1. LAPORAN
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
OLEH:
NAMA : LA ODE SYAWAL SULAEMAN
STAMBUK : L1A1 15 166
KELAS : A
KELOMPOK : II
ASISTEN : FUJI ASTUTI AUZA S.Pt., M.Si
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai penelitian
dan juga praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai macam alat dan
bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam laboratorium. Pada saat
praktikum , praktikan akan menggunakan alat-alat yang berada di laboratorium. Alat
dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu
dipahami sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan mengetahui
fungsinya dengan baik. Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum ini harus
dilakukan dengan hati-hati danteliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan
mengenali alat dan bahan pula praktikan dapat mengetahui alat dan bahan mana saja
yang berbahaya maupun tidak sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan
baik. (Pamungkas, E, 2014).
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan
3. prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting agar
saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Bekerja di
laboratorium tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari
berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang
bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang
melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat
yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang
berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. (Suriantika, C, dkk, 2013).
B. Tujuan Dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum tentang “Pengenalan Alat-alat
Laboratorium” yaitu:
1. Mengenal alat-alat laboratorium yang digunakan
2. Mengetahui fungsi alat-alat laboratorium dan cara pemakaiannya
Manfaat praktikum kali ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium,
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan cara pengunaan alat-alat laboratorium
4. BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum Nutrisi Ternak Dasar tentang “Pengenalan Alat-alat Laboratorium”
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Oktober 2016, bertempat di Laboratorium
Nutrisi Dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari
B. ALAT
Alat yang digunakan pada praktikum “Pengenalan Alat-alat Laboratorium”,
kali ini adalah:
1. Cawan Alumunium
2. Cawan Porselin
3. Labu Erlemeyer
4. Gelas Ukur
5. Gelas Beaker
6. Pipet Ukur
7. Pipet Gondok
8. Pipet Tetes
9. Mikropipet
10. Pipet Biasa
11. Timbangan Analitik
12. Lemari Asam
13. Destilasi Otomatis
5. 14. Tanur
15. Bulp
16. Labu Kjedahl
17. Hoplet
18. Tabung Destilasi
19. Alat Titrasi
20. Soclet
21. Alat Penyuling
22. Eksikator
23. Oven
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
1. Pembimbing menjelaskan nama alat
2. Mahasiswa menulis nama alat
3. Mahasiswa mengambar alat-alat yang dijelaskan dosen dan menuliskan fungsi
dari masing-masing alat.
6. BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Cawan Alumunium
Digunakan untuk
menganalisis bahan kering
2 Cawan Porselin
Digunakan untuk
menganalisis bahan kering
adan abu
3 Labu Erlemeyer
Mereaksikan larutan
berupa air, menyimpan
larutan hasil titrasi
4 Timbangan Analitik
Menimbang bahan dengan
ketelitian yang tinggi
7. 5 Gelas Ukur
Untuk mengukur
larutan, menyimpan
larutan
6 Pipet Gondok
Mengambil larutan
yang berskala tertentu
7 Pipet Tetes
Mengambil larutan
yang berskala kecil
8 Mikropipet
Mengambil larutan dalam
volume yang kecil
8. 9 Pipet Biasa
Mengambil larutan dengan
volume tertentu
10 Beaker Glass
Tempat mereaksikan
larutan yang berbentuk
padat
11 Lemari Asam
Tempat menyimpan
Larutan yang bersifat
asam atau untuk
melakukan proses analisis
kadar protein
12 Tabung Destilasi
Untuk destilasi larutan
bahan kimia
9. 13 Alat Titrasi
Untuk melakukan titrasi
protein atau larutan
14 Labu Kjedahl
Untuk analisis kadar
Protein
15 Eksikator
Untuk menyimpan
bahan-bahan yang
harus bebas air dan
mendinginkan larutan.
