SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Descargar para leer sin conexión
1
TUGAS KELOMPOK
MAKALAH KEPERAWATAN DASAR
“Kebutuhan Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki”
Dosen Pengampu : Ns. Novita W S,S.Kep
Disusun oleh:
1. Diana Choirunisa (15.029)
2. Ircham Afif Kurniawan (15.056)
3. Safitri Anasari (15.099)
Kelas : 1.B
AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
2015-2016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan
Dasar. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Kebutuhan Rasa Cinta
Memiliki dan Dimiliki”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai kebutuhan aktivitas. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Semarang, 1 April 2016
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. 1
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASA .............................................................................. 6
A. Konsep rasa cinta memiliki dan dimiliki ................................ 6
B. Faktor-faktor rasa cinta. .......................................................... 7
C. Tingkatan cinta........................................................................ 8
D. Bentuk-bentuk wajah cinta...................................................... 10
E. Masalah dan tindakan pemenuhan rasa cinta.......................... 11
BAB III PENUTUP..................................................................................... 14
Kesimpulan.................................................................................... 14
Saran.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan
dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau
tindakan (Murray dalam Bherm, 1996).
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan
dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori
Hirarki, kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Beberapa kebutuhan manusia
tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu beberapa
kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar
manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting
bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut
dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia
dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Besarnya
kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada
rentang sehat-sakit.
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun masing-
masing memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan pengetahuan
yang berbeda. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan
tingkat prioritas masing-masing. Kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi
adalah kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama.
Walaupun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari kebutuhan
5
tersebut dapat ditunda. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar,
yang dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal. Kebutuhan dasar
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Manusia dapat merasakan
adanya kebutuhan dan akan beruasaha memenuhinya dengan segera (Asmadi,
2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah konsep rasa cinta memiliki dan dimiliki?
2. Apakah faktor-faktor kebutuhan rasa cinta?
3. Apa sajakah bentuk-bentuk wajah cinta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar rasa cinta
2. Untuk mengetahui faktor-faktor kebutuhan rasa cinta
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk wajah rasa cinta
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki
Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut kebutuhan
keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya
yakni kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (love and belonging needs).
Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan,
menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti
mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya
kebutuhan ini setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi.
Manusia pada umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai
oleh keluarga mereka dan diterima oleh teman sebaya dan masyarakat.
Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan
keselamatan terpenuhi hanya pada saat individu merasa selamat dan aman,
mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki
serta untuk membagi cinta tersebut dengan orang lain. Kebutuhan ini meliputi
memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang
berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat
atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
Sebagai contoh :
1. Dimana seseorang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama
membuat suatu kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan
dalam tujuannya dan dapat memberikan perhatian atas klompok tersebut.
2. Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak misal seorang anak tercukupi kebutuhan
akan kasih sayang maka perkembangan anak akan optimal berupa fisik
maupun psikologinya karena perhatian yang di berikan ibu kepada
anaknya
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta,
cinta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun
7
(rasa) sangat kasih atau sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih
memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat
perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian
mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
B. Faktor-faktor Rasa Cinta
1. Kesamaan.
Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan,
baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar
belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta
dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila
seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan
mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang
lebih setara dalam dayatarik fisik. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang
yang sama- sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka
jalan-jalan.Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan
terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan
berbagai kesamaan lainnya. Sebagian besar pasangan memiliki banyak
kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal
lainnya.
2. Keakraban
Semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan
cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga
akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah
8
mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui
proses menjadi akrab. Banyak yang mula- mula berteman saja akhirnya
menjadi sepasang kekasih.
3. Kedekatan fisik.
4. Daya tarik pribadi.
Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang
menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya
tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik,
daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang
daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada
umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai,
kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang
bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
C. Tingkatan Cinta
1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan.
2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri
atau suami dan kerabat.
3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta
keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Sedangkan tingkatan cinta menurut Ibnu al-araby cinta dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
1. Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan
keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang
karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya
seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2. Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana
kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan
timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti
cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan
bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada
9
balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan
mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS
MEMILIKI”
3. Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan
mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu,
ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri
kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh,
sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita
miliki adalah milik objek yang kita cintai.
Lapisan Cinta Menurut KANG ZAIN
1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada
adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik.
Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu … tapi
sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia.
Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi
kadang inget kekasih hati ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti
Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai
makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati.
Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Tuhan.
3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)
Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan
(dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa
lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia.
Dan itulah yang jadi masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang
mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian
orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir
tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada yang terzalimi
karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena dekat
10
kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang
tak mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau
di-istighfari, padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu
anti berbuat maksiat.
D. Bentuk-bentuk Wajah Cinta
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk
(wajah) cinta, yaitu :
1. Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma
memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan
keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya
perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
2. Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki
elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang
menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa
adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di
dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love,
yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion.
Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa
dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya
dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan
fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
5. Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada
hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian
dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini
biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
6. Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan
yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin
11
puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa
adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.
7. Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap
dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal,
banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa
memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan
mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya.
Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta
ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling
besar pun bisa mati” kata Sternberg.
8. Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga
unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen,
ataupun rasa suka.
E. Masalah dan Tindakan pemenuhan Kebutuhan Rasa Cinta Memiliki dan
Dimiliki
Kebutuhan rasa cinta memiliki dimiliki tidak selalu terpenuhi disebabkan
karena kita harus mendahulukan kebutuhan yang lebih utama atau tidak bisa
ditunda.Faktor-faktor yan menyebabkan kebutuhan rasa cinta memiliki dan
tidak di miliki, tidak terpenuhi antara laen: Segi ekonomi jabatan, status, dll
yang menyebabkan kebutuhan stiap individu berbeda-beda dalam setiap
tingkatan. Seseorang yang mengalami kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan
rasa cinta memiliki dan dimiliki akan mengalami respon antara lain :
· Stress
· Merasa dikucilkan atau tersendiri
· Tidak mempunyai teman
· Kurangnya perhatian dan kasih sayang
· Rasa ingin mati
Dengan demikian kebutuhan yang sudah dapat hilang karena kebutuhan
tersebut bersifat terbatas sehingga suatu saat kebutuhan itu akan hilang dan
datang dengan sendirinya.
12
Respon individu terhadap kehilangan yaitu respon berduka meliputi
1. Fase Pengingkaran
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok,
tidak percaya atau mengingkari kenyataan bahwa kehidupan itu memang
benar terjadi, dengan mengatakan “ Tidak, saya tidak percaya itu terjadi “
atau “ itu tidak mungkin terjadi “. Bagi individu atau keluarga yang
didiagnosa dengan penyakit terminal, akan terus mencari informasi
tambahan.
Reaksi fisik yang terjadi pada fase ini adalah : letih, lemah, pucat,
diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, dan
tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi ini dapat berakhir dalam beberapa
menit atau beberapa tahun.
2. Fase Marah
Fase ini dimulai dengan timbulnya suatu kesadaran akan kenyataan
terjadinya kehilangan Individu menunjukkan rasa marah yang meningkat
yang sering diproyeksikan kepada orang lain atau pada dirinya sendiri.
Tidak jarang ia menunjukkan perilaku agresif, berbicara kasar, menolak
pengobatan, menuduh dokter-perawat yang tidak pecus. Respon fisik yang
sering terjadi antara lain muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur,
tangan mengepal.
3. Fase Tawar-menawar
Individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara
intensif, maka ia akan maju ke fase tawar-menawar dengan memohon
kemurahan pada Tuhan. Respon ini sering dinyatakan dengan kata-kata “
kalau saja kejadian ini bisa ditunda, maka saya akan sering berdoa “.
Apabila proses ini oleh keluarga maka pernyataan yang sering keluar
adalah “ kalau saja yang sakit, bukan anak saya”.
4. Fase Depres
Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap menarik diri,
kadang sebagai pasien sangat penurut, tidak mau bicara, menyatakan
keputusasaan, perasaan tidak berharga, ada keinginan bunuh diri, dsb.
13
Gejala fisik yang ditunjukkan antara lain : menolak makan, susah tidur,
letih, dorongan libido manurun.
5. Fase Penerimaan
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan.
Pikiran yang selalu berpusat kepada obyek atau orang yang hilang akan
mulai berkurang atau hilang. Individu telah menerima kehilangan yang
dialaminya. Gambaran tentang obyek atau orang yang hilang mulai
dilepaskan dan secara bertahap perhatiannya akan beralih kepada obyek
yang baru. Fase ini biasanya dinyatakan dengan “ saya betul-betul
kehilangan baju saya tapi baju yang ini tampak manis “ atau “apa yang
dapat saya lakukan agar cepat sembuh”.
Apabila individu dapat memulai fase ini dan menerima dengan
perasaan damai, maka dia akan mengakhiri proses berduka serta mengatasi
perasaan kehilangannya dengan tuntas. Tetapi bila tidak dapat menerima
fase ini maka ia akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi
perasaan kehilangan selanjutnya
1. Tahap pengingkaran
2. Tahap marah
3. Tewar – menawar
4. Depresi
5. Penerimaan
Adapun tindakan yang perlu dilakukan oleh perawat dalam
menangani pasien yang mengalami kegagalan dalam pemenuhan
kebutuhan antara lain :
Ø Tehnik masase
Ø Kompres panas basah
Ø Kompres dingin basah
Ø Rendam secara benar
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan
dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau
tindakan (Murray dalam Bherm, 1996).
Faktor-faktor rasa cinta yaitu kesamaan, keakraban, kedekatan fisik dan
daya tarik. Sedangkan tingkatan-tingkatan cinta dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan.
2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara,
istri atau suami dan kerabat.
3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta
keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Respon individu jika mengalami kehilangan pada pemenuhan kebutuhan rasa
cinta memiliki dimiliki yaitu
1. Stress
2. Merasa dikucilkan atau tersendiri
3. Tidak mempunyai teman
4. Kurangnya perhatian dan kasih sayang
5. Rasa ingin mati
B. Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mata
kuliah Keperawatan Dasar. Selain itu diperlukan lebih banyak referensi dalam
penyusunan makalah ini agar lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ekasaktiwahyuningtyas.blogspot.co.id/2013/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
https://utaminoverima.wordpress.com/2012/11/28/konsep-kebutuhan-dasar-
manusia-menurut-maslow-henderson/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Desi Ardhina
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 

