2. Mengapa Sistem Ekonomi Indonesia
Pertama, ada sinyal kuat bahwa orang Indonesia mendambakan sistem
ekonomi yang berpijak kepada nilai – nilai kehidupan bangsa sendiri.
Lebih ekstrim lagi hampir seluruh lapisan masyarakat sepakat bahwa
sistem perekonomian yang dipraktikkan saat ini sebenarnya bukan sistem
ekonomi yang dicita - citakan
3. Kedua, dari sekian lama pembangunan yang dijalankan di negeri ini,
tetapi hasilnya masih jauh dari apa yang diharapkan.
Ketiga, sejak merdeka hingga sekarang telah tercatat tiga rezim yang
berkuasa (Orde baru, lama dan reformasi) dimana dalam
peralihannya tidak berjalan mulus selalu dibarengi dengan tragedi di
berbagai bidang ekonomi, politik maupun sosial
4. Sejarah Perjalanan Sistem Ekonomi Indonesia
Pada masa orde lama, terindikasi kurang bersahabat dengan negara asing,
sehingga hal – hal yang berbau asing dibatasi.
Banyak perusahaan asing yang terdapat di Indonesia mulai banyak yang
dinasionalisasikan.
Hal seperti ini merupakan efek kuatnya semangat nasionalisme dari bangsa
yang baru merdeka.
5. Pada rezim orde baru, negara menempuh kebijakan yang sangat terbuka
terhadap luar negeri sehingga modal asing memiliki peranan yang sangat
signifikan dalam perekonomian.
Munculmya pemusatan ekonomi yang akhirnya kelompok – kelompok yang
dekat dengan pemerintah saja yang mampu memiliki kekuatan ekonomi yang
besar
Pada rezim reformasi berusaha menempuh kebijakan ekonomi yang cenderung
condong pada semangat neo-liberalisme yang mengedepankan pasar dan
pemilik modal
6. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem adalah suatu bangunan atau entitas yang tersusun dari sub – sub
sistem yang saling berkaitan sehingga membentuk pola kerja yang holistik.
Sistem ekonomi merupakan entitas yang tersusun dari elemen – elemen
yang saling berinteraksi sampai pada batas tertentu sehingga membentuk
sebuah jaringan kerja yang konsisten dalam kehidupan ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu metode dan cara yang dipilih
dan digunakan oleh masyarakat untuk mewujudkan cita – cita ekonominya
7. Peranan Nilai Dalam Sistem Ekonomi
Perbedaan anatara sistem ekonomi dan teori ekonomi adalah sistem ekonomi
syarat dengan muatan nilai – nilai kehidupan masyarakat, sedangkan teori
ekonomi tidak harus memiliki kaitan dengan sistem dan nilai.
Teori ekonomi bersifat universal karena berhubungan dengan penjelasan yang
bersifat teknis, sedangkan sistem ekonomi bersifat spesial karena terkait
dengan nilai – nilai yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.
8. Idieologi Kapitalis
Individu yang memiliki kedudukan tertinggi dalam sistem masyarakat.
Kepentingan masyarakat harus tunduk pada kepentingan individu.
Individu adalah makhluk yang memiliki kesempurnaan sejak lahir, sehingga
individu harus diberi kebebasan mengaktualisasikan eksistensi dirinya.
Sistem ekonomi kapitalis tidak bisa terpisahkan dari sifat yang
mengangungkan kepentingan pribadi, kebebasan dan persaingan.
10. Menjalankan Perekonomian Nasional
Pelaku perekonomian terdiri dari rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah.
Untuk menjalankan kegiatan ekonomi diperlukan adanya aturan/ tatanan
agar perjalanan perekonomian tetap bermuara pada titik yang dicita –
citakan, yaitu tercapainya tujuan ekonomi nasional.
11. Aliran Sirkuler
Pasar Barang dan jasa
• Perusahaan menjual
• Rumah tangga membeli
Perusahaan
• Memproduksi dan menjual barang dan jasa
• Memperkerjakan dan menggunakan faktor – faktor
produksi
Rumah tangga
• Membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa
• Memliki dan menjual faktor – faktor produksi
Pasar faktor produksi
• Rumah tangga menjual
• Perusahaan membeli
Penghasilan Pengeluaran
PendapatanUpah Sewa, dan
keuntungan
Barang dan Jasa yang
dijual
Barang dan Jasa yang
dibeli
Tenaga kerja, lahan dan
modalFaktor – Faktor Produksi
Aliran input dan out put
Aliran Uang
12. Mengoordinasikan Kegiatan Ekonomi
Persoalan yang muncul dari kegiatan ekonomi adalah;
a. Produksi apa yang harus dihasilkan (kebutuhan primer, sekunder, tersier)
b. Siapakah yang menghasilkan (swasta, pemerintah, koperasi)
c. Bagaimana menghasilkan (mandiri/ patungan, padat karya/ modal)
d. Dimana produksi dihasilkan (kota/desa, pusat/pinggiran, pusat/daerah)
Aktivitas ekonomi membutuhkan koordinasi untuk menghindari terjadinya
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
14. Tatanan Kepemilikan Sumber Daya
Tatanan berkaitan dengan bentuk – bentuk kepemilikan dalam
perekonomian (kepemilikan pribadi, umum, negara)
Tatanan kepemilikan harus menjelaskan bagaimana kepemilikan atas
sumber daya itu diperoleh
Tatanan mengenai hak dan kewajiban terhadap pemilik sumber daya ketika
pemiliknya memanfaatkan dan mengembangkan kekayaanya.
15. Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi nantinya akan mempengaruhi aktiftas ekonomi, ketika
aktifitas perekonomian rendah makan perekonomian sebuah negara akan
statis.
Semua pelaku ekonomi memiliki tujuan yang berbeda akan tetapi masih tetap
dalam kaidah sistem ekonomi dalam pelaksanaannya.
Pelaku swasta biasanya akan memiliki sasaran berupa profit oriented
sedangkan pelaku ekonomi publik lebih berkonsentrasi terhadap
kesejahteraan masyarakat.
16. Mekanisme Penyelenggaraan Kegiatan Ekonomi
Mekanisme kerja dalam perekonomian akan berusaha mengubah atau
mentransformasikan keadaan tertentu (input – output).
Dalam perekonomian murni kapitalis semua mekanisme kegiatan
perekonomian ditentukan semuanya kepada pasar.
Dalam perekonomian terpusat semua mekanisme kegiatan perekonomian
ditentukan semuanya oleh pemerintah/ negara.
17. Tujuan yang Ingin Dicapai
Tujuan yang ingin dicapai ini merupakan sasaran dari sistem ekonomi.
Pada ekonomi kapitalis akan lebih menekankan kepada kesejahteraan individu
sementara pada ekonomi sosialis lebih menekankan kepada kesejahteraan kolektif
Kesamaan anatara ekonomi kapitalis dan sosialis adalah ukuran kesejahteraan
adalah materi dan tidak didasarakan kepada nilai – nilai ketuhanan.
Kesejahteraan yang dimaksudkan dalam ekonomi islam lebih luas cakupannya
karena tidak didasarakan kepada nilai materi saja akan tetapi juga dilandasi oleh
nilai ketuhanan dan jiwa sosial yang tinggi.
18. Rancangan Bangunan Sistem Ekonomi
Nilai – Nilai Dasar
Ideologis
Kepemilikan
Sumber Daya
Pelaku atau
Partisipan
Proges
Penyelenggaraan
Kegiatan Ekonomi
Tujuan
Kesejahteraan