SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
PENGELOLAAN
BARANG MILIK DAERAH
 Ditjen Perimbangan Keuangan
 Dep. Keuangan RI
SIKLUS PENGELOLAAN BMD
       –   perencanaan & penganggaran;
       –   pengadaan;
       –   penerimaan, penyimpanan & penyaluran;
       –   penggunaan;
       –   penatausahaan;
       –   pemanfaatan;
       –   pengamanan & pemeliharaan;
       –   penilaian;
       –   penghapusan;
       –   pemindahtanganan;
       –   pembinaan, pengawasan & pengendalian;
       –   pembiayaan; dan
       –   tuntutan ganti rugi.
PEJABAT PENGELOLAAN BMD
       –   KEPALA DAERAH  Pemegang
           Kekuasaan Pengelolaan BMD

       DIBANTU OLEH :

       –   SEKDA  Pengelola Barang
       –   Ka. BIRO/Kabag Perlengkapan/Umum/Unit
           Pengelola Barang  Pembantu Pengelola
       –   Ka. SKPD  Pengguna Barang
       –   Ka. UPTD  Kuasa Pengguna Barang
       –   Penyimpan Barang
       –   Pengurus Barang
KEPALA DAERAH menetapkan:
        – kebijakan pengelolaan;
        – penggunaan, pemanfaatan atau
          pemindahtanganan tanah dan bangunan;
        – kebijakan pengamanan;
        – usul pemindahtanganan barang yang
          memerlukan persetujuan DPRD;
        – menyetujui/menolak usul
          pemindahtanganan, penghapusan;
        – menyetujui/menolak usul pemanfaatan;
        – menyetujui & menetapkan penjualan
          barang yang tidak melalui kantor lelang
          negara sesuai ketentuan peraturan
          perundang-undangan.
SEKDA selaku Pengelola Barang
         – menetapkan pejabat yang mengurus dan
           menyimpan barang milik daerah;
         – meneliti dan menyetujui rencana
           kebutuhan barang milik daerah;
         – meneliti dan menyetujui rencana
           kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang
           milik daerah;
         – mengatur pelaksanaan pemanfaatan,
           penghapusan dan pemindahtanganan
           barang milik daerah yang telah disetujui
           oleh Kepala Daerah;
         – melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
           inventarisasi barang milik daerah; dan
         – melakukan pengawasan dan pengendalian
           atas pengelolaan barang milik daerah
Ka. SKPD selaku Pengguna Barang
       – mengajukan rencana kebutuhan barang;
       – mengajukan permohonan penetapan status untuk
         penguasaan dan penggunaan barang milik daerah yang
         diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang
         sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
       – melakukan pencatatan dan inventarisasi;
       – menggunakan barang untuk kepentingan penyelenggaraan
         tugas pokok dan fungsi SKPD;
       – mengamankan dan memelihara barang;
       – mengajukan usul pemindahtanganan barang berupa tanah
         dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan
         DPRD & barang milik daerah selain tanah dan/ atau
         bangunan kpd Kepala Daerah melalui pengelola;
       – menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak
         dimanfaatkan kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
       – melakukan pengawasan dan pengendalian atas
         penggunaan barang; dan
       – menyusun Lap. Barang Pengguna Semesteran (LBPS) &
         Lap. Barang Pengguna Tahunan (LBPT) kpd pengelola
Kepala UPTD selaku kuasa pengguna barang

          • mengajukan rencana kebutuhan barang;
          • melakukan pencatatan dan inventarisasi
            barang;
          • menggunakan barang milik daerah yang
            berada dalam penguasaannya untuk
            kepentingan penyelenggaraan tugas
            pokok dan fungsi;
          • mengamankan dan memelihara barang;
          • melakukan pengawasan dan pengendalian
            atas penggunaan barang;
          • menyusun dan menyampaikan Laporan
            Barang Kuasa Pengguna Semesteran
            (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa
            Pengguna Tahunan (LBKPT) kepada
            kepala SKPD
Penyimpan Barang
      • menerima, menyimpan dan menyalurkan
        barang milik daerah;
      • meneliti dan menghimpun dokumen
        pengadaan barang yang diterima;
      • meneliti jumlah dan kualitas barang yang
        diterima sesuai dengan dokumen pengadaan;
      • mencatat barang milik daerah yang diterima
        ke dalam buku/kartu barang;
      • mengamankan barang milik daerah yang ada
        dalam persediaan; dan
      • membuat laporan penerimaan, penyaluran
        dan stock/persediaan barang milik daerah
        kepada Kepala SKPD
Tugas Pengurus Barang:
      • mencatat barang milik daerah yang berada di
        tiap SKPD yang berasal dari APBD maupun
        perolehan lain yang sah kedalam Kartu
        Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris
        Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku
        Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan
        penggolongan barang milik daerah;
      • melakukan pencatatan barang milik daerah yang
        dipelihara/diperbaiki kedalam kartu
        pemeliharaan;
      • menyiapkan Laporan Barang Pengguna
        Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
        Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan
        Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di
        SKPD kepada pengelola; dan
      • menyiapkan usulan penghapusan barang milik
        daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.
PERENCANAAN & PENGANGGARAN
      •    Rencana Kebutuhan Barang
           Milik Daerah (RKBMD) dan
      •    Rencana Kebutuhan
           Pemeliharaan Barang Milik
           Daerah (RKPBMD)

                               •   ketersediaan barang milik daerah
                               •   data barang yang ada dalam
                                   pemakaian
          RKA SKPD             •   standarisasi sarana dan
                                   prasarana kerja pemerintahan
                                   (Peraturan KDH)

