3. SIAPA SISWA TUNANETRA ITU
Tunanetra itu adalah mereka yang
penglihatannya terganggu sehingga
menghalangi dirinya untuk berfungsi
dalam lingkungan pendidikan,
rehabilitasi, masyarakat tanpa
menggunakan alat khusus, material
khusus, latihan khusus dan atau bantuan
lain secara khusus.
6. KAPAN DAN BAGAIMANA TERJADINYA
KETUNANETRAAN
1. Terjadi Tunanetra sebelum 5 atau 7 th akan
kehilangan gambaran visualnya yang berguna.
2. kehilangan setelah umur 7 th masih dapat
menahan ingatan visualnya dan warna, Akan
tetapi tidak mampu mengadakan pengamatan
visual yang baru (B. Lowwnfeld).
3. Kehilangan dg mendadak dan waktu yang
cepat akibatnya berbeda dengan yang secara
bertahap.
7. Karakteristik penyakit mata
Yang perlu diketahui adalah:
katagorinya(congenital or herediter) atau
setelah besar (Advential), progresif atau non
progresif.
aspek fungsionalnya Sentral atau periferal,
aspek fisiknya, merobah bentuk atau tidak
8. SALAH PAHAM THP
TUNANETRA1. Anak tunanetra mendengar lebih baik dan lebih
tajam dari orang awas
2. Mata seorang tunanetra akan bertambah rusak
apabila ia membaca mendekatkan bukunya
kematanya.
3. Penglihatan akan hilang atau tambah rusak apabila
ia sering menggunakan matanya.
4. Orang sering menganggap setiap tunanetra
membutuhkan lampu dan cahaya yang terang untuk
dapat melihat lebih baik.
5. Tunanetra disamakan dengan tidak melihat apa-apa.
6. Tunanetra disamakan dengan orang yang super atau
orang yang tidak mampu.
9. DATA UNTK MEMAHAMI
TUNANETRA Bagaimana kelihatannya mata siswa itu ?
Bagaimana siswa menggunakan matanya ?
Bagaimana hubungan penglihatan siswa dengan
tingkah lakunya ?
Bagaimana sikap tubuh (posture) siswanya ?
Bagaimana bergeraknya siswa ?
Bagaimana interaksi siswa dengan lingkungannya ?
Bagimana karakteristik fungsi penglihatannya ?
Kapan dan bagimana asal ketunanetraannya ?
10. PENGELOMPOKAN
TUNANETRA1. Mereka yang mampu membaca cetakan standar.
2. Mereka yang mampu membaca cetakan standar dengan
memakai alat pembesar (Magnification devices)
3. Mereka yang hanya mampu membaca cetakan besar (No.
18)
4. Mereka yang mampu membaca kombinasi antara cetakan
besar/reguler print..
5. Mereka yang mampu membaca cetakan besar dengan
menggunakan alat pembesar.
6. Mereka yang hanya mampu dengan Braille tapi masih bias
melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas).
7. Mereka yang hanya menggunakan Braille tetapi sudah
tidak mampu melihat cahaya.
11. KETERBATASAN TUNANETRA
1. Keterbatasan di dalam lingkup
keanekaragaman pengalaman.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah
tempat (mobilitas)
12. KEBUTUHAN TUNANETRA.
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan kasih saying
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
14. KEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA.
1. KEBUTUHAN Fisiologis
Tunanetra adalah akibat adanya perubahan
secara fisiologis dari sebagian aspek dalam
organisme. Dengan demikian seorang
tunanetra mungkin membutuhkan
perawatan dan pemeriksaan medis,
pengobatan dan evaluasi medis secara
umum. Sebagai kegiatan organisme
diperlukan latihan gerak dan ekspresi tubuh.
15. KEBUTUHAN Personal;
Ketunanetraan merupakan pengalaman personal, orang
diluar dirinya tidak akan merasakan tanpa ia
mengalaminya.
Individu yang mengalami tunanetra tidak hanya
terganggu dan terhambat mobilitasnya tetapi ia juga
akan terganggu keberadaannya sebagai manusia.
Akibat dari ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
maka efek psikologisnya yang ditimbulkan banyak
tergantung pada kapan terjadinya ketunanetraan dan
bagimana kwalitas serta karakteristik susunan
kejiwaannya.
Akibat ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
Kebutuhan tersebut antara lain adalah latihan Orientasi
dan Mobilitas, minat untuk berinteraksi dengan
lingkungan, keterampilan aktivitas kehidupan sehari-hari
Pendidikan dan bibingan penyuluhan.
16. KEBUTUHAN Sosial
Ketunanetraan merupakan fenomena social.
Apabila ketunanetraan terjadi dalam suatu
kelompok masyarakat, maka struktur
masyarakat akan mengalami perubahan.
17. Tunanetra dapat akses kesemua
aspek kehidupan perlu
keterampilan dasar
1. Keterampilan komunikasi meliputi
komunikasi lisan, tulisan dan isyarat.
2. Keterampilan sosial termasuk
didalamnya aktivitas kehidupan
sehari-hari
3. Keterampilan Mobilitas,
18. Dalam memberikan bimbingan pada
tunanetra menggunakan prinsip
Kongkrit, artinya dalam menjelaskan
objek, bisa aslinya atau modelnya
Melakukan, beri kesempatan anak
untuk meraba dan melakukan sesuatu
dengan objek.
Memadukan, artinya dalam
menjelaskan harus menyeluruh dan
sistematis.