2. Introduction
• Setiap perusahaan memiliki definisi dan
aplikasi yang berbeda mengenai Corporate
Social Responsibility (CSR).
• Namun, pada dasarnya CSR melibatkan
efektivitas bisnis dalam pengembangan relasi
yang saling menguntungkan antara
masyarakat dan perusahaan.
• CSR adalah kerangka berpikir yang tak dapat
dipisahkan dengan masyarakat. Rahman (2009: 37)
3. Introduction …
• CSR yang maksimal yang dapat dijadikan
sebagai teladan adalah CSR yang
mengaplikasikan seluruh tanggung jawab
perusahaan. yang meliputi: tanggung jawab
ekonomi, hukum, etis dan filantropis secara
optimal. (Archie B. Carrol)
8. (Archie B. Carrol)
• Terminologi tanggung jawab ekonomi dan
tanggung jawab sosial terasa dekat jika
dikaitkan dengan mekanisme pricing korporat.
• Pricing korporat sebagai aktivitas ekonomi,
akan bersinergi dengan tanggung jawab sosial
jika didasari pada itikad untuk memberikan
harga yang memihak kepada konsumen.
• Hal tersebut merupakan salah satu langkah
yang dapat ditempuh, guna mensinkronkan
fungsi ekonomi dengan aktivitas tanggung
jawab sosial.
9. (Archie B. Carrol)
• Saat perusahaan memutuskan untuk menjalankan
operasinya di wilayah tertentu, maka ia telah
sepakat untuk melakukan kontrak sosial dengan
segala aspek norma dan hukum yang telah ada,
maupun yang akan muncul kemudian.
• Implementasi tanggung jawab hukum oleh
korporat merupakan modifikasi sejumlah nilai dan
etika yang dicanangkan korporat terhadap seluruh
pembuat dan pemilik hukum yang terkait.
• Sudah seharusnya korporat menjalankan
kepatuhan terhadap hukum dan norma yang
berlaku.
10. (Archie B. Carrol)
• Tanggung jawab etis berimplikasi pada kewajiban
korporat untuk menyesuaikan segala aktivitasnya
sesuai dengan norma sosial dan etika yang
berlaku meskipun tidak diselenggarakan secara
formal.
• Tanggung jawab etis ini bertujuan untuk
memenuhi standar, norma, dan pengharapan dari
stakeholders terhadap korporat.
• Termasuk dalam tanggung jawab ini adalah
kepekaan perusahaan dalam menjunjung kearifan
dan adat lokal.
11. (Archie B. Carrol)
• Tanggung jawab filantropis ini seyogyanya
dimaknai secara bijak oleh korporat, tidak hanya
memberikan sejumlah fasilitas dan sokongan
dana, korporat juga disarankan untuk dapat
memupuk kemandirian komunitasnya.
• Tanggung jawab ini didasari itikad korporat
untuk berkontribusi pada perbaikan komunitas
secara mikro maupun makro sosial.
• Tanggung jawab filantropis merupakan wujud
konkrit berupa pembangunan fisik yang
dilakukan perusahaan terhadap komunitas.
12.
13. Makna Piramida Carrol
• Dalam konsep piramida CSR (yang dikembangkan
Carrol) memberikan justifikasi teoritis dan logis
mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan
CSR bagi masyarakat di sekitarnya.
• Hal tersebut mengingat bahwa tujuan ekonomi dan
sosial perusahaan tidak berfungsi secara terpisah
dari masyarakat sekitarnya. Fakta menunjukkan
bahwa kemampuan perusahaan untuk bersaing
sangat tergantung pada keadaan lokasi di mana
perusahaan itu beroperasi.
• Oleh karena itu, piramida CSR (yang dikembangkan
Carrol) harus dipahami sebagai satu kesatuan.
• CSR akan maksimal jika kesemua unsur tanggung
jawab tersebut dilakukan secara optimal oleh
perusahaan.
15. • Perusahaan menjalankan program CSR secara
langsung dengan menyelenggarakan sendiri
kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan
ke masyarakat tanpa perantara.
• Untuk menjalankan tugas ini, sebuah
perusahaan biasanya menugaskan salah satu
pejabat seniornya, seperti corporate secretary
atau public affair manager atau menjadi bagian
dari tugas pejabat public relation.
