Dokumen tersebut membahas tantangan implementasi Industri 4.0 di Indonesia, mulai dari infrastruktur, pengembangan SDM, sektor-sektor yang terancam otomatisasi, serta upaya mengatasi tantangan tersebut seperti pengembangan lima sektor industri prioritas dan peningkatan kompetensi SDM.
2. • Gelombang Revolusi Industri 4.0 yang begitu cepat
menghadirkan berbagai tantangan, terutama bagi
ketenagakerjaan dan industri untuk mendongkrak
perekonomian nasional di Indonesia.
• Era baru keterbukaan teknologi ini sulit untuk
dicegah. Digitalisasi dapat menggeser peran
konvensional di dalam pasar. Misalnya : transportasi
konvensional tergerus akibat kemunculan
transportasi daring yang dinilai jauh lebih murah dan
nyaman di mata masyarakat saat ini. Pedagang di
kios-kios tradisional tergusur akibat gelombang e-
commerce melalui kemunculan berbagai toko daring
yang menyediakan barang yang lebih bervariasi,
murah, dan mudah diakses, dll
3. • Penggunaan robot dalam mendukung otonomisasi di ranah
industri manufaktur dan jasa akan semakin tidak
terelakkan. Perkembangan teknologi yang pesat cepat atau
lambat akan berpengaruh pada permintaan tenaga kerja di
masa depan. Permintaan tenaga kerja bergeser. Industri akan
cenderung memilih tenaga kerja terampil menengah dan tinggi
(middle and highly-skilled labor) ketimbang tenaga kerja
kurang terampil (less-skilled labor) karena perannya dalam
mengerjakan pekerjaan repetisi dapat digantikan dengan
otonomisasi robot.
• Tantangan di bidang ketenagakerjaan bukan hanya bagi tenaga
kerja yang baru, tetapi juga menyangkut peningkatan dan
penguatan bagi tenaga kerja yang sudah ada saat ini.
• Infrastruktur digital membutuhkan tenaga kerja trampil,
disamping penggunaan robot sebagai pendamping manusia.
6. • Tantangan yang terjadi dalam mewujudkan
Industri 4.0 di Indonesia mulai dari infrastruktur
hingga pengembangan kompetensi SDM agar
tidak tersalip arus modernisasi.
• Terdapat sekitar 30 ribu Perusahaan Besar dan
Menengah di Indonesia yang masih beroperasi
dalam Industri 3.0 dan ada juga yang sudah mulai
menerapkan Industri 4.0. Namun sekitar 4,5-5
juta industri UKM yang masih bervariasi di
Industri 1.0, 2.0, 3.0 (Ngakan, BPPT-Kementerian
Perindustrian; di CNN Indonesia, 8 Februari 2019).
Tantangan & Ancaman di Era
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
7. • Sektor yang terancam & rentan otomasi adalah:
Otomotif dan suku cadang. Indonesia dan
Thailand yang menjadi pemimpin sektor ini di
Asean.
Elektonik dan elektrik.
Tekstil, pakaian jadi dan alas kaki.
Proses bisnis yang melibatkan pihak ketiga.
Sektor retail; dengan adanya kemudahan
berbelanja lewat daring yang menjadi tren
anak muda berbelanja berbasis pengalaman
(experience).
Tantangan ……di Indonesia
https://youtu.be/GjenZiE8tbU
8. 1. RESTO
2. CINEMA
3. UNIVERSITY
4. HOTEL
5. BIMBEL
6. BUKU
7. BANK
8. PRAKTIK DOKTER
9. MANUFACTURING
10. MALL
10 Industri Terancam di Era
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
https://youtu.be/CplHzy5NmSE
9. • Bukan bearti manusia tidak akan
makan/minum
• Tetapi disebabkan oleh adanya:
Adanya perubahan pola konsumsi
Bermunculannya online delivery, seperti:
• Go-food
• Grabfood, dll
10 Industri Terancam …
10. • Tren penjualan tiket masuk yang cenderung
menurun
• Dikalahkan oleh adanya:
10 Industri Terancam …
11. 10 Industri Terancam …
• Penelitian dari
• Disebabkan oleh adanya:
Perubahan cara belajar
Perubahan kebiasaan membaca dari buku
teks ke e-books
12. • Munculnya kemudahan reservasi melalui
• Juga disebabkan oleh adanya :
Home stay
Rumah kost dan apartemen sewaan
10 Industri Terancam …
13. 10 Industri Terancam …
• Bukan hanya persaingan sesama Bimbel, tetapi
munculnya inisiatif guru-guru/sekolah untuk
mengadakan les bagi siswanya di sekolahnya
seusai jam pelajaran
• Juga disebabkan oleh adanya :
Bimbel yang diselenggarakan secara online
14. • Perpustakaan tetap ada, namun jumlah bukunya
semakin sedikit
• Juga disebabkan oleh adanya :
Perubahan kebiasaan membaca dari buku fisik ke
e-books yang tersimpan di memory Garget/hp pribadi
Pembelian buku fisik semakin berkurang, tergantikan
dengan pemesanan e-books secara online
10 Industri Terancam …
15. 10 Industri Terancam …
• Perubahan perilaku/kebiasaan menabung,
menjadi konsumtif, atau dialihkan ke investasi
bisnis atau kepemilikan saham-saham yang
dilakukan secara online
• Juga disebabkan oleh adanya :
Penetapan bunga tabungan yang rendah
dibandingkan dengan keuntungan dari
investasi/saham yang jauh lebih besar
Perubahan prilaku nasabah yang lebih
menginginkan kepraktisan bertransaksi secara
online
16. • Tersedianya kelengkapan data dan keterangan
tentang pasien beserta penyakit, serta
kemungkinan cara pengobatannya pada
• Terlayaninya kebutuhan pasien oleh robot-robot
pengganti, yang tidak kalah kecanggihannya dgn
seorang dokter
10 Industri Terancam …
17. 10 Industri Terancam …
• Perubahan perilaku/kebiasaan menabung,
menjadi konsumtif, atau dialihkan ke investasi
bisnis atau kepemilikan saham-saham yang
dilakukan secara online
• Juga disebabkan oleh adanya :
Penetapan bunga tabungan yang rendah
dibandingkan dengan keuntungan dari
investasi/saham yang jauh lebih besar
Perubahan prilaku nasabah yang lebih
menginginkan kepraktisan bertransaksi secara
18. • Perubahan pola belanja, yang lebih menyukai
pemesanan melalui online. Datang ke Mall-Mall
hanya untuk melihat-lihat atau sebagai hiburan,
bahkan selfi.
