SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Pada dasarnya, kredit macet adalah suatu
kondisi yang bisa saja menimpa semua orang.
Hal tersebut biasa terjadi pada para peminjam
ataupun debitur. Adapun kredit macet sendiri
sebenarnya adalah suatu kondisi yang
menyebabkan seorang debitur atau organisasi
tidak lagi mampu membayar kredit kepada pihak
kreditur secara tepat waktu.
Penyebab yang paling utama dari adanya kondisi kredit macet ini
berasal dari pihak lembaga keuangan atau penyedia pinjaman itu
sendiri. Agar bisa menekan dan juga meminimalisir adanya risiko
kredit macet, Anda bisa melakukan berbagai hal wajib berikut ini:
Memperketat tim analisis kredit
Untuk pihak bank atau penyalur kredit ada baiknya untuk tidak
terlalu ekspansif dalam mengejar targetnya.
Membuat analisa yang baik terkait riwayat atau histori keuangan
nasabah itu sendiri
Menetapkan plafon kredit sesuai dengan kebutuhan pihak
peminjam.
Menghindari jaminan sebagai satu-satunya faktor aman dalam
menganalisa.
Merealisasikan pengajuan kredit secara tepat waktu.
Faktor selanjutnya dari adanya kondisi kredit macet
adalah datang dari pihak peminjam atau pihak
kreditur itu sendiri. Pihak debitur atau peminjam ini
bisa berbentuk perseorangan ataupun perusahaan.
Umumnya, pihak debitur yang mengalami kondisi
kredit macet dikarenakan mereka mengalami
kondisi penurunan performa keuangan, adanya
bentuk ketidakstabilan dari bisnis yang mereka
lakukan, atau memang sengaja untuk tidak
membayar kreditnya secara tepat waktu. Selain itu,
menurunnya aktivitas ekonomi dan juga tingginya
suku bunga kredit pun juga turut memengaruhi
adanya kredit macet.
•
Kondisi kredit macet tidak hanya akan memengaruhi pihak
peminjam ataupun nasabah, namun juga akan memengaruhi
pihak bank. Adanya kondisi kredit macet ini akan membuat
pihak bank kekurangan dana. Hal tersebut akan berdampak
buruk atas jalannya kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak
bank.
Untuk itu, setiap lembaga keuangan yang melakukan
penawaran dana pinjaman harus menjaga nilai NPL nya agar
bisa selalu rendah jika ingin terus bergerak menjalankan
usahanya.
Jika hanya ada satu atau dua kreditur saja yang mengalami
kredit macet memang tidak akan masalah, tapi jika jumlahnya
banyak dan berlangsung secara bersamaan, maka NPL dari
Meningkatnya kredit macet akan membuat pihak perbankan meningkatkan kekuatan struktur
permodalan usahanya. Caranya bisa dilakukan dengan berbagai metode, seperti dengan
meningkatkan porsi penyisihan penghapusan aktiva produktif atau yang sering disingkat menjadi
PPAP. Ketika pihak perbankan meningkatkan struktur permodalannya, maka hal tersebut akan
mengurangi kemampuan pihak bank untuk melakukan ekspansi kredit terhadap sektor riil secara
otomatis. Sehingga hal tersebut akan mempersulit setiap sektor industri untuk melakukan
peminjaman kredit. Menurunnya kemampuan tersebut jelas akan berdampak negatif pada kondisi
perekonomian negara. Karena pihak negara juga tidak hanya bisa mengharapkan investasi
portofolio di pasar modal atau investasi asing secara langsung untuk meningkatkan perkembangan
ekonomi negara. Terlebih lagi, hal tersebut juga akan berimbas negatif pada krisis global. Untuk itu,
sumber terbaik lainnya yang diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi adalah kredit
perbankan. Bahkan beberapa catatan statistik beberapa tahun kebelakang menunjukkan bahwa
kontribusi dari kredit perbankan terbukti mampu meningkatkan perkembangan ekonomi hingga 20%
banyaknya. Namun, jika kondisi kredit macet terjadi, maka pihak bank tentunya akan menekan
adanya pengajuan kredit, dan mereka akan kehilangan minat untuk menyalurkan kreditnya pada
berbagai sektor yang mampu membantu perkembangan ekonomi.
•
Riwayat atau histori dari kredit macet atau gagal bayar akan
selamanya tercatat pada sistem dan akan tersebar jika
seseorang melakukan BI Checking. Hal tersebut tentunya akan
