Media pembelajaran "Tangan Berat" dikembangkan untuk membantu siswa kelas 2 memahami konsep satuan berat dalam matematika. Media ini berupa tangga satuan berat dari kotak yang memudahkan siswa mengingat dan memahami urutan satuan berat seperti kg, gram, dll. Penggunaan media ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berat.
1. ii
TANGAN BERAT
Tangga Satuan Berat
ABSTRAK
Kurangnya media pembelajaran inovatif yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menemukan konsep
materi. Hal ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa kelas II yang berada di bawah kriteria
ketuntasan minimum khususnya di Mapel Matematika KD 3.6 Menjelaskan dan
menentukan panjang (termasuk jarak, berat dan waktu ) dalam satuan baku yang berkaitan
dengan kehidupan sehari – hari. Guru diharapkan dapat menyajikan media pembelajaran
yang inovatif sehingga siswa dapat mudah memahami konsep materi. Penulis bertujuan
menghasilkan produk berupa media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas yang
tidak terpakai untuk memudahkan peserta didik dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Penulis disini berupaya semaksimal mungkin untuk menghasilkan media
pembelajaran yang dapat diterima di semua kalangan, mulai dari kelas yang bawah {kelas
1-3} , atas {kelas 4-6}. Penulis juga melengkapi berbagai media untuk kegiatan belajar
mengajar pada mapel Matematika. Media pembelajaran yang di hasilkan adalah tangga
satuan berat dari kotak yang memudahkan siswa untuk mengingat satuan berat seperti Kg,
gram dll. Media pembelajaran ini sangat berguna pada siswa yang notebane siswa kesulitan
untuk mengingat tingkatan satuan berat sehingga siswa lebih mudah memahami urutan
tingkatan satuan berat.
Secara keseluruhan media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam
kategori sangat baik, menarik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran, serta
membantu siswa dalam memahami materi.
Media Pemelajaran / kata kunci :”TANGAN BERAT” (Tangga Satuan Berat)
BAB I
2. ii
PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan alat bantu pengajaran yang dibutuhkan guru untuk
bisa menjembani penyampaian konsep anstrak, terutama ke siswa yang berada di jenjang
pendidikan dasar.
Disamping itu perkembangan kurikulum pendidikan dasar di Indonesia juga
menuntut guru melaksanakan pembelajaran aktif yang tak lepas dari peran media.Sehingga
menjadi sebuah keharusan bagi guru untuk mampu menguasai literasi media yang
menunjang kemampuan profesionalisme mereka sebagai pendidik.
Tugas utama seorang guru adalah mendidik dan mengajar.Sebagai pendidik seorang
guru berperan dan berfungsi sebagai motivator dan pengaruh bagi peserta didik. Sebagai
pengajar guru dituntut untuk menciptakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran secara optimal, maka seorang
guru harus kreatif dan optimis dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik sehingga bisa
memberikan pelayanan yang berkualitas.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai
salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang
sangat penting, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan
meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan
secara maksimal, peran guru sangat penting sehingga guru diharapkan memiliki 4 (empat)
Kompetensi mengajar yang berkualitas dan mampu mengimplementasikan dalam
pembelajaran.
Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja
yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja
melainkan juga harus mampu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan
profesionalisme. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat
melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu
: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah, 3) menemukan dan
menciptakan karya-karya inovatif.
Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam ranah
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dilaksanakan
3. ii
dengan memadukan ketiga ranah tersebut melalui pendekatan pembelajaran tematik
terpadu.
Untuk mendukung ketercapaian tujuan kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai upaya antara lain melalui inovasi strategi pembelajaran khususnya oleh guru yang
dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa, agar siswa memperoleh
pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna dan diselenggarakan secara interaktif,
menyenangkan, memotivasi dan menantang siswa untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi kreatifitas, kemandirian, bakat, minat serta psikologis
siswa.
