Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang peran media massa dalam peliputan isu HIV/AIDS dengan mengedepankan aspek kemanusiaan, fakta, dan tidak menghakimi; juga membahas berbagai fakta terkait HIV/AIDS seperti penularan, pencegahan, dampak sosial ekonomi, dan orientasi seksualitas. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya jurnalisme yang komprehens
1. Media Massa
Dan
Odha (Orang dengan HIV/AIDS)
Oleh Syaiful
W. Harahap*
Konsultasi Nasional (Konas) V Komunikasi dan Gereja
Yakoma-PGI
Kantor Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI)
Jakarta, 14 November 2013
4. - And the Band Played on
- Gia
- Phil Milenge
- Philadelphia
- The Cure
5. Sebutkan judul lagi, nasional dan internasional,
yang terkait langsung dengan HIV/AIDS:
6. -Lilin-lilin Kecil (Chrisye/James F. Sundah)
- Usah Kau Lara Sendiri (Katon
Bagaskara/Ruth Sahanaya
- Skyline Pigeon (Elton John)
- That’s What Friends Are For (Dhone
Warwick)
8. - Menunjukkan kepedulian terhadap
HIV/AIDS
- Melambangkan harapan
- Dukungan simbolis terhadap Odha
(Orang dengan HIV/AIDS)
9. Realitas sosial dari fakta medis
yang berkembang di masyarakat
HIV/AIDS
Kanker
Hepatitis B
Flu
TB
Kudis
Kusta
DLL
Fakta medis
HIV/AIDS
Realitas sosial
• Ada yang sakit, menderita
• Ada yang mengalami depresi
• Ada yang kehilangan masa depan
• Ada yang kehilangan teman, keluarga, kekasih, istri, dll
• Ada pengucilan,pengusiran, pemulangan
• Ada pemburuan, pencidukan, stigma
• Ada pengaitan dengan moral, dengan dosa
• Ada pengarantinaan, larangan menikah
• Ada yang tidak bisa bertobat, tidak punya uang untuk berobat, ditolak
berobat
• Ada usulan suntik mati
10. Penghuni Panti Pijat Terjangkit HIV/AIDS.
Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memantau
penularan HIV/AIDS. Bahkan, belum lama
ini ditemukan dua perempuan penghuni panti
pijat positif mengidap penyakit tersebut
(suaramerdeka.com, Semarang, 30/0-2017).
11. Catatan:
Fakta: laki-laki yang memakai jasa pemijatlah yang menulakan
HIV ke pemijat di panti pijat
Fakta: laki-laki yang tertular HIV dari pemijat
Fakta: 2 pemijat x 5 laki-laki/hari = 10 laki-laki/hari berisiko
tertuar HIV
12. "Selain tetap memberi pengobatan bagi
penderita yang telah terdata, kami juga akan
membantu ODHA yang masih sembunyisembunyi." Ini pernyataan Wagub Bali,
Ketut Sudikerta (republika.co.id, 30/92013).
13. Catatan:
- Stigma: Odha yang masih sembunyi-sembunyi – Tidak ada orang
yang sudah terdeteksi HIV/AIDS sembunyi-sembunyi karena
mereka sudah terdaftar dan mendapatkan pelayanan dan
pengobatan
14. Ketua Komisi Penanggulangan AIDS
Kabupaten Jayawijaya, Gaad Piranud Tabuni,
SP, MM, mengakui, perkembangan HIVAIDS di Kabupaten Jayawijaya makin pesat,
seiring dengan adanya penyedia jasa seks
bebas di Kabupaten Jayawijaya yang semakin
tinggi (jubi, 1/10-2013)
15. Fakta:
Bisa saja terjadi yang menularkan HIV/AIDS ke pekerja seks
adalah laki-laki dewasa penduduk asli setempat
Laki-laki dewasa penduduk asli setempat tertular HIV dari pekerja
seks karena mereka melakukan hubungan seksual tanpa kondom
16. Sudah 17 Orang Tewas Akibat HIV/AIDS di
Tasikmalaya (metrotvnews, 2/10-2013)
17. Fakta:
Belum ada laporan kasus kematian karena HIV atau AIDS atau
HIV/AIDS
Kematian pada pengidap HIV/AIDS terjadi karena penyakitpenyakit lain, disebut infeksi oportunistik, seperti diare dan TBC
Pernyataan itu mendorong stigma dan diskriminasi karena
dikesankan pengidap HIV/AIDS akan mati karena HIV/AIDS
20. * Ada akibat yang harus ditanggung oleh keluarga jika salah satu
anggota keluarga HIV-positif: pencari nafkah, tanggung jawab
perawatan, pembiayaan untuk pengobatan, dan dukungan
masyarakat.
