapy, and ( 5) there are influence of patient adaptation about chemotherapy to storey level dread of patient of chemotherapy at RSUD Dr. Moewardi Surakarta Keywords: cancer, chemotherapy, anxiety * Umi Lutfa Mahasiswa Jurusan Keperawatan FIK UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura ** Arina Maliya Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura PENDAHULUAN Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa penyakit kanker membuat krisis hidup Penyakit kanker (neoplasma) merupakan yang amat besar. Reaksi pada sebagian orang penyebab kematian pertama di dunia. Pada tahun yang menderita kanker sangat bervariasi, 2005 jumlah kematian akibat penyakit kanker misalnya syok, takut, cemas, perasaan berduka, mencapai 58 juta jiwa. Di Indonesia penyakit marah, sedih, dan sampai ada yang menarik diri kanker menjadi penyebab kematian kedua setelah (Gale, 1999). Reaksi tersebut sangat manusiawi penyakit jantung (Depkes RI, 2005). Di Rumah dan merupakan bagian-bagian dari kehidupan Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi (RSDM) data yang harus dihadapi setiap orang. Perasaan cemas pasien kanker yang melakukan kunjungan berobat pada pasien kanker karena mereka takut akan setiap hari mencapai rata-rata 34 orang. Jumlah dampak yang terjadi, misalnya perubahan body tersebut meliputi pasien kanker dengan semua image dan kematian (Carbonel, 2004). Cemas jenis penyakit kanker. Di RSUD Dr. Moewardi akan kematian bisa berakibat terganggunya proses ada kecenderungan peningkatan kasus kanker pengobatan. pada semua kelompok umur mengingat perkembangan teknologi baik di bidang pangan, Pasien kanker yang berobat di rumah sakit obat-obatan maupun transportasi. Faktor-faktor membutuhkan metode perawatan dan pengobatan tersebut dapat memicu meningkat-nya penyakit yang lebih khusus dibandingkan pasien lainnya. kanker di masyarakat. Pendekatan yang baik dan terapeutik dari dokter Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya) 187
  • 2. dan perawat akan memperkuat koping pasien. sinya di masyarakat. Banyak faktor yang Koping dibutuhkan pasien sebagai upaya mempengaruhi peran seperti kejelasan menghadapi ancaman fisik dan psikososial perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan (Keliat, 1999). Berdasar-kan latar belakang peran, konsistensi respon orang yang berarti penelitian maka dapat dirumuskan masalah terhadap peran, kesesuaian dan keseimbangan penelitian yaitu: “Faktor-faktor apakah yang antara peran yang dijalaninya. Juga kese mempengaruhi tingkat kecemasan pasien dengan larasan budaya dan harapan individu terhadap tindakan kemoterapi di Rumah Sakit Dr. perilaku peran. Disamping itu pemisahan Moewardi Surakarta?”. Tujuan penelitian ingin situasi yang akan menciptakan keti mengetahui pengaruh: 1) usia pasien terhadap daksesuaian perilaku peran, jadi setiap orang tingkat kecemasan pasien, 2) tingkat pendidikan disibukkan oleh beberapa peran yang berhu pasien terhadap tingkat kecemasan pasien, 3) bungan dengan posisinya pada setiap waktu. pengalaman pasien sebelumnya tentang Pasien yang mempunyai peran ganda baik di kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pasien, 4) dalam keluarga atau di masyarakat ada tingkat adaptasi pasien terhadap tingkat kecenderungan mengalami kecemasan yang kecemasan pasien. berlebih disebabkan konsentrasi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk b. Faktor-faktor ekstrinsik, antara lain: mengetahui pengaruh: usia pasien, tingkat 1) Kondisi medis (diagnosis penyakit) pendidikan pasien, pengalaman pasien, dan Terjadinya gejala kecemasan yang tingkat adaptasi pasien terhadap tingkt kecemasan