1. PENDEKATAN
PENGAJARAN INDIVIDUAL
Personel:
Dian Novianti 109151415407
Pipit Kesuma S 109151415412
Rian Kusumaningrum 109151415421
Ervian Rama F 109151422291
2. Pendekatan Pembelajaran
Merupakan jalan yang akan ditempuh oleh
guru dan siswa dalam mencapai tujuan
instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu.
4. PENGERTIAN
Pembelajaran tuntas (mastery learning)
adalah pendekatan dalam pembelajaran
yang mempersyaratkan peserta didik
menguasai secara tuntas seluruh standar
kompetensi maupun kompetensi dasar
mata pelajaran tertentu.
6. 1. Berdasarkan atas tujuan instruksional yang
hendak dicapai yang sudah ditentukan lebih
dahulu
2. Memperhatikan perbedaan individu
siswa, terutama dalam kemampuan dan
kecepatan belajarnya
3. Menggunakan prinsip belajar siswa aktif
4. Menggunakan satuan pelajaran yang kecil
5. Menggunakan sistem evaluasi yang kontinyu
dan berdasarkan atas kriteria
6. Menggunakan program pengayaan dan
program perbaikan.
8. 1. Bakat siswa: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada
korelasi yang cukup tinggi antara bakat dengan hasil
pelajaran
2. Ketekunan belajar: Ketekunan erat kaitannya dengan
dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk belajar
dan mengolah informasi secara efektif dan efisien
3. Kualitas pembelajaran: Kualitas pembelajaran
merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk
aktif belajar dan mempertahankan kondisinya agar
tetap dalam keadaan siap menerima
4. Kesempatan waktu yang tersedia: Penyediaan waktu
yang cukup untuk belajar dalam rangka mencapai
tujuan instruksional yang ditetapkan dalam suatu mata
pelajaran.
10. 1. Menjabarkan/memecah KD (Kompetensi Dasar) ke
dalam satuan-satuan (unit-unit) yang lebih kecil dengan
memperhatikan pengetahuan prasyaratnya.
2. Mengembangkan indikator berdasarkan SK/KD.
3. Menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang
bervariasi
4. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik
5. Menilai perkembangan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif)
6. Menggunakan teknik diagnostik
7. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran
bagi peserta didik yang mengalami kesulitan
12. PENGERTIAN
Program IPI merupakan suatu system
yang disusun dengan baik untuk
pengajaran individual di tingkat sekolah
taman kanak-kanak. Pelaksanaan
program ini dapat mencakup bidang
matematika, membaca, ilmu
pengetahuan, menulis dan ejaan.
14. 1. Sebuah seri tes penempatan
(placements tests) diberikan kepada
setiap siswa pada awal tahun ajaran
sekolah dimulai.
2. Setiap unit pelajaran dipelajari
siswa, kemudian diberikan pretest yang
mencakup tujuan pembelajaran dari unit
yang di administrasikan.
3. Guru mengevaluasi hasil pre tes setiap
unit pelajaran
15. 4. Siswa memperoleh materi pelajaran dan
mempelajarinya untuk mencapai prestasi
belajar yang belum dikuasai.
5. Diberikan post tes dari unit-unit pelajaran
secara keseluruhan.
6. re-teaching
16. Peranan Tujuan Pembelajaran
dalam Sistem IPI
Untuk mengorganisasi
kurikulum, menentukan metode mengajar
dan materi pelajaran, menyiapkan variasi
bentuk tes, dan membimbing siswa untuk
belajar mandiri.
17. Peran Guru
1. Mengevaluasi dan mendiagnosa
kebutuhan dan kemajuan setiap siswa.
2. Mengembangkan perencanaan belajar
individual.
3. Mengembangkan dengan segera dan
rencana jangka panjang untuk seluruh
kelas.
18. 4. Merencanakan dan mengorganisasikan ruang
kelas dan lama pelajaran untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif.
5. Mengembangkan dalam kerjasama dengan
anggota staf professional, merencanakan untuk
keperluan kelompok pengajaran yang lebih
besar.
6. Mengawasi pekerjaan para professional seperti
teknisi dan pembantu guru.
7. Mempelajari dan mengevaluasi system
sedemikian rupa untuk memperbaiki
pelaksanaannya di dalam kelas.
22. • Memungkinkan siswa maju menurut kemampuan masing-
masing.
• Adanya persyaratan penguasaan yang sempurna bagi
setiap unit pembelajaran sebelum maju ke unit pelajaranm
berikutnya.
• Menggunakan ceramah dan demonstrasi sebagai alat untuk
memberikan motivasi kepada siswa.
• Menggunakan system proctor, yaitu pemberian tes secara
berulang-ulang untuk memberikan penilaian secara cepat
dan sebagai umpan balik bagi pemberian bantuan kepada
siswa yang membutuhkan.
• Menggunakan siswa tutor, yaitu siswa yang pandai
memberi bimbingan belajar kepada siswa yang kurang /
lemah.
• Memungkinkan adanya aspek personal dan sosial dalam
proses pendidikan.
24. 1. Merumuskan sejumlah tujuan pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa.
