SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                          ISBN : 978-602-18809-0-6




ASUPAN SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH, KADAR KOLESTEROL TOTAL
      DAN STATUS GIZI PADA PASIEN DDIABETUS MELLITUS TIPE 2
               DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

                              Sufiati Bintanah *, Erma Handarsari **
                                        Staf Pengajar Gizi

                                           RINGKASAN

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan serat dengan kadar gula darah, kadar
kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Secara khusus mendiskripsikan karakteristik
sample , jumlah asupan serat , kadar gula darah , kadar kolesterol total ,status gizi ,menganalisis
hubungan asupan serat dengan kadar gula darah ,menganalisis hubungan asupan serat dengan
kadar kolesterol total menganalisis hubungan asupan serat dengan status gizi.
Metode penelitian dengan Explanotry Reseach dengan pendekatan cross sectional dengan
menggunakan 35 sampel. Analisis statistik menggunakan uji kenormalan data dengan teknik uji
Kolmogorov Smirnov (Uji K-S), jika distribusi normal gunakan uji korelasi person dan jika
distribusi tidak normal gunakan uji Rank Sperman.
Karakteristik Penderita Diabetus Millitus Penderita DM tipe 2 di rs roemani : 68.57%
perempuan, 65.72% berusia antara 45 – 68 tahun, 42.86% sebagai ibu rumah tangga, 57.15%
asupan seratnya 7.3-10%., 77.14% mempunyai kadar gula darah 200 – 250 mg/dl., 57.14%
mempunyai kadar kolesterol total 80 – 200 mg/d, 57.4% mempunyai status gizi yang gemuk
tingkat ringan dan tingkat berat.,. Ada hubungan antara asupan serat dengan kadar gula darah
p=0.001 (p<0.05), Ada hubungan antara asupan serat dengan kadar kolesterol total p=0.002
(p<0.05) ;Ada hubungan antara asupan serat dengan status gizi p=0.001 (p<0.05)
Simpulan : Asupan serat berhubungan erat dengan kadar gula darah, kolesterol total dan status
gizi pada penderita diabetes mellitus.

Kata Kunci :Asupak serat, kadar gula darah, kadar kolesterol total, status gizi, diabettus mellitus
tipe 2.
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                          ISBN : 978-602-18809-0-6




PENDAHULUAN


            Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic. Menurut American Diabetes
   Association (ADA) 2005, diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan
   karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
   kedua-duanya. Prevalensi Diabetus Mellitus menurut WHO yang dikutip Perkeni (2006)
   memprediksi untuk Indonesia kenaikan jumlah pasien diabetes mellitus dari 8,4 juta pada
   tahun 2004 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 .
            Data poli rawat jalan rumah sakit roemani, Jumlah kunjungan pasien diabetes melitus
   (DM) tipe 2 pada tahun 2010 berjumlah 238 orang.
            Faktor penyebab diabetes tipe 2 adalah kelebihan lemak, faktor genetik, status gizi
   lebih (Obesitas) dan aktivitas fisik yang rendah       . Diet rendah serat dan tinggi indeks
   glikemik berhubungan dengan peningkatan resiko DM dan diet tinggi lemak akan
   mempengaruhi resistensi insulin dan resiko DM (Hu F.B et al, 2001).
             Menurut Bogdan (2008) serat dapat menurunkan berat badan, menurunkan kadar
   kolesterol, dan memperbaiki profil gula dara.
            Tujuan penelitian ini secara umum adalah mengetahui hubungan asupan serat dengan
   kadar gula darah, kadar kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus tipe 2
   pasien rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, secara khusus
   mendiskripsikan karakteristik         penderita , mendiskripsikan jumlah asupan serat
   ,mendiskripsikan kadar gula darah, mendiskripsikan kadar kolesterol total ,mendiskripsikan
   status gizi ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar gula darah ,menganalisis
   hubungan asupan serat dengan kadar kolesterol total ,menganalisis hubungan asupan serat
   dengan status gizil.


METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
           Jenis penelitian ini adalah eksplanasi (penjelasan) dengan pengujian hipotesis dibidang
   gizi klinik dengan pendekatan cross sectional dimana pengambilan data dilakukan dalam
   waktu yang bersamaan.


Tempat dan Waktu Penelitian
            Tempat penelitian di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah
   Semarang.
Populasi dan Sampel
Populasi
       Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat jalan
di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah semarang pada bulan penelitian.
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                            ISBN : 978-602-18809-0-6


Sampel
        Sampel dalam penelitian diambil berdasarkan kriteria iklusi yaitu
       a. Penderita DM tipe 2
       b. Terdaftar dipoli rawat jalan RS Roemani pada bulan penelitian
       c.     Bertempat tinggal di kota semarang
       d.     Bersedia diwawancarai
       e.     Penderita dapat berk omunikasi dengan baik
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
       Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder
Data Primer
            Data asupan serat diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner dan form
FFQ ( Food Frekwensi Quesioner) Data tinggi badan diperoleh dengan cara mengukur tinggi
badan sample dengan menggunakan microtoa dengan ketelitian 0,1 cm. Data berat badan pasien
diperoleh dengan cara menimbang berat badan sampel dengan menggunakan timbangan injak
dengan ketelitian 0,5 kg.
Data Sekunder
            Data dengan cara mengutip atau menyalin dari catatan medik, untuk data dasar sampel
meliputi nama, jenis kelamin, data klinik, dan hasil laboratorium.
Pengolahan dan Analisa Data
            Data karakteristik penderita, data asupan serat, kadar gula darah, kadar kolesterol dan
status gizi di tabulasi dan dianalisa secara diskriptif. Untuk mengetahui hubungan asupan serat
dengan kadar gula darah, kadar kolesterol dan status gizi diawali dengan uji normalitas data
dengan menggunakan teknik uji Shapiro-Wilk (Uji K-S). Apabila data berdistribusi tidak normal
maka uji yang digunakan adalah Rank Spearman dan apabila data berdistribusi normal maka
analisis data yang digunakan adalah Pearson product moment Batas derajat kemaknaan yang
akan dicapai adalah p< 0,05 dengan power penelitian 80% dan intervensi kepercayaan sebesar
95%.


