Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 43 Anuncio

Más Contenido Relacionado

Presentaciones para usted (20)

Similares a Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah (20)

Anuncio

Más de Sujatmiko Wibowo (20)

Más reciente (20)

Anuncio

Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah

  1. 1. Sujatmiko Wibowo Auditor Madya Itjen Kemendikbudristek TATA KELOLA & AKUNTABILITAS BANTUAN PEMERINTAH disampaikan pada Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah SMK, Hotel Holiday Inn Bandung, 2 sd 4 Juni 2022
  2. 2. TUGAS DAN FUNGSI KEMENDIKBUD 1. PERMENDIKBUD NO. 45 TAHUN 2019 Tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2. PERMENDIKBUD NO. 46 TAHUN 2019 tentang RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Mencegah dan melindungi organisasi dari kegagalan mencapai visi misi dan tujuan organisasi TUGAS ITJEN MENYELENGGARAKAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUD (Perpres No. 82 Tahun 2019) KEGIATAN PENGAWASAN 1. AUDIT 2. REVIU 3. EVALUASI 4. PEMANTAUAN 5. PENGAWASAN LAINNYA PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR 3. KONSULTAN M E N G A W A L Mencegah Mengarahkan Menghentikan Mendorong Kebijakan Pengawasan Itjen Kemendikbudristek
  3. 3. PMK No. 132/PMK.05/2021 Permendikbud No. 32 Tahun 2019 Tentang perubahan kedua atas PMK No. 168 /PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Banpem pada K/L. Tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di lingkungan Kemendikbud. Dasar Hukum Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Lingkungan Kemendikbudristek Perdirjen Vokasi No. 20 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Banpem Fasilitasi SMK Yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor Lainnya Tahun 2020
  4. 4. Prinsip Penyaluran Bantuan Pemerintah a. efisiensi; b. efektifitas; c. akuntabilitas; d. transparansi; & e. tepat sasaran Penyaluran Bantuan Pemerintah di lingkungan Kemendikbudristek dilakukan dengan prinsip:
  5. 5. Belanja Tidak Bersifat Lumpsum Belanja Berdasarkan Prestasi Kerja Pemisahan Kewenangan Yang Jelas K/L dan BUN Banpem yang diberikan dalam bentuk uang, dalam hal terdapat sisa dana hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan PKS, maka sisa dana disetor ke Kas Negara. ▪ Banpem bukan merupakan bantuan yang bersifat grant, pemberian berdasarkan prestasi kerja misalkan penghargaan, beasiswa atau TPG dan Tunjangan Lainnya. ▪ Untuk Banpem selain itu, pencairan dilakukan per tahap dimana Tahap II dan selanjutnya berdasarkan progres kemajuan pekerjaan. Dalam rangka pelaksanaan pemberian Banpem, K/L menyusun Pedoman Umum dan Pedoman Teknis yang merupakan guideline bagi pemberi bantuan dan penerima bantuan. Kewenangan Menkeu selaku BUN hanya mengatur tata kelola keuangan , pertanggungjawaban, dan pelaporan. Mekanisme Penyaluran Bantuan Pemerintah
  6. 6. Akuntabilitas dan Transparansi Pelaksanaan Pengalihan Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan PMK Yang Paripurna Penerima Bantuan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, penggunaan dana, serah terima pekerjaan yang ditandatangani 2 (dua) saksi, foto dokumentasi. Pertanggungjawaban yang tidak selesai akan muncul di Neraca sebagai Persediaan. ▪ Penerima bantuan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengikat 2 (dua) belah pihak. ▪ Khusus untuk Banpem Rehab/Pembangunan Gedung/Bangunan dibentuk semacam lembaga trust fund. PMK mengatur mengenai pengalokasian, jenis bantuan, penetapan penerima bantuan, pelaksanaan penyaluran, pelaporan dan pertanggunggjawaban sampai dengan monev. Prinsip Penyaluran Bantuan Pemerintah
  7. 7. Bantuan Pemerintah : Bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah . Pengalokasian, pencairan, penyaluran dan pertanggungjawaban Anggaran Banpem pada K/L yang bersumber dari APBN diatur dengan PMK. Bantuan Pemerintah: 1. Pemberian penghargaan; 2. Beasiswa; 3. Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya; 4. Bantuan operasional; 5. Bantuan sarana/ prasarana; 6. Bantuan rehabilitasi/ pembangunan gedung/ bangunan; dan 7. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA. Ruang Lingkup & Definisi Bantuan Pemerintah