16 Alat Penyuling Untuk menyuling air
10. 17 Tanur
Tempat untuk proses
pengabuan dalam
analisis kadar abu
18 Hoplet
Menghomogenkan dan
memanaskan media
yang sudah disterilkan
19 Bulp
Menghisap larutan yang
ingin dipindahkan ke
botol larutan
20 Sochlet
Untuk menganalisis
kadar lemak
11. 21 Oven
Untuk mengeringkan alat
dan bahan yang dalam
keadaan basah.
23 Gegep
mengambil cawan yang
ingin dipanaskan dan
menjepit cawan yang
ingin dipindahkan
B. Pembahasan
Peralatan-peralatan yang digunakan didalam laboratorium dibagi dalam
kelompok peralatan alat sterilisasi, alat aseptic, alat pemanas, alat wadah, alat
penghitung, cawan alumunium, cawan porselin, alat ukur, dan gegep, bulp,. Alat
sterilisasi diantaranya lemari asam, Oven, dan tanur. Alat pemanas salah satunya
Hotplate. Alat ukur diantaranya Erlenmeyer, Gelas Ukur, Gelas Kimia, labu
kjhedal, Mikropipet, Neraca Analitik, Pipet Tetes, Pipet Gondok, dan Pipet Biasa.
Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan
yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung aquades. Labu erlemeyer terdapat beberapa pilihan berdasarkan
volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml. Prinsip
12. kerja dari labu erlenmeyer ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia
secara langsung atau dengan menggunakan corong. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Ernalia Rosita, 2013) yang menyatakan bahwa Untuk menyimpan dan memanaskan
larutan, Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.
Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.
Pada saat mengukur volume larutan. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menuangkan
larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Pramitha Galuh, 2014) yang menyatakan gelas ukur berfungsi untuk mengukur
volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi.
Cawan Porselin adalah alat yang digunakan untuk prosedur analisis kadar
abu dan kadar air, Cawan Alumunium adalah alat yang digunakan untuk analisis
kadar air tidak dapat digunakan untuk analisis kadar abu. Labu Kjhejal digunakan
untuk analisis kandungan protein alat ini terbuat dari kaca,
Shoclet digunakan untuk analisis kadar lemak. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat (Karnaia Rahman, 2012) yang menyatakan bahwa Soxhlet berfungsi untuk
memisahkan ekstak padatan suatu bahan dengan pelarut organik dan digunakan pada
proses ekstraksi.
Pipet Tetes berfungsi untuk untuk memindahkan larutan dengan volume
yang tidak diketahui. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari
pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan
melepaskan karet tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat(Pramitha Galuh, 2014)
13. yang menyatakan pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah yang
kecil
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume
pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yg tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl.
Pipet Gondok berfungsi untuk mengambil larutan yang berskala tertentu.
Pipet ini berfariasi mulai daru ukuran 5 ml, 10ml, sampai 30 ml. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Pramitha Galuh, 2014) yang menyatakan pipet gondok digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan tepat.
Karet penyedot/Bulp adalah alat untuk menyedot larutan yang dari botol
larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur. Sesuai dengan pendapat (Pramitha Galuh, 2014)
yang menyatakan bulp berfungsi untuk mengambil atau menyedot larutan yang akan
diukur
Hotplet berfungsi untuk Menghomogenkan dan memanaskan media yang
sudah disterilkan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang
menyatakan bahwa hot plet berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan
memanaskan suatu media yang sudah disterilkan.
Neraca Analitik, yaitu timbangan digital yang fungsinya untuk menimbang
berat sampel dan berat media. Timbangan ini bisa direset agar kembali ke 0 lagi.
14. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan sehingga akan tertera secara
langsung pada layar berat bahan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat (Egi
Pamungkas, 2014) yang menyatakan bahwa neraca analitik berfungsi untuk
mengukur masa atau berat sampel yang dapat di restar kembali ke angka 0 lagi.
Gelas Beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk
mereaksikan larutan yang berbentuk padat dan memanaskan cairan. Beker seringkali
dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan
volume tertampung. Hal ini sesui dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang
menyatakan bahwa gelas beker berfungsi untuk menampung larutan dan
mereaksikan larutan yang berbentuk padatan.