2. Menentukan patokan penguasaan atau
mastery pembelajaran yang akan dipelajari.
3. Merumuskan satuan pelajaran byang
merupakan pokok -pokok bahasa yang akan
dipelajari dalam rangka mencapai tujuan.
4. Pokok-pokok bahasa itu dipecah ke dalam
bagian bagian lebih kecil sehingga dapat
dipelajari secara tuntas.
5. Prosedur pembelajaran ditentukan untuk
dilakukan siswa dalam rangka mencapai
tujuan
25. 6. Setiap siswa mempelajari unit-unit
pelajaran dengan kecepatan sesuai
dengan kemampuan masing-masing.
7. Tes diikuti oleh seluruh siswa, dengan
bantuan pengawas untuk memeriksa
hasilnya.
8. Memberikan bimbingan kepada siswa
yang belum menguasai materi penuh.
9. Evaluasi sumatif pada saat seluruh unit
selesai dipelajari untuk menentukan
angka keberhasilan.
28. • Pelaksanaan PLAN di kelas I sampai
dengan XII meliputi empat bidang studi
yaitu Bahasa dan
Seni, Matematika, IPA, dan IPS.
• Kurikulum setiap bidang studi/ mata
pelajaran terdiri dari Teaching Learning
Unit’s TLU’s) dan dikelompokan menjadi
dua belas tingkatan atau kelas.
30. 1. Pada permulaan pada tahun ajaran
sekolah, para siswa memperoleh informasi
serangkaian TLU’s yang berorientasi pada
system PLAN
2. Setiap siswa belajar sesuai dengan penempatan
orientasi TLU’s dalam setiap bidang studi.
3. Disediakan tes penempatan dan tes prestasi
belajar yang dapat digunakan dalam proses
penempatan siswa.
4. Apabila guru dan siswa sepakat dengan
program yang dipelajari oleh siswa maka siswa
diperbolehkan untuk meneruskan mempelajari
TLU’s sesuai dengan kecepatannya sendiri.
31. 5. Para siswa secara individual
mempelajari suatu rangkaian TLU’s yang
dipilih berdasarkan minat, kebutuhan dan
kemampuannya. Para siswa belajar
dengan caranya sendiri melalui TLU’s
satu demi satu, mendemonstrasikan/
menunjukan tingkat penguasaan.
32. Tujuan PLAN
• Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa
usia 6-18 tahun
• Untuk mengembangkan pengetahuan,
sikap, keterampilan dan minat siswa.
• Membuat siswa berperan aktif dalam
pembelajaran (student center).
35. Questions
• Ny, Rodiyah: Plan untuk anak SD?
• Kak Aninda: Bagaiman jika anak sudak
mempelajari tapi tidak bisa-bisa, solusinya
gimana?
• Mbak Dwika : Menyambung rodiyah,
apakah ada perbedan SD dengan SMP?
36. Dwika
Pipit: dalam IPI, ada yang namanya penemptan. Misal dari
TK ke Sd, misal tes membaca ataupun menulis,
kemudian dilakukan Pre tes->evaluasi. Jika ada yang
belum menguasai, maka diberikan materi untuk
dipelajari. Jika sudah menguasai diberi post test. Jika
belum mari, remidi lagi.
37. Ny. Rodiyah
Rian: penyesuaian terhadap mata pelajaran yang disukai.melalaui tes, siswa diberi tes
unit. Setiap unit, diselingi materi unit pada sebelumnya.
Rodiyah: setiap orang kan berbeda?
Siswa belajar sesuai dengan penempatan orientasi
Evi Tamala: apakah cocok dengan anak Sd?
Gabni pelajara.
Dwika: untuk yang kelas 1, apakah langsung begiru?
Kan ada tes penempatan, dari hasil penempatan terlihat potensinsiswa. Setelah terlihat
potensinya, maka ditempatkan pada potensiyang dimiliki siswa.
Kiki: kelas 1 Beda, trus kelas 2, apakah ganti, kurikulumnya bagaimana?
Kurikulum Plan, mencakup kurikulum yang mencakup ke lima pelajaran. Kiki sudah
paham.
38. BELLA
Apakah plan sudah diterapkan ibu pertiwi?
Sudah diterapkan di korea.
Ganjar: oernah bertenmu dengan orang
Jerman. Sejak kelas IV Sd, sudah ada
penjurusan sesuai dengan potensinya.
“Peter Crouch”
39. Devi Aninda
Ervian: menurut buku yang dia baca, ada
teknik-tekniknya:
1. Tutor sebaya: menggunakan anak yang
pinter untuk membantu temannya yang
agak pinter.
2. Dalam mastery learning, waktu tidak jadi
masalah, yang penting tuntas. Mantap
gan.
40. Plan SD terhadap SMP dan SMA.
Jelas beda pelaksanaanya jika
dibandigkan denganSD dan SMP.
41. Evi
PLAN tidak ada di Indonesia, padahal di
SMA ada? Kenapa?
Jawab: Plan hanya pendekatannya saja,
tetapi tidak full diterapkan, hanya
mendekati PLAN.
Bu Maya: Lain lubuk lain belalang. Setiap
bagsa memiliki karakteristik yang berbeda-
beda.