SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENANGANAN HUKUM INDUSTRI
TAUFIK HIDAYAT
STUDY CASE
CASE
Seorang eksekutif perusahaan manufaktur menghadapi resiko wan prestasi memenuhi produksi kuota
sesuai kontrak bisnis dengan konsumennya, di tengah situasi krisis akibat covid-19.
Peraturan pemerintah mengharuskan perusahaannya tidak dapat mengoperasikan pabrik sesuai jam
kerja normal sehingga berimbas pada kapasitas produksi, padahal ada tenggat waktu dalam kontrak
bisnis yang harus dipenuhi untuk mengirim produk dengan jumlah tertentu.
Selain ancaman penalty wan prestasi dan konsumennya ternyata kondisi krisis akibat kejadian
semacam covid-19 tidak tercantum dalam kontrak bisnis yang berimbas pada potensi tuntutan hukum
dari mitra pemasoknya, bila ada pembatalan kesepakatan.
Eksekutif ini seakan berada di dua front peperangan. Satu sisi, perusahaannya harus memenuhi kuota
produksi kepada konsumen sesuai kontrak bisnis, namun di sisi lain, perusahaan harus menjalankan
kesepakatan dengan mitra pemasoknya dengan banyak kerugian yang ditanggung perusahaannya.
Menyikapi hal diatas, dari prespektif hukum bisnis, silahkan dijelaskan upaya-upaya hukum apa saja
yang dapat ditempuh oleh eksekutif tersebut agar dapat melindungi kepentingan perusahaannya
dengan meminimalkan berbagai resiko, termasuk tapi tidak terbatas pada kerugian finansial saja.
JAWABAN CASE
”PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN”
PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
Hubungan hukum antara Eksekutif Perusahaan dengan Konsumen merupakan
perikatan berdasarkan kontraktual yang disetujui dan ditandatangani secara
bersama-sama. Dalam hal ini, kontrak merupakan perjanjian yang dituangkan secara
tertulis sebagai undang-undang.
Syarat sah dan pedoman pelaksanaan perjanjian tidak terlepas dari ketentuan dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) dan asas-asas serta unsur-
unsur dari perjanjian.
PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
Syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata adalah :
Sepakat, harus berdasarkan pada kesepakatan para pihak yang bermaksud mengikatkan
diri dalam perjanjian.
Cakap, para pihak harus termasuk pihak yang dinyatakan cakap secara hukum.
Hal tertentu, harus terdapat objek yang jelas yang diperjanjikan oleh para pihak.
Causa yang halal, tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
ketertiban umum dan kesusilaan
PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
Lebih lanjut, terdapat 3 unsur perjanjian yang menjadikan suatu kontrak sempurna secara
hukum yaitu:
01
Unsur perjanjian yang harus selalu ada dalam suatu perjanjian seperti terpenuhinya
syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasla 1320 KUH Perdata.
Esensialia
02
Unsur yang melekat pada perjanjian tanpa perlu disebutkan secara tegas dan dianggap ada
dalam perjanjian tersebut.
Naturalia
03
Unsur yang harus dimuat secara tegas dalam perjanjian.
Accidentalia
PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka perlu :
1. Adanya kesesuaian antara Kontrak/Perjanjian dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, karena hal tersebut menjadi syarat
penting atau unsur esensial dari kontrak.
2. Dengan adanya peraturan pemerintah yang membatasi operasional
perusahaan/pabrik guna menekan penyebaran Covid-19 maka hal tersebut
wajib untuk dipenuhi oleh Eksekutif perusahaan. Apabila causa yang halal
yang merupakan syarat objektif dari perjanjian tidak dipenuhi maka
mengakibatkan perjanjian dapat dibatalkan.
JAWABAN CASE
”PERISTIWA PANDEMI COVID-19”
PERISTIWA PANDEMI COVID-19
Sebelumnya perlu diketahui bahwa force majeure terdapat 2 jenis yaitu absolut
dalam hal prestasi sama sekali tidak dapat dilaksanakan seluruhnya oleh para
pihak dalam perjanjian dan relatif dalam hal prestasi masih mungkin dilakukan
dengan risiko yang dapat diperjanjikan oleh para pihak.
Wabah Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam yang mana telah
ditetapkan oleh Pemerintah melalui Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020
tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana
Nasional. Berkaitan dengan dampak dari wabah Covid-19 dimana perusahaan
manufaktur tidak dapat memenuhi prestasi sesuai dengan kontrak bisnisnya maka
wabah Covid-19 dapat digolongkan sebagai Force Majeure Relatif.
Menurut Prof. Subekti dakam buku Hukum Perjanjian Hal. 55 dijelaskan bahwa :
“Force Majeure Relatif adalah dimana para pihak masih dimungkinkan untuk
melaksanakan hak dan kewajibannya. Risiko yang diakibatkan oleh keadaan
memaksa tersebut dapat diperjanjikan oleh para pihak.”
Sehingga merujuk hal tersebut diatas, maka akibat dari Force Majeure Relatif
yaitu Para Pihak tidak dapat menjadikan wabah Pandemi Covid 19 tersebut
sebagai alasan untuk melakukan pembatalan kontrak.
PERISTIWA PANDEMI COVID-19
Force Majeure atau keadaan kahar atau keadaaan memaksa diatur dalam pasal 1244, 1245, 1444 dan 1445
KUHPerdata. Dalam pasal tersebut tidak dituliskan definisi secara eksplisit tetapi menyebutkan unsur-unsur