HASIL DAN PEMBAHASAN
            Jenis Kelamin Sample


        Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
                        Jenis Kelamin               N            Persentase (%)
                         Laki – laki                11               31,43
                         Perempuan                  24               68,57
                           Jumlah                   35                100
             Sumber : Data Primer Terolah 2011
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                         ISBN : 978-602-18809-0-6


         Pada table 1 dapat dilihat bahwa prosentase kejadian pada perempuan sebesar 68,57 %
sedangkan pada laki-laki sebesar 31.43%..Hal ini sejalan dengan pendapat Tjokroprawito (2001)
bahwa perbandingan angka kejadian diabetes mellitus pada perempuan : laki-laki adalah 2-3 : 1.
Hasil penelitian Hendro Martono (1999) ditemukan bahwa penderita DM lebih banyak terjadi
pada perempuan dibandingkan laki-laki, demikian juga hasil penelitian yang dilakukan
olehMedia et.all (1998) dan Suryoko (2000) menemukan bahwa proporsi pasien diabetes
mellitus perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Menurut Gerrich yang dikutip oleh Hasnam
(1991) pada usia 40 – 70 tahun diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini juga
dipicu oleh adanya persentase timbunan lemak badan pada wanita lebih besar dibandingkan
dengan laki-laki yang dapat menurunkan sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati
(Ferannini Elle, 2003).
Umur Sampel


         Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan umur
                          Umur                      N         Persentase (%)
                          30-44                     12            34,28
                          45-68                     23            65,72

                          Jumlah                    35              100

         Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kisaran umur sampel adalah 30 - 68
tahun . Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa kejadian diabetus mellitus sebagian besar terjadi
umur 45-68 tahun sebesar 65%. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Hasnam (1991) yang menyatakan bahwa kurva kejadian diabetes mellitus tipe 2 mencapai
puncaknya pada usia setelah 40 tahun, hal ini karena kelompok usia diatas 40 tahun mempunyai
resiko lebih tinggi terkena DM akibat menurunnya toleransi glukosa yang berhubungan dengan
berkurangnya sensitifitas sel perifer terhadap efek insulin. Soerachmad (1983) mengatakan
bahwa diabetes mellitus akan meningkat dengan bertambahnya umur dan insiden tertinggi
terjadi pada rentang umur 50 – 60 tahun. Adam dan Samad (1989) menyatakan bahwa DM dapat
mengenai semua golongan umur akan tetapi sebagian besar ditemukan pada umur diatas 45-65
tahun.
         Pekerjaan Sampel
         Tabel 4 . Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan
                     Pekerjaan               N               Persentase (%)
                      Sopir                  1                   2,86
                     Swasta                 13                   37,14
                Ibu Rumah Tangga            15                   42.86
                      Petani                 2                   5.71
                    Pensiunan                4                   11.43
                     Jumlah                 35                    100
               Sumber : Data Primer Terolah 2010
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                          ISBN : 978-602-18809-0-6


       Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pekerjaan sampel dengan presentase terbesar adalah
ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15 orang(42.86%). Aktifitas fisik pengaruhnya terhadap
penurunan kadar gula darah yaitu pada otot-otot yang aktif bergerak tidak diperlukan insulin
untuk memasukan glukosa kedalam sel karena pada otot yang aktif sensitifitas reseptor insulin
menjadi meningkat sehingga ambilan glukosa meningkat 7 – 20 kali lipat. Menurut Asdie A.H (
1997) mekanisme regulasi ambilan glukosa oleh otot pada waktu aktif bergerak disebabkan oleh
Insulin memacu pelepasan muscle activating factor (MAF) pada otot yang sedang bergerak,
sehingga menyebabkan ambilan glukosa oleh otot tersebut menjadi bertambah dan ambilan
glukosa oleh otot yang tidak berkontraksipun ikut meningkat. Saat ini MAF diduga bradikinin
selain itu adanya aksi lokal hormon pada anggota badan yang sedang bergerak yang disebut non
supresible insulin like activity (NSILA) yang terdapat pada aliran limfe dan tidak dalam darah
anggota badan tersebut.
       Menurut Suyono (1999) mengatakan bahwa penyebab resistensi insulin pada DM salah
satunya adalah kurang gerak badan, sehingga dapat diasumsikan bahwa orang yang aktifitas
fisik dalam berkerja cenderung lebih banyak terkena DM walaupun faktor tersebut harus
didukung oleh faktor lain seperti obesitas, keturunan, diet tinggi lemak dan karbohidrat.
Asupan Serat Penderita DM Tipe II


       Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan asupan serat
                  Asupan Serat              N                       %
                   Gram/hari
                    4,4 – 7,2               15                     42.85
                    7,3 – 10,0              20                     57.15
                     Jumlah                 35                      100
               Sumber : Data Primer Terolah


       Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa kisaran asupan serat sampel antara 4,4 – 10
gram /hari dan rata – rata 7,98 gram/hari. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa asupan serat
sempel kurang dari yang dianjurkan yaitu 25 gram/hari . Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Prabowo (2004) cit Ucik Witasari (2008) pada penderita dm tipe 2 yang menunjukkan
bahwa konsumsi serat masihkurang dari angka yang dianjurkan ( 25 gram per hari), dengan rata-
rata konsumsi serat 13,22 gram per hari.
        Hasil penelitian Wiadarni (2007) di RSU Sanglah Denpasar menunjukkan bahwa orang
yang mempunyai kebiasaan konsumsi serat rendah dengan status gizi obesitas berisiko mengidap
DM tipe 2 sebanyak 10,7 kali dan 4,9 kali pada orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi
sumber protein hewani berlemak tinggi
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                            ISBN : 978-602-18809-0-6


Kadar Glukosa Darah Sample.


          Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan kadar glukosa darah sewaktu
                    Kadar Gula Darah                n                 %
                        Sewaktu
                         mg/dl
                       200,0-250,0                  27               77,14
                       250,1-300,0                   3               8, 57
                       300,1-350,0                   4               11,43
                       350,1-400,0                   1                2,94
                          Total                     35               100,0

   Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa kisaran kadar gula darah sewaktu sampel antara
200,0 – 400,0 mg/dl, sedangkan persentase terbanyak terdapat pada kelompok kadar gula darah
200,0 – 250,0 mg/dl sebanyak 27 sampel (77,14%) dan rata – rata kadar glukosa darah sewaktu
sampel      adalah 253,20 mg/dl. Menurut Sustrani dkk. (2004), faktor yang dapat menyebabkan
kenaikan kadar glukosa darah adalah adanya ketidak seimbangan hormon, kelainan genetik dan
pola makan yang salah. Kadar gula darah tergantung               hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Adrenalin akan memacu kenaikan
kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid akan menurunkannya kembali. Adrenalin yang dipacu
terus-menerus akan mengakibatkan insulin tidak bisa mengatur kadar gula darah yang ideal
sehingga kadar gula darah meningkat..
Kadar Kolesterol Total


    Tabel 7. Distribusi sample berdasarkan kadar kolestrol total
        Kadar Kolesterol Darah               N                          %
                  Mg/dl
               80,0 – 200                    20                       57,14
              200,1 – 320                    15                       42.86
                   Jumlah                    35                       100.00
      Sumber : Data Primer Terolah

          Dari tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa kisaran kadar kolesterol total sampel antara 80
– 320 mg/dl, sebagian besar sampel berada pada kelompok kolesterol antara 80-200 mg/dl
sebanyak 20 (57,l4%). Menurut Siswanto (2010) mengatakan bahwa pada penderita diabetes
mellitus kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular. Pasien Diabetes
Mellitus sangat penting untuk menekan kolesterol
          Menurut yanti (2008) mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar
kolesterol total dengan kejadian PJK pada DM tipe 2 (P=0,032) dan kolesterol total        200 mg/dl
merupakan faktor risiko untuk terjadinya PJK pada DM tipe 2 ( OR=2,313; 95% CI=1,132-
4,724),
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                         ISBN : 978-602-18809-0-6


        yang artinya bahwa penderita DM tipe 2 dengan kadar kolesterol total tidak terkontrol
baik mempunyai risiko terjadi PJK sebesar 2,313.




Status Gizi Sampel


       Tabel 8. Distribusi sampel berdasarkan status gizi
                     Status Gizi                  N                  Persentase (%)

                     Normal                         15                   42,86
                 Gemuk TK. Ringan                    9                   25.71
                  Gemuk TK. Berat                   11                   31.43

                       Jumlah                  35                        100,00
               Sumber : Data Primer Terolah 2010

   Berdasarkan table 8 diatas dapat diketahui bahwa persentase stastus gizi tertinggi terjadi pada
penderita yang gemuk baik tingkat ringan maupun gemuk tingkat berat yaitu sebesar 57.14 %
dengan kisaran IMT terendah 25,45 dan IMT tertinggi 33,20.Hasil penelitian tersebut sesui
dengan penelitian Vitahealth (2004) yang mengatakan bahwa sekitar 80% penderita DM tipe II
adalah yang memiliki kelebihan berat badan .Menurut Suyono (1999) mengatakan bahwa orang
yang menderita Diabetes Mellitus tipe II biasanya mengalami obesitas, terutama obesitas yang
bersifat sentral (bentuk apel). Penelitian yang dilakukan Wiardani (2007) di Rumah Sakit
Sanglah Denpasar juga mendapatkan hasil DM tipe 2 dijumpai lebih sering pada pasien dengan
obesitas (OR:10,7; 95% CI:3,5-33,7)
Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Glukosa Darah
       Berdasarkan hasil uji Kologorov-Smirnov p=0.002 (p<0.05) untuk kadar gula darah dan
p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat, dilanjutkan dengan uji korelasi Rank Spearman p =0,001
( p < 0,05) ,sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan kadar
glukosa darah. Semakin rendah asupan serat, maka semakin tingggi kadar glukosa darah.
Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Total
   Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat dan
p=0.639 (p>0.05) dan uji korelasi pearson diperoleh p =0,002 ( p < 0,05) ,sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan kolesterol. Semakin rendah asupan
serat semakin tinggi kadar kolesterol total.
Hubungan Asupan Serat dengan Status Gizi
   Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov l p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat dan
p=0.612 (p>0.05) ,dilanjutkan dengan uji korelasi pearson p =0,001 ( p < 0,05) ,sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan status gizi. Semakin rendah asupan
serat semakin tinggi status gizi.
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                       ISBN : 978-602-18809-0-6


Simpulan : Asupan serat berhubungan erat dengan kadar gula darah, kolesterol total dan status
gizi pada penderita diabetes mellitus.


DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Almatsier,
        S. 2003. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Anonim, (www.tiens-stokis47.com/../serat .htm)diakses, tanggal 16/12/2009
      http://klinikmdi.wordpress.co/ tanggal 11/12/2009/ kolesterol

Bogda Mc Wright, MD.2008. Paduan Diabetes Melitus , Edisi Baru. Jakarta: PT Pustakakarya.
By admin 2008, Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol.http://www.berbagicerita.com/mitos-dan-
          fakta-seputar-kolesterol diaskes, tanggal 11/12/2009
Hiswani. 1997. Peranan Gizi Dalam Diabetes Mellitus. Fakultas Kedokteran. Universitas
        Sumatra Utara.
http://baiuofcydonia.blogspot.com/2009/01/tentang -kolesterol.diaskes tanggal
        11/12/2009

Hu F B, Manson J E, Stampfer M J, Colditz G, Liu S, Solomon C G, dan Willett W C. 2001.
        Diet, Lifestyle, and The Risk of Type 2 Diabetes Mellitus In Woman. New England
        Journal of Medicine. 345:790-797.
Hutagalung H. 2004. Karbohidrat. Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra
        Utara. USU digital library. Hal : 1-13.
Maulana Mirza. 2008.Mengenal Diabetes Melitus. Jogjakarta : Perpustakaan Nasional KDT.
         Jogjakarta.
Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia
        2006.
Suarsana I N, Priosoeryanto B P , Bintang M dan Wresdiyati T. 2008. Aktivitas Daya Hambat
        Enzim -Glucosidase dan Efek Hipoglikemik Ekstrak Tempe Pada Tikus Diabetes.
        Jurnal Veteriner. 9 : 122-127.
Sustrani, L., Alam, S., Hadibroto, L. 2004. Diabetes. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. 1995. Diabetes Melitus Penatalaksanaan Terpadu. Fakultas
        Kedokteran Universitas Indonesia.
Suarsana I N, Priosoeryanto B P , Bintang M dan Wresdiyati T. 2008. Aktivitas Daya Hambat
        Enzim -Glucosidase dan Efek Hipoglikemik Ekstrak Tempe Pada Tikus Diabetes.
        Jurnal Veteriner. 9 : 122-127.
Sukarji K. 2002. Penatalaksanaan Menu Untuk Dislipidema pada Penderita DM.Pedoman Diet
        Diabetes Mellitus.Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Supariasa,dkk.2002.Penilaian Status Gizi. Jakarta :Penerbit KedokteranEGC.
Suyono,Slamet.2002. Pengaturan Makanan Dan Penggendalian Glukosa Darah. Pedoman
         Diet Diabetes Melitus. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
http://gbimawarsaron.com/kesehatan/27-diabetes-mellitus./,dakses, tanggal 11/12/2009.
Tjokroprawiro, A. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Jakarta : Gramedia
         Pustaka Utama.
Ucik WP.Hubungan Tingkat Pengetahuan,Asupan Karbohidrat dan SeratDengan Pengendalian
         Kadar Glukosa darah Pada Penderita DM Tipe 2 Rawat jalan di RSUD. Moewardi
         Solo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Waspadji,Sarwono.2002.Indeks Glikemik Bahan Makanan. Pedoman Diet Diabetes Melitus.
         Jakarta    :    Balai    Penerbit     FKUI.    ASKEP     DIABETES       MELLITUS
         http://hidayat2.wordpress.com/2009/07/07/askep-diabetes-melitus-dm/diakses, tanggal
         18/12/2009
Wiardani NK, Hadi H, Huriyati E. Pola makan dan obesitas sebagai faktor risiko
Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012                     ISBN : 978-602-18809-0-6


       DM tipe 2 di rumah sakit Sanglah Denpasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia
       2007; 4(1): 1-10.
Yanti, Yanti (2008) Faktor-faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang). Jurnal Epidemiologi .

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawisapakademik
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismonosapakademik
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...Repository Ipb
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoivanho86
 
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...Nanang Soleh
 
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...Bondan Palestin
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-sAndrew Hidayat
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cFaradhillah Adi Suryadi
 
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...deddy sagala
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahNoor Azizah
 
Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1EggaRafika
 
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Noor Azizah
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanBedainaZa
 

La actualidad más candente (20)

Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Jurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawiJurnal deni asnawi
Jurnal deni asnawi
 
Jurnal Hery Wismono
Jurnal Hery WismonoJurnal Hery Wismono
Jurnal Hery Wismono
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
 
Jurnal elyasari
Jurnal elyasariJurnal elyasari
Jurnal elyasari
 
LUKA BAKAR
LUKA BAKARLUKA BAKAR
LUKA BAKAR
 
81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...
 
