SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
AHMAD NAWAWI
PKH FIP UPI
BANDUNG
SIAPAKAH TUNANETRA?
SIAPA SISWA TUNANETRA ITU
Tunanetra itu adalah mereka yang
penglihatannya terganggu sehingga
menghalangi dirinya untuk berfungsi
dalam lingkungan pendidikan,
rehabilitasi, masyarakat tanpa
menggunakan alat khusus, material
khusus, latihan khusus dan atau bantuan
lain secara khusus.
TERMINOLOGI
 BUTA
 PICEK
 LOLONG
 ORA WERUH
 PENDERITA TUNANETRA
 CACAT NETRA
 PENYANDANG CACAT NETRA
 MENGALAMI HAMBATAN PENGLIHATAN
 KELAINAN PENGLIHATAN
TUNANETRA
 TUNANETRA (VISUAL IMPAIRMENT)
 BUTA TOTAL (TOTALLY BLIND)
 LOW VISION (KURANG LIHAT, KURANG
AWAS)
KAPAN DAN BAGAIMANA TERJADINYA
KETUNANETRAAN
1. Terjadi Tunanetra sebelum 5 atau 7 th akan
kehilangan gambaran visualnya yang berguna.
2. kehilangan setelah umur 7 th masih dapat
menahan ingatan visualnya dan warna, Akan
tetapi tidak mampu mengadakan pengamatan
visual yang baru (B. Lowwnfeld).
3. Kehilangan dg mendadak dan waktu yang
cepat akibatnya berbeda dengan yang secara
bertahap.
Karakteristik penyakit mata
 Yang perlu diketahui adalah:
katagorinya(congenital or herediter) atau
setelah besar (Advential), progresif atau non
progresif.
 aspek fungsionalnya Sentral atau periferal,
 aspek fisiknya, merobah bentuk atau tidak
SALAH PAHAM THP
TUNANETRA1. Anak tunanetra mendengar lebih baik dan lebih
tajam dari orang awas
2. Mata seorang tunanetra akan bertambah rusak
apabila ia membaca mendekatkan bukunya
kematanya.
3. Penglihatan akan hilang atau tambah rusak apabila
ia sering menggunakan matanya.
4. Orang sering menganggap setiap tunanetra
membutuhkan lampu dan cahaya yang terang untuk
dapat melihat lebih baik.
5. Tunanetra disamakan dengan tidak melihat apa-apa.
6. Tunanetra disamakan dengan orang yang super atau
orang yang tidak mampu.
DATA UNTK MEMAHAMI
TUNANETRA Bagaimana kelihatannya mata siswa itu ?
 Bagaimana siswa menggunakan matanya ?
 Bagaimana hubungan penglihatan siswa dengan
tingkah lakunya ?
 Bagaimana sikap tubuh (posture) siswanya ?
 Bagaimana bergeraknya siswa ?
 Bagaimana interaksi siswa dengan lingkungannya ?
 Bagimana karakteristik fungsi penglihatannya ?
 Kapan dan bagimana asal ketunanetraannya ?
PENGELOMPOKAN
TUNANETRA1. Mereka yang mampu membaca cetakan standar.
2. Mereka yang mampu membaca cetakan standar dengan
memakai alat pembesar (Magnification devices)
3. Mereka yang hanya mampu membaca cetakan besar (No.
18)
4. Mereka yang mampu membaca kombinasi antara cetakan
besar/reguler print..
5. Mereka yang mampu membaca cetakan besar dengan
menggunakan alat pembesar.
6. Mereka yang hanya mampu dengan Braille tapi masih bias
melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas).
7. Mereka yang hanya menggunakan Braille tetapi sudah
tidak mampu melihat cahaya.
KETERBATASAN TUNANETRA
1. Keterbatasan di dalam lingkup
keanekaragaman pengalaman.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah
tempat (mobilitas)
KEBUTUHAN TUNANETRA.
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan kasih saying
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
AKTUALISASI DIRI
BUTUH PENGHARGAAN
KEBUTUHAN AKAN KASIH SAYANG
KEBUTUHAN AKAN RASA AMAN
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
PIRAMID KEBUTUHAN MENURUT MASLOW
KEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA.
1. KEBUTUHAN Fisiologis
Tunanetra adalah akibat adanya perubahan
secara fisiologis dari sebagian aspek dalam
organisme. Dengan demikian seorang
tunanetra mungkin membutuhkan
perawatan dan pemeriksaan medis,
pengobatan dan evaluasi medis secara
umum. Sebagai kegiatan organisme
diperlukan latihan gerak dan ekspresi tubuh.
KEBUTUHAN Personal;
 Ketunanetraan merupakan pengalaman personal, orang
diluar dirinya tidak akan merasakan tanpa ia
mengalaminya.
 Individu yang mengalami tunanetra tidak hanya
terganggu dan terhambat mobilitasnya tetapi ia juga
akan terganggu keberadaannya sebagai manusia.
 Akibat dari ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
maka efek psikologisnya yang ditimbulkan banyak
tergantung pada kapan terjadinya ketunanetraan dan
bagimana kwalitas serta karakteristik susunan
kejiwaannya.
 Akibat ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
Kebutuhan tersebut antara lain adalah latihan Orientasi
dan Mobilitas, minat untuk berinteraksi dengan
lingkungan, keterampilan aktivitas kehidupan sehari-hari
Pendidikan dan bibingan penyuluhan.
KEBUTUHAN Sosial
 Ketunanetraan merupakan fenomena social.
Apabila ketunanetraan terjadi dalam suatu
kelompok masyarakat, maka struktur
masyarakat akan mengalami perubahan.
Tunanetra dapat akses kesemua
aspek kehidupan perlu
keterampilan dasar
1. Keterampilan komunikasi meliputi
komunikasi lisan, tulisan dan isyarat.
2. Keterampilan sosial termasuk
didalamnya aktivitas kehidupan
sehari-hari
3. Keterampilan Mobilitas,
Dalam memberikan bimbingan pada
tunanetra menggunakan prinsip
 Kongkrit, artinya dalam menjelaskan
objek, bisa aslinya atau modelnya
 Melakukan, beri kesempatan anak
untuk meraba dan melakukan sesuatu
dengan objek.
 Memadukan, artinya dalam
menjelaskan harus menyeluruh dan
sistematis.
DILATIH SEJAK DINI
DILATIH SEJAK DINI
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar Tunanetra