  8. 8. 1. Banpem berupa pemberian penghargaan, beasiswa dan bantuan operasional dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Non Operasional. 2. Banpem dalam bentuk Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya dialokasikan pada kelompok akun Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS. 3. Banpem dalam bentuk bantuan sarana/prasarana dan bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda. 4. Banpem dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA dialokasikan pada kelompok akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda. 1. Tata cara pengalokasian anggaran Banpem dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam PMK mengenai penyusunan dan penelaahan RKA K/L. 2. Anggaran Banpem dituangkan dalam DIPA Kementerian Negara/ Lembaga. Pengalokasian Bantuan Pemerintah
  9. 9. PEDOMAN UMUM PETUNJUK TEKNIS Ditetapkan PA Pj. Es. I Petunjuk Teknis paling sedikit memuat: a. Dasar hukum pemberian Bantuan Pemerintah; b. Tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah; c. Pemberi Bantuan Pemerintah; d. Persyaratan penerima Bantuan Pemerintah; e. Bentuk Bantuan Pemerintah; f. rincian jumlah Bantuan Pemerintah; g. Tata kelola pencairan dana Bantuan Pemerintah; h. Penyaluran dana Bantuan Pemerintah; i. Pertanggungj awaban Bantuan Pemerintah; j. Ketentuan perpajakan; dan k. Sanksi . Penetapan Penerima Bantuan PPK SK KPA Surat Keputusan paling sedikit memuat : 1. Identitas penerima bantuan; 2. Jumlah barang dan/ atau nilai uang; 3. Nomor rekening penerima bantuan untuk Banpem dalam bentuk uang. Ditetapkan Kriteria Juknis seleksi Perjanjian Kerja Sama Penerima bantuan Di sahkan NO JENIS BANTUAN DASAR PENCAIRAN DANA SK PKS 1 Pemberian Penghargaan X - 2 Beasiswa X - 3 TPG dan TL X - 4 Operasional X X 5 Sarara Prasarana X X 6 Rehab, Pemb. gedung/bangunan X X 7 Bantuan Lainnya X X Penetapan Penerima bantuan < Pedum, Juknis, & Penerima Bantuan Bantuan Pemerintah
  10. 10. PENYALURAN, PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH
  11. 11. Jenis Bantuan Dasar Bentuk Bantuan Penerima Bantuan Mekanisme Pencairan Tahapan PERSAYARATAN LAINNYA KETERANGAN LAIN 1. Pemberian Penghargaan SK UANG, BARANG, JASA PENERIMA PENGHARGAAN - LS KE PENERIMA - LS KE BENDAHARA - BISA UP SEKALIGUS Sesuai Juknis , SK Penetapan 2. Beasiswa SK UANG PENERIMA BEA SISWA NON PNS o LS ke Penyeleggara o LS ke rek penerima o UP apabila tdk bisa LS SEKALIGUS Sesuai Juknis , SK Penetapan a. Uang pendidikan/kuliah b. Biaya lain utk pddk/kuliah c. Biaya hidup d. Biaya buku/diktat e. Biaya Penelitian 3. Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan Lainnya (TPG-TL) SK UANG PENERIMA TPG-TL NON PNS - LS KE PENERIMA PERIODIK Sesuai Juknis , SK Penetapan 4. Bantuan Operasional SK PKS UANG 1. Kel. Masyarakat 2. LSM 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesehatan. - LS ke penerima - UP SEKALIGUS BERTAHAP Sesuai Juknis , SK Penetapan 3,4,5 bisa lemb pemerintah maupun non pemerintah 5. Bantuan Sarana/ prasarana SK PKS 1. UANG 2. BARANG 1. Kel. Masyarakat 2. LSM 3. L. Penddkn 4. L. Keagamaan 5. L Kesehatan. 1. Uang, Langsung ke penerima 2. BRG, sesuai ketentuan PPBJ SEKALIGUS BERTAHAP - di prod sendiri - Bernilai sd 50 6. Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan SK PKS 1. UANG 2. BARANG - Lemb. Pemerintah - Lemb. Non Pemerintah 1. LS ke Pengelola Keu dan Keg. ( (uang) 2. LS Kepenyedia (BRG) tahap I=70% setelah PKS di ttd., tahap II=30% jika prestasi pekerjaan mencapai sekurang2 nya 50%) Hrs ada pengelola keu dan kegiatan 7. Bantuan Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah yang ditetapkan oleh PA Penetapan oleh PA - SK UANG, BARANG, JASA - Perseorangan - Kel. Masyarakat - L. Pemer/ Non Pemer. LS ke penerima bant LS ke penyedia - Langsung - Bertahap PA menetapkan jenis bantuan pemerintah yang tdk termasuk 6 jenis bantuan (tahap I=25%, tahap II=25% jika I dipake 80%, , tahap III=25% jika I+II dipake 80%, tahap IV=25% , jika I+II+III dipake 80%) Jenis dan Tata Kelola Bantuan Pemerintah
  12. 12. Penghargaan Uang Barang/Jasa UP LS Bendahara Penerima SK – PPK disahkan KPA Pengadaan Barang/Jasa PPK Penerima Penerima Penerima 1.Pembayaran kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan melalui mekanisme LS 2.Pelaksanaan penyaluran pemberian penghargaan berupa barang/jasa dapat dilakukan oleh PPK atau penyedia barang/jasa sesuai kontrak/perjanjian Mekanisme Bantuan Pemerintah
  13. 13. 1. Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA. 2. Beasiswa diberikan kepada penerima yang bukan Pegawai Negeri (Non PNS) untuk pendidikan di dalam negeri atau luar negeri. Dalam hal pembayaran secara langsung kepada penyelenggara pendidikan tidak dapat dilakukan, pembayaran uang pendidikan/ kuliah dan biaya lainnya dapat dibayarkan ke rekening penerima beasiswa. Dalam hal tidak dapat dilakukan mekanisme LS, pembayaran beasiswa dapat menggunakan mekanisme UP. Beasiswa Uang Pembayaran Langsung Penyelenggara Pendidikan: 1. uang pendidikan/kuliah 2. biaya lain Penerima untuk : 1. biaya hidup 2. biaya buku/diktat 3. biaya penelitian Mekanisme Bantuan Pemerintah