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
07 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
 
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
Faktor yang berkorelasi terhadap mekanisme koping pasien ckd yang menjalani h...
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliah
 
Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1
 
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
Tahap 1 persepsi pengaruh gaya hidup dan pola makan sehari-hari terhadap kese...
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawan
 

Destacado

Angel we have_heard_on_high
Angel we have_heard_on_highAngel we have_heard_on_high
Angel we have_heard_on_highSongok Cheon
 
All he’s given you
All he’s given youAll he’s given you
All he’s given youSongok Cheon
 
Cast your burden on jesus
Cast your burden on jesusCast your burden on jesus
Cast your burden on jesusSongok Cheon
 
Christmas in reverse 2010
Christmas in reverse 2010 Christmas in reverse 2010
Christmas in reverse 2010 Songok Cheon
 
Christmas parade (p)
Christmas parade (p)Christmas parade (p)
Christmas parade (p)Songok Cheon
 
Christ accepts us all 1
Christ accepts us all 1Christ accepts us all 1
Christ accepts us all 1Songok Cheon
 
Presentació de canço vianants
Presentació de canço vianantsPresentació de canço vianants
Presentació de canço vianantsFamilia Linde
 

Destacado (13)

Be like a treel
Be like a treelBe like a treel
Be like a treel
 
Angel we have_heard_on_high
Angel we have_heard_on_highAngel we have_heard_on_high
Angel we have_heard_on_high
 
Christacceptus
ChristacceptusChristacceptus
Christacceptus
 
All he’s given you
All he’s given youAll he’s given you
All he’s given you
 
Be like a treel
Be like a treelBe like a treel
Be like a treel
 
Call to me
Call to meCall to me
Call to me
 
bible sandwich
bible sandwichbible sandwich
bible sandwich
 
Cast your burden on jesus
Cast your burden on jesusCast your burden on jesus
Cast your burden on jesus
 
Christmas in reverse 2010
Christmas in reverse 2010 Christmas in reverse 2010
Christmas in reverse 2010
 
Christmas parade (p)
Christmas parade (p)Christmas parade (p)
Christmas parade (p)
 
Christ accepts us all 1
Christ accepts us all 1Christ accepts us all 1
Christ accepts us all 1
 
Love like you!
Love like you!Love like you!
Love like you!
 
Presentació de canço vianants
Presentació de canço vianantsPresentació de canço vianants
Presentació de canço vianants
 

Similar a 522 1181-1-sm

PPT MR DM edit.pptx
PPT MR DM edit.pptxPPT MR DM edit.pptx
PPT MR DM edit.pptxSyifa877500
 
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJAKORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJAPUTRA ADI IRAWAN
 
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPHubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPSii AQyuu
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdfkamesyworo1
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...Sii AQyuu
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Sii AQyuu
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Merlyn Rumthe
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676NurSalsa1
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfLaluJuntraUtama
 
116 218-1-sm
116 218-1-sm116 218-1-sm
116 218-1-smfikoh14
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status giziMuhammad Abu Dzar
 

Similar a 522 1181-1-sm (20)

PPT MR DM edit.pptx
PPT MR DM edit.pptxPPT MR DM edit.pptx
PPT MR DM edit.pptx
 
2c
2c2c
2c
 
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJAKORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
 
5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf5349-8492-1-SM.pdf
5349-8492-1-SM.pdf
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPHubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
 
3bab42
3bab423bab42
3bab42
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
 
Hipotiroidisme kongenital
Hipotiroidisme kongenitalHipotiroidisme kongenital
Hipotiroidisme kongenital
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
RIKA ARISKA.pptx
RIKA ARISKA.pptxRIKA ARISKA.pptx
RIKA ARISKA.pptx
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
 
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdfPOSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
POSTER SEMNAS KEBIDANAN.pdf
 
116 218-1-sm
116 218-1-sm116 218-1-sm
116 218-1-sm
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizi
 

Último

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Último (20)

