3. AKUNTANSI
PRODUK SAMPINGAN
Secara teoritis telah diulas pada pertemuan 6 dalam Penetapan Harga Pokok
Produk Bersama dan Sampingan (cek materi 6). Dimana secara garis besar,
bahwa:
AKBI II 3
Produk Sampingan (PS) siap dijual setelah dipisah dari Produk Utama (PU) tanpa
proses lebih lanjut
Produk Sampingan perlu proses lebih lanjut setelah dipisah dari Produk Utama
(PU) baru bisa dijual
Produk Sampingan (PS) yang siap dijual setelah dipisah dari Produk Utama (PU) dan
dapat pula diproses lebih lanjut agar dapat dijual dengan nilai yang lebih tinggi.
(Pengambilan Keputusan apakah Produk Sampingan perlu proses lebih lanjut atai
tidak)
4. Akbi II 4
Metode Tanpa Harga Pokok
• PS tidak memperoleh alokasi biaya produksi dari pengolahan produk sebelum dipisah
• PS langsung dapat dijual setelah dipisah
Hasil penjualan Produk Sampingan diperlakukan sbg :
• Penghasilan diluar usaha
• Penambah penghasilan penjualan Produk Utama
• Pengurang Harga Pokok Penjualan
• Pengurang biaya produksi Produk Utama
PS perlu proses lebih lanjut setelah dipisah dari PU
• Penjualan bersih Produk Sampingan
Metode Harga Pokok Pengganti (Replacement Cost)
Metode Harga Pokok
• PS memperoleh alokasi biaya produksi dari pengolahan produk sebelum dipisah
PENENTUAN HARGA POKOK
PRODUK SAMPINGAN
5. LATIHAN SOAL
5
PT “MERDEKA ” memproduksi produknya secara bersama-sama. Biaya bersama yang dikeluarkan
selama April 2023 sebesar Rp. 2.600.000.000,- yang menghasilkan produk utama:
A = 15.000 kg C = 18.000 kg
B = 30.000 kg D = 25.000 kg
Diketahui Harga jual per – kg adalah:
A = Rp. 60.000 C = Rp. 50.000
B = Rp. 25.000 D = Rp. 40.000
Produk sampingan yang dihasilkan yaitu Produk Y = 20.000kg dengan harga Jual Rp. 5.000,- per
kilogra,.
Produk Y setelah terpisah tidak dapat langsung dijual, melainkan harus diproduksi lebih lanjut. Biaya
produksi lebih lanjut sebesar Rp. 5.000.000,-. Produk B dan D tidak bisa langsung dijual melainkan
harus diproduksi lebih lanjut dengan biaya produksi masing – masing Rp. 50.000.000 dan Rp.
40.000.000,-.
Pertanyaan:
Buatalah laporan laba/rugi bila bulan April produk A,B,C dan Y terjual semua. Sedangkan produk D
persediaan akhir yang ada di Gudang tinggal 2.000kg. Total biaya administrasi Rp. 15.000.000,-;
Biaya pemasaran Rp. 20.000.000,-. Kebijaksanaan dan keterangan lain dari perusahaan sbb:
1. Produksi sampingan memperoleh alokasi joint cost.
2. Alokasi joint cost menggunakan harga jual relative
3. Taksiran laba kotor produk sampingan 30% dari harga jual
4. Taksiran biaya administrasi produk sampingan Rp. 500.000
5. Taksiran biaya pemasaran produk sampingan Rp. 1.000.000
6. JAWABAN
AKBI II 6
1. Taksiran Harga Jual Produk Sampingan = 20.000kg x Rp. 5.000,- = Rp. 100.000.000,-
Pengurangan:
Taksiran laba kotor 30% = Rp. 30.000.000,-
Taksiran Biaya Administrasi = Rp. 500.000,-
Taksiran Biaya Pemasaran = Rp. 1.000.000,-
Taksiran Biaya setelah terpisah = Rp. 5.000.000,- (tambahan)
Total Taksiran biaya = Rp. 36.500.000,-
ALOKASI Joint Cost Produk sampingan = Rp. 63.500.000,-
Joint Cost in total Rp. 2.600.000.000,-
Alokasi Produk sampingan Rp. 63.500.000,-
Alokasi Joint Cost Produk Utama Rp. 2.536.500.000,-
7. JAWABAN CONT.
Produk Produksi
(kg)
HJ/kg
(Rp)
Total Sales
(Rp.)
B.Prod.S
t. Pisah
(Rp)
HJ Relatif (Rp) Alokasi JC
A 15.000 60.000 900.000.000 0 900.000.000 659.783.236,9
9
B 30.000 25.000 750.000.000 50.000.00
0
700.000.000 514.164.739,8
8
C 18.000 50.000 900.000.000 0 900.000.000 659.783.236,9
9
D 25.000 40.000 1.000.000.00
0
40.000.00
0
960.000.000 703.768.786,1
3
Total 3.460.000.000
Y 20.000 5.000 100.000.000 5.000.000 63.500.000
Total 2.600.000.000
AKBI II 7
Alokasi Joint Cost:
A = (900.000.000/3.460.000.000) X Rp. 2.536.500.000 = Rp. 659.783.236,99
B = (700.000.000/3.460.000.000) X Rp. 2.536.500.000 = Rp. 513.164.739,88 50.000.000
C = (900.000.000/3.460.000.000) X Rp. 2.536.500.000 = Rp. 659.783.236,99
D = (960.000.000/3.460.000.000) X Rp. 2.536.500.000 = Rp. 703.768.786,13 40.000.000
Untuk pembuatan laporan laba/rugi,
saudar langsung membuat sesuai
format saja.
Penjualan – HPP (laba kotor) – Biaya
Operasional (in total –
utama+sampingan)
8. Produk Jadi HP masing-masing Produk in
Total (Rp)
Harga Pokok/Kg Harga Pokok/Kg
(Rp)
A 659.783.236,99 Rp. 659.783.236,99/15.000kg Rp. 43.985,55
B 514.164.739,88 + 50.000.000 Rp. 564.164.739,88/30.000kg Rp. 18.772,12
C 659.783.236,99 Rp. 659.783.236,99/18.000kg Rp. 36.654,62
D 703.768.786,13 + 40.000.000 Rp. 743.768.786,13/25.000kg Rp. 29.750,75
Y 63.500.000 + 5. 000.000 Rp. 68.500.000/20.000kg Rp. 3.425,00
AKBI II 8
Berikut merupakan HP Produk menggunakan harga jual relative/nilai pasar. Jika
menggunakan metode rata-rata biaya per – unit/satuan, maka saudara dapat
melakukan per hitungan HP per – unit = Rp. 2.536.500.000 / 88.000 unit (Unit
produk A+B+C+D) = Rp. 28.823,863
Lalu dikalikan dengan unit produksi. Khusus yang ada biaya tambahan, maka
setelahnya dapat ditambahkan kedalam hasil perhitungan serta dibagi unit
produksi.
Misal, produk B = 30.000 unit x Rp. 28.823,863 = Rp. 864.715.890 + Rp. 50.000.000
= Rp. 914.715.890 / 30.000 unit = Rp. 30.490,53 (harga pokok per-unit berubah)
9. AKBI II 9
JP Prod
(unit)
AP Jumlah
AP
Alokasi JC C.P.Pisah Total Cost Cost/Unit/kg
A 15.000 5 75.000 (75.000/252.000)*Rp. 2.536.500.000 = Rp.
754.910.714,29
0 Rp.
754.910.714,29
Rp.
50.327,38
B 30.000 1 30.000 (30.000/252.000)*Rp. 2.536.500.000 = Rp.
301.964.285,71
Rp.
50.000.000
Rp.
351.964.285,71
Rp.
11.732,14
C 18.000 4 72.000 (72.000/252.000)*Rp. 2.536.500.000 = Rp.
724.714.285,57
0 Rp.
724.714.285,57
Rp.
40.261,90
D 25.000 3 75.000 (75.000/252.000)*Rp. 2.536.500.000 = Rp.
754.910.714,29
Rp.
40.000.000
Rp.
794.910.714,29
Rp.
31.796,43
88.000 252.000 Rp. 2.536.500.000 Rp. 2.596.500.000
Y 20.000 Rp. 63.500.000 Rp. 5.000.000 Rp. 68.500.000 Rp. 3.425,00
Rp. 2.600.000.000,- Rp. 2.695.000.000
Jika menggunakan Metode
rata-rata Tertimbang
Keterangan:
JP = Jenis Produk
AP = Angka Penimbang/Bobot
C.P. Pisah = Cost Produk setelah ter-Pisah
10. LAPORAN LABA/RUGI
PENJUALAN:
A = 15.000kg*Rp. 60.000 = Rp. 900.000.000
B = 30.000kg*Rp. 25.000 = Rp. 750.000.000
C = 18.000kg*Rp. 50.000 = Rp. 900.000.000
D = 23.000kg*Rp. 40.000 = Rp. 920.000.000
Y = 20.000kg*Rp. 5.000 = Rp. 100.000.000 Rp. 3.570.000.000
HPP:
A = 15.000kg*Rp. 43.985,55 = Rp. 659.783.250
B = 30.000kg*Rp. 18.772,12 = Rp. 563.163.600
C = 18.000kg*Rp. 36.654,62 = Rp. 659.783.160
D = 23.000kg*Rp. 29.750,75 = Rp. 684.267.250
Y = 20.000kg*Rp. 3.425 = Rp. 68.500.000 Rp. 2.635.497.260 –
LABA KOTOR Rp. 934.502.740,-
BIAYA OPERASIONAL:
Biaya Administrasi = Rp. 15.000.000+Rp. 5.00.000 Rp. 15.500.000
Biaya Pemasaran = Rp. 20.000.000+Rp. 1.000.000 Rp. 21.000.000 Rp. 36.500.000 -
LABA BERSIH Rp. 898.002.740
AKBI II 10
11. JURNAL TRANSAKSI
No Nama Rekening Debit Kredit
1 Persediaan Barang Dalam Proses Dept 1 Rp. 2.600.000.000
Berbagai Rek. Di Kredit
Mencatat Joint Cost
Rp. 2.600.000.000
2 Persediaan Barang Jadi A Rp. 659.783.236,99
Persediaan Barang Dalam Proses Dept.2B Rp. 514.164.739,88
Persediaan Barang Jadi C Rp. 659.783.236,99
Persediaan Barang Dalam Proses Dep. 2D Rp. 703.768.786,13
Persediaan Barang Dalam Proses Dep. 2Y Rp. 63.500.000
Persediaan Barang Dalam Proses Dep.1
Mencatat alokasi Joint Cost pada masing-masing produk
Rp. 2.600.000.000
3 Persediaan Barang Dalam Proses Dept.2B Rp. 50.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses Dept.2D Rp. 40.000.000
Persediaan Barang Dalam Proses Dept.2Y Rp. 5.000.000
Berbagai Rek. Di Kredit
Mencatat cost tambahan setelah produk terpisah
Rp. 95.000.000
Jumlah Rp. 5.295.000.000 Rp. 5.295.000.000
11
AKBI II
12. No Nama Rekening Debit Kredit
Pindahan Rp. 5.295.000.000 Rp. 5.295.000.000
3 Persediaan Barang Jadi B Rp. 564.164.739,88
Persediaan Barang Jadi D Rp. 743.768.786,13
Persediaan Barang Jadi Y Rp. 68.500.000
Persediaan Barang Dalam Porses Dep.2
Mencatat alokasi produk yg diproses setelah terpisah
1.376.433.526,01
4 Kas Rp. 3.570.000.000
Penjualan Rp. 3.570.000.000
HPP Rp. 2.635.497.260
Persediaan Barang Jadi
Mencatat penjualan dan HPP produk terjual
Rp. 2.635.497.260
5 Biaya Administrasi Rp. 15.500.000
Biaya Pemasaran Rp. 21.000.000
Kas
Mencatat pengeluaran biaya operasional
Rp. 36.500.000
Jumlah Rp. 10.280.569.023,3 Rp. 10.280.569.023,3
12
AKBI II