Rangkuman dalam 3 kalimat:
Laporan ini membahas pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengembangan desa wisata di Kabupaten Blitar dengan melakukan kajian terhadap 6 desa wisata contoh untuk mengidentifikasi potensi, masalah, dan kebutuhan serta merencanakan aksi pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat.
2. Agenda Style
1 LATAR BELAKANG
2 TUJUAN DAN MANFAAT
3 LUARAN PENELITIAN
4 TINJAUAN PUSAKA
5 METODE ANALISIS DAN TAHAPAN
3. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata di Indonesia juga memiliki peranan penting dalam
upaya peningkatan pendapatan nasional dengan pemanfaatan objek yang
menjadi daya tarik wisata (DTW).
Jawa Timur memiliki beberapa objek wisata dengan didukung keadaan
geografis dan kekayaan alam yang dimiliki.
Salah satu upaya pengembangan wisata yang ada di Kabupaten Blitar
yakni dengan memanfaatkan desa-desa menjadi desa wisata yang
memiliki keunikan dan kekhasan.
Harus ada pemberdayaan dari masyarakat tersebut untuk dapat
berkreasi dan berinovasi serta memberikan kontribusi dalam
pengembangan desa wisata di Kabupaten Blitar.
3
4. TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN
Mengidentifikasi Eksisting Desa
Wisata dan Potensi Desa Wisata di
Kabupaten Blitar
Mengidentifikasi Masalah dan
Kebutuhan Desa Wisata yang ada di
Kabutapen Blitar.
Mengeksplorasi Desa Wisata Potensial
serta Mengeksplorasi Peran dan
Keterlibatan Masyarakat.
Menyusun rencana aksi
pemberdayaan Masyarakat dalam
Upaya Pengembangan Desa Wisata di
Kabupaten Blitar.
4
MANFAAT
Bermanfaat bagi Pengelola Desa,
terutama desa wisata potensial
dalam pengembangan desa wisata
itu sendiri melalui pemberdayaan
masyarakat.
Sebagai acuan & pendorong unTuk
masyarakat mengembangkan desa
wisata dan meningkatkan
produktivitas desa wisata potensial.
5. LUARAN PENELITIAN
5
Tersusunnya kajian pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pengembangan
desa wisata di Kabupaten Blitar.
Keterlibatan pemangku kepentingan
dalam pemberdayaan masyarakat di desa
wisata di Kabupaten Blitar.
Rencana aksi beserta tahapan
pemberdayaan masyarakat di
desa wisata di Kabupaten Blitar 2
1
3
6. TINJAUAN PUSTAKA
Community
Based
Tourism (CBT)
Komponen
utama desa
wisata
Syarat menjadi
desa wisata
(Syamsu dalam
Prakoso, 2008)
Kriteria desa
wisata
Faktor kelangkaan,
Faktor kealamiahan,
Keunikan, dan
Faktor pemberdayaan
masyarakat.
Pengembangan
Pariwisata Berbasis
Komunitas
Atraksi wisata, Jarak Tempuh,
Besaran Desa,
Sistem Kepercayaan dan
kemasyarakatan, dan
Ketersediaan infrastruktur.
Akomodasi dan Atraksi
7. METODE ANALISIS DAN TAHAPAN
1
2
3
4 5
6
7
8
Kajian lapang pada 6 desa wisata
sampling.
Penyempurnaan hasil kajian dan
penyelesaian Laporan akhir.
Analisis dan penyusunan tahapan
pemberdayaan masyarakat
Uji coba pemberdayaan pada satu
desa terpilih melalui satu aktivitas
pemberdayaan, sebagai bahan
evaluasi
kecocokan dan kesesuaian perenca-
naan dengan realita
Persiapan
Penentuan sampling penelitian, 6 desa wisata
yakni desa wisata rintisan, desa wisata
berkembang dan desa wisata maju.
Penyusunan Instrumen Penelitian
FGD 1 (semua desa yang ada di kab
Blitar) sebagai dasar eksplorasi awal
permasalahan & kebutuhan
8. DASAR PEMILIHAN SAMPEL
DESA WISATA KABUPATEN BLITAR
NO DESA WISATA JENIS WISATA LOKASI KATEGORI
1. Puspa jagad Wisata ekologis Utara Maju
2. Kemirigede (gogoniti) Wisata alam (hutan) Timur Rintisan
3. Karangsono Wisata agropolitan Tengah Rintisan
4. Sawentar Wisata seni dan budaya Tengah Berkembang
5. Serang Wisata alam (pantai) Selatan Maju
6. Turi putih Wisata minat khusus
(wisata herbal)
Barat Rintisan
9. AGENDA PEMBAHASAN
9
1 EXISTING DAN POTENSI DESA WISATA
2 MASALAH DAN KEBUTUHAN DESA WISATA
3 KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
4 RENCANA AKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (GENERALISASI)
10. Existing Dan Potensi Desa Wisata
Existing pada Desa Wisata ditunjukkan dengan daya tarik yang mencakup faktor wisata
4A, yakni Attraction, Accessability, Amenity, dan Ancillary.
Secara keseluruhan, Desa Wisata di Kabupaten Blitar mampu mengembangkan wisata
dengan karakteristik dan keunikan masing-masing. Kegiatan wisata yang didukung
berbagai fasilitas serta layanan/jasa yang disediakan oleh pihak-pihak terkait seperti
masyarakat, pengusaha, pemerintah maupun pemerintah daerah.
Sehingga dengan didukungnya faktor wisata 4A, maka keberadaan potensi di setiap
Desa Wisata yang belum diolah dengan baik seharusnya dapat dimanfaatkan melalui
pengembangan pariwisata yang baik.