                               •   Daftar Kebutuhan Barang Milik
                                   Daerah (DKBMD)
            APBD               •   Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
                                   Barang Milik Daerah (DKPBMD)
PENGADAAN
     • Prinsip: efisien,efektif, transparan dan terbuka, bersaing,
       adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
     • Dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa
       Pemerintah Daerah (Keputusan Kepala Daerah)
     • Kepala Daerah dpt melimpahkan kewenangan kpd
       Kepala SKPD untuk membentuk Panitia Pengadaan
       Barang/Jasa.
     • Dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
     • Pengadaan yg bersifat khusus & menganut asas
       keseragaman, ditetapkan dgn Keputusan Kepala
       Daerah.
     • Pemeriksaan Realisasi pengadaan dilakukan oleh
       Panitia Pemeriksa Barang/Jasa Pemerintah Daerah
       (Keputusan Kepala Daerah)
     • Kepala Daerah dpt melimpahkan wewenang kpd Kepala
       SKPD utk membentuk Panitia Pemeriksa Barang/Jasa.
     • Pengguna membuat laporan hasil pengadaan kepada
       Kepala Daerah melalui pengelola.
     • Laporan hasil pengadaan dilengkapi dokumen
       pengadaan barang/jasa
Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran
        • Penerimaan barang hrs dilengkapi dgn DOKUMEN
          PENGADAAN dan BERITA ACARA.
        • Penyimpanan dan penyaluran barang merupakan suatu
          rangkaian kegiatan dalam rangka tertib administrasi
          pengelolaan barang
        • Dalam pelaksanaan penyimpanan & penyaluran barang
          diperlukan ketelitian sehingga penyimpanan disesuaikan
          dgn sifat & jenis barang utk penempatan pada gudang
          penyimpanan, sedangkan dlm pelaksanaan penyaluran
          dpt dilakukan sesuai rencana penggunaan untuk
          memenuhi kebutuhan dalam penyelenggaraan tugas
          pokok dan fungsi.
        • Dasar Penyaluran : Surat Perintah Pengeluaran Barang
          (SPPB) dari Pengguna/Kuasa Pengguna disertai dengan
          Berita Acara Serah Terima.
        • Pengguna wajib melaporkan stock atau sisa barang
          kepada Pengelola melalui pembantu pengelola.
        • Kuasa pengguna wajib melaporkan stock atau sisa
          barang kepada pengguna
PENGGUNAAN
    •   PENGGUNAAN : penegasan pemakaian barang milik
        daerah yang ditetapkan Kepala Daerah kpd
        pengguna/kuasa pengguna barang sesuai tugas dan
        fungsi SKPD ybs.
    •   Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya
        untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD
        dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
        mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
        fungsi SKPD ybs.
    •   Status penggunaan barang pada SKPD ditetapkan
        dalam rangka tertib pengelolaan barang milik daerah
        dan kepastian hak, wewenang dan tanggungjawab
        kepala SKPD (ditetapkan dengan Keputusan Kepala
        Daerah)
    •   Tata cara Penetapan status penggunaan barang:
         – pengguna melaporkan barang milik daerah yang
           diterima kepada pengelola disertai dengan usul
           penggunaannya; dan
         – pengelola meneliti usul penggunaan untuk
           ditetapkan status penggunaannya.
PENATAUSAHAAN
      • Penatausahaan, meliputi:
         – kegiatan pembukuan,
         – Inventarisasi, dan
         – Pelaporan.
      • Pengguna/kuasa pengguna barang harus
        melakukan pendaftaran dan pencatatan barang
        ke dalam daftar barang pengguna dan daftar
        kuasa pengguna sesuai dengan penggolongan
        dan kodefikasi inventaris barang milik daerah;
      • dokumen kepemilikan barang milik daerah
        berupa tanah dan/atau bangunan disimpan oleh
        pengelola;
      • dokumen kepemilikan selain tanah dan/atau
        bangunan disimpan oleh pengguna.
PEMANFAATAN



      Pemanfaatan merupakan pendayagunaan
      barang milik daerah yang tidak
      dipergunakan sesuai tugas pokok dan
      fungsi SKPD dalam bentuk pinjam pakai,
      sewa, kerjasama pemanfaatan, bangun
      guna serah, bangun serah guna dengan
      tidak merubah status kepemilikan
Persetujuan Pemanfaatan
                                              SELAIN
       TANAH & BANGUNAN
                                         TANAH & BANGUNAN


           YANG TIDAK                          YANG
       DIPERGUNAKAN SKPD                 DIPERGUNAKAN SKPD



         DILAKSANAKAN              DILAKSANAKAN
        OLEH PENGELOLA             OLEH PENGGUNA



                           PERSETUJUAN



       KEPALA DAERAH                PENGELOLA
BENTUK PEMANFAATAN

       – SEWA;
       – PINJAM PAKAI;
       – KERJASAMA PEMANFAATAN
       – BANGUN GUNA SERAH DAN
         BANGUN SERAH GUNA.
SEWA
       •   Barang milik daerah yg belum dimanfaatkan, dpt
           disewakan kpd Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan
           daerah.
       •   Penyewaan tidak merubah status kepemilikan barang
       •   Penyewaan tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh
           pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
       •   Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan,
           selain tanah dan/atau bangunan yang masih
           dipergunakan oleh pengguna, dilaksanakan oleh
           pengguna setelah mendapat persetujuan dari pengelola.
       •   Jangka waktu penyewaan barang milik daerah paling
           lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.
       •   Surat perjanjian sewa, sekurang-kurangnya memuat:
            – pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
            – jenis, luas/jumlah barang, besaran sewa, & jk. waktu;
            – tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan
              pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan; dan
            – persyaratan lain yang dianggap perlu.
       •   Hasil penerimaan sewa disetor ke Kas Daerah.
PINJAM PAKAI
       •   Barang berupa tanah dan/atau bangunan maupun
           selain tanah dan/atau bangunan, dapat
           dipinjampakaikan untuk kepentingan penyelenggaraan
           pemerintahan daerah;
       •   Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah
           dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau
           bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah
           mendapat persetujuan Kepala Daerah;
       •   Pinjampakai tidak merubah status kepemilikan barang
           daerah;
       •   Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling
           lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang;
       •   Surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
            – pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
            – jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan;
            – jangka waktu peminjaman;
            – tanggung jawab peminjam atas biaya operasional &
              pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;
            – persyaratan lain yang dianggap perlu.
KERJASAMA PEMANFAATAN
     • Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah
       dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka:
       –   Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna
       –   Meningkatkan penerimaan daerah
     • Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah
       dilaksanakan sebagai berikut:
       a. Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah atas
          tanah dan/atau bangunan yang sudah di serahkan
          oleh pengguna kepada pengelola: dilaksanakan oleh
          pengelola setelah mendapatkan persetujuan Kepala
          Daerah
       b. Kerjasama pemanfaatan atas sebagian tanah
          dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh
          pengguna;dan
       c. Kerjasama pemanfaatan atas barang milik daerah
          selain tanah dan/atau bangunan.
           –   huruf b dan c, dilaksanakan oleh pengguna setelah
               mendapatkan persetujuan pengelola.
KETENTUAN KERJASAMA PEMANFAATAN :
       –   tidak tersedia dan/atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD
           untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/perbaikan;
       –   mitra kerjasama ditetapkan melalui tender/lelang dgn
           mengikutsertakan sekurang-kurangnya 5(lima) peserta/peminat,
           kecuali untuk kegiatan yang bersifat khusus dapat melalui
           penunjukan langsung;
       –   besaran pembayaran kontribusi tetap & pembagian keuntungan
           ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang ditetapkan Kepala
           Daerah;
       –   pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil
           kerjasama pemanfaatan disetor ke kas daerah setiap tahun
       –   Biaya pengkajian, penelitian, penaksir dan pengumuman
           tender/lelang, dibebankan pada APBD.
       –   Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan
           penyusunan surat perjanjian, konsultan pelaksana/pengawas,
           dibebankan pada Pihak Ketiga.
       –   Mitra kerjasama pemanfaatan dilarang menjaminkan atau
           menggadaikan barang milik daerah yang menjadi obyek
           kerjasama
       –   Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 30 (tiga puluh)
           tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang.
       –   Setelah kerjasama berakhir, Kepala Daerah menetapkan status
           penggunaan/pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan sesuai
           ketentuan peraturan perundang-undangan.
BANGUN GUNA SERAH
      •   Ketentuan :
           – Pemerintah Daerah memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
              penyelenggaraan pemerintahan untuk kepentingan
              pelayanan umum;
           – Tanah milik pemerintah daerah telah diserahkan oleh
              pengguna kepada Kepala Daerah;
           – tidak tersedia dana APBD untuk penyediaan fasilitas
              dimaksud.
      •   Dilaksanakan oleh pengelola atas persetujuan Kepala Daerah.
      •   Penetapan mitra melalui tender dgn minimal 5 (lima) peminat.
      •   kewajiban Mitra Bangun Guna Serah :
           – kontribusi ke kas daerah tiap tahun (besaran ditetapkan
              berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh Kepala
              Daerah);
           – tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan
              objek Bangun Guna Serah;
           – memelihara objek Bangun Guna Serah;
      •   Objek bangun guna serah berupa sertifikat hak pengelolaan milik
          Pemerintah Daerah.
      •   Hak guna bangunan di atas hak pengelolaan milik pemerintah
          daerah, dapat dijadikan jaminan dan/atau diagunkan sesuai
          peraturan.
      •   Jangka waktu paling lama 30 th sejak perjanjian ditandatangani.
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
      PENGAMANAN:
      • Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib
        melakukan pengamanan barang, yang meliputi:
         – pengamanan administrasi : pembukuan, inventarisasi,
            pelaporan & penyimpanan dokumen kepemilikan;
         – pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya
            penurunan fungsi, penurunan jumlah & kehilangan;
         – pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan :
            pemagaran dan pemasangan tanda batas. Selain
            tanah dan bangunan : penyimpanan & pemeliharaan
         – pengamanan hukum : melengkapi bukti kepemilikan.
      PEMELIHARAAN:
      • Pembantu Pengelola, pengguna dan/atau kuasa
        pengguna bertanggung jawab atas pemeliharaan barang
        milik daerah.
      • Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan
        Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD).
      • Biaya pemeliharaan dibebankan pada APBD.
PENILAIAN

