FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx

yy

FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Manajemen
Dosen pengampu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd
Disusun :
Lisda Puspa Awaliah 072119006
Riksa Aulia 072119016
Aprilia Madyaratri 072119029
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PAKUAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kita selalu diberikan kesehatan dan kesempatan terutama kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Administrasi.yang
berjudul “Filsafat Ilmu Dalam Kehidupan Manusia”.
Ucapan terimakasih kepada para pendukung penulis di dalam
menyelesaikan tugasnya, terkhususnya kepada Bapak Dr. Nandang Hidayat, M.Pd
selaku dosen mata kuliah yang banyak memberikan bimbingan.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun selalu penyusun harapakan demi kesempurnaan makalah ini.
Cibinong, 10 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak
pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari kebenaran
sesungguhnya dengan segala usaha untuk mendapatkan jawabannya. Namun
setiap jawaban yang didapat tidak bisa langsung diterima melainkan harus
diuji dengan menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan jawaban
yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang dapat diukur dengan cara-cara
ilmiah.
Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat tidak menjadikan manusia
berhenti mencari kebenaran. Untuk menemukan kebenaran tersebut perlu
suatu pemikiran rasional. Manusia saat ini lebih giat melakukan penelitian
yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari permasalahan yang
dihadapinya. Perkembangan pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam
semesta dan hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan tujuan
dari pencari kebenaran sejati.
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berpikir. Sering
kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah
yang dinamakan pengetahuan. Kemudian ada saat ketika seseorang ingin
mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemukan keraguan
dalam pengambilan keputusan. Pada saat rasa ingin tahu seseorang muncul
dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai
adanya filsafat.
Pembahasan filsafat ilmu sangatlah penting karena akan
mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu
memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu serta nilai-nilai
moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis,
epistemologis, maupun aksiologis.
Untuk itu penulis ingin memaparkan tujuan dan manfaat filsafat
ilmu dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud filsafat ilmu?
2. Apa tujuan filsafat ilmu?
3. Bagaimana manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui filsafat ilmu
2. Untuk mengetahui tujuan filsafat ilmu
3. Untuk mengetahui manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Ilmu
1. Pengertian filsafat ilmu
Filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan campuran yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada huhungan timbal balik dan saling pengaruh antara
filsalat dan ilmu (Sumarto, 2017). Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang
membahas hakikat ilmu, penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari
akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu
tersebut untuk mendapatkan kejelasan yang lebih pasti (Poedjiadi, 2000). Salain
itu menurut (Caswili, 2015) Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan
ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Sehubungan dengan pendapat tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan
pengembangan filsafat pengetahuan, Objek dari filsalat ilmu adalah ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama.
Menurut Muchsin yang dikutip oleh (Sumarto, 2017) dalam kajian filsafat
ilmu dikenal adanya beberapa dimensi, yaitu :
1. Dimensi ontologis (hakekat ilmu). Ontologis adalah hakikat yang ada
(being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai
kenyataan dan kebenaran. Dalam perspektif ilmu, ontologi ilmu dapat
dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil
keilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah
secara kritis dalam ontologi ilmu.
2. Dimensi epistomologis (cara mendapatkan pengetahuan). Epistemologi
derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan.
Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan dan
logos, theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menenggarai
masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Dengan
kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi
dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu
penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini
epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan
menentukan “kebenaran” seperti apa yang dianggap patut diterima dan apa
yang patut ditolak. Aspek epistemology adalah kebenaran fakta / kenyataan
dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat
diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.
3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan). Aksiologis (teori tentang nilai)
sebagai filsafat yang membahas apa kegunaan ilmu pengetahuan manusia.
2. Tujuan filsafat ilmu
Tujuan dari filsafat ilmu yaitu mengadakan analisis mengenai ilmu
pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh jadi filsafat
ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya (Sumarto, 2017).
Tujuan filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu :
1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang
menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah.
2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi
dan metode keilmuan.
3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Fungsi
