SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan dan waktu
untuk menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan
program studi Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan pihak tertentu, karena
dalam penyusunan makalah ini penulis tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari teman-
teman dan semua pihak tertentu.
Semoga Allah berkenan membalas budi bagi semua pihak yang telah memberikan
bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu dengan terbuka dan
senang hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak.
Akhir kata penulis mengaharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya.
Salatiga, November 2013
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN .....................................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN .......................................................................................................5
1. Pengertian Pendidikan Islam .................................................................................5
2. Fungsi Pendidikan Islam .......................................................................................6
3. Tujuan Pendidikan Islam .......................................................................................6
4. Sistem Pendidikan Nasional ..................................................................................7
5. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional .....................................7
6. Pendidikan agama islam dalam Sistem Pendidikan Nasional ...............................8
7. Kedudukan Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Nasional ................................10
BAB III : ANALISIS ............................................................................................................13
BAB IV : KESIMPULAN .....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan agama merupakan suatu landasan filosofis religious pendidikan.
Pada hakikatnya segala pengetahuan bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan
Tuhan telah menurunkan pengetahuan baik melalui utusanNya berupa wahyu,
maupun berbagai hal yang ada di alam semesta. Kebenaran pengetahuan bersifat
mutlak seperti dalam pengetahuan keagamaan karena bersumber langsung dari
Tuhan.
Dilihat dari kemajemukan agama yang ada di Indonesia agama Islam
mendominasi ragam agama yang ada, maka mayoritas penduduk di Indonesia
menganut agama Islam. Dari alasan diatas dalam usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa, Negara Indonesia memasukkan Sistem Pendidikan Agama Islam dalam
Sistem Pendidikan Nasional, karena pendidikan agama dapat memainkan peranan
yang lebih kuat dalam upaya memperbaiki akhlaq masyarakat.
Pendidikan agama juga sangat dianjurkan sekalipun di Negara yang maju,
karena sifat religiusitas harus ditanamkan. Dengan adanya itu, orang akan mempunyai
pegangan dan mempunyai rasa Ketuhanan dan Keimanan. Maka, dari alasan tersebut
dalam makalah kami akan membahas beberapa hal yang kami rangkum pada rumusan
masalah.
B. Rumusan Masalah
8. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Islam?
9. Apa saja fungsi Pendidikan Islam?
10. Apa tujuan Pendidikan Islam?
11. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional?
12. Bagaimana Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional?
13. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem pendidikan
nasional?
14. Bagaimana kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional.
5. Untuk mengetahui Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional.
6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem
pendidikan nasional.
7. Untuk mengetahui kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan agama islam yaitu “Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagaman dan sumber daya insane lainnya agar lebih
mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam.”
Pendidikan agama islam merupakan komponen yang tak terpisahkan dari
system pendidikan islam yang jangkauan serta sasarannya lebih luas, namun berfungsi
sangat strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam berbagai disiplin ilmu
yang dipelajari oleh subjek didik.
Kekhususan pendidikan agama islam ini dapat ditinjau baik dari tujuan
maupun materi yang diajarkan. Hal ini tampak dalam penjelasan pasal 39, Undang-
Undang RI. No. 2 Th. 1989 tentang pendidikan agama : “Pendidikan Agama
merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan……”
Hal ini berarti bahwa tujuan dan materi yang diajarkan disesuaikan dengan
ajaran islam. Sehubungan dengan itu, tujuan pendidikan agama islam berintikan tiga
aspek yaitu iman, ilmu, dan amal.
Seluruh rangkaian usaha pendidikan islam termasuk pendidikan agama islam
bertujuan untuk membentuk manusia beriman dan Taqwa kepada Allah SWT. Dengan
iman dan taqwa manusia mampu melihat dirinya dan segala kejadian di dunia ini
termasuk perkembangan masyarakatnya di bawah cahaya Nur Ilahi, sehingga tidak
hanyut dalam pengejaran kebendaan dan materialisme yang berlebihan.
Setiap muslim wajib mengimani, meyakini kesempurnaan dan kemutlakan
kebenaran islam sebagai satu sistem hidup, atau kebulatan ajaran yang universal dan
eternal. Konsekuensinya setiap muslim harus mengilmui (mengkaji) islam.
Oleh karena itu aspek ilmu yang dimaksud sebagai tujuan pendidikan agama
Islam ialah memberikan pengertian, pemahaman yang sedalam-dalamnya dan seluas-
seluasnya tentang ajaran islam yang secara garis besar meliputi aqidah, syariah, dan
akhlaqul-islami. Karena amal merupakan perwujudan dari Iman dan ilmunya, maka
6
dengan amalnya seseorang dapat diukur seberapa jauh keberhasilan pendidikan agama
yang telah dicapainya.
Akhirnya evaluasi pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.
B. FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM
Fungsi pendidikan islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan
mengembangkan fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju
tebentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah lazim
digunakan yaitu menuju kepribadian muslim.
Lebih lanjut secara makro, fungsi pendidikan islam dapat ditinjau dari
feomena yang muncul dalam perkambangan peradaban manusia, dengan asumsi
bahwa peradaban manusia senantiasa tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.
Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan
sosiologi yang menunjukan bahwa peradaban masyarakat manusia dari masa ke masa
semakin berkembang maju; dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi
sosialnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ditinjau dari segi antropologi
budaya dan sosiologi, fungsi pendidikan ialah menumbuhkan wawasan yang tepat
mengenai manusisa di alam sekitarnya, sehingga dengan demikian dimungkinkan
tumbuhnya kreatifitas yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya.
C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subyek didik setelah
mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan
pribadinya maupun kehdupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu
hidup.
Sedangkan menurut Omar Muhammad Attoumy Asy- Syaebani tujuan
pendidikan islam memiliki empat ciri pokok :
a. Sifat yang bercorak agama dan akhlak.
b. Sifat kemenyeluruhannya yang mencakup segala aspek pribadi pelajar atau
subyek didik, dan semua aspek perkambangan dalam masyrakat.
c. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pertentangan antara unsur-
unsur dan cara pelaksanaanya.
7
d. Sifat realistis dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan yang
dikehendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan, memperhitungkan
perbedaan-perbedaan perseorangan diantara individu, masyarakat dan
kebudayaan di mana-mana dan kesanggupanya untuk berubah dan
berkembanng bila diperlukan.
D. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua
satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidkan nasional. Dalam hal ini, sistem
pendidikan nasional tersebut merupakan suatu supra sistem, yaitu suatu sistem yang
besar dan komplek yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan
sistem-sistem.
Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan
pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional
tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh semua satuan
pendidkannya. Meskipun setiap satuan pendidikan tersebut mempunyai tujuan sendiri,
namun tidak terlepas dari tujuan nasional.
E. PENDIDIKAN AGAMA DALAM LINGKUP PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan agama merupakan hal yang paling mendasar yang diajarkan
pertama kali dalam kehidupan. Pendidikan agama juga bersifat fleksibel sesuai apa
yang mendukung pada budaya dan tradisi. Dan untuk mewujudkan sepenuhnya bahwa
moral dan kehidupan keagamaan bangsa yang sangat kuat yang mampu membentengi
bangsa Indonesia dari kehancuran meskipun masih perlu dibenahi sistemnya.
Pendidikan Nasional sangat berpengaruh dewasa ini karena Negara Indonesia
ingin mewujudkan pendidikan yang baik dan bermutu dengan menerapkan kurikulum
yang sebagai acuan dari pusat pada daerah, sedang Sistem Pendidikan Nasional yang
sekarang digunakan lewat berbagai amandemen perubahan sampai pada dibuatnya
Undang-Undang yang mengatur Sistem Pendidikan yang sekarang digunakan ialah
Undang-Undang no. 20 Th.2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Didalam tujuan Pendidikan Nasional tersebut bahwa berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
8
yang demokratis serta bertanggung jawab.[3] Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
Pendidikan Agama adalah bagian yang pertama untuk dijadikan dasar yang utama
dalam memperoleh pengetahuan.
Pendidikan Nasional dibagi menjadi 3, yaitu:
a.) Pendidikan Formal
b.) Pendidikan Informal
c.) Pendidikan Non Formal
Pada 3 bagian diatas, pendidikan agama banyak diterapkan pada masing-
masing aspek kehidupan. Terkait dengan tujuan Pendidikan Nasional tersebut
membentuk suatu keterikatan satu sama lain, dan agama sebagai penunjang untuk
pencapaian Pendidikan Nasional.
Terdapat bebarapa konsep dari tujuan Pendidikan Nasional yang didalamnya
menyangkut sifat religiusitas yaitu, untuk mendukung kehidupan bangsa yang cerdas,
konsep manusia yang seutuhnya agar dapat beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur,
berpengetahuan, berketrampilan dan terampil, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
F. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Secara vertikal, seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia
merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional. Di dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU. RI. No. 2 Th. 1989) pasal 4 disebutkan:
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yan Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan Rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Dengan rumusan demikian jelas sekali bahwa pendidikan agama merupakan
bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai,
keimanan dan ketaqwaan.
9
Hal ini berarti pula bahwa keberhasilan pendidikan nasional tidak dapat
tercapai tanpa pendidikan agama, karena keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa hanya dapat dicapai melalui pendidikan agama.
Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan Nasional secara keseluruhan
memiliki latar belakang sosio-historis yang sama dan persoalan yang muncul serta
upaya untuk menuju ke arah yang sering kali sama dan serasi.
Dari pernyataan diatas bahwa ada perbedaan tetapi banyak kesamaan dalam
tujuannya, tergantung pada kepentingan sosial yang mengelola atau pemegang kendali
pengelolaan. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional diterapkan pada
sekolah-sekolah yang digunakan untuk mewujudkan anak didik yang baik dan
berakhlak terpuji. Karena era globalisasi yang semakin tidak ada batasnya, banyak
norma yang berasal dari budaya asing menjadi bebas berlalu lalang. Maka, untuk
memberikan perisai agar tidak terjadi penyalahgunaan diberikan adanya pendidikan
agama Islam.
Sebagai peserta didik yang mempunyai perkembangan keagamaan sangat
rentan terhadap godaan dari luar dirinya. Juga ego yang masih tinggi meluap-luap
apalagi yang sudah memasuki masa pubertas. Pendidikan keagamaan berperan
penting bagi remaja karena dalam membentuk kepribadian yang mulia. Maka,
pendidikan agama Islam berperan penting bagi yang beragama Islam untuk menjadi
manusia yang baik.
Ide-ide agama, dasar-dasar agama dan pokok-pokok agama pada umumnya
diterima seseorang pada masa kecilnya. Bahwa pengertian tentang agama sejalan
dengan pertumbuhan kecerdasan. Dan itu sama halnya dengan pendidikan agama
Islam berperan dari awal ibu mengandung.
Pendidikan agama Islam sudah ditetapkan sejak tahun 1967 sebagai mata
pelajaran wajib di sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP, SMA yang diajarkan
setiap 2 jam dalam seminggu dan merupakan pelajaran inti, meskipun tidak di
UNASkan di Negara ini. Pengadaan pendidikan diatur oleh DEPAG yang sekarang
berubah menjadi KEMENAG untuk penyelenggaraan pendidikan. Menyiapkan
pembinaan guru agama dan penyiapan buku panduan guru, silabus serta buku
pegangan murid. Ini menyebutkan bahwa Pendidikan Agama Islam di atur oleh sistem
Pendidikan Nasional dimana pusat memberikan wewenang kepada daerah untuk
mengexplor sesuai dengan situasi di daerah.
10
Mengintregasikan pendidikan agama Islam dalam Pendidikan Nasional
memang susah karena juga ada proses yang mengarahkan pada tujuan mewujudkan
tujuan pendidikan yang ideal sesuai yang diharapkan. Kesadaran perlunya
mengembangkan orientasi pendidikan agama Islam yang menyangkut masalah sosial
keduniawian yang muncul pada kalangan muslim sekarang, kemudian lembaga
membuat kurikulum pendidikan agama Islam sesuai UU no.20 th.2003 untuk
memudahkan proses pembelajaran. Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP)
merekomendasikan ketentuan terkait pelajaran agama dalam sekolah diberikan dalam