membuat pihak peminjam kesulitan untuk mendapatkan dana
kreditnya di masa depan.
Selain itu, saat ini juga sudah banyak perusahaan besar yang
menggunakan BI Checking sebagai syarat seseorang untuk
diterima sebagai pegawainya. Hal tersebut masih bisa dipahami
karena tentunya pihak perusahaan ingin mempekerjakan
karyawan yang bebas dari berbagai kondisi masalah keuangan
yang kedepannya bisa saja memperburuk nama perusahaan.
•
Hal pertama yang mungkin bisa dilakukan oleh setiap orang yang mengalami
kondisi kredit macet adalah dengan mengajukan penjadwalan ulang atau
rescheduling. Beberapa hal yang bisa dijadwalkan ulang adalah jangka waktu
pembayaran, jumlah pembayaran bunga ataupun jumlah pembayaran setoran
dana.
Dengan melakukan cara ini, maka pihak kreditur akan memperoleh waktu
pelunasan yang lebih lama dari sebelumnya, sehingga pihak kreditur akan
berusaha melakukan berbagai cara untuk bisa melunasi kreditnya.
Contohnya, jika seorang kreditur harus melakukan pembayaran kredit pada
minggu pertama, maka dia bisa memperpanjang waktu pembayarannya pada
minggu kedua ataupun minggu ketiga. Tapi jika cara ini tidak memungkinkan,
•
Dalam langkah ini, pihak kredit tidak hanya bisa mengubah lamanya
jangka waktu pembayaran tagihan, tapi mereka juga bisa mengubah
syarat dan juga ketentuan yang mampu meringankan kreditnya.
Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah besaran suku
bunga agar pihak debitur bisa membayar kewajibannya setiap bulan.
Cara lainnya adalah dengan mengubah jangka waktu peminjaman,
perubahan pembayaran dan juga cara lainnya.
Tapi, jika cara ini memang masih belum membantu, maka masih ada
cara lainnya.
•
Langkah terakhir yang mungkin mampu membantu pihak kreditur dalam mengatasi
kredit macetnya adalah dengan restruktur atau melakukan penataan ulang. Dengan
menggunakan langkah ini, maka pihak kreditur akan melakukan pengurangan suku
bunga kredit, memotong denda, dan juga menambah waktu angsuran, dll.
Cara ini adalah cara terakhir yang bisa dilakukan oleh pihak kreditur untuk mampu
menyelamatkannya dari kredit macet. Untuk itu, disarankan agar pihak kredit mampu
bertanggung jawab dan mencari cara tentang bagaimana prosedur yang diperlukan
untuk bisa melakukan berbagai langkah tersebut.
Disarankan juga agar pihak debitur langsung menginformasikan atau datang
langsung ke pihak kreditur agar bisa berdiskusi langsung tentang cara penyelesaian
yang baik.
•
Bank Indonesia pun berusaha melakukan
berbagai macam cara untuk bisa
meminimalisir adanya resiko kredit macet.
Adapun beberapa cara yang dilakukan
adalah dengan mengeluarkan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.14/2/PBI/2012
terkait Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK).
Peraturan ini dikeluarkan untuk bisa
menekan adanya dampak negatif terkait
penggunaan kartu kredit sebagai alat utang
yang mencapai batas berlebih. Alasannya
adalah kartu kredit merupakan salah satu
alat pembayaran yang mampu
• Untuk kepemilikan kartu utama, minimal harus sudah berusia 21 tahun atau telah
menikah dengan minimal usia 17 tahun atau telah menikah untuk kartu tambahan.
• Minimal pendapatan para pemegang kartu kredit adalah 3 juta per bulan.
• Maksimal plafon kredit harus tiga kali pendapatan perbulan dan harus diterapkan
secara industri.
• Setiap bulannya, calon pemegang kartu yang pendapatannya kurang dari 10 juta
harus diberlakukan pembatasan plafon dan pembatasan pendapatan kartu kredit
maksimal dari dua penerbit.
• Calon pemegang kartu dengan pendapatan bulanan di atas 10 juta tidak
diberlakukan batasan jumlah plafon, dan maksimal dari dua penerbit sehingga
analisa kredit sepenuhnya akan diserahkan langsung oleh pihak bank.
• Maksimal bunga kartu kredit adalah 3% perbulan.
• Peraturan tersebut juga akan membatasi jumlah kartu yang akan dimiliki oleh
calon nasabah, batasan kartu kredit yang dimiliki, serta bunga yang bisa
dibebankan ke customer.
RESIKO KREDIT MACET

