SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1. Peran dan Fungsi Uang

        Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan
berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa, pelunasan
hutang, investasi, dll.

        Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai
berikut (Darmawan, 2006):

   1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar
   2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang
       bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
   3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu
       yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-
       barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Peran Uang dalam Perekonomian

       Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan
ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal
dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti
stagnan dan tidak berkembang.

       Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh
manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan
kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya
manusia menjadi sakit-sakitan.

       Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia
yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa
barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling
mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda
yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi
dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung
juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan
kehidupan sosialnya adalah uang.

       Benar, tanpa adanya uang perekonomian tidak akan berjalan tetapi akan tetap ( stagnan ).
Hal itu diakibatkan karena uang merupakan suatu perbandingan antara barang atau jasa yang
dimiliki dengan bagaimana kita mendapatkannya. Dengan adanya uang ukuran tersebut akan
dapat diketahui ( hal ini sesuai dengan uang sebagai alat ukur ). Selain itu fungsi uang sebagai
alat tukar menjadi salah satu penyebab pentingnya uang dalam perekonomian. Hal ini
disebabkan dengan uang, nilai yang terdapat dalam barang dan jasa dalam kegiatan transaksi
dapat sesuai dengan nilainya. Karena dalam system barter yang dahulu pernah diterapkan, nilai
barang yang satu mungkin tidak berbanding ( bias lebih rendah atau lebih tinggi ) dari barang
yang lainnya. Selain itu fungsi uang lainnya ( penyimpan kekayaan dan alat pembayaran di masa
yang akan datang ) juga ikut berpengaruh pada pentingnya keberadaan uang dalam kehidupan.

2. Hubungan Perputaran Uang

    Hubungan antara uang ini dapat dijelaskan dalam teori kuantitas uang.

    Secara umum, teori kuantitas uang menggambarkan pengaruh jumlah uang beredar terhadap
perekonomian, dikaitkan dengan variabel harga dan output. Hubungan antara jumlah uang
beredar, output, dan harga dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut:

    MxV=PxY

    Dimana P adalah tingkat harga (GDP deflator), Y adalah jumlah output (real GDP), M
adalah jumlah uang beredar, PxY adalah nominal GDP, dan V adalah velocity of money
(perputaran uang). Persamaan ini disebut sebagai persamaan kuantitas (quantity equation).

    Velocity of money (perputaran uang) mengukur tingkat dimana uang bersirkulasi dalam
perekonomian (Mankiw, 2003). Atau dapat dikatakan mengukur kecepatan perpindahan uang
dari satu orang ke orang lainnya. Velocity of money dapat dihitung melalui pembagian antara
GDP nominal dengan jumlah uang beredar. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:

    V=(PxY)/M

    Persamaan di atas dapat dianggap sebagai suatu definisi yang menunjukkan perputaran V
sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Persamaan tersebut merupakan
suatu identitas. Jika satu atau lebih variabel itu berubah, maka satu atau lebih variabel lainnya
juga harus berubah untuk menjaga kesamaan. Misalnya, jika jumlah uang beredar meningkat,
maka akibatnya dapat dilihat dari ketiga variabel lainnya: harga harus naik, kuantitas output
harus naik, atau kecepatan perputaran uang harus turun.

    Selain itu, Perubahan nilai uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah (teori
kuantitas, Marshall) yaitu: adanya keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan
berbagai faktor yang ikut mempengaruhinya.
Faktor yang mempengaruhi meliputi:

       kecepatan peredaran uang kartal dan giral
       lamanya uang tersimpan
       jumlah pendapatan nasional.