jam pelajaran sekolah, para guru dibayar oleh pemerintah, dan sebagainya. Sebagai
contoh sekarang madrasah sudah terintegrasi dengan mengadakan pelajaran umum,
dan pada sekolah umum PAI diberikan 2 jam pelajaran dalam 6 hari. Kemudian
madrasah menyesuaikan pada kurikulum yang berlaku, sedangkan seksolah umum
juga sama halnya.
Berdasar pada tujuan UU. No.20 th.2003 tersebut bahwa PAI juga sebagai
rancangan dan penunjang untuk mencapai Pendidikan Nasional karena merupakan
salah satu pendidikan yang mendukung tujuan Pendidikan Nasional. Untuk
mengajarkan pendidikan norma yang langsung bersumber pada norma yang ada.
G. KEDUDUKAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENDIDIKAN NASIONAL
Untuk melekakkan kedudukan pendidikan islam dalam sistem pendidikan
nasional perlu diklasifikasi pada tiga hal yaitu :
1. Pendidikan Islam sebagai lembaga
a. Lembaga Pendidikan Formal
1) Pendidikan Dasar (pasal 27) menyebutkan:
Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar(SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau bentuk
lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah (Pasal 18):
Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi (Pasal 20)
11
Pendidikan tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah
Tinggi, Institut, atau Universitas.
b. Lembaga Pendidikan Nonformal (Pasal 26)
Satuan pendidikan nonformalterdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, dan majelis taklim , serta satuan
pendidikan sejenis.
c. Lembaga Pendidikan Informal (Pasal 27)
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan keluarga dan linkungan
berbentuk kegiatan belajar secar mandiri.
d. Pendidikan Usia Dini (Pasal 28)
Pendidikan usia dini dalam jalur pendidikan formal berbentuk Taman kanak-
kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sderajat.
e. Pendidikan Keagamaan (Pasal 30)
1. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah atau
kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersisapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-
nilai ajaran agamanya.
3. Pendidiakan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesranten,
pasraman, dan bentuk lain.
4. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan
formal, nonformal, dan informal.
5. Ketentuan mengenai pendididkan keagamaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1-4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
2. Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negar
kesatuan Republik Indonesis dengan memperhatikan:
a) Peningkatan iman dan taqwa.
b) Peningkatan akhlak mulia.
c) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.
d) Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
e) Tuntutan pembangunan, daerah, dan nasional.
f) Tuntutan dunia kerja.
12
g) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni.
h) Agama
i) Dinamika perkembangan global.
j) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Nilai-Nilai Islam dalam UU No. 20 Tahun 2003
Inti dari hakikat nilai-nilai islami itu adalah nilai yang membawa kemaslahatan
dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk (sesuai konsep rahmatan lil’alamin),
demokrasi, dan humanis. Di antara nilai-nilai tersebut adalah:
a) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
b) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
c) Pendidikan nasional bersifat demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatis.
d) Memberikan perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
e) Menekankan pentingnya pendidikan keluarga merupakan salah satu upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penidikan seumur hidup.
f) Pendidikan merupakan kewajiban bersama antara orang tua, masyarakat,
dan pemerintah.
13
BAB III
ANALISIS
Sejak 2500 tahun yang lalu socrates telah berkata bahwa tujuan pendidikan adalah
untuk membuat orang menjadi “good and smart”. Manusia yang terdidik seharusnya menjadi
orang bijak, yaitu yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal saleh)
dan dapat hidup secara bjak dalam seluruh aspek kehidupan berkeluarga, bertetangga,
bermasyarakat dan bernegara. Kareannya. Sebuah sistem pendidikan yang berhasil adalah
yang dapat membentuk manusia-manusia berkarakter yang sangat diperlukan dalam
mewujudkan sebuah negara yang terhormat. Namun pendidikan ala socrates ini belum
mampu memberikan sesuatu yang baru bagi perubahan peradigma pendidikan kita. Hal ini
karena yang digunakan adalah Filsafat Humanisme Barat, Psikologi Pendidikannya juga barat
didukung dengan Kehidupan Modern ala barat, yang menitik beratkan pada kehidupan
manusia di dunia, tanpa ada hubungannya dengan Tuhan. Padahal kita tahu bahwa persoalan
manusia bukan hanya masalah duniawi tetapi juga masalah ukhrowi.
Memang negara kita bukan negara sekuler tetapi juga bukan negara Islam. Namun
pendidikan agama mutlak diperlukan khususnya pendidikan agama Islam. Sebab sebagian
besar warga negara indonesia adalah beragama Islam. filsafat, psikologi dan pemikiran
dikotomi dalam pendidikan harus direkonstruksi untuk menciptakan manusia yang
memanusiakan manusia yang memahami pluralitas.
Oleh karenanya menurut Dr. KH. Hasyim Muzadi pendidikan kita harus bersifat
holistik yang mendorong pertumbuhan bagi manusia dalam segala aspek baik spiritual,
intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah maupun bahasa. Pendidikan Islam mengembangkan
segala aspek yang dimiliki manusia. Meminjam teori Bloom aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik harus selaras dengan konsep fundamentalisme Islam yaitu Iman, Ihsan dan
Islam.
Dengan demikian maka, Pendidikan Agama Islam harus selalu dikembangkan dengan
konsep al-muhafadoh ala qodimi as-solih wal-akhdu biljadid al-aslah dengan kurikulum
yang bersifat bashirun li ahli zamanihi (peka zaman).
14
BAB IV
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama.
Pembentukan kepribadian yang utama tentunya tidak terlepas dari peran pendidikan agama.
Oleh karena itu pendidikan agama menempati posisi yang penting dalam lingkup sistem
pendidikan nasional.
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tentunya dari tujuan pendidikan nasional tersebut kita dapat simpulkan bahwa pendidikan
nasional berkehendak mencipta manusia yang relegius dan nasionalis. Relegius berkorelasi
dengan penciptaan kepribadian mulia atau ahlak mulia, sedang nasionalis lebih kepada rasa
tanggung jawab sebagai putra bangsa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan nasional sejalan dengan
pendidikan islam bahkan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
15
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA., 2004. Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Achmadi. 1992. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.
Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingHeny Istiqomah
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdhanazawa Herozui
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptUkhty Nicken
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaSiti Sya'anah
 