       • Penilaian dilakukan dalam rangka penyusunan
         neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan
         pemindahtanganan.
       • Penetapan nilai dalam rangka penyusunan
         neraca Pemerintah Daerah : berpedoman pada
         Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
       • Penilaian dilaksanakan oleh tim (ditetapkan
         Kepala Daerah) & dapat melibatkan penilai
         independen yang bersertifikat dibidang penilaian
         aset.
       • Penilaian barang berupa tanah dan/atau
         bangunan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai
         wajar dengan estimasi terendah menggunakan
         NJOP
       • Hasil penilaian barang milik daerah ditetapkan
         dengan Keputusan Kepala Daerah.
PENGHAPUSAN
      • Penghapusan barang meliputi:
         – Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau
            Kuasa Pengguna; dan
         – Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah.
      • Penghapusan dilakukan dalam hal :
         – barang sudah tidak berada dalam penguasaan
            pengguna dan/atau kuasa pengguna.
         – Beralih kepemilikan, pemusnahan/sebab-sebab lain.
      • Penghapusan dilaksanakan dengan
         – Keputusan Kepala Daerah
         – Keputusan pengelola a.n. Kepala Daerah
      • Penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan, apabila :
         – tidak dapat
            digunakan/dimanfaatkan/dipindahtangankan;
         – alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundangan.
      • Pemusnahan dilaksanakan oleh pengguna dengan
        keputusan dari pengelola setelah mendapat persetujuan
        Kepala Daerah.
      • Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara
        Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah.
PEMINDAHTANGANAN
     • Pemindahtanganan : pengalihan kepemilikan
       sebagai tindak lanjut dari penghapusan.
     • Barang rusak & tidak dpt digunakan: dihapus dari
       Daftar Inventaris Barang Milik Daerah sesuai
       ketentuan perundang-undangan.
     • Penghapusan barang yang masih mempunyai nilai
       ekonomis, dapat dilakukan melalui:
        – pelelangan umum/pelelangan terbatas dan/atau
        – disumbangkan atau dihibahkan kpd pihak lain.
     • Hasil pelelangan disetor ke kas Daerah.
     • Bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut
       atas penghapusan barang milik daerah, meliputi:
        – Penjualan;
        – Tukar menukar;
        – Hibah; dan
        – Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN
      • Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah
        mendapat persetujuan DPRD, untuk:
          – tanah dan/atau bangunan; dan
          – selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai > 5 M
      • Pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan yang
        tidak memerlukan persetujuan DPRD, apabila:
          – sudah tidak sesuai dgn tata ruang wilayah/ tata kota;
          – harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan
            pengganti sudah disediakan dalam dokumen
            anggaran;
          – diperuntukkan bagi pegawai negeri;
          – diperuntukkan bagi kepentingan umum; dan
          – dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan
            yg telah memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau
            berdasarkan ketentuan perundangan sudah tidak
            ekonomis jika dipertahankan.
      • Pemindahtanganan Barang dgn nilai s.d. 5 M dilakukan
        oleh Pengguna dengan persetujuan Pengelola
PENJUALAN
      • Pertimbangan:
         – Optimalisasi barang yang berlebih atau idle;
         – secara ekonomis lebih menguntungkan bila dijual;
         – sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan
             perundangan.
      • Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang,
        kecuali:
         – Penjualan kendaraan perorangan dinas pejabat
             negara.
             Kendaraan perorangan dinas yang digunakan Pejabat
             Negara dgn umur >5 tahun, dapat dijual 1 (satu) unit
             kepada ybs. setelah masa jabatannya berakhir;
         – Penjualan rumah golongan III; dan
         – Barang milik daerah lainnya yang ditetapkan lebih
            lanjut oleh pengelola.
      • Tata cara penjualan dilaksanakan sesuai dengan
        ketentuan perundang-undangan.
Penjualan Kendaraan Dinas Operasional
        • Terdiri dari:
            – Kendaraan dinas operasional; dan
            – Kendaraan dinas operasional khusus/Iapangan;
        • Kendaraan dinas operasional dgn umur >5 tahun,
          dapat dihapus dari daftar inventaris barang
        • Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut umur
          kendaraan sesuai kondisi daerah
        • Penjualan dilaksanakan setelah dihapus dari daftar
          inventaris barang milik daerah.
        • Penjualan dilakukan melalui pelelangan umum
          dan/atau pelelangan terbatas (ditetapkan dgn
          Keputusan Kepala Daerah)
        • Penghapusan/penjualan kendaraan operasional
          khusus/ Iapangan yang telah berumur > 10 tahun
        • Penjualan dan/atau penghapusan dimungkinkan
          apabila sudah ada kendaraan pengganti dan/atau
          tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas
Bagan Penjualan Kendaraan
                                                     Kendaraan Dinas
                Kendaraan           Kendaraan
   Jenis      Pejabat Negara     Dinas Operasional
                                                       Operasional
                                                     Khusus/Lapangan


   Umur          > 5 Th              > 5 Th             > 10 Th


                       Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut
                umur kendaraan sesuai kondisi masing-masing daerah

                Dapat Dijual
   Cara                           Lelang Umum/        Lelang Umum/
                  Kepada
 Penjualan                        Lelang Terbatas     Lelang Terbatas
             Yang Bersangkutan

               Penjualan dan/atau penghapusan dimungkinkan
              apabila sudah ada kendaraan pengganti dan/atau
              tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas
Penjualan Rumah Dinas Daerah
        • Penggolongan rumah dinas daerah, terdiri dari:
           – rumah dinas daerah golongan I (rumah
              jabatan);
           – rumah dinas daerah golongan II (rumah
              instansi); dan
           – rumah dinas daerah golongan III (perumahan
              pegawai).
        • Rumah Dinas Daerah Gol. I yg sudah tdk sesuai
          dgn fungsinya karena perubahan struktur
          organisasi dan/atau sudah ada pengganti yg lain,
          dpt dirubah menjadi Rumah Dinas Daerah Gol. II.
        • Rumah dinas daerah golongan II dapat dirubah
          statusnya menjadi rumah dinas golongan III,
          kecuali yg terletak di suatu kompleks perkantoran.
        • Rumah dinas daerah golongan II dapat dirubah
          statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan I
          untuk memenuhi kebutuhan rumah jabatan.
Ketentuan jualbeli/sewa Rumah dinas daerah:
• Rumah Dinas Daerah Gol. II yg telah dirubah menjadi
  gol. III;
• Rumah Dinas Daerah Gol. III yang berumur 10 th. atau
  lebih;
• Pegawai yang dapat membeli adalah pegawai yang
  sudah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun atau
  lebih dan belum pernah membeli atau memperoleh
  rumah dengan cara apapun dari pemerintah daerah
  atau pemerintah pusat;
• Pegawai yang dapat membeli rumah dinas daerah
  adalah penghuni yang pemegang Surat Ijin
  Penghunian yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah;
• Rumah dinas daerah dimaksud tdk sedang dalam
  sengketa;
• Rumah dinas daerah yang dibangun di atas tanah yang
  tidak dimiliki oleh Pemerintah Daerah, maka untuk
  memperoleh hak atas tanah harus diproses tersendiri
  sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
• Penjualan rumah dinas daerah golongan III beserta
  atau tidak beserta tanahnya ditetapkan oleh Kepala
  Daerah berdasarkan harga taksiran dan penilaiannya
  dilakukan oleh Panitia Penaksir dan Panitia Penilai
  yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah.
• Penjualan rumah dinas daerah golongan III
  sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
  dengan Keputusan Kepala Daerah.
• Hasil penjualan rumah dinas daerah golongan III
  tersebut disetor ke kas daerah.
• Pelepasan hak atas tanah dan penghapusan dari
  Daftar Inventaris barang milik daerah ditetapkan
  dengan Keputusan Kepala Daerah setelah harga
  penjualan atas tanah dan/atau bangunannya
  dilunasi.
Pelepasan Hak Atas Tanah dan/atau
Bangunan dengan Ganti Rugi

         • Pemindahtanganan barang milik daerah berupa
           tanah dan atau bangunan melalui pelepasan hak
           dengan ganti rugi, dapat diproses dengan
           pertimbangan menguntungkan daerah.
         • Perhitungan perkiraan nilai tanah dan/atau
           bangunan dgn memperhatikan NJOP dan/atau
           Harga Umum setempat yg dilakukan oleh Panitia
           Penaksir yang dibentuk dgn Keputusan Kepala
           Daerah atau dapat dilakukan oleh Lembaga
           Independen yg bersertifikat dibidang penilaian aset
         • Proses pelepasan hak tanah dan/atau bangunan
           dilakukan dengan pelelangan/tender.
         • Ketentuan tsb. diatas tidak berlaku bagi pelepasan
           hak atas tanah untuk kavling perumahan PNS
         • Kebijakan pelepasan hak atas tanah kavling untuk
           pegawai negeri ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Penjualan Barang selain Tanah dan/atau
Bangunan
        • Dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat
          persetujuan Kepala Daerah.
        • Ketentuan :
           a. pengguna mengajukan usul penjualan kpd pengelola;
           b. pengelola meneliti dan mengkaji usul penjualan yang
               diajukan oleh pengguna sesuai dgn kewenangannya;
           c. pengelola menerbitkan keputusan untuk menyetujui
               atau tidak menyetujui usulan penjualan dalam batas
               kewenangannya; dan
           d. untuk penjualan yg memerlukan persetujuan Kepala
               Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
               pengelola mengajukan usul penjualan disertai dgn
               pertimbangan atas usulan dimaksud.
        • Penerbitan persetujuan pelaksanaan penjualan oleh
          pengelola untuk penjualan sebagaimana huruf d, dilakukan
          setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah atau Dewan
          Perwakilan Rakyat Daerah;
        • Hasil penjualan disetor ke Kas Daerah.
TUKAR MENUKAR (1)
      • Pertimbangan:
         – untuk memenuhi kebutuhan operasional
            penyelenggaraan pemerintahan;
         – untuk optimalisasi barang milik daerah; dan
         – tidak tersedia dana dalam Anggaran
            Pendapatan dan Belanja Daerah.
      • Tukar menukar barang milik daerah dapat
        dilakukan dengan pihak:
         – Pemerintah Pusat dgn Pemerintah Daerah
         – Antar Pemerintah Daerah
         – BUMN/D atau Badan Hukum milik pemerintah
            lainnya;
         – Swasta.
TUKAR MENUKAR (2)
      • Tukar menukar barang milik daerah dapat berupa:
         – tanah dan/atau bangunan yg telah diserahkan
            oleh Ka. SKPD kpd Kepala Daerah melalui
            pengelola;
         – tanah dan/atau bangunan yang masih
            dipergunakan tetapi tidak sesuai dengan tata
            ruang wilayah atau penataan kota; dan
         – barang selain tanah dan/atau bangunan.
      • Tukar menukar tersebut dilaksanakan oleh
        pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala
        Daerah sesuai batas kewenangannya.
      • Tukar menukar antara Pemerintah Pusat dengan
        pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah
        apabila terdapat selisih nilai lebih, maka selisih
        nilai lebih dimaksud dapat dihibahkan;
      • Selisih nilai lebih yang dihibahkan dituangkan
        dalam Berita Acara Hibah.
HIBAH
        • Hibah dapat dilakukan dgn pertimbangan untuk
          kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan,
          dan penyelenggaraan pemerintahan;
        • Syarat-syarat:
           – bukan merupakan barang rahasia negara/daerah;
           – bukan merupakan barang yang menguasai hajat
             hidup orang banyak;dan
           – tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan
             tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraan
             pemerintahan daerah.
        • Hibah barang milik daerah berupa:
           – tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan
             oleh kepala satuan kerja perangkat daerah
             kepada Kepala Daerah;
           – tanah dan/atau bangunan yang dari awal
             pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan;
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH


        • Penyertaan modal Pemda atas barang
          milik daerah dilakukan dalam rangka
          pendirian, pengembangan dan
          peningkatan kinerja BUMN/D atau badan
          hukum lainnya yang dimiliki oleh
          Pemerintah dan swasta.
        • Barang milik daerah yang dijadikan
          sebagai penyertaan modal daerah
          ditetapkan oleh KDH setelah mendapat
          persetujuan DPRD.
        • Penyertaan modal Pemda ditetapkan
          dengan Perda.
PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN
       • Mendagri : pembinaan pengelolaan barang
       • Kepala Daerah : pengendalian pengelolaan
         barang
       • Pengguna Barang : pemantauan dan penertiban
         terhadap penggunaan, pemanfaatan,
         pemindahtanganan, penatausahaan,
         pemeliharaan, dan pengamanan Barang yang
         berada di bawah penguasaannya.
       • Pelaksanaan pemantauan dan penertiban
         dilaksanakan oleh Pengguna.
       • Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang dapat
         meminta aparat pengawas fungsional untuk
         melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan
         dan penertiban.
       • Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang
         menindaklanjuti hasil audit sesuai ketentuan
         perundang-undangan.
PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN

        • Pengelola berwenang untuk melakukan
          pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan
          penggunaan, pemanfaatan, dan
          pemindahtanganan Barang Milik Daerah,
          dalam rangka penertiban penggunaan,
          pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang
          sesuai ketentuan yang berlaku.
        • Tindak lanjutnya pengelola dpt meminta aparat
          pengawas fungsional untuk melakukan audit
          atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan,
          dan pemindahtanganan Barang
        • Hasil audit disampaikan kepada Pengelola
          untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan
          perundang-undangan.
PEMBIAYAAN
     • Dalam pelaksanaan tertib administrasi
       pengelolaan barang milik daerah, disediakan
       anggaran yang dibebankan pada APBD.
     • Pejabat/pegawai yang melaksanakan
       pengelolaan barang milik daerah yang
       menghasilkan pendapatan dan penerimaan
       daerah, diberikan insentif.
     • Penyimpan barang dan pengurus barang
       dalam melaksanakan tugas diberikan
       tunjangan khusus yang besarannya
       disesuaikan dengan kemampuan keuangan
       daerah dan ditetapkan dengan Keputusan
       KDH.
TUNTUTAN GANTI RUGI

      • Setiap kerugian daerah akibat kelalaian,
        penyalahgunaan/pelanggaran hukum
        atas pengelolaan Barang Milik Daerah
        diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi
        sesuai dengan peraturan perundang-
        undangan.
      • Setiap pihak yang mengakibatkan
        kerugian daerah dapat dikenakan sanksi
        administratif dan/atau sanksi pidana
        sesuai dengan peraturan perundang-
        undangan.
SEKIAN
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

BMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptBMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptabdul800639
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfSujatmiko Wibowo
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDMohammad Ramadhan
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Pemanfaatan BMD
Pemanfaatan BMDPemanfaatan BMD
Pemanfaatan BMDwekop tyo
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...TV Desa
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Mohammad Ramadhan
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansiAry Efendi
 
ASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan PenganggaranASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanAnggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanDadang Solihin
 

La actualidad más candente (20)

BMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.pptBMD - Konsep dasar hukum.ppt
BMD - Konsep dasar hukum.ppt
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Penghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMDPenghapusan dan pemusnahan BMD
Penghapusan dan pemusnahan BMD
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Pemanfaatan BMD
Pemanfaatan BMDPemanfaatan BMD
Pemanfaatan BMD
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
ASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan PenganggaranASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
ASB dalam Perencanaan dan Penganggaran
 
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran PembangunanAnggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Anggaran Berbasis Kinerja dalam Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 

Similar a Pengelolaan Barang Milik Daerah

Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset Desa
Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset DesaMateri dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset Desa
Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset DesaYudhi Aldriand
 
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp01
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp012011004asetdaerah 110120014019-phpapp01
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp01ari saputra
 
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptxamellidia
 
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNPp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNbajelabulau
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahWinarto Winartoap
 
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014santoni toni
 
data20150225134149-160410014017.pdf
data20150225134149-160410014017.pdfdata20150225134149-160410014017.pdf
data20150225134149-160410014017.pdfamellidia
 
Pengelolaan Barang
Pengelolaan BarangPengelolaan Barang
Pengelolaan BarangKang Tea
 
Manajemen logistik
Manajemen logistikManajemen logistik
Manajemen logistikel_vetre
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013Ismed Nur
 
Permendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxPermendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxabdul800639
 
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
Kebijakan  Manajemen Asset Daerah Kebijakan  Manajemen Asset Daerah
Kebijakan Manajemen Asset Daerah Dadang Solihin
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerahinfosanitasi
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Kaka Ited
 
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptx
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptxSLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptx
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptxYudiartha4
 

Similar a Pengelolaan Barang Milik Daerah (20)

Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset Desa
Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset DesaMateri dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset Desa
Materi dari dppka (pengelolaan barang milik daerah (aset daerah) dan Aset Desa
 
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp01
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp012011004asetdaerah 110120014019-phpapp01
2011004asetdaerah 110120014019-phpapp01
 
Materi Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdfMateri Dr. Arief.pdf
Materi Dr. Arief.pdf
 
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx
2011004asetdaerah-110120014019-phpapp01.pptx
 
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNPp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
 
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
 
data20150225134149-160410014017.pdf
data20150225134149-160410014017.pdfdata20150225134149-160410014017.pdf
data20150225134149-160410014017.pdf
 
Pengelolaan Barang
Pengelolaan BarangPengelolaan Barang
Pengelolaan Barang
 
Manajemen logistik
Manajemen logistikManajemen logistik
Manajemen logistik
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
 
Menset 6.pptx
Menset 6.pptxMenset 6.pptx
Menset 6.pptx
 
Permendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptxPermendagri 47 tahun 2021.pptx
Permendagri 47 tahun 2021.pptx
 
Tugas bpkad
Tugas bpkadTugas bpkad
Tugas bpkad
 
RKBU.pptx
RKBU.pptxRKBU.pptx
RKBU.pptx
 
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
Kebijakan  Manajemen Asset Daerah Kebijakan  Manajemen Asset Daerah
Kebijakan Manajemen Asset Daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.6/2007
 
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptx
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptxSLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptx
SLIDE_PENGELOLAAN_BMD_Diklat_BKPP.pptx
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 

Más de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Más de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Pengelolaan Barang Milik Daerah

  • 1. PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH Ditjen Perimbangan Keuangan Dep. Keuangan RI
  • 2. SIKLUS PENGELOLAAN BMD – perencanaan & penganggaran; – pengadaan; – penerimaan, penyimpanan & penyaluran; – penggunaan; – penatausahaan; – pemanfaatan; – pengamanan & pemeliharaan; – penilaian; – penghapusan; – pemindahtanganan; – pembinaan, pengawasan & pengendalian; – pembiayaan; dan – tuntutan ganti rugi.
  • 3. PEJABAT PENGELOLAAN BMD – KEPALA DAERAH  Pemegang Kekuasaan Pengelolaan BMD DIBANTU OLEH : – SEKDA  Pengelola Barang – Ka. BIRO/Kabag Perlengkapan/Umum/Unit Pengelola Barang  Pembantu Pengelola – Ka. SKPD  Pengguna Barang – Ka. UPTD  Kuasa Pengguna Barang – Penyimpan Barang – Pengurus Barang
  • 4. KEPALA DAERAH menetapkan: – kebijakan pengelolaan; – penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan tanah dan bangunan; – kebijakan pengamanan; – usul pemindahtanganan barang yang memerlukan persetujuan DPRD; – menyetujui/menolak usul pemindahtanganan, penghapusan; – menyetujui/menolak usul pemanfaatan; – menyetujui & menetapkan penjualan barang yang tidak melalui kantor lelang negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 5. SEKDA selaku Pengelola Barang – menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah; – meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah; – meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah; – mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Kepala Daerah; – melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; dan – melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah
  • 6. Ka. SKPD selaku Pengguna Barang – mengajukan rencana kebutuhan barang; – mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola; – melakukan pencatatan dan inventarisasi; – menggunakan barang untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD; – mengamankan dan memelihara barang; – mengajukan usul pemindahtanganan barang berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD & barang milik daerah selain tanah dan/ atau bangunan kpd Kepala Daerah melalui pengelola; – menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan kepada Kepala Daerah melalui pengelola; – melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang; dan – menyusun Lap. Barang Pengguna Semesteran (LBPS) & Lap. Barang Pengguna Tahunan (LBPT) kpd pengelola
  • 7. Kepala UPTD selaku kuasa pengguna barang • mengajukan rencana kebutuhan barang; • melakukan pencatatan dan inventarisasi barang; • menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; • mengamankan dan memelihara barang; • melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang; • menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) kepada kepala SKPD
  • 8. Penyimpan Barang • menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah; • meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima; • meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan; • mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang; • mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; dan • membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala SKPD
  • 9. Tugas Pengurus Barang: • mencatat barang milik daerah yang berada di tiap SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah; • melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan; • menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola; dan • menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.
  • 10. PERENCANAAN & PENGANGGARAN • Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan • Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) • ketersediaan barang milik daerah • data barang yang ada dalam pemakaian RKA SKPD • standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan (Peraturan KDH) • Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) APBD • Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD)
  • 11. PENGADAAN • Prinsip: efisien,efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. • Dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah (Keputusan Kepala Daerah) • Kepala Daerah dpt melimpahkan kewenangan kpd Kepala SKPD untuk membentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa. • Dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. • Pengadaan yg bersifat khusus & menganut asas keseragaman, ditetapkan dgn Keputusan Kepala Daerah. • Pemeriksaan Realisasi pengadaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Barang/Jasa Pemerintah Daerah (Keputusan Kepala Daerah) • Kepala Daerah dpt melimpahkan wewenang kpd Kepala SKPD utk membentuk Panitia Pemeriksa Barang/Jasa. • Pengguna membuat laporan hasil pengadaan kepada Kepala Daerah melalui pengelola. • Laporan hasil pengadaan dilengkapi dokumen pengadaan barang/jasa
  • 12. Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran • Penerimaan barang hrs dilengkapi dgn DOKUMEN PENGADAAN dan BERITA ACARA. • Penyimpanan dan penyaluran barang merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang • Dalam pelaksanaan penyimpanan & penyaluran barang diperlukan ketelitian sehingga penyimpanan disesuaikan dgn sifat & jenis barang utk penempatan pada gudang penyimpanan, sedangkan dlm pelaksanaan penyaluran dpt dilakukan sesuai rencana penggunaan untuk memenuhi kebutuhan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi. • Dasar Penyaluran : Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) dari Pengguna/Kuasa Pengguna disertai dengan Berita Acara Serah Terima. • Pengguna wajib melaporkan stock atau sisa barang kepada Pengelola melalui pembantu pengelola. • Kuasa pengguna wajib melaporkan stock atau sisa barang kepada pengguna
  • 13. PENGGUNAAN • PENGGUNAAN : penegasan pemakaian barang milik daerah yang ditetapkan Kepala Daerah kpd pengguna/kuasa pengguna barang sesuai tugas dan fungsi SKPD ybs. • Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD ybs. • Status penggunaan barang pada SKPD ditetapkan dalam rangka tertib pengelolaan barang milik daerah dan kepastian hak, wewenang dan tanggungjawab kepala SKPD (ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah) • Tata cara Penetapan status penggunaan barang: – pengguna melaporkan barang milik daerah yang diterima kepada pengelola disertai dengan usul penggunaannya; dan – pengelola meneliti usul penggunaan untuk ditetapkan status penggunaannya.
  • 14. PENATAUSAHAAN • Penatausahaan, meliputi: – kegiatan pembukuan, – Inventarisasi, dan – Pelaporan. • Pengguna/kuasa pengguna barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan barang ke dalam daftar barang pengguna dan daftar kuasa pengguna sesuai dengan penggolongan dan kodefikasi inventaris barang milik daerah; • dokumen kepemilikan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan disimpan oleh pengelola; • dokumen kepemilikan selain tanah dan/atau bangunan disimpan oleh pengguna.
  • 15. PEMANFAATAN Pemanfaatan merupakan pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD dalam bentuk pinjam pakai, sewa, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah, bangun serah guna dengan tidak merubah status kepemilikan
  • 16. Persetujuan Pemanfaatan SELAIN TANAH & BANGUNAN TANAH & BANGUNAN YANG TIDAK YANG DIPERGUNAKAN SKPD DIPERGUNAKAN SKPD DILAKSANAKAN DILAKSANAKAN OLEH PENGELOLA OLEH PENGGUNA PERSETUJUAN KEPALA DAERAH PENGELOLA
  • 17. BENTUK PEMANFAATAN – SEWA; – PINJAM PAKAI; – KERJASAMA PEMANFAATAN – BANGUN GUNA SERAH DAN BANGUN SERAH GUNA.
  • 18. SEWA • Barang milik daerah yg belum dimanfaatkan, dpt disewakan kpd Pihak Ketiga sepanjang menguntungkan daerah. • Penyewaan tidak merubah status kepemilikan barang • Penyewaan tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. • Penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan, selain tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan oleh pengguna, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat persetujuan dari pengelola. • Jangka waktu penyewaan barang milik daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. • Surat perjanjian sewa, sekurang-kurangnya memuat: – pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; – jenis, luas/jumlah barang, besaran sewa, & jk. waktu; – tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan; dan – persyaratan lain yang dianggap perlu. • Hasil penerimaan sewa disetor ke Kas Daerah.
  • 19. PINJAM PAKAI • Barang berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan, dapat dipinjampakaikan untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah; • Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah; • Pinjampakai tidak merubah status kepemilikan barang daerah; • Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang; • Surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: – pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; – jenis, luas dan jumlah barang yang dipinjamkan; – jangka waktu peminjaman; – tanggung jawab peminjam atas biaya operasional & pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; – persyaratan lain yang dianggap perlu.
  • 20. KERJASAMA PEMANFAATAN • Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dengan pihak lain dilaksanakan dalam rangka: – Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna – Meningkatkan penerimaan daerah • Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dilaksanakan sebagai berikut: a. Kerjasama pemanfaatan barang milik daerah atas tanah dan/atau bangunan yang sudah di serahkan oleh pengguna kepada pengelola: dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapatkan persetujuan Kepala Daerah b. Kerjasama pemanfaatan atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna;dan c. Kerjasama pemanfaatan atas barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan. – huruf b dan c, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapatkan persetujuan pengelola.
  • 21. KETENTUAN KERJASAMA PEMANFAATAN : – tidak tersedia dan/atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk memenuhi biaya operasional/pemeliharaan/perbaikan; – mitra kerjasama ditetapkan melalui tender/lelang dgn mengikutsertakan sekurang-kurangnya 5(lima) peserta/peminat, kecuali untuk kegiatan yang bersifat khusus dapat melalui penunjukan langsung; – besaran pembayaran kontribusi tetap & pembagian keuntungan ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang ditetapkan Kepala Daerah; – pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan disetor ke kas daerah setiap tahun – Biaya pengkajian, penelitian, penaksir dan pengumuman tender/lelang, dibebankan pada APBD. – Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat perjanjian, konsultan pelaksana/pengawas, dibebankan pada Pihak Ketiga. – Mitra kerjasama pemanfaatan dilarang menjaminkan atau menggadaikan barang milik daerah yang menjadi obyek kerjasama – Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang. – Setelah kerjasama berakhir, Kepala Daerah menetapkan status penggunaan/pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 22. BANGUN GUNA SERAH • Ketentuan : – Pemerintah Daerah memerlukan bangunan dan fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan untuk kepentingan pelayanan umum; – Tanah milik pemerintah daerah telah diserahkan oleh pengguna kepada Kepala Daerah; – tidak tersedia dana APBD untuk penyediaan fasilitas dimaksud. • Dilaksanakan oleh pengelola atas persetujuan Kepala Daerah. • Penetapan mitra melalui tender dgn minimal 5 (lima) peminat. • kewajiban Mitra Bangun Guna Serah : – kontribusi ke kas daerah tiap tahun (besaran ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh Kepala Daerah); – tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan objek Bangun Guna Serah; – memelihara objek Bangun Guna Serah; • Objek bangun guna serah berupa sertifikat hak pengelolaan milik Pemerintah Daerah. • Hak guna bangunan di atas hak pengelolaan milik pemerintah daerah, dapat dijadikan jaminan dan/atau diagunkan sesuai peraturan. • Jangka waktu paling lama 30 th sejak perjanjian ditandatangani.
  • 23. PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN PENGAMANAN: • Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib melakukan pengamanan barang, yang meliputi: – pengamanan administrasi : pembukuan, inventarisasi, pelaporan & penyimpanan dokumen kepemilikan; – pengamanan fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi, penurunan jumlah & kehilangan; – pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan : pemagaran dan pemasangan tanda batas. Selain tanah dan bangunan : penyimpanan & pemeliharaan – pengamanan hukum : melengkapi bukti kepemilikan. PEMELIHARAAN: • Pembantu Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna bertanggung jawab atas pemeliharaan barang milik daerah. • Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD). • Biaya pemeliharaan dibebankan pada APBD.
  • 24. PENILAIAN • Penilaian dilakukan dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Daerah, pemanfaatan dan pemindahtanganan. • Penetapan nilai dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Daerah : berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). • Penilaian dilaksanakan oleh tim (ditetapkan Kepala Daerah) & dapat melibatkan penilai independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset. • Penilaian barang berupa tanah dan/atau bangunan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar dengan estimasi terendah menggunakan NJOP • Hasil penilaian barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
  • 25. PENGHAPUSAN • Penghapusan barang meliputi: – Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna; dan – Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah. • Penghapusan dilakukan dalam hal : – barang sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna. – Beralih kepemilikan, pemusnahan/sebab-sebab lain. • Penghapusan dilaksanakan dengan – Keputusan Kepala Daerah – Keputusan pengelola a.n. Kepala Daerah • Penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan, apabila : – tidak dapat digunakan/dimanfaatkan/dipindahtangankan; – alasan lain sesuai ketentuan peraturan perundangan. • Pemusnahan dilaksanakan oleh pengguna dengan keputusan dari pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. • Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara Pemusnahan dan dilaporkan kepada Kepala Daerah.
  • 26. PEMINDAHTANGANAN • Pemindahtanganan : pengalihan kepemilikan sebagai tindak lanjut dari penghapusan. • Barang rusak & tidak dpt digunakan: dihapus dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah sesuai ketentuan perundang-undangan. • Penghapusan barang yang masih mempunyai nilai ekonomis, dapat dilakukan melalui: – pelelangan umum/pelelangan terbatas dan/atau – disumbangkan atau dihibahkan kpd pihak lain. • Hasil pelelangan disetor ke kas Daerah. • Bentuk pemindahtanganan sebagai tindak lanjut atas penghapusan barang milik daerah, meliputi: – Penjualan; – Tukar menukar; – Hibah; dan – Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
  • 27. PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN • Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan DPRD, untuk: – tanah dan/atau bangunan; dan – selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai > 5 M • Pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD, apabila: – sudah tidak sesuai dgn tata ruang wilayah/ tata kota; – harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen anggaran; – diperuntukkan bagi pegawai negeri; – diperuntukkan bagi kepentingan umum; dan – dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yg telah memiliki kekuatan hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perundangan sudah tidak ekonomis jika dipertahankan. • Pemindahtanganan Barang dgn nilai s.d. 5 M dilakukan oleh Pengguna dengan persetujuan Pengelola
  • 28. PENJUALAN • Pertimbangan: – Optimalisasi barang yang berlebih atau idle; – secara ekonomis lebih menguntungkan bila dijual; – sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan. • Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang, kecuali: – Penjualan kendaraan perorangan dinas pejabat negara. Kendaraan perorangan dinas yang digunakan Pejabat Negara dgn umur >5 tahun, dapat dijual 1 (satu) unit kepada ybs. setelah masa jabatannya berakhir; – Penjualan rumah golongan III; dan – Barang milik daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh pengelola. • Tata cara penjualan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
  • 29. Penjualan Kendaraan Dinas Operasional • Terdiri dari: – Kendaraan dinas operasional; dan – Kendaraan dinas operasional khusus/Iapangan; • Kendaraan dinas operasional dgn umur >5 tahun, dapat dihapus dari daftar inventaris barang • Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut umur kendaraan sesuai kondisi daerah • Penjualan dilaksanakan setelah dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah. • Penjualan dilakukan melalui pelelangan umum dan/atau pelelangan terbatas (ditetapkan dgn Keputusan Kepala Daerah) • Penghapusan/penjualan kendaraan operasional khusus/ Iapangan yang telah berumur > 10 tahun • Penjualan dan/atau penghapusan dimungkinkan apabila sudah ada kendaraan pengganti dan/atau tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas
  • 30. Bagan Penjualan Kendaraan Kendaraan Dinas Kendaraan Kendaraan Jenis Pejabat Negara Dinas Operasional Operasional Khusus/Lapangan Umur > 5 Th > 5 Th > 10 Th Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut umur kendaraan sesuai kondisi masing-masing daerah Dapat Dijual Cara Lelang Umum/ Lelang Umum/ Kepada Penjualan Lelang Terbatas Lelang Terbatas Yang Bersangkutan Penjualan dan/atau penghapusan dimungkinkan apabila sudah ada kendaraan pengganti dan/atau tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas
  • 31. Penjualan Rumah Dinas Daerah • Penggolongan rumah dinas daerah, terdiri dari: – rumah dinas daerah golongan I (rumah jabatan); – rumah dinas daerah golongan II (rumah instansi); dan – rumah dinas daerah golongan III (perumahan pegawai). • Rumah Dinas Daerah Gol. I yg sudah tdk sesuai dgn fungsinya karena perubahan struktur organisasi dan/atau sudah ada pengganti yg lain, dpt dirubah menjadi Rumah Dinas Daerah Gol. II. • Rumah dinas daerah golongan II dapat dirubah statusnya menjadi rumah dinas golongan III, kecuali yg terletak di suatu kompleks perkantoran. • Rumah dinas daerah golongan II dapat dirubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan I untuk memenuhi kebutuhan rumah jabatan.
  • 32. Ketentuan jualbeli/sewa Rumah dinas daerah: • Rumah Dinas Daerah Gol. II yg telah dirubah menjadi gol. III; • Rumah Dinas Daerah Gol. III yang berumur 10 th. atau lebih; • Pegawai yang dapat membeli adalah pegawai yang sudah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun atau lebih dan belum pernah membeli atau memperoleh rumah dengan cara apapun dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat; • Pegawai yang dapat membeli rumah dinas daerah adalah penghuni yang pemegang Surat Ijin Penghunian yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah; • Rumah dinas daerah dimaksud tdk sedang dalam sengketa; • Rumah dinas daerah yang dibangun di atas tanah yang tidak dimiliki oleh Pemerintah Daerah, maka untuk memperoleh hak atas tanah harus diproses tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 33. • Penjualan rumah dinas daerah golongan III beserta atau tidak beserta tanahnya ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan harga taksiran dan penilaiannya dilakukan oleh Panitia Penaksir dan Panitia Penilai yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah. • Penjualan rumah dinas daerah golongan III sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. • Hasil penjualan rumah dinas daerah golongan III tersebut disetor ke kas daerah. • Pelepasan hak atas tanah dan penghapusan dari Daftar Inventaris barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah harga penjualan atas tanah dan/atau bangunannya dilunasi.
  • 34. Pelepasan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan dengan Ganti Rugi • Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan atau bangunan melalui pelepasan hak dengan ganti rugi, dapat diproses dengan pertimbangan menguntungkan daerah. • Perhitungan perkiraan nilai tanah dan/atau bangunan dgn memperhatikan NJOP dan/atau Harga Umum setempat yg dilakukan oleh Panitia Penaksir yang dibentuk dgn Keputusan Kepala Daerah atau dapat dilakukan oleh Lembaga Independen yg bersertifikat dibidang penilaian aset • Proses pelepasan hak tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan pelelangan/tender. • Ketentuan tsb. diatas tidak berlaku bagi pelepasan hak atas tanah untuk kavling perumahan PNS • Kebijakan pelepasan hak atas tanah kavling untuk pegawai negeri ditetapkan oleh Kepala Daerah.
  • 35. Penjualan Barang selain Tanah dan/atau Bangunan • Dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah. • Ketentuan : a. pengguna mengajukan usul penjualan kpd pengelola; b. pengelola meneliti dan mengkaji usul penjualan yang diajukan oleh pengguna sesuai dgn kewenangannya; c. pengelola menerbitkan keputusan untuk menyetujui atau tidak menyetujui usulan penjualan dalam batas kewenangannya; dan d. untuk penjualan yg memerlukan persetujuan Kepala Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, pengelola mengajukan usul penjualan disertai dgn pertimbangan atas usulan dimaksud. • Penerbitan persetujuan pelaksanaan penjualan oleh pengelola untuk penjualan sebagaimana huruf d, dilakukan setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; • Hasil penjualan disetor ke Kas Daerah.
  • 36. TUKAR MENUKAR (1) • Pertimbangan: – untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan; – untuk optimalisasi barang milik daerah; dan – tidak tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. • Tukar menukar barang milik daerah dapat dilakukan dengan pihak: – Pemerintah Pusat dgn Pemerintah Daerah – Antar Pemerintah Daerah – BUMN/D atau Badan Hukum milik pemerintah lainnya; – Swasta.
  • 37. TUKAR MENUKAR (2) • Tukar menukar barang milik daerah dapat berupa: – tanah dan/atau bangunan yg telah diserahkan oleh Ka. SKPD kpd Kepala Daerah melalui pengelola; – tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan tetapi tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; dan – barang selain tanah dan/atau bangunan. • Tukar menukar tersebut dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah sesuai batas kewenangannya. • Tukar menukar antara Pemerintah Pusat dengan pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah apabila terdapat selisih nilai lebih, maka selisih nilai lebih dimaksud dapat dihibahkan; • Selisih nilai lebih yang dihibahkan dituangkan dalam Berita Acara Hibah.
  • 38. HIBAH • Hibah dapat dilakukan dgn pertimbangan untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan, dan penyelenggaraan pemerintahan; • Syarat-syarat: – bukan merupakan barang rahasia negara/daerah; – bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak;dan – tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. • Hibah barang milik daerah berupa: – tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah kepada Kepala Daerah; – tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan;
  • 39. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH • Penyertaan modal Pemda atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja BUMN/D atau badan hukum lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah dan swasta. • Barang milik daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah ditetapkan oleh KDH setelah mendapat persetujuan DPRD. • Penyertaan modal Pemda ditetapkan dengan Perda.
  • 40. PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN • Mendagri : pembinaan pengelolaan barang • Kepala Daerah : pengendalian pengelolaan barang • Pengguna Barang : pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan Barang yang berada di bawah penguasaannya. • Pelaksanaan pemantauan dan penertiban dilaksanakan oleh Pengguna. • Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban. • Pengguna dan Kuasa Pengguna Barang menindaklanjuti hasil audit sesuai ketentuan perundang-undangan.
  • 41. PEMBINAAN, PENGENDALIAN & PENGAWASAN • Pengelola berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah, dalam rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang sesuai ketentuan yang berlaku. • Tindak lanjutnya pengelola dpt meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan Barang • Hasil audit disampaikan kepada Pengelola untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan.
  • 42. PEMBIAYAAN • Dalam pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah, disediakan anggaran yang dibebankan pada APBD. • Pejabat/pegawai yang melaksanakan pengelolaan barang milik daerah yang menghasilkan pendapatan dan penerimaan daerah, diberikan insentif. • Penyimpan barang dan pengurus barang dalam melaksanakan tugas diberikan tunjangan khusus yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dengan Keputusan KDH.
  • 43. TUNTUTAN GANTI RUGI • Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas pengelolaan Barang Milik Daerah diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang- undangan. • Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian daerah dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang- undangan.