1. Keterlibatan langsung dengan
Kegiatan CSR
16. • Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di
bawah perusahaan atau grupnya.
• Model ini merupakan adopsi dari model yang
lazim diterapkan oleh perusahaan di Negara
maju.
• Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal,
dana rutin atau dana abadi yang dapat
digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial
17. • Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui
kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi
non-pemerintahan, instansi pemerintahan,
universitas atau media massa, baik dalam
mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya.
3. Bermitra dengan pihak lain
18. • Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota
atau mendukung suatu lembaga sosial yang
didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
• Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini
lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah
pembangunan”.
4. Mendukung atau bergabung dalam
konsorsium.
20. Regulasi CSR …
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Panas Bumi.
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang
Penanganan Fakir Miskin.
8. dll
Sumber: Mengenal Sejumlah Regulasi yang Mengatur CSR di Indonesia | KlikLegal
26. • Sustainability adalah bagaimana membangun
masyarakat yang antara aspek ekonomi, sosial
dan tujuan ekologinya seimbang.
• Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan
perusahaan dalam perbaikan kinerja
lingkungan maupun sosial, para pemangku
kepentingan membutuhkan Sustainability
Reporting (SR) perusahaan yang berpedoman
pada standar Global Reporting Initiative (GRI).
Sustainability Reporting (SR)
Berdasarkan GRI
27. • Sustainability merupakan issue yang menarik
yang sekarang sedang gencar dikembangkan dan
diperbincangkan di Indonesia maupun di luar
negeri.
• Konsep sustainability bukan hanya berkembang
pada level makro saja, namun sekarang sudah
merambah ke level mikro perusahaan.
• Saat ini, organisasi dan perusahaan sudah mulai
sadar akan pentingnya prinsip berkelanjutan ini.
• Disamping itu, pemerintah, pasar, investor, bahkan
bursa efek mulai meminta hingga menuntut untuk
transparansi perusahaan dalam tujuan, kinerja
bahkan Sustainable Reporting (SR) perusahaan.
Sustainability …
28. • Yang paling penting saat ini adalah
bagaimana ekonomi, sosial dan tujuan
ekologi harus seimbang.
• Pembangunan ekonomi yang tidak
memperhatikan aspek kelestarian
lingkungan, otomatis akan memberikan
dampak negatif bagi lingkungan dan sosial
di sekitarnya.
Sustainability …
29. • Dengan sustainability mengupayakan
bagaimana membangun masyarakat agar
ekonomi, sosial dan tujuan ekologi
menjadi seimbang.
• Salah satu pendekatan yang paling sering
digunakan untuk mengukur corporate
sustainability adalah Pendekatan Triple
Bottom Line.
Sustainability …
31. • Dalam konsep sustainability ini yang paling
terpenting adalah bagaimana kita
memanfaatkan sumber daya lingkungan yang
ada dengan efektif, efisien dan ekonomis.
• Selain itu, juga diharuskan untuk menghindari
hal atau pengeluaran, risiko yang tidak perlu,
serta menghindari limbah, sehingga tidak
menghabiskan cadangan sumber daya
lingkungan, meningkatkan material dan
efisiensi energi untuk generasi masa depan.
Sustainability …
33. • Report tersebut dibuat dengan desain
tertentu agar menghindari kegiatan usaha
dari masalah lingkungan dan sosial.
• Dulunya laporan keberlanjutan bukan laporan
wajib ada bagi setiap perusahaan. Seiring
perkembangan zaman dan tuntutan
pertanggungjawaban dari pemerintah,
laporan ini menjadi hal wajib ada. Terutama
digunakan untuk pertanggungjawaban
perusahaan kepada masyarakat luas
mengenai aktivitas yang dilakukan dan
dampak program.
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
34. • Perusahaan yang telah go public memiliki
kewajiban membuat laporan
keberlanjutan (sustainability report) sesuai
dengan amanat Pasal 66 Ayat 2 UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
• Bapepam-LK telah mengeluarkan aturan
yang mengharuskan perusahaan publik untuk
mengungkapkan pelaksanaan kegiatan CSR
di dalam laporan tahunannya.