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanTujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanArjuna Ahmadi
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islamBank Ryan
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumEmirita Reta
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAEVI PAULINA SIMAREMARE
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 

La actualidad más candente (20)

Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro Teaching
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi PendidikanTujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
Tujuan instruksional dalam Evaluasi Pendidikan
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islamTugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 

Destacado

Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Dadang DjokoKaryanto
 
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien denganSistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien denganatefxxx
 
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaDakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaudinasep
 
Strategi difusi inovasi individu
Strategi difusi inovasi individuStrategi difusi inovasi individu
Strategi difusi inovasi individuzerosugar
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrahRencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrahEvaariva
 
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANpuji_utami
 
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islam
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islamFilsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islam
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islamkaksalim
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Pujiati Puu
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Hak asasi manusia menurut pandangan islam
Hak asasi manusia menurut pandangan islamHak asasi manusia menurut pandangan islam
Hak asasi manusia menurut pandangan islamafkarunia
 
RPP Fikih MTs Kelas VIII
RPP Fikih MTs Kelas VIII RPP Fikih MTs Kelas VIII
RPP Fikih MTs Kelas VIII Diva Pendidikan
 
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 22. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2Faizal Adli
 
SESIONES DE APRENDIZAJE
SESIONES DE APRENDIZAJE SESIONES DE APRENDIZAJE
SESIONES DE APRENDIZAJE Rosy Mt
 

Destacado (20)

Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien denganSistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
Sistem pendidikan yang efektif dan efesien dengan
 
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesiaDakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
Dakwah dan pemberdayaan umat islam di indonesia
 
Strategi difusi inovasi individu
Strategi difusi inovasi individuStrategi difusi inovasi individu
Strategi difusi inovasi individu
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrahRencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
Rencana pelaksanaan pembelajaran haji dan umrah
 
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN - REFORMASI PENDIDIKAN
 
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islam
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islamFilsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islam
Filsafat Pendidikan - hakikat dan tujuan pendidikan islam
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku ManusiaPerkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Inovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasiInovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasi
 
Hak asasi manusia menurut pandangan islam
Hak asasi manusia menurut pandangan islamHak asasi manusia menurut pandangan islam
Hak asasi manusia menurut pandangan islam
 