** Memaparkan biaya yang diperlukan untuk pengobatan jika
seseorang terinfeksi HIV
*** Mencari kasus di negara lain sebagai perbandingan.
**** Memaparkan fakta-fakta seputar HIV/AIDS, terutama tentang
penularan dan pencegahan.
22. Gender adalah membedakan laki-laki dan
perempuan berdasarkan konstruksi sosial: bisa
berubah-ubah
Gender tidak terkait dengan kodrat
Kodrat adalah ciri-ciri fisik yang dibawa sejak
lahir: tidak bisa berubah-ubah
26. Salah satu alasan mengapa HIV sangat berbahaya
jika sudah masuk ke dalam tubuh adalah HIV akan
masuk ke dalam sel-sel darah putih dan
menjadikannya sebagai pabrik HIV untuk
memproduksi HIV baru. Rata-rata setiap hari HIV
memproduksi 10 miliar (10.000.000.000) sampai
1 trilun (1.000.000.000.000) virus (HIV) baru.
HIV yang baru diproduksi itu kemudian mencari
sel darah putih lagi dan kembali memproduksi HIV
baru.
27. Estimasi Biaya Langsung dan Tak Langsung
terkait AIDS di Thailand (diolah dari berbagai sumber)
US $ 2,2 Miliar
Total Biaya yang dikeluarkan sampai 2000 mencapai US $ 8,7 miliar
Devisa Wisata
Biaya Langsung
Biaya Tak Langsung
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
28. GRAFIK 1. Kasus AIDS yang Dilaporkan
Setiap Tahun Berdasarkan Wilayah
Dunia (1979-1994)
70
60
40
30
20
10
Tahun
Asteng
Oceania
Afrika
Amerika
Eropa
93
91
89
87
85
83
81
0
79
Jumlah Kasus
50
29. 50% Odha di Jakarta
adalah lulusan perguruan tinggi
Dari 43 Odha yang ditangani di RSCM (1996) ada:
1 bertitel S3*
9 bertitel S2*
10 bertitel S1
5 bertitel sarjana muda
3 mahasiswa
* (lulusan luar negeri)
[Sumber: Harian “KOMPAS”, 14/2-1996]
30. Mengapa 11 tentara Indonesia yang tergabung
dalam Pasukan Perdamian PBB ke Kamboja (1996)
tertular HIV?
Sebaliknya, mengapa tentara Belanda yang juga
tergabung dalam Pasukan Perdamian PBB ke
Kamboja besama tentara indonesia tidak ada yang
tertular HIV?
31. Peranan Media Massa
Jurnalisme
Mempunyai tujuan:
- Agent of change
- Agent of development
Memberikan manfaat
bagi kehidupan
Tujuan dan manfaat
dapat tercapai jika berita:
-Mengedepankan aspek-aspek kemanusiaan
-Menghargai kehidupan
-Mengutamakan fakta
-Tidak menghakimi
-Keberpihakan kepada objektivitas yang akurat
-Penyajian yang fair
-Keberpihakan kepada kebenaran
-Keberpihakan kepada yang tertindas, yang tidak berdaya
-Keberpihakan kepada yang terabaikan
32. Tipe/Jenis Media
- Media massa
- Media Cetak: koran, majalah, online, dll
- Media Elektronik: radio dan televisi
- Media Online
- Media umum
- Pertunjukan
- Wayang
- Dll
34. Data, Fakta dan Informasi yang bisa
menjadi Berita Jurnalistik* adalah
Data, Fakta dan Informasi yang
memenuhi salah satu atau beberapa
UNSUR LAYAK BERITA
yang dilengkapi dengan
KELENGKAPAN BERITA
dikenal sebagai 5W + 1 H
35. Unsur-unsur Layak Berita adalah:
1. Significance, peristiwa atau kejadian yang terkait langsung dengan harkat
kehidupan orang banyak
2. Magnitude, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan jumlah atau angka
3. Timeliness, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan aktualitas, baru
terjadi, baru ditemukan
4. Proximity, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kedekatan secara
geografis atau psikologis
5. Prominence, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan ketenaran
6. Human interest, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kemanusiaan
36. Kelengkapan berita (5 W + 1H):
1. Apa (What) yang terjadi
