Publicidad
Publicidad

Más contenido relacionado

Publicidad

Penatalaksanaan Legionella.pdf

  1. Pengelolaan Spesimen Klinis LEGIONELLOSIS 1
  2. Pendahuluan • Legionellosis : Penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat emerging diseases. Penyakit legionella dan Pontiac fever adalah tipe yang sering menyebabkan legionelosis • Penyakit legionella lebih berat dibanding Pontiac fever • Sejarah :Pada tanggal 21 - 24 Juli 1976 diselenggarakan konvensi tahunan tentang Pennsylvania's Legiun Amerika ke-58 di Hotel Bellevue- Stratford di Philadelphia. ada 182 peserta konvensi mengalami gejala pneumonia : dengan demam, batuk, dan radang paru paru. Secepatnya, 34 individu meningggal disebabkan penyakit atau mengalami komplikasi (CFR 18,7%) • Penyebab : Agent Bakteri Legionella pneumophila ( ada sekitar 39 spesies Legionella ) , 2 – 5 % dari total pneumoniae
  3. Pendahuluan • Gejalanya tidak khas, gejalanya lebih mirip bakteri lain penyebab pneumoniae • Merupakan penyakit saluran napas bawah • Inkubasi 2 – 10 hari, Kasus di belanda > 10 hari • Penyakit Legionella tidak ditularkan dari manusia ke manusia ??, kuman ini masuk kedalam tubuh manusia melalui sumber – sumber air seperti tower pendingin udara, serta sumber – sumber air yang tercemar oleh legionella. • Penularan Legionella: masuk kedalam tubuh manusia dengan cara menghirup udara yang tercemar. • Semua orang bisa terkena terutama usia pertengahan dan yang terbanyak adalah usia yang lebih tua,
  4. 5 Di Lingkungan
  5. 6
  6. Prinsip Dasar Pengelolaan Spesimen PIE • Pengelolaan spesimen bertujuan → mendapatkan spesimen dengan kualitas baik dan kuantitas cukup.→ sesuai SOP • Pengelolaan spesimen yang baik akan mencegah spesimen rusak selama proses pengiriman dan memberikan hasil pemeriksaan yang akurat. • Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk penetapan diagnosa. • Pengelolaan spesimen meliputi pengambilan, penanganan, penyimpanan, pengepakan, pengiriman serta metode pencatatan dan pelaporan. → sesuai SOP KUALITAS SPESIMEN BURUK !!
  7. Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity Penanganan Spesimen Biosafety (WHO) : Prinsip penyimpanan, teknologi dan praktek yg dilaksanakan dlm rangka melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan-2 berbahaya potensial (patogen & toxin) serta tidak mencemari lingkungan sekitarnya Biosecurity : Upaya perlindungan perorangan dan institusi (laboratorium) thd usaha pencurian, penyalahgunaan, pengalihan, pelepasan dengan sengaja dari bahan biologi berbahaya (patogen & toxin) dan sabotage Terpapar MO Patogen, Kecelakaan, terkena Benda tajam Bahaya di Laboratorium Bahaya di lapangan Spesimen Aman
  8. 9 • Urine : mendeteksi Antigen Legionella (lipopolisakarida) • Sputum • Darah JENIS SPESIMEN
  9. Persiapan untuk Pengambilan Spesimen 10
  10. Dalam pengelolan spesimen yang pertama dan yang paling utama : CUCI TANGAN !
  11. Prinsip dasar kewaspadaan Universal (Biosafety &Biosecurity)  Penggunaan APD yang cukup Jas laboratorium Sarung tangan disposable Masker disposable Goggle (pelindung mata) Tutup kepala Sepatu tertutup  Desinfektasi Mencuci tangan dengan desinfektan sebelum dan sesudah Menjaga kebersihan ruangan dengan desinfektan
  12. 13 1. Container Steril spesimen Urine (Air kemih) dan sputum 2. Plastik Klip atau Plastik pembungkus Pot Urin 3. Pengambilan darah Peralatan dan Bahan Wadah Penampung Urine untuk bayi
  13. 14 Pengambilan Spesimen Urine Pemeriksaan urine dilakukan untuk deteksi seseorang terinfeksi legionella, Antigen legionella dapat terdeteksi sampai beberapa hari sejak gejala
  14. 15 Pengambilan Spesimen Sputum
  15. 16 Pengambilan Spesimen Darah