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

522 1181-1-sm

  • 1. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 ASUPAN SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH, KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN STATUS GIZI PADA PASIEN DDIABETUS MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Sufiati Bintanah *, Erma Handarsari ** Staf Pengajar Gizi RINGKASAN Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan serat dengan kadar gula darah, kadar kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Secara khusus mendiskripsikan karakteristik sample , jumlah asupan serat , kadar gula darah , kadar kolesterol total ,status gizi ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar gula darah ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar kolesterol total menganalisis hubungan asupan serat dengan status gizi. Metode penelitian dengan Explanotry Reseach dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan 35 sampel. Analisis statistik menggunakan uji kenormalan data dengan teknik uji Kolmogorov Smirnov (Uji K-S), jika distribusi normal gunakan uji korelasi person dan jika distribusi tidak normal gunakan uji Rank Sperman. Karakteristik Penderita Diabetus Millitus Penderita DM tipe 2 di rs roemani : 68.57% perempuan, 65.72% berusia antara 45 – 68 tahun, 42.86% sebagai ibu rumah tangga, 57.15% asupan seratnya 7.3-10%., 77.14% mempunyai kadar gula darah 200 – 250 mg/dl., 57.14% mempunyai kadar kolesterol total 80 – 200 mg/d, 57.4% mempunyai status gizi yang gemuk tingkat ringan dan tingkat berat.,. Ada hubungan antara asupan serat dengan kadar gula darah p=0.001 (p<0.05), Ada hubungan antara asupan serat dengan kadar kolesterol total p=0.002 (p<0.05) ;Ada hubungan antara asupan serat dengan status gizi p=0.001 (p<0.05) Simpulan : Asupan serat berhubungan erat dengan kadar gula darah, kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus. Kata Kunci :Asupak serat, kadar gula darah, kadar kolesterol total, status gizi, diabettus mellitus tipe 2.
  • 2. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic. Menurut American Diabetes Association (ADA) 2005, diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Prevalensi Diabetus Mellitus menurut WHO yang dikutip Perkeni (2006) memprediksi untuk Indonesia kenaikan jumlah pasien diabetes mellitus dari 8,4 juta pada tahun 2004 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 . Data poli rawat jalan rumah sakit roemani, Jumlah kunjungan pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 pada tahun 2010 berjumlah 238 orang. Faktor penyebab diabetes tipe 2 adalah kelebihan lemak, faktor genetik, status gizi lebih (Obesitas) dan aktivitas fisik yang rendah . Diet rendah serat dan tinggi indeks glikemik berhubungan dengan peningkatan resiko DM dan diet tinggi lemak akan mempengaruhi resistensi insulin dan resiko DM (Hu F.B et al, 2001). Menurut Bogdan (2008) serat dapat menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, dan memperbaiki profil gula dara. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mengetahui hubungan asupan serat dengan kadar gula darah, kadar kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, secara khusus mendiskripsikan karakteristik penderita , mendiskripsikan jumlah asupan serat ,mendiskripsikan kadar gula darah, mendiskripsikan kadar kolesterol total ,mendiskripsikan status gizi ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar gula darah ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar kolesterol total ,menganalisis hubungan asupan serat dengan status gizil. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksplanasi (penjelasan) dengan pengujian hipotesis dibidang gizi klinik dengan pendekatan cross sectional dimana pengambilan data dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah semarang pada bulan penelitian.
  • 3. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 Sampel Sampel dalam penelitian diambil berdasarkan kriteria iklusi yaitu a. Penderita DM tipe 2 b. Terdaftar dipoli rawat jalan RS Roemani pada bulan penelitian c. Bertempat tinggal di kota semarang d. Bersedia diwawancarai e. Penderita dapat berk omunikasi dengan baik Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder Data Primer Data asupan serat diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner dan form FFQ ( Food Frekwensi Quesioner) Data tinggi badan diperoleh dengan cara mengukur tinggi badan sample dengan menggunakan microtoa dengan ketelitian 0,1 cm. Data berat badan pasien diperoleh dengan cara menimbang berat badan sampel dengan menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0,5 kg. Data Sekunder Data dengan cara mengutip atau menyalin dari catatan medik, untuk data dasar sampel meliputi nama, jenis kelamin, data klinik, dan hasil laboratorium. Pengolahan dan Analisa Data Data karakteristik penderita, data asupan serat, kadar gula darah, kadar kolesterol dan status gizi di tabulasi dan dianalisa secara diskriptif. Untuk mengetahui hubungan asupan serat dengan kadar gula darah, kadar kolesterol dan status gizi diawali dengan uji normalitas data dengan menggunakan teknik uji Shapiro-Wilk (Uji K-S). Apabila data berdistribusi tidak normal maka uji yang digunakan adalah Rank Spearman dan apabila data berdistribusi normal maka analisis data yang digunakan adalah Pearson product moment Batas derajat kemaknaan yang akan dicapai adalah p< 0,05 dengan power penelitian 80% dan intervensi kepercayaan sebesar 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Kelamin Sample Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin N Persentase (%) Laki – laki 11 31,43 Perempuan 24 68,57 Jumlah 35 100 Sumber : Data Primer Terolah 2011
