SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
SISTEM POLITIK INDONESIA
Pengenalan dan Sejarah Sistem
Politik
Pertemuan 2
Pokok Bahasan
1. Pengertian Sistem Politik
2. Ciri-ciri, Unsur-unsur dan Sifat Sistem
3. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
1. What is System?
2. What is Politics?
Beberapa ahli yang mengemukakan definisi
sistem,antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Campbell (1979: 3), sistem adalah himpunan
komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-
sama berfungsi untuk mencapai tujuan.
2. Awad (1979: 4), sistem adalah sehimpunan komponen atau
subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai
dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Konontz dan O. Donnell (1976: 14), sistem bukan wujud fisik,
melainkan ilmu pengetahuan yang disebut sebagai sistem
yang terdiri atas fakta, prinsip, doktrin, dan lainnya.
Ciri- Ciri Sistem :
-mempunyai tujuan
-mempunyai batas
-memiliki sifat terbuka
-saling bergantung dan berhubungan
-adanya suatu proses
-memiliki mekanisme kontrol
Unsur-unsur Sistem :
-adanya sekumpulan objek
-adanya interaksi atau hubungan
antara elemen-elemen
-adanya sesuatu yang mengikat
elemen-elemen tersebut menjadi
suatu kesatuan
-berada dalam suatu lingkungan yang
kompleks
Sistem Unsur-unsur Tujuan
Tubuh Organ-organ,
kerangka
homeostatis
Negara Legislatif,
eksekutif, yudikatif
kesejahteraan
DPR Komisi, anggota,
gedung
Undang-undang
“Politik” menurut Andrew Heywood:
1. Politik sbg seni pemerintahan
2. Politik sbg hubungan publik
3. Politik sbg kompromi dan konsensus
4. Politik sbg kekuasaan
Sistem Politik – David Easton :
Interaksi yang terjadi dalam masyarakat melalui berbagai
macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi
yang bekerja dalam mencapai suatu tujuan (negara)
Sistem Politik
Sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan
satu sama lain untuk mengatur pemerintahan
serta melaksanakan dan mempertahankan
kekuasaan dengan cara mengatur individu
atau kelompok individu satu sama lain atau
dengan negara dan hubungan negara dengan
negara.
Sejarah Sistem Politik di Indonesia
1. Masa Orde Lama (Parlementer)
2. Masa Orde Baru
3. Hubungan Lembaga-lembaga Politik Orde Baru
4. Hubungan Negara dan Masyarakat
5. Peran Militer, Parpol dan Dampaknya terhadap HAM
Sejarah Sistem Politik di Indonesia
1. Masa Orde Lama (Parlementer)
- (1950-1959) / UUDS 1950 : Pembubaran RIS diiringi dengan demo
menuntut pembentukan Negara Kesatuan.
- Menganut sistem parlementer semu dimana parlemen tidak mempunyai
kedudukan dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintah, presiden
dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat dan presiden berhak
membubarkan parlemen.
- UUDS 1950 yang bersifat “sementara” dikarenakan menunggu
terpilihnya konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun
konstitusi baru. Pemilihan Konstituante pada Pemilu 1955 berhasil
memilih konstituante secara demokratis, tetapi gagal membentuk
konstitusi baru hingga berlarut-larut.
● Banyak terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan
(sistem politik) pada masa ini yang memaksa Presiden Seokarno untuk
mengeluarkan Dektrit Presiden 5 Juli 1959: pembubaran konstituante
dan berlakunya kembali UUD 1945 dengan harapan kehiduapan negara
yang stabil.
● Pada masa ini, tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat, semua
lembaga yang pernah ada dibubarkan oleh Presiden diganti dengan
orang-orang pilihan Presiden sendiri. Presiden Soekarno
