Analogi sederhananya adalah pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Maka jika perusahaan itu untung pastinya keuntungan akan jatuh kepada pemiliknya. Laba bersih yang diraup perusahaan ketika kinerjanya bagus akan disisihkan kepada pemilik saham
Ini pengertian saham dan jenisnya yang dibuat sesimpel mungkin untuk pemula
1. Ini Pengertian Saham dan Jenisnya yang Dibuat Sesimpel Mungkin untuk Pemula
Berinvestasi sebaiknya sudah bagian dari gaya hidup. Lagi pula banyak kok instrument investasi. Bisa di emas,
deposito, dan saham. Nah, kali ini yang dibahas adalah berinvestasi di saham.
Mungkin masih awam ya apa itu saham. Kesannya saham itu maiannya orang berduit. Padahal siapa pun bisa kok
berinvesasi di saham. Asalkan tahu seluk-beluknya.
Memang, masih banyak yang bingung tentang pengertian saham dan jenisnya. Sekilas yang diketahui adalah saham itu
bisa memberi keuntungan berlipat-lipat dan sebaliknya kerugian yang besar.
Sebelum lebih jauh, kenali dulu pengertian saham. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), de nisi saham itu tanda
penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut tanamkan modal maka punya klaim
atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Bahasa sederhananya, saham itu semacam alat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jadi, kalau
punya saham maka menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Inilah kenapa saham itu disebut sebagai surat berharga. Ya karena menjadi bukti sahih kepemilikan atas sebuah
perusahaan.
Terus kenapa mesti tertarik berinvestasi di saham? Berikut ini alasannya.
1. Modal relatif kecil karena punya duit Rp 5 juta sudah cukup bermain saham.
2. Bisa dilakukan di mana saja.
3. Waktunya pun eksibel karena bisa saja perdagangan tak terbatas di Bursa Efek Indonesia (BEI)
4. Risikonya bisa minim sepanjang modalnya yang disertakan juga minim.
5. Keuntungannya tak terbatas.
2. Perlu diluruskan, berinvestasi di saham itu bukan berjudi.
Ada yang bilang main saham itu hampir mirip dengan judi karena penuh dengan ketidakpastian. Anggapan ini perlu
diluruskan dulu. Sejatinya semua usaha itu selalu menghasilkan dua sisi, yakni ada untung dan rugi.
Misalnya pedagang ayam juga menghadapi situasi demikian. Jika ayam yang dijual laku maka dia untung, sebaliknya
tak laku maka rugi.
Bedanya dengan penjudi, pedagang ayam meski dagangannya tak laku tapi barang dagangannya tetap ada. Dia bisa
saja menjual ayamnya dengan harga diskon agar cepat laku.
Begitu pun dengan saham di mana ketika nilai saham turun maka investor bisa saja menjualnya dengan harga rendah
alias merugi. Beda sama penjudi ketika dia kalah maka dia tak dapat apa-apa.
Hartanya ludes!
Kemudian melirik saham sebagai instrumen investasi juga bukan sekadar main-main. Ketika untung maka lanjut terus
tapi ketika rugi langsung mencak-mencak sampai trauma dengan saham.
Padahal berinvestasi saham membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Gunanya untuk mempertajam analisis
sehingga tak salah perhitungan.
Sebagai permulaan, berikut ini ada dua kategori saham.
3. 1. Saham biasa
Saham biasa adalah surat berharga yang berfungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan. Pemilik saham ini
berhak menerima sebagian pendapatan (deviden) dari perusahaan serta bersedia menanggung risiko kerugian yang
diderita perusahaan.
Mereka yang memiliki saham perusahaan punya hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan.
Besaran porsi hak pengelolaan ini tergantung dengan jumlah saham yang dimiliki.
Semakin banyak saham yang dimiliki maka hak
suaranya makin besar dalam mengontrol perusahaan.
Ketika perusahaan untung, maka mereka yang punya persentase saham yang besar akan menerima porsi keuntungan
yang besar. Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan itu gagal memperoleh pendapatan.
2. Saham preferen
Saham preferen adalah surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.
Pemegang saham ini berhak didahului saat pembagian keuntungan perusahaan (deviden).
Terus juga jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi.
Terakhir, dia berhak pula menukar dengan saham biasa.
Terkesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Padahal tidaklah demikian. Saham preferen tidaklah lebih
baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa.
4. Dalam kenyataanya, cara terbaik memandang saham preferen itu adalah dengan melepaskan hak memiliki
perusahaan demi dapat perlindungan layaknya kreditur.
Bagaimana saham memberi keuntungan?
Kenali dulu bagaimana saham memberikan keuntungan.
Analogi sederhananya adalah pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Maka jika perusahaan itu untung pastinya
keuntungan akan jatuh kepada pemiliknya. Laba bersih yang diraup perusahaan ketika kinerjanya bagus akan
disisihkan kepada pemilik saham.
Bagaimana pembagiannya?
1. Capital gain
Keuntungannya didapat dari pertumbuhan nilai aset dan modal. Bingung? Begini, anggap saja saham itu seperti sert
kat tanah dan tanah itu adalah perusahaan. Kemudian tanah itu harganya naik dan Anda menjualnya.
Nah selisih harga beli tanah dan harga jualnya itu yang disebut capital gain. Selisih itulah yang disebut keuntungan
capital gain.
2. Deviden
Deviden adalah laba yang diperoleh dari kinerja perusahaan. Kembali ke analogi tanah tadi. Misalnya tanah itu
dijadikan lokasi parkir maka pemasukan dari sewa parkir itu sebagian masuk ke pemilik tanah.
5. Biasanya pemilik saham lebih suka mencari keuntungan capital gain karena sifatnya lebih cepat. Beli di saat harga
murah dan jual di saat harga tinggi. Beda dengan deviden yang nilainya lebih kecil karena tergantung dari kinerja
perusahaan.
Berinvestasi di saham tak perlu modal besar di awalnya.
Semoga sampai di sini dapat memberi gambaran berinvestasi saham. Instrumen investasi ini bisa menjadi pilihan
sepanjang mau belajar dari nol dan tak perlu modal yang besar.
Investasi di saham adalah sebuah bisnis, bukan perjudian
Image credit:
https://secure.static.tumblr.com/44b38f5e2612c4f36a0a8f8a362543fe/noluvuf/pWxnkctgi/tumblr_static_tu
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/a/ac/Surat_Saham_CV.Sejahtera.jpg http://1.bp.blogspot.com/-
WT4_m8UWy80/VMNnESSqdeI/AAAAAAAABNY/sdPKnyzbWI/s1600/CG%2Band%2BCL.jpg