2. Pengertian Bimbingan
Menurut Winkel (2005:27)
1. Suatu usaha
untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan
informasi tentang dirinya sendiri,
2. Suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami
dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang
dimiliki untuk perkembangan pribadinya,
2. Sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan
pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang
realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri
dalam lingkungan dimana mereka hidup,
3. Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam
hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya
sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan merupakan proses
pemberian bantuan (arahan, masukan) terhadap seseorang.
3. Pengertian Konseling
Konseling adalah bantuan yang diberikan
kepada individu dalam memecahkan masalah
kehidupannya dengan wawancara, dengan
cara-cara yang sesuai dengan keadaan
individu yang dihadapi untuk mencapai
kesejateraan hidupnya
Menurut Walgito, (dalam Aqib 2012:29)
4. Ciri Konseling
1. Individual
2. Tatap Muka
3. Wawancara
5. Orang Profesional
6. Pengambilan keputusan
tanggung jawab klien
4. Memecahkan Masalah
5. Pengertian Bimbingan dan Konseling
yaitu serangkaian kegiatan berupa bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli pada
konseling dengan cara tatap muka, baik secara
individu atau beberapa orang dengan memberikan
pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan
yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus
dan sistematis.
6. Perbedaan Mengajar & Konseling
Konseling
1. Target tujuan bersifat
individual
2. Pembicaraan ditujukan
untuk memecahkan
masalah
3. Klien/siswa sedang
bermasalah
4. Konselor memiliki
ketrampilan khusus
Mengajar
1. Target tujuan bersifat
sama untuk semua siswa
2. Pembicaraan ditujukan
untuk memberikan
informasi
3. Siswa belum tentu
bermasalah
4. Tidak harus memiliki
ketrampilan khusus
7. Peran Konselor
Menurut Lundquist dan Chelmy dikutip oleh Belkin 1981
1
Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang
masalah afektif yang berkaitan dengan profesi guru.
2
Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosional
akan mempengaruhi proses belajar dan mengajar
3
Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses belajar
siswa lebih efektif
4
Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam
melaksanakan tugasnya
8. Peranan BK Dalam Proses Pembelajaran
BK
1 1
2 2
3 3
Hasil belajarnya rendah
dibawah rata-rata kelas
Indikator Siswa mengalami
kesulitan belajar :
Hasil yang dicapai tidak
seimbang dengan usaha
yang dilakukan
Menunjukkan sikap yang tidak
wajar, menentang, bohong,
tidak menyelesaikan tugas
Solusi BK memberikan layanan :
Bimbingan Belajar
Bimbingan Sosial
Bimbingan Mengatasi
Masalah Pribadi
9. Peranan BK dalam Mutu Pendidikan
BK dan administrasi sekolah
Administrasi sekolah membutuhkan BK dalam hal memberi
masukan,saran,laporan tentang kebutuhan siswa yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan sekolah
BK dan aspek KBM sekolah
BK dan siswa
Dengan masukan dari BK kurikulum dapat meningkatkan
aspek pengembangan dan pembelajaran
BK memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas
siswa
10. Tujuan BK membantu siswa untuk :
Menurut Kurikulum SMA tahun 1975 Buku IIIC
1
Mengatasi kesulitan belajar, sehingga memeproleh prestasi belajar
yang meningkat
2 Mengatasi kebiasaan buruk yang terjadi saat proses KBM
3 Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani
4 Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kelanjutan studi
5
Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan jenis
pekerjaan setelah lulus
6
Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan masalah social
emosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid pada dirinya
sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga,
11. Fungsi BK dalam Pendidikan
01
Fungsi Pemahaman
Usaha bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman bagi orang tua dan guru tentang diri
anak didik, lingkungan anak didik yang mencakup lingkungan yang lebih luas diluar rumah
dan diluar taman kanak-kanak, dan cara-cara penyesuaian dan pengembangan diri.
02
03
04
Fungsi Pencegahan
Peran Perbaikan
Fungsi Pemeliharaan
Usaha bimbingan yang dapat mencegah anak didik dari berbagai permasalahan yang dapat
menganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam proses
perkembangannya
Usaha bimbingan yanng diarahkan pada terselesaikannya berbagai hambatan atau kesulitan
yang dihadapi anak didik
Usaha bimbingan yang diharapkan dapat terpeliharanya dan berkembangnya berbagai
potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara optimal.
12. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip Umum :
● Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya
● Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan
dalam hidupnya
● Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku
● Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
● Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
● Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
13. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Siswa
● Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa
● Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu atau siswa.
● Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
● Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan
luas
● Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
● Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur
dapat menolong dirinya sendiri.
14. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Pembimbing
● Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-
masing.
● Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan
pengalaman, dan kemampuan.
● Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa
berusaha mengembangkan dirinya dan keahliannya melalui berbagai
kegiatan
● Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi tentang
siswa yang dibimbingnya.
● Konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang
tersedia tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya
15. Prinsip Bimbingan dan Konseling lainnya
a) Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi
(Manajemen) Pelayanan Bimbingan Konseling
b) Prinsip yang Berkenaan dengan Pemasalahan Individu
c) Prinsip yang Berkenaan dengan program layanan
d) Prinsip – prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
16. Asas Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas kesukarelaan
3. Asas keterbukaan
4. Asas kekinian
5. Asas kemandirian
6. Asas kegiatan
7. Asas kedinamisan
8. Asas keterpaduan
9. Asas kenormatifan
10. Asas keahlian
11. Asas alih tangan
17. Landasan Bimbingan dan Konseling
● Landasan filosofis
● Landasan religius
● Landasan psikologis
● landasan social budaya
● Landasan pedagogis
● landasan pengetaahuan dan teknologi
● bidang bimbingan belajar,sosial,pribadi dan karier
18. Bimbingan Belajar,Sosial,Pribadi dan Karier
“Bimbingan
Belajar
Untuk mengatasi
masalah yang
berhubungan
dengan kegiatan
belajar
Bimbingan
mengatasi
masalah
Membantu siswa
dalam mengatasi
masalah pribadi
“Bimbingan
Sosial
Membantu
siswa dalam
mengatasi
permasalahan
sosial
Bimbingan
Karier
Bimbingan kepada
peserta didik dalam
mempertimbangkan
pilihan kerja atau
mempertimbangkan
untuk bekerja atau
tidak;
20. Orientasi Bimbingan dan
Konseling
Orientasi perorangan pada bimbingan dan konseling yaitu
orientasi yang menghendaki konselor menitikberatkan
pandangan pada siswa secara individual.
1. Orientasi Perorangan
2. Orientasi Perkembangan
Orientasi perkembangan dalam bimbingan dan konseling
lebih menekankan lagi pentingnya peranan perkembangan
yang terjadi dan hendaknya diterjadikan pada diri individu
3. Orientasi Permasalahan
Orientasi memungkinkan individu memahami berbagai
informasi sumber masalah yang bersumber dari berbagai
aspek seperti aspek lingkungan yang dapat berguna untuk
mencegah timbulnya masalah pada
21. a. embimbing/konselor menghormati harkat pribadi, integritas, dan
keyakinan klien.
b. Pembimbing/konselor menempatkan kepentingan klien di atas
kepentingan pribadi pembimbing/konselor itu sendiri.
c. Pembimbing/konselor tidak membedakan klien atas dasar suku bangsa,
warna kulit, kepercayaan atau status sosial ekonominya.
d. Pembimbing/konselor mempunyai serta memperlihatkan sifat-sifat
rendah hati, sederhana, sabar, tertib, dan percaya pada paham hidup sehat.
e. Pembimbing/konselor memiliki sifat tanggung jawab, baik terhadap
lembaga dan orang-orang yang dilayani maupun terhadap profesinya.
f. Pembimbing/konselor mengusahakan mutu kerjanya setinggi mungkin.
g. Sesuatu tes hanya boleh diberikan oleh petugas yang berwenang
menggunakan dan menafsirkan hasilnya.
h. Konselor memberikan orientasi yang tepat kepada klien mengenai alasan
digunakannya tes psikologi dan hubungannya dengan masalah yang
dihadapi klien.
Kode Etik Bimbingan dan Konseling
22. Peranan Guru dalam Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah
1 Guru sebagai mediator kebudayaan
2 Guru sebagai mediator dalam belajar
3 Guru sebagai pembibing
4 Guru Sebagai Mediator antara Sekolah dan Masyarakat
5 Guru sebagai penegak disiplin
6 Guru Sebagai Administrator dan Manager Kelas
7 Guru Sebagai Anggota Suatu Profesi
23. Fungsi dan Peran Guru Sebagai Pembimbing
Guru pembimbing, sesungguhnya akan tumbuh subur
jika guru menguasai rumpun model mengajar pribadi. Rumpun mengajar
pribadi terdiri atas model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan
diri siswa. Penekanannya lebih diutamakan kepada proses yang membantu
individu dalam membentuk dan mengorganisasikan realita yang unik, dan
lebih banyak memerhatikan kehidupan emosional siswa. Model mengajar yang
termasuk rumpun ini adalah model pengajaran non-direktif, dan pemerkayaan
harga diri (enbancing self esthem). Model mengajar untuk mengembangkan
kebersamaan adalah belajar kelompok, sedangkan model mengajar untuk
memecahkan masalah sosial adalah bermain peran (Joyce dan Well, 1996).
24. Kerja Sama Guru dan Konselor Sekolah dalam Layanan
Bimbingan dan Konseling
a. Proses belajar menjadi sangat efektif, jika bahan yang dipelajari dikaitkan
langsung dengan tujuan pribadi siswa. Guru dituntut memahami harapanharapan
dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya siswa dapat belajar
dengan baik.
b. Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya,
lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu
kelancaran kegiatan kelas. Guru berkesempatan luas untuk mengadakan
pengamatan terhadap siswa yang diperkirakan memiliki masalah. Dengan
demikian, masalah itu dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga siswa
dapat belajar dengan baik tanpa dibebani suatu masalah.
c. Guru dapat memerhatikan perkembangan masalah atau kesulitan secara
lebih nyata. Guru memiliki kesempatan terjadwal untuk bertatap muka
dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih
25. Pertanyaan ?
a) Sebutkan contoh implementasi Bimbingan konseling ke anak usia dini
seperti apa dan bagaimana caranya?(Aulia)
b) Apakah Bimbingan Konseling hanya sekedar arahan untuk client?(Aulia)
c) Perlukah Bimbingan dan Konseling untuk lembaga non formal PAUD?
Kalau perlu seberapa pentingkah? (Bu Lasmini)