More Related Content

What's hot

Macam-macam tes
Macam-macam tesMacam-macam tes
Macam-macam tes
kypoenya
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
Dia Cahyawati
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Warman Tateuteu
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
almansyahnis .
 
pembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmentedpembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmented
Cha-cha Taulanys
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Macam-macam tes
Macam-macam tesMacam-macam tes
Macam-macam tes
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanTujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalKB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
 
Perkembangan intelektual
Perkembangan intelektualPerkembangan intelektual
Perkembangan intelektual
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Instrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaranInstrumen observasi pembelajaran
Instrumen observasi pembelajaran
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Pembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SDPembelajaran PKn di SD
Pembelajaran PKn di SD
 
pembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmentedpembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmented
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 

Viewers also liked (10)

pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
Fasilitas dan Alat-alat Belajar Anak Tunanetra Dan Fasilitas atau Alat-alat ...
Fasilitas dan Alat-alat Belajar Anak Tunanetra  Dan Fasilitas atau Alat-alat ...Fasilitas dan Alat-alat Belajar Anak Tunanetra  Dan Fasilitas atau Alat-alat ...
Fasilitas dan Alat-alat Belajar Anak Tunanetra Dan Fasilitas atau Alat-alat ...
 
Alat Bantu Tuna Netra Sederhana Berbasis Arduino
Alat Bantu Tuna Netra Sederhana Berbasis ArduinoAlat Bantu Tuna Netra Sederhana Berbasis Arduino
Alat Bantu Tuna Netra Sederhana Berbasis Arduino
 
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraKarakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
 
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
Aquino (Aquarium Berbasis Arduino Uno)
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Tunagrahita
TunagrahitaTunagrahita
Tunagrahita
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
Autisme power point
Autisme power pointAutisme power point
Autisme power point
 

Similar to Konsep Dasar Tunanetra

Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxPendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
NurHabibah78
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
SittichadijahAziz
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
rina_nurjanah96
 
Karakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atlKarakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atl
ayuulanTari1
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
Ainul Mukarrob
 

Similar to Konsep Dasar Tunanetra (20)

PPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdfPPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdf
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
 
pendidikan jasmani adaptif bagi anak tuna netra
pendidikan jasmani adaptif bagi anak tuna netrapendidikan jasmani adaptif bagi anak tuna netra
pendidikan jasmani adaptif bagi anak tuna netra
 
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxPendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
 
ABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptxABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptx
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
 
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
 
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
 
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
 
Kaunseling oku
Kaunseling okuKaunseling oku
Kaunseling oku
 
makalah Askep lansia
makalah Askep lansiamakalah Askep lansia
makalah Askep lansia
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
 
Karakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atlKarakteristik pend atd-atl
Karakteristik pend atd-atl
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 

More from M. ALI AMIRUDDIN

UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
M. ALI AMIRUDDIN
 
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politikUU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
M. ALI AMIRUDDIN
 