keadaan yang dapat dikategorikan ke dalam peristiwa Force Majeure. Unsur-unsur tersebut jika dikaitkan
dengan Pandemi Covid-19, sebagai berikut:
Suatu keadaan dapat dikatakan force majeure apabila keadaan tersebut tidak terduga terjadi atau tidak dapat diprediksi
sebelumnya oleh para pihak. Adanya Covid-19 merupakan suatu keadaan yang tidak terduga dan tidak diprediksi
sebelumnya. Covid-19 ini dijadikan sebagai bencana non-alam oleh pemerintah yang dipertegas dalam Keppres
12/2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Oleh karena itu,
memperkuat bahwa Covid-19 termasuk peristiwa yang tidak terduga.
Peristiwa yang tidak terduga
Terjadinya Covid-19 ini merupakan suatu keadaan diluar kendali para pihak. Oleh karena itu, keadaan pandemi saat ini
tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada salah satu pihak dalam perjanjian.
Tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur
Debitur saat memenuhi prestasinya bukan terhalang karena kesengajaan, kelalaian, ataupun adanya itikad buruk
melainkan keadaan pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh semua pihak.
Kemudian, apabila tidak ada pandemi para pihak tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajiban kontraktual masing-
masing dan melaksanakannya dengan itikad baik
Tidak ada itikad buruk dari debitur
PERISTIWA PANDEMI COVID-19
JAWABAN CASE
”PEMBAHASAN”
PEMBAHASAN
Dalam Hal Ancaman Penalti Wanprestasi Akibat Dari Tidak Tercantumnya Kejadian Semacam Covid-
19 Tidak Tercantum Dalam Kontrak Bisnis
Meskipun dalam kontrak bisnis tidak terdapat klausula Pandemi Covid-19, akan tetapi sebagaimana penjelasan tersebut
diatas, bahwa wabah Pandemi Covid-19 merupakan kejadian diluar kehendak Para Pihak sehingga sesuai dengan pasal
1245 KUHPerdata yang berbunyi sebagai berikut :
“Tidak ada penggantian biaya. kerugian dan bunga. bila karena keadaan memaksa atau karena hal yang terjadi secara
kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau melakukan suatu
perbuatan yang terlarang baginya”
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka Perusahaan manufaktur tidak mempunyai kewajiban untuk membayar
ganti rugi dan bunga dikarenakan wabah Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam dan termasuk ke dalam
keadaan yang memaksa yang tidak dapat diduga oleh kedua belah pihak (Force Majeure).
Dalam kedudukannya Perjanjian merupakan hal yang mengikat dan berlaku selayaknya undang-undang bagi Para Pihak
(Pancta Sunt Servanda), namun demikian apabila ada hal yang tidak diatur dalam kontrak tersebut, maka Para Pihak
dapat menggunakan ketentuan dalam KUHPerdata sebagai acuan.
PEMBAHASAN
Dalam Hal Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Atas Adanya Permasalahan Hukum Akibat Covid-19
Bahwa pandemi Covid-19 sebagai force majeure bersifat relatif. Artinya, Para Pihak tidak dapat membatalkan Perjanjian
tersebut. Upaya hukum yang dapat ditempuh eksekutif untuk melindungi perusahaan, meminimalisir resiko, serta kerugian
finansial adalah renegoisasi untuk restrukturisasi perjanjian. restrukturisasi perjanjian merupakan upaya perbaikan yang
dilakukan debitur karena mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sehingga timbul kesepakatan baru yang
disepakati kedua belah pihak baik dalam hal perubahan syarat perjanjian penundaan pelaksanaan dan melakukan kajian ulang
dalam pelaksanaan perjanjiannya.
Adapun hasil dari renegoisasi tersebut dapat Para Pihak tuangkan kedalam Addendum Perjanjian (Perubahan Perjanjian) untuk
melakukan perubahan pada ketentuan-ketentuan tertentu dalam perjanjian. Dasar hukum addendum adalah asas kebebasan
berkontrak. Sesuai dengan pasal 1338 KUHPerdata berbunyi:
“Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-
alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.”
Perubahan ketentuan dalam perjanjian tersebut sebaiknya mengubah ketentuan yang krusial dalam pelaksanaannya dan
terdapat kemungkinan adanya hambatan atau kendala akibat dari covid-19, namun tidak terbatas pada ketentuan yang
mengatur tentang kuota produksi, jangka waktu produksi, pengiriman barang.
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Berdasarkan uraian yang dijelaskan tersebut diatas, maka kami sampaikan peristiwa Pandemi Covid-19
merupakan Force Majeure Relatif yang berdampak terhadap kelangsungan pemenuhan sesuatu yang telah
diperjanjikan oleh Perusahaan dan Konsumen.
Upaya hukum guna penyelesaian permasalahan peristiwa Pandemi Covid-19 tersebut terhadap hubungan
hukum antara Perusahaan dan Konsumen adalah dengan melakukan negosiasi kembali dalam rangka
Restrukturisasi Perjanjian (Addendum/Amandemen) untuk penundaan pelaksanaan dengan persyaratan
yang disanggupi.
Sebagai dasar pengajuan tersebut dengan melampirkan peraturan pemerintah setempat yang mengikat
atas peristiwa Pandemi Covid-19 sebagai dasar melakukan negosiasi/musyawarah dan mengenai
tindaklanjut pelaksanaan perjanjian yang disepakati untuk kemudian dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Perusahaan dan Konsumen.
Thank You

