SlideShare a Scribd company logo
LAMPIRAN

                                              PEMEKARAN KABUPATEN/KOTA
                                              MENURUT PP. No. 78 TAHUN 2007


                            Pembentukan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:
                               a) pemekaran dari 1 (satu) kabupaten/kota menjadi 2 (dua) kabupaten/kota atau lebih;
Kategori Usulan Pemekaran      b) penggabungan beberapa kecamatan yang bersandingan pada wilayah kabupaten/kota yang berbeda;
Kab/Kota                          dan
                               c) penggabungan beberapa kabupaten/kota menjadi 1 (satu) kabupaten/kota.

                               a.   Keputusan DPRD kabupaten/kota induk tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota;
                               b.   Keputusan bupati/walikota induk tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota;
Syarat Administrasi            c.   Keputusan DPRD provinsi tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota;
                               d.   Keputusan gubernur tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota; dan
                               e.   Rekomendasi Menteri.

                            Penilaian yang digunakan adalah sistem skoring, untuk pembentukan daerah otonom baru terdiri dari 2
                            macam metode yaitu:
                               1) Metode Rata-rata ļƒ  metode yang membandingkan besaran/nilai tiap calon daerah dan daerah induk
                                    terhadap besaran/nilai rata-ratakeseluruhan daerah di sekitarnya.
Metode Penilaian               2) Metode Kuota ļƒ  metode yang menggunakan angka tertentu sebagai kuota penentuan skoring baik
Persyaratan Teknis                  terhadap calon daerah maupun daerah induk.
                            NB.
                            Kuota jumlah penduduk kabupaten untuk pembentukan kabupaten adalah 5 kali rata-rata jumlah penduduk
                            kecamatan seluruh kabupaten di provinsi yang bersangkutan.


                                                                1
1. Aspirasi sebagian besar masyarakat setempat dalam bentuk Keputusan BPD untuk Desa dan Forum
                           Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk Kelurahan di wilayah yang menjadi calon cakupan wilayah
                           kabupaten/kota yang akan dimekarkan.
                        2. DPRD kabupaten/kota dapat memutuskan untuk menyetujui atau menolak aspirasi dalam bentuk
                           Keputusan DPRD berdasarkan aspirasi sebagian besar masyarakat setempat yang diwakili oleh BPD
                           untuk desa atau nama lain dan Forum Komunikasi Kelurahan untuk kelurahan atau nama lain;
                        3. Bupati/walikota memutuskan untuk menyetujui atau menolak aspirasi dalam bentuk keputusan
                           bupati/walikota berdasarkan hasil kajian daerah;
                        4. Bupati/walikota mengusulkan pembentukan kabupaten/kota kepada gubernur untuk mendapatkan
                           persetujuan dengan melampirkan:
Tata Cara Pembentukan              a. dokumen aspirasi masyarakat di calon kabupaten/kota;
Kab/Kota                           b. hasil kajian daerah;
                                   c. peta wilayah calon kabupaten/kota; dan
                                   d. Keputusan DPRD kabupaten/kota dan keputusan bupati/ walikota sebagaimana dimaksud
                                       dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dan huruf b.
                        5. Gubernur memutuskan untuk menyetujui atau menolak usulan pembentukan kabupaten/kota berdasarkan
                           evaluasi terhadap kajian daerah
                        6. Gubernur menyampaikan usulan pembentukan calon kabupaten/kota kepada DPRD provinsi;
                        7. DPRD provinsi memutuskan untuk menyetujui atau menolak usulan pembentukan kabupaten/kota; dan
                        8. Dalam hal gubernur menyetujui usulan pembentukan kabupaten/kota, gubernur mengusulkan
                           pembentukan kabupaten/kota kepada Presiden melalui Menteri dengan melampirkan:
                                          a. Dokumen aspirasi masyarakat di calon kabupaten/kota;
                                          b. Hasil kajian daerah;
                                          c. Peta wilayah calon kabupaten/kota;
                                          d. Keputusan DPRD kabupaten/kota dan keputusan bupati/ walikota
                                          e. Keputusan DPRD provinsi dan keputusan gubernur




