Makalah ini membahas tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta kesenjangan ekonomi di Indonesia. Faktor-faktor yang dibahas antara lain sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi, sistem sosial, dan angka ketergantungan.
1. i
Makalah
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian di Indonesia
“PERTUMBUHAN EKONOMI”
Dosen Pengampu:
Bakhrul Huda, M.E.I
Disusun Oleh:
Fitria Dwi Nanda (G04219030)
Nailatur Rizkiyah (G04219056)
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA 2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah sesuai
dengan rencana. Shalawat serta salam semoga tetap terhaturkan kepada Rasulullah
Muhammad Saw yang telah membawa umatnya dari kegelapan menuju jalan terang
benderang berupa agama islam. Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Perekonomian Indonesia dengan judul "Pertumbuhan Ekonomi". Dengan
terselesainya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah Swt karena hanya dengan seizin-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Bakhrul Huda, M.E.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
perekonomian indonesia
3. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Baik secara langsung atau tidak secara langsung. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh karena itu,
mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin
Surabaya, 18 Februari 2020
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
“PERTUMBUHAN EKONOMI”.................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ....................................................................... 3
B. Faktor pertumbuhan ekonomi............................................................................ 5
C. Kesenjangan ekonomi di Indonesia..................................................................... 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................12
B. SARAN..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pertumbuhan ekonomi sebagai masalah makroekonomi jangka
panjang. Peningkatan ekonomi merupakan pengembangan kegiatan dalam
pembangunan yang menyebabkan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam
masyarakat meningkat dan kemakmuran masyarakat meningkat. Dengan
perkataan lain, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi pada perubahan yang bersifat
kuantitatif (perubahan kuantitatif) dan cenderung menggunakan data Produk
Domestik Bruto (PDB) atau PDB, atau pendapatan atau output per kapita. PDB
ini yang menghitung pendapatan dari faktor-faktor produksi di dalam batas
negara tanpa mempersoalkan siapa yang menerima pendapatan tersebut.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menentukan okh indikator-
indikator lain (kuantitas. Kualitas tenaga kerja, kekayaan alam, barang modal,
dan lain-lain) yang didukung pula oleh faktor-faktor produksi. Pengembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa terkait faktor-faktor produksi pada
umumnya tidak diperlukan oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama-sama bertambah. Pertambahan potensi berproduksi kerap kali lebih besar
dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Perekonomian akan meningkatkan pertumbuhan jumlah total produksi
barang dan persediaan tahun lalu, atau jumlah total alokasi keluaran tahun lalu
lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebagai hasil pertumbuhan ekonomi Suatu
negara diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi,
fakta di lapangan, khususnya di negara-negara berkembang banyak sekali
faktor yang mendistorsi kualitas pertumbuhan ekonomi suatu negara.
5. 2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia?
2. Apa saja faktor penentu pertumbuhan ekonomi?
3. Penyebab Kesenjangan ekonomi di Indonesia?
4. Kebijakan anti kesenjangan ekonomi pemerintah?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia
2. Mengetahui factor penentu pertumbuhan ekonomi
3. Mengetahui kesenjangan ekonomi di Indonesia
4. Mengetahui kebijakan anti kesenjangan ekonomi pemerintah
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan
kapasitas produksi dalam jangka panjang dari satu negara untuk menyediakan
barang ekonomi kepada penduduknya.