Selain itu fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat
secara keseluruhan, yakni :
1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap
pandangan filsafat lainnya.
3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan
pandangan dunia.
4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam
kehidupan
5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai
aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya (Ramadiana, 2018).
Manfaat
Filsafat ilmu berusaha menjelaskan hakekat ilmu yang mempunyai banyak
keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai
fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Untuk itu filsafat ilmu
bermanfaat terhadap kehidupan manusia. Adapun manfaat filsafat ilmu (Caswili,
2015) yaitu:
1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir
murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada
di luar dirinya.
2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir
dan bersikap sempit dan tertutup.
3. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai
masalah kehidupan.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik.
5. Membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir
sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita.
6. Memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, penyelesaian masalah ilmu menjadi lebih terarah.
B. Kehidupan manusia
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk monopolis, artinya manusia itu
satu entitas sebagai human being yang mempunyai susunan kodrat, sifat kodrat
dan kedudukan kodrat sebagaimana dapat dilihat pada bagan berikut:
Setiap aspek dari susunan kodrat, sifat dan kedudukan kodrat bersifat monodualis
yang diwujudkan dalam keadaan seimbang. Manusia adalah makhluk monodualis
artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai makhluk individu dan
juga makhluk sosial. Untuk mecapai hidup lebih baik manusia perlu dibentuk atau
diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang
mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial
atau polis, dan melalui agama. Konsep kehidupan ini tentunya tidak terlepas dari
filsafat, salah satunya filsafat ilmu. Filsafat ilmu memberikan perspektif yang
berbeda dalam kehidupan yakni hidup yang lebih bijaksana dan lebih kritis.
Hubungan filsafat ilmu dan manusia, bahwa kehidupan manusia dipenuhi dengan
berbagai macam permasalahan, baik yang umum dan harus segera diatasi karena
kesibukan manusia dalam pekerjaan sehari-hari maupun bersifat azasi dalam diri
manusia terkait dengan hakikat dirinya sendiri dan proses interaksi dirinya dengan
Tuhan dan alam sekitar. Pertanyaan tentang dirinya sendiri, alam dan Tuhan akan
hadir saat manusia dibebani oleh suatu permasalahan rumit dan memerlukan
pemecahannya, agar tercapai kefahaman yang diharapkan sapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, sehingga filsafat mampu mendorong
manusia untuk :
Susunan
Kodrat
Hakikat Sifat Kodrat
Kedudukan
Kodrat
Makhluk
Beraga
Makhluk Berjiwa
Makhluk
Individual
Makhluk Sosial
Makhluk Otonom
Makhluk Tuhan
- Berusaha mengetahui apa yang telah diketahui dan belum diketahui
- Berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam
kemestaan yang seakan tak terbatas ini
- Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang dicari
telah dijangkaunya
- Tidak apatis terhadap lingkungan dan nilai yang berkembang ditengah
masyarakatnya
Dalam konteks kehidupan manusia, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar-
dasar dan metode ilmunya mampu menyelesaikan persoalan kehidupan manusia
yang sedang dihadapi.
Filsafat lahir dalam diri setiap manusia yang memandang kehidupannya, sehingga
wujud filsafat itu selalu ada dan memberi kehidupan bagi manusia. Dalam tiap
jawaban terhadap sebuah pertanyaan, bagi filsuf akan melahirkan pertanyaan-
pertanyaan baru seterusnya yang tidak akan berhenti sampai kapanpun juga.
Dikarenakan filsafat ilmu membahas sesuatu secara mendasar dan radikal, maka
filsafat ini menjadi sumber dari segala pemikiran dalam bidang-bidang tertentu
yang pada suatu waktu mengemuka adanya filsafat bahasa, filsafat pendidikan,
dan fisafat kebudayaan dan lain-lain. Masing-masing konsentrasi pembahasan
filsafat membentuk sebuah cabang ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan
manusia, baik untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari, maupun
untuk mengembangkan proses perjalanan keilmuan baru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia dalam konsep kehidupannya, mengembangkan pengetahuan tidak
lepas dari kemampuan menalar. Manusia satu-satunya makhluk yang
mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia
mengembangkan pengetahuan bukan hanya sekadar untuk kelangsungan
hidup, tetapi dengan memikirkan hal-hal baru manusia mengembangkan
kebudayaan, manusia memberi makna pada kehidupan, dengan kata lain
semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya
mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya.
Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan
mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi.
Salah satu ciri atau sifat manusia adalah keingintahuannya terhadap apa
yang ditanggapi oleh panca indera, terutama indera penglihatan. Oleh karena
itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah diberi potensi melalui rasio
(potensi akal) dan rasa (kalbu). Rasio adalah kemampuan manusia yang
bertumpu pada akal, menolak sesuatu yang tidak masuk dalam perhitungan
akaliah (logika). Manusia yang diberi potensi akal (rasio) dan potensi kalbu
(rasa) oleh Tuhan, akan membantunya untuk mengetahui dan memahami
alam semesta meski masih dengan cara yang sederhana. Keduanya harus
digunakan secara seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena
itu, rasio harus diimbangi pula dengan rasa dalam kaitannya dengan ilmu.

