SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Descargar para leer sin conexión
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 29
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA
CV. SARANA TEKNIK KONTROL SURABAYA
Novi Darmayanti
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang di pakai pada perusahaan. PPN adalah pajak untuk
menghitung berapa besar pertambahan nilai yang terkandung dalam suatu barang.
Dari data yang diperoleh dari perusahaan, penulis melakukan analisis pada
perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipakai perusahaan apakah
sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang baru. metode penelitian
adalah data primer dengan teknik analisis data melalui interview. Hasil penelitian
bahwa oleh perusahaan masih belum sesuai dengan perubahan Undang-Undang
Perpajakan yang baru, sehingga laba yang diperoleh lebih sedikit karena tarif pajak
terlalu besar.
Kata kunci: PPN, Tarif pajak, Undang-undang perpajakan.
Abstract: This study aims to determine the calculation of the Value Added Tax
(VAT) which is in use at the company. VAT is a tax to calculate how much the
value contained in a product. From the data obtained from the company, the
authors conducted an analysis on the calculation of the Value Added Tax (VAT)
applies if the company is in accordance with the provisions of the new tax law.
research method is the primary data analysis technique of data through interviews.
The results that the company was not in accordance with the Act changes the new
tax, so the income earned less because the tax rate is too large.
Keywords: PPN, tax rates, tax laws.
PENDAHULUAN
Pemerintah mengadakan perubahan terhadap peraturan perpajakan yang lama yaitu
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 menjadi Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2000, tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penjualan atas Barang
Mewah. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 menganut metode kredit
pajak serta metode faktur pajak. Dalam metode ini Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP)
oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP). Unsur pengenaan pajak atas pajak dapat
dihindari dengan diterapkannya mekanisme pengkreditan pajak masukan (metode
kredit pajak). Untuk melakukan pengkreditan pajak masukan, sarana yang
digunakan adalah faktur pajak (metode faktur pajak). Semua biaya yang berkaitan
dengan menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan atau dalam
memberikan pelayanan jasa merupakan unsur pertambahan nilai yang menjadi
dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Jadi dapat disimpulkan bahwa
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
30 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas pertambahan
nilai dari barang kena pajak atau jasa kena pajak.
CV. Sarana Teknik Kontrol adalah perusahaan yang beroperasi dibidang jasa dan
jasanya adalah memperbaiki serta mengontrol mesin-mesin di sistem pendorongan
pada kapal TNI Angkatan Laut. Karena mendapatkan keuntungan dari jasa
tersebut maka CV. Sarana Teknik Kontrol dikenakan biaya pajak, dan yang
terpenting yang diperbaiki adalah kapal TNI Angkatan Laut maka tidak akan luput
dari pajak. CV. Sarana Teknik Kontrol dalam perhitungan pajak pertambahan
nilainya dengan cara dari mendapatkan proyek langsung dikalikan dengan tarif
pajak pertambahan nilai jadi, jumlah tersebut adalah yang mejadi pajak
pertambahan nilai perusahaan.
Dengan dikeluarkannya pajak akan dapat membantu meringankan biaya
pembangunan dan dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Dengan adanya pajak
tersebut maka kami dapat simpulkan bahwa pajak tidak hanya pada penjualan
produk saja tetapi jasa juga dikenakan biaya pajak selain itu, semua yang
menghasilkan keuntungan akan dikenakan pajak. Penerimaan pajak merupakan
salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional yang cukup dominan.
Perubahan struktur ekonomi dari ekonomi agraris ke ekonomi industri
mengakibatkan semakin meningkatnya peran pajak, khususnya Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), terhadap pembiayaan pembangunan nasional. Menyadari akan hal ini,
penggalian dan usaha peningkatan penerimaan pajak terus diupayakan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada CV. Sarana Teknik
Kontrol Surabaya?
2. Bagaimana perlakuan akuntansi atas perhitungan Pajak Pertambahan Nilai
pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya?
Pengertian Pajak
Mardiasmo (2003:10), “Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang
dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya
produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam mencapai kesejahteraan umum”.
Menurut Mardiasmo (2003:11), “ Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara
berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan
jasa imbalan, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
pengeluaran umum”.
Menurut Waluyo (2002:4), “Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintah”.
Menurut Helmy (2005:7), “Pajak adalah prestasi pemerintah yang terutang melalui
norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang
dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah membiayai
pengeluaran pemerintah”.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 31
Menurut Hidayah (2008:65), “Pajak adalah iuran yang harus dibayar oleh wajib
pajak (masyarakat) kepada Negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang dan
tidak memperoleh balas jasa secara langsung.
Ciri-ciri Pajak
a. Pajak peralihan kekayaan dari orang atau badan ke pemerintah.
b. Pajak dipungut dengan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya,
sehingga dapat dipaksakan.
c. Pajak digunakan untuk kepentingan umum.
d. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontreprestasi
langsung secara individual kepada pemerintah.
e. Pajak dipungut oleh Negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
f. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari
pemasukkannya masih terdapat surplus, maka dipergunakan untuk membiayai
investasi publik.
Fungsi Pajak
a. Fungsi budgetair, yaitu pajak-pajak disini merupakan suatu alat atau sumber
untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara yang pada
waktunya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin
apabila setelah itu ada sisa, maka surplus ini dapat digunakan untuk membiayai
investasi pemerintah.
b. Fungsi mengatur, yaitu bahwa pajak-pajak dalam hal ini digunakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya di luar bidang
keuangan.
Pengertian Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dapat dikenakan terhadap
penyerahan atau impor barang kena pajak atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh
pengusaha kena pajak dan dapat dikenakan berkali-kali setiap ada Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan dikreditkan Suandy (2003:59).
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu : “pertambahan nilai adalah harga beli atau
biaya sewa yang harus dikeluarkan untuk mengelola lebih lanjut barang yang dibeli
menjadi barang yang siap untuk jual” Urifa (2009:9).
Dengan demikian pertambahan nilai itu sendiri timbul karena digunakannya faktor-
faktor produksi pada setiap jalur perusahaan dalam menghasilkan, menyalurkan
dan memperdagangkan barang atau dalam memberikan pelayanan jasa. Semua
biaya yang berkaitan dengan menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan
atau dalam memberikan pelayanan jasa merupakan unsur pertambahan nilai yang
menjadi dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nila(PPN). Jadi dapat disimpulkan
bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas
pertambahan nilai dari barang kena pajak atau jasa kena pajak.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
32 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Dalam Peraturan Perpajakan No. 18 Tahun 2000 mengenai Pajak Pertambahan
Nilai banyak istilah atau pengertian-pengertian penting yang perlu diketahui dalam
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) antara lain :
 Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor
barang, mengekspor barang, melakukan usaha dagang, memanfaatkan barang
tidak berwujud dari luar pabean, melakukan usaha jasa dari luar daerah
pabean.
 Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah orang atau badan dalam bentuk apapun
yang dalam lingkungan pekerjaannya atau perusahaannya menghasilkan
barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan atau melakukan usaha jasa yang dikenakan Pajak Pertambahan
Nilai.
 Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha
milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis,
lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.
 Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat atau
hukuman dapat berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak sebagai
hasil proses pengolahan (pabrikasi) yang dikenakan pajak berdasarkan
undang-undang.
 Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau
perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau
kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai termasuk jasa yang dilakukan
untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan
dan atas petunjuk dari pemesan.
 Jasa Kena Pajak (JKP) adalah semua kegiatan usaha dan pemberian pelayanan
berdasarkan suatu peringkatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan
suatu barang, fasilitas atau hak tersedia untuk dipakai, yang dikenakan Pajak
Pertambahan Nilai.
 Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa Kena
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf d, termasuk Jasa Kena Pajak yang
digunakan untuk kepentingan sendiri atau Jasa kena Pajak yang diberikan
secara cuma-cuma oleh Pengusaha Kena Pajak.
 Daerah pabean adalah wilayah negara RI yang didalamnya berlaku peraturan
perundangundangan Pabean.
 Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan
takwin kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.
 Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwim kecuali bila Wajib
Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim. Jika
Wajib Pajak menggunakan tahun buku tidak sama dengan tahun takwim maka
tahun pajak adalah tahun dimana lebih dari enam bulan ada di dalamnya.
 Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 33
 Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam
Masa Pajak, dalam Tahun Pajak ada dalam Bagian Tahun Pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Faktur Pajak adalah bukti pemungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak (PKP) atau Direktoral Jendral Bea Cukai pada saat penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) atau impor Barang Kena Pajak (BKP).
 Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibayar oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada waktu pembelian Barang Kena Pajak
(BKP) penerimaan Jasa Kena Pajak (JKP) atau impor Barang Kena Pajak
(BKP).
 Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada waktu penyerahan Barang Kena Pajak
(BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).
 Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak masukan yang dapat
dikreditkan setelah dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang
dikurangkan dari pajak yang terutang.
Subyek Pajak Pertambahan Nilai
Subyek pajak adalah mereka yang menjadi penanggung jawab atas hutang pajak
yang bertanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas Negara berdasarkan Undang-
undang No. 18 Tahun 2000 adalah :
a. Pengusaha yang menurut Undang-undang harus dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak (PKP) pengusaha atau wajib pajak yang otomatis adalah:
1) Pabrikan atau produsen termasuk pengusaha real estate/ industrial estate/
developer atau pengusaha yang menghasilkan barang kena pajak.
2) Pengusaha yang mengimpor barang kena pajak.
3) Pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan atau
importer.
4) Agen utama dan penyaluran utama dari pabrikan atau importer.
5) Pemegang hak patent dan merk dagang dari barang kena pajak.
6) Pemborong/ kontraktor/ subkontraktor bangunan dan harta tetap lainnya
7) Pengusaha yang tidak termasuk ruang lingkup pengenaan pajak akan tetapi
menyatakan memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP) ialah :
1) Eksportir
2) Pedagang yang menjual Barang Kena Pajak (BKP).
Obyek Pajak Pertambahan Nilai
Menurut Helmy (2005:63) Obyek Pajak Pertambahan Nilai dikenakan sebagai
berikut :
1) Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan
pengusaha.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
34 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Penyerahan barang yang dikenekan pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1) Barang berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak,
2) Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak tidak
berwujud,
3) Penyerahan dilakukan di dalam daerah pabean, dan
4) Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau kegiatan.
a. Impor Barang Bena Pajak.
b. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha Penyerahan Jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1) Jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena Pajak,
2) Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean, dan
3) Penyerahan dilakukan dalam kegiata usaha atau pekerjaannya.
c. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean.
d. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
e. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
f. Kegiatan membangun sendiri yang tidak dilakukan dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan.
g. Panyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula
aktiva tersebut tidak untuk diperjual belikan, sepanjang Pajak Pertambahan
Nilai yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.
Tarif Pajak Pertambahan Nilai menurut ketentuan Undang-undang RI
Tahun 2000 pasal 7 adalah :
a. Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10%.
b. Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas ekspor barang kena pajak adalah 0% (nol
persen).
c. Dengan peraturan pemerintah tarif pajak dapat diubah serendah-rendahnya 5%
(lima persen) dan setinggi-tingginya 15%.
d. Pajak Pertambahan Nilai untuk pabrikan yaitu 10% untuk perhitungan pajak
keluarannya.
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai
Besarnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dapat dihitung dengan selisih antara
pajak yang telah dipungut pada saat penjualan atau penyerahan suatu barang atau
jasa kena pajak. Penerimaan jasa kena pajak atau import barang kena pajak (pajak
masukan). Apabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran lebih besar dari pada
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 35
pajak masukkan, maka selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
harus dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak. Apabila dalam suatu masa pajak, pajak
masukkan yang dapat dikreditkan lebih besar dari pajak keluaran, maka selisihnya
merupakan kelebihan pajak yang dapat dikompensasikan pada masa pajak
berikutnya.
METODE PENELITIAN
Gambar 1
Kerangka Konseptual
Keterangan :
Pada penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan antara Perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan di dalam perusahaan terhadap kajian
teoritis yang terdapat pada undang-undang Perpajakan Indonesia yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Studi perbandingan yang dimaksud adalah dalam bentuk analisis
kuantitatif deskriptif.
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu suatu penelitian yang menggunakan data kuantitatif yang terdapat
dalam laporan keuangan dimana melalui teknik pengumpulan, pengolahan,
penyederhanaan, penyajian dan analisis data, dan memberikan gambaran yang
teratur tentang suatu peristiwa melalui observasi (Supardi (2005:27).
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya, sedangkan
yang menjadi obyek pada penelitian ini yaitu data mengenai perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan laporan laba rugi perusahaan.
Perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai yang
diterapkan di perusahaan
Perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai
berdasarkan Undang-undang
perpajakan
Perbandingan
analisis
Kesimpulan
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
36 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
1) Data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh langsung oleh
peneliti (tidak melalui media perantara), data primer berupa wawancara.
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah terjadi
publikasi seperti, sejarah perusahaan, struktur organisasi, deskriptif
jabatan, data-data perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dan laporan laba
rugi serta komponen yang ada pada perusahaan.
b. Sumber data
Data internal merupakan data penelitian yang berupa dokumen-dokumen
akuntansi dan akuntansi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan didalam suatu
organisasi. Dalam penelitian ini data intern dapat diperoleh dari perusahaan
berupa laporan laba rugi, laporan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan data-data yang diperlukan.
Instrumen Penelitian
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan membaca buku mencari
literatur-literatur dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis bagi pembahasan masalah.
b. Metode interview (wawancara)
Metode wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Suharsimi (2002:136)
Metode wawancara dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang bersumber pada benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan, laporan, notulen rapat, dan
catatan-catatan. Suharsimi (2002:135). Dokumentasi dilakukan dengan cara
mencatat data-data akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini dari tempat
penelitian. Antara lain yaitu dokumentasi atas laporan laba rugi dan pajak CV.
Sarana Teknik Kontrol.
Definisi operasional variabel
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dapat dikenakan terhadap
penyerahan atau impor barang kena pajak atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh
pengusaha kena pajak dan dapat dikenakan berkali-kali setiap ada Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan dikreditkan. Suandy (2003:59)
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 37
Metode Analisis Data
1) Melaksanakan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan
dengan dibandingkan dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
menurut Undang-Undang Perpajakan tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
2) Menganalisis dan menarik kesimpulan atas perhitungan perbandingan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan dengan perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) menurut Undang-Undang Perpajakan.
3) Menganalisis perhitungan laporan laba rugi perusahaan setelah diketahui
perhitungan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan
dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut Undang-Undang
Perpajakan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses Pembayaran
Jenis pembayaran yang ada di CV. Sarana Teknik Kontrol adalah 1 (satu) termin
atau 2 (dua) termin. Pembayaran 1 (satu) termin adalah pembayaran sekaligus atau
pembayaran secara kontan setelah proyek selesai diperbaiki. Pembayaran 2 (dua)
termin adalah pembayaran dua kali angsuran atau Angkatan Laut membayarnya
secara dua kali, pembayaran pertama setelah verifikasi II dan sisanya setelah
perbaikan selesai. CV. Sarana Teknik Kontrol lebih sering menggunakan
pembayaran 1 (satu) termin. Untuk dapat menghitung berapa besarnya pajak yang
terutang dan harus disetor ke kas Negara, maka dibutuhkan data-data yang relevan
dengan Pajak Pertambahan Nilai adalah: bukti-bukti penjualan dan bukti-bukti
pembelian.
Dari data transaksi penjualan proyek pada bulan Januari s/d Desember tahun 2011
adalah sebagai berikut :
 Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM sebesar Rp.1.920.966.000
 Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL sebesar Rp. 887.800.000
Pajak Pertambahan Nilai 10 % X Rp. 2.808.766.000 = Rp.280.876.600. Maka
Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar ke kas Negara pada periode bulan
Desember tahun 2011 adalah sebesar Rp.280.876.600.
Tabel 1
Laporan Laba Rugi CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya sebelum dianalisis
Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011
Pendapatan usaha :
I. PENDAPATAN BERSIH
1. Penjualan Rp. 2.808.766.000
2. Retur penjualan Rp. 0
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
38 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Dikurangi :
II. BIAYA USAHA
1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300
2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500
3. Biaya Overhead:
Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 +
Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 -
Laba usaha Rp. 945.888.000
III. BIAYA OPERASIONAL
1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000
2. Alat Tulis Kantor, Fotocopy Rp. 5.580.100
3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000
4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500
5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000
6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 +
Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 -
Laba Operasional Rp. 787.540.400
IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain :
Jasa Giro Rp. 16.754.500 +
Total pendapatan Rp. 804.294.900
Biaya Lain-lain :
Biaya Administrasi dan Provisi Bank Rp. 21.893.000 -
Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900
Pajak Pertambahan Nilai Rp. 185.170.652
Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 +
Jumlah Pajak Rp. 280.876.600 -
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 501.525.300
Sumber : data CV. Sarana Teknik Kontrol
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 39
Masalah Perusahaan Dalam Perhitungan Pajak
Masalah adalah suatu hambatan yang menghalangi suatu pencapaian tujuan.
Masalah harus segera mendapatkan suatu pemecahan agar tidak pada sektor
lainnya serta tidak akan menguntungkan bagi perusahaan dalam proses pencapaian
tujuan yang dikehendaki.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah keadaan saat ini masih kurang
efektif dalam mengevaluasi Pajak Pertambahan Nilainya. Sehingga hasil
perhitungan yang diperoleh untuk Pajak Pertambahan Nilai yang terutang menjadi
lebih besar dan mengakibatkan perusahaan didalam memperoleh laba kurang
maksimal.
Dalam kenyataan atau prakteknya ada beberapa masalah yang timbul dalam
pencatatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu kemungkinan adanya perbedaan
pada saat perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang belum di kurangi dengan
biaya-biaya pengeluaran perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan perhitungan kembali terhadap beban
pajak yang dikenakan oleh pemerintah.
Pemecahan Masalah Perusahaan Dalam Perhitungan Pajak
Sebagai pengusaha kena pajak (PKP) maka CV. Sarana Teknik Kontrol tersebut
dituntut serta wajib menyelenggarakan transaksi usahanya yang mempengaruhi
jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang. Pembukuan yang seharusnya
dilaksanakan CV. Sarana Teknik Kontrol adalah sebagai berikut :
1) Pencatatan pembelian
2) Pencatatan penjualan
Untuk mengetahui berapa besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang harus
diketahui besarnya penjualan yang terjadi dalam periode yang sama. Dalam
mencatat bukti transaksi penjualan selama bulan Desember bagian akuntansi akan
mencatat dalam buku penjualan yang khusus berisi tentang catatan bukti penjualan.
Namun tidak dilakukan pemisahan antara sistem penjualan yang dilakukan
perusahaan selama ini.
Selanjutnya untuk menghasilkan atau mendapatkan jumlah penjualan selama
periode bulan desember. Bagian akuntansi akan menghitung jumlah penjualan dari
bukti transaksi yang terjadi selama bulan desember seluruhnya. Dari jumlah
penjualan selama bulan Desember tersebut maka dapat dihitung berapa besarnya
pajak keluaranya. Yaitu dengan mengalikan antara jumlah penjualan dengan Tarif
Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.
Beberapa jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayarkan ke kas Negara
diperoleh dengan cara mengurangi antara pajak masukan dari pembelian setelah
dikalikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% dengan pajak keluaran dari
penjualan yang terjadi setelah dikalikan 10%.
Menurut perhitungan yang penulis lakukan dengan cara menghitung kembali
berapa besarnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang seharusnya menjadi
beban CV. Sarana Teknik Kontrol pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
40 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
- Pendapatan yang terjadi selama 1 (satu) tahun adalah :
Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM Rp.1.920.966.000
Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL Rp. 887.800.000 +
Total pendapatan Rp. 2.808.766.000
Pajak keluaran yang dapat dihitung adalah sebagai berikut :
Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM
10% X Rp.1.920.966.000 = Rp.192.096.600
Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL
10% X Rp. 887.800.000 = Rp. 88.780.000 +
Total pajak keluaran Rp. 280.876.600
Pembelian peralatan kapal Rp. 1.529.798.300
Total pembelian peralatan kapal Rp. 1.529.798.300
Pajak masukan yang dapat dikreditkan adalah :
10%X Rp. 1.529.798.300 = Rp. 152.979.830
Sehingga pajak pertambahan nilai adalah sebagai berikut :
Pajak keluaran Rp. 280.876.600
Pajak masukan Rp. 152.979.830 -
PPN yang terutang Rp. 127.896.870
Apabila dibandingkan dengan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang antara
perhitungan yang dilakukan perusahaan selama ini dengan perhitungan yang
penulis lakukan. Maka akan terlihat bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang terutang pada sistem perhitungan yang diterapkan perusahaan pada tahun
2011 akan menghasilkan jumlah yang lebih besar yaitu Rp. 280.876.600 (sudah
termasuk pajak penghasilan Rp. 95.705.948) sedangkan perhitungan yang telah
dianalisis hanya sebesar Rp. 127.896.870 (belum termasuk pajak penghasilan).
Perbedaan tersebut karena Pajak Pertambahan Nilai yang selama ini diterapkan
perusahaan tidak kurangi perhitungannya antara penjualan dan pembelian. Yang
seharusnya menjadi beban pajak CV. Sarana Teknik Kontrol dan yang seharusnya
dibayarkan ke kas Negara pada tahun 2011 adalah Rp. 127.896.870.
Pengaruh penetapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada laporan keuangan dapat
dilihat pada laporan laba rugi. Pada laporan laba rugi pengaruhnya adalah pada
jumlah perolehan laba pada periode yang bersangkutan. Dengan adanya Pajak
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 41
Pertambahan Nilai (PPN) ini akan memperkecil besarnya laba perusahaan.
Besarnya Pajak Pertambahan Nilai akan muncul sebagai Pajak Pertambahan Nilai
dihitung berdasarkan pajak masukan dan pajak pengeluaran selama 1 (satu) tahun.
Tabel 2
Laporan Laba Rugi CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya setelah analisis
Periode 01 Januari s.d. 31 Desember 2011
Pendapatan usaha :
I. PENDAPATAN BERSIH
1. Penjualan Rp. 2.808.766.000
2. Retur penjualan Rp. 0
Dikurangi :
II. BIAYA USAHA
1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300
2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500
3. Biaya Overhead:
Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 +
Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 -
Laba usaha Rp. 945.888.000
III. BIAYA OPERASIONAL
1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000
2. Alat Tulis Kantor, Fotocopy Rp. 5.580.100
3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000
4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500
5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000
6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 +
Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 -
Laba Operasional Rp. 787.540.400
IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain :
Jasa Giro Rp. 16.754.500 +
Total pendapatan Rp. 804.294.900
Biaya Lain-lain :
Biaya Administrasi dan Provisi Bank Rp. 21.893.000 -
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
42 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900
Pajak Pertambahan Nilai Rp. 127.896.870
Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 +
Jumlah Pajak Rp.223.602.818 -
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 558.799.082
Sumber : data diolah peneliti
Hasil Analisis Data
Perbandingan laporan laba rugi sebelum dianalisis (asli dari perusahaan)
dengan hasil analisis peneliti.
Table 4.1.
CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya
Laporan Laba Rugi
Periode 01 Januari S/D 31 Desember 2011
Pendapatan usaha :
I. PENDAPATAN BERSIH
1. Penjualan Rp. 2.808.766.000
2. Retur penjualan Rp. 0
Dikurangi :
II. BIAYA USAHA
1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300
2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500
3. Biaya Overhead:
Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 +
Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 -
Laba usaha Rp. 945.888.000
III. BIAYA OPERASIONAL
1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000
2. Alat Tulis Kantor, FotocopyRp. 5.580.100
3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000
4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500
5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000
6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 +
Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 -
Laba Operasional Rp. 787.540.400
IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain :
Jasa Giro Rp. 16.754.500 +
Total pendapatan Rp. 804.294.900
Biaya Lain-lain :
Biaya Administrasi & Provisi Bank Rp. 21.893.000 -
Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900
Pajak Pertambahan Nilai Rp. 185.170.652
Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 +
Jumlah Pajak Rp. 280.876.600 -
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 501.525.300
Sumber : laba rugi asli dari perusahaan
Table 4.2.
CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya
Laporan Laba Rugi
Periode 01 Januari S/D 31 Desember 2011
Pendapatan usaha :
I. PENDAPATAN BERSIH
1. Penjualan Rp. 2.808.766.000
2. Retur penjualan Rp. 0
Dikurangi :
II. BIAYA USAHA
1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300
2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500
3. Biaya Overhead:
Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 +
Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 -
Laba usaha Rp. 945.888.000
III. BIAYA OPERASIONAL
1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000
2. Alat Tulis Kantor, FotocopyRp. 5.580.100
3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000
4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500
5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000
6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 +
Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 -
Laba Operasional Rp. 787.540.400
IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain :
Jasa Giro Rp. 16.754.500 +
Total pendapatan Rp. 804.294.900
Biaya Lain-lain :
Biaya Administrasi & Provisi Bank Rp. 21.893.000 -
Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900
Pajak Pertambahan Nilai Rp. 127.896.870
Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 +
Jumlah Pajak Rp.223.602.818 -
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 558.799.082
Sumber : laba rugi hasil analisis
peneliti
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 43
Sesuai analisis yang dilakukan penulis yaitu adanya perubahan pada sistem
perpajakan yang baru dan yang telah disesuaikan dengan sistem penjualan yang
ada maka akan terjadi penyesuaian dalam perhitungan Pajak Pertambahan Nilai
pada CV. Sarana Teknik Kontrol.
Hal ini dapat dibuktikan dari keadaan laporan keuangan sebelum adanya
penyesuaian antara Pajak Pertambahan Nilai dengan sistem penjualan
mengakibatkan beban pajaknya terlalu besar, tetapi setelah adanya penyesuain
perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dengan sistem penjualan maka beban dapat
disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang baru.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dapat digunakan metode tidak
langsung yaitu pajak keluaran dikurangi pajak masukan hasil yang diperoleh adalah
merupakan pajak yang harus disetor ke kas Negara. Dalam mencatat Pajak
Pertambahan Nilai untuk keperluan pembuatan laporan keuangan dibutuhkan
informasi yang jelas tentang transaksi-transaksi yang berkaitan dengan Pajak
Pertambahan Nilai yaitu transaksi penjualan dan pembeliannya.
Dari hasil analisis pada tahun 2011 laporan laba rugi diperoleh Pajak Pertambahan
Nilai sejumlah Rp. 127.896.770 (belum termasuk pajak penghasilan) sedangkan
perhitungan perusahaan adalah sebesar Rp. 280.876.600 (sudah termasuk pajak
penghasilan Rp. 95.705.948). Dengan adanya perhitungan kembali terhadap Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) pada CV. Sarana Teknik Kontrol maka dapat diketahui
besarnya pajak pertambahan nilai yang seharusnya menjadi beban perusahaan ini.
Sehingga hasil setelah diadakan perhitungan kembali maka laba perusahaan
menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan keadaan semula. Hal tersebut,
dikarenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menjadi beban perusahaan
jumlahnya besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Fitriandi. Primandita, Birowo. Tejo, Aryanto. Yuda. 2006. Komplikasi Undang-
undang Perpajakan Terlengkap. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Helmy, Alfian. 2005. diktat Hukum Perpajakan.
Helmy, Alfian. 2005. diktat Perpajakan.
Hidayah, Nurul. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Lamongan: UD Rismah
Cendekia.
http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ (diakses tanggal
03 April 2012)
id.wikipedia.org/wiki/Pajak_pertambahan_nilai/ (diakses tanggal 03 April 2012)
Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012
44 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti)
Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Edisi revisi tahun 2002. Yogyakarta: Andi.
Suandy, Erly. 2006. Perpajakan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Suandy, Erly. 2003. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakrta: IKAPI
Urifa. Arwa (2009), Evaluasi Atas Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Pada
Perusahaan Rokok Roky Internasional Kalen Kedungpring Lamongan.
Skripsi UNISDA Lamongan, Tidak Dipublikasikan.
Waluyo. Ilyas, Wirawan (2002), Perpajakan Indonesia. Jakarta, Salemba Empat.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
 
