SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 53
Descargar para leer sin conexión
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
TUJUAN MODUL
► Memberikan informasi konsep dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) khususnya pengendalian kerugian dan
pencegahan
► Teori pendukung dalam penerapan dan peningkatan K3
► Istilah-istilah yang berhubungan dengan K3
► Konsep K3 modern, khususnya Sistem Managemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia
- MEMAHAMI DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN
- MEMBEDAKAN ISTILAH INSIDEN DAN KECELAKAAN, BAHAYA
DAN RESIKO
- MENJELASKAN TEORI / KONSEP K3 DARI FRANK E. BIRD,
HEINRICH DAN GUNUNG ES
- PESERTA BISA MELAKUKAN PROSES PENILAIAN RESIKO DARI
SUATU PROSES / PERALATAN
- MENJELASKAN CARA PENGENDALIAN MASALAH K3 DARI
KONSEP K3
SASARAN
PENGERTIAN PELAKSANAAN K3
1. Upaya MENCIPTAKAN lingkungan kerja
yang aman, sehat dan sejahtera, bebas
dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2. Upaya MENGENDALIKAN atau
MENIADAKAN potensi bahaya untuk
mencapai tingkat resiko yang dapat
diterima dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan
DEFINISI K3
Filosofi :
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan Tenaga kerja atau manusia secara
umumnya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik secara jasmani maupun rohani
Keilmuan :
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit dll.
Permen No.5 Tahun 2018 :
Keselarnatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya
disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan Tenaga
Kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
TUJUAN K3
Secara garis besar ada 3 tujuan dari penerapan / pelaksanaan K3 :
1. Untuk melindungi para pekerja dan orang lain yang berada di tempat
kerja
2. Untuk menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
3. Untuk menjamin proses produksi dapat berjalan dengan aman dan
lancar
DASAR HUKUM
UUD 1945
Pasal 5, 20 dan 27 ayat 2
Peraturan Khusus
1. Peraturan pemerintah
2. Peraturan Menteri (5 th
2018 ttg K3 Lingkungan
Kerja)
3. Surat edaran Menteri
Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No. 13/2003
(Ketenagakerjaan)
UU No. 1 / 1970
(Keselamatan Kerja)
Peraturan Pelaksanaan
 Pasal27 ayat (2) UUD
1945 : Tiap - tiap warga
negara berhak atas
pekerjaan dan
penghidupan yang
layak bagi
kemanusiaan
 UU No. 13 Tahun 2003
tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 86 dan 87
DASAR HUKUM
 (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai
hak untuk memperoleh
perlindungan atas:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan
harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama;
 (2) Untuk melindungi keselamatan
pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja
 (3) Perlindungan sebagaimana
dimaksud pada ayat(1) dan ayat(2)
dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
Paragraf 5 Tentang K3
Pasal 86 UU
No.13/2003
 (1)Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
 (2)Ketentuan mengenai
penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Paragraf 5 Tentang K3
Pasal 87 UU
No.13/2003
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
 Kepmennaker No. 75/2002 ttg Berlakunya PUIL 2000
 Permen No. 02/1989 ttg Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
 Permen No. 03/1999 ttg K3 Pesawat Lift
 Permen No. 04/1980 ttg Syarat-syarat Pemasangan
& Pemeliharaan APAR
 Permen No. 02/1983 ttg Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik
 Kepmen No. Kep.186/1999 ttg Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
 Keputusan Dirjen Binawas No. Kep.407/BW/1999 ttg
Persyaratan Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi
Lift
LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
 PP No. 7/1973 ttg Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpangan dan Penggunaan Pestisida
 Permen No. 01/1976 ttg Wajib Latihan Hyperkes bagi
Dokter Perusahaan
 Permen No. 01/1979 ttg Kewajiban Latihan Hyperkes
bagi Paramedis Perusahaan
 Permen No. 02/1980 ttg Pemeriksaan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
 Permen No. 01/1981 ttg Kewajiban Melaporkan PAK
 Permen No. 03/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permen No. 13 tahun 2011 Faktor Fisika Kimia & di
Tempat Kerja diganti Permenaker 05 tahun 2018
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
 UU Uap 1930 dan Peraturan Uap 1930
 Permen No. 02/1982 ttg Klasifikasi Juru Las
 Permen No. 01/1988 ttg Klasifikasi dan Syarat-
syarat Operator Pesawat Uap
 Permen No. 01/1982 ttg Bejana Tekan
UAP DAN BEJANA TEKAN
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1
TAHUN 1970
 Permen No. 03/1978 ttg Persyaratan Penunjukan
dan Wewenang serta Kewajiban Pegawai
Pengawas atau Ahli K3
 Permen No. 04/1987 ttg Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Wewenang Ahli K3 dan P2K3
 Permen No. 02/1992 ttg Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli K3
 Permen No. 04/1995 ttg Perusahaan Jasa K3
 PP No. 50 tahun 2012 ttg SMK3
 Permen No. 03/1998 ttg Tata Cara Pelaporan
Kecelakaan Kerja
UMUM
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
 Pasal 8 UU. No. 1 tahun 1970
 Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 (awal,
berkala, khusus)
 Permenakertrans No. Per.03/Men/1982
 Permennaker No. Per. 04/Men/1995 (PJK3)
UU No. 1 Tahun 1970
TEMPAT
KERJA
PEKERJA