  14. 14. Dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya diberikan secara periodik kepada guru atau penerima tunjangan lainnya yang bukan Pegawai Negeri Sipil (Non PNS) Tunjangan profesi guru dan tunjangan lainnya Uang Pembayaran Langsung Penerima Mekanisme Bantuan Pemerintah
  15. 15. Bantuan operasional diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan. Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA Pencairan bantuan operasional dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan operasional yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan, perjanjian kerjasama minimal memuat : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. jumlah bantuan operasional yang diberikan; 3. tata cara dan syarat penyaluran; 4. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan operasional sesuai rencana yang telah disepakati; 5. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; 6. sanksi; 7. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Mekanisme Bantuan Pemerintah
  16. 16. Pencairan dana bantuan operasional dilakukan melalui mekanisme : 1. Pembayaran Langsung (LS); atau 2. Mekanisme Uang Persediaan. 1. Pencairan dana bantuan operasional dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap; 2. Pencairan dana bantuan operasional secara bertahap paling banyak 4 (empat) tahap 3. Penentuan pencairan dana bantuan operasional secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh KPA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan; 4. Besaran pencairan dana bantuan operasional pada setiap tahap ditetapkan oleh KPA 5. Pencairan dana bantuan operasional pada tahap selanjutnya dilakukan setelah seluruh jumlah dana bantuan operasional yang diterima pada tahapsebelumnya telah dipergunakan paling kurang sebesar 80% PEMBAYARAN LANGSUNG
  17. 17. 17 MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG Penerima Bantuan PPK PP-SPM 1. Pembayaran sekaligus atau Tahap I dilampiri: a. Rencana pengeluaran dana bantuan operasional yang akan dicairkan secara sekaligus atau bertahap; b. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; c. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) 2. Pembayaran Tahap Iselanjutnya dilampiri: a. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. 1. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana yang diajukan penerima bantuan operasional sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah; 2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan secara sekaligus atau untuk pencairan Tahap I setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah; 3. PPK mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP untuk pencairan Tahap II sampai dengan Tahap IV setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah; 4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan 5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pembayaran secara sekaligus atau Tahap I dilampiri: 1) Rencana Pengeluaran dana bantuan operasional yang akan ditarik sekaligus atau bertahap; 2) Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; 3) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK; 4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). b. Pembayaran Tahap II sampai dengan Tahap IV dilampiri: 1)Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK; 2)Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap sebelumnya; 3)Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
  18. 18. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima Bantuan Pemerintah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama setelah pekerjaan selesai atau pada akhir Tahun Anggaran, dengan dilampiri: 1. Laporan jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana; 2. Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan bukti-bukti pengeluarean telah disimpan; Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan pemerintah harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening kas negara kepada PPK
  19. 19. 19 MEKANISME PENCAIRAN MELALUI MEKANISME UANG PERSEDIAAN PPK PP-SPM KPPN Bendahara Pengeluaran Pimpinan Lembaga Membuat SPP berdasarkan SK penetapan penerima bantuan Mengajukan SPM UP/TUP untuk pembayaran bantuan operasional KPPN menerbitkan SP2D UP/TUP Mengajukan permintaan dana kepada KPA KPA PPK Menguji permohonan dari Pimpinan Lembaga 1 2 3 4 5 6 SP Bayar 7 Mentransfer dana 8 Pimpinan Lembaga mempertanggungjawabkan belanja kepada BP/BPP beserta bukti pengeluaran untuk keperluan revolving KPA mengajukan dispensasi kepada : 1. Dirjen Perbendaharaan dalam hal pembayaran kepada satu penerima melebihi Rp. 50 juta; 2. Kepala Kanwil DJPB untuk penyesuaian besaran UP melampaui besaran yang telah ditentukan; 3. Kepala KPPN untuk pertanggungjawaban TUP melampaui satu bulan.