Recomendados

Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms por
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
123 vistas67 diapositivas
Makalah filsafat 3 por
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Operator Warnet Vast Raha
856 vistas16 diapositivas
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13 por
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13CalvinAlaydrus
224 vistas157 diapositivas
Makalah filsafat 3 por
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Septian Muna Barakati
272 vistas16 diapositivas
Makalah filsafat 4 por
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Septian Muna Barakati
159 vistas12 diapositivas
Makalah pancasila sebagai filsafat por
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatDea_tita
59.6K vistas19 diapositivas

Más contenido relacionado

Similar a FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx

Makalah filsafat 3 por
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
108 vistas16 diapositivas
Makalah filsafat 3 (2) por
Makalah filsafat 3 (2)Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)Septian Muna Barakati
166 vistas16 diapositivas
Makalah filsafat 3 por
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Septian Muna Barakati
185 vistas16 diapositivas
Makalah filsafat 3 por
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Operator Warnet Vast Raha
4.7K vistas16 diapositivas
Makalah filsafat 4 por
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Septian Muna Barakati
78 vistas12 diapositivas
Makalah filsafat 4 (2) por
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Septian Muna Barakati
106 vistas12 diapositivas

Similar a FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx(20)

Makalah filsafat 3 por Warnet Raha
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
Warnet Raha108 vistas
Makalah filsafat 4 por Warnet Raha
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha173 vistas
Makalah filsafat 4 por Warnet Raha
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha95 vistas
Kumpulan materi filsafat ilmu por FiqiahKirana
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
FiqiahKirana1.4K vistas
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2 por ElizaNovi
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
ElizaNovi97 vistas
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu por AbidaAnggun
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
AbidaAnggun2.7K vistas
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms por BeautyPuji
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, msTugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
Tugas makalah filsafat ilmu dr.sigit sardjono, ms
BeautyPuji231 vistas
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik por 02_WandaOcta
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tikkelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
kelompok 5 pancasila sebagai filsafat tugas tik
02_WandaOcta620 vistas
Makalah Pengertian Filsafat por sayid bukhari
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
sayid bukhari11.5K vistas
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW por Djoko Adi Walujo
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo1.1K vistas
Makalah filsafat por AnggiChaca
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
AnggiChaca102 vistas

Último

PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".Kanaidi ken
66 vistas66 diapositivas
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxDelviaAndrini1
14 vistas19 diapositivas
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx por
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxKhoirul Ngibad
12 vistas23 diapositivas
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfIrawan Setyabudi
33 vistas35 diapositivas
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
10 vistas18 diapositivas
Modul 6 - Pend. ABK.pptx por
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxAzizahRaiza1
16 vistas34 diapositivas

Último(20)

PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken66 vistas
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx por Khoirul Ngibad
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Khoirul Ngibad12 vistas
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi33 vistas
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". por Kanaidi ken
Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Siklus  PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Siklus PDCA pada TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken10 vistas
Modul 6 - Pend. ABK.pptx por AzizahRaiza1
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
AzizahRaiza116 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN... por Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
Kanaidi ken25 vistas
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx por DelviaAndrini1
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptxSISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
SISTEM KOMPUTER_DELVIA ANDRINI.pptx
DelviaAndrini116 vistas
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf por DidikSupriyadi6
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi644 vistas
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka por ahmadmistari
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
ahmadmistari59 vistas
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD... por Kanaidi ken
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC)  _Training "TOTAL PROD...
Studi Kasus-1_Equivalent Annual Cost Comparisons (EAC) _Training "TOTAL PROD...
Kanaidi ken10 vistas
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... por Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken15 vistas
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx por ahmadmistari
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptxMateri Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka.pptx
ahmadmistari108 vistas
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi17 vistas
3. LKPD STATISTIKA.pdf por azizdesi
3. LKPD STATISTIKA.pdf3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdf
azizdesi12 vistas

FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx

  • 1. FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Manajemen Dosen pengampu Dr. Nandang Hidayat, M.Pd Disusun : Lisda Puspa Awaliah 072119006 Riksa Aulia 072119016 Aprilia Madyaratri 072119029 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PAKUAN 2019
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya kita selalu diberikan kesehatan dan kesempatan terutama kepada penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu Administrasi.yang berjudul “Filsafat Ilmu Dalam Kehidupan Manusia”. Ucapan terimakasih kepada para pendukung penulis di dalam menyelesaikan tugasnya, terkhususnya kepada Bapak Dr. Nandang Hidayat, M.Pd selaku dosen mata kuliah yang banyak memberikan bimbingan. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu penyusun harapakan demi kesempurnaan makalah ini. Cibinong, 10 Oktober 2019 Penulis
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari kebenaran sesungguhnya dengan segala usaha untuk mendapatkan jawabannya. Namun setiap jawaban yang didapat tidak bisa langsung diterima melainkan harus diuji dengan menggunakan metode tertentu untuk mendapatkan jawaban yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang dapat diukur dengan cara-cara ilmiah. Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat tidak menjadikan manusia berhenti mencari kebenaran. Untuk menemukan kebenaran tersebut perlu suatu pemikiran rasional. Manusia saat ini lebih giat melakukan penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Perkembangan pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam semesta dan hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan tujuan dari pencari kebenaran sejati. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berpikir. Sering kali seseorang mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Setelah hal yang dicari itu didapatkan, itulah yang dinamakan pengetahuan. Kemudian ada saat ketika seseorang ingin mendapatkan suatu pengetahuan, orang itu akan menemukan keraguan dalam pengambilan keputusan. Pada saat rasa ingin tahu seseorang muncul dan menemui keraguan dalam membuat keputusan itulah yang memulai adanya filsafat. Pembahasan filsafat ilmu sangatlah penting karena akan mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu serta nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis, maupun aksiologis.
  • 5. Untuk itu penulis ingin memaparkan tujuan dan manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud filsafat ilmu? 2. Apa tujuan filsafat ilmu? 3. Bagaimana manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui filsafat ilmu 2. Untuk mengetahui tujuan filsafat ilmu 3. Untuk mengetahui manfaat filsafat ilmu dalam kehidupan manusia.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Filsafat Ilmu 1. Pengertian filsafat ilmu Filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada huhungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsalat dan ilmu (Sumarto, 2017). Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu, penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan yang lebih pasti (Poedjiadi, 2000). Salain itu menurut (Caswili, 2015) Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Sehubungan dengan pendapat tersebut bahwa filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan filsafat pengetahuan, Objek dari filsalat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama. Menurut Muchsin yang dikutip oleh (Sumarto, 2017) dalam kajian filsafat ilmu dikenal adanya beberapa dimensi, yaitu : 1. Dimensi ontologis (hakekat ilmu). Ontologis adalah hakikat yang ada (being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan kebenaran. Dalam perspektif ilmu, ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori tentang wujud dalam perspektif objek materil keilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu. 2. Dimensi epistomologis (cara mendapatkan pengetahuan). Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan dan logos, theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menenggarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Dengan
  • 7. kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan “kebenaran” seperti apa yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak. Aspek epistemology adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya. 3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan). Aksiologis (teori tentang nilai) sebagai filsafat yang membahas apa kegunaan ilmu pengetahuan manusia. 2. Tujuan filsafat ilmu Tujuan dari filsafat ilmu yaitu mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya (Sumarto, 2017). Tujuan filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu : 1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. 2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. 3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Fungsi Selain itu fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni : 1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. 2. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