SUMBER
BAHAYA
berpotensi sebagai
penyebab kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
melakukan pekerjaan
untuk keperluan usaha;
digunakan untuk kegiatan
usaha
RUANG LINGKUP UU No. 1/1970
SUMBER BAHAYA - UU No. 1/1970
1. Kondisi mesin / pesawat / alat kerja / bahan
2. Lingkungan Kerja
3. Sifat Pekerjaan
4. Cara Kerja
5. Proses Produksi
Produk
Productivity
Quality
Cost
Delivery on Time
Manusia
Safety
Healthy
Mental
Ethics
DAMPAK POSITIF PELAKSANAAN K3
Pelaksanaan K3
1. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan
menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
2. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
KESELAMATAN
KESEHATAN
Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual)
KESEHATAN
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja :
1. Beban Kerja
a. Fisik
b. Mental
2. Lingkungan Kerja
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologi
d. Psikologi
e. Psikososial
3. Kapasitas Kerja
a. Ketrampilan
b. Kesegaran jasmani dan rohani
c. Status kesehatan
d. Usia
e. Ukuran tubuh
ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN
YANG BILA TERJADI HAMPIR / NYARIS
INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya accident.
ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan
terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang,
dan pencemaran lingkungan.
KETIKA TUBUH KITA KONTAK DENGAN SUATU BENDA
ATAU SUMBER TENAGA YANG KEKUATANNYA LEBIH DARI
KEMAMPUAN DAYA TAHAN TUBUH ATAU STRUKTUR
PROSES
FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA
Tenaga Kerja
Bahan / Material Peralatan
Bahaya
Kesehatan
Bahaya
Keselamatan
Bahaya Lingkungan
• Mechanic
• Electric
• Kinetic
• Substances  Flammable
 Explosive
 Combustible
 Corrosive
Accidental
release
• Accident  Injuries
 Minor
 Mayor
 Fatal
 Assets
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction)
• Process
• Equipment, facilities,
tools
• Working practices
• Guarding
• Pengalaman
• Karir lapangan +
pelatihan
1. Safety Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
• Titik berat pd
kerusakan asset,
fatality
• Sepertinya urgen
(bahaya mendadak)
• Prinsip pendekatan
• Pengkajian resiko
• Utk memperkecil
resiko
• Physic
• Chemical
• Biologic
• Ergonomics
• Psychosocial
• Terpapar  kontak  penyakit
mendadak, menahun, kanker dan
dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Environment (bahan
pencemar)
• Exposure
• Work hours
• PPE
• Pendidikan
• Karir jab. Sesuai
pendidikan
1. Health Hazard
2. Konsekuensi
3. Konsentrasi kepedulian
• Titik berat pd
bahaya tersembunyi
• Sepertinya kurang
urgent (laten)
• Prinsip pendekatan
• Pengkajian
kepaparan
• Utk
memperkecil
kepaparan
 Damage
Ref : Modern Safety Management, DNV
Pre-Contact Contact Post Contact
LOSS CAUSATION MODEL
(Model Penyebab Kerugian HW. Heinrich 1931)
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kekurangan
Kontrol
- Program tidak
sesuai
- Standart tidak
sesuai
- Kepatuhan
terhadap
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab Dasar
- Faktor Manusia
/ Pribadi
- Faktor Kerja
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Langsung
- Tindakan tidak
aman / tidak
standar
- Kondisi tidak
aman / tidak
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Accident
- Kontak dengan
energi / bahan
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kerugian
- Manusia
- Peralatan
- Material
- Lingkungan
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Accident
- Kontak
dengan energi /
bahan
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kekurangan
Kontrol
- Program tidak
sesuai
- Standart tidak
sesuai
- Kepatuhan
terhadap
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Dasar
- Faktor
Manusia /
Pribadi
- Faktor Kerja
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Langsung
- Tindakan
tidak aman /
tidak standar
- Kondisi tidak
aman / tidak
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kerugian
- Manusia
- Peralatan
- Material
- Lingkungan
 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda
diam/bergerak
 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda
bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara
obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas,
dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi,
besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin,
peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah
pencemaran
LOSS CAUSATION MODEL
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Langsung
- Tindakan
tidak aman /
tidak standar
- Kondisi tidak
aman / tidak
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Accident
- Kontak
dengan energi /
bahan
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kekurangan
Kontrol
- Program tidak
sesuai
- Standart tidak
sesuai
- Kepatuhan
terhadap
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Dasar
- Faktor
Manusia /
Pribadi
- Faktor Kerja
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kerugian
- Manusia
- Peralatan
- Material
- Lingkungan
LOSS CAUSATION MODEL
Kondisi Tidak Aman :
PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 PERALATAN RUSAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 SISTEM PERINGATAN KURANG
 BAHAYA KEBAKARAN
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 KEBISINGAN
 TERPAPAR RADIASI
 TEMPERATUR EXTRIM
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