                                                          2
PROSEDUR PEMEKARAN MENURUT PP NO.78/2007



        SYARAT ADMINISTRASI                                 SYARAT TEKNIS                SYARAT FISIK KEWILAYAHAN

1. Aspirasi masyarakat ke DPRD (diwakili        1. Kemampuan ekonomi                1.(a) Pembentukan provinsi minimal 5
   BPD atau FK-RW)                                                                       kabupaten/kota
                                                Indikator:                            (b) Pembentukan kabupaten minimal 5
  ļ‚·   Yang dimaksud dengan ā€œaspirasi sebagian       a) PDRB non migas perkapita.         kecamatan
      besar masyarakat setempatā€ adalah             b) Pertumbuhan ekonomi.           (c) Pembentukan kota minimal 4 kecamatan
      aspirasi yang disampaikan secara tertulis     c) Kontribusi PDRB non migas.
      yang dituangkan ke dalam Keputusan
      BPD untuk Desa dan Forum Komunikasi
      Kelurahan atau nama lain untuk
      Kelurahan di wilayah yang menjadi calon
      cakupan      wilayah    provinsi     atau
      kabupaten/kota yang akan dimekarkan.
  ļ‚·   Keputusan tersebut ditandatangani oleh
      Ketua     BPD     dan    Ketua     Forum
      Komunikasi Kelurahan atau nama lain
      (ā€œForum Komunikasi Kelurahanā€ adalah
      forum antar pengurus RW atau nama lain
      yang berada dalam satu kelurahan).
  ļ‚·   Jumlah          keputusan          Badan
      Permusyawaratan Desa atau nama lain
      dan Forum Komunikasi Kelurahan atau
      nama lain tersebut harus mencapai lebih
      2/3 (duapertiga) dari jumlah Badan atau
      Forum tersebut yang ada di masing-

                                                                     3
masing wilayah yang akan menjadi
      cakupan wilayah calon provinsi atau
      kabupaten/kota.

 2. Kajian daerah ļƒ  kajian provinsi dan 2.Potensi daerah                                         2. Sarana dan prasarana menjadi syarat
     kabupaten/kota disusun oleh Tim yang Indikator:                                               pembentukan wilayah, selain syarat lain:
     dibentuk oleh kepala daerah untuk menilai      a) Rasio bank dan lembaga keuangan non         cakupan wilayah & lokasi calon ibukota
     kelayakan pembentukan daerah secara               bank per 10.000 penduduk.
     obyektif yang memuat penilaian kuantitatif     b) Rasio kelompok pertokoan per 10.000       Hasil kajian daerah mengenai lokasi calon
     terhadap      faktor-faktor     teknis    yang    penduduk.                                 ibukota merupakan satu kesatuan yang tidak
     dilengkapi dengan penilaian kualitatif         c) Rasio pasar per 10.000 penduduk           terpisahkan dengan hasil kajian daerah tentang
     terhadap faktor lainnya yang memiliki          d) Rasio sekolah SD per penduduk usia SD     kelayakan pembentukan daerah.
     karakteristik tersendiri                       e) Rasio sekolah SLTP per penduduk usia
                                                       SLTP.
Kajian daerah ini merupakan hasil kajian Tim        f) Rasio sekolah SLTA per penduduk usia
yang dibentuk oleh kepala daerah yang                  SLTA.
bersangkutan       untuk      menilai     kelayakan g) Rasio fasilitas kesehatan per 10.000
pembentukan daerah otonom baru secara obyektif         penduduk.
yang memuat penilaian kuantitatif terhadap          h) Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk.
faktor-faktor teknis. Penilaian kuantitatif ini     i) Persentase rumah tangga yang
dilengkapi dengan proyeksi faktor-faktor               mempunyai kendaraan bermotor atau
dominan (kependudukan, potensi daerah,                 perahu atau perahu motor atau kapal
kemampuan ekonomi dan kemampuan keuangan)              motor.
selama 10 (sepuluh) tahun dan Rencana Tata          j) Persentase pelanggan listrik terhadap
Ruang Wilayah Daerah Induk serta penilaian             jumlah rumah tangga.
kualitatif terhadap faktor lainnya yang memiliki    k) Rasio panjang jalan terhadap jumlah
karakteristik tersendiri antara lain potensi sumber    kendaraan bermotor.
daya alam yang belum tergali, kondisi etnik,        l) Persentase pekerja yang berpendidikan
potensi konflik dan historis.                          minimal SLTA terhadap penduduk usia
                                                       18 tahun ke atas.
                                                                       4
m) Persentase pekerja yang berpendidikan
                                                    minimal S-1 terhadap penduduk usia 25
                                                    tahun ke atas.
                                                 n) Rasio pegawai negeri sipil terhadap
                                                    penduduk.
3. Keputusan Bupati & usulan Bupati ke       3.Sosial budaya                                 3. Penetapan hanya satu calon lokasi ibu kota
   Gubernur                                  Indikator:                                      diatur secara tegas melalui kajian akademis ļƒ 
                                                 a) Rasio sarana peribadatan per 10.000      Kajian akademis terhadap aspek tata ruang,
                                                    penduduk.                                ketersediaan fasilitas, aksesibilitas, kondisi dan
                                                 b) Rasio fasilitas lapangan olahraga per    letak geografis, kependudukan, sosial ekonomi,
                                                    10.000 penduduk.                         sosial politik, dan sosial budaya.
                                                 c) Jumlah balai pertemuan.