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
35. • Sustainability Reporting adalah pelaporan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk
mengukur, mengungkapkan (disclose), serta
upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan
yang akuntabel bagi seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja
perusahaan menuju pembangunan yang
berkelanjutan.
• Melalui penerapan Sustainability
Reporting diharapkan perusahaan dapat
berkembang secara berkelanjutan (sustainable
growth) yang didasarkan atas etika
bisnis (business ethics).
Pentingnya Sustainability Report (SR) …
37. • Laporan ini juga mendorong perbaikan
transparansi dan pelaporan demi
terciptanya kepercayaan masyarakat
kepada perusahaan.
• Berdasarkan studi dari Boston College
Center for Corporate Citizenship dan EY
(2013) mengungkapkan laporan
keberlanjutan mampu mengoptimalkan
reputasi perusahaan.
1. Menjaga dan Meningkatkan Reputasi
Perusahaan
38. • Melalui laporan tersebut dapat memenuhi
harapan dari seluruh karyawan.
• Bahkan dikatakan bahwa perusahaan
yang menerbitkan laporan berkelanjutan
secara baik dapat menciptakan loyalitas
karyawan lebih tinggi.
2. Memenuhi Harapan Karyawan
39. • Berdasarkan penelitian terbaru pada
perusahaan yang mengeluarkan laporan
berkelanjutan bahwa perusahaan yang
memiliki indeks skor 0,6 dipandang lebih
mudah dan positif untuk meningkatkan
akses modal perusahaan.
3. Meningkatkan Akses Terhadap Modal
(Kaplan-Zingales)
40. • Melalui laporan berkelanjutan juga perusahaan
dapat mengefisiensi dan mengurangi dampak
limbah bagi lingkungan sekitar.
• Dalam proses pembuatan sustainability report
mendorong perusahaan agar mengumpulkan
informasi mengenai proses dan dampak terhadap
lingkungan.
• Melalui data tersebut tercipta transparansi atas
kinerja perusahaan. Sehingga dapat mengambil
keputusan untuk mengurangi penggunaan SDA,
meningkatkan efisiensi, dan kinerja operasional.
4. Melakukan Efisiensi dan Pengurangan
Limbah
41. • Terdapat 2 (dua) jenis pengungkapan
dalam Laporan Keberlanjutan - menurut
Standar GRI, yaitu:
Jenis Pengungkapan - GRI
ini ni …
42. Pengungkapan Standar Umum
(General Standard Disclosure)
Pengungkapan Standar Umum terdiri dari:
i. Analisis dan strategi
ii. Profil Organisasi (Organization Profile)
iii. Aspek Material yang teridentifikasi dan
batasannya (Identified Material Aspects and
Boundaries)
iv. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Engagement)
v. Profil Laporan (Report Profile)
vii. Integritas dan Etika (Ethics and Integrity)
43. Pengungkapan Standar Khusus
(Spesific Standard Disclosure)
Pengungkapan Standar Khusus terdiri
dari:
i. Pengungkapan Pendekatan
Manajemen (Disclosures on
Management Approach)
ii. Indikator Kinerja (Performance
Indicators)
44. Indikator Kinerja Berdasarkan GRI
• Indikator kinerja merupakan informasi
kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil atau
pengeluaran yang dihubungkan dengan
perusahaan yang dapat dibandingkan dan
ditunjukkan perubahannya seiring waktu.
• Indikator kinerja dalam Pedoman GRI terdiri
atas 3 (tiga) kategori yaitu: ekonomi,
lingkungan dan sosial.
• Kesemua indikator ini dari ketiga kategori tsb
merefleksikan komitmen perusahaan untuk
menyeimbangkan
aktivitas ekonomi, lingkungan dan
sosial.
ini ni …
45. Kategori Ekonomi
• Data kinerja yang diperoleh dari berbagai
indikator yang diuraikan pada bagian ini
diharapkan akan dapat memberikan gambaran
tentang:
a. Aliran modal antar para pemangku
kepentingan.
b. Dampak utama ekonomi organisasi
terhadap masyarakat.