More Related Content

Similar to RESIKO KREDIT MACET

Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganlyanez123
 
kamu banyak masalah kan aku juga sama si
kamu banyak masalah kan aku juga sama sikamu banyak masalah kan aku juga sama si
kamu banyak masalah kan aku juga sama siIrawatiAlsiva
 
using credit and loans
using credit and loansusing credit and loans
using credit and loansLilik Mafula
 
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...SRI GUSTINI
 
Financial planning using credit and consumer loans
Financial planning   using credit and consumer loansFinancial planning   using credit and consumer loans
Financial planning using credit and consumer loansPuw Elroy
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyaman
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyamanKelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyaman
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyamanPT. BPR NBP 31
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaMitra Rencana Edukasi
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...Excruciate Limited
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxTata172559
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320julita10
 
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) 23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) nadya faradini
 
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxIX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxESTIKOWATIE
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPRPT. BPR NBP 31
 
Financial Planning
Financial PlanningFinancial Planning
Financial PlanningLilik Mafula
 

Similar to RESIKO KREDIT MACET (20)

Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
kamu banyak masalah kan aku juga sama si
kamu banyak masalah kan aku juga sama sikamu banyak masalah kan aku juga sama si
kamu banyak masalah kan aku juga sama si
 
using credit and loans
using credit and loansusing credit and loans
using credit and loans
 
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...
 
Jurnal manajemen jumania septariani
Jurnal manajemen jumania septarianiJurnal manajemen jumania septariani
Jurnal manajemen jumania septariani
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
Financial planning using credit and consumer loans
Financial planning   using credit and consumer loansFinancial planning   using credit and consumer loans
Financial planning using credit and consumer loans
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyaman
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyamanKelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyaman
Kelola utangmu dengan bijaksana agar hidup lebih nyaman
 
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usahaKredit tanpa agunan sebagai modal usaha
Kredit tanpa agunan sebagai modal usaha
 
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
 
93005 9-198422929320
93005 9-19842292932093005 9-198422929320
93005 9-198422929320
 
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL) 23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
23. Muhammad fadhillah (Ujian BLKL)
 
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptxIX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
IX. PPT MANAJEMEN PIUTANG-D4 Destinasi.pptx
 
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPRPENGENALAN BPR  DAN PRODUK – PRODUK BPR
PENGENALAN BPR DAN PRODUK – PRODUK BPR
 
Words
WordsWords
Words
 
Financial Planning
Financial PlanningFinancial Planning
Financial Planning
 
270 457-1-ce
270 457-1-ce270 457-1-ce
270 457-1-ce
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