4. Keputusan DPRD Kabupaten                  4.Sosial politik                                4. Format & pembuatan peta wilayah diatur
                                             Indikator:                                        sesuai dengan kaidah pemetaan dengan
                                                 a) Rasio penduduk yang ikut pemilu            mencantumkan cakupan wilayah secara rinsi
                                                    legislatif penduduk yang mempunyai hak     (nama kecamatan, desa, pulau, batas laut, dll.)
                                                    pilih.
                                                 b) Jumlah organisasi kemasyarakatan
5. Keputusan DPRD Provinsi                   5.Kependudukan                                  5. Usia penyelenggaraan pemda:
                                             Indikator:                                         (a) Usia provinsi yang akan dimekarkan
                                                 a) Jumlah penduduk.                              minimal 10 tahun terhitung peresmian
                                                 b) Kepadatan penduduk.                         (b) Usia kabupaten/kota yang akan dimekarkan
6. Keputusan Gubernur & usulan Gubernur ke   6.Luas daerah                                          minimal 7 tahun terhitung peresmian
   Presiden melalui Mendagri                 Indikator:
                                                 a) Luas wilayah keseluruhan.
                                                 b) Luas wilayah efektif yang dapat
                                                    dimanfaatkan.
7. Rekomendasi Mendagri                      7.Pertahanan
                                             Indikator:
                                                                   5
a) Rasio jumlah personil aparat pertahanan
                                                        terhadap luas wilayah.
                                                     b) Karakteristik wilayah, dilihat dari sudut
                                                        pandang pertahanan.
8. Materi usulan/keputusan diatur secara tegas   8.Keamanan
   yang memuat:                                  Indikator:
         a. Dokumen aspirasi masyarakat          Rasio jumlah personil aparat keamanan terhadap
         b. Hasil kajian daerah                  jumlah penduduk.
         c. Peta wilayah calon daerah
         d. Persetujuan DPRD                     9.Kemampuan keuangan
             Kabupaten/Kota                      Indikator:
         e. Persetujuan DPRD Provinsi                a) Jumlah PDS (Pendapatan Daerah Sendiri)
                                                     b) Rasio PDS terhadap jumlah penduduk.
                                                     c) Rasio PDS terhadap PDRB non migas
                                                 10.Tingkat kesejahteraan masyarakat
                                                 Indikator:
                                                 Indeks Pembangunan Manusia.
                                                 11.Rentang kendali
                                                  Indikator:
                                                     a) Rata-rata jarak kabupaten/kota atau
                                                         kecamatan ke pusat pemerintahan
                                                         provinsi atau kabupaten/kota).
                                                     b) Rata-rata waktu perjalanan dari
                                                         kabupaten/kota atau kecamatan ke pusat
                                                         pemerintahan (provinsi
                                                         ataukabupaten/kota).

                                                 Dasar kelulusan:
                                                       a) Tidak hanya total nilai (hasil kali skor
                                                           & bobot)
                                                                         6
b) Calon daerah otonom
   direkomendasikan menjadi daerah
   otonom baru jika kemampuan
   ekonomi, potensi daerah,
   kependudukan, dan kemampuan
   keuangan yang dianggap sangat
   mampu atau mampu




               7

More Related Content

What's hot

Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Fauzy Abdurrahman
Ā 
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014suryokoco suryoputro
Ā 
Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Mulyadin Sayuti
Ā 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1apotek agam farma
Ā 
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
infosanitasi
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
iniPurwokerto
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
iniPurwokerto
Ā 
Permendagri no. 13 vs 59
Permendagri no. 13 vs 59Permendagri no. 13 vs 59
Permendagri no. 13 vs 59
Muly Agan
Ā 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Ade Suerani
Ā 
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom BaruStrategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Deddy Supriady Bratakusumah
Ā 
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc901b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
boy hasibuan
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
iniPurwokerto
Ā 
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
infosanitasi
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
iniPurwokerto
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
iniPurwokerto
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Penataan Ruang
Ā 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanapotek agam farma
Ā 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008dena sundari alief
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
iniPurwokerto
Ā 

What's hot (20)

Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprdPermen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Permen no.21 2007 didalamnya mengatur kedudukan keuangan dprd
Ā 
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Ā 
Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)Permendagri 03 1998(bumd)
Permendagri 03 1998(bumd)
Ā 
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Kedudukan keuangan pimpinan dan anggota dprd 1
Ā 
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
Menelaah UUD pasal 17 sampai 22
Ā 
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air MinumPermen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Permen Dagri No. 7 Tahun 1998 tentang Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
Ā 
Permendagri no. 13 vs 59
Permendagri no. 13 vs 59Permendagri no. 13 vs 59
Permendagri no. 13 vs 59
Ā 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Ā 
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom BaruStrategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Ā 
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc901b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
1b5e680435fc9665394c6f29ae4eca2437c26fc90
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MOD...
Ā 
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Permen Dagri No. 2 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada ...
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCABUTAN PE...
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerin...
Ā 
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatanPp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Pp no19-th-2008-tentang-kecamatan
Ā 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Ā 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
Ā 

Similar to Lampiran ketentuan pemekaran dlm pp 78 2007

Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Nurul Khairani Firnia
Ā 
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptxPPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
rustaneffendy1
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Penataan Ruang
Ā 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
alpin14
Ā 
Permendagri no 111 thn 2014
Permendagri no 111 thn 2014Permendagri no 111 thn 2014
Permendagri no 111 thn 2014
Soniarwan1
Ā 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
JARI Indonesia Borneo Barat
Ā 
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNRPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
suryokoco suryoputro
Ā 
Pp no.19 2008
Pp no.19 2008Pp no.19 2008
Pp no.19 2008
Ramdan Firmansyah
Ā 
Pp 60 2014 dana desa
Pp 60 2014 dana desaPp 60 2014 dana desa
Pp 60 2014 dana desa
Antonaria Ton
Ā 
TUPOKSI BPD 2.pptx
TUPOKSI BPD 2.pptxTUPOKSI BPD 2.pptx
TUPOKSI BPD 2.pptx
HaetamiHA
Ā 
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Rumah Kolaborasi
Ā 
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014
jrklampung
Ā 
Permendagri No. 111 Tahun 2014
Permendagri No. 111 Tahun 2014 Permendagri No. 111 Tahun 2014
Permendagri No. 111 Tahun 2014
ahmadefendi19
Ā 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
PendampingKotaDenpas
Ā 
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptxRTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
jisajisajis
Ā 
Pp nomor 17_tahun_2018
Pp nomor 17_tahun_2018Pp nomor 17_tahun_2018
Pp nomor 17_tahun_2018
Irwan Thahir
Ā 
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptxPENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
AlmiraNgastiti1
Ā 

Similar to Lampiran ketentuan pemekaran dlm pp 78 2007 (20)

Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian  (Ekonomi XI ...
Mekanisme penyusunan apbd & pengaruh apbd terhadap perekonomian (Ekonomi XI ...
Ā 
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptxPPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
PPT. PERUBAHAN APBDESA.pptx
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Ā 
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptxFUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
FUNGSI DPRD TERHADAP LKPJ KDH INDRAMAYU.pptx
Ā 
Permendagri no 111 thn 2014
Permendagri no 111 thn 2014Permendagri no 111 thn 2014
Permendagri no 111 thn 2014
Ā 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Ā 
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNRPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
Ā 
Pp no.19 2008
Pp no.19 2008Pp no.19 2008
Pp no.19 2008
Ā 
Pp 60 2014 dana desa
Pp 60 2014 dana desaPp 60 2014 dana desa
Pp 60 2014 dana desa
Ā 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
Ā 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
Ā 
TUPOKSI BPD 2.pptx
TUPOKSI BPD 2.pptxTUPOKSI BPD 2.pptx
TUPOKSI BPD 2.pptx
Ā 
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Ā 
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Ā 
Permendagri No. 111 Tahun 2014
Permendagri No. 111 Tahun 2014 Permendagri No. 111 Tahun 2014
Permendagri No. 111 Tahun 2014
Ā 
Permendagri no.111 tahun 2014
Permendagri no.111 tahun 2014Permendagri no.111 tahun 2014
Permendagri no.111 tahun 2014
Ā 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
Ā 
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptxRTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
RTRW dan RDTR _ Pasca PP 21 2021 _ Tanah Bumbu.pptx
Ā 
Pp nomor 17_tahun_2018
Pp nomor 17_tahun_2018Pp nomor 17_tahun_2018
Pp nomor 17_tahun_2018
Ā 
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptxPENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
PENGAWASAN, ASPIRASI DAN ADVOKASI DPRD.pptx
Ā 

More from apotek agam farma

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
apotek agam farma
Ā 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
apotek agam farma
Ā 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
apotek agam farma
Ā 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
apotek agam farma
Ā 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
apotek agam farma
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
Ā 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
apotek agam farma
Ā 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
Ā 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
apotek agam farma
Ā 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
apotek agam farma
Ā 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
apotek agam farma
Ā 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
apotek agam farma
Ā 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
apotek agam farma
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
Ā 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
Ā 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
apotek agam farma
Ā 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
apotek agam farma
Ā 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
apotek agam farma
Ā 
Regresi
RegresiRegresi

More from apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
Ā 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
Ā 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
Ā 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
Ā 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
Ā 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
Ā 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
Ā 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Ā 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
Ā 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
Ā 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
Ā 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
Ā 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
Ā 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
Ā 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
Ā 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
Ā 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
Ā 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
Ā 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
Ā 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
Ā 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
Ā 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
Ā 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
Ā 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
Ā 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Ā 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Ā 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Ā 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
Ā 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Ā 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Ā 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Ā 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Ā 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 

Lampiran ketentuan pemekaran dlm pp 78 2007

  • 1. LAMPIRAN PEMEKARAN KABUPATEN/KOTA MENURUT PP. No. 78 TAHUN 2007 Pembentukan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa: a) pemekaran dari 1 (satu) kabupaten/kota menjadi 2 (dua) kabupaten/kota atau lebih; Kategori Usulan Pemekaran b) penggabungan beberapa kecamatan yang bersandingan pada wilayah kabupaten/kota yang berbeda; Kab/Kota dan c) penggabungan beberapa kabupaten/kota menjadi 1 (satu) kabupaten/kota. a. Keputusan DPRD kabupaten/kota induk tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota; b. Keputusan bupati/walikota induk tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota; Syarat Administrasi c. Keputusan DPRD provinsi tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota; d. Keputusan gubernur tentang persetujuan pembentukan calon kabupaten/kota; dan e. Rekomendasi Menteri. Penilaian yang digunakan adalah sistem skoring, untuk pembentukan daerah otonom baru terdiri dari 2 macam metode yaitu: 1) Metode Rata-rata ļƒ  metode yang membandingkan besaran/nilai tiap calon daerah dan daerah induk terhadap besaran/nilai rata-ratakeseluruhan daerah di sekitarnya. Metode Penilaian 2) Metode Kuota ļƒ  metode yang menggunakan angka tertentu sebagai kuota penentuan skoring baik Persyaratan Teknis terhadap calon daerah maupun daerah induk. NB. Kuota jumlah penduduk kabupaten untuk pembentukan kabupaten adalah 5 kali rata-rata jumlah penduduk kecamatan seluruh kabupaten di provinsi yang bersangkutan. 1
  • 2. 1. Aspirasi sebagian besar masyarakat setempat dalam bentuk Keputusan BPD untuk Desa dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk Kelurahan di wilayah yang menjadi calon cakupan wilayah kabupaten/kota yang akan dimekarkan. 2. DPRD kabupaten/kota dapat memutuskan untuk menyetujui atau menolak aspirasi dalam bentuk Keputusan DPRD berdasarkan aspirasi sebagian besar masyarakat setempat yang diwakili oleh BPD untuk desa atau nama lain dan Forum Komunikasi Kelurahan untuk kelurahan atau nama lain; 3. Bupati/walikota memutuskan untuk menyetujui atau menolak aspirasi dalam bentuk keputusan bupati/walikota berdasarkan hasil kajian daerah; 4. Bupati/walikota mengusulkan pembentukan kabupaten/kota kepada gubernur untuk mendapatkan persetujuan dengan melampirkan: Tata Cara Pembentukan a. dokumen aspirasi masyarakat di calon kabupaten/kota; Kab/Kota b. hasil kajian daerah; c. peta wilayah calon kabupaten/kota; dan d. Keputusan DPRD kabupaten/kota dan keputusan bupati/ walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dan huruf b. 5. Gubernur memutuskan untuk menyetujui atau menolak usulan pembentukan kabupaten/kota berdasarkan evaluasi terhadap kajian daerah 6. Gubernur menyampaikan usulan pembentukan calon kabupaten/kota kepada DPRD provinsi; 7. DPRD provinsi memutuskan untuk menyetujui atau menolak usulan pembentukan kabupaten/kota; dan 8. Dalam hal gubernur menyetujui usulan pembentukan kabupaten/kota, gubernur mengusulkan pembentukan kabupaten/kota kepada Presiden melalui Menteri dengan melampirkan: a. Dokumen aspirasi masyarakat di calon kabupaten/kota; b. Hasil kajian daerah; c. Peta wilayah calon kabupaten/kota; d. Keputusan DPRD kabupaten/kota dan keputusan bupati/ walikota e. Keputusan DPRD provinsi dan keputusan gubernur 2
  • 3. PROSEDUR PEMEKARAN MENURUT PP NO.78/2007 SYARAT ADMINISTRASI SYARAT TEKNIS SYARAT FISIK KEWILAYAHAN 1. Aspirasi masyarakat ke DPRD (diwakili 1. Kemampuan ekonomi 1.(a) Pembentukan provinsi minimal 5 BPD atau FK-RW) kabupaten/kota Indikator: (b) Pembentukan kabupaten minimal 5 ļ‚· Yang dimaksud dengan ā€œaspirasi sebagian a) PDRB non migas perkapita. kecamatan besar masyarakat setempatā€ adalah b) Pertumbuhan ekonomi. (c) Pembentukan kota minimal 4 kecamatan aspirasi yang disampaikan secara tertulis c) Kontribusi PDRB non migas. yang dituangkan ke dalam Keputusan BPD untuk Desa dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk Kelurahan di wilayah yang menjadi calon cakupan wilayah provinsi atau kabupaten/kota yang akan dimekarkan. ļ‚· Keputusan tersebut ditandatangani oleh Ketua BPD dan Ketua Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain (ā€œForum Komunikasi Kelurahanā€ adalah forum antar pengurus RW atau nama lain yang berada dalam satu kelurahan). ļ‚· Jumlah keputusan Badan Permusyawaratan Desa atau nama lain dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain tersebut harus mencapai lebih 2/3 (duapertiga) dari jumlah Badan atau Forum tersebut yang ada di masing- 3
  • 4. masing wilayah yang akan menjadi cakupan wilayah calon provinsi atau kabupaten/kota. 2. Kajian daerah ļƒ  kajian provinsi dan 2.Potensi daerah 2. Sarana dan prasarana menjadi syarat kabupaten/kota disusun oleh Tim yang Indikator: pembentukan wilayah, selain syarat lain: dibentuk oleh kepala daerah untuk menilai a) Rasio bank dan lembaga keuangan non cakupan wilayah & lokasi calon ibukota kelayakan pembentukan daerah secara bank per 10.000 penduduk. obyektif yang memuat penilaian kuantitatif b) Rasio kelompok pertokoan per 10.000 Hasil kajian daerah mengenai lokasi calon terhadap faktor-faktor teknis yang penduduk. ibukota merupakan satu kesatuan yang tidak dilengkapi dengan penilaian kualitatif c) Rasio pasar per 10.000 penduduk terpisahkan dengan hasil kajian daerah tentang terhadap faktor lainnya yang memiliki d) Rasio sekolah SD per penduduk usia SD kelayakan pembentukan daerah. karakteristik tersendiri e) Rasio sekolah SLTP per penduduk usia SLTP. Kajian daerah ini merupakan hasil kajian Tim f) Rasio sekolah SLTA per penduduk usia yang dibentuk oleh kepala daerah yang SLTA. bersangkutan untuk menilai kelayakan g) Rasio fasilitas kesehatan per 10.000 pembentukan daerah otonom baru secara obyektif penduduk. yang memuat penilaian kuantitatif terhadap h) Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk. faktor-faktor teknis. Penilaian kuantitatif ini i) Persentase rumah tangga yang dilengkapi dengan proyeksi faktor-faktor mempunyai kendaraan bermotor atau dominan (kependudukan, potensi daerah, perahu atau perahu motor atau kapal kemampuan ekonomi dan kemampuan keuangan) motor. selama 10 (sepuluh) tahun dan Rencana Tata j) Persentase pelanggan listrik terhadap Ruang Wilayah Daerah Induk serta penilaian jumlah rumah tangga. kualitatif terhadap faktor lainnya yang memiliki k) Rasio panjang jalan terhadap jumlah karakteristik tersendiri antara lain potensi sumber kendaraan bermotor. daya alam yang belum tergali, kondisi etnik, l) Persentase pekerja yang berpendidikan potensi konflik dan historis. minimal SLTA terhadap penduduk usia 18 tahun ke atas. 4
  • 5. m) Persentase pekerja yang berpendidikan minimal S-1 terhadap penduduk usia 25 tahun ke atas. n) Rasio pegawai negeri sipil terhadap penduduk. 3. Keputusan Bupati & usulan Bupati ke 3.Sosial budaya 3. Penetapan hanya satu calon lokasi ibu kota Gubernur Indikator: diatur secara tegas melalui kajian akademis ļƒ  a) Rasio sarana peribadatan per 10.000 Kajian akademis terhadap aspek tata ruang, penduduk. ketersediaan fasilitas, aksesibilitas, kondisi dan b) Rasio fasilitas lapangan olahraga per letak geografis, kependudukan, sosial ekonomi, 10.000 penduduk. sosial politik, dan sosial budaya. c) Jumlah balai pertemuan. 4. Keputusan DPRD Kabupaten 4.Sosial politik 4. Format & pembuatan peta wilayah diatur Indikator: sesuai dengan kaidah pemetaan dengan a) Rasio penduduk yang ikut pemilu mencantumkan cakupan wilayah secara rinsi legislatif penduduk yang mempunyai hak (nama kecamatan, desa, pulau, batas laut, dll.) pilih. b) Jumlah organisasi kemasyarakatan 5. Keputusan DPRD Provinsi 5.Kependudukan 5. Usia penyelenggaraan pemda: Indikator: (a) Usia provinsi yang akan dimekarkan a) Jumlah penduduk. minimal 10 tahun terhitung peresmian b) Kepadatan penduduk. (b) Usia kabupaten/kota yang akan dimekarkan 6. Keputusan Gubernur & usulan Gubernur ke 6.Luas daerah minimal 7 tahun terhitung peresmian Presiden melalui Mendagri Indikator: a) Luas wilayah keseluruhan. b) Luas wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan. 7. Rekomendasi Mendagri 7.Pertahanan Indikator: 5
  • 6. a) Rasio jumlah personil aparat pertahanan terhadap luas wilayah. b) Karakteristik wilayah, dilihat dari sudut pandang pertahanan. 8. Materi usulan/keputusan diatur secara tegas 8.Keamanan yang memuat: Indikator: a. Dokumen aspirasi masyarakat Rasio jumlah personil aparat keamanan terhadap b. Hasil kajian daerah jumlah penduduk. c. Peta wilayah calon daerah d. Persetujuan DPRD 9.Kemampuan keuangan Kabupaten/Kota Indikator: e. Persetujuan DPRD Provinsi a) Jumlah PDS (Pendapatan Daerah Sendiri) b) Rasio PDS terhadap jumlah penduduk. c) Rasio PDS terhadap PDRB non migas 10.Tingkat kesejahteraan masyarakat Indikator: Indeks Pembangunan Manusia. 11.Rentang kendali Indikator: a) Rata-rata jarak kabupaten/kota atau kecamatan ke pusat pemerintahan provinsi atau kabupaten/kota). b) Rata-rata waktu perjalanan dari kabupaten/kota atau kecamatan ke pusat pemerintahan (provinsi ataukabupaten/kota). Dasar kelulusan: a) Tidak hanya total nilai (hasil kali skor & bobot) 6
  • 7. b) Calon daerah otonom direkomendasikan menjadi daerah otonom baru jika kemampuan ekonomi, potensi daerah, kependudukan, dan kemampuan keuangan yang dianggap sangat mampu atau mampu 7