Daily activities
Daily activitiesDaily activities
Daily activities
 
Jadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehariJadwal kegiatan sehari
Jadwal kegiatan sehari
 
RPP Fikih MTs Kelas VIII
RPP Fikih MTs Kelas VIII RPP Fikih MTs Kelas VIII
RPP Fikih MTs Kelas VIII
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
PENSAMIENTO LÓGICO ESTRATEGIAS PREVIAS A LA NOCIÓN DE NÚMERO
PENSAMIENTO LÓGICO ESTRATEGIAS PREVIAS A LA NOCIÓN DE NÚMEROPENSAMIENTO LÓGICO ESTRATEGIAS PREVIAS A LA NOCIÓN DE NÚMERO
PENSAMIENTO LÓGICO ESTRATEGIAS PREVIAS A LA NOCIÓN DE NÚMERO
 
RPP Fikih MTs Kelas VII
RPP Fikih MTs Kelas VIIRPP Fikih MTs Kelas VII
RPP Fikih MTs Kelas VII
 
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 22. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2
2. rpp fiqih kelas viii m ts semester 1, 2
 
SESIONES DE APRENDIZAJE
SESIONES DE APRENDIZAJE SESIONES DE APRENDIZAJE
SESIONES DE APRENDIZAJE
 

Similar a PendidikanIslamDalamSistemPendidikanNasional

sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamRasyidiAli
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxsaidatunnisa12
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxRahmaWati413908
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxcankngnodi
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan IslamRahmad Alfianto
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printoutJimmy Gaeck
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxMunifah ifa
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxPutriazzahraLubis
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamMunaa
 
filsafat pendidikan Islam.docx
filsafat pendidikan Islam.docxfilsafat pendidikan Islam.docx
filsafat pendidikan Islam.docxNurulAzizah422685
 

Similar a PendidikanIslamDalamSistemPendidikanNasional (20)

Peran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didikPeran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didik
 
sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islam
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docx
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan Islam
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
 
Makalah printout
Makalah printoutMakalah printout
Makalah printout
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docx
 
G000060008
G000060008G000060008
G000060008
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docx
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
 
filsafat pendidikan Islam.docx
filsafat pendidikan Islam.docxfilsafat pendidikan Islam.docx
filsafat pendidikan Islam.docx
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 

Último

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Último (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