  20. 20. BANTUAN SARANA/PRASARANA Bantuan Pemerintah berupa bantuan sarana/prasarana diberikan kepada Kelompok Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keagamaan, dan Lembaga Kesehatan, Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah Pemberian bantuan sarana/prasarana kepada penerima Bantuan Pemerintah dapat diberikan dalam bentuk : 1. Barang; atau 2. Uang Penyedia Barang 1 Penerima Bantuan 2 1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; 2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima. Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS PPK BENTUK BARANG Mekanisme Bantuan Pemerintah
  21. 21. Diberikan dengan ketentuan : 1. Barang bantuan dapat diproduksi dan/atau dihasilkan oleh penerima bantuan; atau 2. Nilai per jenis barang bantuan di bawah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dapat dilaksanakan oleh penerima bantuan. Pencairan bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan penerima bantuan sarana/prasarana yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan. Perjanjian Kerjasama minimal memuat : 1. hak dan kewajiban kedua belah pihak; 2. jumlah dan nilai barang yang akan dihasilkan/dibeli; 3. jenis dan spesifikasi barang yang akan dihasilkan/dibeli; 4. jangka waktu penyelesaian pekerjaan; 5. tata cara dan syarat penyaluran; 6. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menghasilkan/membeli barang sesuai dengan jenis dan spesifikasi; 7. pengadaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel; 8. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; 9. sanksi; 10. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan 11. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran BENTUK UANG BANTUAN SARANA/PRASARANA (lanjutan)
  22. 22. MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG YANG DIHASILKAN/DIPRODUKSI SENDIRI Pencairan Pencairan dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang, dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan SARPRAS setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; 2. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan sarana/prasarana, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%. Penerima Bantuan •Pengajukan permohonan pembayaran Tahap I dengan dilampiri: •perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan sarana/prasarana; •kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan sarana/prasarana. •Pengajukan permohonan pembayaran Tahap II Idengan dilampiri: •kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; •laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan sarana/prasarana. PPK •PPK melakukan pengujian permohonan pembayaran Tahap I dan Tahap II sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah •PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah •PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. •Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan PP-SPM •SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: •Pembayaran Tahap I dilampiri: •Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; •Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. •Pembayaran Tahap II dilampiri: •Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK; •Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan BANTUAN SARANA/PRASARANA (lanjutan)
  23. 23. MEKANISME PENCAIRAN PEMBAYARAN LANGSUNG DALAM BENTUK UANG UNTUK BARANG DENGAN NILAI PER JENIS BARANG BANTUAN DI BAWAH RP50.000.000,00 YANG DAPAT DILAKSANAKAN OLEH PENERIMA BANTUAN Penerima Bantuan PPK PP-SPM Penerima Bantuan • Penerima bantuan sarana/prasarana dalam bentuk uang mengajukan permohonan pencairan dana kepada PPK dengan dilampiri: • perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; dan • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan PPK • PPK melakukan pengujian permohonan yang diajukan penerima bantuan sesuai Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah • PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan kuitansi bukti penerimaan uang serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah • Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan PP-SPM • SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan dilampiri: • perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK BANTUAN SARANA/PRASARANA (lanjutan)