2. Siapa (-siapa) (Who) yang terlibat dalam
kejadian atau peristiwa
3. Kapan (When) kejadian atau peristiwa terjadi
4. Di mana (Where) kejadian atau peristiwa terjadi
5. Mengapa (Why) kejadian atau peristiwa itu
terjadi
6. Bagaimana (How) kejadian atau peristiwa itu
terjadi
37. Privat
-(rahasia) pribadi
-tidak berkaitan dengan umum
-hak individu
Publik
-berkaitan dengan (kepentingan) orang banyak (umum)
-terbuka bagi orang banyak (umum)
-kejadian atau peristiwa di ruang publik
Fakta
Opini
-pendapat pakar / ahli
-pikiran , pendirian
Estimasi atau prediksi
Empiris
-berdasarka pengalaman (terutama
yang diperoleh dari penemuan,
percobaan, pengamatan yang telah dilakukan)
38. Terjadi di ruang publik
Fakta privat
Menjadi urusan hukum
Terkait dengan kepentingan orang
banyak (umum)
Fakta publik
39. Saksi Mata
Saksi Tak langung
Pelaku
Sumber Berita
Korban
Fakta Privat
Fakta Publik
Fakta Opini
Pakar
Polisi
Dll
Fakta Empiris
40. Risiko penularan HIV berdasarkan faktor risiko dan kontribusinya terhadap
infeksi HIV global
Penularan
Tingkat Penularan
setiap Kontak
Persentase (%) Kasus
Infeksi HIV Global
Transfusi darah
> 90%
5 - 10
Dari ibu ke bayi yang
dikandungnya
25-40% di Negara Berkembang
15-25% di Negara Maju
2-3
Hubungan seks yang tidak
aman 1)
0,1 – 1,0 % 2)
70 – 80
Pengguna narkoba dengan
jarum suntik
< 1% 2)
5 – 10
Jarum dan alat-alat
kesehatan
< 0,5%
0,01
1) Seks vaginal atau seks
anal tanpa memakai
kondom
2) Dipengaruhi banyak faktor, seperti IMS,
dll.
Sumber: HIV Voluntary Counseling and Testing: A Reference Guide for Counselor and Traniners, FHI/USAID, 2004
41. Orientasi Seks yang Dikenal secara Umum
Laki-laki:
- ke perempuan
Heteroseksual
Perempuan:
- ke laki-laki
AIDS Watch Indonesia
Homoseksual
Gay (laki-laki)
Lesbian (perempuan)
Biseksual
Orientasi Seks
Laki-laki:
- ke perempuan
- ke laki-laki
Perempuan:
- ke laki-laki
- ke permpuan
42. Deviasi atau pergeseran orientasi seks untuk menyalurkan
dorongan seks dengan cara lain disebut parafilia, seperti
bestialis (dengan binatang), nekropilia (dengan mayat),
fethimesme (dengan pakaian dalam lawan jenis), dll.
Klik ke:
Parafilia: Menyalurkan Dorongan Hasrat Seksual “Dengan Cara
yang Lain” (http://www.aidsindonesia.com/2012/09/menyalurkandorongan-hasrat-seksual.html)
Gratifikasi Seks (Akan) Mendorong Penyebaran
HIV/AIDS di Indonesia
Klik ke:
http://www.aidsindonesia.com/2013/01/gratifikasi-seks-akanmendorong.html
43.
44.
45. INTERVENSI
LBT* yang
menularkan HIV
kepada PSK
PSK
langsung**
INTERVENSI
Istri
Anak
PSK Langsung
yang
tertular HIV
LBT yang tertular
HIV dari PSK
INTERVENSI
Istri
*LBT adalah laki-laki berisiko tertular HIV
**Pekerja seks komersial (PSK) langsung adalah
pekerja seks di lokasi atau lokalisasi pelacuran,
cewek panggilan di losmen, hotel melati dan hotel
berbintang, di jalanan
Anak
AIDS Watch Indonesia
46. Tidak bisa INTERVENSI
LBT* yang
menularkan HIV
kepada PSK
Istri
Anak
PSK tidak
langsung**
PSK tidak
langsung
yang
tertular HIV
LBT yang tertular
HIV dari PSK
INTERVENSI
Istri
*LBT adalah laki-laki berisiko tertular HIV
**Pekerja seks komersial (PSK) tidak langsung
adalah pekerja seks yang tidak di lokasi pelacuran
Anak
AIDS Watch Indonesia
47. PSK
LBT
Gay
LBT
LBT
LBT
Waria
LBT yang menularkan
HIV kepada cewek
gratifikasi seks
Istri
Anak
Cewek
gratifikasi
seks
- bukan PSK
- cantik
- mulus
- molek
- bahenol
- berpendidikan tinggi
- di hotel berbintang
- di apartemen mewah
- berkelas
- dst ….
LBT
LBT
Kawin-cerai
LBT yang tertular
HIV dari cewek
gratifikasi seks
Istri
Anak
AIDS Watch Indonesia
PSK
48. Tidak terjangkau
Waria
PSK
langsung tidak
dilokalisir
PSK tidak
langsung
Cewek
gratifikasi
seks
Intervensi
PSK
langsung
di lokalisasi
pelacuran
Suami yaitu Lakilaki heteroseksual
Istri
Intervensi
Intervensi
Anak
AIDS Watch Indonesia
49. Bukan Jurnalistik
Laki-laki Menularkan HIV
Jurnalistik
PSK
PSK tertular HIV
Laki-laki yang Tertular HIV
Menularkan ke Istri
Menularkan ke Bayi
Laki-laki yang Tertular HIV
Menularkan ke Perempuan Lain
Menularkan ke Perempuan Lain
AIDS Watch Indonesia
50. Jika ada obat yang bisa menyembuhkan
HIV/AIDS dan ada vaksin HIV, maka:
- Bisa terjadi perilaku seksual sebagian
orang seperti binatang karena tidak takut
lagi tertular HIV --- klik ke:
AIDS: Obat dan Vaksin Akan Membuat (Perilaku) sebagian Orang
Seperti Binatang - http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/30/aidsobat-dan-vaksin-akan-membuat-perilaku-sebagian-orang-sepertibinatang-417550.html
54. Prilaku beresiko*
Norma
Moral
Agama
Medis
Tertular HIV
Medis
Stigma
Diskriminasi
Norma
Moral
Agama
AIDS
Medis
Sakit
Mati
Medis
Agama
Medis
*prilaku berisiko tinggi tertular HIV dan IMS yaitu (1)melakukan hubungan seks penetrasi yakni penis masuk ke vagina (heteroseks,
seks oral, seks anal) didalam atau diluuar ikatan pernikahan yang sah serta Homoseks tanpa kondom dengan pasangan yang
berganti-ganti.(2) melakukan hubungan seks penetrasi yakni penis masuk ke vagina (heteroseks, seks oral, seks anal) didalam atau
diluuar ikatan pernikahan yang sah serta Homoseks tanpa kondom denganseseorang yang suka berganti-ganti pasangan ( seperti
pekerja seks perempuan atau waria),(3)menerima transfusi darah yang tidak diskrining, dan(4)memakai jarum suntik secara bersamasama dengan bergiliran.
55. Syaiful W. Harahap, Padangsidimpuan, Sumut, 27 Juli 1953
Anggota PWI Jaya: 09.00.3124.90 - HP: 08129092017
Pemimpin Redaksi Situs Online “AIDS Watch Indonesia”
http://www.aidsindonesia.com - E-mail: aidsindonesia@gmail.com
Facebook: http://www.facebook.com/syaifulwharahap - Twitter: @infokespro
Blog: http://www.kompasiana.com/infokespro
Pendidikan: Fak. Tambang, UPN "Veteran" (d/h PTPN “Veteran"), Yogyakarta (1974-1976).
Jur Publisistik, Fak. Sospol, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan (1977-1980). Program
Pendidikan Fungsional Bidang Jurnalistik Angkatan I, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerbitan (LP3Y) "Yogya”/The Asia Foundation, Yogyakarta (November 1982-Mei 1983).
Lokakarya, Pelatihan, Workshop: (1) Training Sensus Penduduk, Kantor Sensus Kota Medan/BPS,
Brastagi, 1979. (2) Workshop “Siaran Remaja di Radio”, Radio Bayern Munchen, Jerman/Goethe
Institute, Jakarta, 1987.(3) Workshop “Siaran Remaja di Radio”, diselenggarakan oleh Radio Bayern
Munchen, German and Goethe Institute, Jakarta, 1988. (4) In House Training “Manajemen Perilaku
dalam Organisasi”, Suara Pembaruan-LPPM, Jakarta, 1995. (5) Workshop “Jurnalisme Empati
Penulisan Berita AIDS”, diselenggarakan oleh PMP AIDS-LP3Y “Yogya”/The Ford Foundation,
Yogyakarta, Juli 1995. (6) Lokakarya ”Hak Asasi dan Perlindungan Anak”, Lembaga Pers Dr.
Soetomo-Unicef, Jakarta, 1998. (7) Workshop “Analytical and Creative Thinking”, diselenggarakan
oleh Yayasan Mitra INTI Jakarta/Ford Foundation (Denpasar, Bali, Februari 2004). (9) Workshop
”Training on HIV Treatment Advocacy”, Tides-APN+, Pattaya, Thailand, 2004.
Instruktur, narasumber, fasilitator: pelatihan, workshop, orientasi tt HIV/AIDS, Kesehatan Reproduksi,
Narkoba, Jurnalisme dan mentor mahasswa KKNdan PKL sejak 1986-sekarang mulai dari Banda Aceh
sampai Jayapura lebih dari 120 kegiatan.
Wartawan: 1976-sekarang (Bintang Indonesia dan Waspasda Medan, Tabloid Mutiara Jakarta)
Penghargaan jurnalistik: 13 kejuaraan
Publikasi: Pers Meliput AIDS (2000), Kapan Anda Tes HIV (2002)