  16. PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
  17. Peraturan internasional transportasi agen yang infeksius UNCETDG ICAO IATA TRANSPORT OF INFECTIOUS SUBSTANCES Scientific background to the 13th revised edition of the UN Model Regulations regarding the requirements for transporting infectious substances 2003 United Nations Committee of Experts on the Transport of Dangerous Good International Civil Aviation Organization International Air Transport Association Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
  18. Transportasi Agen menular (Infectious Substances) tunduk pada peraturan nasional dan internasional : 1. Penggunaan yang tepat dari bahan kemasan 2. Label yang tepat, Notifikasi Kepatuhan: 1. Mengurangi kemungkinan paket pengiriman rusak 2. Meminimalkan paparan 3. Meningkatkan efisiensi operator dan meningkatkan kepercayaan dalam pengiriman paket Kategori Bahan Infeksius Sesuai dengan Regulasi (IATA) • Kategori A • Kategori B
  19. • Kategori A, adalah Bahan yang dapat menyebabkan kecacatan permanen, mengancam kesehatan atau menyebabkan penyakit yang fatal pada manusia maupun hewan. • Diberi tanda UN 2814 jika menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan. • Diberi tanda UN 2900 jika menyebabkan penyakit pada hewan saja • Kategori B, adalah agen infeksius yang tidak memenuhi kriteria pada kategori A. • Merupakan Bahan Biologis (Biological Substances) yang tidak masuk dalam kategori A • Dianggap mempunyai risiko lebih rendah. • Diberi tanda UN 3373 20 KATEGORI BAHAN INFEKSIUS
  20. 22 Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
  21. 23 • Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373, "Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau investigasi. • Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan tumpahan. Adapun system yang digunakan adalah dengan menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan pedoman dari WHO dan International Air Transport Association (IATA). PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
  22. 24
  23. Dokumen, data pasien, W1, kuisioner Penyelidikan Epidemiologi Pengepakan dan Pengiriman Dalam wadah plastic, lekatkan di luar box
  24. Ditujukan sesuai dengan Laboratorium Pemeriksa Lokasi Masing-masing Daerah/Propinsi 26 Jalur darat
  25. 27 METODE PEMERIKSAAN
  26. Kultur legionella • Gold standar Diagnostik laboratorium penyakit infeksi Legionella adalah Kultur • Media yang digunakan adalah BCYE (buffered charcoal yeast extract) dengan supplemen dan antibiotik untuk menekan kemungkinan bakteri lain yang ada pada sampel • Sensitifitas dan spesifitas kultur Jenis sampel Sensitifitas Spesifitas Air lingkungan 6 – 65 % 100 % Sputum 5 – 70 % 100 % Transtracheal aspirate 30 – 90 % 100 % Lung biopsy 90 – 99 % 100 % Darah 10 – 30 % 100 %
  27. Uji Aglutinasi • Diteteskan reagen latex pada obyek gelas. • Diambil koloni tersangka denngan menggunakan ose. • Diletakkan pada reagen latex tersebut, campur hingga homogen. • Hasil positif bila ada aglutinasi. • Hasil negatif bila tidak ada aglutinasi
  28. PCR → menjadi pilihan
  29. Beberapa Pemeriksaan antigen legionella • Bahan pemeriksaan swab Biofilm, Swab debu • Immunocromatographic methode • Minimum Ag : 106-108
  30. Beberapa Pemeriksaan antigen legionella • Bahan pemeriksaan Urine • Immunocromatographic methode • Minimum Ag : 106-108
  31. Mendeteksi antibodi legionella • Pemeriksaan antibodi terhadap legionella menjadi kurang penting seiring dengan munculnya RDT antigen • Mendeteksi antibodi IgG/IgA/IgM • Spesimen yang digunakan adalah serum • Sensitifitas pemeriksaan 70 – 90 % , spesifitas 95 – 99 %
  32. Thank you Terimakasih 34
Publicidad