berhubungan dengan kondisi medis sering pasien dengan tindakan Kemoterapi di ruang ditemukan walaupun insidensi gangguan Cendana RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun bervariasi untuk masing-masing kondisi 2008. medis, misalnya: pada pasien sesuai hasil Menurut Kaplan dan Sadock (1997), faktor pemeriksaan akan mendapatkan diagnosa yang mem-pengaruhi kecema san pasien antara pembedahan, hal ini akan mempengaruhi lain : tingkat kecema san klien. Sebaliknya pada pa a. Faktor-faktor intrinsik, antara lain: sien yang dengan diagnosa baik tidak terlalu 1) Usia pasien mempengaruhi tingkat kecemasan. Menurut Kaplan dan Sadock (1997) gangguan 2) Tingkat pendidikan kecemasan dapat terjadi pada semua usia, Pendidikan bagi setiap orang memiliki arti lebih sering pada usia dewasa dan lebih masing-masing. Pendidikan pada umumnya banyak pada wanita. Sebagian besar ber guna dalam merubah pola piker, pola kecemasan terjadi pada umur 21-45 tahun. bertingkah laku dan pola pengambilan 2) Pengalaman pasien men-jalani pengobatan keputusan (Noto atmodjo, 2000). Tingkat Kaplan dan Sadock (1997) mengatakan pendidikan yang cukup akan lebih mudah pengalaman awal pasien dalam pengobatan dalam mengiden tifikasi stresor dalam diri merupakan pengalaman-penga laman yang sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat sangat berharga yang terjadi pada individu pendidikan juga mempengaruhi kesadaran dan terutama untuk masa-masa yang akan datang. pemahaman terhadap stimulus (Jatman, Pengalaman awal ini sebagai bagian penting 2000). dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi 3) Akses informasi mental individu di kemudian hari. Apabila Adalah pemberitahuan tentang sesuatu agar penga laman individu tentang kemo terapi orang membentuk pendapatnya berdasarkan kurang, maka cenderung mempengaruhi se suatu yang diketahuinya. Infor masi adalah peningkatan ke cemasan saat menghadapi segala penjelasan yang didapatkan pasien tindakan kemote rapi. sebelum pelaksanaan tindakan kemote rapi 3) Konsep diri dan peran terdiri dari tujuan kemote rapi, proses Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kemoterapi, resiko dan komplikasi serta kepercayaan dan pendirian yang diketahui alternatif tindakan yang tersedia, serta proses individu terhadap dirinya dan mem pengaruhi adminitrasi (Smeltzer & Bare, 2001). individu berhu bungan dengan orang lain. 4) Proses adaptasi Menurut Stuart & Sundeen (1991) peran Kozier and Oliveri (1991) menga takan bahwa adalah pola sikap perilaku dan tujuan yang tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh sti diharapkan dari seseorang berdasarkan posi mulus internal dan eksternal yang dihadapi 188 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192
  • 3. individu dan membutuhkan respon perilaku yang aneh-aneh; c) gejala gangguan mental, yang terus menerus. Proses adaptasi sering antara lain kurang konsentrasi, pikiran meloncat - menstimulasi individu untuk mendapatkan loncat, kehilangan kemampuan per sepsi, bantuan dari sumber-sumber di lingkungan kehilangan ingatan, phobia, ilusi dan halusinasi. dimana dia berada. Perawat merupakan sumber daya yang tersedia di lingkungan METODE PENELITIAN rumah sakit yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk membantu pasien me Penelitian menggunakan desain deskriptif ngembalikan atau mencapai ke seimbangan korelatif dengan pengambilan data secara cross diri dalam meng hadapi lingkungan yang sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit baru. Dr. Moewardi Surakarta khususnya di ruang 5) Tingkat sosial ekonomi Cendana 1, 2, dan 3 dengan waktu pelaksanaan Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan pada bulan April 2007. pola gangguan psikiatrik. Berdasarkan hasil Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian Durham diketahui bahwa jumlah pasien yang kemoterapi di Rumah Sakit masyarakat kelas sosial ekonomi rendah Dr. Moewardi Surakarta setiap bulan yaitu 50 prevalensi psikiatriknya lebih banyak. Jadi pasien. Sampel diambil secara purposif dengan keadaan ekonomi yang rendah atau tidak kriteria inklusi : pasien yang menjalani memadai dapat mempengaruhi peningkatan kemoterapi lebih dari tiga kali, usia pasien 20–60 ke cemasan pada klien menghadapi tindakan tahun, bersedia menjadi responden, pasien dalam kemoterapi. keadaan sadar dan berkomunikasi dengan baik, 6) Jenis tindakan kemoterapi mampu membaca dan menulis dengan tingkat Adalah klasifikasi suatu tindakan terapi medis pendidikan minimal. yang dapat men datangkan kecemasan kare na Pengukuran variabel kece masan terdapat ancaman pada inte gritas tubuh dan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Tyler jiwa seseorang (Long, 1996). Semakin menge Manifest Anxiety Scale (20 pertanyaan). Teknik tahui tentang tindakan kemote rapi, akan pengisian kuesioner dengan self-assesment mempengaruhi tingkat kecemasan pasien dimana responden mengisi atau menjawab sendiri kemoterapi. pertanyaan. Untuk mengurangi bias personal, 7) Komunikasi terapeutik kesalahan arti dan interpretasi maka sebelum Komunikasi sangat dibutuhkan baik bagi mengisi kuesioner responden terlebih dahulu perawat maupun pasien. Terlebih bagi pasien mendapat penjelasan mengenai tata cara pengisian yang akan menjalani proses kemoterapi. kuesioner. Pengukuran data tingkat adaptasi Hampir sebagian besar pasien yang menjalani menggunakan kuesioner yang dirancang peneliti kemoterapi mengalami kece masan. Pasien (15 pertanyaan). Pengukuran data demografi sangat mem butuhkan penjelasan yang baik pasien dengan pertanyaan terbuka yang dari perawat. Komunikasi yang baik diantara memudahkan responden menjawab pertanyaan. mereka akan menen tukan tahap kemoterapi Penelitian ini menggunakan angket dan selan jutnya. Pasien yang cemas saat akan wawancara sebagai instrumen penelitian. Hasil menjalani kemoterapi ke mungkinan perhitungan uji validitas menunjukkan bahwa mengalami efek yang tidak menyenangkan semua item dinyatakan valid. Jadi seluruh item bahkan akan membahayakan. angket dinyatakan sahih dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian. Item angket Dampak kecemasan terhadap sistem saraf dinyatakan valid jika nilai rxy untuk semua item sebagai neuro transmitter terjadi peningkatan angket lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi sekresi kelenjar norepinefrin, sero tonin, dan (α) = 5%. gama aminobuyric acid sehingga mengakibatkan Hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan terjadinya gangguan: a) fisik (fisiologis), antara bahwa angket yang digunakan cukup andal atau lain perubahan denyut jantung, suhu tubuh, dapat dipercaya dan mampu untuk menjadi alat pernafasan, mual, muntah, diare, sakit kepala, pengumpul data. kehilangan nafsu makan, berat badan menurun Pengolahan data dilakukan setelah ekstrim, kelelahan yang luar biasa; b) gejala seluruh data primer terkumpul. Data terlebih gangguan tingkah laku, antara lain aktivitas dahulu diedit untuk mengetahui kelengkapan psikomotorik bertambah atau berkurang, sikap data. Data yang sudah lengkap kemudian menolak, berbicara kasar, sukar tidur, gerakan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya) 189