PendidikanIslamDalamSistemPendidikanNasional

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan dan waktu untuk menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam. Penulis menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dan pihak tertentu, karena dalam penyusunan makalah ini penulis tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari teman- teman dan semua pihak tertentu. Semoga Allah berkenan membalas budi bagi semua pihak yang telah memberikan bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu dengan terbuka dan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis mengaharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya. Salatiga, November 2013
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................1 DAFTAR ISI ...........................................................................................................................2 BAB I : PENDAHULUAN .....................................................................................................3 BAB II: PEMBAHASAN .......................................................................................................5 1. Pengertian Pendidikan Islam .................................................................................5 2. Fungsi Pendidikan Islam .......................................................................................6 3. Tujuan Pendidikan Islam .......................................................................................6 4. Sistem Pendidikan Nasional ..................................................................................7 5. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional .....................................7 6. Pendidikan agama islam dalam Sistem Pendidikan Nasional ...............................8 7. Kedudukan Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Nasional ................................10 BAB III : ANALISIS ............................................................................................................13 BAB IV : KESIMPULAN .....................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama merupakan suatu landasan filosofis religious pendidikan. Pada hakikatnya segala pengetahuan bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan Tuhan telah menurunkan pengetahuan baik melalui utusanNya berupa wahyu, maupun berbagai hal yang ada di alam semesta. Kebenaran pengetahuan bersifat mutlak seperti dalam pengetahuan keagamaan karena bersumber langsung dari Tuhan. Dilihat dari kemajemukan agama yang ada di Indonesia agama Islam mendominasi ragam agama yang ada, maka mayoritas penduduk di Indonesia menganut agama Islam. Dari alasan diatas dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, Negara Indonesia memasukkan Sistem Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional, karena pendidikan agama dapat memainkan peranan yang lebih kuat dalam upaya memperbaiki akhlaq masyarakat. Pendidikan agama juga sangat dianjurkan sekalipun di Negara yang maju, karena sifat religiusitas harus ditanamkan. Dengan adanya itu, orang akan mempunyai pegangan dan mempunyai rasa Ketuhanan dan Keimanan. Maka, dari alasan tersebut dalam makalah kami akan membahas beberapa hal yang kami rangkum pada rumusan masalah. B. Rumusan Masalah 8. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Islam? 9. Apa saja fungsi Pendidikan Islam? 10. Apa tujuan Pendidikan Islam? 11. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional? 12. Bagaimana Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional? 13. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem pendidikan nasional? 14. Bagaimana kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional?
  • 4. 4 C. Tujuan 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan Islam. 2. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan Islam. 3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Islam. 4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem pendidikan nasional. 5. Untuk mengetahui Pendidikan Agama dalam lingkup Pendidikan Nasional. 6. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Pendidikan agama islam dalam sistem pendidikan nasional. 7. Untuk mengetahui kedudukan pendidikan islam dalam pendidikan nasional.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM Pendidikan agama islam yaitu “Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman dan sumber daya insane lainnya agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam.” Pendidikan agama islam merupakan komponen yang tak terpisahkan dari system pendidikan islam yang jangkauan serta sasarannya lebih luas, namun berfungsi sangat strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam berbagai disiplin ilmu yang dipelajari oleh subjek didik. Kekhususan pendidikan agama islam ini dapat ditinjau baik dari tujuan maupun materi yang diajarkan. Hal ini tampak dalam penjelasan pasal 39, Undang- Undang RI. No. 2 Th. 1989 tentang pendidikan agama : “Pendidikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan……” Hal ini berarti bahwa tujuan dan materi yang diajarkan disesuaikan dengan ajaran islam. Sehubungan dengan itu, tujuan pendidikan agama islam berintikan tiga aspek yaitu iman, ilmu, dan amal. Seluruh rangkaian usaha pendidikan islam termasuk pendidikan agama islam bertujuan untuk membentuk manusia beriman dan Taqwa kepada Allah SWT. Dengan iman dan taqwa manusia mampu melihat dirinya dan segala kejadian di dunia ini termasuk perkembangan masyarakatnya di bawah cahaya Nur Ilahi, sehingga tidak hanyut dalam pengejaran kebendaan dan materialisme yang berlebihan. Setiap muslim wajib mengimani, meyakini kesempurnaan dan kemutlakan kebenaran islam sebagai satu sistem hidup, atau kebulatan ajaran yang universal dan eternal. Konsekuensinya setiap muslim harus mengilmui (mengkaji) islam. Oleh karena itu aspek ilmu yang dimaksud sebagai tujuan pendidikan agama Islam ialah memberikan pengertian, pemahaman yang sedalam-dalamnya dan seluas- seluasnya tentang ajaran islam yang secara garis besar meliputi aqidah, syariah, dan akhlaqul-islami. Karena amal merupakan perwujudan dari Iman dan ilmunya, maka