Tindakan Tidak Aman :
 OPERASI TANPA OTORISASI
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
 PAKAI ALAT RUSAK
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LOSS CAUSATION MODEL
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Dasar
- Faktor
Manusia /
Pribadi
- Faktor Kerja
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Penyebab
Langsung
- Tindakan
tidak aman /
tidak standar
- Kondisi tidak
aman / tidak
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Accident
- Kontak
dengan energi /
bahan
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kekurangan
Kontrol
- Program tidak
sesuai
- Standart tidak
sesuai
- Kepatuhan
terhadap
standar
Faktor
Manusia
&
Faktor
Pekerjaan
Kerugian
- Manusia
- Peralatan
- Material
- Lingkungan
Faktor Kerja :
 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 ENGINEERING
 PENGADAAN (PURCHASING)
 KURANG PERALATAN
 MAINTENANCE
 STANDAR KERJA
 SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
Faktor Manusia / Pribadi :
 KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
 STRESS MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
600
30
10
1 KECELAKAAN FATAL
(SERIOUS ATAU MAJOR INJURY)
LUKA/CIDERA RINGAN
(MINOR INJURY)
KERUSAKAN HARTA BENDA
(PROPERTY DAMAGE)
HAMPIR CELAKA
(INCIDENT or NEAR MISSES)
*) Penelitian data kecelakaan di industri diikuti 297 perusahaan dan
tenaga kerja 1.759.000 dikenal dengan konsep ‘Total Loss Control’
FRANK. E. BIRD
ACCIDENT RATIO STUDY
Ref : Modern Safety Management, DNV
$1
$5 to $50
$1 to $3
Biaya-biaya kerusakan
harta benda yang masuk
dalam buku besar
Biaya-biaya lain yang tidak
di asuransikan
Biaya-biaya yang tidak di
asuransikan
Biaya-biaya yang tidak diasuransikan
-Kerusakan bangunan
-Kerusakan alat dan peralatan
-Kerusakan bahan dan produksi
-Kelambatan dan terhentinya produksi
Hal-hal lain seperti pengkajian
dan pelatihan, penggantian,
waktu investigasi
Gaji yang dibayarkan ke korban
saat tak bekerja dll
Injury & Illness Costs
-Medis
-Ganti Rugi
TEORI GUNUNG ES
SISTEM MANAJEMEN K3
Tujuan :
Untuk menciptakan sistem K3 di tempat kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Pengendalian Resiko
Kegiatan Kerja
Pengembangan,
Penerapan,
Pencapaian,
Pengkajian
dan Pemeliharaan
kebijakan K3
Tempat Kerja Aman, Efisien
dan Produktif
Sistem Manajemen
Perusahaan
SMK3
Stuktur Organisasi, Perencanaan,
Tanggung-jawab, Pelaksanaan,
Prosedur, Proses dan
Sumberdaya
Penerapan SMK3 merupakan suatu
kebijaksanaan strategis dan mempunyai arti
penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM
maupun perlindungan tenaga kerja dari aspek
ekonomi, sosial, budaya dan politis
(PERMENAKER NO. 05/MEN/1996)
SISTEM MANAJEMEN K3
Mengapa Perlu SMK3
Mengapa Perlu SMK3
1. Tuntutan produk
berkualitas dikaitkan
dengan hambatan teknis
dalam era globalisasi
2. Perlunya peningkatan
dalam penerapan K3
3. Kecelakaan kerja
disebabkan kesalahan
manusia, peralatan dan
lingkungan
Sasaran
penerapan
K3
Sumber
daya
Manusia
Sistem
prosedur
Sarana
Fasilitas
Lingkungan
Organisasi
SISTEM MANAJEMEN K3
Sasaran :
Peningkatan
Berkelanjutan
Perencanaan
SMK 3
1
2
3
4
5
SISTEM MANAJEMEN K3
5 Prinsip SMK3
BAHAYA / HAZARD
► SUATU KEADAAN YANG MEMUNGKINKAN ATAU DAPAT
MENIMBULKAN KERUGIAN BEBERAPA CEDERA, PENYAKIT,
KERUSAKAN ATAUPUN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
FUNGSI YANG DITETAPKAN
RINGKAS: HAZARD ADALAH SUATU
KONDISI YANG
BERPOTENSI UNTUK
TERJADI
NYAKECELAKAAN /
KERUGIAN
Bahaya fisik
Bahaya kimia
Bahaya biologi
Bahaya
ergonomi
Bahaya
psikologis
Bahaya /
Hazards
RESIKO / RISK
► MENYATAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN PADA
PERIODE WAKTU TERTENTU ATAU SIKLUS OPERASI
TERTENTU
RINGKAS : RESIKO ADALAH KESEMPATAN UNTUK TERJADINYA KERUGIAN
ATAU KECELAKAAN
► KOMBINASI DARI KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD) DAN AKIBAT
(CONSEQUENCE) DARI SEBUAH KEJADIAN BAHAYA SPESIFIK
Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Kemungkinan Akibat
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
Source: AS/NZS4360 (1999)
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
AKIBAT
Penilaian Resiko
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
PERSIAPAN
Terdiri dari :
1. Ruang lingkup kegiatan :
a. Rutin / bukan rutin (cth : rancang
ulang, perbaikan)
b. Aktivitas oleh internal / eksternal
c. Fasilitas oleh internal / eksternal
2. Personil yang terlibat
3. Standar dalam penentuan kriteria resiko
4. Prosedur dan dokumentasi terkait,
seperti :
a. Prosedur manajemen resiko dan
komunikasi
b. Daftar bahaya dan resiko
c. Form rencana / program
pengendalian
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
Identifikasi Sumber Bahaya Dengan Mempertimbangkan :
1. Kondisi dan tindakan yang menimbulkan
potensi bahaya
2. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Siapa yang berpotensi terkena sumber
bahaya
IDENTIFIKASI BAHAYA
Organisasi perlu menetapkan cara untuk
membantu proses identifikasi bahaya,
antara lain dengan cara :
1. Diskusi / Brain storming
2. Mereview catatan K3 organisasi :
a. Laporan kecelakaan kerja
b. Laporan bahaya
c. Hasil audit
3. Studi literatur
a. MSDS
b. Statistik industri
4. Wawancara dengan pekerja
5. Inspeksi dan observasi tempat kerja
6. Regulasi dan standar K3
Location
Hazard?
1. Sistem Monitoring / Checklist
2. Safety Review
3. Preleminary Hazard Analysis (PHA)
4. Hazard Operability Studies (HAZOPS)