46. • Indikator pada kategori ini dibagi dalam 4
(empat) aspek, yaitu :
a. Aspek Kinerja ekonomi
b. Aspek Keberadaan Pasar
c. Aspek dampak ekonomi tidak
langsung
d. Aspek Praktik-Praktik Pengadaan
Kategori Ekonomi …
47. Indikator Masing2 Aspek - GRI
• Kesemua aspek dari Kategori Ekonomi ini
memiliki sebanyak 9 indikator, yaitu:
ini ni …
48. Kategori Lingkungan
• Katogori lingkungan distruktur untuk
mencerminkan input, output dan metode
pengaruh organisasi terhadap lingkungan.
• Energi, air dan bahan yang diperkenalkan
dalam tiga jenis input standar yang
digunakan oleh kebanyakan organisasi.
• Input ini menunjukkan output dari
kepentingan lingkungan, yang ditangkap
oleh aspek dari Emisi, Efluen dan Limbah.
49. • Kategori ini terdiri atas 12 (dua belas)
aspek, yaitu :
a. Aspek Material / Bahan
b. Aspek Energi
c. Aspek Air
d. Aspek Keanekaragaman Hayati
e. Aspek Emisi
f. Aspek Efluen dan Limbah
Kategori Lingkungan …
50. Aspek …..
g. Aspek Produk dan Jasa
h. Aspek Kepatuhan
i. Aspek Transportasi
j. Aspek Secara Keseluruhan
k. Aspek Assesmen Pemasok Atas
Lingkungan
l. Aspek Mekanisme Pengaduan Terhadap
Lingkungan
Kategori Lingkungan …
52. Kategori Sosial
• Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas
sistem sosial organisasi di mana dia
beroperasi.
• Indikator kategori sosial mencakup 4 sub
kategori yaitu :
Sub kategori praktik tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak
Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM)
Sub kategori Masyarakat
Sub kategori Tanggung jawab Produk
53. .
• Susunan indikator Tenaga Kerja secara luas
didasarkan pada pengertian kerja yang layak.
• Rancangan itu dimulai dengan keterangan
tentang cakupan dan keberagaman angkatan
kerja organsasi pelapor dengan menekankan
pada aspek distribusi/ penebaran jenis
kelamin dan kelompok usia.
• Sub kategori ini terbagi atas 8 Aspek :
Sub kategori praktik tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak
ini ni …
54. Sub kategori praktik tenaga kerja …
• Sub kategori ini terbagi atas 8 Aspek :
a. Aspek Kepegawaian
b. Aspek Hubungan Industrial
c. Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
d. Aspek Pelatihan dan Pendidikan
e. Aspek Keberagaman dan Kesetaraan Peluang
f. Aspek Remunerasi Untuk Laki-Laki dan
Perempuan
g. Aspek Assesmen Pemasok atas Praktik Tenaga
Kerja
h. Aspek Mekanisme Pengaduan Masalah
Ketenagakerjaan
56. .
• Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM) ini
mengungkapkan informasi mengenai dampak dan
kegiatan dari organisasi terhadap hak-hak asasi
sipil dan politik dari para pemangku kepentingan.
• Aspek-aspek yang tercakup dalam sub kategori ini
mengacu pada standar internasional, terutama
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dari
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations
Universal Declaration of Human Rights) dan
Deklarasi ILO Tahun 1998 tentang Prinsip dan
Hak- Dasar di Tempat Kerja (ILO Declaration on
the Fundamental Principles and Rights at Work of
1998), khususnya delapan Konvensi Inti dari ILO.
Sub kategori Hak Asasi Manusia (HAM)
57. Sub Kategori HAM ...
• Walaupun berkaitan erat, penggolongan
HAM dan praktik ketenagakerjaan
mempunyai tujuan yang berbeda.
• Indikator HAM terfokus pada cara
perusahaan menangani dan menghormati
hak-hak dasar manusia, sedangkan
Indikator praktik ketenagakerjaan
menggambarkan kualitas pekerjaan dan
lingkungan kerja.
58. • Sub kategori ini meliputi 10 (sepuluh)
aspek, yaitu :
a. Aspek Investasi
b. Aspek Non Diskriminasi
c. Aspek Kebebasan Berserikat dan
Perjanjian Kerja Sama
d. Aspek Pekerja Anak
e. Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib
Sub Kategori HAM ...