  • 6. 6 dengan amalnya seseorang dapat diukur seberapa jauh keberhasilan pendidikan agama yang telah dicapainya. Akhirnya evaluasi pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. B. FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM Fungsi pendidikan islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju tebentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah lazim digunakan yaitu menuju kepribadian muslim. Lebih lanjut secara makro, fungsi pendidikan islam dapat ditinjau dari feomena yang muncul dalam perkambangan peradaban manusia, dengan asumsi bahwa peradaban manusia senantiasa tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. Fenomena tersebut dapat kita telusuri melalui kajian antropologi budaya dan sosiologi yang menunjukan bahwa peradaban masyarakat manusia dari masa ke masa semakin berkembang maju; dan kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi sosialnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ditinjau dari segi antropologi budaya dan sosiologi, fungsi pendidikan ialah menumbuhkan wawasan yang tepat mengenai manusisa di alam sekitarnya, sehingga dengan demikian dimungkinkan tumbuhnya kreatifitas yang dapat membangun dirinya dan lingkungannya. C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehdupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu hidup. Sedangkan menurut Omar Muhammad Attoumy Asy- Syaebani tujuan pendidikan islam memiliki empat ciri pokok : a. Sifat yang bercorak agama dan akhlak. b. Sifat kemenyeluruhannya yang mencakup segala aspek pribadi pelajar atau subyek didik, dan semua aspek perkambangan dalam masyrakat. c. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pertentangan antara unsur- unsur dan cara pelaksanaanya.
  • 7. 7 d. Sifat realistis dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan, memperhitungkan perbedaan-perbedaan perseorangan diantara individu, masyarakat dan kebudayaan di mana-mana dan kesanggupanya untuk berubah dan berkembanng bila diperlukan. D. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidkan nasional. Dalam hal ini, sistem pendidikan nasional tersebut merupakan suatu supra sistem, yaitu suatu sistem yang besar dan komplek yang didalamnya tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem. Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh semua satuan pendidkannya. Meskipun setiap satuan pendidikan tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak terlepas dari tujuan nasional. E. PENDIDIKAN AGAMA DALAM LINGKUP PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan agama merupakan hal yang paling mendasar yang diajarkan pertama kali dalam kehidupan. Pendidikan agama juga bersifat fleksibel sesuai apa yang mendukung pada budaya dan tradisi. Dan untuk mewujudkan sepenuhnya bahwa moral dan kehidupan keagamaan bangsa yang sangat kuat yang mampu membentengi bangsa Indonesia dari kehancuran meskipun masih perlu dibenahi sistemnya. Pendidikan Nasional sangat berpengaruh dewasa ini karena Negara Indonesia ingin mewujudkan pendidikan yang baik dan bermutu dengan menerapkan kurikulum yang sebagai acuan dari pusat pada daerah, sedang Sistem Pendidikan Nasional yang sekarang digunakan lewat berbagai amandemen perubahan sampai pada dibuatnya Undang-Undang yang mengatur Sistem Pendidikan yang sekarang digunakan ialah Undang-Undang no. 20 Th.2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Didalam tujuan Pendidikan Nasional tersebut bahwa berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
  • 8. 8 yang demokratis serta bertanggung jawab.[3] Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Pendidikan Agama adalah bagian yang pertama untuk dijadikan dasar yang utama dalam memperoleh pengetahuan. Pendidikan Nasional dibagi menjadi 3, yaitu: a.) Pendidikan Formal b.) Pendidikan Informal c.) Pendidikan Non Formal Pada 3 bagian diatas, pendidikan agama banyak diterapkan pada masing- masing aspek kehidupan. Terkait dengan tujuan Pendidikan Nasional tersebut membentuk suatu keterikatan satu sama lain, dan agama sebagai penunjang untuk pencapaian Pendidikan Nasional. Terdapat bebarapa konsep dari tujuan Pendidikan Nasional yang didalamnya menyangkut sifat religiusitas yaitu, untuk mendukung kehidupan bangsa yang cerdas, konsep manusia yang seutuhnya agar dapat beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan, berketrampilan dan terampil, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. F. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Secara vertikal, seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU. RI. No. 2 Th. 1989) pasal 4 disebutkan: “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yan Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan Rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Dengan rumusan demikian jelas sekali bahwa pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai, keimanan dan ketaqwaan.
  • 9. 9 Hal ini berarti pula bahwa keberhasilan pendidikan nasional tidak dapat tercapai tanpa pendidikan agama, karena keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa hanya dapat dicapai melalui pendidikan agama. Pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan Nasional secara keseluruhan memiliki latar belakang sosio-historis yang sama dan persoalan yang muncul serta upaya untuk menuju ke arah yang sering kali sama dan serasi. Dari pernyataan diatas bahwa ada perbedaan tetapi banyak kesamaan dalam tujuannya, tergantung pada kepentingan sosial yang mengelola atau pemegang kendali pengelolaan. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional diterapkan pada sekolah-sekolah yang digunakan untuk mewujudkan anak didik yang baik dan berakhlak terpuji. Karena era globalisasi yang semakin tidak ada batasnya, banyak norma yang berasal dari budaya asing menjadi bebas berlalu lalang. Maka, untuk memberikan perisai agar tidak terjadi penyalahgunaan diberikan adanya pendidikan agama Islam. Sebagai peserta didik yang mempunyai perkembangan keagamaan sangat rentan terhadap godaan dari luar dirinya. Juga ego yang masih tinggi meluap-luap apalagi yang sudah memasuki masa pubertas. Pendidikan keagamaan berperan penting bagi remaja karena dalam membentuk kepribadian yang mulia. Maka, pendidikan agama Islam berperan penting bagi yang beragama Islam untuk menjadi manusia yang baik. Ide-ide agama, dasar-dasar agama dan pokok-pokok agama pada umumnya diterima seseorang pada masa kecilnya. Bahwa pengertian tentang agama sejalan dengan pertumbuhan kecerdasan. Dan itu sama halnya dengan pendidikan agama Islam berperan dari awal ibu mengandung. Pendidikan agama Islam sudah ditetapkan sejak tahun 1967 sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP, SMA yang diajarkan setiap 2 jam dalam seminggu dan merupakan pelajaran inti, meskipun tidak di UNASkan di Negara ini. Pengadaan pendidikan diatur oleh DEPAG yang sekarang berubah menjadi KEMENAG untuk penyelenggaraan pendidikan. Menyiapkan pembinaan guru agama dan penyiapan buku panduan guru, silabus serta buku pegangan murid. Ini menyebutkan bahwa Pendidikan Agama Islam di atur oleh sistem Pendidikan Nasional dimana pusat memberikan wewenang kepada daerah untuk mengexplor sesuai dengan situasi di daerah.