   Sehingga teori kuantitas dirumuskan: M = k.PT

   M = jumlah uang yang beredar

   PT = jumlah nilai transaksi (pendapatan nasional)

   k = konstanta


3. Tugas Bank Indonesia dan Sistem Pembayaran
    Tugas Bank Indonesia
    Sebagai bank sentral. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut :
       Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
       Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
       Mengatur dan mengawasi perbankan

   Selain itu, tugas dari Bank Indonesia tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1999. Dalam UU
tersebut ditegaskan tentang tujuan dan tugas Bank Indonesia melalui 3 Pasal, yaitu: Pasal 7
(Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah); Pasal 8
(Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi Bank); dan Pasal 9 (Pihak lain dilarang
melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Bank Indonesia wajib menolak dan mengabaikan segala
campur tangan dari pihak manapun dalam pelaksanaan tugasnya). Pasal 48 (Anggota Dewan
Gubernur tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya kecuali karena yang bersangkutan
mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan,

Sistem Pembayaran

    Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai
uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut
sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada
penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.
Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan
oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

       Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank
Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan
(perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas
moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas
keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki
dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan
merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan
salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem
keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya,
ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan
akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa
stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.


4. Konsep Permintaan Uang
    1. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK
       Teori permintaan uang Klasik bermula dari teori tentang jumlah uang yang beredar dalam
       masyarakat (teori kuantitas uang ). Teori ini tidak di maksudkan untuk menjelaskan
       mengapa seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan uang
       dalam perekonomian. Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori Kuantitas uang
       sebagai berikut :
                                              MV = PT
       M = Jumlah uang beredar
       V = Perputaran uang dalam satu periode
       P = Harga barang
       T = Jumlah barang yang diperdagangkan


    2. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
       Keynes menerangkan mengapa seseorang memegang uang kas berdasarkan kegunaan
       uang. Seperti kita ketahui, uang dapat berfungsi sebagai alat tukar (transaksi) dan
       penyimpan kekayaan. Dalam teorinya tentang permintaan akan uang kas, Keynes
       membedakanantara motif transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi. Seseorang
       memerlukan uang karena dia akan melakukan transaksi dan untuk berjaga-jaga (kalau
sakit, musibah dan sebagainya yang pada akhirnyamerupakan kegiatan transaksi). Selain
       itu orang mau memegang uang karena motif spekulasi. Dalam hal ini seseorang berusaha
       supaya hasil dari uang yang dipegang maksimum, dengan cara mengkombinasikan uang
       yang dipegang dengan bentuk kekayaan lainnya.
     3. TEORI PERMINTAAN UANG FRIEDMAN
       Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan "restatement" of the quantity theory
       (penegasan kembali tentang teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada
       prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang (mirip dengan
       permintaan akan suatu barang) tergantung pada tiga hal, yaitu: (a) total kekayaan yang
       dimiliki, dalam segala macam bentuk kekayaan-ini merupakan kendala anggaran (budget
       constraint) dalam perilaku konsumen; (b) harga dan keuntungan (return) dari masing-
       masing bentuk kekayaan; dan (c) selera dan preferensi pemilik kekayaan. Analisis
       Friedman bertitik-tolak pada keuntungan marginal dari proses substitusi antar bentuk
       kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan yang lain
       (baik manusiawi maupun non manusiawi).
       Dalam definisinya yang paling luas, kekayaan seseorang adalah seluruh sumber
       "pendapatan" atau jasa yang dapat dikonsumsi. Salah satu bentukkekayaan ini adalah
       kapasitas produktif dari manusia. Dengan demikian bentuk kekayaan yang pertama yang
       dapat dimiliki seseorang adalah kapasitas produksi manusia (sumber daya manusia).
       Kapasitas manusia berhubungan erat dengan besarnya harapan memperoleh penghasilan
       di masa depan. Dengan demikian semakin kaya seseorang harapan pendapatan di masa
       dengan semakin besar. Apabila kekayaan adalah W, pendapatan adalah y dan suku bunga
       adalah r; maka W =y/ menunjukkan nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Bila
       W P maka YP akibatnya jumlah uang yang dipegang juga akan naik. Keuntungan dalam
       memegang uang berupa kemudahan dalam melakukan transaksi. Secara riil, besarnya
       keuntungan memegang uang ini dipengaruhi oleh volume barang yang ditransaksikan.
       Untuk per unit uang yang dipegang, volume barang yang dapat ditransaksikan ditentukan
       oleh harga barang, P. Dengan demikian keuntungan memegang uang tergantung tingkat
       harga, P.