  • 4. dibuat koding. Koding dibuat dalam tabel dan r=-0,676 dengan nilai p sebesar 0,012. Arah selanjutnya dilakukan entry data ke program korelasi adalah ‘negatif’ sehingga uji korelasi komputer. Tahap selanjutnya adalah analisis. bermakna ‘semakin meningkat tingkat adaptasi Analisis data pertama membuat distribusi data pasien maka ada kecenderungan tingkat berdasarkan skala data. Pengujian hipotesis kecemasan pasien semakin menurun’ dalam menjalani kemoterapi. dengan uji regresi linier berganda. Interpretasi Korelasi usia dengan kecemasan pertama adalah menilai koefisien determinasi diperoleh nilai R2=0,35 artinya variabel usia (R2) untuk menilai besarnya pengaruh pasien ‘memberi pengaruh sebesar 35%’ terhadap terhadap kecemasan. Interpretasi kedua kecenderungan menurunnya kecemasan pasien adalah menilai model regresi. dalam menjalani kemoterapi. Korelasi pendidikan pasien dengan kecemasan diperoleh nilai R2=0,32 HASIL PENELITIAN artinya variabel tingkat pendidikan pasien ‘memberi pengaruh sebesar 32%’ terhadap Hasil penelitian menemukan data pasien kecenderungan menurunnya kecemasan pasien sebagai berikut: usia pasien terbanyak lebih dari dalam menjalani kemoterapi. Korelasi ingkat 40 tahun, 45,5% (N=20); pasien wanita sebanyak adaptasi pasien dengan kecemasan diperoleh nilai 81,2% (N=36); pasien berpendidikan sekolah R2=0,46 artinya variabel tingkat adaptasi pasien menengah pertama adalah yang terbanyak, 61,4% ‘memberi pengaruh sebesar 46%’ terhadap ke (N=27); pasien yang pernah menjalani kemoterapi cenderungan menurunnya kece masan pasien sebanyak 90,9% (N=40); dan 47,7% (N=21) dalam menjalani kemoterapi. adalah pasien pernah menjalani kemoterapi lebih dari 6 kali ; tingkat adaptasi pasien yang Tabel 2 Nilai koefisien determinasi seluruh kategorinya baik sebanyak 40,9% (N=18); pasien variabel bebas terhadap tingkat yang mengalami cemas berat sebanyak 22,7% kecemasan (N=10). Variabel bebas r R2 Untuk menjawab hipotesis ‘ada pengaruh Umur pasien, 0,568 0,323 usia pasien terhadap tingkat kecemasan’ dan Pendidikan pasien, seterusnya digunakan uji regresi dengan Frekuensi menghitung ‘koefisien determinasi atau R2). kemoterapi, Tingkat adaptasi. Tabel 1 Analisis korelasi variabel umur, pendidikan, frekuensi menjalani Analisis dengan mengguna kan uji regresi kemoterapi dan tingkat adaptasi dengan berganda dengan metode ‘enter’ dengan tingkat kecemasan pasien. memasukkan variabel secara bersama-sama, Variabel R R2 p diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar Umur pasien -0,592 0,35 0,02 0,323. Dengan hasil tersebut dapat Pendidikan pasien -0,563 0,32 0,038 diinterpretasikan bahwa ‘pengaruh seluruh Frekuensi -0,177 0,03 0,171 variabel bebas terhadap tingkat kecemasan kemoterapi -0,676 0,46 0,012 sebesar 32,3%’. Tingkat adaptasi Tabel 3 Koefisien model regresi Diantara empat variabel yang dianalisis Variabel yang hanya tiga yang ‘berkorelasi signifikan’ dengan B P dianalisis kecemasan pasien. Korelasi antara usia pasien dengan tingkat kecemasan pasien diperoleh Umur pasien 0,752 0,763 koefisien r = -0,592 dengan nilai p sebesar 0,02. Pendidikan pasien 2,308 0,191 Arah korelasi adalah ‘negatif’ sehingga uji Pengalaman 4,329 0,064 korelasi bermakna ‘semakin bertambah usia Tingkat adaptasi 1,016 0,012 pasien maka ada kecenderungan kecemasan (Konstanta) 20,645 pasien semakin menurun’ dalam menjalani kemoterapi. Korelasi antara pendidikan pasien Pengujian regresi dengan mencari dengan tingkat kecemasan pasien menjalani koefisien model seperti tabel diatas bertujuan kemoterapi diperoleh koefisien r=-0,563 dengan mengetahui ‘variabel mana yang paling nilai p sebesar 0,038. Arah korelasi adalah berpengaruh’ terhadap kecemasan pasien yang ‘negatif’ sehingga uji korelasi bermakna ‘semakin menjalani kemoterapi. Ketentuan yang meningkat tingkat pendidikan pasien maka ada dipergunakan adalah dengan melihat nilai p yang kecenderungan tingkat kecemasan pasien semakin terkecil dari seluruh nilai p yang dianalisis. Pada menurun’ dalam menjalani kemoterapi. Korelasi tabel diatas diketahui nilai p terkecil adalah 0,012 antara tingkat adaptasi dengan tingkat kecemasan yaitu variabel tingkat adaptasi. Artinya, bahwa pasien menjalani kemoterapi diperoleh koefisien 190 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192