More Related Content

Similar to STUDY CASE TAUFIK HIDAYAT.pptx

Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalahTm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
WennaSustiany
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
syophi
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aprinsya Panjaitan
 
Kontrak bisnis
Kontrak bisnisKontrak bisnis
Kontrak bisnis
rizkysays
 

Similar to STUDY CASE TAUFIK HIDAYAT.pptx (20)

Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalahTm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
hukum-asuransi.ppt
hukum-asuransi.ppthukum-asuransi.ppt
hukum-asuransi.ppt
 
hukum-asuransi.ppt
hukum-asuransi.ppthukum-asuransi.ppt
hukum-asuransi.ppt
 
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
 
CV / Commanditaire vennootschap
CV / Commanditaire vennootschapCV / Commanditaire vennootschap
CV / Commanditaire vennootschap
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
HUKUM-PERIKATAN-PPM.pptx
HUKUM-PERIKATAN-PPM.pptxHUKUM-PERIKATAN-PPM.pptx
HUKUM-PERIKATAN-PPM.pptx
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
Kronologis kasus enron
Kronologis kasus enronKronologis kasus enron
Kronologis kasus enron
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
Tinjauan Umum Perjanjian, Polis dan Sifat Perjanjian Asuransi
 
force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janji
 
Bab 5 auditing
Bab 5 auditingBab 5 auditing
Bab 5 auditing
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
 