La actualidad más candente (20)

Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 

Similar a Makalah Keperawatan Dasar Tentang Kebutuhan Rasa Cinta

Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganRatih Aini
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaPetra Maya
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasihjasriahfisika
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cintaFerry 007
 
Cinta di Masa Dewasa Muda
Cinta di Masa Dewasa MudaCinta di Masa Dewasa Muda
Cinta di Masa Dewasa Mudaguest5c0849c7
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma okwindah6
 
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101Penerangan Kursus Cinta Bijak 101
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101Peter De Run
 
Dimensions of the self
Dimensions of the selfDimensions of the self
Dimensions of the selfRatih Aini
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatPengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatIrSatria
 

Similar a Makalah Keperawatan Dasar Tentang Kebutuhan Rasa Cinta (20)

Kelompok 13
Kelompok 13Kelompok 13
Kelompok 13
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubunganFaktor yang mempengaruhi pola hubungan
Faktor yang mempengaruhi pola hubungan
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cinta
 
Cinta di Masa Dewasa Muda
Cinta di Masa Dewasa MudaCinta di Masa Dewasa Muda
Cinta di Masa Dewasa Muda
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101Penerangan Kursus Cinta Bijak 101
Penerangan Kursus Cinta Bijak 101
 
Dimensions of the self
Dimensions of the selfDimensions of the self
Dimensions of the self
 
Relationship
RelationshipRelationship
Relationship
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakatPengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
Pengaruh kasih sayang orang tua terhadap perkembangan anak berbakat
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Makalah harga diri
Makalah harga diriMakalah harga diri
Makalah harga diri
 

Último

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Makalah Keperawatan Dasar Tentang Kebutuhan Rasa Cinta