Didalam mata pelajaran Matematika, siswa seringkali terhambat dalam penguasaan
meteri, terutama mengenai pemahaman soal-soal cerita sehingga media ini diharapkan dapat
menjembatani antara narasi dan sesuatu yang konkret yaitu media pembelajaran. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membuat media
pembelajaran serta dilengkapi dengan audio video yang tepat dan sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik serta kondisi lingkungan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Dari uraian di atas penulis mencoba mengembangkan pembuatan media
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa yaitu, media pembelajaran
“TANGAN BERAT” Tangga Satuan Berat dengan memanfaatkan barang bekas yang sudah
tidak terpakai yang diharapkan dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang menarik
dan langsung melibatkan siswa secara aktif sehingga pembelajaran tidak membosankan,
meningkatkan pemahaman materi, dan menumbuhkan minat belajar siswa.
Media pembelajaran TANGAN BERAT diharapkan dapat membuat siswa lebih
terpacu dan lebih semangat lagiuntuk mempelajari mapel Matematika serta mapel lainnya.
1. 1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum pendidikan di Indonesia tumbuh dan berkembang secara dinamis,mengikuti dan
menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan zaman.Setiap perubahan yang terjadi
sudahbarang tentu memiliki dasar hukum, didalamnya memiliki visi, misi yang memiliki
arah yang jelas.Penataan kurikulum pendidikan yang diterapkan sejak Juni 2013 ini adalah
salah satu target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan. Meskipun di dalam
pelaksanaannya mengalami pasang surut. Permasalahan yang muncul pada pengembangan
4. ii
kurikulum adalah ketidaksiapan tim pengembang kurikulum sekolah dan daerah untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi dan karakteristik yang dimiliki sekolah
dan daerah (Pengembangan Kurikulum Sekolah, 2015),
Pada pembelajaran mapel Matematika KD 3.6 Menjelaskan dan menentukan
panjang (termasuk jarak, berat dan waktu ) dalam satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari – hari. dan KD 4.6 Melakukan pengukuran panjang (termasuk jarak, berat
dan waktu ) dalam satuan baku yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari,guru
memberikan materi dengan cara ceramah. Ketika siswa mengerjakan beberapa soal mapel
Matematika KD.3.6 dan KD 4.6 tersebut yang hasil akhirnya kurang memuaskan. Siswa
seringkali kurang mengerti dengan kompetensi dasar tersebut. Didalam buku guru tematik
tersebut materi Matematika KD. 3.6 dan KD 4.6 sangat kurang sehingga ketika guru
memberikan materi tersebut ke siswa, guru masih belum bisa mengaplikasikan materi ke
siswa.Sehingga siswa belum dapat sepenuhnya menerima materi yang di ampu.
Pada hakikatnya guru sangat dituntut daya kreatifnya dalam proses pembelajaran,
antara lain guru hendaklah memiliki kemampuan dalam mengembangkan strategi
pembelajaran dengan penetapan langkah-langkah kegiatan belajar sesuai dengan
kompetensi yang hendak dicapai, guru hendaklah memberikan kemampuan dan kekayaan
memberi stimulasi pada siswa agar terciptanya interaksi yang menciptakan suasana belajar
kreatif dari siswa, guru hendaklah memiliki kemampuan untuk memilih dan
mengembangkan materi beserta menentukan indikator-indikator keberhasilan yang hendak
dicapai
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas II pada KD. 3.6 dan KD 4.6 pada mapel
Matematika setelah melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran
TANGAN BERAT ?.
2. Bagaimana peningkatan keterampilan siswa kelas II dalam menyelesaikan soal-soal
cerita setelah melaksanakan proses pembelajaran Matematika dengan media
pembelajaran TANGAN BERAT ?.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
1. Media pembelajaran TANGAN BERAT di tujukan untuk siswa kelas II.
5. ii
2. Media pembelajaran TANGAN BERAT untuk memperlancar pemberian materi dalam
proses pembelajaran Mapel Matmatika KD. 3.6 dan KD 4.6.
1.4 Tujuan Penulisan
1. Mewujudkan pembelajaran yang aktif .
2. Meningkatkan minat belajar siswa pada mapel Matematika KD. 3.6 dan KD 4.6.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat untuk siswa
- Memudahkan siswa mengerti, memahami dan mengingat cara menghitung satuan
berat dengan menggunakan media pembelajaran TANGAN BERAT.
- Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
Manfaat untuk guru
- Memudahkan guru untuk memberi materi pembelajaran sehingga siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran yang aktif.
- Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara
lebih baik.
- Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,sehingga dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah belajar peserta didik.
Manfaat untuk sekolah
Sekolah mempunyai inventaris atau koleksi karya guru tentang media pembelajaran
yang bisa membuat guru lebih berkarya.
BAB II
PEMBAHASAN
6. ii
Implementasi Kurikulum 2013, sudah merupakan suatu keharusan pada sekolah-
sekolah di seluruh Indonesia sejak tahun 2013 terutama untuk sekolah dasar. Pada Mapel
Matematika pada KD 3.6 dan KD 4.6 terkesan rumit sehingga para pendidik atau guru
mencari penyelesaian untuk penyampaian materi tersebut.Sehingga siswa seringkali
kesulitan untuk memahami materi Mapel Matematika pada KD 3.6 dan KD 4.6. Hasil
pengetahuan dan keterampilan siswapun dianggap masih kurang memadai di mapel
Matematika. Di kurikulum 2013 betapa pentingnya sebuah media pembelajaran untuk
memberikan sebuah informasi dan pengayaan materi yang belum tercantum di buku tematik
kurikulum 2013. Guru dituntut untuk mampu membuat media pembelajaran yang sesuai
dengan mapel yang di berikan ke siswa.
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam bahasa Latin, media dari kata medius yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar.Sedangkan dalam bahasa Arab, media berarti perantara, atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Berbicara mengenai media
tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini
masalah media kita batasi ke arah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja
atau yang dikenal sebagai media pembelajaran. Briggs menyebutkan bahwa media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi
pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar dan dibaca.Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan
bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan
atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada
dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke
dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal
atau visual.
Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya
guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau
7. ii
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta
mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual. Dengan
berkembangnya teknologi pada pertengahan abad ke 20 guru juga menggunakan alat
bantu audio visual dalam prose pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari verbalisme yang mungkin terjadi jika hanya menggunakan alat bantu
visual saja.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.Penggunaan media dalam
pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak
menjadi lebih konkrit.Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa
belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.Tahap enaktif yaitu
tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap
ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan gambar atau
videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dengan
menggunakan simbol-simbol.
Dari uraian yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi antara dua pihak sebagai proses interaksi belajar
yang terencana. tersusun dan terarah untuk mengerti dan memahami sesuatu agar
menjadi lebih jelas.
B. Prinsip Media Pembelajaran
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka
ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya:
a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan,
atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru
menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar utuk membantu siswa belajar
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Sesuai
dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki kekhasan dan
kekompakan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas
8. ii
materi pemelajaran. Contohnya untuk membelajarkan siswa memahami
pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, maka guru perlu mempersiapkan
semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan itu.
c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
Siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan yang kurang baik, akan sulit
memahami pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif.
Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang
kurang. Akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui
media visual. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru
perlu memerhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
d. Media yang akan diguanakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi.
Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat sederhana belum
tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yag dirancang guru perlu memerhatikan
efektivitas penggunanya.
e. Media yang diguanakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media
mutakhir seperti media computer, LCD, dan media elektronik lainnya
memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. Media secanggih
apapun tidak akan bisa menolong tanpa kemampuan teknis mengoperasikan dan
memanfaatkan media yang akan digunakan. Hal ini perlu ditekankan, sebab
sering guru melakukan kesalahan-kesalahan yang prinsip dalam menggunakan
media pembelajaran yang pada akhirnya penggunaan media bukan menambah
kemudahan siswa belajar, malah sebaliknya mempersulit siswa.
C. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan
atau dilihat dari berbagai segi.Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari
segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya
oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990).Karakteristik media juga dapat dilihat menurut
9. ii
kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera.Dalam hal ini,
pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya
untuk pengelompokan dan pemilihan media.Dalam Sadiman, dkk., 1990 juga
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang
disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk
penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di
mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga
karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah: a) ciri
fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek; b) ciri manipulatif,
yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses
dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva
menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau
sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar
diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut; c) ciri distributif,
yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar
siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian tersebut.
Karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar
mengajar khususnya di Indonesia :
Media grafis. Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan
penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera
penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi
batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah
apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan
serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram),
merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbul-simbul
verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
Contoh : gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan flanel,
buletin.
10. ii
Media audio. Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa
pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal
dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara
umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya
luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat
mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya,
dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah,
sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program
terikat dengan jadwal siaran . contoh : radio, alat perekam pita magnetik dan
laboratorium bahasa.
Media proyeksi diam. Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya media
ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau disertai rekaman audio.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh
siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara
penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada media dengan penampilan
visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal
dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai
untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk
semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu,
menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan
obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih
realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan. Contoh :
film bingkai, film rangkai, media transparansi, proyektor tak tembus pandang,
mikrofis, film, film gelang, televisi, video.
Media permainan dan simulasi. Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media
pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan peran, atau permainan simulasi.
Meskipun berbeda-beda, semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu istilah yaitu
permainan (Sadiman, 1990). Ciri atau karakteristik dari media ini adalah: melibatkan
pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan
11. ii
tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pembelajar, dapat memberikan
umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran
ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes karena dapat dipakai
untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan mengubah alat dan persoalannya sedikit
saja, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi
keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam
penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.
2.2 Pembahasan Masalah.
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami oleh
siswa sehingga guru perlu memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi.Sekolah dan lembaga pendidikan musik adalah salah satu wadah yang selain
memberikan pengetahuan juga membekali keterampilan kepada anak didiknya sebagai
upaya untuk mempersiapkan manusia yang berkualitas, seperti yang tercantum dalam Garis
Besar Haluan Negara (1994:43).
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika KD 3.6 dan KD 4.6
KOMPETENSI INTI 3
{PENGETAHUAN}
KOMPETENSI INTI 4
{KETERAMPILAN}
3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati, mendengar melihat ,
membaca dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya dan benda benda
yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
4. menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak, berat dan waktu ) dalam
satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari – hari.
4.6 Melakukan pengukuran panjang
(termasuk jarak, berat dan waktu ) dalam
satuan baku yang berkaitan dengan
kehidupan sehari – hari.
Di dalam implementasi kurikulum 2013 kompetensi inti dalam pembelajaran matematika
bisa terlihat, bahwa sebagai peserta didik dituntut untuk menemukan dan menciptakan
sesuatu. Fungsi pendidikan adalah sebagai fasilitator dan pengarah.Kondisi tersebut
12. ii
menuntut pendidik menerapkan pendekatan, strategi, model,dan metode pembelajaran yang
efektif dan efisien.Setiap pelaksanaan kegiatan harus menghasilkan sesuatu yang memberi
perubahan bertahap signifikan terhadap perkembangan kemampuan dan keterampilan
peserta didik, melalui kegiatan tematik. Berdasarkan kompetensi Inti dan kompetensi dasar
pembelajaran Matematika proses kegiatannya dapat diimplementasikan dan digambarkan
sebagai berikut:
1. TANGAN BERAT (Tangga Satuan Berat)
TANGAN BERAT merupakan singkatan dari Cara Mudah menghitung waktu.
Media pembelajaran ini merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan barang bekas
yang tidak terpakai untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa
lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pemanfaatan media dari barang bekas yang sudah tidak terpakai dapat mengurangi
sampah yang selama ini selalu menjadi momok di masyarakat sehingga pembuatan media
dari barang bekas yang sudah tidak terpakai dapat membantu pemerintah dalam mengurangi
sampah yang ada di sekitar kita.
