Publicidad

Ketahanan Nasional

Lecturer, Trainer en ARS University
15 de Mar de 2023
Publicidad

Más contenido relacionado

Publicidad

Ketahanan Nasional

  1. Ketahanan Nasional dan Bela Negara dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan Oleh: Dr. Mira Veranita., M.Si Disampaikan pada Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University)
  2. KETAHANAN NASIONAL
  3. Ketahanan nasional (national resilience) merupakan salah satu konsepsi kenegaraan Indonesia. Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya dibutuhkan guna menjamin serta memperkuat kemampuan bangsa yang bersangkutan baik dalam rangka mempertahankan kesatuannya, menghadapi ancaman yang datang maupun mengupayakan sumber daya guna memenuhi kebutuhan hidup. Konsepsi ketahanan bangsa ini dalam konteks Indonesia dirumuskan dengan nama Ketahanan Nasional disingkat Tannas. Upaya menyelenggarakan ketahanan nasional ini dapat diwujudkan dengan belanegara.
  4. Secara etimologi, berasal dari kata “tahan” = tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah, dan “nasional” = bangsa. Ketahanan nasional secara etimologi = mampu, kuat, dan tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik. Secara terminology, ketahanan nasional memiliki lebih dari satu wajah, dengan perkataan lain ketahanan nasional berwajah ganda, yakni ketahanan nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi dan ketahanan nasional sebagai strategi (Himpunan Lemhanas, 1980) Ketahanan Nasional Ketahanan nasional adalah konsep khas bangsa indonesia yang digunakan untuk menanggulangi segala ancaman yang ada di suatu negara yang mampu, kuat dan tangguh. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI SUATU KONSEPSI ketahanan nasional adalah suatu konsepsi khas bangsa Indonesia yang digunakan untuk dapat menanggulangi segala bentuk dan macam ancaman yang ada. Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan ajaran “Asta Gatra”. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI SUATU KONDISI Ketahanan nasional nasional dirumuskan sebagai kondisi yang dinamis, sebab kondisi itu memang senantiasa berubah dalam arti dapat meningkat atau menurun. Jadi kondisi itu tidak bersifat statis. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI SUATU STRATEGI ketahanan nasional dipandang sebagai cara atau pendekataan dengan menggunakan ajaran Asta Gatra, yang berarti mengikutsertakan segala aspek alamiah dan sosial guna diperhitungkan dalam menanggulangi ancaman yang ada berkembang dan terumuskan dalam dokumen kenegaraan, misalnya pada naskah GarisGaris Besar Haluan Negara (GBHN)
  5. 1. Ketahanan negara yaitu untuk menjalankan pembangunan sesuai tujuan negara. 2. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang dinamis yang dapat berubah-ubah yang berasal dari integrasi kebutuhan bangsa dan negara. 3. Ketahanan Nasional terdiri dari ketahanan politik,ketahanan ekonomi,ketahanan ideology,ketahanan sosial budaya dan pertahanan keamanan.
  6. CIRI-CIRI KETAHANAN NASIONAL Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  7. DIMENSI, ASAS, SIFAT KETAHANAN NASIONAL • Ketahanan Ideologi • Ketahanan Politik • Ketahanan Ekonomi • Ketahanan Sosial Budaya • Ketahanan pertahanan Keamanan • Asas kesejahteraan dan keamanan • Asas komprehensif integral (menyeluruh terpadu) • Asas mawas ke dalam dan keluar • Asas kekeluargaan • Mandiri • Dinamis • Wibawa • Konsultasi • Kerjasama DIMENSI/ASPEK KETAHANAN NASIONAL ASAS KETAHANAN NASIONAL SIFAT KETAHANAN NASIONAL
  8. UNSUR KETAHANAN NASIONAL (Asta Gatra) Tiga Aspek Kehidupan Alamiah (Tri Gatra) 1. Gatra letak geografis 2. Gatra keadaan dan kekayaan alam 3. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk Lima Aspek Kehidupan Sosial (PancaGatra) 1. Gastra Ideologi 2. Gastra Politik 3. Gastra Ekonomi 4. Gastra sosial budaya 5. Gastra pertahanan dan keamanan
  9. Selain tiga wajah atau pengertian ketahanan nasional, ketahanan nasional Indonesia juga memiliki banyak dimensi dan konsep ketahanan berlapis. Aspek-aspek baik alamiah dan sosial (asta gatra) mempengaruhi kondisi ketahanan nasional, sehingga dimensi aspek atau bidang dari ketahanan Indonesia juga berkembang Dimensi dalam Ketahanan Nasional
  10. Konsep ketahanan nasional berlapis, artinya ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapisan di bawahnya. Terwujudnya ketahanan pada tingkat nasional (ketahanan nasional) bermula dari adanya ketahanan diri/individu, berlanjut pada ketahanan keluarga, ketahanan wilayah, ketahanan regional lalu berpuncak pada ketahanan nasional (Basrie, 2002)
  11. BELA NEGARA
  12. Bela negara adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan kewaspadaan diri dan lingkungan dari ancaman internal dan external negara. Bela Negara Bela negara secara fisik Bela negara secara non fisik yaitu dengan cara militer seperti rakyat terlatih, hansip, kepolisian,dan TNI. seperti mengikuti pendidikan kewarganegaraan secara formal, melaksanakan demokrasi, pengabdian tulus terhadap negara, berkarya, ikut aktif menanggulangi bencana alam, ikut dalam kegiatan mental spiritual dan membayar pajak.
  13. Unsur dasar Bela Negara Ada beberapa hal yang menjadi unsur penting di antaranya: 1. Cinta tanah air 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara 3. Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara 4. Rela berkurban untuk bangsa dan negara 5. Memiliki kemampuan awal bela negara Fungsi Bela Negara Bela negara memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman. 2. Menjaga keutuhan wilayah negara. 3. Merupakan kewajiban setiap warga negara. 4. Merupakan panggilan sejarah. Tujuan Bela Negara 1. Mempertahankan kelangsungan hidup bernegara. 2. Melestarikan budaya 3. Menjaga identitas dan integrasi negara 4. Menjalankan nilai-nilai pancasila
  14. DASAR HUKUM BELA NEGARA • Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945 Semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. • Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. • UU No.3 Tahun 2002 Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang di wujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Beberapa negara misalnya Israel, Iran, Korea dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.
  15. ❖ Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) menjelaskan bahwa Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember melalui Keppres Nomor 28 Tahun 2006. ❖ Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara dipilih untuk mengenang peristiwa sejarah ketika tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer ke II dengan mengumumkan tidak adanya lagi Negara Indonesia. Ketika itu, Presiden RI Ir. Soekarno memberikan mandat penuh kepada Mr. Syafrudin Prawinegara untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatera Barat, guna menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. INDONESIA Punya Hari Bela Negara
  16. Bela negara : fisik maupun nonfisik (militer ataupun nonmiliter). Ancaman Militer Ancaman Non Militer Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. ancaman yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter, yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ketahanan nasional pada aspek-aspek tertentu juga turut menentukan kelangsungan hidup sebuah bangsa. Misalnya, pada 1997-1998, ketahanan ekonomi Indonesia tidak kuat lagi dalam menghadapi ancaman krisis moneter, yang berlanjut pada krisis politik. rumusan ketahanan nasional masuk dalam GBHN sebagai hasil ketetapan MPR yakni dimulai pada GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, GBHN 1988, GBHN 1993 sampai terakhir GBHN 1998. Rumusan GBHN 1998 sebagaimana telah dinyatakan di atas merupakan rumusan terakhir, sebab sekarang ini GBHN tidak lagi digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan. Digantikan : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang pada hakekatnya merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program presiden terpilih.
  17. Unsur-unsur ketahanan nasional model Indonesia terdiri atas delapan unsur yang dinamakan Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri dari 1) Gatra letak dan kedudukan geografi 2) Gatra keadaan dan kekayaan alam 3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk Tri Gatra 1) Gatra ideologi 2) Gatra politik 3) Gatra ekonomi 4) Gatra sosial budaya (sosbud) 5) Gatra pertahanan dan keamanan (hankam) Panca Gatra Gatra letak geografi /wilayah menentukan kekuatan nasional negara. Meliputi: Bentuk wilayah negara, Luas wilayah negara, Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara, Daya dukung wilayah negara Sumber kekayaan alam dalam suatu wilayah baik kualitas maupun kuantitasnya sangat diperlukan bagi kehidupan nasional. Oleh karena itu, keberadaannya perlu dijaga dan dilestarikan. Gatra penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap upaya membina dan mengembangkan ketahanan nasional. Gatra penduduk ini meliputi jumlah (kuantitas), komposisi, persebaran, dan kualitasnya. Gatra ideologi menunjuk pada perangkat nilai-nilai bersama yang diyakini baik untuk mempersatukan bangsa. Gatra politik berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber daya bersama agar tidak menimbulkan perpecahan tetap stabil dan konstruktif untuk pembangunan. Gatra Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Dalam aspek sosial budaya, nilai-nilai sosial budaya, hanya dapat berkembang di dalam situasi aman dan damai. Unsur pertahanan keamanan negara merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.
  18. Tugas Kelompok Di alam demokrasi sekarang ini, ajakan bela negara dianggap tidak lagi menarik dan sudah usang. Apakah warga negara muda perlu diikutkan wajib militer (wamil) ataukah tidak perlu? Atau dengan alternatif lain, misalnya dengan pembekalan kesadaran bernegara dengan menjadi pembayar pajak yang baik. Bagaimana menurut Anda? Diskusikan Bersama kelompok, dan tuangkan hasilnya dalam format : - Minimal 1 halaman - A4, times new romance, 1.5 spacing - Sertakan nama kelompok - Kirimkan ke : bukubekas21@gmail.com
  19. bukubekas21@gmail.com _mirave21 Mirave21 Mira Veranita 085860802777
Publicidad