59. f. Aspek Praktik Keamanan
g. Aspek Hak Adat
h. Aspek Assesmen
i. Aspek Assesmen Pemasok untuk Hak
Asasi Manusia
j. Aspek Mekanisme Pengaduan untuk
Hak Asasi Manusia
Sub Kategori HAM ...
61. • Sub kategori kinerja untuk pekerja, hak asasi
manusia, dan tanggung jawab produk ditujukan
pada dampak-dampak sosial yang dihubungkan
dengan kelompok pemangku kepentingan
tertentu (seperti pegawai atau konsumen).
• Namun demikian, dampak sosial dari organisasi
juga terkait dengan interaksinya dengan struktur
pasar dan institusi sosial yang membentuk
lingkungan sosial di mana kelompok-kelompok
kepentingan saling berinteraksi. Interaksi
semacam ini, sebagaimana halnya pendekatan
organisasi dalam berhubungan dengan kelompok
sosial lain, seperti masyarakat, mewakili
komponen terpenting dari kinerja berkelanjutan.
62. Sub Kategori Masyarakat …
• Karenanya, sub kategori Masyarakat
memfokuskan pada dampak yang
ditimbulkan organisasi terhadap
masyarakat tempatnya beroperasi, dan
bagaimana interaksi organisasi dengan
institusi sosial lainnya dikelola dan
ditengahi.
63. • Sub kategori ini mencakup 7 (tujuh) aspek, yaitu :
a. Aspek Masyarakat Lokal
b. Aspek Anti Korupsi
c. Aspek Kebijakan Publik
d. Aspek Kelakuan Tidak Bersaing
e. Aspek Kepatuhan
f. Aspek Asesmen Pemasok atas Dampak pada
Masyarakat
g. Aspek Mekanisme Dampak Pengaduan
Terhadap Masyarakat
Sub Kategori Masyarakat …
65. .
Sub kategori Tanggung jawab Produk
• Sub kategori tanggung jawab produk menjelaskan
dampak manajemen produk dan jasa terhadap
pelanggan dan pemakai.
• Perusahaan diharapkan memberikan perhatian
sepenuhnya kepada rancangan produk dan
jasanya untuk memastikan bahwa produk dan jasa
tersebut sesuai dengan pemakaian yang
dimaksudkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan
dan keselamatan.
• Selain itu, komunikasi sehubungan dengan produk
dan jasa serta pemakai perlu memperhatikan
kebutuhan pelanggan akan informasi dan haknya
atas keleluasaan pribadi.
66. Sub kategori tanggung jawab produk …
• Sub kategori ini terdiri atas 5 (lima) aspek,
yaitu:
a. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
b. Aspek Pencantuman Label Produk dan
Jasa
c. Aspek Komunikasi Pemasaran
d. Aspek Privasi Pelanggan
e. Aspek Kepatuhan
68. Based-on GRI Standard
Didapati Indikator Sustainability Report
terdiri dari :
• Kategori Ekonomi = 9 indikator
• Kategori Lingkungan = 34 indikator
• Kategori Sosial = 48 indikator
TOTAL semua Indikator= 91 indikator
pada Sustainability Report
69. Kriteria PEMENUHAN
PENGUNGKAPAN Kategori pada SR
a. Tidak terpenuhi (Not Fulfilled)
Dalam kriteria standar tidak terpenuhi,
perusahaan tidak mengungkapkan indikator GRI
ataupun tidak ada data yang berkaitan dengan
indikator GRI.
b. Terpenuhi sebagian (Partially Fulfilled)
Dalam kriteria standar tepenuhi sebagian ini.
Perusahaan mengungkapkan indikator dan tidak
menjelaskan seluruh komponen yang berkaitan
dengan indikator yang disyaratkan oleh pedoman
GRI
70. Kriteria Pemenuhan ….
c. Terpenuhi sepenuhnya (Fully Fulfilled)
Dalam kriteria ini, perusahaan melaporkan
/mengungkap seluruh komponen indikator
yang disyaratkan oleh pedoman GRI.