mendeklarasikan diri sebagai presiden seumur hidup. Sebagai
akibatnya berkembang ideologi Nasakom, dan Indonesia keluar dari
organisasi dunia, yaitu PBB. Akhir dari masa demokrasi terpimpin
adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
2. Masa Orde Baru
● Pada masa Orde Baru ini, pemerintah bertekad untuk menjalankan UUD
1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
● Sistem yang ditetapkan adalah Demokrasi Pancasila dan sistem
presidensial. Pada masa ini, kepemimpinan atau kekuasaan presiden
sangat besar dalam menopang dan mengatur seluruh proses politik,
yang mengakibatkan terjadinya sentralistik kekuasaan pada presiden.
● Namun yang terjadi : Demokrasi tidak terlaksana, tidak ada rotasi
kekuasaan eksekutif, pembatasan rekrutmen politik, dan KKN
merajalela. Kepemimpinan Soeharto banyak sekali diwarnai dengan
adanya lobi politik yang tidak sehat.
● Adanya krisis moneter dan krisis sosial politik yang tak terkendali
terjadilah gelombanga demonstrasi mahasiswa pecah di mana-mana.
Rezim Soeharto benar-benar sedang diterpa badai, dan akhirnya
menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie pd tahun1988 (mulai era
reformasi)
3. Hubungan Lembaga-lembaga Politik Orde Baru
● Rezim Orde Baru memiliki cara tertentu untuk mempertahankan
kekuasaan. Hampir tidak ada institusi politik di negeri ini yang tidak
berada dalam kontrol presiden. Lembaga kepresidenan yang begitu
kuat, menjadikan kabinet berada dalam posisi subordinatif, bahkan
parlemen tidak berdaya menghadapi kekuasaan eksekutif, termasuk
lembaga peradilan yang tidak bisa berdiri secara independen dan
menjadi instrumen kekuasaan rezim Orde Baru.
4. Hubungan Negara dan Masyarakat
● Selama masa Orde Baru negara sangat kuat. Tidak ada perubahan
yang tidak dimulai dari negara. Masyarakat tidak memiliki ruang
partisipasi politik. Masyarakat dimobilisasi oleh negara. Partisipasi
bukan bermakna turut serta merencanakan, melaksanakan, dan
mengawasi kebijakan pembangunan.
● Pada bidang ekonomi. Kinerja pemerintah Orde Baru dalam
pembangunan ekonomi memberikan kesempatan rakyat meningkatkan
kesejahteraan. Pemerintah Orde Baru berhasil menaikkan produksi
beras, meningkatkan angka melek huruf, pelayanan kesehatan,
pendidikan, transportasi dan komunikasi serta membuka kesempatan
kerja di lapangan industri.
● Predikat sebagai “Bapak Pembangunan” menunjukkan bahwa presiden
memiliki peran yang besar dalam mencapai prestasi pembangunan
tersebut.
5. Peran Militer dan Dampaknya terhadap HAM
● Rezim Orde Baru dapat dikatakan sebagai era kemenangan militer
karena peranannya menjadi sangat besar. ABRI (yang kemudian
berubah menjadi TNI) mengintervensi politik sipil melalui doktrin
dwifungsi. Dengan doktrin ini, militer memperoleh legitimasi untuk
masuk ke ranah politik sipil, antara lain dengan menempatkan tenaga
militer yang aktif ataupun pensiunan di MPR, DPR, DPRD, eksekutif,
dan staf pemerintah pusat ataupun daerah.
● Dalam konteks ini, sejalan dengan semakin tinggi tingkat kesadaran
politik masyarakat, sehubungan dengan meluasnya masyarakat yang
terdidik, semakin menyebar kekuatan kritis di masyarakat. Namun,
semakin kritis masyarakat, ternyata militer cenderung semakin represif.
Semakin represif militer, semakin banyak pelanggaran HAM dan
semakin sering muncul yang disebut dengan the state violence.
Referensi:
Sahya Anggara, 2013. Sistem Politik Indonesia. Penerbit Pustaka Setia:
Bandung.
Kustiawan, 2016. Sistem Politik Indonesia. Penerbit UMRAH Press:
Tanjungpinang.
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