10 Industri Terancam …
19. McKinsey mengatakan bahwa proses digitalisasi
di sektor manufaktur dipengaruhi oleh empat disrupsi;
• Peningkatan volume data yang masif (big data);
• Komputasi di berbagai lini sektor produksi; konektivitas
dan pemanfaatan analisis dan kemampuan bisnis
intelijen;
• Bentuk-bentuk baru interaksi manusia dengan mesin
seperti layar sentuh dan teknologi augmented-
reality (AR); dan
• Peningkatan transformasi dunia digital ke dunia fisik,
seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan
pencetakan 3D.
21. • Peningkatan kompetensi SDM merupakan kunci untuk
memenangkan kompetisi di tengah era persaingan global
saat ini, terutama dalam menghadapi perkembangan
revolusi industri 4.0.
• Pembangunan SDM industri harus terus dilakukan untuk
mencapai kualitas tenaga kerja yang kompeten, tidak saja
dari aspek keilmuan, tetapi lebih diutamakan penguasaan
keterampilan dan attitude dalam bekerja.
• Diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi
penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan
dunia industri, salah satunya melalui link and match antara
industri dan penyelenggaraan program pendidikan.
Tantangan ……di Indonesia
22. • Pelaku industri perlu memanfaatkan teknologi terkini pada
proses produksinya, baik itu melalui pengembangan sendiri
atau kelompok yang dibentuk dengan perusahaan lain.
Sedangkan, lembaga pendidikan/akademis harus mulai aktif
melakukan kegiatan litbang yang berpotensi untuk memacu
daya saing industri nasional.
• Pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0,
terdapat lima sektor industri yang diprioritaskan
pengembangannya untuk menjadi pionir, yakni:
industri makanan dan minuman,
industri tekstil dan pakaian,
industri otomotif,
industri kimia, serta
elektronika.
Tantangan ……di Indonesia
23. 3 Hal Penting (di BPPT)
• Peralatan / device dalam produk manufaktur
yang menjadi sensor dan mengirimkan datanya
melalui jaringan internet, yang sering disebut
dengan IoT (Internet of Things).
• Jaringan internet itu sendiri; yang harus
mencakup semua lokasi dengan
bandwidth/kecepatan yang cukup, dan
• Data yang dikumpulkan yang sangat banyak untuk
dikelola oleh manufaktur atau pihak ketiga.
24. • Dengan implementasi industri 4.0, target besar nasional
dapat tercapai.
• Target itu antara lain:
membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia
pada tahun 2030,
mengembalikan angka ekspor netto industri sebesar
10 persen, dan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri
hingga dua kali lipat dibandingkan peningkatan biaya
tenaga kerja industri,
dengan mengadopsi teknologi dan inovasi yang
mampu menciptakan kurang lebih 10 juta lapangan
kerja baru di tahun 2030.
25. 12 Indikator Penilaian WEF
1. Kualitas institusi,
2. Infrastruktur,
3. Kondisi makroekonomi,
4. Pelayanan kesehatan,
5. Pendidikan dasar,
6. Pelatihan dan
pendidikan tinggi,
7. Efisiensi pasar barang,
8. Efisiensi pasar tenaga
kerja,
9. Pengembangan pasar
keuangan,
10. Penerapan teknologi,
11. Ukuran pasar, dan
12. Kecanggihan bisnis.
26. 16 Permasalahan Mendasar di
Indonesia (Masih Perlu Reformasi)
16 permasalahan mendasar di Indonesia yang paling
mendapatkan sorotan dari World Economic Forum
(WEF):
9. Keterbatasan sumber daya manusia
terdidik (6,3);
10. Regulasi perpajakan (4,8),
11. Regulasi mata uang (4,6);
12. Ketidakstabilan pemerintah (4,1);
13. Kesehatan masyarakat miskin (4,0);
14. Pencurian (4,0);
15. Kurangnya inovasi (3,7), serta
16. Kebijakan perburuhan yang
menghambat (3,7).
1. Korupsi, dengan skor 11,8.
2. Inefisiensi birokrasi pemerintah
(9,3)
3. Keterbatasan infrastruktur (9,0).
4. Akses terhadap pembiayaan
(8,6);
5. Inflasi (7,6);
6. Ketidakstabilan politik (6,5);
7. Etos kerja yang buruk (6,3);
8. Tarif pajak (6,1);