5.   Suku Bunga sebagai Penghubung Sektor Moneter dan Sektor Riil
     Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sector moneter
dan sector riil. Misalnya, perubahan jumlah uang uang yang beredar akan mempengaruhi
tingkat bunga. Selanjutnya melalui perubahan tingkat bunga pemerintah akan dapat
mempengaruhi investasi atau mungkin juga konsumsi, yang selanjutnya akan mempengaruhi
pula permintaan agregat atau pengeluaran total. Perubahan dalam pengeluaran total pada
akhirnya akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional (GDP) riil. Dengan
demikian, tingkat bunga uang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator
pengaruh kebijaksanaan moneter / sector moneter terhadap keseimbangan pendapatan
nasional ( sector riil ). Secara skematis jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:



     Kebijakan moneter          Cadangan bank           Jumlah uang           Tingkat bunga
      ( membeli surat             umum naik             beredar naik              turun
         berharga )



                                                                                Investasi
                                                          GNP naik                naik


                     Gambar Alur Kebijakan Moneter terhadap Sektor riil


6.   Liberalisasi Modal dan Pasar keuangan
     Liberalisasi keuangan adalah bagian intergral dari liberalisasi ekonomi. Secara khusus
tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk meningkatkan peranan pasar dan untuk mengurangi
peranan negara dalam penyelenggaraan jasa-jasa keuangan, atau sebagimana dikemukakan
McKinnon (1973), tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk membebaskan penyelenggaraan
jasa-jasa keuangan dari “represi keuangan”.
     Menurut pendapat saya, liberalisasi modal dan bangkitnya pasar keuangan merupakan hal
yang belum dapat menghasilkan kemajuan pada suatu Negara. Hal ini telah terbukti dengan
banyaknya bukti bahwa keadaan ini menimbulkan dampak negative yang banyak walaupun
adapula dampak positifnya. Menurut saya, dilakukannya liberalisasi modal dan pasar keuangan
ini akan menimbulkan masalah baru lagi. Dengan liberalisasi modal ini akan menyebabkan
munculnya kesenjangan yang lebih jauh antara pemilik modal dengan rakyat biasa dan
menimbulkan banyak masalah. Para pemilik modal akan lebih maju dan kemungkinan besar
akan menutup kesempatan bagi yang lainnya untuk dapat bersaing. Selain itu jika liberalisasi itu
diterapkan, maka para pengusaha pemilik modal besar akan mampu untuk menghalangi
kebijakan pemerintah terhadap pasar, sehingga yang tejadi adalah pasar bebas tanpa adanya
campur tangan pemerintah.
HOT MONEY
Menurut pendapat saya, arus keluarnya Hot Money tersebut harus di tahan. Hal ini
disebabkan karena dengan adanya hot money dapat melemahkan keadaan investasi pengusaha
domestic. Dengan adanya hot money tersebut dapat mengurangi peluang dari investor domestic
untuk masuk ke pasar. Selain itu, hot money tersebut dapat menyebabkan kebijakan internal (
dalam negeri ) dapat terpengaruh oleh pihak eksternal ( asing ). Hal ini karena dengan
melambungnya hot money di Indonesia menyebabkan para pemegang saham terbesar berasal
dari asing, sehingga meminta balas jasa dari pembuat kebijakan. Untuk mencegah hal tersebut
terjadi, harusnya BI menahan laju dari hot money tersebut.