Similar a Sistem Politik Indonesia

makalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiamakalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiaLusy Mariana Pasaribu
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Umu Ruqiyah
 
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia ppttttt
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia pptttttMakalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia ppttttt
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia pptttttderybagusramadhan
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahansyapuroh
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniHendrastuti Retno
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Racmat Ridho
 
Materi sistem-pemerintahan-ri
Materi sistem-pemerintahan-riMateri sistem-pemerintahan-ri
Materi sistem-pemerintahan-riArief Munandar
 
Pemerintahan di indonesia
Pemerintahan di indonesiaPemerintahan di indonesia
Pemerintahan di indonesiaSayyid Syauqi
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenasti_utami
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanskaw87
 
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with ael immanuel
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraMuhammad Hidayat
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanNonik Setyanik
 

Similar a Sistem Politik Indonesia (20)

makalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiamakalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesia
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2
 
Pak ginanjar
Pak ginanjar Pak ginanjar
Pak ginanjar
 
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia ppttttt
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia pptttttMakalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia ppttttt
Makalah pelaksanaan sistem pemerintahan di indonesia ppttttt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas 5 TIK
Tugas 5 TIKTugas 5 TIK
Tugas 5 TIK
 
bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
 
Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959Demokrasi indonesia 1949 1959
Demokrasi indonesia 1949 1959
 
Materi sistem-pemerintahan-ri
Materi sistem-pemerintahan-riMateri sistem-pemerintahan-ri
Materi sistem-pemerintahan-ri
 
Pemerintahan di indonesia
Pemerintahan di indonesiaPemerintahan di indonesia
Pemerintahan di indonesia
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with a
 
Bentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negaraBentuk dan Kedaulatan negara
Bentuk dan Kedaulatan negara
 
Pkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahanPkn sistem pemerintahan
Pkn sistem pemerintahan
 