  • 5. ‘variabel tingkat adaptasi adalah variabel yang mengalami kecemasan berat. Adaptasi seseorang paling mempengaruhi kecemasan pasien yang diperlukan untuk mem persiapkan kondisi fisik menjalani kemoterapi – dibandingkan dengan dan psikologis selama pasien menjalani tindakan variabel-variabel yang lain’. pengobatan. Proses adaptasi sering menstimulasi Analisis statistik pada penelitian ini individu untuk mendapatkan bantuan dari sumber- memperlihatkan ada pengaruh yang signifikan sumber di lingkungan dia berada dan perawat antara usia pasien dengan tingkat kecemasan. merupakan sumber daya yang tersedia di Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan lingkungan rumah sakit yang mempunyai penelitian Sukarno (2005) karena dari pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat penelitiannya ditemukan tidak ada hubungan membantu pasien mengembalikan atau mencapai antara umur dengan kecemasan pasien. Menurut keseimbangan dalam menghadapi lingkungan Sarwono (2003), kematangan kepribadian yang baru. seseorang tidak mutlak tetapi perkembangan usia turut mempengaruhi kematangan pribadi KESIMPULAN DAN SARAN seseorang. Menurutnya, semakin bertambah usia seseorang tidak menjamin bahwa kepribadiannya Berdasarkan hasil analisis yang telah akan semakin baik. Ada beberapa variabel luar diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan yang ikut mempengaruhi perkembangan individu. sebagai berikut: Variabel luar yang turut mempengaruhi 1. Tingkat kecemasan pasien kemoterapi di kematangan individu adalah faktor pengalaman. RSUD Dr. Moewardi rata-rata adalah sedang, Menurut As’ad (2000) semakin tinggi yaitu sebanyak 50% dari total responden. pendidikan yang dicapai seseorang semakin besar 2. Tidak terdapat pengaruh usia pasien terhadap keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan tingkat kecemasan pasien kemoterapi di keterampilan. Pendapat tersebut senada dengan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. pendapat Notoatmodjo (2000), bahwa pendidikan 3. Tidak terdapat pengaruh pendidikan pasien seseorang berperan dalam membentuk sikap dan terhadap tingkat kecemasan pasien perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi lingkungan. Karena hasil pendidikan ikut Surakarta. membentuk pola berpikir, pola persepsi dan sikap 4. Tidak terdapat pengaruh pengalaman pasien pengambilan keputusan seseorang. Pendidikan tentang kemoterapi terhadap tingkat seseorang yang meningkat mengajarkan individu kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Dr. mengambil sikap keputusan yang terbaik untuk Moewardi Surakarta. dirinya. Orang yang berpendidikan mampu 5. Terdapat pengaruh adaptasi pasien tentang memahami arti hidup, mampu menjalani hidup kemoterapi terhadap tingkat kecemasan dengan terarah (Asad, 2000). Masalah yang pasien kemoterapi di RSUD Dr. muncul dalam dirinya mampu dikelola dengan Moewardi Surakarta. pemikiran yang lebih rasional. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pasien yang Berdasarkan kesimpulan di atas, maka pendidikan lebih tinggi tingkat kecemasannya disampaikan beberapa saran sebagai berikut: relatif lebih rendah. 