Media pembelajaran TANGAN BERAT merupakan media yang terbuat dari kotak
bekas yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk tangga yang dihiasi dengan
gambar-gambar yang bisa menarik minat siswa. Bahan tersebut merupakan bahan yang
sering kita jumpai setiap hari. Pembuatannya mudah dan biaya yang dibutuhkan juga murah
karena bahan bisa kita dapatkan di sekitar kita.
a. Rancangan / desain TANGAN BERAT
KG
HG
13. ii
b. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat TANGAN BERAT
1. Kotak kue bekas sebanyak 28 buah.
2. Dobel tip
3. Gunting
4. Lem
5. Gambar untuk hiasan
c. Cara membuat TANGAN BERAT
1. Kardus ditata rapi,lalu di beri selotip doble tip.
Untuk lapisan bawah (7) : 7 kardus
Untuk lapisan ke 6 : 6 kardus
Untuk lapisan ke 5 : 5 kardus
Untuk lapisan ke 4 : 4 kardus
Untuk lapisan ke 3 : 3 kardus
Untuk lapisan ke 2 : 2 kardus
Untuk lapisan ke 1 : 1 kardus
2. Setelah tersusun,lalu diberi nama setiaptangga.
Untuk samping dapat diberi perkalian dan gambar timbangan.
DAG
G
DG
CG
MG
÷ 10
X 10
14. ii
3. Untuk mengoperasikan setiap 1x turun dikali 10.
Untuk mengoperasikan setiap 1x naik di bagi 10.
d. CARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Perkenalkan dulu macam – macam satuan berat.
2. Setelah itu ajak peserta didik mengamati Tangan Berat dari atas ke
bawah, darisatuan KG sampai MG.
3. Bila kita ingin menghitung ke tangga yang dibawahnya, caranya dengan
mengalikan 10 ( x10 ).
4. Bila kita ingin menghitung ke tangga yang diatasnya, caranya dengan
membagi 10 ( ÷ 10 ).
KG
HG
DAG
G
DG
CG
MG
÷ 10
X 10
15. ii
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan/ketrampilan pembelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang inovatif. Ada banyak ragam media yang
bisa dimanfaatkan guru di dalam pembelajaran, diantaranya adalah media grafis, audio
visual, multimedia, proyeksi diam, permainan dan realia.
Media pembelajaran TANGAN BERAT (Tangga Satuan Berat) merupakan media
grafis yang dapat membuat siswa belajar dengan menyenangkan dikelas dengan bantuan
guru dan bekerjasama dengan siswa lainnya. Dengan media pembelajaran TANGAN
BERAT (Tangga Satuan Berat) juga siswa dapat belajar Mapel Matematika dengan
semaksimal mungkin.
Demikian laporan Pembuatan Media Pembelajaran TANGAN BERAT Mohon maaf
atas segala kekurangan dan terimakasih atas semua dukungan. Oleh karena itu kritik dan
saran akan selalu di tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari media pembelajaran
yang saya buat ini.Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita.
16. ii
DAFTAR PUSTAKA
KEMDIKBUD, 2018.Buku Guru Tema 6 Kelas 2 dan Buku Siswa Tema 6 Kelas 2
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013), Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan:
pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV.
Rajawali.
Azhar Arsyad,Prof.Dr.1997. Media Pembelajaran.Jakarta: Penerbit PT RajaGrafindo
Persada.
Santyasa, I.W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran.Disajikan dalam
Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan
Pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjar Angkan Klungkung(MEDIA-
PEMBELAJARAN.PDF-Adobe Reader)
Supriatna, Dadang. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran. Disajikan untuk Bahan
ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB (pengenalan-media-
pembelajaran.PDF-Adobe Reader)
17. ii
LAMPIRAN
GAMBAR TANGAN BERAT
Penyusunan kardus kue bekas hingga membentuk tangga satuan berat
Proses penulisan satuan berat pada kardus kue bekas dan penempelan gambar timbangan
19. ii
LAPORAN
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN
KELAS II / SEMESTER II
“TANGAN BERAT”
(TANGGA SATUAN BERAT)
OLEH :
VINCENSIA YULIARTI, S. Pd.
NIP. 19590721 198201 2 009
SDN DUKUH MENANGGAL I/424
JL. DUKUH MENANGGAL
KECAMATAN GAYUNGAN – SURABAYA
2019
20. ii
LEMBAR PENGESAHAN
“LAPORAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN BERAT
(TANGGA SATUAN BERAT)”
Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal : 25Maret 2019
Kepala SDN Dukuh Menanggal I/424 Penulis
EDY SUKOCO, S.Pd, M. Pd. VINCENSIA YULIARTI, S. Pd.
