SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 3
Banjir Jateng: 23 Tewas karena
Leptospirosis
Ini meningkat dibandingkan bencana 2010, saat itu 133
warga terserang bakteri leptospira.
Rabu, 4 Januari 2012, 16:54 WIB
Ita Lismawati F. Malau
Follow @vivanews




Banjir di Semarang, Jawa Tengah (ANTARA/R. Rekotomo)
BERITA TERKAIT

       Bappenas Gandeng UNDP Atasi Banjir Semarang
       "Untung Indonesia Tak Ada Hujan Salju"
       Satu Sekolah Rusak Terkena Longsor
       Mengapa Bandara Semarang Tidak Dipindahkan
       10 dari 16 Kecamatan Terendam

VIVAnews - Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah membawa
sejumlah wabah penyakit, diantaranya leptospirosis. Pada 2011, 23 korban banjir terkena
penyakit yang ditularkan hewan ini.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2011 lalu 155 warga
terkena leptospirosis hingga menyebabkan 23 orang meninggal.

"Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 yaitu 133 warga terserang bakteri leptospira,
14 diantaranya meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Jateng, Djoko Mardijanto, saat ditemui usai rapat
koordinasi dengan Komisi E di DPRD Jateng, Rabu, 4 Januari 2012.

Korban meninggal dunia terbanyak terjadi di Kota Semarang. Dari jumlah korban meninggal
pada 2011, sebanyak 21 diantaranya merupakan warga yang berdomisili di Semarang.
Hingga November 2011, tercacatat 67 kasus leptospirosis menjangkiti Kota Semarang.
"Rata-rata mereka yang meninggal karena terlambat ditangani. Padahal penanganannya
cukup mudah, jika mengalami gejala terkena leptospirosis sesegara mungkin diberi
antibiotik," papar Djoko.

Gejala leptospirosis hampir sama dengan gejala demam berdarah seperti demam, nyeri di
bagian betis dan punggung, serta ada kemerahan di bola mata. Gejala ini sering mengelabui
penderita sehingga penanganannya pun terlambat. (ren)

Laporan: Puspita Dewi | Semarang




Bappenas Gandeng UNDP Atasi Banjir
Semarang
UNDP akan mengevaluasi besarnya kerugian akibat
banjir tersebut terhadap pertanian.
Kamis, 12 Februari 2009, 21:43 WIB
Umi Kalsum, Agus Dwi Darmawan
Follow @vivanews




Banjir di Semarang (ANTARA/R. Rekotomo)
BERITA TERKAIT

       "Untung Indonesia Tak Ada Hujan Salju"
       Satu Sekolah Rusak Terkena Longsor
       Mengapa Bandara Semarang Tidak Dipindahkan
10 dari 16 Kecamatan Terendam
       Penutupan Bandara Suatu Keharusan

VIVAnews - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas Paskah
Suzetta mengatakan saat ini tengah bekerjasama dengan United Nation Development
Programme untuk mengkaji bencana banjir di Semarang. Kerjasama ini dilakukan untuk
mengevaluasi besarnya kerugian akibat banjir.

"Kita sudah assasment dengan UNDP untuk melihat pengaruh tingkat distribusi dan
terganggunya tingkat pertanian di sana," kata Paskah di DPR, Kamis, 12 Februari 2009.
Setelah dilakukan kajian tersebut, nantinya pemerintah akan meminta Departemen Pekerjaan
Umum menindaklanjutinya.

Paskah mengatakan pemerintah memilih UNDP karena lembaga inidianggap memiliki
technical assistance yang baik. Diharapkan, penyelesaian perhitungan kerugian potensial bisa
segera diketahui dalam waktu dekat.

Dalam bencana banjir kali ini Semarang menghadapi kondisi yang serius. Bencana banjir
setidaknya telah melumpuhkan aktivitas bandara, stasiun, terminal dan merendam ribuan
hektar lahan pertanian.