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
M. ALI AMIRUDDIN
 

More from M. ALI AMIRUDDIN (20)

Soal pas 2021-2022 bahasa Indonesia kls vii tunagrahita ringan
Soal pas 2021-2022 bahasa Indonesia kls vii tunagrahita ringanSoal pas 2021-2022 bahasa Indonesia kls vii tunagrahita ringan
Soal pas 2021-2022 bahasa Indonesia kls vii tunagrahita ringan
 
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kelas IX
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kelas IXPenilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kelas IX
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kelas IX
 
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kls VII Tunagrahita Ringan
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kls VII Tunagrahita RinganPenilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kls VII Tunagrahita Ringan
Penilaian Akhir Semester Ganjil Agama Islam 2021-2022 Kls VII Tunagrahita Ringan
 
01 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 13041601 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 130416
 
Power point pemanfaatan merang
Power point pemanfaatan merangPower point pemanfaatan merang
Power point pemanfaatan merang
 
Permendikbud 160-tahun-2014
Permendikbud 160-tahun-2014Permendikbud 160-tahun-2014
Permendikbud 160-tahun-2014
 
Permendikbud 160-tahun-2014
Permendikbud 160-tahun-2014Permendikbud 160-tahun-2014
Permendikbud 160-tahun-2014
 
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR K-13
 
Ki kd ppkn netra dan daksa sd lb
Ki kd ppkn netra dan daksa sd lbKi kd ppkn netra dan daksa sd lb
Ki kd ppkn netra dan daksa sd lb
 
PERMEN 24 TH 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PERMEN 24 TH 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSANPERMEN 24 TH 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PERMEN 24 TH 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
 
Permenlh 13 2009_4
Permenlh 13 2009_4Permenlh 13 2009_4
Permenlh 13 2009_4
 
Permendikbud nomor-64-tahun-2013-ttg-si
Permendikbud nomor-64-tahun-2013-ttg-siPermendikbud nomor-64-tahun-2013-ttg-si
Permendikbud nomor-64-tahun-2013-ttg-si
 
Permen no 6_tahun-2007
Permen no 6_tahun-2007Permen no 6_tahun-2007
Permen no 6_tahun-2007
 
Permen 22 2006
Permen 22 2006Permen 22 2006
Permen 22 2006
 
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
01. a.-salinan-permendikbud-no.-54-tahun-2013-ttg-skl
 
Prersentasi Dapodik dan Tunjangan Guru
Prersentasi Dapodik dan Tunjangan GuruPrersentasi Dapodik dan Tunjangan Guru
Prersentasi Dapodik dan Tunjangan Guru
 
Uu nomor 8 tahun 2012
Uu nomor 8 tahun 2012Uu nomor 8 tahun 2012
Uu nomor 8 tahun 2012
 
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
 
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politikUU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
UU RI nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik
 
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
Soal uts smt 2 pkn kls vii smplb c 2013/2014
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
JsitBanjarnegara
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 