Pertunbuhan ekonomi secara singkat diartikan sebagai proses kenaikan
output perkapita dalam jangka panjang.pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan
kenaikan output perkapita. Dalam hal ini,terdapat dua sisi yang perlu
diperhatikan,yaitu sisi output total (GDP/Gross Domestik Produk) dan sisi
jumlah penduduk. Output perkapita adalah output total dibagi jumlah
penduduk. Jadi proses kenaikan output perkapita,harus dianalisis dengan jalan
melihat apa yang terjadi dengan output total di satu pihak,dan jumlah penduduk
di lain pihak.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4
dunia setelah Tiongkok,India,dan Amerika Serikat.jumlah penduduk yang
besar memberikan potensi konsumsi masyarakat dan faktor produksi tenaga
kerja menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.1
Di indonesia sektor pemerintah memiliki peranan besar dalam sejarah
perekonomian. Peran tersebut dituangkan pemerintah dalam bentuk
pelaksanaan kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan utama pembanguan berupa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mengurangi pengangguran dan
mengendalikan inflasi. Kebijakan fiskal yang dijalankan pemerintah indonesia
1 Lutfi nofi zumaidah,pengaruh total aset,dana pihak ketiga,dan kredit pada bank umum terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia pada tahun 2013-2016,
7. 4
memiliki dua instrumen utama yaitu perpajakan dan pengeluaran. Pengeluaran
pemerintah sebagai salah satu instrumen penting kebijakan fiskal diharapkan
mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuha n
ekonomi.Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah sehubungan dengan
tingkat pembelian pemerintah,transfer dan struktur pajak. Pengeluaran
pemerintah akan mendukung pertumbuhan ekonomi apabila pemerintah
mampu menciptakan kondisi dimana besarnya share pengeluaran pemerintah
terhadap tingkat output seluruhnya dapat digunakan untuk menyediakan barang
publik yang digunakan sebagai input produksi yang kompetitif.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah indikator keberhasilan
pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu
perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukkan oleh
perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian
merupakan analisis ekonomi jangka pendek.2
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan diperlukan untuk
dapat mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat, disamping itu juga
memerlukan modal yang relatif besar yang akan digunakan untuk memperkuat
infrastruktur, baik fisik maupun sosial. Dana yang dibutuhkan untuk menambah
modal tersebut biasa disebut investasi. Berbicara tentang investasi tentunya
sangat erat kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi oleh negara- negara
berkembang yang berlomba memacu pertumbuhan ekonominya, sedangkan di
sisi lain masih memiliki kebijakan-kebijakan ekonomi yang tidak berkelanjutan
dan saling tumpang tindih.3
2 Ahmad mahruf dan latri wihastuti,pertumbuhan ekonomi indonesia,jurnal ekonomi vol.9 No.1,2008,
file:///C:/Users/Lenovo/Documents/EKO%20pdf.pdf.18 februari 2020
3 Eva ervani,analisisfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di indonesia,vol.7 no.2,1980-
2004,https://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/analisis-faktor-yang.22.19 februari 2020
8. 5
Pada saat krisis global perekonomian Indonesia mengalami penurunan
dikarenakan terjadinya (1) kinerja neraca pembayaran yang menurun, (2)
tekanan kepada nilai tukar rupiah, (3) dorongan pada laju inflasi (Seketariat
Negara Republik Indonesia,2010). Dalam hal ini Bank Indonesia mengambil
beberapa kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi melalui kebijakan
stimulus moneter dan fiskal. Kebijakan ini membuat efek yang baik bagi
perekonomian dengan menguatkan daya tahan perekonomian domestik
(Sekertariat Negara Republik Indonesia). Perekonomian Indonesia secara
umum tahun 2009 mampu melewati tantangan krisis global meskipun
pertumbuhan ekonominya lebih rendah dari tahun 2008. Perekonomian
Indonesia tahun 2009 mencapai 4,5% tertinggi di dunia setelah China dan India.
Mulai awal 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 6,10%
hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai bangkit dari krisis global tahun
sebelumnya. Berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin
meningkat dari tahun 2011 hingga 2012 yaitu sebesar 6,5 menjadi 6,7% dan
kondisi tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi terbaik se-Asia Tenggara.4
B. Faktor pertumbuhan ekonomi
1. Tanah dan Kekayaan lainnya
Kekayaan akan mempermudah usaha untuk mengembangkan
perekonomian suatu negara. Terutama pada masa-masa pemulaan dari proses
pertumbuhan ekonomi. Apabila negara tersebut mempunyai kekayaan alam
yang dapat diusahakandengan menguntungkan, hambatan yang baru saja
dijelaskan akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi dipercepat.
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
Penduduk yang bertambah akan mendorong jumlah tenaga kerja dan
penambahan tersebut kemungkinan negara itu menambah produksi. Di samping
4 Eko wicaksono pambudi,skripsi:analisispertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi,(semarang:UNDIP,2013),hlm.2
9. 6
itu sebagai akibat pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja, keterampilan
penduduk akan selalu bertambah tinggi. Hal tersebut menyebabkan
produktivitas bertambah dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan
produksi yang lebih cepat daripada pertambahan kerja.