NIP. 19630527 198303 1 007 NIP. 19590721 198201 2 009
Mengetahui,
Pengawas SD Kec. Gayungan
Dra. KHOTAMI, MM.
NIP. 19670606 198703 2 002
21. ii
LEMBAR PENGESAHAN
“LAPORAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN BERAT
(TANGGA SATUAN BERAT)”
Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal : 25Maret 2019
Kepala SDN Dukuh Menanggal I/424 Penulis
EDY SUKOCO, S.Pd, M. Pd. SUPARTINI, S.Pd
NIP. 19630527 198303 1 007 NIP. 196108291982012007
Mengetahui,
Pengawas SD Kec. Gayungan
Dra. KHOTAMI, MM.
NIP. 19670606 198703 2 002
22. ii
LEMBAR PENGESAHAN
“LAPORAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TANGAN BERAT
(TANGGA SATUAN BERAT)”
Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal : 25Maret 2019
Kepala SDN Dukuh Menanggal I/424 Penulis
EDY SUKOCO, S.Pd, M. Pd. TRI EKORIWAYATI S.Pd
NIP. 19630527 198303 1 007 NIP. 196105171988032006
Mengetahui,
Pengawas SD Kec. Gayungan
Dra. KHOTAMI, MM.
NIP. 19670606 198703 2 002
23. ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan hidayahnya
kami diberikan kemudahan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan laporan dan karya
berupa media pembelajaran dengan pengambilan judul TANGAN BERAT (Tangga Satuan
Berat).
Selain itu pembuatan media pembelajaranperlu ditingkatkan demi terlaksananya
pendidikan dan pengajaran yang bermutu, sehingga dapat memberikan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif kepada siswa demi terwujudnya tujuan nasional pendidikan. Dan juga
kegiatan pembuatan media pembelajaran ini dapat mendukung guru dalam kegiatan PKG
dan PKB demi peningkatan keprofesian seorang pendidik, serta dalam pemenuhan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP).
Sebagai ungkapan rasa syukur terselesainya penyusunan laporan pembuatan media
pembelajaran ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kepala SDN Rungkut Kidul I/267 Surabaya, atas ijin dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan laporan dan karya media pembelajaran dengan judul
TANGAN BERAT.
2. Dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dalam pembuatan media
pembelajaran ini.
Penulis menyadari betul bahwa laporan pembuatan media pembelajaran ini masih
kurang sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan untuk perbaikan
mengarah pada kesempurnaan. Kritik dan saran-saran produktif dari pembaca sangat kami
nantikan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikumWr.Wb
Surabaya, 11 Maret 2019
Penyusun
Tri EkoRiwayati S.Pd
NIP. 196105171988032006
24. ii
DAFTAR ISI
1. Cover
2. Lembar Pengesahan i
3. Kata Pengantar ii
4. Daftar isi iii
5. Abstrak 1
6. BAB I
Pendahuluan 2
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Ruang Lingkup 4
1.4 Tujuan Penulisan 5
1.5 Manfaat Penulisan 5
7. BAB II
Pembahasan 6
2.1 Pengertian Media Pembelajaran 6
2.2 Pembahasan Masalah 11
8. BAB III
Penutup
Kesimpulan 15
9. Daftar Pustaka 16
10. Lampiran 17
25. ii
LAPORAN
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN
KELAS II / SEMESTER II
“TANGAN BERAT”
(TANGGA SATUAN BERAT)
OLEH :
Supartini, S.Pd
NIP. 196108291982012007
SDN DUKUH MENANGGAL I/424
JL. DUKUH MENANGGAL
26. ii
KECAMATAN GAYUNGAN – SURABAYA
2019
LAPORAN
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN
KELAS II / SEMESTER II
“TANGAN BERAT”
(TANGGA SATUAN BERAT)
OLEH :
Tri EkoRiwayati S.Pd
NIP. 196105171988032006
SDN DUKUH MENANGGAL I/424
JL. DUKUH MENANGGAL