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiMakalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiDini Audi
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakaidilsukri
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 forum_dosen
 
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)EDY PAJAK
 
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016superandrosa
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakRoko Subagya
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1DWIASTUTYARFAH
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajakomni sukses
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunGunadarma
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 

La actualidad más candente (19)

Perpajakan 2
Perpajakan 2Perpajakan 2
Perpajakan 2
 
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan NilaiMakalah Pajak Pertambahan Nilai
Makalah Pajak Pertambahan Nilai
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajak
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
 
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
Bab2 kup
Bab2 kupBab2 kup
Bab2 kup
 

Destacado

akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan Asep suryadi
 
Buku p ph upload
Buku p ph uploadBuku p ph upload
Buku p ph uploadharsela
 
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)SignumQuartet
 
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組み
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組みJaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組み
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組みHideki Sugimoto
 
Estratégia de divulgação
Estratégia de divulgaçãoEstratégia de divulgação
Estratégia de divulgaçãoanaue1
 
ベイズファクターとモデル選択
ベイズファクターとモデル選択ベイズファクターとモデル選択
ベイズファクターとモデル選択kazutantan
 
ZabbixでDockerも監視
ZabbixでDockerも監視 ZabbixでDockerも監視
ZabbixでDockerも監視 Atsushi Tanaka
 
Interpersonal Neurobiology of Shame
Interpersonal Neurobiology of ShameInterpersonal Neurobiology of Shame
Interpersonal Neurobiology of Shamelisasequeira
 
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNSAmazon Web Services Japan
 
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)Wes McKinney
 
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)khcoder
 
WhatsApp: Powerful Tool for Building a Community
WhatsApp: Powerful Tool for Building a CommunityWhatsApp: Powerful Tool for Building a Community
WhatsApp: Powerful Tool for Building a CommunityMorad Stern
 
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24Dr. Oliver Massmann
 
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'Rourke
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'RourkeThe Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'Rourke
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'RourkeBryan K. O'Rourke
 
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介BlueMonkeyプロジェクトのご紹介
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介Yoshito Tabuchi
 
Termometro Ideológico do Facebook
Termometro Ideológico do FacebookTermometro Ideológico do Facebook
Termometro Ideológico do FacebookMiguel Rosario
 

Destacado (20)

akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
 
Buku p ph upload
Buku p ph uploadBuku p ph upload
Buku p ph upload
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)
Kevin Volans: 140 notes (#quartweet)
 
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組み
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組みJaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組み
JaSST2017_大規模業務システムにおける再利用可能なテスト自動化の取り組み
 
Estratégia de divulgação
Estratégia de divulgaçãoEstratégia de divulgação
Estratégia de divulgação
 
ベイズファクターとモデル選択
ベイズファクターとモデル選択ベイズファクターとモデル選択
ベイズファクターとモデル選択
 
ZabbixでDockerも監視
ZabbixでDockerも監視 ZabbixでDockerも監視
ZabbixでDockerも監視
 
Interpersonal Neurobiology of Shame
Interpersonal Neurobiology of ShameInterpersonal Neurobiology of Shame
Interpersonal Neurobiology of Shame
 
Leadership For Change
Leadership For ChangeLeadership For Change
Leadership For Change
 
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS
[AWSマイスターシリーズ] Amazon SQS / SNS
 
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)
Apache Arrow (Strata-Hadoop World San Jose 2016)
 
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)
KH Coder 2 チュートリアル(スライド版)
 
WhatsApp: Powerful Tool for Building a Community
WhatsApp: Powerful Tool for Building a CommunityWhatsApp: Powerful Tool for Building a Community
WhatsApp: Powerful Tool for Building a Community
 
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24
Endorsement Letter to Mr. Oliver Massmann - Client BR24
 
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'Rourke
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'RourkeThe Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'Rourke
The Health Club Industry - Poised For Growth IHRSA 2017 - Bryan O'Rourke
 
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介BlueMonkeyプロジェクトのご紹介
BlueMonkeyプロジェクトのご紹介
 
AIの未来 ~技術と社会の関係のダイナミクス~
AIの未来~技術と社会の関係のダイナミクス~AIの未来~技術と社会の関係のダイナミクス~
AIの未来 ~技術と社会の関係のダイナミクス~
 
Termometro Ideológico do Facebook
Termometro Ideológico do FacebookTermometro Ideológico do Facebook
Termometro Ideológico do Facebook
 

Similar a SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang

Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNLailyAnandaPG
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukmaDewi13
 
perpajakan.ppt
perpajakan.pptperpajakan.ppt
perpajakan.pptlutfan2
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Moch Rizalti
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...AdindaTasya2
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxSaumiZulviana
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmingusfrendi
 
pertemuan 1. Perpajakan.pptx
pertemuan 1. Perpajakan.pptxpertemuan 1. Perpajakan.pptx
pertemuan 1. Perpajakan.pptxlkuntag
 
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 pptkul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 pptAmiLaksmi2
 

Similar a SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang (20)

Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
 
perpajakan.ppt
perpajakan.pptperpajakan.ppt
perpajakan.ppt
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
Perencanaan pajak sebagai upaya penghematan pajak serta pengaruhnya dalam pen...
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
 
pertemuan 1. Perpajakan.pptx
pertemuan 1. Perpajakan.pptxpertemuan 1. Perpajakan.pptx
pertemuan 1. Perpajakan.pptx
 
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 pptkul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt
kul manajemen perpajakan pertemuan 1 ppt
 

Más de Roko Subagya

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahRoko Subagya
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara Roko Subagya
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahRoko Subagya
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetRoko Subagya
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIARoko Subagya
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...Roko Subagya
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015Roko Subagya
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETORoko Subagya
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
 
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaSPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaRoko Subagya
 
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...Roko Subagya
 
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor LainnyaRoko Subagya
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...Roko Subagya
 

Más de Roko Subagya (20)

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintah
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta LampirannyaSPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
SPT Dollar dan Rupiah beserta Lampirannya
 
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya  ::::  Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
PER-45/PJ/ 2013 dan lampirannya :::: Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Ban...
 
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
:::PER ::::: 20/PJ/2015 Tentang Tata Cara Pengenaan PBB Sektor Lainnya
 
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
PER 45 PJ /2013 ::: TENTANG TATA CARA PENGENAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYA...
 

Último

Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 

Último (14)

Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 

SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang

  • 1. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 29 ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA CV. SARANA TEKNIK KONTROL SURABAYA Novi Darmayanti Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang di pakai pada perusahaan. PPN adalah pajak untuk menghitung berapa besar pertambahan nilai yang terkandung dalam suatu barang. Dari data yang diperoleh dari perusahaan, penulis melakukan analisis pada perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipakai perusahaan apakah sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yang baru. metode penelitian adalah data primer dengan teknik analisis data melalui interview. Hasil penelitian bahwa oleh perusahaan masih belum sesuai dengan perubahan Undang-Undang Perpajakan yang baru, sehingga laba yang diperoleh lebih sedikit karena tarif pajak terlalu besar. Kata kunci: PPN, Tarif pajak, Undang-undang perpajakan. Abstract: This study aims to determine the calculation of the Value Added Tax (VAT) which is in use at the company. VAT is a tax to calculate how much the value contained in a product. From the data obtained from the company, the authors conducted an analysis on the calculation of the Value Added Tax (VAT) applies if the company is in accordance with the provisions of the new tax law. research method is the primary data analysis technique of data through interviews. The results that the company was not in accordance with the Act changes the new tax, so the income earned less because the tax rate is too large. Keywords: PPN, tax rates, tax laws. PENDAHULUAN Pemerintah mengadakan perubahan terhadap peraturan perpajakan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 menjadi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000, tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penjualan atas Barang Mewah. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 menganut metode kredit pajak serta metode faktur pajak. Dalam metode ini Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP). Unsur pengenaan pajak atas pajak dapat dihindari dengan diterapkannya mekanisme pengkreditan pajak masukan (metode kredit pajak). Untuk melakukan pengkreditan pajak masukan, sarana yang digunakan adalah faktur pajak (metode faktur pajak). Semua biaya yang berkaitan dengan menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan atau dalam memberikan pelayanan jasa merupakan unsur pertambahan nilai yang menjadi dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Jadi dapat disimpulkan bahwa
  • 2. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 30 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai dari barang kena pajak atau jasa kena pajak. CV. Sarana Teknik Kontrol adalah perusahaan yang beroperasi dibidang jasa dan jasanya adalah memperbaiki serta mengontrol mesin-mesin di sistem pendorongan pada kapal TNI Angkatan Laut. Karena mendapatkan keuntungan dari jasa tersebut maka CV. Sarana Teknik Kontrol dikenakan biaya pajak, dan yang terpenting yang diperbaiki adalah kapal TNI Angkatan Laut maka tidak akan luput dari pajak. CV. Sarana Teknik Kontrol dalam perhitungan pajak pertambahan nilainya dengan cara dari mendapatkan proyek langsung dikalikan dengan tarif pajak pertambahan nilai jadi, jumlah tersebut adalah yang mejadi pajak pertambahan nilai perusahaan. Dengan dikeluarkannya pajak akan dapat membantu meringankan biaya pembangunan dan dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Dengan adanya pajak tersebut maka kami dapat simpulkan bahwa pajak tidak hanya pada penjualan produk saja tetapi jasa juga dikenakan biaya pajak selain itu, semua yang menghasilkan keuntungan akan dikenakan pajak. Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional yang cukup dominan. Perubahan struktur ekonomi dari ekonomi agraris ke ekonomi industri mengakibatkan semakin meningkatnya peran pajak, khususnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), terhadap pembiayaan pembangunan nasional. Menyadari akan hal ini, penggalian dan usaha peningkatan penerimaan pajak terus diupayakan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya? 2. Bagaimana perlakuan akuntansi atas perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya? Pengertian Pajak Mardiasmo (2003:10), “Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam mencapai kesejahteraan umum”. Menurut Mardiasmo (2003:11), “ Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa imbalan, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk pengeluaran umum”. Menurut Waluyo (2002:4), “Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan- peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintah”. Menurut Helmy (2005:7), “Pajak adalah prestasi pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah membiayai pengeluaran pemerintah”.
  • 3. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 31 Menurut Hidayah (2008:65), “Pajak adalah iuran yang harus dibayar oleh wajib pajak (masyarakat) kepada Negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang dan tidak memperoleh balas jasa secara langsung. Ciri-ciri Pajak a. Pajak peralihan kekayaan dari orang atau badan ke pemerintah. b. Pajak dipungut dengan kekuatan Undang-undang serta aturan pelaksanaannya, sehingga dapat dipaksakan. c. Pajak digunakan untuk kepentingan umum. d. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontreprestasi langsung secara individual kepada pemerintah. e. Pajak dipungut oleh Negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. f. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, maka dipergunakan untuk membiayai investasi publik. Fungsi Pajak a. Fungsi budgetair, yaitu pajak-pajak disini merupakan suatu alat atau sumber untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara yang pada waktunya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran rutin apabila setelah itu ada sisa, maka surplus ini dapat digunakan untuk membiayai investasi pemerintah. b. Fungsi mengatur, yaitu bahwa pajak-pajak dalam hal ini digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya di luar bidang keuangan. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dapat dikenakan terhadap penyerahan atau impor barang kena pajak atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak dan dapat dikenakan berkali-kali setiap ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dikreditkan Suandy (2003:59). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu : “pertambahan nilai adalah harga beli atau biaya sewa yang harus dikeluarkan untuk mengelola lebih lanjut barang yang dibeli menjadi barang yang siap untuk jual” Urifa (2009:9). Dengan demikian pertambahan nilai itu sendiri timbul karena digunakannya faktor- faktor produksi pada setiap jalur perusahaan dalam menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan barang atau dalam memberikan pelayanan jasa. Semua biaya yang berkaitan dengan menghasilkan, menyalurkan dan memperdagangkan atau dalam memberikan pelayanan jasa merupakan unsur pertambahan nilai yang menjadi dasar pengenaan Pajak Pertambahan Nila(PPN). Jadi dapat disimpulkan bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai dari barang kena pajak atau jasa kena pajak.
  • 4. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 32 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Dalam Peraturan Perpajakan No. 18 Tahun 2000 mengenai Pajak Pertambahan Nilai banyak istilah atau pengertian-pengertian penting yang perlu diketahui dalam Pajak Pertambahan Nilai (PPN) antara lain :  Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha dagang, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar pabean, melakukan usaha jasa dari luar daerah pabean.  Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah orang atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan pekerjaannya atau perusahaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan atau melakukan usaha jasa yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.  Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.  Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat atau hukuman dapat berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak sebagai hasil proses pengolahan (pabrikasi) yang dikenakan pajak berdasarkan undang-undang.  Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan.  Jasa Kena Pajak (JKP) adalah semua kegiatan usaha dan pemberian pelayanan berdasarkan suatu peringkatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas atau hak tersedia untuk dipakai, yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.  Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf d, termasuk Jasa Kena Pajak yang digunakan untuk kepentingan sendiri atau Jasa kena Pajak yang diberikan secara cuma-cuma oleh Pengusaha Kena Pajak.  Daerah pabean adalah wilayah negara RI yang didalamnya berlaku peraturan perundangundangan Pabean.  Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwin kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.  Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwim kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim. Jika Wajib Pajak menggunakan tahun buku tidak sama dengan tahun takwim maka tahun pajak adalah tahun dimana lebih dari enam bulan ada di dalamnya.  Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
  • 5. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 33  Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak ada dalam Bagian Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.  Faktur Pajak adalah bukti pemungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) atau Direktoral Jendral Bea Cukai pada saat penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau impor Barang Kena Pajak (BKP).  Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada waktu pembelian Barang Kena Pajak (BKP) penerimaan Jasa Kena Pajak (JKP) atau impor Barang Kena Pajak (BKP).  Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada waktu penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).  Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak masukan yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang terutang. Subyek Pajak Pertambahan Nilai Subyek pajak adalah mereka yang menjadi penanggung jawab atas hutang pajak yang bertanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas Negara berdasarkan Undang- undang No. 18 Tahun 2000 adalah : a. Pengusaha yang menurut Undang-undang harus dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pengusaha atau wajib pajak yang otomatis adalah: 1) Pabrikan atau produsen termasuk pengusaha real estate/ industrial estate/ developer atau pengusaha yang menghasilkan barang kena pajak. 2) Pengusaha yang mengimpor barang kena pajak. 3) Pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan atau importer. 4) Agen utama dan penyaluran utama dari pabrikan atau importer. 5) Pemegang hak patent dan merk dagang dari barang kena pajak. 6) Pemborong/ kontraktor/ subkontraktor bangunan dan harta tetap lainnya 7) Pengusaha yang tidak termasuk ruang lingkup pengenaan pajak akan tetapi menyatakan memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) ialah : 1) Eksportir 2) Pedagang yang menjual Barang Kena Pajak (BKP). Obyek Pajak Pertambahan Nilai Menurut Helmy (2005:63) Obyek Pajak Pertambahan Nilai dikenakan sebagai berikut : 1) Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan pengusaha.
  • 6. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 34 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Penyerahan barang yang dikenekan pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Barang berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak, 2) Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak tidak berwujud, 3) Penyerahan dilakukan di dalam daerah pabean, dan 4) Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau kegiatan. a. Impor Barang Bena Pajak. b. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Penyerahan Jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) Jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena Pajak, 2) Penyerahan dilakukan didalam daerah pabean, dan 3) Penyerahan dilakukan dalam kegiata usaha atau pekerjaannya. c. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean. d. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean. e. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. f. Kegiatan membangun sendiri yang tidak dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan. g. Panyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak untuk diperjual belikan, sepanjang Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Tarif Pajak Pertambahan Nilai menurut ketentuan Undang-undang RI Tahun 2000 pasal 7 adalah : a. Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10%. b. Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas ekspor barang kena pajak adalah 0% (nol persen). c. Dengan peraturan pemerintah tarif pajak dapat diubah serendah-rendahnya 5% (lima persen) dan setinggi-tingginya 15%. d. Pajak Pertambahan Nilai untuk pabrikan yaitu 10% untuk perhitungan pajak keluarannya. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Besarnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dapat dihitung dengan selisih antara pajak yang telah dipungut pada saat penjualan atau penyerahan suatu barang atau jasa kena pajak. Penerimaan jasa kena pajak atau import barang kena pajak (pajak masukan). Apabila dalam suatu masa pajak, pajak keluaran lebih besar dari pada
  • 7. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 35 pajak masukkan, maka selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang harus dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak. Apabila dalam suatu masa pajak, pajak masukkan yang dapat dikreditkan lebih besar dari pajak keluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dapat dikompensasikan pada masa pajak berikutnya. METODE PENELITIAN Gambar 1 Kerangka Konseptual Keterangan : Pada penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan antara Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan di dalam perusahaan terhadap kajian teoritis yang terdapat pada undang-undang Perpajakan Indonesia yang dikeluarkan oleh pemerintah. Studi perbandingan yang dimaksud adalah dalam bentuk analisis kuantitatif deskriptif. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang menggunakan data kuantitatif yang terdapat dalam laporan keuangan dimana melalui teknik pengumpulan, pengolahan, penyederhanaan, penyajian dan analisis data, dan memberikan gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa melalui observasi (Supardi (2005:27). Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya, sedangkan yang menjadi obyek pada penelitian ini yaitu data mengenai perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan laporan laba rugi perusahaan. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang diterapkan di perusahaan Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Undang-undang perpajakan Perbandingan analisis Kesimpulan
  • 8. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 36 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Jenis dan Sumber Data a. Jenis data 1) Data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh langsung oleh peneliti (tidak melalui media perantara), data primer berupa wawancara. 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah terjadi publikasi seperti, sejarah perusahaan, struktur organisasi, deskriptif jabatan, data-data perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dan laporan laba rugi serta komponen yang ada pada perusahaan. b. Sumber data Data internal merupakan data penelitian yang berupa dokumen-dokumen akuntansi dan akuntansi yang dikumpulkan, dicatat dan disimpan didalam suatu organisasi. Dalam penelitian ini data intern dapat diperoleh dari perusahaan berupa laporan laba rugi, laporan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan data-data yang diperlukan. Instrumen Penelitian a. Studi kepustakaan Studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan membaca buku mencari literatur-literatur dan laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti dan dapat dijadikan sebagai landasan teoritis bagi pembahasan masalah. b. Metode interview (wawancara) Metode wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Suharsimi (2002:136) Metode wawancara dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data yang bersumber pada benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan, laporan, notulen rapat, dan catatan-catatan. Suharsimi (2002:135). Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat data-data akurat yang dibutuhkan pada penelitian ini dari tempat penelitian. Antara lain yaitu dokumentasi atas laporan laba rugi dan pajak CV. Sarana Teknik Kontrol. Definisi operasional variabel Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dapat dikenakan terhadap penyerahan atau impor barang kena pajak atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak dan dapat dikenakan berkali-kali setiap ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dikreditkan. Suandy (2003:59)
  • 9. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 37 Metode Analisis Data 1) Melaksanakan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan dengan dibandingkan dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut Undang-Undang Perpajakan tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 2) Menganalisis dan menarik kesimpulan atas perhitungan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut Undang-Undang Perpajakan. 3) Menganalisis perhitungan laporan laba rugi perusahaan setelah diketahui perhitungan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut perusahaan dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menurut Undang-Undang Perpajakan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses Pembayaran Jenis pembayaran yang ada di CV. Sarana Teknik Kontrol adalah 1 (satu) termin atau 2 (dua) termin. Pembayaran 1 (satu) termin adalah pembayaran sekaligus atau pembayaran secara kontan setelah proyek selesai diperbaiki. Pembayaran 2 (dua) termin adalah pembayaran dua kali angsuran atau Angkatan Laut membayarnya secara dua kali, pembayaran pertama setelah verifikasi II dan sisanya setelah perbaikan selesai. CV. Sarana Teknik Kontrol lebih sering menggunakan pembayaran 1 (satu) termin. Untuk dapat menghitung berapa besarnya pajak yang terutang dan harus disetor ke kas Negara, maka dibutuhkan data-data yang relevan dengan Pajak Pertambahan Nilai adalah: bukti-bukti penjualan dan bukti-bukti pembelian. Dari data transaksi penjualan proyek pada bulan Januari s/d Desember tahun 2011 adalah sebagai berikut :  Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM sebesar Rp.1.920.966.000  Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL sebesar Rp. 887.800.000 Pajak Pertambahan Nilai 10 % X Rp. 2.808.766.000 = Rp.280.876.600. Maka Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar ke kas Negara pada periode bulan Desember tahun 2011 adalah sebesar Rp.280.876.600. Tabel 1 Laporan Laba Rugi CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya sebelum dianalisis Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2011 Pendapatan usaha : I. PENDAPATAN BERSIH 1. Penjualan Rp. 2.808.766.000 2. Retur penjualan Rp. 0
  • 10. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 38 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Dikurangi : II. BIAYA USAHA 1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300 2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500 3. Biaya Overhead: Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 + Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 - Laba usaha Rp. 945.888.000 III. BIAYA OPERASIONAL 1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000 2. Alat Tulis Kantor, Fotocopy Rp. 5.580.100 3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000 4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500 5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000 6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 + Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 - Laba Operasional Rp. 787.540.400 IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain : Jasa Giro Rp. 16.754.500 + Total pendapatan Rp. 804.294.900 Biaya Lain-lain : Biaya Administrasi dan Provisi Bank Rp. 21.893.000 - Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900 Pajak Pertambahan Nilai Rp. 185.170.652 Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 + Jumlah Pajak Rp. 280.876.600 - Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 501.525.300 Sumber : data CV. Sarana Teknik Kontrol
  • 11. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 39 Masalah Perusahaan Dalam Perhitungan Pajak Masalah adalah suatu hambatan yang menghalangi suatu pencapaian tujuan. Masalah harus segera mendapatkan suatu pemecahan agar tidak pada sektor lainnya serta tidak akan menguntungkan bagi perusahaan dalam proses pencapaian tujuan yang dikehendaki. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah keadaan saat ini masih kurang efektif dalam mengevaluasi Pajak Pertambahan Nilainya. Sehingga hasil perhitungan yang diperoleh untuk Pajak Pertambahan Nilai yang terutang menjadi lebih besar dan mengakibatkan perusahaan didalam memperoleh laba kurang maksimal. Dalam kenyataan atau prakteknya ada beberapa masalah yang timbul dalam pencatatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), yaitu kemungkinan adanya perbedaan pada saat perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang belum di kurangi dengan biaya-biaya pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengadakan perhitungan kembali terhadap beban pajak yang dikenakan oleh pemerintah. Pemecahan Masalah Perusahaan Dalam Perhitungan Pajak Sebagai pengusaha kena pajak (PKP) maka CV. Sarana Teknik Kontrol tersebut dituntut serta wajib menyelenggarakan transaksi usahanya yang mempengaruhi jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang. Pembukuan yang seharusnya dilaksanakan CV. Sarana Teknik Kontrol adalah sebagai berikut : 1) Pencatatan pembelian 2) Pencatatan penjualan Untuk mengetahui berapa besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang harus diketahui besarnya penjualan yang terjadi dalam periode yang sama. Dalam mencatat bukti transaksi penjualan selama bulan Desember bagian akuntansi akan mencatat dalam buku penjualan yang khusus berisi tentang catatan bukti penjualan. Namun tidak dilakukan pemisahan antara sistem penjualan yang dilakukan perusahaan selama ini. Selanjutnya untuk menghasilkan atau mendapatkan jumlah penjualan selama periode bulan desember. Bagian akuntansi akan menghitung jumlah penjualan dari bukti transaksi yang terjadi selama bulan desember seluruhnya. Dari jumlah penjualan selama bulan Desember tersebut maka dapat dihitung berapa besarnya pajak keluaranya. Yaitu dengan mengalikan antara jumlah penjualan dengan Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%. Beberapa jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayarkan ke kas Negara diperoleh dengan cara mengurangi antara pajak masukan dari pembelian setelah dikalikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10% dengan pajak keluaran dari penjualan yang terjadi setelah dikalikan 10%. Menurut perhitungan yang penulis lakukan dengan cara menghitung kembali berapa besarnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang seharusnya menjadi beban CV. Sarana Teknik Kontrol pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
  • 12. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 40 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) - Pendapatan yang terjadi selama 1 (satu) tahun adalah : Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM Rp.1.920.966.000 Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL Rp. 887.800.000 + Total pendapatan Rp. 2.808.766.000 Pajak keluaran yang dapat dihitung adalah sebagai berikut : Pendapatan dari PEKAS MAKOARMATIM 10% X Rp.1.920.966.000 = Rp.192.096.600 Pendapatan dari PEKAS KUPUS DISKUAL 10% X Rp. 887.800.000 = Rp. 88.780.000 + Total pajak keluaran Rp. 280.876.600 Pembelian peralatan kapal Rp. 1.529.798.300 Total pembelian peralatan kapal Rp. 1.529.798.300 Pajak masukan yang dapat dikreditkan adalah : 10%X Rp. 1.529.798.300 = Rp. 152.979.830 Sehingga pajak pertambahan nilai adalah sebagai berikut : Pajak keluaran Rp. 280.876.600 Pajak masukan Rp. 152.979.830 - PPN yang terutang Rp. 127.896.870 Apabila dibandingkan dengan Pajak Pertambahan Nilai yang terutang antara perhitungan yang dilakukan perusahaan selama ini dengan perhitungan yang penulis lakukan. Maka akan terlihat bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terutang pada sistem perhitungan yang diterapkan perusahaan pada tahun 2011 akan menghasilkan jumlah yang lebih besar yaitu Rp. 280.876.600 (sudah termasuk pajak penghasilan Rp. 95.705.948) sedangkan perhitungan yang telah dianalisis hanya sebesar Rp. 127.896.870 (belum termasuk pajak penghasilan). Perbedaan tersebut karena Pajak Pertambahan Nilai yang selama ini diterapkan perusahaan tidak kurangi perhitungannya antara penjualan dan pembelian. Yang seharusnya menjadi beban pajak CV. Sarana Teknik Kontrol dan yang seharusnya dibayarkan ke kas Negara pada tahun 2011 adalah Rp. 127.896.870. Pengaruh penetapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada laporan keuangan dapat dilihat pada laporan laba rugi. Pada laporan laba rugi pengaruhnya adalah pada jumlah perolehan laba pada periode yang bersangkutan. Dengan adanya Pajak
  • 13. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 41 Pertambahan Nilai (PPN) ini akan memperkecil besarnya laba perusahaan. Besarnya Pajak Pertambahan Nilai akan muncul sebagai Pajak Pertambahan Nilai dihitung berdasarkan pajak masukan dan pajak pengeluaran selama 1 (satu) tahun. Tabel 2 Laporan Laba Rugi CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya setelah analisis Periode 01 Januari s.d. 31 Desember 2011 Pendapatan usaha : I. PENDAPATAN BERSIH 1. Penjualan Rp. 2.808.766.000 2. Retur penjualan Rp. 0 Dikurangi : II. BIAYA USAHA 1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300 2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500 3. Biaya Overhead: Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 + Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 - Laba usaha Rp. 945.888.000 III. BIAYA OPERASIONAL 1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000 2. Alat Tulis Kantor, Fotocopy Rp. 5.580.100 3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000 4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500 5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000 6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 + Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 - Laba Operasional Rp. 787.540.400 IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain : Jasa Giro Rp. 16.754.500 + Total pendapatan Rp. 804.294.900 Biaya Lain-lain : Biaya Administrasi dan Provisi Bank Rp. 21.893.000 -
  • 14. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 42 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900 Pajak Pertambahan Nilai Rp. 127.896.870 Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 + Jumlah Pajak Rp.223.602.818 - Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 558.799.082 Sumber : data diolah peneliti Hasil Analisis Data Perbandingan laporan laba rugi sebelum dianalisis (asli dari perusahaan) dengan hasil analisis peneliti. Table 4.1. CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya Laporan Laba Rugi Periode 01 Januari S/D 31 Desember 2011 Pendapatan usaha : I. PENDAPATAN BERSIH 1. Penjualan Rp. 2.808.766.000 2. Retur penjualan Rp. 0 Dikurangi : II. BIAYA USAHA 1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300 2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500 3. Biaya Overhead: Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 + Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 - Laba usaha Rp. 945.888.000 III. BIAYA OPERASIONAL 1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000 2. Alat Tulis Kantor, FotocopyRp. 5.580.100 3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000 4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500 5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000 6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 + Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 - Laba Operasional Rp. 787.540.400 IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain : Jasa Giro Rp. 16.754.500 + Total pendapatan Rp. 804.294.900 Biaya Lain-lain : Biaya Administrasi & Provisi Bank Rp. 21.893.000 - Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900 Pajak Pertambahan Nilai Rp. 185.170.652 Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 + Jumlah Pajak Rp. 280.876.600 - Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 501.525.300 Sumber : laba rugi asli dari perusahaan Table 4.2. CV. Sarana Teknik Kontrol Surabaya Laporan Laba Rugi Periode 01 Januari S/D 31 Desember 2011 Pendapatan usaha : I. PENDAPATAN BERSIH 1. Penjualan Rp. 2.808.766.000 2. Retur penjualan Rp. 0 Dikurangi : II. BIAYA USAHA 1. Biaya Pembelian Rp. 1.529.798.300 2. Biaya Penjualan Rp. 325.851.500 3. Biaya Overhead: Biaya Penyusutan Rp. 7.228.200 + Jumlah Biaya Usaha Rp. 1.862.878.000 - Laba usaha Rp. 945.888.000 III. BIAYA OPERASIONAL 1. Gaji Karyawan Rp. 95.400.000 2. Alat Tulis Kantor, FotocopyRp. 5.580.100 3. Biaya Transportasi Rp. 23.022.000 4. Biaya Telepon/Fax/Post Rp. 7.684.500 5. Biaya Listrik & Air Rp. 3.812.000 6. Biaya lain-lain Rp. 22.849.000 + Total Biaya Operasional Rp. 158.347.600 - Laba Operasional Rp. 787.540.400 IV. PENDAPATAN & BIAYA LAIN-LAIN Pendapatan Lain-lain : Jasa Giro Rp. 16.754.500 + Total pendapatan Rp. 804.294.900 Biaya Lain-lain : Biaya Administrasi & Provisi Bank Rp. 21.893.000 - Laba sebelum pajak Rp. 782.401.900 Pajak Pertambahan Nilai Rp. 127.896.870 Pajak Penghasilan Rp. 95.705.948 + Jumlah Pajak Rp.223.602.818 - Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 558.799.082 Sumber : laba rugi hasil analisis peneliti
  • 15. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) 43 Sesuai analisis yang dilakukan penulis yaitu adanya perubahan pada sistem perpajakan yang baru dan yang telah disesuaikan dengan sistem penjualan yang ada maka akan terjadi penyesuaian dalam perhitungan Pajak Pertambahan Nilai pada CV. Sarana Teknik Kontrol. Hal ini dapat dibuktikan dari keadaan laporan keuangan sebelum adanya penyesuaian antara Pajak Pertambahan Nilai dengan sistem penjualan mengakibatkan beban pajaknya terlalu besar, tetapi setelah adanya penyesuain perhitungan Pajak Pertambahan Nilai dengan sistem penjualan maka beban dapat disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang baru. PENUTUP Kesimpulan Dalam menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dapat digunakan metode tidak langsung yaitu pajak keluaran dikurangi pajak masukan hasil yang diperoleh adalah merupakan pajak yang harus disetor ke kas Negara. Dalam mencatat Pajak Pertambahan Nilai untuk keperluan pembuatan laporan keuangan dibutuhkan informasi yang jelas tentang transaksi-transaksi yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai yaitu transaksi penjualan dan pembeliannya. Dari hasil analisis pada tahun 2011 laporan laba rugi diperoleh Pajak Pertambahan Nilai sejumlah Rp. 127.896.770 (belum termasuk pajak penghasilan) sedangkan perhitungan perusahaan adalah sebesar Rp. 280.876.600 (sudah termasuk pajak penghasilan Rp. 95.705.948). Dengan adanya perhitungan kembali terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada CV. Sarana Teknik Kontrol maka dapat diketahui besarnya pajak pertambahan nilai yang seharusnya menjadi beban perusahaan ini. Sehingga hasil setelah diadakan perhitungan kembali maka laba perusahaan menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan keadaan semula. Hal tersebut, dikarenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menjadi beban perusahaan jumlahnya besar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Fitriandi. Primandita, Birowo. Tejo, Aryanto. Yuda. 2006. Komplikasi Undang- undang Perpajakan Terlengkap. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat. Helmy, Alfian. 2005. diktat Hukum Perpajakan. Helmy, Alfian. 2005. diktat Perpajakan. Hidayah, Nurul. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Lamongan: UD Rismah Cendekia. http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ (diakses tanggal 03 April 2012) id.wikipedia.org/wiki/Pajak_pertambahan_nilai/ (diakses tanggal 03 April 2012)
  • 16. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 44 Analisis Perhitungan Pajak … (Novi Darmayanti) Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Edisi revisi tahun 2002. Yogyakarta: Andi. Suandy, Erly. 2006. Perpajakan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat. Suandy, Erly. 2003. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakrta: IKAPI Urifa. Arwa (2009), Evaluasi Atas Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Pada Perusahaan Rokok Roky Internasional Kalen Kedungpring Lamongan. Skripsi UNISDA Lamongan, Tidak Dipublikasikan. Waluyo. Ilyas, Wirawan (2002), Perpajakan Indonesia. Jakarta, Salemba Empat.