  • 4. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 Pada table 1 dapat dilihat bahwa prosentase kejadian pada perempuan sebesar 68,57 % sedangkan pada laki-laki sebesar 31.43%..Hal ini sejalan dengan pendapat Tjokroprawito (2001) bahwa perbandingan angka kejadian diabetes mellitus pada perempuan : laki-laki adalah 2-3 : 1. Hasil penelitian Hendro Martono (1999) ditemukan bahwa penderita DM lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, demikian juga hasil penelitian yang dilakukan olehMedia et.all (1998) dan Suryoko (2000) menemukan bahwa proporsi pasien diabetes mellitus perempuan lebih besar dari pada laki-laki. Menurut Gerrich yang dikutip oleh Hasnam (1991) pada usia 40 – 70 tahun diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini juga dipicu oleh adanya persentase timbunan lemak badan pada wanita lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang dapat menurunkan sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati (Ferannini Elle, 2003). Umur Sampel Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan umur Umur N Persentase (%) 30-44 12 34,28 45-68 23 65,72 Jumlah 35 100 Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa kisaran umur sampel adalah 30 - 68 tahun . Pada tabel 3 dapat diketahui bahwa kejadian diabetus mellitus sebagian besar terjadi umur 45-68 tahun sebesar 65%. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnam (1991) yang menyatakan bahwa kurva kejadian diabetes mellitus tipe 2 mencapai puncaknya pada usia setelah 40 tahun, hal ini karena kelompok usia diatas 40 tahun mempunyai resiko lebih tinggi terkena DM akibat menurunnya toleransi glukosa yang berhubungan dengan berkurangnya sensitifitas sel perifer terhadap efek insulin. Soerachmad (1983) mengatakan bahwa diabetes mellitus akan meningkat dengan bertambahnya umur dan insiden tertinggi terjadi pada rentang umur 50 – 60 tahun. Adam dan Samad (1989) menyatakan bahwa DM dapat mengenai semua golongan umur akan tetapi sebagian besar ditemukan pada umur diatas 45-65 tahun. Pekerjaan Sampel Tabel 4 . Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan Pekerjaan N Persentase (%) Sopir 1 2,86 Swasta 13 37,14 Ibu Rumah Tangga 15 42.86 Petani 2 5.71 Pensiunan 4 11.43 Jumlah 35 100 Sumber : Data Primer Terolah 2010
  • 5. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pekerjaan sampel dengan presentase terbesar adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15 orang(42.86%). Aktifitas fisik pengaruhnya terhadap penurunan kadar gula darah yaitu pada otot-otot yang aktif bergerak tidak diperlukan insulin untuk memasukan glukosa kedalam sel karena pada otot yang aktif sensitifitas reseptor insulin menjadi meningkat sehingga ambilan glukosa meningkat 7 – 20 kali lipat. Menurut Asdie A.H ( 1997) mekanisme regulasi ambilan glukosa oleh otot pada waktu aktif bergerak disebabkan oleh Insulin memacu pelepasan muscle activating factor (MAF) pada otot yang sedang bergerak, sehingga menyebabkan ambilan glukosa oleh otot tersebut menjadi bertambah dan ambilan glukosa oleh otot yang tidak berkontraksipun ikut meningkat. Saat ini MAF diduga bradikinin selain itu adanya aksi lokal hormon pada anggota badan yang sedang bergerak yang disebut non supresible insulin like activity (NSILA) yang terdapat pada aliran limfe dan tidak dalam darah anggota badan tersebut. Menurut Suyono (1999) mengatakan bahwa penyebab resistensi insulin pada DM salah satunya adalah kurang gerak badan, sehingga dapat diasumsikan bahwa orang yang aktifitas fisik dalam berkerja cenderung lebih banyak terkena DM walaupun faktor tersebut harus didukung oleh faktor lain seperti obesitas, keturunan, diet tinggi lemak dan karbohidrat. Asupan Serat Penderita DM Tipe II Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan asupan serat Asupan Serat N % Gram/hari 4,4 – 7,2 15 42.85 7,3 – 10,0 20 57.15 Jumlah 35 100 Sumber : Data Primer Terolah Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa kisaran asupan serat sampel antara 4,4 – 10 gram /hari dan rata – rata 7,98 gram/hari. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa asupan serat sempel kurang dari yang dianjurkan yaitu 25 gram/hari . Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Prabowo (2004) cit Ucik Witasari (2008) pada penderita dm tipe 2 yang menunjukkan bahwa konsumsi serat masihkurang dari angka yang dianjurkan ( 25 gram per hari), dengan rata- rata konsumsi serat 13,22 gram per hari. Hasil penelitian Wiadarni (2007) di RSU Sanglah Denpasar menunjukkan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan konsumsi serat rendah dengan status gizi obesitas berisiko mengidap DM tipe 2 sebanyak 10,7 kali dan 4,9 kali pada orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi sumber protein hewani berlemak tinggi
  • 6. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 Kadar Glukosa Darah Sample. Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan kadar glukosa darah sewaktu Kadar Gula Darah n % Sewaktu mg/dl 200,0-250,0 27 77,14 250,1-300,0 3 8, 57 300,1-350,0 4 11,43 350,1-400,0 1 2,94 Total 35 100,0 Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa kisaran kadar gula darah sewaktu sampel antara 200,0 – 400,0 mg/dl, sedangkan persentase terbanyak terdapat pada kelompok kadar gula darah 200,0 – 250,0 mg/dl sebanyak 27 sampel (77,14%) dan rata – rata kadar glukosa darah sewaktu sampel adalah 253,20 mg/dl. Menurut Sustrani dkk. (2004), faktor yang dapat menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah adalah adanya ketidak seimbangan hormon, kelainan genetik dan pola makan yang salah. Kadar gula darah tergantung hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Adrenalin akan memacu kenaikan kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid akan menurunkannya kembali. Adrenalin yang dipacu terus-menerus akan mengakibatkan insulin tidak bisa mengatur kadar gula darah yang ideal sehingga kadar gula darah meningkat.. Kadar Kolesterol Total Tabel 7. Distribusi sample berdasarkan kadar kolestrol total Kadar Kolesterol Darah N % Mg/dl 80,0 – 200 20 57,14 200,1 – 320 15 42.86 Jumlah 35 100.00 Sumber : Data Primer Terolah Dari tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa kisaran kadar kolesterol total sampel antara 80 – 320 mg/dl, sebagian besar sampel berada pada kelompok kolesterol antara 80-200 mg/dl sebanyak 20 (57,l4%). Menurut Siswanto (2010) mengatakan bahwa pada penderita diabetes mellitus kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular. Pasien Diabetes Mellitus sangat penting untuk menekan kolesterol Menurut yanti (2008) mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan kejadian PJK pada DM tipe 2 (P=0,032) dan kolesterol total 200 mg/dl merupakan faktor risiko untuk terjadinya PJK pada DM tipe 2 ( OR=2,313; 95% CI=1,132- 4,724),
  • 7. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 yang artinya bahwa penderita DM tipe 2 dengan kadar kolesterol total tidak terkontrol baik mempunyai risiko terjadi PJK sebesar 2,313. Status Gizi Sampel Tabel 8. Distribusi sampel berdasarkan status gizi Status Gizi N Persentase (%) Normal 15 42,86 Gemuk TK. Ringan 9 25.71 Gemuk TK. Berat 11 31.43 Jumlah 35 100,00 Sumber : Data Primer Terolah 2010 Berdasarkan table 8 diatas dapat diketahui bahwa persentase stastus gizi tertinggi terjadi pada penderita yang gemuk baik tingkat ringan maupun gemuk tingkat berat yaitu sebesar 57.14 % dengan kisaran IMT terendah 25,45 dan IMT tertinggi 33,20.Hasil penelitian tersebut sesui dengan penelitian Vitahealth (2004) yang mengatakan bahwa sekitar 80% penderita DM tipe II adalah yang memiliki kelebihan berat badan .Menurut Suyono (1999) mengatakan bahwa orang yang menderita Diabetes Mellitus tipe II biasanya mengalami obesitas, terutama obesitas yang bersifat sentral (bentuk apel). Penelitian yang dilakukan Wiardani (2007) di Rumah Sakit Sanglah Denpasar juga mendapatkan hasil DM tipe 2 dijumpai lebih sering pada pasien dengan obesitas (OR:10,7; 95% CI:3,5-33,7) Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Glukosa Darah Berdasarkan hasil uji Kologorov-Smirnov p=0.002 (p<0.05) untuk kadar gula darah dan p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat, dilanjutkan dengan uji korelasi Rank Spearman p =0,001 ( p < 0,05) ,sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan kadar glukosa darah. Semakin rendah asupan serat, maka semakin tingggi kadar glukosa darah. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Total Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat dan p=0.639 (p>0.05) dan uji korelasi pearson diperoleh p =0,002 ( p < 0,05) ,sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan kolesterol. Semakin rendah asupan serat semakin tinggi kadar kolesterol total. Hubungan Asupan Serat dengan Status Gizi Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov l p=0.499 (p>0.05) untuk asupan serat dan p=0.612 (p>0.05) ,dilanjutkan dengan uji korelasi pearson p =0,001 ( p < 0,05) ,sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan serat dengan status gizi. Semakin rendah asupan serat semakin tinggi status gizi.
  • 8. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 Simpulan : Asupan serat berhubungan erat dengan kadar gula darah, kolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, S. 2003. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Anonim, (www.tiens-stokis47.com/../serat .htm)diakses, tanggal 16/12/2009 http://klinikmdi.wordpress.co/ tanggal 11/12/2009/ kolesterol Bogda Mc Wright, MD.2008. Paduan Diabetes Melitus , Edisi Baru. Jakarta: PT Pustakakarya. By admin 2008, Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol.http://www.berbagicerita.com/mitos-dan- fakta-seputar-kolesterol diaskes, tanggal 11/12/2009 Hiswani. 1997. Peranan Gizi Dalam Diabetes Mellitus. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatra Utara. http://baiuofcydonia.blogspot.com/2009/01/tentang -kolesterol.diaskes tanggal 11/12/2009 Hu F B, Manson J E, Stampfer M J, Colditz G, Liu S, Solomon C G, dan Willett W C. 2001. Diet, Lifestyle, and The Risk of Type 2 Diabetes Mellitus In Woman. New England Journal of Medicine. 345:790-797. Hutagalung H. 2004. Karbohidrat. Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. USU digital library. Hal : 1-13. Maulana Mirza. 2008.Mengenal Diabetes Melitus. Jogjakarta : Perpustakaan Nasional KDT. Jogjakarta. Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006. Suarsana I N, Priosoeryanto B P , Bintang M dan Wresdiyati T. 2008. Aktivitas Daya Hambat Enzim -Glucosidase dan Efek Hipoglikemik Ekstrak Tempe Pada Tikus Diabetes. Jurnal Veteriner. 9 : 122-127. Sustrani, L., Alam, S., Hadibroto, L. 2004. Diabetes. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. 1995. Diabetes Melitus Penatalaksanaan Terpadu. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Suarsana I N, Priosoeryanto B P , Bintang M dan Wresdiyati T. 2008. Aktivitas Daya Hambat Enzim -Glucosidase dan Efek Hipoglikemik Ekstrak Tempe Pada Tikus Diabetes. Jurnal Veteriner. 9 : 122-127. Sukarji K. 2002. Penatalaksanaan Menu Untuk Dislipidema pada Penderita DM.Pedoman Diet Diabetes Mellitus.Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Supariasa,dkk.2002.Penilaian Status Gizi. Jakarta :Penerbit KedokteranEGC. Suyono,Slamet.2002. Pengaturan Makanan Dan Penggendalian Glukosa Darah. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. http://gbimawarsaron.com/kesehatan/27-diabetes-mellitus./,dakses, tanggal 11/12/2009. Tjokroprawiro, A. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Ucik WP.Hubungan Tingkat Pengetahuan,Asupan Karbohidrat dan SeratDengan Pengendalian Kadar Glukosa darah Pada Penderita DM Tipe 2 Rawat jalan di RSUD. Moewardi Solo. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Waspadji,Sarwono.2002.Indeks Glikemik Bahan Makanan. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. ASKEP DIABETES MELLITUS http://hidayat2.wordpress.com/2009/07/07/askep-diabetes-melitus-dm/diakses, tanggal 18/12/2009 Wiardani NK, Hadi H, Huriyati E. Pola makan dan obesitas sebagai faktor risiko
  • 9. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 ISBN : 978-602-18809-0-6 DM tipe 2 di rumah sakit Sanglah Denpasar. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2007; 4(1): 1-10. Yanti, Yanti (2008) Faktor-faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang). Jurnal Epidemiologi .