5. Fault Tree Analysis (FTA)
6. Safety Inspection
7. Human Error Analysis
8. Job Safety Analysis (JSA), dll
1. Maksud & tujuan Identifikasi
2. Kapan / pada tahapan apa
3. Informasi yang diperlukan
4. Kebutuhan tenaga kerja
5. Waktu dan biaya
Metode Identifikasi Bahaya :
Pemilihan Metode Tergantung dari :
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
ANALISA RESIKO
Analisa resiko dilakukan dengan menentukan
akibat yang timbul dan kemungkinan dari
akibat tersebut yang dapat terjadi dan tahapan
untuk penentuan prioritas pengendalian
terhadap suatu tingkat resiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Metode analisa resiko :
1. Kualitatif
2. Semi kuantitatif
3. Kuantitatif
METODA PENILAIAN RESIKO BERDASARKAN TINGKAT RESIKONYA DAPAT DILAKUKAN :
SECARA MATRIK
SECARA MATEMATIK
Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
No
Injuries
First
Aid/Minor
Moderate/
Medical
Major/
Cacat
Fatal/Catas
trophic
Almost Certain
Hampir pasti terjadi
Likely
Besar kemungkinan terjadi
Moderate
Dapat terjadi
Unlikely
Kecil kemungkinan terjadi
Rare
Jarang terjadi
H H E E E
M H H E E
L M H E E
L L M H E
L L M H H
PELUANG
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Metode Penilaian Resiko :
1. Secara Matrik
PEMAPARAN
PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi /
hampir pasti
Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10
kali kesempatan
10
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1
kali dalam 100 kali kesempatan)
6
Tidak biasa namun bisa
terjadi
Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya
tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan)
3
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1
kali dalam 10.000 kali kesempatan)
1
Sangat kecil
kemungkinannya
Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesempatan)
0.5
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi (peluang
terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
0.2
Rumus Penilaian Resiko Secara Matematis :
Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
RR : Risk Rating / Tingkat Resiko P : Probability / Peluang
E : Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Metode Penilaian Resiko :
1. Secara Matematik
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut)
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll)
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Resiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Resiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Resiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Resiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Resiko rendah
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
EVALUASI RESIKO
Bertujuan agar organisasi dapat menetapkan
keputusan, berdasarkan hasil analisa resiko
mengenai resiko mana yang memerlukan
pengendalian dan prioritas pengendalian.
Hasil Analisa Resiko
Pengambilan Keputusan
Apakah Resiko Harus
Dikendalikan
(Risk Reduction / Controling)
Apakah Resiko Bisa Diterima
(acceptable Risk)
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
PENGENDALIAN RESIKO
Untuk resiko yang tidak bisa diterima maka
harus dilakukan upaya pengendalian resiko
agar tidak menimbulkan kecelakaan / penyakit
akibat kerja.
Prinsip pengendalian resiko dalam K3 yaitu :
1. Menghindari resiko
2. Mengurangi resiko :
a. Mengurangi kemungkinan
b. Mengurangi akibat
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
Alat Pelindung Diri
Pengendalian Administratif
Rekayasa Enginering
Subsitusi
Eliminasi
1. Eliminasi
► Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja
2. Subtitusi
► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman
a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
3. Rekayasa Teknik
► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan
a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding
b. Penambahan alat sensor otomatis
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
Hirarki Pengendalian Resiko :
TEK 01
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
4. Pengendalian Administratif
► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi
a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material
b. Izin kerja / working permit
c. Training
Hirarki Pengendalian Resiko :
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
5. Alat Pelindung Diri
► Dengan menggunakan alat pelindung diri
a. Kacamata
b. Helm
c. Sarung tangan
d. Masker
Hirarki Pengendalian Resiko :
Helm
Earmuff
Masker
Kacamata
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
MONITORING & REVIEW
Setelah rencana tindakan pengendalian resiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau
dan ditinjau ulang apakah tindakan yang
dilakukan tersebut efektif atau tidak.
Sistem pemantauan antara lain :
1. Inspeksi
2. Pemantauan lingkungan
3. Audit
Tentukan:
 Siapa/kepada siapa
 Apa
 Bagaimana
Bahaya/risiko
dikomunikasikan
TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
PERSIAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
KEMUNGKINAN
AKIBAT
Penilaian Resiko
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
Tujuan :
1. Memberikan informasi kepada pekerja
mengenai resiko yang ada ditempat kerja
2. Memberikan awareness kepada pekerja
mengenai resiko dan berperan aktif
dalam mengidentifikasi bahaya
3. Memastikan pekerja memahami dan
menerima strategi pengendalian yang
ditetapkan
SEKIAN

Más contenido relacionado

Similar a 01. Presentasi Pelatihan Manajemen Risiko.pdf

UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptUU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptMairodiBujang
 
Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970Rifki Fadli
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptRafli217885
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptLutfi419753
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptLutfi419753
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptDonnerYusuf
 
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptDASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptanggaeka04
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAheruprass0707
 
Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfDarmaTeja
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaBambang Apriyanto
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptsuprikochem
 
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).pptsikitisimisimi
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfafri7
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxnazarudinsip1979
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 

Similar a 01. Presentasi Pelatihan Manajemen Risiko.pdf (20)

UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptUU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
 
01 konsep dasar k3 REV.ppt
01 konsep dasar k3 REV.ppt01 konsep dasar k3 REV.ppt
01 konsep dasar k3 REV.ppt
 
Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970
 
UU_1-1970.ppt
UU_1-1970.pptUU_1-1970.ppt
UU_1-1970.ppt
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.pptDASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
DASAR PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA.ppt
 
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJADASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
 
Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdf
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
 
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
 
K3 Ketenagakerjaan
K3 KetenagakerjaanK3 Ketenagakerjaan
K3 Ketenagakerjaan
 
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdfBahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
Bahan-Bacaan-1-Dasar-dasar-K3.pdf
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 

Último

materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnisreyhanfabian268
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinaFarisanKamestiawaraP
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptxSahlimaHutagalung
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 

Último (12)

materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 

01. Presentasi Pelatihan Manajemen Risiko.pdf

  • 2. TUJUAN MODUL ► Memberikan informasi konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya pengendalian kerugian dan pencegahan ► Teori pendukung dalam penerapan dan peningkatan K3 ► Istilah-istilah yang berhubungan dengan K3 ► Konsep K3 modern, khususnya Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia
  • 3. - MEMAHAMI DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN - MEMBEDAKAN ISTILAH INSIDEN DAN KECELAKAAN, BAHAYA DAN RESIKO - MENJELASKAN TEORI / KONSEP K3 DARI FRANK E. BIRD, HEINRICH DAN GUNUNG ES - PESERTA BISA MELAKUKAN PROSES PENILAIAN RESIKO DARI SUATU PROSES / PERALATAN - MENJELASKAN CARA PENGENDALIAN MASALAH K3 DARI KONSEP K3 SASARAN
  • 4. PENGERTIAN PELAKSANAAN K3 1. Upaya MENCIPTAKAN lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja 2. Upaya MENGENDALIKAN atau MENIADAKAN potensi bahaya untuk mencapai tingkat resiko yang dapat diterima dan sesuai dengan standar yang ditetapkan
  • 5. DEFINISI K3 Filosofi : Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan Tenaga kerja atau manusia secara umumnya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik secara jasmani maupun rohani Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit dll. Permen No.5 Tahun 2018 : Keselarnatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
  • 6. TUJUAN K3 Secara garis besar ada 3 tujuan dari penerapan / pelaksanaan K3 : 1. Untuk melindungi para pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja 2. Untuk menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien 3. Untuk menjamin proses produksi dapat berjalan dengan aman dan lancar
  • 7. DASAR HUKUM UUD 1945 Pasal 5, 20 dan 27 ayat 2 Peraturan Khusus 1. Peraturan pemerintah 2. Peraturan Menteri (5 th 2018 ttg K3 Lingkungan Kerja) 3. Surat edaran Menteri Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No. 13/2003 (Ketenagakerjaan) UU No. 1 / 1970 (Keselamatan Kerja) Peraturan Pelaksanaan
  • 8.  Pasal27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan  UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 dan 87 DASAR HUKUM
  • 9.  (1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: a. Keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral dan kesusilaan; dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama;  (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja  (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat(2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Paragraf 5 Tentang K3 Pasal 86 UU No.13/2003
  • 10.  (1)Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan  (2)Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah Paragraf 5 Tentang K3 Pasal 87 UU No.13/2003
  • 11. PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1 TAHUN 1970  Kepmennaker No. 75/2002 ttg Berlakunya PUIL 2000  Permen No. 02/1989 ttg Pengawasan Instalasi Penyalur Petir  Permen No. 03/1999 ttg K3 Pesawat Lift  Permen No. 04/1980 ttg Syarat-syarat Pemasangan & Pemeliharaan APAR  Permen No. 02/1983 ttg Instalasi Alarm Kebakaran Automatik  Kepmen No. Kep.186/1999 ttg Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja  Keputusan Dirjen Binawas No. Kep.407/BW/1999 ttg Persyaratan Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
  • 12. PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1 TAHUN 1970  PP No. 7/1973 ttg Pengawasan atas Peredaran, Penyimpangan dan Penggunaan Pestisida  Permen No. 01/1976 ttg Wajib Latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan  Permen No. 01/1979 ttg Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis Perusahaan  Permen No. 02/1980 ttg Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja  Permen No. 01/1981 ttg Kewajiban Melaporkan PAK  Permen No. 03/1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja  Permen No. 13 tahun 2011 Faktor Fisika Kimia & di Tempat Kerja diganti Permenaker 05 tahun 2018 KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
  • 13. PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1 TAHUN 1970  UU Uap 1930 dan Peraturan Uap 1930  Permen No. 02/1982 ttg Klasifikasi Juru Las  Permen No. 01/1988 ttg Klasifikasi dan Syarat- syarat Operator Pesawat Uap  Permen No. 01/1982 ttg Bejana Tekan UAP DAN BEJANA TEKAN
  • 14. PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 1 TAHUN 1970  Permen No. 03/1978 ttg Persyaratan Penunjukan dan Wewenang serta Kewajiban Pegawai Pengawas atau Ahli K3  Permen No. 04/1987 ttg Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli K3 dan P2K3  Permen No. 02/1992 ttg Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3  Permen No. 04/1995 ttg Perusahaan Jasa K3  PP No. 50 tahun 2012 ttg SMK3  Permen No. 03/1998 ttg Tata Cara Pelaporan Kecelakaan Kerja UMUM
  • 15. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja  Pasal 8 UU. No. 1 tahun 1970  Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 (awal, berkala, khusus)  Permenakertrans No. Per.03/Men/1982  Permennaker No. Per. 04/Men/1995 (PJK3)
  • 16. UU No. 1 Tahun 1970 TEMPAT KERJA PEKERJA SUMBER BAHAYA berpotensi sebagai penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja melakukan pekerjaan untuk keperluan usaha; digunakan untuk kegiatan usaha RUANG LINGKUP UU No. 1/1970
  • 17. SUMBER BAHAYA - UU No. 1/1970 1. Kondisi mesin / pesawat / alat kerja / bahan 2. Lingkungan Kerja 3. Sifat Pekerjaan 4. Cara Kerja 5. Proses Produksi
  • 19. 1. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks) 2. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) KESELAMATAN KESEHATAN Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)
  • 20. KESEHATAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja : 1. Beban Kerja a. Fisik b. Mental 2. Lingkungan Kerja a. Fisika b. Kimia c. Biologi d. Psikologi e. Psikososial 3. Kapasitas Kerja a. Ketrampilan b. Kesegaran jasmani dan rohani c. Status kesehatan d. Usia e. Ukuran tubuh
  • 21. ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN YANG BILA TERJADI HAMPIR / NYARIS INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan. KETIKA TUBUH KITA KONTAK DENGAN SUATU BENDA ATAU SUMBER TENAGA YANG KEKUATANNYA LEBIH DARI KEMAMPUAN DAYA TAHAN TUBUH ATAU STRUKTUR
  • 22. PROSES FAKTOR ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA Tenaga Kerja Bahan / Material Peralatan Bahaya Kesehatan Bahaya Keselamatan Bahaya Lingkungan
  • 23. • Mechanic • Electric • Kinetic • Substances  Flammable  Explosive  Combustible  Corrosive Accidental release • Accident  Injuries  Minor  Mayor  Fatal  Assets • Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) • Process • Equipment, facilities, tools • Working practices • Guarding • Pengalaman • Karir lapangan + pelatihan 1. Safety Hazard 2. Konsekuensi 3. Konsentrasi kepedulian • Titik berat pd kerusakan asset, fatality • Sepertinya urgen (bahaya mendadak) • Prinsip pendekatan • Pengkajian resiko • Utk memperkecil resiko • Physic • Chemical • Biologic • Ergonomics • Psychosocial • Terpapar  kontak  penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) • Environment (bahan pencemar) • Exposure • Work hours • PPE • Pendidikan • Karir jab. Sesuai pendidikan 1. Health Hazard 2. Konsekuensi 3. Konsentrasi kepedulian • Titik berat pd bahaya tersembunyi • Sepertinya kurang urgent (laten) • Prinsip pendekatan • Pengkajian kepaparan • Utk memperkecil kepaparan  Damage
  • 24. Ref : Modern Safety Management, DNV Pre-Contact Contact Post Contact LOSS CAUSATION MODEL (Model Penyebab Kerugian HW. Heinrich 1931) Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kekurangan Kontrol - Program tidak sesuai - Standart tidak sesuai - Kepatuhan terhadap standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Dasar - Faktor Manusia / Pribadi - Faktor Kerja Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Langsung - Tindakan tidak aman / tidak standar - Kondisi tidak aman / tidak standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Accident - Kontak dengan energi / bahan Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kerugian - Manusia - Peralatan - Material - Lingkungan
  • 25. Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Accident - Kontak dengan energi / bahan Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kekurangan Kontrol - Program tidak sesuai - Standart tidak sesuai - Kepatuhan terhadap standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Dasar - Faktor Manusia / Pribadi - Faktor Kerja Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Langsung - Tindakan tidak aman / tidak standar - Kondisi tidak aman / tidak standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kerugian - Manusia - Peralatan - Material - Lingkungan  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak  STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak  FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi  FALL ON  jatuh di tempat yang datar  CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing  CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar  CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk  CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin  OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar  EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan  EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran LOSS CAUSATION MODEL
  • 26. Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Langsung - Tindakan tidak aman / tidak standar - Kondisi tidak aman / tidak standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Accident - Kontak dengan energi / bahan Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kekurangan Kontrol - Program tidak sesuai - Standart tidak sesuai - Kepatuhan terhadap standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Dasar - Faktor Manusia / Pribadi - Faktor Kerja Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kerugian - Manusia - Peralatan - Material - Lingkungan LOSS CAUSATION MODEL Kondisi Tidak Aman : PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK  APD KURANG, TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS  SISTEM PERINGATAN KURANG  BAHAYA KEBAKARAN  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG  KEBISINGAN  TERPAPAR RADIASI  TEMPERATUR EXTRIM  PENERANGAN TIDAK LAYAK  VENTILASI TIDAK LAYAK  LINGKUNGAN TIDAK AMAN Tindakan Tidak Aman :  OPERASI TANPA OTORISASI  GAGAL MEMPERINGATKAN  GAGAL MENGAMANKAN  KECEPATAN TIDAK LAYAK  MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  PAKAI ALAT RUSAK  PAKAI APD TIDAK LAYAK  PEMUATAN TIDAK LAYAK  PENEMPATAN TIDAK LAYAK  MENGANGKAT TIDAK LAYAK  POSISI TIDAK AMAN  SERVIS ALAT BEROPERASI  BERCANDA, MAIN-MAIN  MABOK ALKOHOL, OBAT  GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
  • 27. LOSS CAUSATION MODEL Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Dasar - Faktor Manusia / Pribadi - Faktor Kerja Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Penyebab Langsung - Tindakan tidak aman / tidak standar - Kondisi tidak aman / tidak standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Accident - Kontak dengan energi / bahan Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kekurangan Kontrol - Program tidak sesuai - Standart tidak sesuai - Kepatuhan terhadap standar Faktor Manusia & Faktor Pekerjaan Kerugian - Manusia - Peralatan - Material - Lingkungan Faktor Kerja :  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN  ENGINEERING  PENGADAAN (PURCHASING)  KURANG PERALATAN  MAINTENANCE  STANDAR KERJA  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN Faktor Manusia / Pribadi :  KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  STRESS MENTAL  KURANG PENGETAHUAN  KURANG KEAHLIAN  MOTIVASI TIDAK LAYAK
  • 28. 600 30 10 1 KECELAKAAN FATAL (SERIOUS ATAU MAJOR INJURY) LUKA/CIDERA RINGAN (MINOR INJURY) KERUSAKAN HARTA BENDA (PROPERTY DAMAGE) HAMPIR CELAKA (INCIDENT or NEAR MISSES) *) Penelitian data kecelakaan di industri diikuti 297 perusahaan dan tenaga kerja 1.759.000 dikenal dengan konsep ‘Total Loss Control’ FRANK. E. BIRD ACCIDENT RATIO STUDY
  • 29. Ref : Modern Safety Management, DNV $1 $5 to $50 $1 to $3 Biaya-biaya kerusakan harta benda yang masuk dalam buku besar Biaya-biaya lain yang tidak di asuransikan Biaya-biaya yang tidak di asuransikan Biaya-biaya yang tidak diasuransikan -Kerusakan bangunan -Kerusakan alat dan peralatan -Kerusakan bahan dan produksi -Kelambatan dan terhentinya produksi Hal-hal lain seperti pengkajian dan pelatihan, penggantian, waktu investigasi Gaji yang dibayarkan ke korban saat tak bekerja dll Injury & Illness Costs -Medis -Ganti Rugi TEORI GUNUNG ES
  • 30. SISTEM MANAJEMEN K3 Tujuan : Untuk menciptakan sistem K3 di tempat kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Pengendalian Resiko Kegiatan Kerja Pengembangan, Penerapan, Pencapaian, Pengkajian dan Pemeliharaan kebijakan K3 Tempat Kerja Aman, Efisien dan Produktif Sistem Manajemen Perusahaan SMK3 Stuktur Organisasi, Perencanaan, Tanggung-jawab, Pelaksanaan, Prosedur, Proses dan Sumberdaya Penerapan SMK3 merupakan suatu kebijaksanaan strategis dan mempunyai arti penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM maupun perlindungan tenaga kerja dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan politis (PERMENAKER NO. 05/MEN/1996)
  • 31. SISTEM MANAJEMEN K3 Mengapa Perlu SMK3 Mengapa Perlu SMK3 1. Tuntutan produk berkualitas dikaitkan dengan hambatan teknis dalam era globalisasi 2. Perlunya peningkatan dalam penerapan K3 3. Kecelakaan kerja disebabkan kesalahan manusia, peralatan dan lingkungan
  • 34. BAHAYA / HAZARD ► SUATU KEADAAN YANG MEMUNGKINKAN ATAU DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN BEBERAPA CEDERA, PENYAKIT, KERUSAKAN ATAUPUN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN FUNGSI YANG DITETAPKAN RINGKAS: HAZARD ADALAH SUATU KONDISI YANG BERPOTENSI UNTUK TERJADI NYAKECELAKAAN / KERUGIAN Bahaya fisik Bahaya kimia Bahaya biologi Bahaya ergonomi Bahaya psikologis Bahaya / Hazards
  • 35. RESIKO / RISK ► MENYATAKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KERUGIAN PADA PERIODE WAKTU TERTENTU ATAU SIKLUS OPERASI TERTENTU RINGKAS : RESIKO ADALAH KESEMPATAN UNTUK TERJADINYA KERUGIAN ATAU KECELAKAAN ► KOMBINASI DARI KEMUNGKINAN (LIKELIHOOD) DAN AKIBAT (CONSEQUENCE) DARI SEBUAH KEJADIAN BAHAYA SPESIFIK Risiko mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Kemungkinan Akibat
  • 36. PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN Source: AS/NZS4360 (1999) TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO AKIBAT Penilaian Resiko