  24. 24. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan sarana dan prasarana dalam bentuk uang, harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran dengan dilampiri: a. Berita Acara Serah Terima, yang memuat: 1. Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana; 2. Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian kerja sama dan; 3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan a. foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan; b. bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan. PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban dari Penerima Bantuan dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara Serah Terima apabila telah sesuai dengan perjanjian kerjasama. BANTUAN SARANA/PRASARANA (lanjutan)
  25. 25. 25 BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan diberikan kepada Lembaga Pemerintah atau lembaga Non pemerintah. Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/ Bangunan dapat diberikan dalam bentuk : 1. Uang; atau 2. Barang Pemberian bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan kepada lembaga dilakukan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA. Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang PPK Penyedia Barang 1 Penerima Bantuan 2 1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang- undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; 2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima. Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS Mekanisme Bantuan Pemerintah
  26. 26. Dalam Bentuk Uang Bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dapat dilaksanakan sendiri oleh penerima Bantuan Pemerintah, bantuan dapat diberikan dalam bentuk uang. Bantuan dalam bentuk uang hanya dapat diberikan kepada lembaga penerima Bantuan Pemerintah yang telah mempunyai unit pengelola keuangan dan kegiatan. Unit pengelola keuangan dan kegiatan sekurang-kurangnya terdiri dari orang yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menguji tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran dan tidak saling rangkap. Penyaluran dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga melalui mekanisme LS. BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN (lanjutan)
  27. 27. Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan dalam bentuk uang dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama antara PPK dengan unit pengelola keuangan dan kegiatan pada lembaga penerima bantuan. Perjanjian kerjasama, paling sedikit memuat: a. hak dan kewajiban kedua belah pihak; b. jumlah dan nilai rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan; c. jenis dan spesifikasi rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan; d. jangka waktu penyelesaian pekerjaan; e. tata cara dan syarat penyaluran dana; f. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jenis dan spesifikasi yang telah ditetapkan; g. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; h. sanksi; i. penyampaian laporan penyelesaian pekerjaan secara berkala kepada PPK; dan j. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.3 Pencairan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; b. Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan , apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 50%. BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN (lanjutan)
  28. 28. Penerima Bantuan PPK PP-SPM Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang 1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri: a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan. 2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri: a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan. 1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. 2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis. 3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. 4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan. 5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a.Pembayaran Tahap I dilampiri: • perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. b.Pembayaran Tahap II dilampiri: • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; • laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan. BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN (lanjutan)
  29. 29. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri: a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi; b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan; d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama. BANTUAN REHABILITASI DAN/ATAU PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNAN (lanjutan)