  • 1. 1 TUGAS KELOMPOK MAKALAH KEPERAWATAN DASAR “Kebutuhan Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki” Dosen Pengampu : Ns. Novita W S,S.Kep Disusun oleh: 1. Diana Choirunisa (15.029) 2. Ircham Afif Kurniawan (15.056) 3. Safitri Anasari (15.099) Kelas : 1.B AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG 2015-2016
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Dasar. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Kebutuhan Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki” Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kebutuhan aktivitas. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Semarang, 1 April 2016 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................. 1 Kata Pengantar ................................................................................................. 2 Daftar Isi........................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4 A. Latar Belakang ........................................................................ 4 B. Rumusan Masalah .................................................................... 4 C. Tujuan....................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASA .............................................................................. 6 A. Konsep rasa cinta memiliki dan dimiliki ................................ 6 B. Faktor-faktor rasa cinta. .......................................................... 7 C. Tingkatan cinta........................................................................ 8 D. Bentuk-bentuk wajah cinta...................................................... 10 E. Masalah dan tindakan pemenuhan rasa cinta.......................... 11 BAB III PENUTUP..................................................................................... 14 Kesimpulan.................................................................................... 14 Saran.............................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (Murray dalam Bherm, 1996). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki, kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, walaupun masing- masing memiliki latar belakang sosial, budaya, persepsi, dan pengetahuan yang berbeda. Manusia akan memenuhi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tingkat prioritas masing-masing. Kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi adalah kebutuhan dasar dengan tingkat prioritas yang paling tinggi/utama. Walaupun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, sebagian dari kebutuhan
  • 5. 5 tersebut dapat ditunda. Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang dipengaruhi oleh stimulus internal maupun eksternal. Kebutuhan dasar saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Manusia dapat merasakan adanya kebutuhan dan akan beruasaha memenuhinya dengan segera (Asmadi, 2008). B. Rumusan Masalah 1. Apakah konsep rasa cinta memiliki dan dimiliki? 2. Apakah faktor-faktor kebutuhan rasa cinta? 3. Apa sajakah bentuk-bentuk wajah cinta? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui konsep dasar rasa cinta 2. Untuk mengetahui faktor-faktor kebutuhan rasa cinta 3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk wajah rasa cinta
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki Ketika kebutuhan fisik akan makan, papan, sandang berikut kebutuhan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya yakni kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (love and belonging needs). Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya kebutuhan ini setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi. Manusia pada umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki serta untuk membagi cinta tersebut dengan orang lain. Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya. Sebagai contoh : 1. Dimana seseorang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama membuat suatu kelompok/berkumpul karena mereka ingin diperhatikan dalam tujuannya dan dapat memberikan perhatian atas klompok tersebut. 2. Kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya, itu sanggat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak misal seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih sayang maka perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya karena perhatian yang di berikan ibu kepada anaknya Menurut kamus umum bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun
  • 7. 7 (rasa) sangat kasih atau sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. B. Faktor-faktor Rasa Cinta 1. Kesamaan. Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam dayatarik fisik. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang yang sama- sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka jalan-jalan.Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal lainnya. 2. Keakraban Semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah
  • 8. 8 mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang mula- mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih. 3. Kedekatan fisik. 4. Daya tarik pribadi. Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik. C. Tingkatan Cinta 1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan. 2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat. 3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Sedangkan tingkatan cinta menurut Ibnu al-araby cinta dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya. 2. Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada
  • 9. 9 balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI” 3. Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai. Lapisan Cinta Menurut KANG ZAIN 1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar) Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu … tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki. 2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah) Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Tuhan. 3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam) Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena dekat
  • 10. 10 kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau di-istighfari, padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu anti berbuat maksiat. D. Bentuk-bentuk Wajah Cinta Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu : 1. Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang. 2. Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu. 3. Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?) 4. Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion. 5. Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis. 6. Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin
  • 11. 11 puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang. 7. Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg. 8. Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka. E. Masalah dan Tindakan pemenuhan Kebutuhan Rasa Cinta Memiliki dan Dimiliki Kebutuhan rasa cinta memiliki dimiliki tidak selalu terpenuhi disebabkan karena kita harus mendahulukan kebutuhan yang lebih utama atau tidak bisa ditunda.Faktor-faktor yan menyebabkan kebutuhan rasa cinta memiliki dan tidak di miliki, tidak terpenuhi antara laen: Segi ekonomi jabatan, status, dll yang menyebabkan kebutuhan stiap individu berbeda-beda dalam setiap tingkatan. Seseorang yang mengalami kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan rasa cinta memiliki dan dimiliki akan mengalami respon antara lain : · Stress · Merasa dikucilkan atau tersendiri · Tidak mempunyai teman · Kurangnya perhatian dan kasih sayang · Rasa ingin mati Dengan demikian kebutuhan yang sudah dapat hilang karena kebutuhan tersebut bersifat terbatas sehingga suatu saat kebutuhan itu akan hilang dan datang dengan sendirinya.
  • 12. 12 Respon individu terhadap kehilangan yaitu respon berduka meliputi 1. Fase Pengingkaran Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak percaya atau mengingkari kenyataan bahwa kehidupan itu memang benar terjadi, dengan mengatakan “ Tidak, saya tidak percaya itu terjadi “ atau “ itu tidak mungkin terjadi “. Bagi individu atau keluarga yang didiagnosa dengan penyakit terminal, akan terus mencari informasi tambahan. Reaksi fisik yang terjadi pada fase ini adalah : letih, lemah, pucat, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah, dan tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi ini dapat berakhir dalam beberapa menit atau beberapa tahun. 2. Fase Marah Fase ini dimulai dengan timbulnya suatu kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan Individu menunjukkan rasa marah yang meningkat yang sering diproyeksikan kepada orang lain atau pada dirinya sendiri. Tidak jarang ia menunjukkan perilaku agresif, berbicara kasar, menolak pengobatan, menuduh dokter-perawat yang tidak pecus. Respon fisik yang sering terjadi antara lain muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal. 3. Fase Tawar-menawar Individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka ia akan maju ke fase tawar-menawar dengan memohon kemurahan pada Tuhan. Respon ini sering dinyatakan dengan kata-kata “ kalau saja kejadian ini bisa ditunda, maka saya akan sering berdoa “. Apabila proses ini oleh keluarga maka pernyataan yang sering keluar adalah “ kalau saja yang sakit, bukan anak saya”. 4. Fase Depres Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang sebagai pasien sangat penurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusasaan, perasaan tidak berharga, ada keinginan bunuh diri, dsb.
  • 13. 13 Gejala fisik yang ditunjukkan antara lain : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido manurun. 5. Fase Penerimaan Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran yang selalu berpusat kepada obyek atau orang yang hilang akan mulai berkurang atau hilang. Individu telah menerima kehilangan yang dialaminya. Gambaran tentang obyek atau orang yang hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatiannya akan beralih kepada obyek yang baru. Fase ini biasanya dinyatakan dengan “ saya betul-betul kehilangan baju saya tapi baju yang ini tampak manis “ atau “apa yang dapat saya lakukan agar cepat sembuh”. Apabila individu dapat memulai fase ini dan menerima dengan perasaan damai, maka dia akan mengakhiri proses berduka serta mengatasi perasaan kehilangannya dengan tuntas. Tetapi bila tidak dapat menerima fase ini maka ia akan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya 1. Tahap pengingkaran 2. Tahap marah 3. Tewar – menawar 4. Depresi 5. Penerimaan Adapun tindakan yang perlu dilakukan oleh perawat dalam menangani pasien yang mengalami kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan antara lain : Ø Tehnik masase Ø Kompres panas basah Ø Kompres dingin basah Ø Rendam secara benar
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (Murray dalam Bherm, 1996). Faktor-faktor rasa cinta yaitu kesamaan, keakraban, kedekatan fisik dan daya tarik. Sedangkan tingkatan-tingkatan cinta dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan. 2. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat. 3. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Respon individu jika mengalami kehilangan pada pemenuhan kebutuhan rasa cinta memiliki dimiliki yaitu 1. Stress 2. Merasa dikucilkan atau tersendiri 3. Tidak mempunyai teman 4. Kurangnya perhatian dan kasih sayang 5. Rasa ingin mati B. Saran Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mata kuliah Keperawatan Dasar. Selain itu diperlukan lebih banyak referensi dalam penyusunan makalah ini agar lebih baik.