7.   Interest Rate dan Solusinya
     Interest rate merupakan system penerapan bunga dalam hutang internasional yang
diterapkan oleh Amerika Serikat. dengan diterapkannya interest rate, para pemilik asset (
peminjam ) dapat memperoleh keuntungan dari bunga yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
Bunga dalam utang luat negeri itu terus meningkat setiap periode sehingga ketika jangka waktu
pembayaran telah terlewati maka bunganya makin besar ( bunga bisa saja melebihi jumlah
pinjamannya ). Sehingga Negara peminjam khususnya Negara yang sedang berkembang akan
kesulitan untuk melunasi utangnya, karena bunganya yang sangat besar sehingga dana yang ada
hanya bisa untuk melunasi bunganya utang saja, sehingga munculah krisis moneter di dalam
suatu Negara.
     Solusinya adalah mengatur sektor finansial agar menjauhi dari segala transaksi yang
mengandung riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar uang. Gejala decoupling,
disebabkan, karena fungsi uang bukan lagi sekedar menjadi alat tukar dan penyimpanan
kekayaan, tetapi telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan dan sangat menguntungkan bagi
mereka yang memperoleh gain. Meskipun bisa berlaku mengalami kerugian milyaran dollar AS.
     Dapat disimpulkan, perekonomian saat ini digelembungkan oleh transaksi maya yang
dilakukan oleh segelintir orang di beberapa kota dunia, seperti London (27 persen), Tokyo-Hong
Kong-Singapura (25 persen), dan Chicago-New York (17 persen). Kekuatan pasar uangini
sangat besar dibandingkan kekuatan perekonomian dunia secara keseluruhan.Perekonomian
global praktis ditentukan oleh perilaku lima negara tersebut.
     Untuk itu, system ekonomi islam yang saat ini cocok untuk diterapkan dalam kegiatan
perekonomian Negara. Karena dalam system ekonomi islam tidak mengenal yang namanya
bunga ( riba ).


8.   Kebijakan Ekonomi yang digunakan
Mengapa sector riil jarang menjadi perhatian?
    Hal ini disebabkan karena menurut pendapat beberapa ahli, dengan menggunakan kebijakan
moneter maka sector rill juga akan ikut merasakan manfaatnya, sehingga kebijakan yang sering
digunakan adalah kebijakan dalam sector moneter.
    Upaya pemulihan ekonomi nasional telah ditempuh oleh Pemerintah melalui langkah-
langkah kebijakan yang bersifat menyeluruh yang tidak hanya menyangkut program stabilisasi
makroekonomi (kebijakan moneter dan fiskal) tetapi juga program reformasi di bidang keuangan
dan sektor riil. Dengan melihat strategisnya peran perbankan dalam perekonomian maka upaya
memperbaiki dan memperkuatsektor keuangan, khususnya perbankan, menjadi sangat penting.
Sektor perbankan memiliki peranan yang penting dalam proses kebangkitan (recovery)
perekonomian secara keseluruhan. Di samping peranannya dalam penyelenggaraan transaksi
pembayaran    nasional   dan   menjalankan    fungsi   intermediasi   (penyaluran   dana   dari
penabung/pemilik dana ke investor), sektor perbankan juga berfungsi sebagai alat transmisi
kebijakan moneter. Dengan industri perbankan yang umumnya sedang mengalami kesulitan,
transmisi kebijakan moneter melalui sektor perbankan tidak berfungsi sebagaimana diharapkan.
Hal ini mengakibatkan kebijakan moneter sering kurang efektif dalam mencapai sasaran.
Dengan kerangka yang demikian, sangatlah sulit dibayangkan format pemulihan perekonomian
nasional melalui program stabilisasi ekonomi makro apabila sektor perbankan tetap berada
dalam kesulitan yang parah.
    Untuk mengatasi dampak krisis, apa yang dapat dilakukan segera adalah melakukan
restrukturisasi perbankan. Rangkaian kebijakan tersebut diharapkan dapat kembali membangun
kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap system keuangan dan perekonomian
kita, mengupayakan agar perbankan kita menjadi lebih solvabel sehingga dapat kembali
berfungsi sebagai lembaga perantara yang mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus
meningkatkan efektifitas pelaksanaan kebijakan moneter.
    Oleh karena itulah maka peranan kebijakan dalam bidang makroekonomi menjadi sasaran
utama sehingga sector mikro dan sector riil akan ikut merasakan pengaruhnya.
PERAN DAN FUNGSI UANG

More Related Content

What's hot

Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasiksalmafirda
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanArief Anzarullah
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifDadang Solihin
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiEarly Ridho Kismawadi
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)irfan firdaus
 

What's hot (20)

Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasikTeori pertumbuhan ekonomi klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 

Viewers also liked

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangyuniar putri
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem Pembayaran
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem PembayaranEkonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem Pembayaran
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem PembayaranSandyarini Melati Irawan
 
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Shofiana Ifada
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 

Viewers also liked (6)

Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uang
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem Pembayaran
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem PembayaranEkonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem Pembayaran
Ekonomi - Sistem Pembayaran dan Evolusi Sistem Pembayaran
 
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 

Similar to PERAN DAN FUNGSI UANG

Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...RicoSetiawan5
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptxWinaPaul
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxHarizlord
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfZukét Printing
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)ratu angriani
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ratu Angriani
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxZukét Printing
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaAn Nisbah
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangMsiregar Ok
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangYesica Adicondro
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uangMsiregar Ok
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxindahrahmawati80
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1vita indra mustika
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptxRahmadKhadafi2
 

Similar to PERAN DAN FUNGSI UANG (20)

Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uang
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
Ppt. ekonomi uang dan bank (moneter)
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
 
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
 

More from Khaerul Kurniawan (11)

Modul dana Kas Kecil
Modul dana Kas Kecil Modul dana Kas Kecil
Modul dana Kas Kecil
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
 
Kisi kisi kwu saya
Kisi kisi kwu sayaKisi kisi kwu saya
Kisi kisi kwu saya
 
Babii kwu
Babii kwuBabii kwu
Babii kwu
 
Babi kwu
Babi kwuBabi kwu
Babi kwu
 
Format kisi kisi
Format kisi kisiFormat kisi kisi
Format kisi kisi
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 
Tugas pretest
Tugas pretestTugas pretest
Tugas pretest
 