11. Masalah Dan Kebutuhan Desa Wisata
Pengolahan setiap Desa Wisata di Kabupaten Blitar dilaksanakan oleh berbagai pihak
yang memiliki kemampuan dan ketertarikan dalam mengembangkan pariwisata.
Permasalahan yang dirasakan dalam mengembangkan Desa Wisata adalah berbagai
fasilitas/infrastruktur dan kualitas SDM yang tersedia. Permasalahan tersebut
berpengaruh terhadap pengelolaan dan perkembangan pariwisata.
Dari permasalahan tersebut, sehingga muncul berbagai kebutuhan untuk
mengatasinya. Seperti bekerjasama dengan masyarakat setempat maupun pihak
luar untuk meningkatkan infrastruktur dan SDM agar senantiasa memberikan
inovasi terhadap pengelolaan pariwisata serta kebutuhan permodalan untuk
mengembangkan infrastruktur dan SDM di desa wisata.
12. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Setiap Desa Wisata di Kabupaten Blitar memiliki daya tarik wisata dengan bantuan pengelolaan
dari berbagai pihak. Keterlibatan masyarakat setempat sangat mempengaruhi kegiatan wisata di
Desa Wisata.
Dengan dukungan masyarakat sadar wisata, pihak-pihak seperti POKDARWIS akan terlibat
dalam melakukan pengelolaan wisata. Organisasi sadar wisata yang lain pun akan
bermunculan ikut serta dalam pengelolaan.
Hal tersebut disebabkan oleh dukungan Pemerintah yang sangat berperan dalam
pengembangan wisata dan pemberdayaan masyarakat setempat untuk menjadi masyarakat
yang berkualitas dan berpotensi.
Beberapa pemangku kepentingan Desa Wisata:
Pokdarwis, Pemerintah Desa, Pengelola desa wisata, tokoh masyarakat, PKK, Karang taruna,
Lembaga lainnya yang bersangkutan.
13. Rencana Aksi Pemberdayaan Masyarakat
Rencana Aksi Pemberdayaan Masyarakat merupakan kegiatan/program yang perlu
dilakukan oleh pengelola untuk kepentingan perkembangan Desa Wisata di Kabupaten
Blitar.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan dan kebutuhan dengan memanfaatkan
potensi, setiap Desa Wisata perlu menggiatkan program pemberdayaan masyarakat,
pengembangan kualitas dan kemampuan SDM setempat. Program perbaikan dan
peningkatkan kualitas infrastruktur juga perlu dilakukan untuk mendukung daya
tarik wisata.
14. Pemberdayaan Masyarakat (Generalisasi)
ENABLING
PROTECTING
EMPOWERING
• Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang.
• Pembentukan kesadaran (awareness) masyarakat akan potensi yang
dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya
• Membangun daya dengan memberikan dorongan dan motivasi untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki
• Meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi atau daya
yang dimiliki oleh masyarakat.
• Penyediaan berbagai masukan (input) untuk pengembangan
potensi yang dimiliki
• Pembukaan akses kepada berbagai peluang yang dapat
membuat masyarakat menjadi makin berdaya.
• Melindungi kepentingan dengan mengembangkan sistem perlindungan
bagi masyarakat yang menjadi subjek pengembangan
• Upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang
serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
15. PENGKATEGORIAN DESA WISATA
15
Wisata Turi Putih
Desa Wisata
Sawentar
ENABLING EMPOWERING
AWAL LANJUTAN
Desa Wisata
Kemirigede
Gogoniti
Desa Wisata
Karangsono
Desa Wisata
Semen
Puspa Jagad
Desa Wisata
Serang
PROTECTING
-
16. AKSI PEMBERDAYAAN
KATEGORI ENABLING
Penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku
sadar dan peduli atau ’’melek’’ wisata
Pembentukan perilaku bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi
dan berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata
Membangun satu visi atau tujuan dari seluruh pemangku kepentingan
atau seluruh pihak pada desa wisata
Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang
apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya
17. AKSI PEMBERDAYAAN
KATEGORI EMPOWERING
Transformasi kemampuan berupa
wawasan dan memberikan keterampilan
dasar sehingga dapat mengambil peran
di dalam pembangunan.
Pelatihan dengan memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada serta potensi yang
dimiliki oleh desa wisata
Pemberian pelatihan dan penyuluhan serta
pendampingan tentang pengetahuan dasar
dan keterampilan dasar yang dibutuhkan
pada desa wisata seperti: pelatihan
pengelolaan wisata, pelatihan guiding
(basic), dsb
peningkatan kemampuan intelektual,
kecakapan-keterampilan untuk terbentuklah
inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantarkan pada kemandirian.
Mengembangkan potensi yang sudah ada.
Penguatan dan pengembangan produk wisata
potensial
Pemberian pelatihan dan penyuluhan serta
pendampingan tentang pengetahuan dan
keterampilan lanjutan dalam hal pelatihan
komunikasi/bahasa asing, pengembangan
produk unggulan
TAHAP AWAL TAHAP LANJUTAN
Membangun suatu tim yang saling
bersinergi untuk mengembangkan desa
wisata
18. AKSI PEMBERDAYAAN
KATEGORI PROTECTING
Pempertahankan kebersamaan dan komitmen bersama
antar pemangku kepentingan dalam mengelola dan
mengembangka desa wisata
Merawat dan melestarikan potensi wisata baik wisata alam,
budaya, kesenian, dan tradisi yang sudah dimiliki desa wisata
Memperkuat jaringan untuk proteksi terhadap keberadaan desa wisata
agar tidak melemah karena adanya oposisi (pesaing)