Sistem Politik Indonesia

  • 1. SISTEM POLITIK INDONESIA Pengenalan dan Sejarah Sistem Politik Pertemuan 2
  • 2. Pokok Bahasan 1. Pengertian Sistem Politik 2. Ciri-ciri, Unsur-unsur dan Sifat Sistem 3. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
  • 3. 1. What is System? 2. What is Politics?
  • 4. Beberapa ahli yang mengemukakan definisi sistem,antara lain sebagai berikut: 1. Menurut Campbell (1979: 3), sistem adalah himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama- sama berfungsi untuk mencapai tujuan. 2. Awad (1979: 4), sistem adalah sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Konontz dan O. Donnell (1976: 14), sistem bukan wujud fisik, melainkan ilmu pengetahuan yang disebut sebagai sistem yang terdiri atas fakta, prinsip, doktrin, dan lainnya.
  • 5. Ciri- Ciri Sistem : -mempunyai tujuan -mempunyai batas -memiliki sifat terbuka -saling bergantung dan berhubungan -adanya suatu proses -memiliki mekanisme kontrol Unsur-unsur Sistem : -adanya sekumpulan objek -adanya interaksi atau hubungan antara elemen-elemen -adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen tersebut menjadi suatu kesatuan -berada dalam suatu lingkungan yang kompleks
  • 6. Sistem Unsur-unsur Tujuan Tubuh Organ-organ, kerangka homeostatis Negara Legislatif, eksekutif, yudikatif kesejahteraan DPR Komisi, anggota, gedung Undang-undang
  • 7. “Politik” menurut Andrew Heywood: 1. Politik sbg seni pemerintahan 2. Politik sbg hubungan publik 3. Politik sbg kompromi dan konsensus 4. Politik sbg kekuasaan
  • 8. Sistem Politik – David Easton : Interaksi yang terjadi dalam masyarakat melalui berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam mencapai suatu tujuan (negara)
  • 9. Sistem Politik Sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan negara dan hubungan negara dengan negara.
  • 10. Sejarah Sistem Politik di Indonesia 1. Masa Orde Lama (Parlementer) 2. Masa Orde Baru 3. Hubungan Lembaga-lembaga Politik Orde Baru 4. Hubungan Negara dan Masyarakat 5. Peran Militer, Parpol dan Dampaknya terhadap HAM
  • 11. Sejarah Sistem Politik di Indonesia 1. Masa Orde Lama (Parlementer) - (1950-1959) / UUDS 1950 : Pembubaran RIS diiringi dengan demo menuntut pembentukan Negara Kesatuan. - Menganut sistem parlementer semu dimana parlemen tidak mempunyai kedudukan dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintah, presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat dan presiden berhak membubarkan parlemen. - UUDS 1950 yang bersifat “sementara” dikarenakan menunggu terpilihnya konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Konstituante pada Pemilu 1955 berhasil memilih konstituante secara demokratis, tetapi gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.
  • 12. ● Banyak terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan (sistem politik) pada masa ini yang memaksa Presiden Seokarno untuk mengeluarkan Dektrit Presiden 5 Juli 1959: pembubaran konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 dengan harapan kehiduapan negara yang stabil. ● Pada masa ini, tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat, semua lembaga yang pernah ada dibubarkan oleh Presiden diganti dengan orang-orang pilihan Presiden sendiri. Presiden Soekarno mendeklarasikan diri sebagai presiden seumur hidup. Sebagai akibatnya berkembang ideologi Nasakom, dan Indonesia keluar dari organisasi dunia, yaitu PBB. Akhir dari masa demokrasi terpimpin adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
  • 13. 2. Masa Orde Baru ● Pada masa Orde Baru ini, pemerintah bertekad untuk menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. ● Sistem yang ditetapkan adalah Demokrasi Pancasila dan sistem presidensial. Pada masa ini, kepemimpinan atau kekuasaan presiden sangat besar dalam menopang dan mengatur seluruh proses politik, yang mengakibatkan terjadinya sentralistik kekuasaan pada presiden. ● Namun yang terjadi : Demokrasi tidak terlaksana, tidak ada rotasi kekuasaan eksekutif, pembatasan rekrutmen politik, dan KKN merajalela. Kepemimpinan Soeharto banyak sekali diwarnai dengan adanya lobi politik yang tidak sehat. ● Adanya krisis moneter dan krisis sosial politik yang tak terkendali terjadilah gelombanga demonstrasi mahasiswa pecah di mana-mana. Rezim Soeharto benar-benar sedang diterpa badai, dan akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie pd tahun1988 (mulai era reformasi)
  • 14. 3. Hubungan Lembaga-lembaga Politik Orde Baru ● Rezim Orde Baru memiliki cara tertentu untuk mempertahankan kekuasaan. Hampir tidak ada institusi politik di negeri ini yang tidak berada dalam kontrol presiden. Lembaga kepresidenan yang begitu kuat, menjadikan kabinet berada dalam posisi subordinatif, bahkan parlemen tidak berdaya menghadapi kekuasaan eksekutif, termasuk lembaga peradilan yang tidak bisa berdiri secara independen dan menjadi instrumen kekuasaan rezim Orde Baru.
  • 15. 4. Hubungan Negara dan Masyarakat ● Selama masa Orde Baru negara sangat kuat. Tidak ada perubahan yang tidak dimulai dari negara. Masyarakat tidak memiliki ruang partisipasi politik. Masyarakat dimobilisasi oleh negara. Partisipasi bukan bermakna turut serta merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kebijakan pembangunan. ● Pada bidang ekonomi. Kinerja pemerintah Orde Baru dalam pembangunan ekonomi memberikan kesempatan rakyat meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah Orde Baru berhasil menaikkan produksi beras, meningkatkan angka melek huruf, pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi dan komunikasi serta membuka kesempatan kerja di lapangan industri. ● Predikat sebagai “Bapak Pembangunan” menunjukkan bahwa presiden memiliki peran yang besar dalam mencapai prestasi pembangunan tersebut.
  • 16. 5. Peran Militer dan Dampaknya terhadap HAM ● Rezim Orde Baru dapat dikatakan sebagai era kemenangan militer karena peranannya menjadi sangat besar. ABRI (yang kemudian berubah menjadi TNI) mengintervensi politik sipil melalui doktrin dwifungsi. Dengan doktrin ini, militer memperoleh legitimasi untuk masuk ke ranah politik sipil, antara lain dengan menempatkan tenaga militer yang aktif ataupun pensiunan di MPR, DPR, DPRD, eksekutif, dan staf pemerintah pusat ataupun daerah. ● Dalam konteks ini, sejalan dengan semakin tinggi tingkat kesadaran politik masyarakat, sehubungan dengan meluasnya masyarakat yang terdidik, semakin menyebar kekuatan kritis di masyarakat. Namun, semakin kritis masyarakat, ternyata militer cenderung semakin represif. Semakin represif militer, semakin banyak pelanggaran HAM dan semakin sering muncul yang disebut dengan the state violence.
  • 17. Referensi: Sahya Anggara, 2013. Sistem Politik Indonesia. Penerbit Pustaka Setia: Bandung. Kustiawan, 2016. Sistem Politik Indonesia. Penerbit UMRAH Press: Tanjungpinang.