Uas KWU
Uas KWUUas KWU
Uas KWU
 
Materi kwu 2
Materi kwu 2Materi kwu 2
Materi kwu 2
 

PERAN DAN FUNGSI UANG

  • 1. 1. Peran dan Fungsi Uang Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa, pelunasan hutang, investasi, dll. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut (Darmawan, 2006): 1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar 2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang. 3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang- barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Peran Uang dalam Perekonomian Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan. Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah uang. Benar, tanpa adanya uang perekonomian tidak akan berjalan tetapi akan tetap ( stagnan ). Hal itu diakibatkan karena uang merupakan suatu perbandingan antara barang atau jasa yang
  • 2. dimiliki dengan bagaimana kita mendapatkannya. Dengan adanya uang ukuran tersebut akan dapat diketahui ( hal ini sesuai dengan uang sebagai alat ukur ). Selain itu fungsi uang sebagai alat tukar menjadi salah satu penyebab pentingnya uang dalam perekonomian. Hal ini disebabkan dengan uang, nilai yang terdapat dalam barang dan jasa dalam kegiatan transaksi dapat sesuai dengan nilainya. Karena dalam system barter yang dahulu pernah diterapkan, nilai barang yang satu mungkin tidak berbanding ( bias lebih rendah atau lebih tinggi ) dari barang yang lainnya. Selain itu fungsi uang lainnya ( penyimpan kekayaan dan alat pembayaran di masa yang akan datang ) juga ikut berpengaruh pada pentingnya keberadaan uang dalam kehidupan. 2. Hubungan Perputaran Uang Hubungan antara uang ini dapat dijelaskan dalam teori kuantitas uang. Secara umum, teori kuantitas uang menggambarkan pengaruh jumlah uang beredar terhadap perekonomian, dikaitkan dengan variabel harga dan output. Hubungan antara jumlah uang beredar, output, dan harga dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut: MxV=PxY Dimana P adalah tingkat harga (GDP deflator), Y adalah jumlah output (real GDP), M adalah jumlah uang beredar, PxY adalah nominal GDP, dan V adalah velocity of money (perputaran uang). Persamaan ini disebut sebagai persamaan kuantitas (quantity equation). Velocity of money (perputaran uang) mengukur tingkat dimana uang bersirkulasi dalam perekonomian (Mankiw, 2003). Atau dapat dikatakan mengukur kecepatan perpindahan uang dari satu orang ke orang lainnya. Velocity of money dapat dihitung melalui pembagian antara GDP nominal dengan jumlah uang beredar. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut: V=(PxY)/M Persamaan di atas dapat dianggap sebagai suatu definisi yang menunjukkan perputaran V sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Persamaan tersebut merupakan suatu identitas. Jika satu atau lebih variabel itu berubah, maka satu atau lebih variabel lainnya juga harus berubah untuk menjaga kesamaan. Misalnya, jika jumlah uang beredar meningkat, maka akibatnya dapat dilihat dari ketiga variabel lainnya: harga harus naik, kuantitas output harus naik, atau kecepatan perputaran uang harus turun. Selain itu, Perubahan nilai uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah (teori kuantitas, Marshall) yaitu: adanya keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan berbagai faktor yang ikut mempengaruhinya.
  • 3. Faktor yang mempengaruhi meliputi: kecepatan peredaran uang kartal dan giral lamanya uang tersimpan jumlah pendapatan nasional. Sehingga teori kuantitas dirumuskan: M = k.PT M = jumlah uang yang beredar PT = jumlah nilai transaksi (pendapatan nasional) k = konstanta 3. Tugas Bank Indonesia dan Sistem Pembayaran Tugas Bank Indonesia Sebagai bank sentral. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut : Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Mengatur dan mengawasi perbankan Selain itu, tugas dari Bank Indonesia tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1999. Dalam UU tersebut ditegaskan tentang tujuan dan tugas Bank Indonesia melalui 3 Pasal, yaitu: Pasal 7 (Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah); Pasal 8 (Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi Bank); dan Pasal 9 (Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Bank Indonesia wajib menolak dan mengabaikan segala campur tangan dari pihak manapun dalam pelaksanaan tugasnya). Pasal 48 (Anggota Dewan Gubernur tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya kecuali karena yang bersangkutan mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, Sistem Pembayaran Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.