  • 8. 3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. 4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan 5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya (Ramadiana, 2018). Manfaat Filsafat ilmu berusaha menjelaskan hakekat ilmu yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri. Untuk itu filsafat ilmu bermanfaat terhadap kehidupan manusia. Adapun manfaat filsafat ilmu (Caswili, 2015) yaitu: 1. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. 2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit dan tertutup. 3. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. 4. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik. 5. Membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan kita. 6. Memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penyelesaian masalah ilmu menjadi lebih terarah. B. Kehidupan manusia
  • 9. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk monopolis, artinya manusia itu satu entitas sebagai human being yang mempunyai susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat sebagaimana dapat dilihat pada bagan berikut: Setiap aspek dari susunan kodrat, sifat dan kedudukan kodrat bersifat monodualis yang diwujudkan dalam keadaan seimbang. Manusia adalah makhluk monodualis artinya manusia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial. Untuk mecapai hidup lebih baik manusia perlu dibentuk atau diarahkan. Pembentukan manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang mempengaruhi pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial atau polis, dan melalui agama. Konsep kehidupan ini tentunya tidak terlepas dari filsafat, salah satunya filsafat ilmu. Filsafat ilmu memberikan perspektif yang berbeda dalam kehidupan yakni hidup yang lebih bijaksana dan lebih kritis. Hubungan filsafat ilmu dan manusia, bahwa kehidupan manusia dipenuhi dengan berbagai macam permasalahan, baik yang umum dan harus segera diatasi karena kesibukan manusia dalam pekerjaan sehari-hari maupun bersifat azasi dalam diri manusia terkait dengan hakikat dirinya sendiri dan proses interaksi dirinya dengan Tuhan dan alam sekitar. Pertanyaan tentang dirinya sendiri, alam dan Tuhan akan hadir saat manusia dibebani oleh suatu permasalahan rumit dan memerlukan pemecahannya, agar tercapai kefahaman yang diharapkan sapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, sehingga filsafat mampu mendorong manusia untuk : Susunan Kodrat Hakikat Sifat Kodrat Kedudukan Kodrat Makhluk Beraga Makhluk Berjiwa Makhluk Individual Makhluk Sosial Makhluk Otonom Makhluk Tuhan
  • 10. - Berusaha mengetahui apa yang telah diketahui dan belum diketahui - Berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahuinya dalam kemestaan yang seakan tak terbatas ini - Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang dicari telah dijangkaunya - Tidak apatis terhadap lingkungan dan nilai yang berkembang ditengah masyarakatnya Dalam konteks kehidupan manusia, sudah seharusnya filsafat ilmu dengan dasar- dasar dan metode ilmunya mampu menyelesaikan persoalan kehidupan manusia yang sedang dihadapi. Filsafat lahir dalam diri setiap manusia yang memandang kehidupannya, sehingga wujud filsafat itu selalu ada dan memberi kehidupan bagi manusia. Dalam tiap jawaban terhadap sebuah pertanyaan, bagi filsuf akan melahirkan pertanyaan- pertanyaan baru seterusnya yang tidak akan berhenti sampai kapanpun juga. Dikarenakan filsafat ilmu membahas sesuatu secara mendasar dan radikal, maka filsafat ini menjadi sumber dari segala pemikiran dalam bidang-bidang tertentu yang pada suatu waktu mengemuka adanya filsafat bahasa, filsafat pendidikan, dan fisafat kebudayaan dan lain-lain. Masing-masing konsentrasi pembahasan filsafat membentuk sebuah cabang ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, baik untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari, maupun untuk mengembangkan proses perjalanan keilmuan baru.
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Manusia dalam konsep kehidupannya, mengembangkan pengetahuan tidak lepas dari kemampuan menalar. Manusia satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuan bukan hanya sekadar untuk kelangsungan hidup, tetapi dengan memikirkan hal-hal baru manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna pada kehidupan, dengan kata lain semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan pengetahuannya dan mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi. Salah satu ciri atau sifat manusia adalah keingintahuannya terhadap apa yang ditanggapi oleh panca indera, terutama indera penglihatan. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah diberi potensi melalui rasio (potensi akal) dan rasa (kalbu). Rasio adalah kemampuan manusia yang bertumpu pada akal, menolak sesuatu yang tidak masuk dalam perhitungan akaliah (logika). Manusia yang diberi potensi akal (rasio) dan potensi kalbu (rasa) oleh Tuhan, akan membantunya untuk mengetahui dan memahami alam semesta meski masih dengan cara yang sederhana. Keduanya harus digunakan secara seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, rasio harus diimbangi pula dengan rasa dalam kaitannya dengan ilmu.