  30. 30. BANTUAN LAINNYA Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA adalah bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa yang tidak termasuk dalam Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA diberikan kepada: 1. Perseorangan; 2. Kelompok Masyarakat; 3. Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah. Pemberian bantuan lainnya kepada penerima dilakukan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA. Pemberian bantuan lainnya dapat diberikan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa. KPA menetapkan bantuan dalam bentuk uang atau barang dan/atau jasa dengan memperhatikan sifat dan karakteristik bantuan Mekanisme Bantuan Pemerintah
  31. 31. BANTUAN LAINNYA Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Barang PPK Penyedia Barang 1 Penerima Bantuan 2 1. Pengadaan barang berpedoman pada Peraturan Perundang- undangan yang mengatur mengenai Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah; 2. PPK melakukan kontrak dengan penyedia barang Penyedia Barang dapat menyampaikan barang langsung kepada Penerima atau PPK yang menyampaikan kepada Penerima. Penyaluran dana bantuan sarana/prasarana dalam bentuk barang dilaksanakan secara langsung dari rekening Kas Negara ke rekening Penyedia Barang melalui mekanisme LS
  32. 32. BANTUAN LAINNYA Mekanisme Penyaluran dalam bentuk Uang 1. Pencairan bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap. 2. Penentuan pencairan secara sekaligus atau bertahap ditetapkan oleh Kuasa PA dengan mempertimbangkan jumlah dana dan waktu pelaksanaan kegiatan. 3. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan kepada perseorangan dilaksanakan secara sekaligus berdasarkan Surat Keputusan. 4. Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh PA yang diberikan kepada Kelompok Masyarakat dan Lembaga Pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah dapat dilakukan sekaligus atau bertahap berdasarkan Surat Keputusan dan perjanjian kerjasama antara penerima bantuan dengan PPK. Perjanjian kerjasama paling sedikit memuat: a. hak dan kewajiban kedua belah pihak; b. jumlah bantuan yang diberikan; c. tata cara dan syarat penyaluran; d. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati; e. pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara; f. sanksi; g. penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan h. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
  33. 33. BANTUAN LAINNYA Penerima Bantuan PPK PP-SPM Mekanisme pencairan pembayaran dalam bentuk Uang 1. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap I dengan dilampiri: a. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan. 2. Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan permohonan pencairan Tahap II dengan dilampiri: a. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan; b. laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan. 1. PPK melakukan pengujian permohonan sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. 2. PPK menandatangani perjanjian kerja sama dan mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap I serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis. 3. PPK mengesahkan bukti penerimaan uang untuk pembayaran Tahap II serta menerbitkan SPP setelah pengujian telah sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah. 4. Dalam hal pengujian tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis penyaluran Bantuan Pemerintah, PPK menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan. 5. SPP disampaikan kepada PP-SPM dengan mekanisme sebagai berikut: a.Pembayaran Tahap I dilampiri: • perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK; • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan oleh PPK. b.Pembayaran Tahap II dilampiri: • kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan disahkan PPK; • laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan.
  34. 34. BANTUAN LAINNYA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA BANTUAN KEPADA PPK Penerima dana bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/bangunan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan dilampiri: a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi; b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; c. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan; d. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; e. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan f. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama.