1. Bagi pasien: pasien yang mempunyai Kozier dan Oliveri (1991) mengatakan frekuensi kemoterapi sebelumnya dibe rikan bahwa tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh kesempatan untuk menjadi ‘agent’ bagi pasien stimulus internal dan ekstenral yang dihadapi lain sehingga dapat memberikan dorongan individu dan membutuhkan respon perilaku yang psikologis selama menjalani kemoterapi. terus menerus. Proses adaptasi sering Perlu juga dibentuk kelompok diskusi bagi menstimulasi individu untuk mendapatkan sesama penderita kanker yang menjalani bantuan dari sumber-sumber di lingkungan kemoterapi dengan bimbingan perawat dan dimana dia berada. Perawat merupakan sumber dokter. daya yang tersedia di lingkungan rumah sakit 2. Bagi perawat: perawat selalu wajib yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan memberikan penyuluhan dan konseling untuk dapat membantu pasien mengembalikan terutama bagi penderita yang pertama kali atau mencapai keseimbangan dalam menghadapi menjalani kemoterapi. Tindakan lingkungan yang baru. pendampingan dan home visite kepada pasien Hasil penelitian ini senada dengan apa yang ‘lama menjalani’ kemoterapi perlu yang dikemukakan Kozier bahwa adaptasi dilakukan secara rutin. seseorang terhadap lingkungan dapat mem bantu 3. Bagi rumah sakit: rumah sakit perlu membuat mengurangi kecemasan pasien selama aturan bagi pasien tidak mampu untuk pengobatan. Pe nelitian ini terbukti pasien yang diberikan keringan biaya pengobatan, tingkat adaptasinya buruk maka tingkat penderita yang datang dari luar kota diberikan kecemasannya tinggi. Pasien dengan tingkat ‘rumah singgah’ untuk memperlancar adaptasi yang buruk maka 50 persen pasien pengobatan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam… (Umi Lutfa dan Arina Maliya) 191
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. (1991). Latar Belakang Kepentingan Informed Consent bagi Profesi Kedokteran. Jakarta: Forum Diskusi Informeed Consent. Gale S.A., & Charette D.E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC. Hasan M (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Aziz H. (2001). Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan. Jakarta: EGC. Kaplan J.B., & Sadock T.C. (1997). Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi ke tujuh, Jakarta: Binarupa Aksara. Keliat, B.A. (1999). Penatalaksanaan Stress. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC. Kozier B.,& Erb G. (1991). Fundamentals of Nursing : Conxcepts and Procedurs, Addition Wesley – Publishing Company – California Long B.C. (1996). Perawatan Medical Bedah, suatu pendekatan proses keperawatan 2, Yayasan IAPK, Padjajaran Bandung. Maramis,W.E (1998), Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Press. Nursalam., & Pariani S. (2001), Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta: Indomedika. Santoso S. (2000). Latihan Analisis Statistik dengan menggunakan Program SPSS 11. Jakarta: Elek Media Komputindo. Sastroasmoro S., & Ismail S. (1997) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinik, Jakarta: FKUI. Smeltzer, S.C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical bedah (Edisi 8). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Stuart R.F., & Sundeen P.C. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa . Diterjemahkan oleh Achir Yani S Jakarta: EGC. Sudjana. (1992). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono, (2006). Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta. Sukardja, (1996). Onkologi Klinik, Surabaya: Airlangga University Press 2 192 Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No. 4 ,Desember 2008, 187-192