  • 4. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia. 4. Konsep Permintaan Uang 1. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK Teori permintaan uang Klasik bermula dari teori tentang jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (teori kuantitas uang ). Teori ini tidak di maksudkan untuk menjelaskan mengapa seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan uang dalam perekonomian. Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori Kuantitas uang sebagai berikut : MV = PT M = Jumlah uang beredar V = Perputaran uang dalam satu periode P = Harga barang T = Jumlah barang yang diperdagangkan 2. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES Keynes menerangkan mengapa seseorang memegang uang kas berdasarkan kegunaan uang. Seperti kita ketahui, uang dapat berfungsi sebagai alat tukar (transaksi) dan penyimpan kekayaan. Dalam teorinya tentang permintaan akan uang kas, Keynes membedakanantara motif transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi. Seseorang memerlukan uang karena dia akan melakukan transaksi dan untuk berjaga-jaga (kalau
  • 5. sakit, musibah dan sebagainya yang pada akhirnyamerupakan kegiatan transaksi). Selain itu orang mau memegang uang karena motif spekulasi. Dalam hal ini seseorang berusaha supaya hasil dari uang yang dipegang maksimum, dengan cara mengkombinasikan uang yang dipegang dengan bentuk kekayaan lainnya. 3. TEORI PERMINTAAN UANG FRIEDMAN Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan "restatement" of the quantity theory (penegasan kembali tentang teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang (mirip dengan permintaan akan suatu barang) tergantung pada tiga hal, yaitu: (a) total kekayaan yang dimiliki, dalam segala macam bentuk kekayaan-ini merupakan kendala anggaran (budget constraint) dalam perilaku konsumen; (b) harga dan keuntungan (return) dari masing- masing bentuk kekayaan; dan (c) selera dan preferensi pemilik kekayaan. Analisis Friedman bertitik-tolak pada keuntungan marginal dari proses substitusi antar bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan yang lain (baik manusiawi maupun non manusiawi). Dalam definisinya yang paling luas, kekayaan seseorang adalah seluruh sumber "pendapatan" atau jasa yang dapat dikonsumsi. Salah satu bentukkekayaan ini adalah kapasitas produktif dari manusia. Dengan demikian bentuk kekayaan yang pertama yang dapat dimiliki seseorang adalah kapasitas produksi manusia (sumber daya manusia). Kapasitas manusia berhubungan erat dengan besarnya harapan memperoleh penghasilan di masa depan. Dengan demikian semakin kaya seseorang harapan pendapatan di masa dengan semakin besar. Apabila kekayaan adalah W, pendapatan adalah y dan suku bunga adalah r; maka W =y/ menunjukkan nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Bila W P maka YP akibatnya jumlah uang yang dipegang juga akan naik. Keuntungan dalam memegang uang berupa kemudahan dalam melakukan transaksi. Secara riil, besarnya keuntungan memegang uang ini dipengaruhi oleh volume barang yang ditransaksikan. Untuk per unit uang yang dipegang, volume barang yang dapat ditransaksikan ditentukan oleh harga barang, P. Dengan demikian keuntungan memegang uang tergantung tingkat harga, P. 5. Suku Bunga sebagai Penghubung Sektor Moneter dan Sektor Riil Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sector moneter dan sector riil. Misalnya, perubahan jumlah uang uang yang beredar akan mempengaruhi tingkat bunga. Selanjutnya melalui perubahan tingkat bunga pemerintah akan dapat mempengaruhi investasi atau mungkin juga konsumsi, yang selanjutnya akan mempengaruhi
  • 6. pula permintaan agregat atau pengeluaran total. Perubahan dalam pengeluaran total pada akhirnya akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional (GDP) riil. Dengan demikian, tingkat bunga uang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator pengaruh kebijaksanaan moneter / sector moneter terhadap keseimbangan pendapatan nasional ( sector riil ). Secara skematis jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Kebijakan moneter Cadangan bank Jumlah uang Tingkat bunga ( membeli surat umum naik beredar naik turun berharga ) Investasi GNP naik naik Gambar Alur Kebijakan Moneter terhadap Sektor riil 6. Liberalisasi Modal dan Pasar keuangan Liberalisasi keuangan adalah bagian intergral dari liberalisasi ekonomi. Secara khusus tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk meningkatkan peranan pasar dan untuk mengurangi peranan negara dalam penyelenggaraan jasa-jasa keuangan, atau sebagimana dikemukakan McKinnon (1973), tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk membebaskan penyelenggaraan jasa-jasa keuangan dari “represi keuangan”. Menurut pendapat saya, liberalisasi modal dan bangkitnya pasar keuangan merupakan hal yang belum dapat menghasilkan kemajuan pada suatu Negara. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya bukti bahwa keadaan ini menimbulkan dampak negative yang banyak walaupun adapula dampak positifnya. Menurut saya, dilakukannya liberalisasi modal dan pasar keuangan ini akan menimbulkan masalah baru lagi. Dengan liberalisasi modal ini akan menyebabkan munculnya kesenjangan yang lebih jauh antara pemilik modal dengan rakyat biasa dan menimbulkan banyak masalah. Para pemilik modal akan lebih maju dan kemungkinan besar akan menutup kesempatan bagi yang lainnya untuk dapat bersaing. Selain itu jika liberalisasi itu diterapkan, maka para pengusaha pemilik modal besar akan mampu untuk menghalangi kebijakan pemerintah terhadap pasar, sehingga yang tejadi adalah pasar bebas tanpa adanya campur tangan pemerintah. HOT MONEY