Dorongan lainnya yang timbul dari perkembangan penduduk terhadap
pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertumbuhan itu kepada luas
pasar. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi
terutama dihadapi oleh masyarakat yang kemajuan ekonominya belum tinggi
tetapi telah menghadapi masalah kelebihan pennduduk. Apabila dalam
perekonomian sudah berlaku keadaan dimana pertambahan tenaga kerja tidak
dapat menaikkan produksi nasional yang tingkatnya adalah lebih cepat daripada
tingkat pertambahan penduduk, pendapatan per kapita menurun. Dengan
demikian penduduk yang berlebihan akan menyebabkan kemakmuran
masyarakat merosot.
3. Barang-barang modal dan tingak teknologi
Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat
yang lebih tinggi, yaitu jauh lebih modern daripada kemajuan yang dicapai oleh
suatu masyarakat masih belum berkembang. Barang-barang modal yang masih
banyak jumlahnya, dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern
memegang peranan yang penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi
yang tinggi.
Apabila barang-barang modal saja yang bertambah, sedangkan tingkat
teknologi tidak mengalami perkembangan, kemajuan yang akan dicapai adalah
jauh lebih rendah daripada yang dicapai pada masa kini. Tanpa adanya
perkembangan teknologi, prokdutivitas barang-barang modal tidak akan
mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah.
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Didalam menganalisis mengenai masalah-masalah pembangunan
dinegara-negara berkembang ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa
10. 7
sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius
terhadap pembangunan. Sikap masyarakat juga dapat menentukan sampai
dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai apabila didalam masyarakat
terdapat beberapa keadaan dalam sisten sosial dan sikap masyarakat yang
sangat menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah haruslah berusaha
untuk menghapuskan hambatan-hambatan tersebut.5
5. Tenaga kerja
Pertumbuhan tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk dapat
dikatakan sebagai faktor positif yang akan memicu peningkatan pertumbuhan
ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat
produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran
pasar domestiknya lebih besar. Namun pertumbuhan tenaga kerja juga dapat
memberikan dampak yang negatif. Hal ini akan terjadi bila sistem
perekonomian daerah tersebut tidak mampu menyerap secara produktif
peningkatan tenaga kerja.
6. Angka ketergantungan (dependency ratio)
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Dependencyratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting.
Semakintingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk
membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
5 Dhita nur elia fitri,analisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
indonesia,tugas akhir Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Yogyakarta,2016,hlm.21
11. 8
7. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial
ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping
berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh
terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu
wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam
persentase.
Di negara-negara maju pertumbuhan penduduk dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka tenaga
kerja akan meningkat dan pendapatan perkapita masyarakat akan meningkat
pula. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk dibarengi dengan
peningkatan kualitas SDM, teknologi, dasn sebagainya. Sedangkan di negasra-
negara berkembang peningkatan jumlah penduduk merupakan 18 bencana,
karena tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang dihasilkan sehingga
dependency ratio yang harus ditanggung penduduk produktiv semakin
meningkat.6
C. Kesenjangan ekonomi di Indonesia
Kesenjangan ekonomi, bisa dikenal dengan istilah kesenjangan
pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin,
mengacu pada persebaran ukuran ekonomi diantara individu dalam kelompok,
kelompok dalam populasi, atau antar negara.
6 Daniel Sitindaon,faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomidi kabupaten Demak,
tugas akhir Fakultas Ekonomi,UniversitasNegeri Semarang,2013,hlm.16
12. 9
Dilihat dari segi sebabnya, kesenjangan dapat digolongkan atas
kesenjangan natural, kesenjangan kultural, dan kesenjangan struktural.
Kesenjangan natural adalah kesenjangan yang disebabkan oleh faktor-faktor
alamiah, baik pada segi sumber daya manusianya, maupun pada segi sumber
daya alamnya. Kesenjangan kultural adalah kesenjangan yang disebabkan oleh
faktor-faktor budaya, yaitu yang menyebabkan terjadinya proses pelestarian
kemiskinan disatu pihak, dan percepatan kemakmuran dipihak yang lain.
Sedangkan kesenjangan struktural adalah kesenjangan yang disebabkan oleh
kebijakan ekonomi yang tidak adil, korupsi dan kolusi, serta tatanan
perekonomian dunia yang bias bagi keuntungan kelompok masyarakat tertentu.
