Teks tersebut merangkum penggunaan garis lurus dalam bisnis dan ekonomi, seperti kurva permintaan dan penawaran linear, keseimbangan pasar, dan analisis titik impas. Garis lurus dapat mewakili hubungan antara variabel seperti harga dan jumlah barang, yang memungkinkan analisis secara visual dan aljabar.
1. Nama : RINI SRI RAHAYU
NIM : 14121510620
Tema : Aplikasi/ kegunaan mempelajari geometri analitik dalam kehidupan sehari-hari.
Judul : Penggunaan Garis Lurus dalam Bisnis dan Ekonomi
Ahli filosofi Prancis bernama Rene Descartes (1596-1650) mengembangkan
suatu bentuk analisis grafis, di mana persamaan aljabar digambarkan dalam bentuk
kurva geografis. dengan demikian, secara visual dapat dilihat hubungan antara variabel,
seperti harga dan jumlah barang yang diminta, investasi dan pendapatan nasional
maupun pendapatan dan konsumsi.
Agar dapat menghubungkan aljabar dengan geometri, jadi memungkinkan
representasi secara rangkap, maka dipergunakan system koordinat yang memungkinkan
untuk menempatkan titik khusus di dalam bidang datar atau di dalam ruang. Beberapa
penggunaan garis lurus dalam bisnis dan ekonomi meliputi kurva permintaan dan
penawaran linear, keseimbangan pasar, analisis titik impas.
1.
Kurva Permintaan dan Penawaran
Di dalam praktik, beberapa persamaan permintaan dan penawaran adalah
mendekati linear untuk suatu range tertentu yang relevan, lainnya sama sekali tidak
linear. Bahkan dalam keadaan yang terakhir ini, persamaan linear mungkin cukup
bagus sebagai suatu pendekatan, khususnya dalam range yang terbatas.
Harga
Y2
(
S
(
(
Y1
D
x1
x2
Jumlah barang
2. Garis D menunjukkan kurva permintaan, dilihat dari kepentingan pembeli.
Sewaktu harga sebesar y1, jumlah barang yang diminta sebesar
unit. Kemudian
harga naik menjadi y2, jumlah barang yang diminta turun menjadi
. Besarnya
kenaikan harga ∆y= y2 - y1 dan penurunan jumlah barang yang diminta ∆x=
.
Garis S menunjukkan kurva penawaran, dilihat dari kepentingan penjual.
Sewaktu harga sebesar y1, jumlah barang yang ditawarkan sebanyak x1 unit.
Kemudian harga naik menjadi y2, jumlah barang yang ditawarkan meningkat
menjadi x2 unit. Besarnya kenaikan harga sebesar ∆y= y2 - y1 dan kenaikan barang
yang ditawarkan ∆x= x2 - x1
2.
Kurva permintaan Linear
Di dalam keadaan yang biasa, koefisien arah kurva permintaan adalah
negatif, ini berarti bahwa kalau harga naik, jumlah permintaan akan turun, dan
sebaliknya. Di dalam beberapa kasus koefisien arah, kurva permintaan mungkin
nol, artinya harga tetap walaupun jumlah barang yang diminta naik. Di dalam hal
lainnya, kemungkinan koefisien arah menjadi tak terdefinisikan, di mana jumlah
permintaan tetap, tanpa memperhatikan perubahan harga yang terjadi.
Y
Y
y1
y2
D
D
X
0
x1
x2
X
0
a) Koefisien arah negatif
b) Koefisien arah nol
Y
D
X
0
c) Koefisien arah tak tersefinisikan
3. 3.
Kurva Penawaran Linear
Di dalam keadaan yang biasa, koefisien arah kurva penawaran adalah
positif, ini berarti bahwa kalau harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan
akan meningkat, dan sebaliknya. Di dalam beberapa kasus koefisien arah, kurva
penawaran mungkin nol, artinya harga tetap tanpa memperhatikan jumlah
penawaran. Di dalam hal lainnya, kemungkinan koefisien arah menjadi tak
terdefinisikan, di mana jumlah penawaran tetap, tanpa memperhatikan perubahan
harga yang terjadi.
Y
Y
y1
S
y2
S
X
0
x1
x2
X
0
a) Koefisien arah Positif
b) Koefisien arah nol
Y
S
X
0
c) Koefisien arah tak tersefinisikan
4.
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar dikatakan terjadi pada titik harga, di mana jumlah
barang yang diminta tepat sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Jadi,
apabila unit atau satuan untuk x dan y sama dalam fungsi penawaran dan
permintaan, maka titik keseimbangan sama dengan titik potong antara kurva
permintaan dan penawaran, yang diberi simbol E (Equilibrium) .
Titik keseimbangan terjadi sebagai hasil proses tawar menawar. Penjual
cenderung menaikkan harga agar diperoleh keuntungan semaksimal mungkin,
sedangkan pembeli cenderung untuk menurunkan harga melalui proses tawarmenawar agar pengeluaran untuk pembelian seminimal mungkin. Akhirnya,
4. tercapai suatu kesepakatan tentang tingkat harga yang memuaskan pihak penjual
dan pembeli, yaitu harga y0, di mana barang yang diminta sama dengan yang
ditawarkan, sebesar x0.
Y
E
y0
S
(x0, y0)
D
X
0
x0
Titik Keseimbangan
5.
Analisis Titik Impas
Grafik titik impasbiasanya dipergunakan dalam bisnis dan ekonomi untuk
menganalisis implikasi berbagai keputusan tentang harga dan produksi. Titik E
merupakan titik impas yaitu titik (jumlah produk = x0 unit) padasaat jumlah
penerimaan penjualan (TR= total revenue) tetap sama dengan jumlah biaya (TC =
total cost) yaitu sebesar y0 smu ( satuan mata uang).
Di dalam hal yang khusus ini, biaya telah dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
tetap dan variabel. Biaya tetap selalu sama, tak berubah pada segala tingkat output
atau produksi. Biaya variabel yang selalu berubah sesuai dengan perubahan jumlah
produksi. Total biaya (total cost) merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan
biaya variabel pada setiap tingkatan output.
Y
TR
y0
TC = Jumlah Biaya
E = Titik Impas
FC = Biaya Tetap
X
0
x0
Grafik Titik Impas
5. Ternyata garis lurus dalam pembelajaran geometri analitik dapat diaplikasikan
dalam bisnis dan ekonomi. Penggunaanya dapat diterapkan dalam kurva permintaan,
kurva penawaran, kurva keseimbangan pasar dan kurva analisis titik impas. Bentuk
aplikasi ini adalah salah satu bentuk dari sekian banyaknya aplikasi geometri analitik.
Tujuan dengan adanya penggunaan garis lurus ini salah satunya yaitu untuk menerapkan
teori yang telah didapat dan menerapkannya dalam bisnis dan ekonomi. Sungguh, tidak
sia-sia teori geometri analitik yang telah didapatkan. Ini adalah salah satu kegunaan
garis lurus yang dapat diambil manfaatnya dan tidak hanya sekedar pajangan garis saja
yang tidak memiliki makna ataupun arti tersendiri.
Referensi :
Supranto, J. 2005. Matematika Ekonomi Bisnis dan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Maaf pak, file ini tidak seperti hasil print outnya dikarenakan filenya hilang terkena
virus.