  35. 35. KPA bertanggung jawab atas: a. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah; b. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah; dan c. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah. Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah, KPA melaksanakan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap: a. kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dengan pedoman umum dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; b. kesesuaian antara target capaian dengan realisasi. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk perbaikan penyaluran Bantuan Pemerintah. Mekanisme Bantuan Pemerintah
  36. 36. Pemberi Bantuan Bank/Pos Penyalur Penerima Bantuan Buka rekening Penyaluran 15 hari kalender KPPN SPM untuk penerima lebih dari 100 Bank melaporkan jika rekening penerima tidak terdapat transaksi dalam jangka waktu 30 hari sejak disalurkan 1. Perintah pembekuan sementara rekening 2. PPK melakukan penelitian 3. Perintah setor ke kas negara paling lambat 5 hari setelah hasil penelitian. 1. Bank/Pos Penyalur menyetorkan ke kas negara dana pada rekening yang tidak terdapat transaksi; 2. Penyetoran dana tsb sebagai pengembalian belanja yang memulihkan pagu DIPA Satker; 3. Bank/Pos Penyalur melaporkan ke PPK atas penyetoran dana tsb. 2 2 3 1 4 5 6 Mekanisme Bantuan Pemerintah
  37. 37. 1. Penerima bantuan tidak membuat/mengajukan proposal Banpem. 2. Penerima bantuan belum menyusun proposal sesuai Petunjuk teknis Banpem. 3. Surat Permohonan Banpem belum dilengkapi data/dokumen yang ditentukan di dalam Petunjuk Teknis. 4. Proposal belum dilengkapi komponen RAB secara lengkap sesuai Petunjuk Teknis. 5. Proposal belum dilengkapi SPTJM yang sah. 6. Perubahan proposal tidak dituangkan dalam Berita Acara Addendum. 7. Perubahan RAB tidak dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Proposal. 8. Perubahan Proposal dan RAB belum disetujui oleh PPK. Permasalahan terkait Bantuan Pemerintah
  38. 38. 1. Penerima bantuan tidak menerima bantuan sesuai proposal yang diajukan. 2. Terdapat pemotongan Banpem. 3. Bantuan pemerintah terlambat diterima. 4. Bukti pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan belum ada/belum dibuat. 5. Belum semua transaksi didukung dengan bukti pertanggungjawaban yang sah. 6. Bukti pengeluaran/belanja belum didukung dengan kuitansi yang sah. 7. Penerima bantuan tidak melaporkan belanja yang menghasilkan aset tetap. 8. Aset tetap yang dibeli dari Banpem tidak/belum dicatat dan dilaporkan sebagai BMN Dinas Pendidikan/Pemerintah Daerah. Permasalahan terkait Bantuan Pemerintah
  39. 39. 9. Aset tetap yang dibeli dari bantuan pemerintah belum diberi kodefikasi sesuai ketentuan. 10.Serah terima aset tetap yang dibeli dari Banpem tidak dilengkapi dengan berita acara serah terima yang sah. 11.Terdapat belanja dari Banpem belum dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. 12.Pajak yang sudah dipungut dari belanja barang/aset belum disetorkan ke Kas Negara. 13.Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan dokumen rencana anggaran biaya. Permasalahan terkait Bantuan Pemerintah
  40. 40. 1. Laporan pertanggungjawaban penggunaan Banpem belum dilaporkan kepada pemberi bantuan (online/offline). 2. Format laporan pertanggungjawaban penggunaan Banpem belum/tidak sesuai dengan petunjuk teknis bantuan pemerintah. 3. Terdapat sisa dana penggunaan Banpem yang belum/tidak disetorkan ke Kas Negara. 4. Pengembalian sisa dana Banpem belum sesuai dengan ketentuan. 5. Serah terima hasil pekerjaan belum dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima. 6. Laporan kemajuan pekerjaan bantuan sarpras dan rehabilitasi gedung/bangunan dengan nilai diatas Rp100.000.000 belum disusun/belum ada. Permasalahan terkait Bantuan Pemerintah
  41. 41. 1. Hasil belanja dan/atau pelaksanaan kegiatan tidak menunjang/mendukung tujuan/capaian kinerja penerima bantuan. 2. Hasil belanja dan/atau hasil pelaksanaan pekerjaan tidak dimanfaatkan sesuai peruntukan dalam proposal. 3. Hasil belanja dan/atau hasil pekerjaan tidak dapat dimanfaatkan/sudah rusak. Permasalahan terkait Bantuan Pemerintah
  42. 42. 1. Penentuan Penerima Bantuan Pemerintah; 2. Pengadaan Barang/Jasa; 3. Perjalanan Dinas; 4. Kerjasama dengan Pihak Ketiga; 5. Pajak dan PNBP; 6. Monitoring/Pemantauan; 7. Gratifikasi. Temuan BPK terkait Bantuan Pemerintah
  43. 43. Terima Kasih

×