Salah satu problematika yang terdapat dalam proses pertumbuhan dan
pembangunan daerah adalah adanya ketidakmerataan distribusi pendapatan,
yang kemudian dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan pendapatan.
Kesenjangan pendapatan itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
tingkat buta huruf, inflasi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, serta Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).7
Dalam konteks indonesia, disatu pihak harus diakui bahwa faktor-faktor
natural dan kultural memang turut berperan mendorong terjadinya
keseimbangan. Sebagaimana terjadi pada berbagai kelompok masyarakat
lainnya, kesenjangan natural merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan.
Sedangkan adanya traisi hiduup boros, tidak disiplin, dan malas memang masih
cukup melekat dalam budaya kelompok-kelompok masyarakat tertentu
diindonesia.
Bahkan, bersamaan dengan lemahnya pengawasan keuangan negara,
bias per tumbuhan itu juga telah menyebabkan makin meluasnya praktek
7 ulifieeriza,AnalisisKesenjangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur di Era
Desentralisasi Fiskal,vol.2 No.2,https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1184,19
februari 2020
13. 10
korupsi dan kolusi. Dalam praktek kolusi antara sektor perbankan dengan
usaha-usaha besar dan konglomerasi misalnya, sebagaimana terungkap dalam
kasus pembobolan Bapindo. Peristiwa itu tidak hanya telah menyebabkan
terkon- sentrasinya penyaluran kredit terhadap per- usahaan-perusahaan
konglomerasi, tetapi juga telah menyebabkan makin terbatasnya peluang untuk
mengembangkan usaha- usaha rakyat. Akibatnya, rakyat banyak tidak hanya
telah dikalahkan oleh keterbatasan faktor produksi yang mereka mlliki, tapi
juga oleh adanya ekonomi kolusi.8
Kesenjangan ekonomi antar wilayah sejak orde baru sampai dengan
orde reformasi masih terus terjadi, sekalipun upaya pemeritah terus dilakukan
untuk menurunkan disaparitas antar wilayah, namupun kesenjangan wilayah
masih saja terjadi. Kesenjangan ini berkaitan dengan strategi pembangunan
Indonesia yang bertumpu pada aspek pertumbuhan ekonomi sejak masa orde
baru.Sasaran pembangunan diarahkan untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi
tinggi,namun tidak memperhatikan pemerataan pembangunan ekonomi di
seluruhwilayah Indonesia.9
D. Kebijakan anti kesenjangan ekonomi pemerintah
Karena kesenjangan perekonomian di indonesia lebih banyak
disebabkan oleh faktor-faktor struktural, maka tindakan yang harus dilakukan
untuk menanggulangi persoalan tersebut haruslah berupa tindakan yang
berdimensi struktural pula. Strategi pembangunan yang berorientasi
pertumbuhan ekonomi misalnya, harus diganti dengan yang berorientasi
8 revrisond baswir,peran koperasi dalam mewujudkan perekonomian yang berkeadilan sosial,Vol.2
No.2,https://journal.uii.ac.id/JEP/article/download/6798/6243.20 februari 2019
9 Hilmi rahman ibrahim,maret2017,potret pertumbuhan ekonomi,kesenjangan dan kemiskinan di
indonesia dalam tinjauan ekonomi politik pembangunan,vol.40 no.55,hlm.10.
14. 11
pertumbuhan sosial. Sedangakn korupsi dan kolusi harus diperangi sampai ke
akar-akarnya. Bila diperhatikan penjabaran kebijakan itu dalam praktek,
program-program pembenahan struktural yang dilakukan pemerintah masih
jauh dari cukup. Selain program-program penanggulangan kesenjangan yang
dilakukan pemerintah cenderung bersifat parsial dan karitatif, kuatnya
kecenderungan untuk memperlakukan program-program itu sebagai komoditas
politis tampak sangat mrncolok.
Yang lebih memperhatikan, tentulah soal keseriusan pemerintah dalam
menanggulangi korupsi dan kolusi. Masalah ini, sebenarnya adalah masalah
klasik. Namun harus diakui, dalam perkembangan yang terjadi dalam beberapa
waktu belakangan ini, praktek korupsi dan kolusi justru cenderung semakin
merajalela. Adapun faktor struktural yang erat kaitannya dengan korupsi dan
kolusi adalah faktor pengawasan. Untuk mencegah dilaku- kannya korupsi dan
kolusi. sebuah organisasi disyaratkan untuk membangun struktur pengawasan.
Biasanya, makin efektif struktur pengawasan sebuah organisasi, makin kecil
peluang terjadinya korupsi dan kolusi di dalam organisasi itu. Bahwa korupsi
dan koiusi kini terianjur dipraktekkan secara luas, hal itu secara tidak langsung
mengung- kapkan adanya sesuatu yang salah dalam struktur pengawasan sosial
dan politik negeri ini. Sebagaimana terjadi dalam lingkungan birokrasi,
walaupun lembaga pengawasan fungsional telah dibangun secara berlapis-
lapis, namun lembaga-lembaga itu pada umumnya tidak mampu mengembang
fungsinya dengan baik.10
10 revrisond baswir,peran koperasi dalam mewujudkan perekonomian yang berkeadilan sosial,Vol.2
No.2,https://journal.uii.ac.id/JEP/article/download/6798/6243.20 februari 2019
15. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertunbuhan ekonomi secara singkat diartikan sebagai proses kenaikan
output perkapita dalam jangka panjang.pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan
kenaikan output perkapita.
Faktor pertumbuhan ekonomi terdiri dari 4 macam: Tanah dan
Kekayaan lainnya, Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja, Barang-
barang modal dan tingak teknologi,sistem sosial dan sikap masyarakat.
Kesenjangan ekonomi, bisa dikenal dengan istilah kesenjangan
pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin,
mengacu pada persebaran ukuran ekonomi diantara individu dalam kelompok,
kelompok dalam populasi, atau antar negara.
B. SARAN
Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah dengan
penjelasan sebagai berikut :1.Beberapa negara sedang berkembang
mengalami ketidak stabilan sosial, politik,dan ekonomi. Ini merupakan
sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.Adanya pemerintah yang
kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanandan ketertiban hukum
serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi
16. 13
terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan
ekonomi.
Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan
pusat ataufaktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat
pertumbuhanekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat
pendapatan dankarena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di
negara-negara majuolah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat
adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang
sangat cepat.Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan
laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana
danmelaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah
pedesaanyang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk
pedesaanmenuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah
social, politis,dan ekonomi.
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong
pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan
pengembanganfaktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi
masyarakat, yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi;tetapi juga factor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi
produksi tidak dapatdirealisasikan.
17. DAFTAR PUSTAKA
Nofi,lutfi zumaidah,pengaruh total aset,dana pihak ketiga,dan kredit pada bank umum terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia pada tahun 2013-2016,jurnal ilmu
ekonomi,vol.2 no.2, http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jie/article/view/7028.diakses padatanggal
19 februari 2020.
Mahruf,ahamd dan wihastuti,latri,pertumbuhan ekonomi indonesia,jurnal ekonomi vol.9 No.1,2008,
file:///C:/Users/Lenovo/Documents/EKO%20pdf.pdf.Diaksespada tanggal18 februari 2020.
Eko wicaksono pambudi,skripsi:analisispertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi,(semarang:UNDIP,2013),hlm.2
Fitri,dhita nur elia,analisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
indonesia,tugas akhir Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Yogyakarta,2016.
revrisond baswir,peran koperasi dalam mewujudkan perekonomian yang berkeadilan sosial,Vol.2
No.2,https://journal.uii.ac.id/JEP/article/download/6798/6243.20 februari 2019.
Hilmi rahman ibrahim,maret2017,potret pertumbuhan ekonomi,kesenjangan dan kemiskinan di
indonesia dalam tinjauan ekonomi politik pembangunan,vol.40 no.55,hlm.10. diakses pada tanggal
20 februari 2019.
Eva ervani,analisisfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di indonesia,vol.7 no.2,1980-
2004,https://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/analisis-faktor-yang.22.diakses pada tanggal 19 februari
2020.
Sitindaon,Daniel,faktor-faktoryang mempengaruhi pertumbuhan ekonomidi kabupaten Demak, tugas
akhir Fakultas Ekonomi,UniversitasNegeri Semarang,2013,hlm.16
Eriza,ulifie,AnalisisKesenjangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur di Era
Desentralisasi Fiskal,vol.2 No.2,https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1184,19
februari 2020