Más contenido relacionado

Más de Ketut Swandana

Más de Ketut Swandana (20)

Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 
Kode etik agen [final mar 06]
Kode etik agen [final   mar 06]Kode etik agen [final   mar 06]
Kode etik agen [final mar 06]
 

Banjir jateng

  • 1. Banjir Jateng: 23 Tewas karena Leptospirosis Ini meningkat dibandingkan bencana 2010, saat itu 133 warga terserang bakteri leptospira. Rabu, 4 Januari 2012, 16:54 WIB Ita Lismawati F. Malau Follow @vivanews Banjir di Semarang, Jawa Tengah (ANTARA/R. Rekotomo) BERITA TERKAIT Bappenas Gandeng UNDP Atasi Banjir Semarang "Untung Indonesia Tak Ada Hujan Salju" Satu Sekolah Rusak Terkena Longsor Mengapa Bandara Semarang Tidak Dipindahkan 10 dari 16 Kecamatan Terendam VIVAnews - Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah membawa sejumlah wabah penyakit, diantaranya leptospirosis. Pada 2011, 23 korban banjir terkena penyakit yang ditularkan hewan ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2011 lalu 155 warga terkena leptospirosis hingga menyebabkan 23 orang meninggal. "Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 yaitu 133 warga terserang bakteri leptospira, 14 diantaranya meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Jateng, Djoko Mardijanto, saat ditemui usai rapat koordinasi dengan Komisi E di DPRD Jateng, Rabu, 4 Januari 2012. Korban meninggal dunia terbanyak terjadi di Kota Semarang. Dari jumlah korban meninggal pada 2011, sebanyak 21 diantaranya merupakan warga yang berdomisili di Semarang. Hingga November 2011, tercacatat 67 kasus leptospirosis menjangkiti Kota Semarang.
  • 2. "Rata-rata mereka yang meninggal karena terlambat ditangani. Padahal penanganannya cukup mudah, jika mengalami gejala terkena leptospirosis sesegara mungkin diberi antibiotik," papar Djoko. Gejala leptospirosis hampir sama dengan gejala demam berdarah seperti demam, nyeri di bagian betis dan punggung, serta ada kemerahan di bola mata. Gejala ini sering mengelabui penderita sehingga penanganannya pun terlambat. (ren) Laporan: Puspita Dewi | Semarang Bappenas Gandeng UNDP Atasi Banjir Semarang UNDP akan mengevaluasi besarnya kerugian akibat banjir tersebut terhadap pertanian. Kamis, 12 Februari 2009, 21:43 WIB Umi Kalsum, Agus Dwi Darmawan Follow @vivanews Banjir di Semarang (ANTARA/R. Rekotomo) BERITA TERKAIT "Untung Indonesia Tak Ada Hujan Salju" Satu Sekolah Rusak Terkena Longsor Mengapa Bandara Semarang Tidak Dipindahkan
  • 3. 10 dari 16 Kecamatan Terendam Penutupan Bandara Suatu Keharusan VIVAnews - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBappenas Paskah Suzetta mengatakan saat ini tengah bekerjasama dengan United Nation Development Programme untuk mengkaji bencana banjir di Semarang. Kerjasama ini dilakukan untuk mengevaluasi besarnya kerugian akibat banjir. "Kita sudah assasment dengan UNDP untuk melihat pengaruh tingkat distribusi dan terganggunya tingkat pertanian di sana," kata Paskah di DPR, Kamis, 12 Februari 2009. Setelah dilakukan kajian tersebut, nantinya pemerintah akan meminta Departemen Pekerjaan Umum menindaklanjutinya. Paskah mengatakan pemerintah memilih UNDP karena lembaga inidianggap memiliki technical assistance yang baik. Diharapkan, penyelesaian perhitungan kerugian potensial bisa segera diketahui dalam waktu dekat. Dalam bencana banjir kali ini Semarang menghadapi kondisi yang serius. Bencana banjir setidaknya telah melumpuhkan aktivitas bandara, stasiun, terminal dan merendam ribuan hektar lahan pertanian.