Konsep Dasar Tunanetra

  • 1. AHMAD NAWAWI PKH FIP UPI BANDUNG
  • 3. SIAPA SISWA TUNANETRA ITU Tunanetra itu adalah mereka yang penglihatannya terganggu sehingga menghalangi dirinya untuk berfungsi dalam lingkungan pendidikan, rehabilitasi, masyarakat tanpa menggunakan alat khusus, material khusus, latihan khusus dan atau bantuan lain secara khusus.
  • 4. TERMINOLOGI  BUTA  PICEK  LOLONG  ORA WERUH  PENDERITA TUNANETRA  CACAT NETRA  PENYANDANG CACAT NETRA  MENGALAMI HAMBATAN PENGLIHATAN  KELAINAN PENGLIHATAN
  • 5. TUNANETRA  TUNANETRA (VISUAL IMPAIRMENT)  BUTA TOTAL (TOTALLY BLIND)  LOW VISION (KURANG LIHAT, KURANG AWAS)
  • 6. KAPAN DAN BAGAIMANA TERJADINYA KETUNANETRAAN 1. Terjadi Tunanetra sebelum 5 atau 7 th akan kehilangan gambaran visualnya yang berguna. 2. kehilangan setelah umur 7 th masih dapat menahan ingatan visualnya dan warna, Akan tetapi tidak mampu mengadakan pengamatan visual yang baru (B. Lowwnfeld). 3. Kehilangan dg mendadak dan waktu yang cepat akibatnya berbeda dengan yang secara bertahap.
  • 7. Karakteristik penyakit mata  Yang perlu diketahui adalah: katagorinya(congenital or herediter) atau setelah besar (Advential), progresif atau non progresif.  aspek fungsionalnya Sentral atau periferal,  aspek fisiknya, merobah bentuk atau tidak
  • 8. SALAH PAHAM THP TUNANETRA1. Anak tunanetra mendengar lebih baik dan lebih tajam dari orang awas 2. Mata seorang tunanetra akan bertambah rusak apabila ia membaca mendekatkan bukunya kematanya. 3. Penglihatan akan hilang atau tambah rusak apabila ia sering menggunakan matanya. 4. Orang sering menganggap setiap tunanetra membutuhkan lampu dan cahaya yang terang untuk dapat melihat lebih baik. 5. Tunanetra disamakan dengan tidak melihat apa-apa. 6. Tunanetra disamakan dengan orang yang super atau orang yang tidak mampu.
  • 9. DATA UNTK MEMAHAMI TUNANETRA Bagaimana kelihatannya mata siswa itu ?  Bagaimana siswa menggunakan matanya ?  Bagaimana hubungan penglihatan siswa dengan tingkah lakunya ?  Bagaimana sikap tubuh (posture) siswanya ?  Bagaimana bergeraknya siswa ?  Bagaimana interaksi siswa dengan lingkungannya ?  Bagimana karakteristik fungsi penglihatannya ?  Kapan dan bagimana asal ketunanetraannya ?
  • 10. PENGELOMPOKAN TUNANETRA1. Mereka yang mampu membaca cetakan standar. 2. Mereka yang mampu membaca cetakan standar dengan memakai alat pembesar (Magnification devices) 3. Mereka yang hanya mampu membaca cetakan besar (No. 18) 4. Mereka yang mampu membaca kombinasi antara cetakan besar/reguler print.. 5. Mereka yang mampu membaca cetakan besar dengan menggunakan alat pembesar. 6. Mereka yang hanya mampu dengan Braille tapi masih bias melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas). 7. Mereka yang hanya menggunakan Braille tetapi sudah tidak mampu melihat cahaya.
  • 11. KETERBATASAN TUNANETRA 1. Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman. 2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan. 3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat (mobilitas)
  • 12. KEBUTUHAN TUNANETRA. 1. Kebutuhan Fisiologis 2. Kebutuhan akan rasa aman 3. Kebutuhan akan kasih saying 4. Kebutuhan akan penghargaan 5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
  • 13. AKTUALISASI DIRI BUTUH PENGHARGAAN KEBUTUHAN AKAN KASIH SAYANG KEBUTUHAN AKAN RASA AMAN KEBUTUHAN FISIOLOGIS PIRAMID KEBUTUHAN MENURUT MASLOW
  • 14. KEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA. 1. KEBUTUHAN Fisiologis Tunanetra adalah akibat adanya perubahan secara fisiologis dari sebagian aspek dalam organisme. Dengan demikian seorang tunanetra mungkin membutuhkan perawatan dan pemeriksaan medis, pengobatan dan evaluasi medis secara umum. Sebagai kegiatan organisme diperlukan latihan gerak dan ekspresi tubuh.
  • 15. KEBUTUHAN Personal;  Ketunanetraan merupakan pengalaman personal, orang diluar dirinya tidak akan merasakan tanpa ia mengalaminya.  Individu yang mengalami tunanetra tidak hanya terganggu dan terhambat mobilitasnya tetapi ia juga akan terganggu keberadaannya sebagai manusia.  Akibat dari ketunanetraan sebagai pengalaman personal, maka efek psikologisnya yang ditimbulkan banyak tergantung pada kapan terjadinya ketunanetraan dan bagimana kwalitas serta karakteristik susunan kejiwaannya.  Akibat ketunanetraan sebagai pengalaman personal, Kebutuhan tersebut antara lain adalah latihan Orientasi dan Mobilitas, minat untuk berinteraksi dengan lingkungan, keterampilan aktivitas kehidupan sehari-hari Pendidikan dan bibingan penyuluhan.
  • 16. KEBUTUHAN Sosial  Ketunanetraan merupakan fenomena social. Apabila ketunanetraan terjadi dalam suatu kelompok masyarakat, maka struktur masyarakat akan mengalami perubahan.
  • 17. Tunanetra dapat akses kesemua aspek kehidupan perlu keterampilan dasar 1. Keterampilan komunikasi meliputi komunikasi lisan, tulisan dan isyarat. 2. Keterampilan sosial termasuk didalamnya aktivitas kehidupan sehari-hari 3. Keterampilan Mobilitas,
  • 18. Dalam memberikan bimbingan pada tunanetra menggunakan prinsip  Kongkrit, artinya dalam menjelaskan objek, bisa aslinya atau modelnya  Melakukan, beri kesempatan anak untuk meraba dan melakukan sesuatu dengan objek.  Memadukan, artinya dalam menjelaskan harus menyeluruh dan sistematis.