Alat Titrasi berfungsi untuk melakukan proses titrasi larutan atau protein.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Ernalia Rosita, 2013) yang menyatakan alat titrasi
terdiri dari statif dan klem yang berfungsi untuk menjepit buret atau pipet, dan buret
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam volume tertentu. Tabung Destilasi,
berfungsi untuk proses destilasi larutan
Oven adalah peralatan yang digunakan untuk sterilisasi kering, juga dapat
digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Cipto surianrika, 2013) yang menyatakan bahwa oven berfungsi sebagai alat
mengeringkan alat dan bahan yang harus bebas dari air.
Eksikator berfungsi untuk Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mendinginkan larutan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
15. menyatakan bahwa eksikator berfungsi untuk mendingikkan larutan dan menyimpan
bahan-bahan yang harus bebas dari air eksikator terdapat dua jenis yaitu eksikator
vakum dan eksikator biasa.
Tanur berfungsi untuk, Tempat untuk proses pengabuan dalam analisis
kadar abu, untuk memanaskan larutan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto
Suriantika, 2013) yang menyatakan tanur berfungsi untuk memanaskan larutan atau
sampel.
Gegep berfungsi untuk menjepit atau mengambil cawan yang ingin
dipanaskan. Prinsip kerja gegep ialah dengan cara memegang bagian pegangan
gegep, kemudian menjepit cawan yang ingin dipindahkan atau digunakan. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Ernalia Rosita, 2013) yang menyatakan gegep atau penjepit
tabung berfungsi untuk menjepit tabung atau cawan yang ingin dipanaskan atau
dipindahkan yang tidak dapat diambil dengan tangan, gegep ini biasa terbuat dari
kayu atau besi.
Lemari Asam, Lemari asam ini digunakan untuk tempat mereaksikan
berbagai jenis reaksi kimia, terutama dalam mereaksikan zat-zat yang berbahaya,
beracun, maupun deskrusi larutan yang bersifat asam, dan untuk proses analisis
kadar protein suatu bahan pakan atau pangan. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Hidayat, R. 2015) yang menyatakan bahwa lemari asam berfungsi untuk
menyimpan larutan yang bersifat asam.
16. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan kami menyimpulkan bahwa
1. Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang
berbeda dari masing-masing alat. Alat-alat mikrobiologi pada umumnya
terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat bereaksi dengan zat kimia dan yang
terpenting tahan terhadap panas.
2. Peralatan laboratorium yang digunakan pada saat praktikum tersiri atas cawan
porselin, cawan alumunium, labu erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, pipet
ukur pipet tetes, pipet gondok, mikropipet, karet penyedot atau bulp, gegep,
labu kjehal, alat destilasi,timbangan analitik, pipet tetes, mikropipet, beaker
glass, oven, tanur, hot plate, dan lemari asam.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah mahasiswa yang melakukan
praktikum agar mengikutinya dengan baik, dan dapat mengenal alat-alat yang
digunakan beserta dengan fungsinya agar pada praktikum selanjutnya praktikan
tidak melakukan kesalahan.
17. DAFTAR PUSTAKA
Galuh, P. 2014. Laporan Praktikum Kimia Klinik Percobaan 1 Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium. Poltekkes Kemenkes Surabaya. Surabaya
Hidayat, R. 2015. Alat-alat Laboratorium Beserta Fungsinya. Dayat17.blogspot.co.id.
diakses pada tanggal 8 Oktober 2016
http://hestcassie.wordpress.com/2013/03/12/laporanpraktikummikrobiologipengenalan-
alat-alat/ diakses pada tanggsl 8 Oktober 2016
Pamungkas, E. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Perairan Pengenalan Alat Dan
Bahan Praktikum. Semarang.
Rahman, K. 2012. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru
Rosita, E. 2013. Laporan Mingguan Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat Di
Laboratorium. Universitas pasundan. Bandung
Suriantika, C, dkk. 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi “Sterilisasi Dan Pengenalan
Peralatan Mikrobiologi”. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka