2. ETIKA
Etika adalah :
Kebiasaan bertingkah laku baik atau buruk (kesopanan)
LALU-LINTAS
Lalu-lintas adalah:
Gerak pindah kendaraan , orang, barang, benda, dari satu
tempat ke tempat lain.
ETIKA BERLALU-LINTAS
Tingkah laku para pemakai jalan dalam melaksanakan undang-undang
dan peraturan – peraturan lalu-lintas serta norma-norma
sopan santun antara sesama pemakai jalan.
4. PENYEBAB KECELAKAAN
1. Faktor Pengemudi
- Melanggar rambu lalu-lintas ( tidak disiplin)
- Emosional/tidak sabar
- Daya konsentrasi kurang
- Kurang trampil mengemudi
- Mengantuk atau lelah
2. Faktor Kendaraan
- Tidak laik jalan
- Ban pecah
- Rem lampu tidak berfungsi
- Melebihi muatan
- Bukan peruntukan
3. Faktor Jalan
Jalan sempit, bergelombang, tikungan, tanjakan, turunan
4. Faktor Cuaca
Hujan, kabut Tindakan
5. TINDAKAN YANG DILAKUKAN SAAT
MENGALAMI LAKA LANTAS
1. Jangan panik dan emosi
2. Bersikap tenang dan waspada
3. Jangan menyalahkan
4. Jangan melarikan diri dan apabila ada korban segera
menolong (membawa ke Rumah
Sakit)
5. Melaporkan ke Pos Polisi terdekat atau segera menghubungi
dengan alat komunikasi yang ada
6. TATA CARA BERLALU LINTAS
Pasal 105 UU LLAJ No 22/2009
Setiap orang yang menggunakan jalan wajib
a. Berperilaku tertib, dan / atau
b. Mencegah hal – hal yang dapat merintangi,
membahayakan keamanan lalulintas dan angkutan jalan
atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan
7. Kewajiban pengemudi saat
berKendara
(pasal 106 uu llaj nO 22/2009)
1. Wajib mengemudikan ranmornya dengan wajar dan penuh
konsentrasi.
2. Wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan
pesepeda.
3. Wajib mematuhi ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik
jalan.
4. Wajib mematuhi ketentuan
a. Rambu perintah atau rambut larangan
b. Marka jalan
c. Alat pemberi isyarat lalu-lintas
d. Gerakan lalu-lintas
e. Berhenti dan parkir
f. Peringatan dengan bunyi dan sinar
g. Kecepatan maksimal atau minimal
8. Kewajiban pengemudi saat
berKendara
(pasal 106 uu llaj nO 22/2009)
5. Pada saat di adakan pemeriksaan Ranmor di jalan wajib
a. STNK dan STCK
b. SIM
c. Bukti lulus uji berkala
d. Tanda bukti lain yang sah
6. Setiap orang yang mengemudikan Ranmor R4 atau lebih di
jalan dan penumpang yang duduk disampingnya wajib
menggunakan sabuk pengaman.
7. Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan
pembonceng wajib menggunakan helm pengaman.
9. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR
1.Harus menempatkan di sisi sebelah paling kiri dari kendaraan
jenis lain
2.Tidak dibenarkan berjajar kesamping lebih dari dua sepeda
motor
3.Lampu harus menyala baik siang maupun malam ketika
berkendara.
4.Sebelum berangkat mengecek kelengkapan SIM, STNK,
Ranmor
5.Pada saat berkendara dilarang menggunakan HP
Penggunaan lampu utama (Pasal 107 UU LLAJ No 22/2009)
Pengendara wajib menyalakan lampu utama baik siang maupun
malam hari
10. HAK UTAMA PENGGUNA JALAN
(PASAL 134)
1.Pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan
adalah sesuai dengan urutan berikut:
a.Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan
tugas.
b.Ambulan yang mengangkut orang sakit
c.Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan
lalu-lintas
d.Kendaraan pimpinan lembaga Negara Ri
e.Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yang menjadi tamu negara
f. Iring-iringan pengantar jenazah
g.Konvoi / kendaraan untuk kepentingan tertentu, menurut
pertimbangan petugas kepolisian Negara Republik Indonesia
11. HAK UTAMA PENGGUNA JALAN
(PASAL 134)
2. Pasal 279
Setiap pengemudi kendaraan bermotor di jalan yang memasang
perlengkapan yang mengganggu keselamatan berlalu lintas dapat dipidana
2 (Dua) bulan atau denda Rp 500.000
3. Pasal 285
Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor di jalan yang tidak
memenuhi persyaratan tehnis dan laik jalan diantaranya:
Kaca spion
Lampu utama
Lampu rem
Lampu penunjuk arah
Alat pemantul cahaya
Alat pengukur kecepatan
Knalpot dan
Kedalaman alur ban
Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda
Rp 250.000
12. Setelah menyaksikan
tayangan ini diharapkan anda
dapat
Menempatkan diri sebagai pelaku lantas yang
beretika dan berdisiplin