2. MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia
tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks
juga penderitaan yang akan di hadapi manusia. Penderitaan termasuk realitas manusia
dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin
berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
Manusia lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam
suatu kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun
jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin oleh
orang tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi
menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat sementara.
Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan
tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam
3. kehidupan seseorang. Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di
kecewakanya oleh seseorang. Penderitan dan kenikmatan manusia/seseorang dengan
menyukai atau tidaknya sesuatu. Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia
bermanfaat untuk menjadi bahan instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi
bahan instropeksi dapat pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia
yang lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan. Mental
seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan yang sedang di alami.
Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk
menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan motivasi serta jalan keluar
untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
Contoh penderitaan :
Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga
mungkin penderitaan ini yang paling
di takutkan apalagi bagi seorang ayah
yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan
berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
Kehilangan orang tua
4. Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu
pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha
menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu
berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
Kemiskinan
Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin
disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup
seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari
pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh
uang,sibuk dengan tugas masing",tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya
kata-kata " makan ga makan yang penting kumpul".
SIKSAAN
Arti siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat
psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita
sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin
mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa
penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini
5. ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang
lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia
ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan
tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati
daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah
penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa
putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang
mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang
jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak
waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental
seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti
orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal
tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah
sebagai berikut ;
6. a. Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri
pada lambung.
b. Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
dan mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah sebagai berikut :
a. Gangguan kejiwaan akan nampaak dalam gejala-gejala kehidupan penderita, baik
pada jasmani maupun rohaninya.
b. Usaha mempertahankan diri dilakukan dengan cara negatif (escape mechanism),
yaitu mundur atau lari (menghindarkan diri), sehingga cara bertahan dirinya tentu
salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita
gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi pesoalan justru akan segera
memecahkan persoalan sehingga tidak menekan perasannya. Jadi, bukan
melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan
(problem solving).
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown), dan yang bersangkutan
mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa
rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan
menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
7. b. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang
bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat
menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
c. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan
terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak
emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke
alam fantasi.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh sesorang dapat mendorongnya ke
arah berikut ini :
1. Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai
usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya, melakukan shalat Tahajud bagi umat
Islam waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi, atau melakuka kegiatan yang positif setelah kejatuhan
dalam kehidupan (Dalam pepatah dikatakan; Hendaknya jatuh tupai janganlah sampai
jatuh tapai!).
2. Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan
mengalami frustrasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi yang dialami orang dewasa antara lain sebagai berikut :
1. Agresi, serangan berupa kemarahan yang meluap akibat emosi yang tidak
terkendalikan. Secara fisik berakibat mudah terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi),
atau melakukan tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
8. 2. Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan (infantil),
misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung dan merusak barang-
barang.
3. Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan
membisu, memukul-mukul dada sendiri dan membentur-benturkan kepala pada benda
keras.
4. Proyeksi, usaha mendapatkan, melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri
yang negatif pada orang lain. Kata pepatah : awak yang tidak pandai menari, dikatakan
lantai yang terjungkat.
5. Indentifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasi,
misalnya dalam kecantikan, yang bersangkutan menyamakan dirinya dengan bintang
film, atau dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
6. Narsisme, self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih
superior dari pada orang lain.
7. Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak ingin berkomunikasi
dengan orang luar, dan merasa tidak puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus
pada sifat yang sinting.
Oleh karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan :
a. Kota-kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat,
sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya.
Akibatnya, sebagian orang tidak mau tahu penderitaan orang lain, timbullah
egoisme yang merupakan salah satu ciri masyarakat kota.
9. b. Anak-anak usia muda tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau
diidam-idamkan, karena tidak berimbanganya kemampuan dengan tujuannya, dan
karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami
penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibat norma lama yang dipegangnya
secara teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
c. Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah dan memendamnya di
dalam hati (introver). Namun, sulit mengeluarkan perasaannya tersebut,
sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini
mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati, sehingga tidaklah
mengherankan kalau kaum wanita banyak yang menjadi penderita psikosomatik
(penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.
d. Orang-orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas
dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sikap pasrah pada umumnya
tidak dikenalnya. Dalam keadaan yang sulit, orang seperti ini mudah sekali
megalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita golongan ini
mencapai 40 %.
e. Orang yang terlalu mengejar materi, seperti pedagang dan pengusaha, selalu
memiliki sifat ‘gigiah’ dalam memperoleh tujuan kegiatanya, yaitu mencari
untung sebanyak mungkin. Mereka adalah kaum materialis dan biasanya
mengabaikan masalah spiritual yang justeru membuat seseorang pasrah pada saat-
saat tertentu.
Benarkah orang yang telah meninggal, terutama yang memakai jalan bunuh diri sudah
lepas dari penderitaan? Jawabannya tidak, karena ajaran agama pada umumnya
10. mengatakan bahwa Tuhan tidak dapat menerima mereka yang bunuh diri di surga, karena
bunuh diri dianggap telah melampaui-Nya dalam menentukan nasib.
PENDERITAAN DAN PERJUNGAN
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Dan
perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan. Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Manusia adalah mahluk berbudaya
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia
hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan
penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang
mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu
penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang
mengalami derita.
Hubuan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana,
kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang
sengaja merusak alam dengan
Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti
Longsor.