Kontrak bisnis
Kontrak bisnisKontrak bisnis
Kontrak bisnis
 
Hukum Asuransi
Hukum AsuransiHukum Asuransi
Hukum Asuransi
 
Perjanjian penyerahan bersyarat/ CONDITIONAL ASSIGNMENT AGREEMENT (Beli Perja...
Perjanjian penyerahan bersyarat/ CONDITIONAL ASSIGNMENT AGREEMENT (Beli Perja...Perjanjian penyerahan bersyarat/ CONDITIONAL ASSIGNMENT AGREEMENT (Beli Perja...
Perjanjian penyerahan bersyarat/ CONDITIONAL ASSIGNMENT AGREEMENT (Beli Perja...
 

Recently uploaded

In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 

Recently uploaded (20)

analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 

STUDY CASE TAUFIK HIDAYAT.pptx

  • 3. CASE Seorang eksekutif perusahaan manufaktur menghadapi resiko wan prestasi memenuhi produksi kuota sesuai kontrak bisnis dengan konsumennya, di tengah situasi krisis akibat covid-19. Peraturan pemerintah mengharuskan perusahaannya tidak dapat mengoperasikan pabrik sesuai jam kerja normal sehingga berimbas pada kapasitas produksi, padahal ada tenggat waktu dalam kontrak bisnis yang harus dipenuhi untuk mengirim produk dengan jumlah tertentu. Selain ancaman penalty wan prestasi dan konsumennya ternyata kondisi krisis akibat kejadian semacam covid-19 tidak tercantum dalam kontrak bisnis yang berimbas pada potensi tuntutan hukum dari mitra pemasoknya, bila ada pembatalan kesepakatan. Eksekutif ini seakan berada di dua front peperangan. Satu sisi, perusahaannya harus memenuhi kuota produksi kepada konsumen sesuai kontrak bisnis, namun di sisi lain, perusahaan harus menjalankan kesepakatan dengan mitra pemasoknya dengan banyak kerugian yang ditanggung perusahaannya. Menyikapi hal diatas, dari prespektif hukum bisnis, silahkan dijelaskan upaya-upaya hukum apa saja yang dapat ditempuh oleh eksekutif tersebut agar dapat melindungi kepentingan perusahaannya dengan meminimalkan berbagai resiko, termasuk tapi tidak terbatas pada kerugian finansial saja.
  • 4. JAWABAN CASE ”PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN”
  • 5. PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN Hubungan hukum antara Eksekutif Perusahaan dengan Konsumen merupakan perikatan berdasarkan kontraktual yang disetujui dan ditandatangani secara bersama-sama. Dalam hal ini, kontrak merupakan perjanjian yang dituangkan secara tertulis sebagai undang-undang. Syarat sah dan pedoman pelaksanaan perjanjian tidak terlepas dari ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) dan asas-asas serta unsur- unsur dari perjanjian.
  • 6. PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN Syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata adalah : Sepakat, harus berdasarkan pada kesepakatan para pihak yang bermaksud mengikatkan diri dalam perjanjian. Cakap, para pihak harus termasuk pihak yang dinyatakan cakap secara hukum. Hal tertentu, harus terdapat objek yang jelas yang diperjanjikan oleh para pihak. Causa yang halal, tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum dan kesusilaan
  • 7. PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN Lebih lanjut, terdapat 3 unsur perjanjian yang menjadikan suatu kontrak sempurna secara hukum yaitu: 01 Unsur perjanjian yang harus selalu ada dalam suatu perjanjian seperti terpenuhinya syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasla 1320 KUH Perdata. Esensialia 02 Unsur yang melekat pada perjanjian tanpa perlu disebutkan secara tegas dan dianggap ada dalam perjanjian tersebut. Naturalia 03 Unsur yang harus dimuat secara tegas dalam perjanjian. Accidentalia
  • 8. PERIKATAN ANTARA EKSEKUTIF PERUSAHAAN DAN KONSUMEN Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka perlu : 1. Adanya kesesuaian antara Kontrak/Perjanjian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena hal tersebut menjadi syarat penting atau unsur esensial dari kontrak. 2. Dengan adanya peraturan pemerintah yang membatasi operasional perusahaan/pabrik guna menekan penyebaran Covid-19 maka hal tersebut wajib untuk dipenuhi oleh Eksekutif perusahaan. Apabila causa yang halal yang merupakan syarat objektif dari perjanjian tidak dipenuhi maka mengakibatkan perjanjian dapat dibatalkan.
  • 10. PERISTIWA PANDEMI COVID-19 Sebelumnya perlu diketahui bahwa force majeure terdapat 2 jenis yaitu absolut dalam hal prestasi sama sekali tidak dapat dilaksanakan seluruhnya oleh para pihak dalam perjanjian dan relatif dalam hal prestasi masih mungkin dilakukan dengan risiko yang dapat diperjanjikan oleh para pihak. Wabah Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam yang mana telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Berkaitan dengan dampak dari wabah Covid-19 dimana perusahaan manufaktur tidak dapat memenuhi prestasi sesuai dengan kontrak bisnisnya maka wabah Covid-19 dapat digolongkan sebagai Force Majeure Relatif.
  • 11. Menurut Prof. Subekti dakam buku Hukum Perjanjian Hal. 55 dijelaskan bahwa : “Force Majeure Relatif adalah dimana para pihak masih dimungkinkan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. Risiko yang diakibatkan oleh keadaan memaksa tersebut dapat diperjanjikan oleh para pihak.” Sehingga merujuk hal tersebut diatas, maka akibat dari Force Majeure Relatif yaitu Para Pihak tidak dapat menjadikan wabah Pandemi Covid 19 tersebut sebagai alasan untuk melakukan pembatalan kontrak. PERISTIWA PANDEMI COVID-19
  • 12. Force Majeure atau keadaan kahar atau keadaaan memaksa diatur dalam pasal 1244, 1245, 1444 dan 1445 KUHPerdata. Dalam pasal tersebut tidak dituliskan definisi secara eksplisit tetapi menyebutkan unsur-unsur keadaan yang dapat dikategorikan ke dalam peristiwa Force Majeure. Unsur-unsur tersebut jika dikaitkan dengan Pandemi Covid-19, sebagai berikut: Suatu keadaan dapat dikatakan force majeure apabila keadaan tersebut tidak terduga terjadi atau tidak dapat diprediksi sebelumnya oleh para pihak. Adanya Covid-19 merupakan suatu keadaan yang tidak terduga dan tidak diprediksi sebelumnya. Covid-19 ini dijadikan sebagai bencana non-alam oleh pemerintah yang dipertegas dalam Keppres 12/2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Oleh karena itu, memperkuat bahwa Covid-19 termasuk peristiwa yang tidak terduga. Peristiwa yang tidak terduga Terjadinya Covid-19 ini merupakan suatu keadaan diluar kendali para pihak. Oleh karena itu, keadaan pandemi saat ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada salah satu pihak dalam perjanjian. Tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur Debitur saat memenuhi prestasinya bukan terhalang karena kesengajaan, kelalaian, ataupun adanya itikad buruk melainkan keadaan pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh semua pihak. Kemudian, apabila tidak ada pandemi para pihak tetap berkomitmen untuk memenuhi kewajiban kontraktual masing- masing dan melaksanakannya dengan itikad baik Tidak ada itikad buruk dari debitur PERISTIWA PANDEMI COVID-19
  • 14. PEMBAHASAN Dalam Hal Ancaman Penalti Wanprestasi Akibat Dari Tidak Tercantumnya Kejadian Semacam Covid- 19 Tidak Tercantum Dalam Kontrak Bisnis Meskipun dalam kontrak bisnis tidak terdapat klausula Pandemi Covid-19, akan tetapi sebagaimana penjelasan tersebut diatas, bahwa wabah Pandemi Covid-19 merupakan kejadian diluar kehendak Para Pihak sehingga sesuai dengan pasal 1245 KUHPerdata yang berbunyi sebagai berikut : “Tidak ada penggantian biaya. kerugian dan bunga. bila karena keadaan memaksa atau karena hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau melakukan suatu perbuatan yang terlarang baginya” Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka Perusahaan manufaktur tidak mempunyai kewajiban untuk membayar ganti rugi dan bunga dikarenakan wabah Pandemi Covid-19 merupakan bencana non alam dan termasuk ke dalam keadaan yang memaksa yang tidak dapat diduga oleh kedua belah pihak (Force Majeure). Dalam kedudukannya Perjanjian merupakan hal yang mengikat dan berlaku selayaknya undang-undang bagi Para Pihak (Pancta Sunt Servanda), namun demikian apabila ada hal yang tidak diatur dalam kontrak tersebut, maka Para Pihak dapat menggunakan ketentuan dalam KUHPerdata sebagai acuan.
  • 15. PEMBAHASAN Dalam Hal Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Atas Adanya Permasalahan Hukum Akibat Covid-19 Bahwa pandemi Covid-19 sebagai force majeure bersifat relatif. Artinya, Para Pihak tidak dapat membatalkan Perjanjian tersebut. Upaya hukum yang dapat ditempuh eksekutif untuk melindungi perusahaan, meminimalisir resiko, serta kerugian finansial adalah renegoisasi untuk restrukturisasi perjanjian. restrukturisasi perjanjian merupakan upaya perbaikan yang dilakukan debitur karena mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sehingga timbul kesepakatan baru yang disepakati kedua belah pihak baik dalam hal perubahan syarat perjanjian penundaan pelaksanaan dan melakukan kajian ulang dalam pelaksanaan perjanjiannya. Adapun hasil dari renegoisasi tersebut dapat Para Pihak tuangkan kedalam Addendum Perjanjian (Perubahan Perjanjian) untuk melakukan perubahan pada ketentuan-ketentuan tertentu dalam perjanjian. Dasar hukum addendum adalah asas kebebasan berkontrak. Sesuai dengan pasal 1338 KUHPerdata berbunyi: “Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan- alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.” Perubahan ketentuan dalam perjanjian tersebut sebaiknya mengubah ketentuan yang krusial dalam pelaksanaannya dan terdapat kemungkinan adanya hambatan atau kendala akibat dari covid-19, namun tidak terbatas pada ketentuan yang mengatur tentang kuota produksi, jangka waktu produksi, pengiriman barang.
  • 17. REKOMENDASI Berdasarkan uraian yang dijelaskan tersebut diatas, maka kami sampaikan peristiwa Pandemi Covid-19 merupakan Force Majeure Relatif yang berdampak terhadap kelangsungan pemenuhan sesuatu yang telah diperjanjikan oleh Perusahaan dan Konsumen. Upaya hukum guna penyelesaian permasalahan peristiwa Pandemi Covid-19 tersebut terhadap hubungan hukum antara Perusahaan dan Konsumen adalah dengan melakukan negosiasi kembali dalam rangka Restrukturisasi Perjanjian (Addendum/Amandemen) untuk penundaan pelaksanaan dengan persyaratan yang disanggupi. Sebagai dasar pengajuan tersebut dengan melampirkan peraturan pemerintah setempat yang mengikat atas peristiwa Pandemi Covid-19 sebagai dasar melakukan negosiasi/musyawarah dan mengenai tindaklanjut pelaksanaan perjanjian yang disepakati untuk kemudian dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Perusahaan dan Konsumen.