RESIKO KREDIT MACET

  • 1.
  • 2. Pada dasarnya, kredit macet adalah suatu kondisi yang bisa saja menimpa semua orang. Hal tersebut biasa terjadi pada para peminjam ataupun debitur. Adapun kredit macet sendiri sebenarnya adalah suatu kondisi yang menyebabkan seorang debitur atau organisasi tidak lagi mampu membayar kredit kepada pihak kreditur secara tepat waktu.
  • 3. Penyebab yang paling utama dari adanya kondisi kredit macet ini berasal dari pihak lembaga keuangan atau penyedia pinjaman itu sendiri. Agar bisa menekan dan juga meminimalisir adanya risiko kredit macet, Anda bisa melakukan berbagai hal wajib berikut ini: Memperketat tim analisis kredit Untuk pihak bank atau penyalur kredit ada baiknya untuk tidak terlalu ekspansif dalam mengejar targetnya. Membuat analisa yang baik terkait riwayat atau histori keuangan nasabah itu sendiri Menetapkan plafon kredit sesuai dengan kebutuhan pihak peminjam. Menghindari jaminan sebagai satu-satunya faktor aman dalam menganalisa. Merealisasikan pengajuan kredit secara tepat waktu. Faktor selanjutnya dari adanya kondisi kredit macet adalah datang dari pihak peminjam atau pihak kreditur itu sendiri. Pihak debitur atau peminjam ini bisa berbentuk perseorangan ataupun perusahaan. Umumnya, pihak debitur yang mengalami kondisi kredit macet dikarenakan mereka mengalami kondisi penurunan performa keuangan, adanya bentuk ketidakstabilan dari bisnis yang mereka lakukan, atau memang sengaja untuk tidak membayar kreditnya secara tepat waktu. Selain itu, menurunnya aktivitas ekonomi dan juga tingginya suku bunga kredit pun juga turut memengaruhi adanya kredit macet.
  • 4.
  • 5. • Kondisi kredit macet tidak hanya akan memengaruhi pihak peminjam ataupun nasabah, namun juga akan memengaruhi pihak bank. Adanya kondisi kredit macet ini akan membuat pihak bank kekurangan dana. Hal tersebut akan berdampak buruk atas jalannya kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak bank. Untuk itu, setiap lembaga keuangan yang melakukan penawaran dana pinjaman harus menjaga nilai NPL nya agar bisa selalu rendah jika ingin terus bergerak menjalankan usahanya. Jika hanya ada satu atau dua kreditur saja yang mengalami kredit macet memang tidak akan masalah, tapi jika jumlahnya banyak dan berlangsung secara bersamaan, maka NPL dari
  • 6. Meningkatnya kredit macet akan membuat pihak perbankan meningkatkan kekuatan struktur permodalan usahanya. Caranya bisa dilakukan dengan berbagai metode, seperti dengan meningkatkan porsi penyisihan penghapusan aktiva produktif atau yang sering disingkat menjadi PPAP. Ketika pihak perbankan meningkatkan struktur permodalannya, maka hal tersebut akan mengurangi kemampuan pihak bank untuk melakukan ekspansi kredit terhadap sektor riil secara otomatis. Sehingga hal tersebut akan mempersulit setiap sektor industri untuk melakukan peminjaman kredit. Menurunnya kemampuan tersebut jelas akan berdampak negatif pada kondisi perekonomian negara. Karena pihak negara juga tidak hanya bisa mengharapkan investasi portofolio di pasar modal atau investasi asing secara langsung untuk meningkatkan perkembangan ekonomi negara. Terlebih lagi, hal tersebut juga akan berimbas negatif pada krisis global. Untuk itu, sumber terbaik lainnya yang diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi adalah kredit perbankan. Bahkan beberapa catatan statistik beberapa tahun kebelakang menunjukkan bahwa kontribusi dari kredit perbankan terbukti mampu meningkatkan perkembangan ekonomi hingga 20% banyaknya. Namun, jika kondisi kredit macet terjadi, maka pihak bank tentunya akan menekan adanya pengajuan kredit, dan mereka akan kehilangan minat untuk menyalurkan kreditnya pada berbagai sektor yang mampu membantu perkembangan ekonomi. •