  • 10. 10 Mengintregasikan pendidikan agama Islam dalam Pendidikan Nasional memang susah karena juga ada proses yang mengarahkan pada tujuan mewujudkan tujuan pendidikan yang ideal sesuai yang diharapkan. Kesadaran perlunya mengembangkan orientasi pendidikan agama Islam yang menyangkut masalah sosial keduniawian yang muncul pada kalangan muslim sekarang, kemudian lembaga membuat kurikulum pendidikan agama Islam sesuai UU no.20 th.2003 untuk memudahkan proses pembelajaran. Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) merekomendasikan ketentuan terkait pelajaran agama dalam sekolah diberikan dalam jam pelajaran sekolah, para guru dibayar oleh pemerintah, dan sebagainya. Sebagai contoh sekarang madrasah sudah terintegrasi dengan mengadakan pelajaran umum, dan pada sekolah umum PAI diberikan 2 jam pelajaran dalam 6 hari. Kemudian madrasah menyesuaikan pada kurikulum yang berlaku, sedangkan seksolah umum juga sama halnya. Berdasar pada tujuan UU. No.20 th.2003 tersebut bahwa PAI juga sebagai rancangan dan penunjang untuk mencapai Pendidikan Nasional karena merupakan salah satu pendidikan yang mendukung tujuan Pendidikan Nasional. Untuk mengajarkan pendidikan norma yang langsung bersumber pada norma yang ada. G. KEDUDUKAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENDIDIKAN NASIONAL Untuk melekakkan kedudukan pendidikan islam dalam sistem pendidikan nasional perlu diklasifikasi pada tiga hal yaitu : 1. Pendidikan Islam sebagai lembaga a. Lembaga Pendidikan Formal 1) Pendidikan Dasar (pasal 27) menyebutkan: Pendidikan Dasar berbentuk Sekolah Dasar(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah(Mts) atau bentuk lain yang sederajat. 2) Pendidikan Menengah (Pasal 18): Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. 3) Pendidikan Tinggi (Pasal 20)
  • 11. 11 Pendidikan tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas. b. Lembaga Pendidikan Nonformal (Pasal 26) Satuan pendidikan nonformalterdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, dan majelis taklim , serta satuan pendidikan sejenis. c. Lembaga Pendidikan Informal (Pasal 27) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan keluarga dan linkungan berbentuk kegiatan belajar secar mandiri. d. Pendidikan Usia Dini (Pasal 28) Pendidikan usia dini dalam jalur pendidikan formal berbentuk Taman kanak- kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sderajat. e. Pendidikan Keagamaan (Pasal 30) 1. Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Pendidikan keagamaan berfungsi mempersisapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai- nilai ajaran agamanya. 3. Pendidiakan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesranten, pasraman, dan bentuk lain. 4. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. 5. Ketentuan mengenai pendididkan keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1-4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 2. Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negar kesatuan Republik Indonesis dengan memperhatikan: a) Peningkatan iman dan taqwa. b) Peningkatan akhlak mulia. c) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik. d) Keragaman potensi daerah dan lingkungan. e) Tuntutan pembangunan, daerah, dan nasional. f) Tuntutan dunia kerja.
  • 12. 12 g) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni. h) Agama i) Dinamika perkembangan global. j) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 3. Nilai-Nilai Islam dalam UU No. 20 Tahun 2003 Inti dari hakikat nilai-nilai islami itu adalah nilai yang membawa kemaslahatan dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk (sesuai konsep rahmatan lil’alamin), demokrasi, dan humanis. Di antara nilai-nilai tersebut adalah: a) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. b) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. c) Pendidikan nasional bersifat demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatis. d) Memberikan perhatian kepada peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. e) Menekankan pentingnya pendidikan keluarga merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penidikan seumur hidup. f) Pendidikan merupakan kewajiban bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
  • 13. 13 BAB III ANALISIS Sejak 2500 tahun yang lalu socrates telah berkata bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membuat orang menjadi “good and smart”. Manusia yang terdidik seharusnya menjadi orang bijak, yaitu yang dapat menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang baik (beramal saleh) dan dapat hidup secara bjak dalam seluruh aspek kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat dan bernegara. Kareannya. Sebuah sistem pendidikan yang berhasil adalah yang dapat membentuk manusia-manusia berkarakter yang sangat diperlukan dalam mewujudkan sebuah negara yang terhormat. Namun pendidikan ala socrates ini belum mampu memberikan sesuatu yang baru bagi perubahan peradigma pendidikan kita. Hal ini karena yang digunakan adalah Filsafat Humanisme Barat, Psikologi Pendidikannya juga barat didukung dengan Kehidupan Modern ala barat, yang menitik beratkan pada kehidupan manusia di dunia, tanpa ada hubungannya dengan Tuhan. Padahal kita tahu bahwa persoalan manusia bukan hanya masalah duniawi tetapi juga masalah ukhrowi. Memang negara kita bukan negara sekuler tetapi juga bukan negara Islam. Namun pendidikan agama mutlak diperlukan khususnya pendidikan agama Islam. Sebab sebagian besar warga negara indonesia adalah beragama Islam. filsafat, psikologi dan pemikiran dikotomi dalam pendidikan harus direkonstruksi untuk menciptakan manusia yang memanusiakan manusia yang memahami pluralitas. Oleh karenanya menurut Dr. KH. Hasyim Muzadi pendidikan kita harus bersifat holistik yang mendorong pertumbuhan bagi manusia dalam segala aspek baik spiritual, intelektual, imajinatif, fisik, ilmiah maupun bahasa. Pendidikan Islam mengembangkan segala aspek yang dimiliki manusia. Meminjam teori Bloom aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik harus selaras dengan konsep fundamentalisme Islam yaitu Iman, Ihsan dan Islam. Dengan demikian maka, Pendidikan Agama Islam harus selalu dikembangkan dengan konsep al-muhafadoh ala qodimi as-solih wal-akhdu biljadid al-aslah dengan kurikulum yang bersifat bashirun li ahli zamanihi (peka zaman).
  • 14. 14 BAB IV KESIMPULAN Pendidikan merupakan bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Pembentukan kepribadian yang utama tentunya tidak terlepas dari peran pendidikan agama. Oleh karena itu pendidikan agama menempati posisi yang penting dalam lingkup sistem pendidikan nasional. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tentunya dari tujuan pendidikan nasional tersebut kita dapat simpulkan bahwa pendidikan nasional berkehendak mencipta manusia yang relegius dan nasionalis. Relegius berkorelasi dengan penciptaan kepribadian mulia atau ahlak mulia, sedang nasionalis lebih kepada rasa tanggung jawab sebagai putra bangsa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan nasional sejalan dengan pendidikan islam bahkan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA., 2004. Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. Achmadi. 1992. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Sururin. 2004. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wahyudin, Dinn. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT.