SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
HAKIKAT ILMU
DAN ILMUAN
NAMA: PUTRI UTAMI
NIM: 001710182022
FILSAFAT ILMU
Filsafat memiliki ciri-ciri,
diantaranya menyeluruh,
mendasar, dan spekulatif.
Filsafat ilmu pada hakikatnya
merupakan cabang filsafat
yang mencoba mengkaji ilmu
pengetahuan berdasarkan ciri
dan cara perolehannya (Idris
et all, 2016)
definisi Ciri-ciri
Keterkaitan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan
Setiap ilmu
pengetahuan memiliki
objek dan pokok
permasalahan
Filsafat memberikan
dasar umum untuk
merumuskan ilmu
pengetahuan.
Filsafat memberikan
dasar berupa sifat-sifat
ilmu dari setiap ilmu
pengetahuan, sehingga
keduanya saling
berkiatan terutama ilmu
pengetahuan yang
terikat dan tidak bisa
meninggalkan esensi
filsafat seutuhnya.
Filsafat juga
memberikan metode
penemuan dan
pemecahan persoalan
bagi setiap ilmu
pengetahuan.
Pentingnya Keilmuan
Ilmu hanya dapat berkembang dengan dorongan
filsafat ilmu, sehingga jika ilmu tidak dapat lagi
menjawab tantangan dalam setiap disiplin ilmunya
maka sudah sepatutnya menyibak kembali makna
dan esensi filsafat sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan. Kontribusi filsafat ilmu cukup
signifikan dalam menjadikan ilmu sebagai salah
satu instrumen intelektual terutama dalam
mewujudkan context of discovery, bukan sekedar
context of justification yang stagnan. Dengan
keberadaan filsafat itulah maka ilmu dapat benar-
benar membuka diri sehingga dapat merespon
keragaman sehingga dapat terintegrasi delam
berbagai aspek kehidupan manusia, utamanya
menghadapi perosalan dengan memperhatikan
sistem nilai yang telah disepakati.
Ayat Yang Dikemukakan Sebagai Contoh Untuk Landasan Argumentasi Sebagaimana
Masalah Berpikir Merupakan Bagian Langsung Perintas Ajaran Agama Islam
Lanjutan...
HAKIKAT FILSAFAT
o Jujun S. Suriasumantri menyatakan pengetahuan dimulai
dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-
ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya.
o Poedjawiyatna mendefinisikan filsafat sebagai sejenis
pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
o Hasbullah Bakry, mengatakan bahwa Filsafat ialah sejenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengaan
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagamana
hakikatnya sejauh yang dapat di capai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu
Hakikat Ilmu Dan Keilmuan
Aspek aspek filsafat science sekunder
a) Dari pandangan tentang sumber pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan ilmiah manusia
mengenai realitas yang diperoleh dari beberapa kemungkinan sumber, yakni indra, akal,
intuisi atau orang orang yang memiliki otoritas keilmuan tertentu.
b) Sudut pandang ontology “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang hanya berkenan dengan
obyek-obyek empiris dan entitas rasional
c) Dari sudut pandangan epistemology, “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang harus
diperoleh melalui metode ilmiah yang mewujudkan prinsip-prinsip empiris dan
rasionalisme.
d) Dari wujud pandang aksikologi “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang dalam proses dan
pernyataannya harus bebas dari nilai nilai selain dari nilai nilai ilmiah itu sendiri
Dengan cara yang sama dari filsafat ilmu islam kita bisa menurunkan
pengertian bahwa:
• Dari sudut pandang sumber pengetahuan ilmu adalah “pengetahuan ilmiah
manusia mengenai realitas yang sumbernya hanya Allah SWT
• Dari sudut pandang ontology, ilmu adalah “pengetahuan ilmiah manusia
mengenai realitas , baik realitas syahadamaupun realitas gaib
• Dari sudut pandang epistemology, ilmu adalah”pengetahuan ilmiah manusia
yang diperoleh dengan melalui manfaat petunjuk (Al Quran) sumber ilmu
melalui pelaksanaan metode ilmiah yang secara relevan mengaktualkan
potensi internal berupa ilmiah yang secara relevan mengaktualkan potensi
internal berupa indra, fuad, aql dan lubb serta potensi eksternal yaitu ahl al
zikr”
• Dari sudut pandang eksikologi, ilmu adalah “pengetahuan ilmiah yang
melalui proses pernyataan, Bahasa, dan penggunaannya mengakomodir
secara relevan dan proporsional nilai nilai ilmiah, tauhid, syar’I dan akhlaq
• Dua pengertian mengenai ilmu diatas jelas memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Pada intinya
perbedaan tersebut sangat mendasar karena terletak
dimensi keimanan dalam ilmu
• Dalam pandangan islami , dimensi keimanan adalah
dimensi yang inhearent dengan ilmu yang di tunjukan
oleh digunakannya lindasan ke Tuhanan dan pandangn
mengenai hierarki realitas mulai dari tingkat syahadah
(fisik) hingga gaib.itu sebabnya konsep ilmu dalam
islam tetap terpijak pada kesadaran ke Tuhanan dan
kesadara akhlaqi dan kesadaran eskatologis (ukhrawi)
• Karena dimensi keimanan itu bagian tak terpisahkan dalam konsep
keilmuan islami, maka implikasi tuntutannya ialah menggunakan wawasan
keimanan dalam proses keilmuan. Bukti konkrit dari penggunaan
wawasan keimanan tersebut dalam keilmuan, harus terlubat dalam
ekspresi keilmuan setiap ilmuan yang menggunakan paradigmanya, baik
dalam sikap maupun pernyataan ilmiah.
• Perbedaan pandangan islami, filsafat science sekunder justru dengan
mempertimbangkan demi keilmiahan pengetahuan memandang harus
melepas diri dari wawasan keimanan tersebut. Sejak langkah awal proses
keilmuannya memang telah meletakkan pandangan mengenai sumber
ilmu yang tidak ada hubunganya dengan tuhan.
Pandangan Mengenai
Ilmuan
Ilmuan Menurut Filsafat Science Sekunder
1. Mereka berpandangan bahwa sumber ilmu
adalah manusia sendiri, dan kerena itu dalam
proses berilmu mereka hanya menggunakan
potensi yang ada pada manusia belaka untuk
membangun ilmu pengetahuan.
2. Mereka yang dalam konteks ilmu memandang
pengetahuan ilmiah hanya berkenaan dengan
realitas empiric dan sesuai yang dapat dipahami
dengan rasio, hingga pengetahuan ilmiah hanyalah
berkenaan dengan obyek yang demikian itu.
3. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks
ilmu berpandangan bahwa pengetahuan ilmiah
hanya mungkin diwujudkan secara absah dan
benar melalui penggunaan metode ilmiah
science modern, yaitu metode metode ilmiah
empiris dan rasionalisme
4. Ilmu adalah mereka yang dalam konteks ilmu
berpandangan bahwa nilai nilai ilmiah adalah nilai
nilai otonom pengetahuan ilmiah, dan nilai nilai lain
di luarnya, misalnya nilai moral bukanlah nilai nilai
ilmiah. Karena itu, nilai luar ilmiah tersebut,
dipandang tidak boleh diikut sertakan dalam
pernyataan ilmiah.
Filsafat science modern tidak pernah di temukan suatu pembicaraan khusus mengenai ilmuan. Namun bisa kita bertitik tolak dari
pandangan filsafat keilmuannya, sebenarnya bisa kita merekonstruksi pandangan filsafat science sekunder tentang siapa yang mereka
kategorikan sebagai ilmuan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa ilmuan menurut filsafat science sekunder adalah:
Sama halnya denga penerapan kriteria
ilmuan menurut filsafat science modern,
ilmuan menurut filsafat ilmu islam juga
dapat dipahami berdasarkan pandangan
keilmuannya yang dibentuk oleh filsafat
ilmu islam sebagai berikut:
Ilmuan Menurut
Filsafat Ilmu Islam
4. Ilmuan adalah mereka yang
berpandangan bahwa Allah adalah
sumber seluruh nilai, sehingga nilai
nilai ilmiah dan nilai nilai selainnya
sumber dari sumber yang satu yakni
Allah.
2. Ilmuan adalah mereka yang
dalam konteks keilmuan meletakkan
pandangannya terhadap obyek ilmu
sebagai ayat ayat Allah SWT (tanda
tanda adanya Allah dengan segala
sifat kemahaannya)
1. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks
keilmuan mengejawantahkan pandangnnya
mengenai Allah SWT sumber ilmu. Manusia
dipandang bukan sebagai sumber ilmu
melainkan penerima ilmu melalui pelaksanaan
petunjuk untuk memperoleh ilmu dari Allah
SWT yang terkandung dalam wahyunya
3. Ilmuan adalah mereka yang
dalam konteks keilmuan
berpandangan bahwa pengetahuan
ilmiah dapat diperoleh secara abash
dan benar berdasarkan petunjuk
Allah melalui alquran dan sunnah
rasulnya
Untuk memahami secara lebih mendasar mengenai seorang
ilmuan menurut ajaran islam, berikut ini dikemukakan ayat Al
Quran sebagai acuan:
Artinya:
Allah menyatakan bahwa tiada tuhan selain Dia,yang
menegakkan keadilan, para malaikat dan orang orang berilmu
(juga bersaksi demikian), tiada tuhan selain dia, yang maha
perkasa lagi maha bijaksana.
Sikap Ilmiah Etis
Ilmuan Muslim
Sikap Ilmiah Etis Terhadap Tuhan
1. Seorang ilmuan muslim
senantiasa sadar (dalam hati)
dan menunjukkan kesadaran
(dalam prilaku) bahwa Allah
adalah sumber ilmu , sehingga
dalam kegiatan keilmuannya
baik dalam proses perolehan
ilmu , membahasakan ilmu
yang telah di perolehnya,
maupun pengenalkan ilmu, ia
senantiasa menunjukkan
kesadaran ketuhannya dengan
senantiasa berupaya
memperoleh petunjuk Allah.
2. Seorang ilmuan
muslim senantiasa
menunjukkn sikap
khasyah kepada Allah
dalam kehidupannya
sehari hari
Lanjutan….
3. Seorang ilmuan
muslim senantiasa
meletakkan nilai nilai
yang ditetapkan allah
sebagai acuan dalam
pemikiran dan sikapnya
4. Seorang ilmuan muslim
senantiasa sadar dan
menunjukkan
kesadarannya bahwa ilmu
Allah demikian luas dan
dikaruniakannya secara
spesifik pada hamba
hambanya secara berbeda
beda, sehingga ia tidak
merasa sebagai orang
paling berilmu dalam
segala hal
Sikap Ilmiah Etis Terhadap Diri Sendiri
Seorang ilmuan muslim
senantiasa memiliki rasa
percaya diri karena
tuhan telah
mengaruniainya potensi
dalam berilmu
Seorang ilmuan muslim
hanya senantiasa memilih
langkah langkah yang benar
untuk memperoleh sesuatu
bagi dirinya, dan
menghindari sikap dhalim
terhadap dirinya sendiri
Sikap Ilmiah Etis Terhadap Sesama Manusia
● Seorang ilmuan muslim senantiasa sadar akan potensi
pengetahuan dan kebenaran yang dikaruniakan Allah pada
orang lain, sehingga terhadap orang lain itu ia senantiasa
ingin saling tukar menukar dan saling menambah
pengetahuan.
● Seorang ilmuan muslim senantiasa menghargai keahlian
ilmuan lain dengan sikap selalu menyerahkan urusan pada
ahlinya
● Seorang ilmuan muslim tetap menghormati orang lain yang
tidak memiliki pengetahuan spesialis yang dimilikinya.
● Seorang ilmuan muslim senantiasa menghormati orang orang
yang berpengetahuan lebih tinggi dari dirinya
● Seorang ilmuan muslim tetap menghormati orang awam dan
selalu berusaha berkomunikasi dengan mereka dengan
Bahasa yang bisa mereka pahami
S
Seorang ilmuan muslim
senantiasa menyadari
bahwa selain manusia,
Allah juma mempunyai
makhluk lain, baik yang
berdimensi syahadah
maupun yang berdimensi
gaib
Seorang ilmuan muslim
menyadari dirinya sebagai
khalifah Allah, sehingga ia
mengelola alam fisik yang
diamanahkan kepadanya
dengan senantiasa menaati
hukum hukum yang
mengatur alam fisik itu
Seorang ilmuan muslim
senantiasa sadar adanya
malaikat dan setan yang
senantiasa melindunginya,
sehingga secara sadar ia
mengatur perilaku dirinya
dalam merespon kehadiran
malaikat dan setan.
Sikap Etis Terhadap Lingkungan
01 02 03
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Filsafat A1- PUTRI UTAMI .pdf

filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
AfifahNuri
 
Kumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafatKumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafat
yudiyunika
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
Ram Dhany
 

Similar to Filsafat A1- PUTRI UTAMI .pdf (20)

FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)
 
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxFKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Artikel ilmiah Wanda hamidah
Artikel ilmiah Wanda hamidahArtikel ilmiah Wanda hamidah
Artikel ilmiah Wanda hamidah
 
Filsafat ilmu islam
Filsafat ilmu islam Filsafat ilmu islam
Filsafat ilmu islam
 
6. ppt kelompok 6.pptx
6. ppt kelompok 6.pptx6. ppt kelompok 6.pptx
6. ppt kelompok 6.pptx
 
36413-99553-1-PB.pdf
36413-99553-1-PB.pdf36413-99553-1-PB.pdf
36413-99553-1-PB.pdf
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
FKI M.GANDI F.docx
FKI M.GANDI F.docxFKI M.GANDI F.docx
FKI M.GANDI F.docx
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
Kumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafatKumpulan artikel filsafat
Kumpulan artikel filsafat
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 

Filsafat A1- PUTRI UTAMI .pdf

  • 1. HAKIKAT ILMU DAN ILMUAN NAMA: PUTRI UTAMI NIM: 001710182022
  • 2. FILSAFAT ILMU Filsafat memiliki ciri-ciri, diantaranya menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Filsafat ilmu pada hakikatnya merupakan cabang filsafat yang mencoba mengkaji ilmu pengetahuan berdasarkan ciri dan cara perolehannya (Idris et all, 2016) definisi Ciri-ciri
  • 3. Keterkaitan Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek dan pokok permasalahan Filsafat memberikan dasar umum untuk merumuskan ilmu pengetahuan. Filsafat memberikan dasar berupa sifat-sifat ilmu dari setiap ilmu pengetahuan, sehingga keduanya saling berkiatan terutama ilmu pengetahuan yang terikat dan tidak bisa meninggalkan esensi filsafat seutuhnya. Filsafat juga memberikan metode penemuan dan pemecahan persoalan bagi setiap ilmu pengetahuan.
  • 4. Pentingnya Keilmuan Ilmu hanya dapat berkembang dengan dorongan filsafat ilmu, sehingga jika ilmu tidak dapat lagi menjawab tantangan dalam setiap disiplin ilmunya maka sudah sepatutnya menyibak kembali makna dan esensi filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Kontribusi filsafat ilmu cukup signifikan dalam menjadikan ilmu sebagai salah satu instrumen intelektual terutama dalam mewujudkan context of discovery, bukan sekedar context of justification yang stagnan. Dengan keberadaan filsafat itulah maka ilmu dapat benar- benar membuka diri sehingga dapat merespon keragaman sehingga dapat terintegrasi delam berbagai aspek kehidupan manusia, utamanya menghadapi perosalan dengan memperhatikan sistem nilai yang telah disepakati.
  • 5. Ayat Yang Dikemukakan Sebagai Contoh Untuk Landasan Argumentasi Sebagaimana Masalah Berpikir Merupakan Bagian Langsung Perintas Ajaran Agama Islam
  • 7. HAKIKAT FILSAFAT o Jujun S. Suriasumantri menyatakan pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu- ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. o Poedjawiyatna mendefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam- dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. o Hasbullah Bakry, mengatakan bahwa Filsafat ialah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengaan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagamana hakikatnya sejauh yang dapat di capai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu
  • 8. Hakikat Ilmu Dan Keilmuan Aspek aspek filsafat science sekunder a) Dari pandangan tentang sumber pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan ilmiah manusia mengenai realitas yang diperoleh dari beberapa kemungkinan sumber, yakni indra, akal, intuisi atau orang orang yang memiliki otoritas keilmuan tertentu. b) Sudut pandang ontology “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang hanya berkenan dengan obyek-obyek empiris dan entitas rasional c) Dari sudut pandangan epistemology, “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang harus diperoleh melalui metode ilmiah yang mewujudkan prinsip-prinsip empiris dan rasionalisme. d) Dari wujud pandang aksikologi “ilmu adalah pengetahuan ilmiah yang dalam proses dan pernyataannya harus bebas dari nilai nilai selain dari nilai nilai ilmiah itu sendiri
  • 9. Dengan cara yang sama dari filsafat ilmu islam kita bisa menurunkan pengertian bahwa: • Dari sudut pandang sumber pengetahuan ilmu adalah “pengetahuan ilmiah manusia mengenai realitas yang sumbernya hanya Allah SWT • Dari sudut pandang ontology, ilmu adalah “pengetahuan ilmiah manusia mengenai realitas , baik realitas syahadamaupun realitas gaib • Dari sudut pandang epistemology, ilmu adalah”pengetahuan ilmiah manusia yang diperoleh dengan melalui manfaat petunjuk (Al Quran) sumber ilmu melalui pelaksanaan metode ilmiah yang secara relevan mengaktualkan potensi internal berupa ilmiah yang secara relevan mengaktualkan potensi internal berupa indra, fuad, aql dan lubb serta potensi eksternal yaitu ahl al zikr” • Dari sudut pandang eksikologi, ilmu adalah “pengetahuan ilmiah yang melalui proses pernyataan, Bahasa, dan penggunaannya mengakomodir secara relevan dan proporsional nilai nilai ilmiah, tauhid, syar’I dan akhlaq
  • 10. • Dua pengertian mengenai ilmu diatas jelas memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Pada intinya perbedaan tersebut sangat mendasar karena terletak dimensi keimanan dalam ilmu • Dalam pandangan islami , dimensi keimanan adalah dimensi yang inhearent dengan ilmu yang di tunjukan oleh digunakannya lindasan ke Tuhanan dan pandangn mengenai hierarki realitas mulai dari tingkat syahadah (fisik) hingga gaib.itu sebabnya konsep ilmu dalam islam tetap terpijak pada kesadaran ke Tuhanan dan kesadara akhlaqi dan kesadaran eskatologis (ukhrawi)
  • 11. • Karena dimensi keimanan itu bagian tak terpisahkan dalam konsep keilmuan islami, maka implikasi tuntutannya ialah menggunakan wawasan keimanan dalam proses keilmuan. Bukti konkrit dari penggunaan wawasan keimanan tersebut dalam keilmuan, harus terlubat dalam ekspresi keilmuan setiap ilmuan yang menggunakan paradigmanya, baik dalam sikap maupun pernyataan ilmiah. • Perbedaan pandangan islami, filsafat science sekunder justru dengan mempertimbangkan demi keilmiahan pengetahuan memandang harus melepas diri dari wawasan keimanan tersebut. Sejak langkah awal proses keilmuannya memang telah meletakkan pandangan mengenai sumber ilmu yang tidak ada hubunganya dengan tuhan.
  • 13. Ilmuan Menurut Filsafat Science Sekunder 1. Mereka berpandangan bahwa sumber ilmu adalah manusia sendiri, dan kerena itu dalam proses berilmu mereka hanya menggunakan potensi yang ada pada manusia belaka untuk membangun ilmu pengetahuan. 2. Mereka yang dalam konteks ilmu memandang pengetahuan ilmiah hanya berkenaan dengan realitas empiric dan sesuai yang dapat dipahami dengan rasio, hingga pengetahuan ilmiah hanyalah berkenaan dengan obyek yang demikian itu. 3. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks ilmu berpandangan bahwa pengetahuan ilmiah hanya mungkin diwujudkan secara absah dan benar melalui penggunaan metode ilmiah science modern, yaitu metode metode ilmiah empiris dan rasionalisme 4. Ilmu adalah mereka yang dalam konteks ilmu berpandangan bahwa nilai nilai ilmiah adalah nilai nilai otonom pengetahuan ilmiah, dan nilai nilai lain di luarnya, misalnya nilai moral bukanlah nilai nilai ilmiah. Karena itu, nilai luar ilmiah tersebut, dipandang tidak boleh diikut sertakan dalam pernyataan ilmiah. Filsafat science modern tidak pernah di temukan suatu pembicaraan khusus mengenai ilmuan. Namun bisa kita bertitik tolak dari pandangan filsafat keilmuannya, sebenarnya bisa kita merekonstruksi pandangan filsafat science sekunder tentang siapa yang mereka kategorikan sebagai ilmuan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa ilmuan menurut filsafat science sekunder adalah:
  • 14. Sama halnya denga penerapan kriteria ilmuan menurut filsafat science modern, ilmuan menurut filsafat ilmu islam juga dapat dipahami berdasarkan pandangan keilmuannya yang dibentuk oleh filsafat ilmu islam sebagai berikut: Ilmuan Menurut Filsafat Ilmu Islam
  • 15. 4. Ilmuan adalah mereka yang berpandangan bahwa Allah adalah sumber seluruh nilai, sehingga nilai nilai ilmiah dan nilai nilai selainnya sumber dari sumber yang satu yakni Allah. 2. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks keilmuan meletakkan pandangannya terhadap obyek ilmu sebagai ayat ayat Allah SWT (tanda tanda adanya Allah dengan segala sifat kemahaannya) 1. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks keilmuan mengejawantahkan pandangnnya mengenai Allah SWT sumber ilmu. Manusia dipandang bukan sebagai sumber ilmu melainkan penerima ilmu melalui pelaksanaan petunjuk untuk memperoleh ilmu dari Allah SWT yang terkandung dalam wahyunya 3. Ilmuan adalah mereka yang dalam konteks keilmuan berpandangan bahwa pengetahuan ilmiah dapat diperoleh secara abash dan benar berdasarkan petunjuk Allah melalui alquran dan sunnah rasulnya
  • 16. Untuk memahami secara lebih mendasar mengenai seorang ilmuan menurut ajaran islam, berikut ini dikemukakan ayat Al Quran sebagai acuan: Artinya: Allah menyatakan bahwa tiada tuhan selain Dia,yang menegakkan keadilan, para malaikat dan orang orang berilmu (juga bersaksi demikian), tiada tuhan selain dia, yang maha perkasa lagi maha bijaksana.
  • 17.
  • 19. Sikap Ilmiah Etis Terhadap Tuhan 1. Seorang ilmuan muslim senantiasa sadar (dalam hati) dan menunjukkan kesadaran (dalam prilaku) bahwa Allah adalah sumber ilmu , sehingga dalam kegiatan keilmuannya baik dalam proses perolehan ilmu , membahasakan ilmu yang telah di perolehnya, maupun pengenalkan ilmu, ia senantiasa menunjukkan kesadaran ketuhannya dengan senantiasa berupaya memperoleh petunjuk Allah. 2. Seorang ilmuan muslim senantiasa menunjukkn sikap khasyah kepada Allah dalam kehidupannya sehari hari
  • 20. Lanjutan…. 3. Seorang ilmuan muslim senantiasa meletakkan nilai nilai yang ditetapkan allah sebagai acuan dalam pemikiran dan sikapnya 4. Seorang ilmuan muslim senantiasa sadar dan menunjukkan kesadarannya bahwa ilmu Allah demikian luas dan dikaruniakannya secara spesifik pada hamba hambanya secara berbeda beda, sehingga ia tidak merasa sebagai orang paling berilmu dalam segala hal
  • 21. Sikap Ilmiah Etis Terhadap Diri Sendiri Seorang ilmuan muslim senantiasa memiliki rasa percaya diri karena tuhan telah mengaruniainya potensi dalam berilmu Seorang ilmuan muslim hanya senantiasa memilih langkah langkah yang benar untuk memperoleh sesuatu bagi dirinya, dan menghindari sikap dhalim terhadap dirinya sendiri
  • 22. Sikap Ilmiah Etis Terhadap Sesama Manusia ● Seorang ilmuan muslim senantiasa sadar akan potensi pengetahuan dan kebenaran yang dikaruniakan Allah pada orang lain, sehingga terhadap orang lain itu ia senantiasa ingin saling tukar menukar dan saling menambah pengetahuan. ● Seorang ilmuan muslim senantiasa menghargai keahlian ilmuan lain dengan sikap selalu menyerahkan urusan pada ahlinya ● Seorang ilmuan muslim tetap menghormati orang lain yang tidak memiliki pengetahuan spesialis yang dimilikinya. ● Seorang ilmuan muslim senantiasa menghormati orang orang yang berpengetahuan lebih tinggi dari dirinya ● Seorang ilmuan muslim tetap menghormati orang awam dan selalu berusaha berkomunikasi dengan mereka dengan Bahasa yang bisa mereka pahami
  • 23. S Seorang ilmuan muslim senantiasa menyadari bahwa selain manusia, Allah juma mempunyai makhluk lain, baik yang berdimensi syahadah maupun yang berdimensi gaib Seorang ilmuan muslim menyadari dirinya sebagai khalifah Allah, sehingga ia mengelola alam fisik yang diamanahkan kepadanya dengan senantiasa menaati hukum hukum yang mengatur alam fisik itu Seorang ilmuan muslim senantiasa sadar adanya malaikat dan setan yang senantiasa melindunginya, sehingga secara sadar ia mengatur perilaku dirinya dalam merespon kehadiran malaikat dan setan. Sikap Etis Terhadap Lingkungan 01 02 03