  • 7. Riwayat atau histori dari kredit macet atau gagal bayar akan selamanya tercatat pada sistem dan akan tersebar jika seseorang melakukan BI Checking. Hal tersebut tentunya akan membuat pihak peminjam kesulitan untuk mendapatkan dana kreditnya di masa depan. Selain itu, saat ini juga sudah banyak perusahaan besar yang menggunakan BI Checking sebagai syarat seseorang untuk diterima sebagai pegawainya. Hal tersebut masih bisa dipahami karena tentunya pihak perusahaan ingin mempekerjakan karyawan yang bebas dari berbagai kondisi masalah keuangan yang kedepannya bisa saja memperburuk nama perusahaan. •
  • 8.
  • 9. Hal pertama yang mungkin bisa dilakukan oleh setiap orang yang mengalami kondisi kredit macet adalah dengan mengajukan penjadwalan ulang atau rescheduling. Beberapa hal yang bisa dijadwalkan ulang adalah jangka waktu pembayaran, jumlah pembayaran bunga ataupun jumlah pembayaran setoran dana. Dengan melakukan cara ini, maka pihak kreditur akan memperoleh waktu pelunasan yang lebih lama dari sebelumnya, sehingga pihak kreditur akan berusaha melakukan berbagai cara untuk bisa melunasi kreditnya. Contohnya, jika seorang kreditur harus melakukan pembayaran kredit pada minggu pertama, maka dia bisa memperpanjang waktu pembayarannya pada minggu kedua ataupun minggu ketiga. Tapi jika cara ini tidak memungkinkan, •
  • 10. Dalam langkah ini, pihak kredit tidak hanya bisa mengubah lamanya jangka waktu pembayaran tagihan, tapi mereka juga bisa mengubah syarat dan juga ketentuan yang mampu meringankan kreditnya. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah besaran suku bunga agar pihak debitur bisa membayar kewajibannya setiap bulan. Cara lainnya adalah dengan mengubah jangka waktu peminjaman, perubahan pembayaran dan juga cara lainnya. Tapi, jika cara ini memang masih belum membantu, maka masih ada cara lainnya. •
  • 11. Langkah terakhir yang mungkin mampu membantu pihak kreditur dalam mengatasi kredit macetnya adalah dengan restruktur atau melakukan penataan ulang. Dengan menggunakan langkah ini, maka pihak kreditur akan melakukan pengurangan suku bunga kredit, memotong denda, dan juga menambah waktu angsuran, dll. Cara ini adalah cara terakhir yang bisa dilakukan oleh pihak kreditur untuk mampu menyelamatkannya dari kredit macet. Untuk itu, disarankan agar pihak kredit mampu bertanggung jawab dan mencari cara tentang bagaimana prosedur yang diperlukan untuk bisa melakukan berbagai langkah tersebut. Disarankan juga agar pihak debitur langsung menginformasikan atau datang langsung ke pihak kreditur agar bisa berdiskusi langsung tentang cara penyelesaian yang baik. •
  • 12. Bank Indonesia pun berusaha melakukan berbagai macam cara untuk bisa meminimalisir adanya resiko kredit macet. Adapun beberapa cara yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/2/PBI/2012 terkait Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Peraturan ini dikeluarkan untuk bisa menekan adanya dampak negatif terkait penggunaan kartu kredit sebagai alat utang yang mencapai batas berlebih. Alasannya adalah kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang mampu
  • 13. • Untuk kepemilikan kartu utama, minimal harus sudah berusia 21 tahun atau telah menikah dengan minimal usia 17 tahun atau telah menikah untuk kartu tambahan. • Minimal pendapatan para pemegang kartu kredit adalah 3 juta per bulan. • Maksimal plafon kredit harus tiga kali pendapatan perbulan dan harus diterapkan secara industri. • Setiap bulannya, calon pemegang kartu yang pendapatannya kurang dari 10 juta harus diberlakukan pembatasan plafon dan pembatasan pendapatan kartu kredit maksimal dari dua penerbit. • Calon pemegang kartu dengan pendapatan bulanan di atas 10 juta tidak diberlakukan batasan jumlah plafon, dan maksimal dari dua penerbit sehingga analisa kredit sepenuhnya akan diserahkan langsung oleh pihak bank. • Maksimal bunga kartu kredit adalah 3% perbulan. • Peraturan tersebut juga akan membatasi jumlah kartu yang akan dimiliki oleh calon nasabah, batasan kartu kredit yang dimiliki, serta bunga yang bisa dibebankan ke customer.