Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur dengan materi
1. Maka suatu keberuntungan sekaligus aset kebahagiaan yang tak dapat diukur
dengan materi, karena adanya kita diberi oleh Allah ni’mat iman dan ke-Islaman.
Orang kalau sudah terlalu cinta dunia, maka semua usaha dan keinginannya
dipusatkan untuk mencapai kesenangan dunia semata-mata. Semua usahanya
diperhitungkan dengan keuntungan dunia,
sekalipun usaha itu merugikan orang lain. Lantaran itu semangat perjuangannya makin
hari makin menurun. Bahkan rasa untuk membela keagungan Islam sudah tidak ada lagi.
Dalam hadis ini Rasulullah saw. Telah mengisyaratkan kepada kita, bahwa yang
tidak terkena fitnah, adalah mereka yang dihidupkan oleh Allah dengan ilmu. Dengan
ilmu yang dimilki dan diamalkan bisa terhindar dari fitnah, baik itu fitnah harta, anak
maupun fitnah wanita.
Harta adalah fitnah dan ujian bagi pemiliknya. Apabila harta itu diinfakkan di
jalan Allah, berarti lulus dan selamat dari fitnah. Sebaliknya bila harta itu tidak
dijalankan menurut ketentuan Allah, akan mengantarkan pemiliknya ke neraka.
Begitupula anak, apabila anak itu dididik dan diarahkan untuk mempelajari Islam,
agar dia mampu mengamalkannya, maka orang tuanya selamat dari fitnah. Sebaliknya,
bila anak itu diarahkan untuk mengatur urusan dunia semata-mata, maka anak itu
menjadi penyebab jauhnya hubungan kita dengan Allah dan akan mengantarkan ke
neraka.
Selanjutnya fitnah yang sangat berbahaya adalah wanita, bila tidak berhati-hati
dapat pula mengantarkan ke neraka. Betapa tidak bukankah sering kita mendengar
bahkan menyaksikan sendiri, ada orang baik-baik justru jatuh pamor hanya karena
bujukan dan rayuan seorang wanita. Matanya silau, lupa istri dan keluarganya di rumah,
karena terlalu memperturutkan hawa nafsunya.
Melawan nafsu bukan berarti harus membunuhnya, tetapi harus
mengendalikannya. Sebab nafsu juga merupakan faktor kehidupan manusia yang utama.
Tanpa nafsu manusia takkan hidup dan maju.
Kalau nafsu makannya dibunuh, manusia tidak akan mau makan, tentu saja dalam
beberapa hari dia sudah mati. Kalau ada yang tidak percaya, ya… silahkan coba sendiri.
Kalau nafsu ingin tahunya dimatikan, manusia tidak akan pernah maju. Karena itu
perjuangan melawan nafsu amat rumit dan berat.
Untuk menghindari fitnah-fitnah tersebut, demi tercapainya kebahagiaan, baik
dunia maupun akhirat. Tidak ada alternatip lain kecuali dengan memiliki ilmu
pengetahuan. Rasululah saw. Bersabda:
ْيَلَعَف اَمُهَادََرأ ْنَمَو ِمْلِعْلاِب ِهْيَلَعَف َةَرِآلخْا َادََرأ ْنَمَو ،ِمْلِعْلاِب ِهْيَلَعَف اَيُّْنالد َادََرأ ْنَم.ِمْلِعْلاِب ِه
2. Barang siapa yang ingin hidupnya selamat dan bahagia di dunia, maka
wajiblah dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingin selamat dan bahagia
di akhirat, maka wajiblah dengan ilmu. Dan barang siapa yang ingi
hidupnya selamat dan bahagia dunia akhirat, maka wajiblah dengan ilmu.
Tanpa ilmu orang tidak akan memperoleh kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.
Lebih-lebih kebahagian keduanya.
Sering mata kita silau oleh kebahagiaan dan kesuksesan seseorang dalam
mengumpulkan harta dunia dengan anak-anaknya yang bersekolah tinggi beserta isteri
yang cantik menawan. Lantas kita ramai-ramai memberi komentar, alangkah bahagia
hidupnya orang itu.
Padahal dibalik semua itu hanya ada keresahan dan goncangan-goncangan jiwa,
dimana harta mereka menjadi siksaan buat mereka sendiri. Anak-anak yang dibanggakan
hanya mengejar materi dunia semata, sementara istri yang cantik tidak mampu menjaga
martabat keluarganya.
Sebagai kesimpulan, bahwasanya orang yang mencari ilmu yang dibarengi dengan
iman, berarti mencari rahmat. Mereka dipelihara oleh Allah dan akan terhindar dari
segala macam fitnah.
التكالن وعليه املستعان وهللا الكالم أخر
Karena itu harus dipadukan antara iman dan ilmu, akal dan kalbu serta fikir dan
zikir. Akal tanpa kalbu menjadikan manusia seperti robot. Pikir tanpa zikir menjadikan
manusia seperti syetan. Iman tanpa ilmu bagaikan pelita di tangan bayi. Sedangkan ilmu
tanpa iman, bagikan pelita ditangan pencuri
Demikianlah keutamaan orang berilmu dan ancamannaya bila ilmu itu disalah
gunakan. Semoga kita menjadi orang-orang yang ditinggikan derajatnya disisi Allah.
Amin
كاتهبرو هللا ورمحة عليكم السالمو