  • 7. Menurut pendapat saya, arus keluarnya Hot Money tersebut harus di tahan. Hal ini disebabkan karena dengan adanya hot money dapat melemahkan keadaan investasi pengusaha domestic. Dengan adanya hot money tersebut dapat mengurangi peluang dari investor domestic untuk masuk ke pasar. Selain itu, hot money tersebut dapat menyebabkan kebijakan internal ( dalam negeri ) dapat terpengaruh oleh pihak eksternal ( asing ). Hal ini karena dengan melambungnya hot money di Indonesia menyebabkan para pemegang saham terbesar berasal dari asing, sehingga meminta balas jasa dari pembuat kebijakan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, harusnya BI menahan laju dari hot money tersebut. 7. Interest Rate dan Solusinya Interest rate merupakan system penerapan bunga dalam hutang internasional yang diterapkan oleh Amerika Serikat. dengan diterapkannya interest rate, para pemilik asset ( peminjam ) dapat memperoleh keuntungan dari bunga yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Bunga dalam utang luat negeri itu terus meningkat setiap periode sehingga ketika jangka waktu pembayaran telah terlewati maka bunganya makin besar ( bunga bisa saja melebihi jumlah pinjamannya ). Sehingga Negara peminjam khususnya Negara yang sedang berkembang akan kesulitan untuk melunasi utangnya, karena bunganya yang sangat besar sehingga dana yang ada hanya bisa untuk melunasi bunganya utang saja, sehingga munculah krisis moneter di dalam suatu Negara. Solusinya adalah mengatur sektor finansial agar menjauhi dari segala transaksi yang mengandung riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar uang. Gejala decoupling, disebabkan, karena fungsi uang bukan lagi sekedar menjadi alat tukar dan penyimpanan kekayaan, tetapi telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan dan sangat menguntungkan bagi mereka yang memperoleh gain. Meskipun bisa berlaku mengalami kerugian milyaran dollar AS. Dapat disimpulkan, perekonomian saat ini digelembungkan oleh transaksi maya yang dilakukan oleh segelintir orang di beberapa kota dunia, seperti London (27 persen), Tokyo-Hong Kong-Singapura (25 persen), dan Chicago-New York (17 persen). Kekuatan pasar uangini sangat besar dibandingkan kekuatan perekonomian dunia secara keseluruhan.Perekonomian global praktis ditentukan oleh perilaku lima negara tersebut. Untuk itu, system ekonomi islam yang saat ini cocok untuk diterapkan dalam kegiatan perekonomian Negara. Karena dalam system ekonomi islam tidak mengenal yang namanya bunga ( riba ). 8. Kebijakan Ekonomi yang digunakan
  • 8. Mengapa sector riil jarang menjadi perhatian? Hal ini disebabkan karena menurut pendapat beberapa ahli, dengan menggunakan kebijakan moneter maka sector rill juga akan ikut merasakan manfaatnya, sehingga kebijakan yang sering digunakan adalah kebijakan dalam sector moneter. Upaya pemulihan ekonomi nasional telah ditempuh oleh Pemerintah melalui langkah- langkah kebijakan yang bersifat menyeluruh yang tidak hanya menyangkut program stabilisasi makroekonomi (kebijakan moneter dan fiskal) tetapi juga program reformasi di bidang keuangan dan sektor riil. Dengan melihat strategisnya peran perbankan dalam perekonomian maka upaya memperbaiki dan memperkuatsektor keuangan, khususnya perbankan, menjadi sangat penting. Sektor perbankan memiliki peranan yang penting dalam proses kebangkitan (recovery) perekonomian secara keseluruhan. Di samping peranannya dalam penyelenggaraan transaksi pembayaran nasional dan menjalankan fungsi intermediasi (penyaluran dana dari penabung/pemilik dana ke investor), sektor perbankan juga berfungsi sebagai alat transmisi kebijakan moneter. Dengan industri perbankan yang umumnya sedang mengalami kesulitan, transmisi kebijakan moneter melalui sektor perbankan tidak berfungsi sebagaimana diharapkan. Hal ini mengakibatkan kebijakan moneter sering kurang efektif dalam mencapai sasaran. Dengan kerangka yang demikian, sangatlah sulit dibayangkan format pemulihan perekonomian nasional melalui program stabilisasi ekonomi makro apabila sektor perbankan tetap berada dalam kesulitan yang parah. Untuk mengatasi dampak krisis, apa yang dapat dilakukan segera adalah melakukan restrukturisasi perbankan. Rangkaian kebijakan tersebut diharapkan dapat kembali membangun kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap system keuangan dan perekonomian kita, mengupayakan agar perbankan kita menjadi lebih solvabel sehingga dapat kembali berfungsi sebagai lembaga perantara yang mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus meningkatkan efektifitas pelaksanaan kebijakan moneter. Oleh karena itulah maka peranan kebijakan dalam bidang makroekonomi menjadi sasaran utama sehingga sector mikro dan sector riil akan ikut merasakan pengaruhnya.