  • 37. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko PERSIAPAN Terdiri dari : 1. Ruang lingkup kegiatan : a. Rutin / bukan rutin (cth : rancang ulang, perbaikan) b. Aktivitas oleh internal / eksternal c. Fasilitas oleh internal / eksternal 2. Personil yang terlibat 3. Standar dalam penentuan kriteria resiko 4. Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti : a. Prosedur manajemen resiko dan komunikasi b. Daftar bahaya dan resiko c. Form rencana / program pengendalian
  • 38. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko Identifikasi Sumber Bahaya Dengan Mempertimbangkan : 1. Kondisi dan tindakan yang menimbulkan potensi bahaya 2. Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja 3. Siapa yang berpotensi terkena sumber bahaya IDENTIFIKASI BAHAYA Organisasi perlu menetapkan cara untuk membantu proses identifikasi bahaya, antara lain dengan cara : 1. Diskusi / Brain storming 2. Mereview catatan K3 organisasi : a. Laporan kecelakaan kerja b. Laporan bahaya c. Hasil audit 3. Studi literatur a. MSDS b. Statistik industri 4. Wawancara dengan pekerja 5. Inspeksi dan observasi tempat kerja 6. Regulasi dan standar K3 Location Hazard?
  • 39. 1. Sistem Monitoring / Checklist 2. Safety Review 3. Preleminary Hazard Analysis (PHA) 4. Hazard Operability Studies (HAZOPS) 5. Fault Tree Analysis (FTA) 6. Safety Inspection 7. Human Error Analysis 8. Job Safety Analysis (JSA), dll 1. Maksud & tujuan Identifikasi 2. Kapan / pada tahapan apa 3. Informasi yang diperlukan 4. Kebutuhan tenaga kerja 5. Waktu dan biaya Metode Identifikasi Bahaya : Pemilihan Metode Tergantung dari : TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
  • 40. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko ANALISA RESIKO Analisa resiko dilakukan dengan menentukan akibat yang timbul dan kemungkinan dari akibat tersebut yang dapat terjadi dan tahapan untuk penentuan prioritas pengendalian terhadap suatu tingkat resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Metode analisa resiko : 1. Kualitatif 2. Semi kuantitatif 3. Kuantitatif METODA PENILAIAN RESIKO BERDASARKAN TINGKAT RESIKONYA DAPAT DILAKUKAN : SECARA MATRIK SECARA MATEMATIK Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C)
  • 41. No Injuries First Aid/Minor Moderate/ Medical Major/ Cacat Fatal/Catas trophic Almost Certain Hampir pasti terjadi Likely Besar kemungkinan terjadi Moderate Dapat terjadi Unlikely Kecil kemungkinan terjadi Rare Jarang terjadi H H E E E M H H E E L M H E E L L M H E L L M H H PELUANG Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO Metode Penilaian Resiko : 1. Secara Matrik PEMAPARAN
  • 42. PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) KATEGORI PENJELASAN NILAI Sangat mungkin terjadi / hampir pasti Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan 10 Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan) 6 Tidak biasa namun bisa terjadi Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan) 3 Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan) 1 Sangat kecil kemungkinannya Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesempatan) 0.5 Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan) 0.2 Rumus Penilaian Resiko Secara Matematis : Tingkat Resiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Akibat (C) RR : Risk Rating / Tingkat Resiko P : Probability / Peluang E : Exposure / Pemaparan C : Consequence / Akibat TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO Metode Penilaian Resiko : 1. Secara Matematik
  • 43. PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) KATEGORI PENJELASAN NILAI Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10 Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6 Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3 Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2 Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1 Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5 AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti :cidera, sakit, dll) Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100 Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40 Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15 Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7 Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3 Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1 Penilaian Resiko • diatas 400 : Resiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera • 200 – 400 : Resiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen) • 50 – 200 : Resiko substansial, perlu tindakan perbaikan • 10 – 50 : Resiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan • dibawah 10 : Resiko rendah
  • 44. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko EVALUASI RESIKO Bertujuan agar organisasi dapat menetapkan keputusan, berdasarkan hasil analisa resiko mengenai resiko mana yang memerlukan pengendalian dan prioritas pengendalian. Hasil Analisa Resiko Pengambilan Keputusan Apakah Resiko Harus Dikendalikan (Risk Reduction / Controling) Apakah Resiko Bisa Diterima (acceptable Risk)
  • 45. PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko PENGENDALIAN RESIKO Untuk resiko yang tidak bisa diterima maka harus dilakukan upaya pengendalian resiko agar tidak menimbulkan kecelakaan / penyakit akibat kerja. Prinsip pengendalian resiko dalam K3 yaitu : 1. Menghindari resiko 2. Mengurangi resiko : a. Mengurangi kemungkinan b. Mengurangi akibat TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO
  • 46. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO Hirarki Pengendalian Resiko : Alat Pelindung Diri Pengendalian Administratif Rekayasa Enginering Subsitusi Eliminasi
  • 47. 1. Eliminasi ► Dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja 2. Subtitusi ► Mengganti bahan atau proses yang lebih aman a. Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta b. Proses pengecatan spray dengan pencelupan TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO Hirarki Pengendalian Resiko :
  • 48. HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO 3. Rekayasa Teknik ► Dengan melakukan proses modifikasi dari suatu peralatan a. Pemasangan alat pelindung mesin / guarding b. Penambahan alat sensor otomatis TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO Hirarki Pengendalian Resiko : TEK 01
  • 49. HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO 4. Pengendalian Administratif ► Dengan melakukan pengontrolan dari sistim administrasi a. Pemisahan lokasi kerja / penempatan material b. Izin kerja / working permit c. Training Hirarki Pengendalian Resiko :
  • 50. HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO 5. Alat Pelindung Diri ► Dengan menggunakan alat pelindung diri a. Kacamata b. Helm c. Sarung tangan d. Masker Hirarki Pengendalian Resiko : Helm Earmuff Masker Kacamata
  • 51. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko MONITORING & REVIEW Setelah rencana tindakan pengendalian resiko dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan yang dilakukan tersebut efektif atau tidak. Sistem pemantauan antara lain : 1. Inspeksi 2. Pemantauan lingkungan 3. Audit
  • 52. Tentukan:  Siapa/kepada siapa  Apa  Bagaimana Bahaya/risiko dikomunikasikan TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENGENDALIAN RISIKO KEMUNGKINAN AKIBAT Penilaian Resiko KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Tujuan : 1. Memberikan informasi kepada pekerja mengenai resiko yang ada ditempat kerja 2. Memberikan awareness kepada pekerja mengenai resiko dan berperan aktif dalam mengidentifikasi bahaya 3. Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian yang ditetapkan