Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Makalah btr
1. MAKALAH
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
“LUMUT HATI (HEPATICEAE)”
Disusun Oleh :
Nanda Resdiana Syafitri (1210211013)
Ginanjar Ayu Pratiwi (1210211014)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip
bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang,
dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan
kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota
lebih dari 6000 spesies. lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau
dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak
lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok
peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari
6000 spesies. Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah,
pohon atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk
gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya:
Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.
Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah, oleh sebab itu tubuhnya
mempunyai struktur yang higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan, meskipun ada pula yang
terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya pada kulit-kulit pohon, di atas tanah
atau batu cadas, sehingga tubuhnya perlu mempunyai stuktur yang xeromorf. Dalam tubuh
terdapat alat penyimpan air, atau dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan kematiannya.
Yang bersifat epifit ada yang dapat hidup pada daun pohon-pohon dalam rimba daerah
tropika, dan karena hidupnya di atas daun itu lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi
yang khusus yang dinamakan epifit.
Pada umumnya asosiasi tumbuhan kriptogam, lumut hati tidak mengambil peranan
yang penting.Diantara lumut hati ada yang tidak mempunyai klorofil, yaitu yang tergolong
dalam marga cryptothallus dan hidup sebagai saprofit. Protonema lumut hati kebanyakan
hanya berkembang menjadi suatu buluh yang pendek. Sebagian besar lumut hati mempunyai
sel-sel yang mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik,
kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Dalam bentuk demikian minyak tadi
tidak dapat ditemukan pada tumbuhan lain.
Sampai saat ini sudah di kenal sebanyak 8000 spesies. Kebanyakan tumbuhan ini
hidup pada lingkungan yang lembab, bentunya tidak menarik kecuali dalam masa, jika
tampak biasanya di kacaukan dengan lumut sejati karena keduanya miri sekali. Tumbuhan
merayap pada permukaan tanah, pepagan pohon, bebatuan lembab, atau pada kayu
busuk.sebagian besar dari tumbuhan ini adalah tumbuhan darat, beberapa spesies hidup di air
sebagai akuatik skunder, artinya mereka itu tumbuhan darat itu yang teradaptasi kembali
terhadap lingkungan air nenek moyangnya.
3. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi dua kelompok yaitu: lumut
hati bertalus dan lumut hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya
berbentuk dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan bagian bawah
di sebut ventral. Organ seksual tumbuh terjadi di permukaan bagian dorsal. Tubuh tumuhan
ini menutupi tanah, berpaut pada tanah dengan rizoid yang berbentuk benang. Rizoid itu
semacam rambut akar, pada tumbuhan tinggi tetapi berlawanan denganya, biasanya tumbuh
pada generasi gametofit.
Tubuh tumbuhan kelompok pertama(lumut hati bertalus) menujukan cirri-ciri tertentu
yang berkembang secara perlahan dari tumbuhan darat tanpa pembuluh yang tidak di miliki
oleh tumbuhan yang tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup di air. Di antaranya
adalah rizoid dan bagian lain yang beradaptasi terhadap daratan, sepertihalnya adanya
jaringan kutikula yang menutup lapisan epidermis, dan spora berdinding tebal yang di
sesuaikan dengan penyebaran melalui udara.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. KLASIFIKASI
Regnum : Plantae
Division : Hepaticophyta
Kelas : Hepaticosida
Ordo : Hepaticoceales
Family : Hepaticoceae
Genus : Hepaticopsida
Spesies : Hepaticopsida sp
Hepaticae dapat dibedakan menjadi beberapa bangsa yaitu :
• Bangsa Anthocerotales
Regnum : Plantae
Division : Antheceroptophyta
Kelas : Antheceroptopsida
Ordo : Antheceroptoceales
Family : Antheceroptoceae
Genus : Antheceroptopsida
Spesies : Antheceroptopsida.sp
• Bangsa Marchantiales
Kerajaan : Plantae
Divisi : Marchantiophyta
Kelas : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
• Bangsa Jungermaniales
5. Kingdom : Plantae
Division : Marchantiophyta
Class : Jungermanniopsida
Order : Jungermanniales
B. CIRI – CIRI
LUMUT HATI
Gametofit berwarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau
terdifrensiasi atas batang dan daun-daun, menempel pada tanah dengan
menggunakan rizoid
Sporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya
tidak ada kolumella
Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
Perkembangbiakan aseksual
Fragmentasi
pembentukan kuncup (Gemma) contoh pada Marchantia, Lunularia dan Blasia
Pembentukan tunas cabang contoh Riccia fluitan, Targionia dan Reboulia
Pembentukan umbi (tuber) contohnya Petalophyllum, Anthoceros
Penebalan ujung talus contohnya Anthalamia,
BANGSA ANTHOCEROTALES
Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya.
Gametofit berupa talus yang sederhana, yaitu berbentuk cakram dengan tepi
bertoreh, dosiventral, tidak ada rusuk tengah dan tidak ada percabangan
menggarpu, tumbuh melekat pada tanah dengan perantara rizoid.
Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk.
Rizoid berada pada bagian ventral.
Pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit.
Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini masih berkerabat paling
dekat dengan tanaman berpembuluh dibanding kelas lain pada tumbuhan
lumut.
Struktur anatomi talus (gametofit) homogen, tiap sel mengandung satu
kloroplas dengan satu pirenoid yang besar.
Pada sisi ventral dari talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang
berbentuk ginjal.
BANGSA MARCHANTIALES
6. • Gametofit berupa talus sederhana.
• Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang udara
dan poros.
• Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6
sel saluran leher.
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul.
BANGSA JUNGERMANIALES
• Gametofit berupa talus sederhana.
• Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher.
• Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul.
C. PERKEMBANGBIAKAN
Secara aseksual, menggunakan spora dan tunas,
Secara seksual, Contoh: Marchantia.
Anteridium terpancang pada permukaaan atas, bentuknya seperti
cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan membentuk paying, dengan
cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh pada alur-
alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk ke bawah. Anteridium
merekah mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium. Generasi sporofit dari
telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk embrio (bentuk
bola), bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk kejaringan
reseptakel. Bagian terbesar dari janin membentuk kapsulyang dipisahkan dari
bagian kaki zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul berisi
sel induk spora yang berkelompok (elater) yaitu benang-benang memanjang
dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah miosis terbentuklah tetraspora,
tangkainya yang memanjang arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul
jadi terdorong ke bawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan
spora, lepasnya spora dari kapsul dibantu dengan adanya elater yang sifatnya
higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul elater menggulung, menjadi kering
dan mengadakan gerakan sentakan yang melempar spora ke udara
D. TEMPAT HIDUP
Pada tempat-tempat yang basah, untuk struktur tubuh yang himogrof. Pada
tempat-tempat yang kering, untuk struktur tubuh yang xeromorf (alat penyimpan air).
7. Sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di
daerah tropika.
E. SUSUNAN TUBUH
Gametofit dari kelas ini masih sangat sederhana dan berdasar bentuk tubuhnya,
lumut kelas ini dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
• Tipe frondose / lumut hati bertalus (thalloid liverwort), merupakan golongan yang
talusnya berupa lembaran.
• Tipe foliose / lumut hati berdaun (leafy liverworts), merupakan golongan yang
talusnya menyerupai batang dengan daun – daun.
a. Lumut Hati Berdaun
Kelompok tumbuhan yang terbesar ini diantara lumut hati kadang-kadang
disebut juga lumut sisik. Umumnya tumbuh subur pada balok-balok kayu, tanah
lembab atau t7umbuh sebagai epifit pada batang atau cabang pohon. Contoh dari
kelompok ini adalah Porella. Tubuh tumbuhan ini khas dorsiventral, dan tersusun
dari suatu sumbu dengan bentuk-bentuk seperti pada daun. Tidak ada atau sedikit
saja diferensiasi internal dalam jaringannya. Struktur yang seperti daun itu tumbuh
lateral pada kedua sisi sumbu. Dunia lateral kadang-kadang terbagi menjadi dua
bagian.
Daun tingkat ketiga muncul dari permukaan ventral. Terkadang-kadang lumut
hati berdaun dikeluarkan dengan lumut sejati, tetapi dapat diperbedakan jika
diperhatikan struktu vegetativnya secara berhati-hati. Lumut sejati bentuknya
simetri radial, artinya daun-daunnya melekat sekeliling batang, berlawanan
dengan lumut hati yang telah dujelaskan di atas. Selain itu, lumut sejati
mempunyai tulang tengah yang tidak terdapat pada lumut hati.
Organ seksual macam lumut ini tumbuh pada generasi gametifit. Anterida
tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia tumbuh di ujung, pada apeks pucuk
utama atau cabang-cabangnya. Sporofit dilengkapi dengan kaki, tangkai, dan
kapsul, yang membuka dengan empat katup.
b. Lumut hati bertalus
Kelompok tumbuhan ini menarik karena bentuknya bercabang-cabang.
Setiap kali kali talu membagi diri, pembagianya mengarpu menjadi dua cabang
yang sama atau lebih. Pertumbuhanya terjadi melalui aktifitas dari satu atau lebih
sel ujung yang ada pada lekukan-lekukan talus. Talus bercabang ini bentknya
serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu dinamakan lumut hati atau
hepaticeae.
Contoh dalam kelompok ini antara lain adalah Ricciciocarpus natans
biasanya tumbuh terapung di air atau pada tanah yang lembab. Berbaga spesies
8. Riccia, yang lebih banyak cabangnya, dan biasanya membentuk raset bila tumbuh
pada tanah lembab. Recciciocarpus dan Riccia yang bekerabat dekat merupakan
lumut hati yang sederhana. Sifat sederhana ini agaknya kerena reduksi pada
bentuk nenek moyangnya yang jauh lebih komplek dan bukan merupakan sifat
primitive yang menurun.
Setelah spora Ricciciocarpus berkecambah, terjadi perkembangan talus
berbentuk hati yang lebarnya lebih kurang 1 cm. masa besar talusnya mengapung
pada permukaan air kolam dan sungai kecil yang mengalir lambat. Pada bagian
ventral terdapat beberapa rizoid dan banyak sekali sisik yang berwarna kecoklat-
coklatan. Keduanya berfungsi untuk absorbsi air bila tumbuh di atas tanah, rizoid
bertambah banyak dan jumlah sisik-sisik di permukaan dorsal talus itu terdapat
pori yang terbuka dan merupakan ruang udara yang internal.
Reproduksi tumbuhan ini di lakukan melalui fragmentasi talus dan melalui
spora yang di bentuk pada proses seksual. Organ seksual pada Ricciciocarpus
terdapat pada dasar alur-alur di bagian dorsal talusnya. Arkogenium yang
merupakn organ betina, berbentuk botol atau labu. Dan berisi sel telur di dasarnya.
Di atas sel telur terdapat semacam sumbat yang di namakan sel kanal ventral.
Leher labu arkegonium berisi sederetan sel yang di namakan sel kanal leher.
Anteridium bentuknya oval dengan dinding satu lapis sel. Dinding yang berbentuk
pagar ini melingkupi masa sel yang amat kecil yang berkembang menjadi sperma
atau sel jantan atau di sebut juga anterozoid.
Sel telur yang sudah di buahi mengalami pembesaran dan di bungkus
dengan membrane selulosa yang tipis. Hasil perkawinan, yaitu zigot, menjalani
serangkaian pebelahan sel dan membentuk suatu masa sel yang bundar yang di
sebut janin (embrio). Sel-el janin pada permulaanya sama,tetapi akhirnya lapisan
sel yang paling luar menjadi lebih jelas di bandingkan dengan bagian yang di
tutupinya. Lapisan paling luar disebut dinding kapsul. Ketika janin menjadi
matang, sel-sel dalam kapsul terpisah-pisah menjadi bulat, dan berfungsi menjadi
sel induk spora. Bersamaan dengan pembesaran janin, dasar arkegonium
berkembang menjadi setebal dua sel.
Setiap sel induk spora di dalam kapsul spora menjalani meiosis sehingga
menjdi 4 spora. Pada Ricciciocarpus, jumlah kromosom pada sel telur yang sudah
di buahi sel induk spora, dan sel-sel kapsulnya ialah delapan. Oleh karena itu
jumlah n setiap spora setelah meiosis adalah empat. Pada lumut hati yang lain,
umumnya ialah n=8 dan 2n=16.
Spora yang di bentuk dari sel induk spora cenderung membentuk
kumpulan yang bundar yang terdiri dari empat spora, kumpulan ini disebut tetrad.
Bersamaan dengan masaknya spora, kapsul juga pecah sehingga gerakan spora
menjadi lebih bebas. Akhirnya spora terlepas kerena talus membusuk, dan
berkecambah pada musim yang berikutnya.
Siklus hidup Ricciocarpus sebagaimana tampak adalah gambaran umum
siklus hidup semua lumut hati dan lumut sejati. Spora, tubuh tumbuhan, organ
seksual, dan gamet-gamet semuanya terdapat pada generasi gametofit atau
generasi n. setelah penyerbukan dan pengandaan jumlah kromosom, tumbuhlah
9. zigot yang terkembang menjadi kapsul yang berisi sel induk spora. Struktur ini
merupakan generasi 2n. generasi gametofit pada semua lumut hati dan lumu sejati
adalah autotrof. Embrio, kapsul, dan induk spora pada Ricciocarpus mengandung
klorofil, tetapi tidak terbentuk pati dan tidak ada bukti bahwa buat bahan makanan
di dalamnya. Perkembangan generasi sporofit bergantung pada generasi gametofit
dalam hal keperluan air, dan sebagian besar, mungkin semua, bahan makanan
untuk pembentukan dan pematangan spora. Pada lumut hati dan lumut daun yang
lain, generasi sporofit dapat memproduksi sejumlah makanan. Oleh karena itu
tidak seluuhnya bergantung pada generasi gametofit.
F. PERANAN
FUNGSI
Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan yang lebih besar yang tumbuh dipohon
Karena akar-akar lumut dapat menyimpan tanah.
Sebagai penyedia makanan bagi hean-hewan kecil dan tanaman lain yang
semuanya tersimpan diakar lumut.
Sebagai sarang hewan-hewan kecil Karen biasanya terdapat celah-celah pada
tumbuhan tersebut segingga hewan bias masuk kedalamnya.
Sebagai penyimpanan air dalam jumlah yang cukup besar.
lumut menjaga kelembaban udara dan porositas tanah
MANFAAT
Lumut dari marga Polythrichum adalah salah satu contoh yang dapat digunakan
sebagai penutup media tanam tanaman hias atau taman dan bahan kasur
Manfaat lainnya, ada lumut yang dipercaya bisa digunakan sebagai bahan obat,
meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis. Secara
tradisional lumut dari marga Marchantia (lumut hati) yang bentuknya mirip hati,
digunakan untuk mengobati penyakit hepatitis. Sementara, lumut spagnum dikenal
sebagai obat penyakit kulit dan mata.